Anda di halaman 1dari 17

KAJIAN TOKOH ORIENTALIS DAN PEMIKIRANNYA:

H.A.R. GIBB

MAKALAH

Dikumpulkan sebagai Tugas Pengganti Ujian Tengah Semester


Mata Kuliah Orientalisme dan Oksidentalisme
Semester II Ilmu Al – Qur’an dan Tafsir
Tahun Akademik 2019/2020

Oleh:

NAMA: MUSDALIFAH
NIM: 30156119019

Dosen Pengampu:
Muhammad Nur Murdan, M.Th.I
198605052019031007

PRODI ILMU AL – QUR’AN DAN TAFSIR


JURUSAN USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

STAIN MAJENE
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt., atas segala limpahan rahmat, nikmat dan
karunia-Nya yang tak ternilai sehingga penulis bisa menyusun dan menyelesaikan
tugas makalah ini untuk memenuhi tugas pengganti Ujian Tengah Semester (UTS)
untuk mata kuliah Orientalisme dan Oksidentalisme.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw.,


manusia terbaik di muka bumi ini yang selalu menjadi teladan seluruh umat dan
atas perjuangan beliaulah sehingga kita bisa merasakan nikmatnya iman dan islam
sampai detik ini.

Makalah ini berisi penjelasan mengenai “Kajian Tokoh Orientalis dan


Pemikirannya: H.A.R. Gibb”. Makalah ini kiranya tidak akan selesai tanpa adanya
bantuan dari beberapa pihak yang terus mendorong penulis untuk
menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis ucapkan terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan dan penyusunan makalah
ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, penulis menghaturkan permohonan maaf apabila
terdapat kesalahan dalam makalah ini. Dan penulis berharap pembaca makalah ini
dapat memberikan kritik, saran atau masukan agar pembuatan makalah
dikemudian hari bisa lebih baik lagi

Majene, 20 April 2020


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ......................................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................... 1
C. TUJUAN .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI DAN LATAR PENDIDIKAN ......................................... 3


B. KARYA – KARYA H.A.R. GIBB ...................................................... 5
C. METODOLOGI PEMIKIRAN ............................................................ 8
D. POKOK PEMIKIRAN DALAM KAJIAN KETIMURAN ................. 8

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN .................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Orientalisme adalah suatu wadah yang di dalamnya terkumpul orang –
orang Barat yang mempelajari Islam yang berada di dunia Timur dengan
maksud untuk memenuhi kepentingan mereka. Orientalisme merupakan suatu
bentuk perang dingin yang dilancarkan oleh bangsa Eropa guna memperdaya
Islam dan umatnya, dimulai setelah mereka kalah dalam perang Salib.
Mereka yang disebut orientalis merupakan para sarjana Barat yang ahli
Ketimuran.

Sebagian besar dari mereka mengkaji dan mempelajari Islam lebih


condong pada historis agama Islam (sejarah). Yang menjadi objek mereka
dalam mempelajari Islam adalah bidang bahasa, etika, peradaban, agama,
sejarah, seni dan tradisi/adat kebiasaan.

Dalam makalah ini, berikut penulis akan memberikan uraian mengenai


salah seorang tokoh orientalis yang merupakan sejarawan dari Skotlandia
tentang Orientalisme, yaitu H.A.R Gibb. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas sebagai pengganti Ujian Tengah Semester (UTS)
untuk mata kuliah Orientalisme dan Oksidentalisme.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana biografi H.A.R. Gibb dan latar pendidikannya?
2. Apa saja karya dari H.A.R. Gibb?
3. Bagaimana metodologi pemikiran H.A.R. Gibb?
4. Apa pokok pemikiran H.A.R. Gibb dalam mengkaji ketimuran?

1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui biografi H.A.R. Gibb
2. Untuk mengetahui karya – karya H.A.R. Gibb
3. Untuk mengetahui metodologi pemikiran H.A.R. Gibb
4. Untuk mengetahui pokok pemikiran H.A.R. Gibb

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI DAN LATAR PENDIDIKAN


• Curriculum Vitae1
Nama: Hamilton Alexander Rosskeen Gibb
Hidup: 02 Januari 1895 – 22 Oktober 1971
Keluarga
Ayah: Alexander Crawford Gibb
Ibu: Jane Ann Gardner
Istri: Hellen Jessie Stark
Anak – anak: Ian dan Dorothy Greenslade
Pendidikan: - Royal High School, Edinburg
- Edinburg University
- London University
Profesi: - Guru besar Bahasa Arab di London
- Guru Besar Bahasa Arab di Oxford
- Guru Besar Bahasa Arab di Harvard
- Direktur Harvard’s Center For Middle Eastern Studies
- Penulis

Sir Hamilton Alexander Rosskeen Gibb dilahirkan di Alexandria, Mesir


pada tangal 2 Januari 1895. Ayahnya, Alexander Crawford Gibb adalah putra
dari John Gibb dari Gladstone, Renfrenshire Scotland yang pada waktu itu
menjadi manager pertanian untuk Aboukir Land Reclamation Company.
Setelah ayahnya wafat pada tahun 1897, maka ibunya, Jane Ann Gardner dari
Greenock Scotland berangkat ke Alexandria dan bekerja sebagai guru di
Chruch of Scotland Girl’s School. Hamilton dalam usia lima tahun
dipulangkan ke Scotland untuk memasuki sekolah dasar. Setelah belajar

1
Muhammad Ziyad, Muhammad Hasbi, Muhammad Satori, Najmi Faza, Nur Ahsan, Gibb dan
Goldziher: Biografi dan Pemikirannya, hal. 2

3
selama empat tahun, maka dia memasuki Edinburgh High School tahun 1904
dan terus belajar di sana sampai tahun 1912. Dalam waktu yang cukup lama
ini dia dua kali pergi ke Mesir untuk menikmati liburan musim panas. Di
samping belajar di sekolah dia juga menambah pengetahuannya dalam mata
pelajaran bahasa Perancis, Jerman dan Ilmu Alam. Pada tahun 1912 dia
memasuki Edinburgh University dan pada tahun pertama di universitas
tersebut terdapat mata pelajaran bahasa Semit, Hebrew, Arab dan Aram.
Profesor dalam mata kuliah bahasa Hebrew A.R.S. Kennedy merupakan guru
besar yang sangat baik bagi Hamilton, sedangkan bahasa Arab hanya
diajarkan oleh seorang lektor yang masih muda bernama Edward Robertson
(untuk selanjutnya menjadi guru besar dalam mata pelajaran bahasa – bahasa
Semit di Manchester) yang merupakan mata pelajaran yang belum begitu
mendapat perhatian. Pada tahun 1913 ibunya meninggal dunia ketika dia
masih berada di tingkat II Universitas Edinburgh.

Pada waktu itu Universitas Edinburgh sebagaimana universitas –


universitas lain di Inggris mempunyai suatu seksi tempat melatih perwira –
perwira militer terutama dalam bidang artillery. Hamilton mengajukan
lamaran untuk bidang ini dan diterima untuk dilatih sebagai perwira artillery.
Sewaktu pecah perang dunia pertama tahun 1914, semua mereka yang
mengikuti latihan artillery dimasukkan ke dalam satuan artillery. Pada waktu
ini Hamilton masih berusia 19 tahun, dan dia ditugaskan di Artillery Officers’
Training Unit sebagai instruktur dan terus bertugas di sana sampai dia
dipindahkan ke South Midland Brigade yang di dalam tugas ini dia berangkat
ke Perancis pada bulan Februari 1917. Dia bertugas sebagai anggota angkatan
perang di sana dan di Italia sampai perang berakhir tahun 1918.

Pada musim panas tahun 1919 dia memperoleh tingkat keahlian dalam
perang dari Edinburgh University kemudian dia memasuki London School of
Oriental Studies dalam program MA untuk mata pelajaran bahasa Arab. Pada
tahun 1922 dia menyelesaikan studinya yang berhasil memperoleh titel MA
dalam mata pelajaran bahasa Arab. Setahun sebelumnya yaitu pada tahun

4
1921 dia diangkat sebagai asisten dalam mata pelajaran tersebut untuk
selanjutnya menjadi asisten professor dari Sir Thomas Arnold. Pada tahun
1922 dia menikah dengan Melen Jessie Stark yang pada mulanya bertemu
ketika dia pulang ke Scotland dalam usia lima tahun, yang menghasilkan dua
orang putra masing – masing Ian (lahir tahun 1923) dan Dorothy (lahir tahun
1926). Pada tahun 1926 – 1927 dia memulai suatu perjalanan panjang ke
negeri – negeri Timur Tengah dan mengambil kesempatan untuk mempelajari
bahasa dan kesusasteraan Arab modern, dan dia juga mempergunakan
waktunya untuk berkunjung ke beberapa negeri di Afrika Utara. Pada Tahun
1929 dia diangkat sebagai staf ahli dalam bidang bahasa Arab dan
kesusasteraannya, dan pada tahun 1930 ketika profesor Sir Thomas Arnold
meninggal dia langsung diangkat sebagai Guru Besar Bahasa Arab. Dia juga
menggantikan Sir Thomas Arnold sebagai editor Encyclopedia of Islam
sampai tahun 1955 dan kemudian menjadi editor utama dalam
menyempurnakan (revised edition) Encyclopedia of Islam.

Hamilton menjadi profesor dalam mata pelajaran bahasa Arab di


Universitas London tahun 1930 sampai dengan tahun 1937, disamping itu
juga menjadi profesor bahasa Arab di St. Joha’s College, Universitas Oxford
dari tahun 1937 sampai tahun 1955. Pada tahun 1955 dia diangkat sebagai
profesor di Harvard University, dan dua tahun kemudian dia diangkat sebagai
Direktur Center of Middle Eastern Studies. Pada tahun 1964 dia
mengundurkan diri sebagai guru besar tetapi terus melanjutkan tugasnya
sebagai pimpinan Center of Middle Eastern Studies yang dijabatnya semenjak
tahun 1957. Dalam usia yang lanjut ini dia masih membagi waktunya untuk
Cambridge, Massachusetts dan Oxford2.

B. KARYA – KARYA H.A.R. GIBB


Tulisan – tulisannya cukup banyak yang ditulis semenjak tahun 1923.
Pada umumnya tulisan – tulisan itu ada yang berbentuk buku atau artikel
dalam majalah ilmiah, ada tulisan yang berbentuk books reviews dan ada pula
2
A. Muin, Umar, H.A.R. Gibb (1895 – 1970). Al Jamiah vol. 17 no. 14, 2013, hal 6-8

5
tulisan – tulisan yang berkenaan dengan penghormatan terhadap seorang
sarjana yang baru meninggal dunia.

Adapun tulisan – tulisannya yang berbentuk buku adalah sebagai berikut:


1. The Arab Conquests In Central Asia (1923) (London: Royal Asiatic
Society). Turkish translation by M. Hakki. Orta Asyada Arap filtuhati
(Istanbul: Turkiyat Enstitusu, 1930); Persian Translation by Hossein
Ahmadl Pur, Futuhat-I A’rab dar Asiya Markazi (Tabriz, 1960).
Karya pertama Gibb adalah The Conquest in Central Asia yang di
dalamnya menguraikan kolerasi antara berbagai kelompok yang turut
bekerja sama. Pada tahun 1926 ia mengeluarkan buku sederhana berjudul
al – Adab al – Arabi, sebuah karangan pendek yang ditujukan kepada
pembaca berbahasa Inggris3.
2. Arabic Literature: an Introduction (1926) (London: Oxford University
Press; 2nd rev. edn., 1963). Urdu translation by Sayyid M. Aulad All
Gilani, Muqaddama-i Ta’rikh-i Edebiyyat-i Arab (Lahore, 1959); Russian
translation, Arabs kala literatura: klasicheskil – perood (Moscow: Izdatel
stvo vostochnoi literatury, 1960). Reprinted in part in M.G.S. Hodgson,
Introduction to Islamic Civilization Course Syllabus and Selected
Readings, 3 vols, (Chicago: University of Chicago Press, 1958 – 59), I
(1958), 142 – 209 .
3. Ibn Battuta, Travels In Asia and Africa (1929). 1325 – 1354, selected and
translated (London: Routledge).
4. Modern Trends In Islam (1947), Haskell Lectures In Comperative Religion
(Chicago: University of Chicago Press), Indonesian tr. by L.E. Hekim,
Aliran – Aliran Modern dalam Islam (Djakarta. 1952); French tr. by B.
Vernier, Les Tendances moderns de I’Islam (Paris, 1949); Unauthorized
Arabic tr. by Kamil Sulaiman, al – ittijabat al – haditha fi’I-Islam (Beirut,

3
Arif Sugian Al – Banjary, Pandangan Gibb Terhadap Pribadi Nabi Muhammad saw. dan Hadits
(http://arifsugian.blogspot.com/2015/10/pandangan-gibb-terhadap-pribadi-nabi.html, diakses pada
20 April 2020, 2015)

6
1954). Dalam karyanya tersebut Gibb memaparkan pandangan Islam
modern dan kontemporer.
5. Mohammedanism (1949): An historical survey (Oxford: Oxford
University Press; 2nd edn., 1953; Mentor book edn.. 1955; Galaxy edn.,
1962).
Dalam bukunya Mohammedanism, ia mengatakan bahwa Muhammad
bukan saja sorang Rasul, tetapi dalam diri Muhammad titik kulminasi
kerasulan berakhir dan melalui Al – Qur’an bentuk final wahyu Tuhan
terbentuk dan menasakh semua wahyu yang diturunkan sebelumnya.
6. The Arabic cources for the Life of Saladin (1950), “Speculum, XXV, 58 –
72.
7. Studies on the Civilization of Islam (1962), ed. S.J. Shaw and W.R. Polk
(Boston: Beacon Press: London: Routledge and Kegan Paul, Ltd).
Translated by Ihsan ‘Abbas, Mohammad Naim and Mahmud Zeyld,
Dirasaf fi hadarat al – islam (Beirut, 1964).

Sebagaimana yang disebutkan di atas di samping karya – karyanya yang


berbentuk buku dan artikel dalam majalah – majalah ilmiah, banyak lagi
tulisan – tulisannya yang berupa books reviews yang isinya memberikan
penilaian terhadap buku – buku yang baru diterbitkan oleh sarjana – sarjana
Barat. Semenjak tahun 1923 sampai dengan tahun 1964 tidak kurang dari 280
artikel yang berbentuk book review tersebut. Artikel – artikel ini dimuat
dalam majalah – majalah ilmiah seperti Bulletin of the School of Oriental
Studies, Bulletin of School of Oriental and African Studies, Encyclopaedia
Brittanica, Encyclopaedia of Islam, Encyclopaedia of Islam (New Edition),
Geographical Journal, International Affairs, Journal of the American Oriental
Sosiety, Journal of the Theological Studies, Middle Fast Journal, Muslim
Word.4

4
A. Muin, Umar, H.A.R. Gibb (1895 – 1970). Al Jamiah vol. 17 no. 14, 2013, hal. 8 – 14

7
C. METODOLOGI PEMIKIRAN H.A.R. GIBB
Melihat latar belakang dan karya-karya Gibb, yang menjadi titik kajian
utamanya adalah dalam bidang bahasa khususnya bahasa Arab serta kajian
sejarah Islam. Metode yang digunakan Gibb dalam meneliti sosok Nabi
Muhammad adalah metode deskriptif dengan pendekatan historis, dimana
metode deskriptif ini menjelaskan secara luas tentang gambaran atau sejarah
Nabi Muhammad dengan analisis sejarah5.

D. POKOK PEMIKIRAN DALAM KAJIAN KETIMURAN


1. Pandangan Gibb Tentang Islam
Dalam bukunya Bunyat al-Fikr al-Din fi al-Islam, Gibb mengemukakan
bahwa sesungguhnya bangunan pemikiran keagamaan dalam Islam sebagian
mengacu pada pemikiran jahiliyah tentang kepercayaan mereka terhadap roh-
roh halus. Semua itu diambil Muhammad yang kemudian diubahnya,
selanjutnya digunakan untuk menghiasi tata aturan agama Islam serta untuk
menegakkan Aqidah dan pemikiran keagamaan jika hal itu dipandang sesuai.
Ketika Muhammad hendak menyebarkan agamanya kepada bangsa-bangsa di
luar Arab, maka dimasukkanlah unsur-unsur tata aturan jahiliyah itu kedalam
Al - Qur’an.

Dan dalam bukunya yang berjudul “Aliran – Aliran Modern dalam


Islam” Gibb menyatakan bahwa Islam adalah agama yang hidup dan vital,
yang menghimbau hati, akal dan kesadaran puluhan dan ratusan juta manusia,
yang memberikan mereka nilai-nilai yang baku agar dapat hidup jujur, dapat
mengendalikan diri dan takut kepada Tuhan. Bukan Islamnya yang beku,
melainkan formulasi-formulasi ajaran ortodoksnya, teologi sistematiknya, dan
apologetik sosialnya. Ada kesalahan penempatan yang ditemukan pada
pengikutnya, yang menyebabkan Islam dipandang sebagai ajaran yang beku.

5
Mas Imam, Snouck Hurgronye dan H.A.R. Gibb
(http://sangperaihimpian.blogspot.com/2012/02/tokoh-tokoh-orientalisme-snouck.html, diakses
pada 20 April 2020, 2009)

8
2. Pandangan Gibb Tentang Al – Qur’an
Sedangkan pemikirannya tentang Al – Qur’an sedikit memiliki kemajuan
dibandingkan dengan pemikiran orientalis yang lain. Menurut Gibb, Al –
Qur’an adalah kitab khutbah yang disampaikan oleh Muhammad secara lisan
dalam kurun waktu kira-kira 20 tahun menjelang akhir hayatnya, Gibb juga
berpendapat bahwa Al – Qur’an bukan berasal dari kumpulan kitab bibel
ataupun yang lain. Namun begitu Gibb sendiri setuju dengan pendapat Ducan
Black Mc Donald yang menyatakan bahwa “bangsa Arab sangat erat sekali
hubungannya dengan pemikiran bangsa Semit yang suka menghubung-
hubungkan keadaannya dengan hal-hal gaib, yang mereka caci sendiri dan
lalu mereka pertahankan hubungan dengan hal-hal gaib tersebut”.

Ada juga yang mengatakan dalam pendapat Gibb mengenai Al – Qu’ran,


ia berpendapat bahwa Al – Qur’an hanyalah buku yang memuat pidato-pidato
Muhammad yang tidak berasal dari Bible atau yang lainnya. Kumpulan
pidato tersebut ditulis oleh para pengikutnya yang ia dapat dari berita-berita
yang disampaikan Muhammad selama kurang lebih dua puluh tiga tahun.

3. Pandangan Gibb Tentang Nabi Muhammad


Ia menulis panjang lebar tentang diri Nabi Besar Muhammad, mempelajari
dan menjelaskan pengaruh antara bakat atau kecerdasan dengan kondisi
lingkungan sekitar. Menurut Gibb bahwa Muhammad berhasil dan berjaya
sebab orang Mekkah sendiri sehingga mengetahui permasalahan dan cara
mengatasinya. Dan pandangan Gibb terhadap Islam sebagaimana dalam
bukunya “To study and elucidate this interply between genius and its
environment is the task of historical research (Islam sesungguhnya lebih dari
satu sistem teologi, ia adalah peradaban yang sempurna)” dan Gibb pernah
menyatakan “Tidak ada seorang pun dalam seribu lima ratus tahun ini yang
telah memainkan alat bernada nyaring yang sedemikian nyaring dan indah
serta sedemikian luas getaran jiwa yang diakibatkannya, seperti yang di baca
Muhammad (Al - Qur’an)”.

9
4. Pandangan Gibb Terhadap Hadits
“Mestilah diakui bahwa tokoh Muhammad itu amat menderita sekali oleh
omong kosong yang dikaitkan terhadap Muhammad oleh para pengikutnnya
pada generasi-generasi belakangan”

Demikian ungkapan H.A.R. Gibb mengenai “cacat” dalam kehidupan


Nabi Besar Muhammad saw. disebabkan oleh hadits – hadits yang diciptakan
oleh generasi – generasi belakangan. Jadi wajarlah bila hadits – hadits serupa
itu menjadi bahan sangat empuk bagi kaum orientalis di masa lampau untuk
mengecam agama Islam dengan sengitnya, yang oleh H.A.R Gibb disebut
dengan odium the ologicum; kebencian theologies.

5. Pandangan Gibb Tentang Jihad


Gibb menyatakan bahwa “jihad is holy war (jihad adalah perang suci)”.
Pernyataan ini sendiri muncul karena pemahaman Gibb terhadap konsep
perang yang di gunakan oleh Salahuddin Al-Ayyubi sebagai perang agama.
Gibb melihat konsepsi Salahuddin hanya dengan satu sudut pandang barat
dan sebagai seorang Kristiani tanpa mau menindak lanjuti makna di balik
ungkapan jihad tersebut.

Padahal jihad maknanya sangatlah luas dan kompleks untuk di jelaskan,


karena Nabi sendiri tidak pernah menyatakan bahwa jihad haruslah perang
ataupun dengan suatu hal tertentu. Namun Nabi dalam menjelaskan makna
jihad lebih mengarah kepada berjuang dijalan Allah. Jadi perjuangan tersebut
sangatlah luas artinya bukan perang suci saja.

6. Pandangan Gibb Tentang Kesufian


Sedangkan pendapat Gibb dalam kesufian adalah menurut Gibb kehidupan
mistik Islam mendapat sumbangan besar dari luar Islam. Salah satu yang
disebut Gibb adalah masalah Nur Muhammad yang dirasa Gibb mendapat
pengaruh dari agama Kristen dan kaum agnostik. Lebih lanjut tentang
konsep Wahdatul Wujud dalam kesufian Islam menurut Gibb mendapat
pengaruh dari dua sumber yaitu filsafat India dan filsafat grik. Berkenaan

10
dengan pengaruh filsafat India menurut Gibb bahwa pada abad pertengahan
kaum sufi mendapat pengaruh dari penerjemahan buku-buku dan kitab – kitab
suci agama Hindu pada masa khalifah Al – Makmun dan hal itu juga terdapat
dalam terjemahan – terjemahan kitab – kitab berbahasa Suryani dan Grik.
Dari situ menurut Gibb ajaran sufi mendapatkan roh ajarannya dan
mengembangkan segala praktek pertapaannya. Gibb juga berpendapat
bahwa maqamat – maqamat dalam sufi juga terpengaruh dari tingkatan –
tingkatan ulama dalam Kristen Grik ortodoks dan rum Khatolik, seperti
Syaikh (tetua) sama dengan Bapa (tetua), Elder, Sintuba, Presbyter juga
artinya tetua dalam agama Kristen.

Menurut Gibb fungsi sufisme adalah menempatkan kembali dalam


kehidupan keagamaan setiap muslim yakni penyatuan pribadi dengan Allah.6

6
Adec Intan, Makalah Orientalis H.A.R. Gibb (http://adecmala.blogspot.com/2014/11/makalah-
orientalis-h-r-gibb.html, diakses pada 20 April 2020, 2014)

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Sir Hamilton Alexander Rosskeen Gibb dilahirkan di Alexandria, Mesir pada
tangal 2 Januari 1895. Ayahnya, Alexander Crawford Gibb adalah putra dari
John Gibb dari Gladstone, Renfrenshire Scotland. Ayahnya wafat pada tahun
1897. Maka ibunya, Jane Ann Gardner dari Greenock Scotland berangkat ke
Alexandria dan bekerja sebagai guru di Chruch of Scotland Girl’s School.
Hamilton dalam usia lima tahun dipulangkan ke Scotland untuk memasuki
sekolah dasar. Dia memasuki Edinburgh High School tahun 1904 dan terus
belajar di sana sampai tahun 1912. Di samping belajar di sekolah dia juga
menambah pengetahuannya dalam mata pelajaran bahasa Perancis, Jerman
dan Ilmu Alam. Pada tahun 1912 dia memasuki Edinburgh University. Pada
tahun 1913 ibunya meninggal dunia ketika dia masih berada di tingkat II
Universitas Edinburgh. Pada musim panas tahun 1919 dia memperoleh
tingkat keahlian dalam perang dari Edinburgh University kemudian dia
memasuki London School of Oriental Studies dalam program MA untuk mata
pelajaran bahasa Arab. Pada tahun 1922 dia menyelesaikan studinya yang
berhasil memperoleh titel MA dalam mata pelajaran bahasa Arab. Pada tahun
1922 dia menikah dengan Melen Jessie Stark yang pada mulanya bertemu
ketika dia pulang ke Scotland dalam usia lima tahun, yang menghasilkan dua
orang putra masing – masing Ian (lahir tahun 1923) dan Dorothy (lahir tahun
1926).

2. Beberapa hasil karya dari H.A.R. Gibb:


• The Arab Conquests In Central Asia (1923)
• Arabic Literature: an Introduction (1926)
• Ibn Battuta, Travels In Asia and Africa (1929)
• Modern Trends In Islam (1947)
• Mohammedanism (1949)

12
• The Arabic cources for the Life of Saladin (1950)
• Studies on the Civilization of Islam (1962)

3. Melihat latar belakang dan karya-karya Gibb, yang menjadi titik kajian
utamanya adalah dalam bidang bahasa khususnya bahasa Arab serta kajian
sejarah Islam. Metode yang digunakan Gibb dalam meneliti sosok Nabi
Muhammad adalah metode deskriptif dengan pendekatan historis, dimana
metode deskriptif ini menjelaskan secara luas tentang gambaran atau sejarah
Nabi Muhammad dengan analisis sejarah.

4. Beberapa pokok pemikiran Gibb dalam kajian ketimuran, antara lain:


• Pandangan Gibb tentang Islam
• Pandangan Gibb tentang Al – Qur’an
• Pandangan Gibb tentang Nabi Muhammad
• Pandangan Gibb terhadap hadits
• Pandangan Gibb tentang jihad
• Pandangan Gibb tentang kesufian

13
DAFTAR PUSTAKA

Makalah

• Muhammad, Ziyad., dkk. 2014/2015. Gibb dan Goldziher: Biografi dan


Pemikirannya. Makalah

Jurnal:

A. Muin, Umar. 2013. H.A.R. Gibb (1895 – 1970). Al Jamiah. Vol. 17 No.
14: hal. 6,7,8

Situs Online:

• Arif Sugian Al – Banjary. 2015. Pandangan Gibb Terhadap Pribadi Nabi


Muhammad saw. dan Hadits. [diunduh 2020 April 20]; tersedia pada:
http://arifsugian.blogspot.com/2015/10/pandangan-gibb-terhadap-pribadi-
nabi.html
• Mas Imam. 2009. Snouck Hurgronye dan H.A.R. Gibb. [diunduh 2020 April 20];
tersedia pada: http://sangperaihimpian.blogspot.com/2012/02/tokoh-tokoh-
orientalisme-snouck.html
• Adec Intan. 2014. Makalah Orientalis H.A.R. Gibb. [diunduh 2020 April 20];
tersedia pada: http://adecmala.blogspot.com/2014/11/makalah-orientalis-h-r-
gibb.html

14

Anda mungkin juga menyukai