H.A.R. GIBB
MAKALAH
Oleh:
NAMA: MUSDALIFAH
NIM: 30156119019
Dosen Pengampu:
Muhammad Nur Murdan, M.Th.I
198605052019031007
STAIN MAJENE
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt., atas segala limpahan rahmat, nikmat dan
karunia-Nya yang tak ternilai sehingga penulis bisa menyusun dan menyelesaikan
tugas makalah ini untuk memenuhi tugas pengganti Ujian Tengah Semester (UTS)
untuk mata kuliah Orientalisme dan Oksidentalisme.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, penulis menghaturkan permohonan maaf apabila
terdapat kesalahan dalam makalah ini. Dan penulis berharap pembaca makalah ini
dapat memberikan kritik, saran atau masukan agar pembuatan makalah
dikemudian hari bisa lebih baik lagi
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN .................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Orientalisme adalah suatu wadah yang di dalamnya terkumpul orang –
orang Barat yang mempelajari Islam yang berada di dunia Timur dengan
maksud untuk memenuhi kepentingan mereka. Orientalisme merupakan suatu
bentuk perang dingin yang dilancarkan oleh bangsa Eropa guna memperdaya
Islam dan umatnya, dimulai setelah mereka kalah dalam perang Salib.
Mereka yang disebut orientalis merupakan para sarjana Barat yang ahli
Ketimuran.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana biografi H.A.R. Gibb dan latar pendidikannya?
2. Apa saja karya dari H.A.R. Gibb?
3. Bagaimana metodologi pemikiran H.A.R. Gibb?
4. Apa pokok pemikiran H.A.R. Gibb dalam mengkaji ketimuran?
1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui biografi H.A.R. Gibb
2. Untuk mengetahui karya – karya H.A.R. Gibb
3. Untuk mengetahui metodologi pemikiran H.A.R. Gibb
4. Untuk mengetahui pokok pemikiran H.A.R. Gibb
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muhammad Ziyad, Muhammad Hasbi, Muhammad Satori, Najmi Faza, Nur Ahsan, Gibb dan
Goldziher: Biografi dan Pemikirannya, hal. 2
3
selama empat tahun, maka dia memasuki Edinburgh High School tahun 1904
dan terus belajar di sana sampai tahun 1912. Dalam waktu yang cukup lama
ini dia dua kali pergi ke Mesir untuk menikmati liburan musim panas. Di
samping belajar di sekolah dia juga menambah pengetahuannya dalam mata
pelajaran bahasa Perancis, Jerman dan Ilmu Alam. Pada tahun 1912 dia
memasuki Edinburgh University dan pada tahun pertama di universitas
tersebut terdapat mata pelajaran bahasa Semit, Hebrew, Arab dan Aram.
Profesor dalam mata kuliah bahasa Hebrew A.R.S. Kennedy merupakan guru
besar yang sangat baik bagi Hamilton, sedangkan bahasa Arab hanya
diajarkan oleh seorang lektor yang masih muda bernama Edward Robertson
(untuk selanjutnya menjadi guru besar dalam mata pelajaran bahasa – bahasa
Semit di Manchester) yang merupakan mata pelajaran yang belum begitu
mendapat perhatian. Pada tahun 1913 ibunya meninggal dunia ketika dia
masih berada di tingkat II Universitas Edinburgh.
Pada musim panas tahun 1919 dia memperoleh tingkat keahlian dalam
perang dari Edinburgh University kemudian dia memasuki London School of
Oriental Studies dalam program MA untuk mata pelajaran bahasa Arab. Pada
tahun 1922 dia menyelesaikan studinya yang berhasil memperoleh titel MA
dalam mata pelajaran bahasa Arab. Setahun sebelumnya yaitu pada tahun
4
1921 dia diangkat sebagai asisten dalam mata pelajaran tersebut untuk
selanjutnya menjadi asisten professor dari Sir Thomas Arnold. Pada tahun
1922 dia menikah dengan Melen Jessie Stark yang pada mulanya bertemu
ketika dia pulang ke Scotland dalam usia lima tahun, yang menghasilkan dua
orang putra masing – masing Ian (lahir tahun 1923) dan Dorothy (lahir tahun
1926). Pada tahun 1926 – 1927 dia memulai suatu perjalanan panjang ke
negeri – negeri Timur Tengah dan mengambil kesempatan untuk mempelajari
bahasa dan kesusasteraan Arab modern, dan dia juga mempergunakan
waktunya untuk berkunjung ke beberapa negeri di Afrika Utara. Pada Tahun
1929 dia diangkat sebagai staf ahli dalam bidang bahasa Arab dan
kesusasteraannya, dan pada tahun 1930 ketika profesor Sir Thomas Arnold
meninggal dia langsung diangkat sebagai Guru Besar Bahasa Arab. Dia juga
menggantikan Sir Thomas Arnold sebagai editor Encyclopedia of Islam
sampai tahun 1955 dan kemudian menjadi editor utama dalam
menyempurnakan (revised edition) Encyclopedia of Islam.
5
tulisan – tulisan yang berkenaan dengan penghormatan terhadap seorang
sarjana yang baru meninggal dunia.
3
Arif Sugian Al – Banjary, Pandangan Gibb Terhadap Pribadi Nabi Muhammad saw. dan Hadits
(http://arifsugian.blogspot.com/2015/10/pandangan-gibb-terhadap-pribadi-nabi.html, diakses pada
20 April 2020, 2015)
6
1954). Dalam karyanya tersebut Gibb memaparkan pandangan Islam
modern dan kontemporer.
5. Mohammedanism (1949): An historical survey (Oxford: Oxford
University Press; 2nd edn., 1953; Mentor book edn.. 1955; Galaxy edn.,
1962).
Dalam bukunya Mohammedanism, ia mengatakan bahwa Muhammad
bukan saja sorang Rasul, tetapi dalam diri Muhammad titik kulminasi
kerasulan berakhir dan melalui Al – Qur’an bentuk final wahyu Tuhan
terbentuk dan menasakh semua wahyu yang diturunkan sebelumnya.
6. The Arabic cources for the Life of Saladin (1950), “Speculum, XXV, 58 –
72.
7. Studies on the Civilization of Islam (1962), ed. S.J. Shaw and W.R. Polk
(Boston: Beacon Press: London: Routledge and Kegan Paul, Ltd).
Translated by Ihsan ‘Abbas, Mohammad Naim and Mahmud Zeyld,
Dirasaf fi hadarat al – islam (Beirut, 1964).
4
A. Muin, Umar, H.A.R. Gibb (1895 – 1970). Al Jamiah vol. 17 no. 14, 2013, hal. 8 – 14
7
C. METODOLOGI PEMIKIRAN H.A.R. GIBB
Melihat latar belakang dan karya-karya Gibb, yang menjadi titik kajian
utamanya adalah dalam bidang bahasa khususnya bahasa Arab serta kajian
sejarah Islam. Metode yang digunakan Gibb dalam meneliti sosok Nabi
Muhammad adalah metode deskriptif dengan pendekatan historis, dimana
metode deskriptif ini menjelaskan secara luas tentang gambaran atau sejarah
Nabi Muhammad dengan analisis sejarah5.
5
Mas Imam, Snouck Hurgronye dan H.A.R. Gibb
(http://sangperaihimpian.blogspot.com/2012/02/tokoh-tokoh-orientalisme-snouck.html, diakses
pada 20 April 2020, 2009)
8
2. Pandangan Gibb Tentang Al – Qur’an
Sedangkan pemikirannya tentang Al – Qur’an sedikit memiliki kemajuan
dibandingkan dengan pemikiran orientalis yang lain. Menurut Gibb, Al –
Qur’an adalah kitab khutbah yang disampaikan oleh Muhammad secara lisan
dalam kurun waktu kira-kira 20 tahun menjelang akhir hayatnya, Gibb juga
berpendapat bahwa Al – Qur’an bukan berasal dari kumpulan kitab bibel
ataupun yang lain. Namun begitu Gibb sendiri setuju dengan pendapat Ducan
Black Mc Donald yang menyatakan bahwa “bangsa Arab sangat erat sekali
hubungannya dengan pemikiran bangsa Semit yang suka menghubung-
hubungkan keadaannya dengan hal-hal gaib, yang mereka caci sendiri dan
lalu mereka pertahankan hubungan dengan hal-hal gaib tersebut”.
9
4. Pandangan Gibb Terhadap Hadits
“Mestilah diakui bahwa tokoh Muhammad itu amat menderita sekali oleh
omong kosong yang dikaitkan terhadap Muhammad oleh para pengikutnnya
pada generasi-generasi belakangan”
10
dengan pengaruh filsafat India menurut Gibb bahwa pada abad pertengahan
kaum sufi mendapat pengaruh dari penerjemahan buku-buku dan kitab – kitab
suci agama Hindu pada masa khalifah Al – Makmun dan hal itu juga terdapat
dalam terjemahan – terjemahan kitab – kitab berbahasa Suryani dan Grik.
Dari situ menurut Gibb ajaran sufi mendapatkan roh ajarannya dan
mengembangkan segala praktek pertapaannya. Gibb juga berpendapat
bahwa maqamat – maqamat dalam sufi juga terpengaruh dari tingkatan –
tingkatan ulama dalam Kristen Grik ortodoks dan rum Khatolik, seperti
Syaikh (tetua) sama dengan Bapa (tetua), Elder, Sintuba, Presbyter juga
artinya tetua dalam agama Kristen.
6
Adec Intan, Makalah Orientalis H.A.R. Gibb (http://adecmala.blogspot.com/2014/11/makalah-
orientalis-h-r-gibb.html, diakses pada 20 April 2020, 2014)
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Sir Hamilton Alexander Rosskeen Gibb dilahirkan di Alexandria, Mesir pada
tangal 2 Januari 1895. Ayahnya, Alexander Crawford Gibb adalah putra dari
John Gibb dari Gladstone, Renfrenshire Scotland. Ayahnya wafat pada tahun
1897. Maka ibunya, Jane Ann Gardner dari Greenock Scotland berangkat ke
Alexandria dan bekerja sebagai guru di Chruch of Scotland Girl’s School.
Hamilton dalam usia lima tahun dipulangkan ke Scotland untuk memasuki
sekolah dasar. Dia memasuki Edinburgh High School tahun 1904 dan terus
belajar di sana sampai tahun 1912. Di samping belajar di sekolah dia juga
menambah pengetahuannya dalam mata pelajaran bahasa Perancis, Jerman
dan Ilmu Alam. Pada tahun 1912 dia memasuki Edinburgh University. Pada
tahun 1913 ibunya meninggal dunia ketika dia masih berada di tingkat II
Universitas Edinburgh. Pada musim panas tahun 1919 dia memperoleh
tingkat keahlian dalam perang dari Edinburgh University kemudian dia
memasuki London School of Oriental Studies dalam program MA untuk mata
pelajaran bahasa Arab. Pada tahun 1922 dia menyelesaikan studinya yang
berhasil memperoleh titel MA dalam mata pelajaran bahasa Arab. Pada tahun
1922 dia menikah dengan Melen Jessie Stark yang pada mulanya bertemu
ketika dia pulang ke Scotland dalam usia lima tahun, yang menghasilkan dua
orang putra masing – masing Ian (lahir tahun 1923) dan Dorothy (lahir tahun
1926).
12
• The Arabic cources for the Life of Saladin (1950)
• Studies on the Civilization of Islam (1962)
3. Melihat latar belakang dan karya-karya Gibb, yang menjadi titik kajian
utamanya adalah dalam bidang bahasa khususnya bahasa Arab serta kajian
sejarah Islam. Metode yang digunakan Gibb dalam meneliti sosok Nabi
Muhammad adalah metode deskriptif dengan pendekatan historis, dimana
metode deskriptif ini menjelaskan secara luas tentang gambaran atau sejarah
Nabi Muhammad dengan analisis sejarah.
13
DAFTAR PUSTAKA
Makalah
Jurnal:
A. Muin, Umar. 2013. H.A.R. Gibb (1895 – 1970). Al Jamiah. Vol. 17 No.
14: hal. 6,7,8
Situs Online:
14