Alhamdulillah Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan
tugas terstruktur Pengantar Studi Al-Quran yang berjudul Pengkodifikasian Hadits abad ke-2 H
dengan lancar. Karena denganRahmat dan Karunia-Nya lah tugas terstruktur ini dapat disusun dan
selesai tepat waktu.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpah kan kepada jungjungan kita Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, dan kita selaku umatnya.
Dalam hal ini kami selaku penyusun dan anggota kelompok mengucapkan beribu-ribu
terimakasih kepada semua pihak yang terlibat didalamnya. Penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan tugas terstruktur ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis menerima saran dan
kritik yang bersifat membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan. Semoga tugas terstruktur
ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khusunya,
Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Penyusun
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Hadits sebagai rujukan hukum Islam yang kedua, memiliki sejarah yang unik
dibandingkan al-Quran. jika al-Quran sebagai rujukan yang pertama, maka tidak heran jika
penjagaannya sangat serius dan signifikan mulai awal diwahyukan. Beda halnya dengan
al-Hadits, yang pada awalnya terkesan kurang begitu mendapat perhatian, terutama ditinjau
dari segi penulisannya. karena memang pada awal-awal Islam, penulisan al-Hadits
dikhawatirkan akan mengakibatkan terjadinya "Iltibas" (pencampuran / kesamaran)
dengan ayat-yat al-Quran. hal ini memang masuk akal, dikarenakan umat Islam pada awal-
awal Islam masih terbilang sedikit yang hafal al-Quran ataupun ahli Qiraah. namun akan
janggal, ketika alasan "Iltibas" itu tetap dipertahankan, ketika umat Islam sudah banyak
yang hafal, dan para ahli Qiraah sudah tidak terhitung banyaknya.
Keadaan seperti itu terus berlanjut, hingga akhir abad pertama. para ulama (Tabi'in) mulai
merasa khawatir, ketika al-Hadits tidak dilestarikan (dikodofikasikan). maka muncullah
khalifah Umar bin Abdul Aziz (menurut pendapat masyhur) sebagai pelopor pertama
pengkodifikasian al-Hadits secara resmi. Dalam makalah singkat ini, penulis ingin sedikit
menguraikan pelbagai fase perjalanan "pengkodifikasian" al-Hadits.
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian kodifikasi dan sejarah hadits
Bagaimana kodifikasi hadits pada awal abad ke-2 H
Bagaimana kodifikasi hadits pertengahan awal abad ke-2 H
C. Tujuan Pembahasan
Mahasiswa dapat memahami pengertian kodifikasi dan sejarah hadits
Mahasiswa dapat memahami pengkodifikasian Hadits pada awal abad ke-2 H
Mahasiswa dapat memahami Pengkodifikasian hadits pertengahan awal abad ke-2 H
1
Ibn Muchtar, Aam Abdurrahman, Rizqoh Yamin, Majalah Al-Qudwah, ed. 6, Tadwinul Hadits (Bagian 3), TT. 2000
2
Muhammad bin Ismail, Shahih Al-Bukhari. Kitab ilmu. bab kaifa yuqbad al-ilma. No. 100.
3
Ajaaj Al-Khatib, Ushul Al-Hadits, Dar Al-Fikr, hal. 116.
4
Muhammad bin Mathar al-Zahrani. Tadwin as-Sunnah an-Nabawiyah. hlm 76.
5
Ibn Muchtar, Aam Abdurrahman, Rizqoh Yamin. Majalah Al-Qudwah. ed. 6, Tadwinul Hadits (Bagian 3). TT. 2000.
6
Ajaaj Al-Khatib. Ushul al-Hadits. Dar al-Fikr, 2009. hal. 114
7
Ibid. hal. 142.
8
Ibn Muchtar, Aam Abdurrahman, Rizqoh Yamin, Majalah Al-Qudwah, ed. 6, Tadwinul Hadits (Bagian 3), TT. 2000.
9
Tabiin yang wafat setelah tahun 140 H (Muhammad bin Mathar al-Zahrani. hal. 78)
10
Muhammad bin Mathar al-Zahrani. Tadwin as-Sunnah an-Nabawiyah. hal. 78
11
Ibn Muchtar, Rizqoh Yamin, Abdurrahman, Abdurrahim. Majalah Al-Qudwah., ed. 7. Tadwinul Hadits (Bagian 4). TT. 2000.
12
1 Muhammad bin Mathar al-Zahrani, Tadwin as-Sunnah an-Nabawiyah, hal. 80
13
Prof. Dr. M. Musthafa Azami, Hadis Nabawi Dan Sejarah Kodifikasinya, hal. 214
14
T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, hal. 83 (dalam footnote buku Hadis Nabi dalam Teori dan Praktek, Abdul
Choliq Muchtar, hal. 20)
Azami , M. Musthafa. 2006. Hadis Nabawi Dan Sejarah Kodifikasinya. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Al Bukhari, Muhammad bin Ismail. 1969. Shahih Al-Bukhari bi Hasiyah Al-Sindi. Beirut: Dar al-
Fikr.
Al-Khatib, Ajaaj. 2009. Ushul Al-Hadits Ulumuhuhu wa Mustholahuhu. Beirut: Dar Al-Fikr.
Muchtar, Abdul Choliq. 2004. Hadis Nabi dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta: TH-Press.
Jumantoro, Totok. 2002. Kamus Ilmu Hadis. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumbulah. 2010. Kajian Kritis Ilmu Hadis. Malang: UIN-Maliki Press