Dosen:
Al-Ustadz. Achmad Reza Hutama Al-Faruqi, S.Fil.I., M.Ag.
Penyusun:
Imam Padhlurrahman Hanif
Fakultas Ushuluddin
Program Studi Ilmu al-Qur’an & Tafsir
Universitas Darussalam Gontor
1442/2021
Kata Pengantar
Sebagai pemakalah kami menyadari bahwa maka ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan malakah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, Amin.
Sir William Muir adalah seorang orientalis yang berasal dari skotlandia,
yang banyak mengkaji tentang al-Qur’an, sehingga beliau buku yang isinya
menjelaskan tentang teori kronologi didalam al-Qur’an yang berbeda dengan
susunan aslinya. Selain itu beliau juga banyak meneliti tentang Nabi Muhammad
SAW, sehingga beliau mengarang kitab khusus yang menceritakan tentang
kepribadian Muhammad serta Teorinya yang menyatakan bahwa al-Qur’an itu
mengisahkan tentang kehidupan Muhammad SAW, sebagai authornya. Maka
dalam makalah kali ini pemakalah akan menggali tentang studi tokoh orientalis;
Sir William Muir.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi William Muir?
2. Bagaimana Pemikiran William Muir?
3. Apa saja Kritik atas pemikirannya pemikirannya?
4. Apa saja Karya-karyanya?
c. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui tentang biografi William Muir.
2. Unutk mengetahui bagaimana pemikiran William Muir.
3. Untuk mengetahui Kritik-kritk atas pemikirannya.
4. Untuk mengetahui apa saja karya-karyanya.
BAB II
PEMBAHASAN
Sir William Muir menjadi terkenal oleh karena ia telah menulis salah satu
buku tentang kisah Nabi Muhammad, yang mana pada waktu itu masih sedikit
orang-orang yang menulis tentang biografi orang Islam yang memakai bahasa
inggris dan yang bersumber pada sumber-sumber primer. Akan tetapi perlu
diketahui juga bahwa sebelum ia berhasil membukukan karyanya itu, beliau
banyak mendapat pengaruh dari salah seorang teman Germannya yang bernama
Pfander, seorang penganut peitisme, sebuah gerakan di lingkungan Lutheranisme,
yang berlangsung dari akhir abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-18. Dengan
demikian perlu dicurigai, dalam hal ini, ditelaah mengenai isi dari buku yang
ditulis oleh Muir. Mengingat bahwa gerakan diatas sangat extrimis melihat dan
memahami agama Islam.
1
. https://en.m.wikipedia.org/wiki/William_Muir, diakses pada 29 Juli 2021, 21.04 WIB
Muhammad Abu Lailah, yang menurutnya, Al-Qur’an bukanlah kumpulan sastra
yang mengilustrasikan kehidupan Nabi Muhammad.3
Masih menurut Muir dari 114 surah yang ia periodesasikan secara umum
bisa diterima dan cukup beralasan. Penyusunan itu mengacu pada ciri dan sifat
yang ia gariskan sebelumnya kecuali beberapa surah yang sudah jelas periodenya.
Baginya masih sangat terbuka bagi siapapun untuk menentukan periodesasi
masing-masing surah.5
2
. William Muir, The Coran; Its Composition and Theacing; and the Testimony it Bears to
the Holy Scriptures, (London: Wyman dan Sons Printers, 1878), h. 8
3
. Muhammad Abu Lailah, Al-Qur’an al-Karim min al-Manẓur al-Istishraqiy; Dirasah
Naqdiyyah Tahliliyyah, (Kairo: Dar an-Nashr li al-Jāmiʻāt, 2002), h. 254
4
. William Muir, The Coran; Its Composition and Theacing…., h. 42
5
. Ibid., hal. 42
Teori kronologi Al-Qur’an yang ditawarkan oleh Muir dikelompokkan
menjadi enam periodesasi. Lima diantaranya turun di Mekah. Sedangkan satu
periode terakhir turun di Madinah. Periode pertama berisikan delapan belas surah
yang oleh Muir disebut dengan surah-surah rapsodi (penggembira). Sebab surah-
surah ini dimasukkan dalam masa sebelum Nabi Muhammad menerima wahyu
dan risalah. Tidak ada satu pun dari 18 surah itu yang merupakan dari pesan Ilahi.
Delapan belas surah tersebut antara lain al-‘Aṣr, al-Adiyat, az-Zalzalah, ash-
Syams, al-Quraish, al-Baqarah, al-Qariah, at-Tin, at-Takatsur, al-Humazah, al-
Infithar, al-Layl, al-Fil, al-Fajr, al-Balad, aḍ-Ḍuḥa, ash-Syarh, dan al-Kautsar. 6
Kesemua surah ini termasuk dalam kategori al-mufaṣṣal (surah-surah yang berada
di akhir dalam urutan mushaf Al-Qur’an). Disebut al-mufaṣṣal (terpisah) karena
banyak sekali pemisah antar surah-surah tersebut berupa basmalah.
6
. Ibid., hal. 43
Ṭhur, Qaf, al-Jathiyyah, ad-Dukhan, aṣ-Ṣaffat, ar-Rum, asy-Syu’ara, al-Ḥijr, dan
adz-Dzariyat.7
Teori kronologi Al-Qur’an yang diaransemen ulang oleh Muir ini tampak
perbedaan secara sigfinikan -terutama pada periode Makkiyah dengan teori
kronologi para pendahulunya yang menawarkan empat periodesasi maupun teori
para sarjana Muslim klasik. Sehingga secara tidak langsung teori Muir
merekonstruksi teori para pendahulu dan mengkritisinya.9
7
. Ibid., hal. 43-44
8
. Ibid., hal. 44
9
. Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an, h. 120
Bayyinah, al-Baqarah, Ali-‘Imran, al-Anfal, Muḥammad, al-Jumu’ah, al-Maidah,
al-Ḥasyr, an-Nisa, al-Mujadalah, aṭ-Ṭalaq, al-Munafiqun, an-Nur, al-Aḥzab, Al-
Ḥadid, aṣ-Ṣaf, al-Fatḥ, al-Mumtahanah, at-Taḥrim, al-Ḥujurat, at- Taubah. 10
10
. William Muir, The Coran; Its Composition and Theacing; and the Testimony it Bears
to the Holy Scriptures, (London: Wyman dan Sons Printers, 1878) h. 44-47
11
. Nikmatul Khairiyah, Kronologi Al-Qur`An Menurut Theodor Nӧldeke Dan Sir William
Muir (Studi Analisis The History of The Qur`an dan Life of Mahomet), Tesis Institut Ilmu Al-
Qur’an (IIQ) Jakarta, hal. 168-169
William Muir merupakan seorang peneliti asal Skotlandia yang menulis
tentang riwayat hidup Nabi Muhammad saw dan pembahasan tentang kronologi
dalam al-Qur’an. Dan diantara karya-karya beliau yang paling terkenal yakni;
Secara garis besar, buku Muhammad His Life Based on the Earliest
Sources oleh penulisnya penulisnya dibagi ke dalam 85 bagian yang saling
berhubungan.29 Satu demi satu bagian diurutkan sesuai dengan urutan kejadian-
kejadian yang mengelilingi kehidupan Nabi Muhammad. Hampir semuanya
bernada kronologis, yakni berdasarkan urut waktu berlangsungnya suatu kejadian,
atau dapat dibahasakan menjadi periodisasi temporal. Muhammad His Life Based
on the Earliest Sources diawali dengan kisah janji Allah kepada Nabi Ibrahim
bahwa ia akan segera mempunyai anak dan diakhiri dengan prosesi pemakaman
Nabi Muhammad.12
Penulis membagi 85 bagian dalam buku Muhammad His Life Based on the
Earliest Sources ke dalam 4 kelompok; Sebelum kelahiran Nabi Muhammad,
kehidupan Nabi Muhammad di Mekah, kehidupan Nabi Muhammad di Madinah,
dan tema keislaman. 3 kelompok pertama menunjukkan kecenderungan
periodisasi temporal, dari satu masa ke masa berikutnya. Sedang kelompok
terakhir lebih cenderung tematis.
12
. Muhammad Irham, Buku Muhammad His Life Based On The Earliest Sources Karya
Martin Lings: Sebuah Kajian Historiografi, “Historia Madania” Jurnal Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati Bandung, hal. 154
2. The Coran
Buku Karangan William Muir yang berisi tentang teori kronologi Al-
Qur’an yang ditawarkan olehnya, yang mana ia mengelompokkannya menjadi
enam periodesasi. Lima diantaranya turun di Mekah. Sedangkan satu periode
terakhir turun di Madinah. Periode pertama berisikan delapan belas surah yang
oleh Muir disebut dengan surah-surah rapsodi (penggembira). Sebab surah-surah
ini dimasukkan dalam masa sebelum Nabi Muhammad menerima wahyu dan
risalah. Pada periode kedua Muir memasukkan empat surah yang dinilainya
sebagai surahsurah pembuka risalah Nabi Muhammad saw. Adapun periode
ketiga dimulai pada permulaan kenabian Nabi Muhammad hingga hijrah ke
Habasyah (Abbesina, sekarang Ethiopia). Surah-surah yang masuk dalam periode
ini mengandung nilai kebangkitan, mendeskripsikan surga dan neraka serta
perintah untuk mengembangkan perlawanan terhadap Quraisy.13
Buku karangan Sir William Muir yang satu ini adalah buku yang
menjelaskan historis tentang Sistem Khilafah dalam islam. Buku ini menerangkan
tentang khilafah dalam islam dari awal berdirinya ke Khilafahan pada masa
setelah Nabi Muhammad SAW, yaitu masa Khulafaur Rasyidin. Serta
menerangkan tentang kekhilafahan setelah masa Khulafaur Rasyidin yaitu
Khilafah Umayyah, Abbasiyyah, dsb.
13
. Ali Fitriana, Menimbang Teori Kronologi Al-Qur’an Sir William Muir dan Hubbert
Grimme, “Al-Fanar” Jurnal STKQ al-Hikam Depok, Vol. 3, hal. 61
14
. Ibid., hal. 61
Buku karya William ini banyak dirujuk oleh sejarawan barat karena buku
ini secara spesifik banyak menerangkan tentang sistem-sistem, serta hukum pada
masa pemerintahan khilafah islamiyyah. Buku The Caliphate ini juga menjelaskan
bagaimana kekhilafahan itu berdiri, serta menelaah penyebab dan factor-faktor
merosot dan runtuhnya sebuah kekhilafahan islam.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan dari sisi biografinya bahwa
William Muir adalah seorang Orientalis dan Sejarawan Barat yang berasal dari
Skotlandia, beliau menggagas teori tentang kronologi Al-Qur`an, yang mana ia
menerapkan teori enam periode pada susunan kronologi Al-Qur`an yang
diarangsemennya berdasarkan hadishadis dan sîrah ar-Rasȗl yang ia jabarkan
dalam dua karayanya, Life of Mahomet dan The Coran. Its Composition and
Teaching; and the Testimony its Bears to the Holy Scriptures. Jumlah surat yang
ia letakkan dalam setiap periode yaitu periode pertama 18 surat, periode kedua
empat surat, periode ketiga, 19 surat, periode keepat 22 surat, periode kelima 30
surat, dan periode keenam atau periode Madinah terdapat 21 surat.
Fitriana Ali, Menimbang Teori Kronologi Al-Qur’an Sir William Muir dan
Hubbert Grimme, “Al-Fanar” Jurnal STKQ al-Hikam Depok, Vol. 3
Irham Muhammad, Buku Muhammad His Life Based On The Earliest Sources
Karya Martin Lings: Sebuah Kajian Historiografi, “Historia Madania” Jurnal Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung,
Muir William, The Coran; Its Composition and Theacing; and the Testimony it
Bears to the Holy Scriptures, (London: Wyman dan Sons Printers, 1878)