Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RESUME

''BIOGRAFI ABDULLAH BIN UMAR''

D0SEN : DR. DASRUL S. PUYU M.Ag

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV
1. ELVIRA RAHMADANI ( 10900121099 )
2. NUFLI ILMA ILAHI ( 10900121113 )
3. DWI AWAL RAHMAT SUARDI ( 10900121116 )

KELAS D
JURUSAN ILMU FALAK
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021
RESUME
Biografi Abdullah bin Umar

Abdullah bin Umar bin Khattab atau dikenal juga dengan Ibnu Umar adalah seorang sahabat
Nabi dan merupakan periwayat hadits yang terkenal. Abdullah adalah putra khalifah ke dua
Umar bin al-Khaththab Khulafaur Rasyidin yang kedua saudara kandung Sayiyidah Hafshah
Ummul Mukminin. Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus, Umurnya 10 tahun
ketika ikut masuk Islam bersama ayahnya. Ibnu Umar masuk Islam bersama ayahnya saat ia
masih kecil, dan ikut hijrah ke Madinah bersama ayahnya.

Pada usia 13 tahun ia ingin menyertai ayahnya dalam Perang Badar, namun Rasulullah
menolaknya. Perang pertama yang diikutinya adalah Perang Khandaq. Ia ikut berperang bersama
Ja'far bin Abu Thalib dalam Perang Mu'tah, dan turut pula dalam pembebasan kota Makkah
(Fathu Makkah). Setelah Nabi Muhammad meninggal, ia ikut dalam perang Qadisiyah, Yarmuk,
Penaklukan Afrika, Mesir dan Persia, serta penyerbuan basrah dan Madain.

Khalifah Utsman bin Affan pernah menawari Ibnu Umar untuk menjabat sebagai hakim, tapi
ia tidak mau menerimanya. Setelah Utsman terbunuh, sebagian kaum muslimin pernah berupaya
membai'atnya menjadi khalifah, tapi ia juga menolaknya. Ia tidak ikut campur dalam
pertentangan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan. Ia cenderung menjauhi
dunia politik, meskipun ia sempat terlibat konflik dengan Abdullah bin Zubair yang pada saat itu
telah menjadi penguasa Makkah.

1. Periwayat hadits

Ibnu Umar adalah seorang yang meriwayatkan hadist terbanyak kedua setelah Abu Hurairah,
yaitu sebanyak 2.630 hadits, karena ia selalu mengikuti kemana Rasulullah pergi. Bahkan Aisyah
istri Rasulullah pernah memujinya dan berkata :"Tak seorang pun mengikuti jejak langkah
Rasulullah di tempat-tempat pemberhentiannya, seperti yang telah dilakukan Ibnu Umar". Ia
bersikap sangat berhati-hati dalam meriwayatkan hadist Nabi. Demikian pula dalam
mengeluarkan fatwa, ia senantiasa mengikuti tradisi dan sunnah Rasulullah, karenanya ia tidak
mau melakukan ijtihad. Biasanya ia memberi fatwa pada musim haji, atau pada kesempatan
lainnya. Di antara para Tabi'in, yang paling banyak meriwayatkan darinya ialah Salim dan
hamba sahayanya, Nafi'.

2. Pujian dari Sahabat

Kesalehan Ibnu Umar sering mendapatkan pujian dari kalangan sahabat Nabi dan kaum
muslimin lainnya. Jabir bin Abdullah berkata: " Tidak ada di antara kami disenangi oleh dunia
dan dunia senang kepadanya, kecuali Umar dan putranya Abdullah." Abu Salamah bin
Abdurrahman mengatakan: "Ibnu Umar meninggal dan keutamaannya sama seperti Umar. Umar
hidup pada masa banyak orang yang sebanding dengan dia, sementara Ibnu Umar hidup pada
masa yang tidak ada seorang pun yang sebanding dengan dia".

3. Pedagang yang dermawan

Ibnu Umar adalah seorang pedagang sukses dan kaya raya, tetapi juga banyak berderma. ia
pedagang yang sukses, sebagai pedagang ia berpenghasilan banyak karena kejujurannya
berniaga. Selain itu ia menerima gaji dari Baitul Maal. Tunjangan yang diperolehnya tak
sedikitpun disimpan untuk dirinya sendiri, tetapi dibagi-bagikannya kepada fakir miskin.
Berdagang buat Ibn Umar hanya sebuah jalan memutar rezeki Allah di antara hamba-hambanya.

Ia hidup sampai 60 tahun (Ia wafat pada tahun 73 H) setelah wafatnya Rasulullah. Ia kehilangan
pengelihatannya pada masa tuanya. Ia wafat dalam usia lebih dari 80 tahun, dan merupakan salah
satu sahabat yang paling akhir yang meninggal di kota Makkah.

Anda mungkin juga menyukai