Anda di halaman 1dari 14

BIOGRAFI DAN KARYA

AHLI TAFSIR
Oleh : Kelompok 6
Mahmud Yunus
 Mahmud Yunus adalah buah hati dari pasangan Yunus B. Incek
dan Hafsah binti Imam Sami’un.
 Beliau dilahirkan pada hari sabtu tanggal 30 Ramadhan 1316
Hijriyah bertepatan dengan tanggal 10 Februari 1899 Masehi
di desa Sunggayang, Batusangkar, Sumatera Barat.
 Mahmud Yunus tumbuh dan berkembang dari keluarga
sederhana yang taat beragama. Ayahnya seorang petani biasa
dari suku Mandailing dan ibunya yang biasa dipanggil dengan
Posa berasal dari suku Chaniago.
 Walaupun dilahirkan dari keluarga yang sederhana, namun
mempunyai nuansa keagamaan yang kuat.
 Ayah Mahmud adalah bekas pelajar surau dan mempunyai ilmu
keagamaan yang cukup memadai diangkat menjadi Imam Nagari.
 Adapun Ibu Mahmud adalah seorang buta huruf karena tidak
pernah mengenyam pendidikan sekolah sebab pada waktu itu di
desanya belum ada sekolah desa. Walaupun demikian ia dibesarkan
dalam lingkungan yang Islami.
 Kakek Hafsyah adalah seorang ulama yang cukup dikenal,
bernama Syekh Muhammad Ali yang dimasyhurkan masyarakat
dengan Tuanku Kolok. Pekerjaan Hafsah sehari-hari adalah
bertenun. Ia mempunyai keahlian menenun kain yang dihiasi
benang emas, yaitu kain tradisional Minangkabau yang dipakai
pada upacara-upacara adat.
 Pada saat Mahmud Yunus masih balita, Ayah dan Ibunya bercerai.
Ia ikut Ibunya dan hanya sesekali Ayahnya menjenguknya. Itu
sebabnya pada usia tujuh tahun (1906), Mahmud Yunus mulai
belajar al-Quran pada sang Kakek, Engku Gading yang mendirikan
sebuah Surau (semacam pesantren di Jawa).
Karya Mahmud Yunus
Di bidang pendidikan :
 Pengetahuan Umum dan Ilmu Mendidik

 Metodik Khusus Pendidikan Agama

 Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia

 Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran

 At-Tarbiyyah wa at-Ta’lim (Bahasa Arab)

 Pendidikan di Negara-Negara Islam dan Intisari

Pendidikan Barat 
Quraish Shihab
 Quraish Shihab adalah seorang ulama, cendekiawan muslim
Indonesia, dan juga mufasir (ahli tafsir) Al-Quran yang mampu
menterjemahkan dan menyampaikan al-qur’an dalam konteks masa
kini dan masa modern.
 Quraish Shihab adalah putra Prof. KH Abdurrahman Shihab,
seorang ulama dan guru besar di bidang tafsir. Abdurrahman shihab
dipandang sebagai salah seorang tokoh pendidik yang memiliki
reputasi baik dikalangan masyarakat maupun Sulawesi Selatan.
 Quraish mendapatkan motivasi awal dan benih kecintaan terhadap
bidang studi tafsir dan ayahnya yang sering mengajak anaknya
duduk bersama. Pada saat seperti inilah sang ayah menyampaikan
nasihat yang kebanyakan berupa ayat Al-Qur’an.
 Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir
tanggal 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan. Ia
berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar.
 Ayahnya, Prof. KH. Abdurrahman Shihab adalah seorang
ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman
Shihab dipandang sebagai salah seorang tokoh pendidik yang
memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi
Selatan.
 Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya
membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu
Universitas Muslim Indonesia (UMI), sebuah perguruan tinggi
swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN
Alauddin Ujungpandang.
 Ia juga tercatat sebagai mantan rektor pada kedua perguruan
tinggi tersebut: UMI 1959 – 1965 dan IAIN 1972 – 1977.
Karya Quraish Shihab
 Tafsir al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung Pandang, IAIN
Alauddin, 1984);
 Menyingkap Tabir Ilahi; Asma al-Husna dalam Perspektif al-Qur'an (Jakarta:
Lentera Hati, 1998);
 Untaian Permata Buat Anakku (Bandung: Mizan 1998);
 Pengantin al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 1999);
 Haji Bersama Quraish Shihab (Bandung: Mizan, 1999);
 Sahur Bersama Quraish Shihab (Bandung: Mizan 1999);
 Panduan Puasa bersama Quraish Shihab (Jakarta: Penerbit Republika, Nopember
2000);
 Panduan Shalat bersama Quraish Shihab (Jakarta: Penerbit Republika, September
2003);
 Anda Bertanya,Quraish Shihab Menjawab Berbagai Masalah Keislaman (Mizan
Pustaka)
Ibnu Katsir
 Ibnu Katsir dikenal luas oleh umat Islam melalui kitab tafsir Al-Qur’an.
Buku Tafsir Ibnu Katsir mudah ditemukan di toko-toko buku dengan
beragam model dan oleh berbagai penerbit. Tafsir Ibnu Katsir juga tersedia
dalam beragam format digital yang bisa didapatkan di situs-situs online.
Tafsir Ibnu Katsir juga menjadi rujukan bagi penyusunan tafsir yang ditulis
setelahnya. Siapa sebenarnya Ibnu Katsir? Tulisan berikut secara ringkas
memaparkan riwayat hidupnya.
 Nama lengkapnya adalah Isma’il bim ‘Amr Al-Quraisy bin Katsir Al-Basri
ad-Dimasqi ‘Imaduddin Abul Fida’ al-Hafidz al-Muhaddits asy-Syafi’i.
Lahir pada tahun 705 H dan wafat pada 774 H. Ibnu Katsir menempuh
perjalanan panjang yang sarat dengan keilmuan. Ia adalah pakar fiqih yang
sangat ahli, mufasir yang paripurna, ahli hadits yang cerdas, dan sejarawan
yang ulung. Al-Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan, “Ia adalah seorang ahli
hadits yang faqih. Karangan-karangannya tersebar luas di berbagai negeri
semasa hidupnya dan dimanfaatkan orang banak setelah wafatnya.”
Karya Ibnu Katsir
 Al-Bidayah wan Nihayah dalam bidang Sejarah,
merupakan rujukan terpenting bagi para sejarawan
 Al-Kawakibud Darari dalam bidang Sejarah,
cuplikan pilihan dari al-Bidayah wan Nihayah
 Tafsirul Qur’an, al-Ijtihad fi Talabil Jihad
 Jami’ul Masanid, as-Sunanul Hadi li Aqwami
Sunan
 Al-Wadihun Nafis fi Manaqibil Imam Muhammad
ibn Idris
Abdullah bin Abbas
 Abdullah bin Abbas adalah sahabat kelima yang banyak
meriwayatkan hadist sesudah Sayyidah Aisyah, ia meriwayatkan
1.660 hadits. Dia adalah putera Abbas bin Abdul Mutthalib bin
Hasyim, paman Rasulullah ( berarti ibnu Abbas adalah sepupu
Nabi ) dan ibunya adalah Ummul Fadl Lababah binti harits saudari
ummul mukminin Maimunah.
 Sahabat yang mempunyai kedudukan yang sangat terpandang ini
dijuluki dengan Informan Umat Islam. Beliaulah asal silsilah
khalifah Daulat Abbasiah. Dia dilahirkan di Mekah dan besar di saat
munculnya Islam, di mana beliau terus mendampingi Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga beliau mempunyai banyak
riwayat hadis sahih dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam .
ikut di barisan Ali bin Abi Thalib dalam perang Jamal dan perang
Shiffin. Beliau ini adalah pakar fikih, genetis Arab, peperangan dan
sejarah.
 Di akhir hidupnya dia mengalami kebutaan, sehingga dia tinggal di
Karya Abdullah bin Abbas
 Tanwir al-Miqbas min Tafsir Ibnu Abbas: Firuz Abadi,
penulis kamus, tafsir ini ditulis dalam 4 jilid yang
diambil dari Tafsir Thabari yang berdasarkan riwayat-
riwayat Ibnu Abbas. Kitab ini pada awalnya diterbitkan
di Bombay dan kemudian dicetak di Bulaq Mesir.
 Tafsir Ibnu Abbas: Isa bin Maimun dan Waraqa
meriwayatkan dari Abu Nujaih. Dan Abu Nujaih dan
Hamin bin Qais meriwayatkan dari Mujahid.
 Tafsir Juludi: Abdul Aziz Juludi mengumpulkan tafsir
ini dari riwayat-riwayat yang berasal dari Ibnu Abbas
Bisri Musthofa
 Mbah Bisri Musthofa, adalah figur kiai yang alim dan kharismatik. Pendiri
pondok pesantren Raudhatut Thalibin Rembang Jawa Tengah ini.
 Beliau dilahirkan di Kampung Sawahan Gang Palen Rembang Jawa
Tengah pada tahun 1915. Semula oleh kedua orang tuanya yaitu H. Zaenal
Mustofa dan Chotijah, ia diberi nama Mashadi, ketiga saudaranya yang lain
adalah Salamah (Aminah), Misbach, dan Ma’shum. Dan setelah
menunaikan ibadah haji pada tahun 1923, ia mengganti nama dengan Bisri
dan dikenal dengan nama Bisri Mustofa.
 Kiai Cholil Kasingan,selain sebagai guru, adalah juga sebagai mertua
Mbah Bisri, ia dinikahkan dengan putri Kiai Cholil yang bernama
Ma’rufah pada tanggal 17 Rajab 1354 H / Juni 1935 dilaksanakan akad
nikah. Pada waktu itu Bisri berusia 20 tahun dan Ma’rufah juga berusia 20
tahun dan pernikahannya ini dikaruniai delapan orang anak
 Seiring perjalanan waktu, Mbah Bisri kemudian menikah lagi dengan
seorang perempuan asal Tegal Jawa Tengah bernama Umi Atiyah pada
tahun 1967-an.
 Pada hari Rabu, 17 Februari 1977 (27 Shafar 1397 H) waktu
asar, Mbah Bisri dipanggil ke haribaan Allah SWT. Mbah Bisri
Mustofa wafat di Rumah sakit Dr. Karyadi Semarang karena
serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan pada
paru-paru.
 Saat pemakaman Mbah Bisri, masyarakat Rembang dan
umumnya Jawa Tengah bahkan juga, dari berbagai pelosok
negeri ini, berdatangan dan bertakziah, untuk memberikan
penghormatan kepada almaghfurlah. Ratusan ribu pelayat rela
berdesak-desakan, untuk menghadiri upacara pemakaman.
 Beliau memiliki orang tua bernama H. Zaenal Mustofa dan
Chotijah
Karya Bisri Musthofa

Anda mungkin juga menyukai