Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM BUKU HARAKATUL

‘ASHRIL JADID KARYA DR. FOUZ BINTU ABDULLATIF BIN AL-

KAMIL ALKURDI

Diajukan Kepada STID Mohammad Natsir Untuk Memenuhi Sebagian

Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial

Oleh

MUHAMAD ALJABAR ALROJAK

NPM : 19702331143

NIMKO : 4775010119043

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU DA’WAH MOHAMMAD NATSIR JAKARTA

1443-1444 H/2021-2022 M
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama yang sempurna bagi umat manusia. Islam

mengatur kehidupan dari bangun tidur hingga tidur kembali. Begitu

perhatiannya agama islam terhadap umat manusia, hingga mengatur kehidupan

ini, dari mengatur masalah peribadatan, masalah sosial, hingga menata

ketatanegaraan.

Islam berasal dari kata salima yang berarti selamat sentosa, pasrah, patuh,

tunduk. Nurcholid Madjid mengatakan bahwa hakikat islam merupakan sikap

pasrah seseorang kepada Tuhan sejak dalam kandungan.1

Menurut Harun Nasution islam merupakan agama yang seluruh ajarannya

diwahyukan Tuhan kepada seluruh manusia melalui Nabi Muhammad

Shallallahu ‘alaihi wasallam. 2

Sedangkan menurut Syaikh Shalih Al-Fauzan mengenai pengertian islam

adalah memasrahkan diri kepada Allah dengan tauhid, patuh tunduk kepada

Nya dengan ketaatan, dan menjauhi dari kesyirikan dan semisalnya. 3

Oleh karena itu peneliti mengambil kesimpulan mengenai pengertian

islam adalah suatu kepasrahan Allah Tabaraka wata’ala dengan berlandaskan

wahyu yang disampaikan melalui Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi

1Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA. METODOLOGI STUDI ISLAM. Depok : PT RAJAGRAFINDO
PERSADA. Cet.2014 cet. 2016 hlm.61
2 Ibid.
3 Syaikh Shalih Ibnul Fauzan Al-Fauzan, Durusun Fii Syarhi Nawaqidul Islam Syaikhukl Islam

Muhammad bin Abdilwahab Rahimahullah, Mekkah, Dar Makkah International, 2019. hlm, 19
wasallam yang di aplikasikan dengan ketaatan kepada Nya dan menjauhi

segala bentuk kesyirikan dan yang semisalnya.

Islam merupakan suatu agama risalah dan agama dakwah.4 Risalah dalam

kamus besar bahasa Indonesia adalah yang dikirimkan, surat edaran, notula. 5

Sehingga islam merupakan suatu pesan indah dimana didalamnya terdapat

berita gembira dan peringatan yang ditujukan kepada seluruh umat manusia. 6

Risalah tersebut berisikan tentang petunjuk, pedoman, huda, dan tata cara

agar manusia dapat menjaga nilai martabat kemanusiaanya sehingga manusia

dapat mengembangkan segala potensinya dan meningkatkan kulaitas mutu

sehingga pada tingkat yang lebih tinggi dan ini menjadi sebuah intisari risalah
7
,. Sebagaimana Firman Allah Tabaraka wata’ala :

ٗۖ َٰٓ
ۡ‫ضۡ َخ ِليفَةۡقَالُ َٰٓواْۡأَت َجعَلُۡفِي َهاۡ َمنۡيُف ِسدُۡفِي َها‬
ۡ ِ ‫لۡفِيۡٱۡلَر‬ٞ ‫َۡربُّكَ ۡ ِلل َملَئِ َك ِةۡإِنِيۡ َجا ِع‬
َ ‫َوإِذۡۡقَال‬

َٰٓ ِ‫ِسۡۡلَ ۖٗكَ ۡقَالَۡإِن‬


َ ‫يۡأَعلَ ُمۡ َم‬
ۡ ۡ٣٠ۡ َ‫اَۡلۡت َعلَ ُمون‬ ُ ‫ۡونُقَد‬ َ ُ‫ٱلد َما َٰٓ َۡءۡ َونَحنُۡن‬
َ َ‫سبِ ُحۡبِ َحمدِك‬ ِ ۡ ُ‫َويَس ِفك‬

30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya

Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata:

"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan

membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami

senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan

4 Mohammad Natsir, Fiqhud Dakwah, Bekasi Selatan, SINAR MEDIA ABADI. 2017 hlm. 1
5 Kamus Besar Bahasa Indonesia
6 Mohammad Natsir, Fiqhud Dakwah. hlm. 1
7 Ibid. hlm. 3
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui" (QS

Al-Baqarah ayat 30)8

Suatu pesan indah yang disampaikan Allah Tabaraka wata’ala dalam

firman Nya. Allah Tabaraka wata’ala mengabarkan kepada seluruh manusia

terkait dialog bersama para malaikat, bahwa diri Nya akan mencipatakn

makhluk terbaik yaitu manusia yang menjadi khalifah dibumi. Ini adalah suatu

penghormatan Agung bahwa manusia adalah makhluk terbaik yang menjadi

seorang khalifah.

Agama islam juga merupakan agama dakwah, dimana seluruh pesan-pesan

yang terkandung didalamnya perlu disampaikan dan dikukuhkan disetiap hati

orang yang beriman. Dakwah merupakan suatu tugas sepanjang sejarah dan

sepanjang zaman dengan misi menyebarkan ajaran agama islam.

Dakwah jika ditinjau dari segi bahasa memiliki makna menyeru,

memanggil, mengajak dan melayani. 9 Menurut Syaikh Muhammad Ar-Radi

dakwah merupakan segala bentuk aturan yang sempurna bagi sikap dan prilaku

manusia, serta menetapkan semua hak dan kewajiban. 10 Oleh karena itu

dakwah adalah tugas kita sebagai umat islam untuk menyampaikan sebuah

risalah agung. Tugas dakwah ini adalah dengan mempertemukan fitrah

manusia dengan wahyu ilahi. 11

8 Al-Qur’an Hafalan dan Terjemah, Bandung : Al-Qur’an Al-Qosbah. 2021


9 Prof.Dr.H. Abdullah, M.Si, ILMU DAKWAH Kajian Ontologi Epistemologi Aksiologi
dan Aplikasi Dakwah, Bandung : CITAPUSTAKA MEDIA. 2015. Hlm 3
10 Dr. Muhammad Abu Al-Fath Al-Bayanuni, PENGANTAR STUDI ILMU DAKWAH,

terj.Masturi Ilham,team. Jakarta Timur : Dar Ar-Risalah Al’Alamiah. 2010 hlm. 9


11 Muhammad Natsir, Fiqhud Dakwah, hlm. 4
Namun dalam tugas para da’i dalam berdakwah pastilah menemukan

tantangan dan rintangan. Sebagaimana para Nabi dan Rasul terdahulu dalam

mendakwahkan risalah agung ini. Sehingga kita sebagai para da’I sangat perlu

untuk mempersiapkan segala bekal agar dapat mengatasi tantangan dan

rintangan tersebut.

Oleh karena itu dakwah tidaklah hanya berdiri dimimbar dengan memberi

petuah dan nasihat-nasihat, menyampaikan kabar gembira atau peringatan,

ibadah dan dzikir semata, melainkan dakwah bisa dilakuan dimana saja dan

kapan saja. Sehingga dalam berdakwah ada beberapa metode yang perlu

diketahui agar tak monoton dalam penyampain isi pesan dakwah tersbut.

Metode dakwah yang kita kenal begitu banyak, terkhusus di era

globalisasi. Namun para ulama mengelompokan dakwah menjadi tiga metode,

yaitu diantaranya dakwah bilkitabah, dakwah billisan, dan dakwah bilhal.12

Dakwah bilkitabah diantaranya berbentuk tulisan, seperti buku, majalah,

surat kabar, artikel, jurnal dan tulisan yang lainnya. Dakwah bilkitabah pernah

di contohkan oleh baginda Nabi Shallallahu’alaihi wasallam ketika genjatan

senjata kaum kuffar pada saat perjanjian hudaibiyyah, beliau mengirimkan

surat kepada para raja dan Amir.13 Isi surat tersebut diantaranya adalah seruan

dakwah islam, dengan harapan para raja tersbut dan kaumnya dapat memeluk

12 Ratnah Umar, Metode Dakwah di Era Globalisasi, 2009. Jurnal,


ejournal.iainpalopo.ac.id yang diakses pada tanggal 20 September 2022, hlm. 295
13 Bisa dilihat dalam kitab Sirah Nabawiyah, yang ditulis oleh Syaikh Shafiyyur-Rahman

Al-Mubarakfury, Jakarta : Dar Al-Hadist Kairo,.1998. dalam kitab tersbut bahwa perjanjian
Hudaibiyah termasuk babak baru dalam kehidupan kaum muslimin, karna pada saat itu
memberikan kesempatan besar bagi kaum muslimin menyebarkan dakwah islam. Pada saat
itulah surat-surat di sebar kepada para raja-raja dan Amir.
agama islam. Adapun raja yang diberikan surat diantaranya raja Najasyi, raja

Habasyah, raja Mesir, raja Persi, raja Romawi dan lain sebagainya.

Dakwah bilkitab juga pernah dilakukan oleh Allahuyarham Muhammad

Natsir ketika masa sekolah di AMS dulu. Muhammad Natsir pada saat itu

menghadiri acara disebuah gereja dalam rangka undangan gurunya di AMS.

Dalam acara tersebut Dr. Christoffel seorang pendeta Kristen Protestan

menyampaikan ceramahnya tentang penghinaan kepada islam dan Nabi

Shallallahu’alaihi wasallam. Ketika mendengar itu, Muhammad Natsir geram

dan lalu konsultasi kepada gurunya A.Hassan untuk membuat sebuah tulisan

membantah perkataan pendeta tersbut. Dari tulisan itulah kemudian

diterbitykan menjadi buku yang berjudul ‘Quran en Evengelie Muhammad als

Profeet’.14 Selain dari itu Muhammad Natsir juga ikut aktif dalam membuat

tulisan untuk membantah para penghina islam di sebuah Majalah Pembela

Islam yang terbit pada 1929 hingga 1935. 15

Selanjutnya dakwah billisan, yaitu dengan seminar-seminar, dauroh dan

yang semisalnya dimana mad’u langsung mendengarkan isi dari

penyampainannya. Biasanya metode ini digunakan untuk masyarakat

homogen, seperti masyarakat yang terbiasa bergabung disuatu pengajian,

masyarakat desa dan lain sebagainya.

Yang terkahir dakwah bilhal, yaitu dengan sesuatu yang mendukung

dengannya. Ada pula yang meneyebutkan bahwa dakwah bilhal adalah suatu

14 Abdul Kadir Badjuber, et.al. PENDIRI DAN PEMIMPIN DEWAN DA’WAH ISLAMIYAH
INDONESIA, Jakarta : Penerbit Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, cet -12017, cet -2 2018, cet -3
2022 hlm. 5-6
15 Ahmad Murjoko, MOSI INTEGRAL NATSIR 1950, Bandung : PERSIS PERS. 2020. hlm 30
bentuk amal dan kerja nyata dalam proses mengajak kepada suatu kebaikan. 16

Dakwah bilhal juga merupakan sebuah pembangunan yang meningkatklan

kesejahteraan manusia yang bersifat pemecah masalah.

Dari ketiga metode tersebut lahirlah beberapa gerakan dakwah untuk

penunjang kesuksesan pesan risalah yang disampaikan. Gerakan dakwah dari

hasil moteode tersebut diantaranya melahirkan lembaga-lemabga pendidikan,

lembaga-lembaga kemanusiaan dan lembaga yang membahas problematika

umat. Dari gerakan tersebut tidak hanya untuk mensejahterakan rakyat semata,

namun juga untuk membendung gerakan-gerakan yang dapat merusak dan

menghancurkan agama islam.

Dalam proses motede dakwah berlangsung , terutama dalam menciptakan

gerakan penunjang tersampainya risalah kepada umat, pasti ada hambatan dan

tantangan. Tentunya tantangan dan hambatan adalah suatu hal yang perlu

dilewati dalam menjalankan sebuah proses karna akan menhgabat bdan

menghalangi agar tak terlaskanyanya suatu gerakan atau program.

Dewasa ini, kita ketahui bahwasannya orang Yahudi dan Nasrani adalah

musuh abadi bagi umat islam. Mereka tidak akan pernah rela umat islam dalam

ketaan yang hakiki kepada Allah Tabaraka wata’ala, sebagaimana firman

Allah Tabaraka wata’ala :

16
Siti Nafsiah, “Prof Hembing Pemenang The Star of Asisa Award” Jakarta : PT
PRESTASI INSAN INDONESIA, GEMA INSANI. Cet I 2000 hlm 81
َِّۡ ۡ ‫ۡملَّت َ ُه ۗۡمۡ قُلۡ إِ َّنۡ هُ َدى‬
ۡ‫ٱّلل ۡه َُو‬ ِ ‫ص َرىۡ ۡ َحتَّىۡ ت َۡت َّبِ َع‬
َ َّ‫عنكَ ۡٱليَ ُهو ُۡد ۡ َو ََل ۡٱلن‬ َ ‫َولَن ۡت َر‬
َ ۡ‫ضى‬

ۡ‫ي‬
ّٖ ‫نۡو ِل‬ ِ َ‫ۡمنَ ۡٱل ِعل ِۡم ۡ َماۡلَك‬
َِّۡ ۡ َ‫ۡمن‬
َ ‫ٱّلل ۡ ِم‬ ِ َ‫يۡ َجا َٰٓ َءك‬ ۡۡۗ ‫ٱل ُه َد‬
ۡ ‫ى ۡ َولَئِ ِنۡٱتَّبَعتَۡ ۡأَه َوآَٰ َءهُمۡ بَع َدۡٱلَّ ِذ‬

ۡۡ١٢٠ۡ‫َو ََلۡن َِص ٍير‬


“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu

hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk

Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti

kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi

menjadi pelindung dan penolong bagimu” (QS Al-Baqarah 120)

Allah juga berfirman dalam ayat yang lain :

ِ ‫طعُوۡاْۡ َو َمنۡيَرتَدِد‬
َ ۡ‫ۡمنكُم‬
ۡ‫عن‬ َ ۡ‫ونۡيُقَتِلُونَكُمۡ َحتَّىۡيَ ُردُّوكُم‬
َ َ ‫عنۡدِينِكُمۡإِ ِنۡٱست‬ َۡ ُ‫ۗۡ َو ََلۡيَزَۡال‬
ۡۡۗ
َٰٓ َ ِ‫رۡ فَأ ُ ْولََٰٓئِكَ ۡ َحب‬ٞ ِ‫ۡوه َُوۡ كَاف‬
ُ ‫طتۡ أَع َملُ ُهمۡ فِي ۡٱلدُّنيَۡا ۡ َۡوٱۡلَٰٓ ِخ َرۖٗۡةِ ۡ َوأ ُ ْولَئِكَ ۡ أَص َح‬
ۡ‫ب‬ َ ‫دِينِ ِۡه ۡۦ ۡفَيَ ُمت‬

ۡۡ٢١٧َۡ‫ارۡهُمۡفِي َهاۡ َخ ِل ُۡدون‬


ِۡٗۖ َّ‫ٱلن‬

“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)

mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka

sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia

mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia

dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di

dalamnya” (QS Al-Baqarah 217)

Dari ayat diatas peneliti berpandangan bahwa mereka yaitu yahudi dan

nasrani akan menggunakan segala macam cara agar dapat menjadikan umat
islam keluar dari agama islam atau paling minimnya umat islam mengikuti

sebagaimana mereka lakukan. Gerakan demi gerakan meraka luncurkan dan

kembangkan agar mata umat islam tersingkap dan menganggap bukan masalah

terhadap gerakan yang mereka buat dan kembangkan. Salah satu yang disorot

oleh peneliti adalah dari sebuah gerakan yang mereka ciptakan untuk

menjadikan umat islam terlena tenggalam dalam kesesatan yang nyata.

Gerakan tersebut adalah gerakan baru yang mengarah kepada gerakan-

gerakan esoterisme atau kita sebut kebatinan/spiritualisme. Gerakan yang lahir

di Negri Barat dengan pengikut yang melebihi jutaan orang. Kemudian gerakan

tersebut berhasil menyebar luas ke seluruh negeri hingga ke negeri Islam salah

satunya Negara Indonesia.

Salah seorang doctor lulusan Qassin University meneliti dalam sebuah

desirtasinya sehingga menjadi buku terkait gerakan tersebut, yaitu Dr. Fouz

Bintu Abdullatif. Dalam bukunya yang berjudul Harakatul ‘Ashril Jadiid telah

gamblang menjelaskan bahwa gerakan gerakan tersebut mengajak umat Islam

pada pemikiran ateisme dan kepercayaan yang sesat, menyisipkan racun-racun

dan merusak akidah kaum Muslimin tanpa diketahui. Namun, mereka

menutupinya dengan cara menampakkan kebaikan, mencampuradukan yang

haq dan batil, serta menyamarkan ilmu-sains yang teruji dengan pseudosains

(ilmu semu atau palsu).

Desirtasi tersebut telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, dan juga

telah dikaji oleh beberapa tokoh. Namun penganut gerakan ini justru semakin
banyak, bukan hanya menyerang kaum awam akan tetapi juga menyerang

kaum cendikia.

Gerakan baru tersebut bergerak diberbagai aspek, ada yang bergerak di

bidang motivasi, di bidang pemasaran, di bidang ubudiyah hingga dibidang

pengobatan. Seolah-olah gerakan tersebut menjadi solusi bagi masyarakat pada

umumnya, namun ternyata konsekwensi yang harus di dapat adalah rusaknya

akidah terkhusus kaum muslimin.

Berangkat dari masalah diatas peneliti tertarik untuk meneliti buku yang

yang dbeliau tulis. Peneliti yakin bahwa ada pesan tersirat yang terkandung

dalam buku tersebut, yang mengandung unsur-unsur nilai dakwah berupa

Akidah, Syariah dan Akhlaq. Buku ini bisa menjadi pencerah bagi seluruh umat

islam, khususnya bagi peneliti dalam mengetahui pesan tersirat yang

terkandung dalam buku tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa peneliti memilih untuk mengambil

judul skripsi yaitu “Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Buku Harakataul

‘Asril Jadid karya Dr. Fouz Bintu Abdul Lathif Ibnu Kamil Al-Kurdi”

karna dalam buku ini banyak pesan dakwah yang tersirat yang bisa digunakan

sebagai pencerah bagi umat islam dan aktivis muslim yang lainnya.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Agar tidak meluas pembahasannya, maka peneliti hanya menfokuskan

pada pesan tersirat berupa nilai Aqidah, Syariah, dan Akhlak. Dari

pembatasan tersebut, peneliti merumuskan masalah dari beberapa

pertanyaan, diantaranya :
a. Bagaimana isi pesan aqidah yang terdapat dalam buku Harakatul

‘Asril Jadid sehingga dapat mencerahkan umat islam?

b. Bagaimana isi pesan syariah yang terdapat dalam buku Harakatul

‘Asril Jadid sehingga dapat mencerahkan umat islam ?

c. Bagaimana isi pesan akhlak yang terdapat dalam buku Harakatul

‘Asril Jadid sehingga dapat mencerahkan umat islam?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan pembatasan masalah yang peneliti

tulis, maka hasil penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui isi pesan dakwah yang mengarah ke aqidah sehingga dapat

mencerahkan umat islam

2. Mengetahui isi pesan dakwah yang mengarah ke syariah sehingga dapat

mencerahkan umat islam

3. Mengetahui isi pesan dakwah yang mengarah ke akhlak sehingga dapat

mencerahkan umat islam

Adapun manfaat dapat peneliti jabarkan sebagai berikut :

a. Kegunaan Teoritis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu dan

pengetahuan, perkembangan metode dakwah dalam proses

penyebaran risalah.

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca agar bisa lebih menelaah dari pesan-pesan yang disampaikan

oleh penulis buku


b. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan

pelajaran serta memberikan pembinaan untuk mencapai kehidupan

yang layak dengan menunjang segala aktivitas secara Islami.

Sedangkan bagi peneliti sendiri untuk meningkatkan pengetahuan dan

memperluas wawasan keilmuan di bidang bimbingan dan konseling

Islam.

D. Landasan Teori

1. Pengertin Analisis isi

Analisis isi merupakan penelitian yang bersifat pembahasan secara

mendalam terhadap isi suatu content informasi baik berupa surat kabar,

berita, atau karya ilmiah dalam media massa.

Menurut Berelson dan Kellingger merupakan suatu metode untuk

mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif,

dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak. 17

Analisis isi juga merupakan teknik penelitian untuk memperoleh

suatu gambaran isi pesan komunikasi massa yang dilakukan secara

objektif, sistematik dan relevan secara sosiologis, uraian dan

analisisnya dapat menggunakan tata cara pengukuran kualitatif dan

kuantitatif ataupun kedua-duanya.18

Dalam pengertian diatas bahwa ananlisis isi memiliki prinsip, yaitu

17 Rahmat Kriyanto, Ph.D, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: PT Fajar Interpratama
Mandiri, Cet. VII, 2014, hal 220
18 Zulkarnaen Nasution Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Pusat penelitian Universitas
Terbuka, 2001, cet. ke-2, h. 32
a. Prinsip sistematik

b. Prinsip Objektif

c. Prinsip kuantitatif

d. Prinsip isi yang nyata

Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk

komunikasi, baik surat kabar, berita, buku, dan lain-lain. Hampir semua

peneliti dibidang komunikasi sosial dapat menggunkan analisis isi

sebagai teknik metodologi penelitian.

Analisis isi dapat digunakan bila memiliki syarat-syarat sebagai

berikut19:

1) Data yang tersedia diantaranya terdiri dari bahan-bahan yang

terdokumentasi seperti buku, surat kabar, rekaman, makalah.

2) Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori-teori tertentu yang

menerangkan tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap

data berikut.

3) Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan

atau data- data yang dikumpulkannya, karena sebagian

dokumentasi tersebut bersifat sangat khas atau spesifik.

2. Pengertian Dakwah

Dakwah secara bahasa mengandung pekertian ath-Thalab yang

berarti permintaan. Sedangkan menurut istilah adalah menyampaikan

19 Julia Amrestiani, “Analisis Isi Pesan DakwahDalam Novel Mahligai Perkawainan Karya
Anni “, Skripsi, Jakarta : Perpustakaan Universitas Islam Negri Jakarta, 2009, hal. 24
risalah islam kepada umat manusia dan mengajarkannya kepada mereka

dan menerapkannya dalam kehiudpan yang praktis.20

Dakwah juga merupakan kegiatan yang berupaya melakukan

perubahan di masyarakat yang mencakup sosial, kultural, ekonomi dan

tentunya keagamaan yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman.21

Dakwah merupakan proses menyampaikan ajaran islam kepada

umat manusia yang bertujuan untuk membawa manusia kepada tujuan

akhir, kebahagiaan dunia dan akhirat. 22

Dari beberapa pengertian tentang definisi dakwah di atas dapat

disimpulkan bahwa dakwah merupakan menyampaikan risalam islam

yang mencakup segala aspek dengan tujuan mendapat kebahagiaan

dunia dan akhirat.

Berdakwah melalui tulisan kita ketahui seksama bahwa lebih kuat

dari lisan. Dibandingkan dengan dakwah lisan, dakwah melalui tulisan

masih minim. Padahal ada pepatah mengatakan “Ikatlah ilmu dengan

menuliskannya”. Ali bin Abi Thalib pun mengatakan bahwa “tulisan

adalah tamannya para ulama”.

Dakwah melalui tulisan memiliki daya tahan yang kuat dan target

jamaah yang tak terbatas di banding dakwah melalui lisan di mimbar

20Dr. Abu Al-Fath Al-Bayanuni, PENGANTAR STUDI ILMU DAKWAH terj. Masturi
Irham,Lc, Jakarta Timur : PUSTAKA AL-KAUTSAR : 2021 hal. 37
21 Alif Qonita Badi’ati, et. al., Dakwah Tranformatif, Solo : Penerbit Taujih : Cet I 2018

hal. 9
22 Fahrurazi,et. al, Ilmu Dakwah, Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP, 2019. Hlm 18
dan seminar yang lain. Kita menyaksikan sendiri begitu dikenangnya

para ulama saat ini karena tulisannya.

3. Pesan Dakwah atau Materi Dakwah

Pesan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perintah,

nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan lewat orang lain. 23

Didalam ilmu komunikasi pesan diartikan sebagai suatu isi atau maksud

tertentu yang akan disampaikan.

Secara umum pesan dakwah atau materi dakwah yaitu semua ajaran

islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pesan dakwah

merupakan suatu isi atau materi dakwah yang berupa informasi dalam

bentuk bahasa ataupun symbol-simbol yang bisa dimengerti objek

dakwah.

Pengembangan materi dakwah mencakup seluruh kultur islam yang

murni yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Menurut Moh

Ali Aziz mengatakan bahwa pesan dakwah atau materi dakwah

mancakup sembilan hal dan dua yang pertama merupakan Al-Qur’an

dan Hadist karena menjadi sumber utama, adapun yang lain menjadi

penunjang dan tambahan pesan seamata. 24

Ajaran Islam yang dijadikan materi atau pesan dakwah menurut

Moh. Ali Aziz itu pada garis besarnya dapat dikelompokkan sebagai

berikut:

23 Kamus Besar Bahasa Indonesia.


24 Dr. Moh Ali Azis, M.Ag, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009, hal 94 -95
a. Aqidah adalah hal-hal yang meliputi:

a) Iman kepada Allah Tabaraka wata’ala berarti meyakin dengan

sepenuh hati bahwa tiada yang berhak diibadahi selain dari Allah.

Sehingga segala macam bentuk peribadatan dari mulai meyakini

segala bentuk keagungan hingga menyerahkan segala urusan

kepada Allah.

b) Iman kepada malaikat berarti manusia selain meyakini akan

kekuasaan Allah memiliki bala tentara yang banyak, manusia juga

harus memiliki sifat-sifat seperti para malaikat yaitu diantaranya

disiplin dan taat kepada kewajibannya, karena sifat-sifat ini menjadi

esensi sifat malaikat.

c) Iman kepada kitab Allah berarti manusia harus menjadikan Al-

Qur’an sebagai pedoman dan petunjuk kehidupan, sehingga

melaksanakan segala bentuk perintah yang terkandung didalmanya

dan menjauhi segala bentuk larangannya.

d) Iman kepada Nabi dan Rasul Allah berarti harus mengikuti jejak

langkah dan menjadikan pedoman kehidupan serta menghidupkan

sunnah-sunnahnya.

e) Iman kepada hari akhir berarti dengan mempersiapkan untuk pulang

ke negri akhirat dan menanggap bahwa dunia ini adalah kehdiupan

yang singkat.
f) Iman kepada qada dan qadar menumbuhkan dalam pribadi sifat-

sifat untuk menyeimbangkan aspek lahir dan batin dalam

melakukan karya manusia di dunia dan untuk kepentingan akhirat..

ng taat dan patuh akan perintah dan larangan Allah..

Aqidah secara garis besar merupakan pokok kepercayaan dalam

ajaran islam. Aqidah merupakan tekad batiniah yang mencakup

masalah-masalah yang erat hubungannnya dengan rukun iman.

Cakupan materi dakwah dalam bidang aqidah bukan saja

pembahasannya tertuju pada masalah-masalah yang wajib diimani saja,

akan tetapi materi dakwah juga meliputi masalah-masalah yang dilarang

yaitu menyukutukan Allah dengan apapun. Secara umun pembahasan

akan materi ini telah tertuang dalam rukun iman. 25

b. Syariah

Syari’ah adalah keseluruhan hukum dan perundang-undangan yang

terdapat dalam Islam baik hubungan antara manusia dengan Tuhan maupun

antara manusia dengan manusia. dalam Islam, syariat berhubungan erat

dengan amal lahir atau nyata dalam rangka mentaati semua peraturan atau

hukum Allah guna mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya


26
dan mengatur antara sesama manusia. Syariat bersifat universal, yang

menjelaskan hak-hak umat Islam dan nonmuslim bahkan hak seluruh umat

Islam. dengan adanya materi syari’ah ini maka tatanan sistem dunia akan

25 Fahrurazi,et. al, Ilmu Dakwah, hal 96


26 Ibid. hal 98
teratur dan sempurna. Syariah Islam mengembangkan hukum bersifat

komprehensif yang meliputi segenap kehidupan manusia. materi dakwah

yang menyajikan unsur syariah harus dapat menggambarkan atau

memberikan informasi yang jelas di bidang hukum dalam bentuk status

hukum yang bersifat wajib, mubah (dibolehkan), dianjurkan (mandub),

makruh (dianjurkan supaya tidak dikerjakan), dan haram (dilarang ).27

Di bidang syari'at, Islam mengajarkan tatacara beribadah yang

meliputihubungan denganAllah SWT (hablum minallah) dan hubungan

dengan sesamamanusia (hablum minannas).Yang pertama dikenal pula

dengan sebutan ibadah mahdhah, yakni ibadah shalat, zakat, puasa, dan haji;

sedangkan yang kedua dikenal dengan sebutan ibadah ghair mahdhah dan

mu'amalah, meliputi ajaran tentang aspek kehidupan sosial,ekonomi,

politik, hukum, keluarga, dan aspek kehidupan duniawi lainnya. Ibadah

mahdhoh disebut pula lima fondasi Islam Rukun Islam, yakni ikrar

syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji. Dengan kelima hal itulah keislaman

seseorang dibangun.

Pesan muamalah dalam hal ini yaitu segala bentuk hubungan manusia

berdasarkan syariat agama Islam. Misalnya saja mengenai hubungan jual-

beli, hukum, pernikahan, dan lain sebagainya.

c. Akhlak

Secara etimologi kata akhlak berasal dari bahasa Arab jamak dari

khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai dan tingkah laku atau tabiat.

27 Dr. Abu Al-Fath Al-Bayanuni, PENGANTAR STUDI ILMU DAKWAH, hal 282
kalimat-kalimat tersebut memiliki segi-segi persamaan dengan perkataan

kholqun yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan kholiq yang

berarti pencipta dan makhluq yang berarti yang diciptakan. sedangkan

secara terminologi pembahasan akhlak berkaitan dengan masalah tabiat atau

kondisi temperatur batin yang mempengaruhi perilaku manusia. 28

Term khuluqun tidak ditemukan dalam al-Qur’an, yang ditemukan

hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam

surah al-Qolam ayat 4. Kata akhlak banyak ditemukan dalam hadis-hadis

Nabi dan salah satu yang paling populer adalah antara lain yang artinya:“aku

hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.29

Islam mengajarkan agar manusia berbuat baik dengan ukuran yang

bersumber kepada Allah. Sebagaimana telah diaktualisasi oleh Rasulullah.

apa yang menjadi sifat dan digariskan baik olehNya dapat dipastikan baik

secara esensial olh akal pikiran manusia. dalam konteks ini ketentuan Allah

menjadi standar penentuan kriteria baik yang rumusannya dapat dibuktikan

dan dikembangkan oleh akal manusia. dalam Al-Qur’an dikemukakan

bahwa kriteria baik itu antara lain bertumpu pada sifat Allah sendiri yang

terpuji (al-asmaul husna), karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi

wasallam memerintahkan umatnya untuk berperilakubaik sebagaimana

perilaku Allah Subhanahu wata’ala.

28
Fahrurazi,et. al, Ilmu Dakwah, hal 99
29
Asep Syamsul M.Romli, Komunikasi Dakwah Pendekatan Prasktis, yang diakses di
www.romeltea.com dalam bentuk pdf.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa apa yang menjadi

sifat Allah pasti dinilai baik oleh manusia sehingga harus dipraktekkan

dalam perilaku sehari-hari. dalam mewujudkan sifat itu manusia harus

konsisten dengan esensi kebaikannya sehingga dapat diterapkan secara

proporsional. Materi akhlak ini diorientasikan untuk dapat menentukan baik

dan buruk, akal, qalbu berupaya untuk menemukan standar umum melalui

kebiasaan masyarakat, karena ibadah dalam Islam sangat erat kaitanya

dengan akhlak.30

Di bidang akhlak, Islam mengajarkan pedoman sikap mental atau budi-

pekerti dalam bergaul atau berhubungan dengan Allah Subhanahu wata’ala

sebagai Tuhan, dengan sesama manusia, dan dengan alam sekitarnya.

Bahkan, bidang akhlak ini menjadi sasaran inti misi Islam, sebagaimana

dinyatakan oleh Nabi Muhammad dalam sebuah haditsnya, “Sesungguhnya

aku diutus (Allah SWT) untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.

Akhlak adalah penentu baik-buruk perilaku seseorang. “Penentu” itu

adalah ada atau tiadanya kesadaran dalam diri seseorang tentang

pengawasan dari Allah atas segala perilakunya.

Akhlak dalam Islam meliputi:

1. Akhlak terhadap diri sendiri, yakni bagaimana kita memperlakukan

diri sendiri dalam menjalani hidup ini.

2. Akhlak terhadap Allah, yakni bagaimana seharusnya kita bersikap

terhadap Allah Subhanahu wata’ala.

30 Alif Qonita Badi’atiu, et.al, Dakwah Transformatif, hal 37


3. Akhlak terhadap sesama manusia, yakni tata cara bergaul dengan

sesama manusia.

4. Akhlak terhadap alam semesta, yakni bagaimana seharusnya kita

memperlakukan flora dan fauna.

4. Karya Tulis sebagai Media Dakwah

Agar pesan dapat diterima dengan baik diperlukan sebuah media, begitu

juga dengan kegiatan berdakwah, media merupakan instrumen atau alat

untuk menyampaikan pesan agar mudah dimengerti dan dipahami oleh si

penerima.

Istilah media cukup sering kita dengar,namun demikian perlu juga di

sini singgung hal-hal yang berkaitan dengan media. Secara etimologi media

berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata "medius". Perkataan media

merupakan jamak dari kata median, yang berarti alat perantara atau saluran

(channel). Dalam ilmu komunikasi, media dipahami sebagai alat atau sarana

yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator (da'i) kepada

komunikan (maduw) atau khalayak. 31

A. Hasjmy menyamakan media dakwah dengan sarana dakwah dan

medan dakwah. Sedangkan, Asmuni Syukir menyebutkan bahwa media

dakwah adalah segala suatu yang dapat digunakan sebagai alat untuk

mencapai tujan dakwah yang telah ditentukan. Selanjutnya menurut Wardi

Bachtiar, media dakwah adalah peralatan yang digunakan untuk

31 Prof.Dr.H. Abdullah, M.Si, ILMU DAKWAH Kajian Ontologi Epistemologi Aksiologi dan
Aplikasi Dakwah,hal 142
menyampaikan materi dakwah. Dari definisi yang ada, setidaknya media

dakwah dapat dipahami sebagai sebuah alat atau sarana (saluran) yang

dipergunakan untuk memudahkan menyampaikan pesan-pesan dakwah

(Islam) dari da'i kepada mad'uw.32

Ada beberapa jenis media komunikasi yang dapat digunakan dalam

kegiatan dakwah diantaranya :

a) Media Visual, media komunikasi visual merupakan alat komunikasi

yang dapat digunakan dengan memanfaatkan indra penglihatan dalam

mengambil sebuah data yang meliputi: gambar, foto, dan lain

sebagainya.

b) Media Auditif, merupakan media komunikasi yang ditangkap melalui

indra pendengaran, media ini meliputi: telepon, radio, tape recorder dan

lain sebagainya.

c) Media Audio Visual, merupakan perangkat komunikasi yang dapat

ditangkap melalui indra pendengaran dan penglihatan, termasuk

kedalam media ini adalah : televisi, film, internet.

Karya tulis dalam hal ini termasuk ke dalam media visual. Karya tulis

saat ini menjadi sebuah sarana atau media penyampaian pesan dakwah

menggunakan indera penglihatan. Selain karena semakin banyaknya karya

tulus yang mudah diterima oleh khalayak.

E. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian

32 Ibid. hal 151


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (

content analysis ) , yaitu memperoleh keterangan dari isi komunikasi

yang disampaikan dalam bentuk lambang – lambing dan pendapat-

pendapat. Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi

penelitian kuantitatif .

2. Unit Analisis

Unit analsis dalam penelitian ini adalah paragraf - paragraf inti dari

setiap bab dan pendapat-pendapat dalam buku Harakatul ‘Asril Jadid

karya Dr. Fouz Bintu Abdilathif ibnu Al-Kamil Al-Kurdi, dan yang

menjadi unit pengamatannya adalah isi pesan dari buku tersebut dalam

setiap bab yang terdapat dalam buku Harakatul ‘Asril Jadid karya Dr.

Fouz Bintu Abdilathif ibnu Al-Kamil Al-Kurdi.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menambah informasi penulis , maka penulis menggunakan

teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

a. Wawancara , yaitu mencoba mengadakan wawancara dengan

narasumber penulis buku tersebut yaitu Dr. Fouz Bintu Abdilathif

ibnu Al-Kamil Al-Kurdi dan beberapa narasumber yang pernah

membaca buku tersebut. Secara mendalam namun tetap bersifat

fleksibel , dimana susunan pertanyaan dapat berubah sesuai

kebutuhan dan mengetahui lebih mendalam mengenai buku yang

akan diteliti.
b. Dokumentasi , yaitu dengan cara mencari data berupa buku, catatan,

arsip dan foto sesuai dengan apa yang bisa dijadikan informasi

tambahan bagi penelitian ini.

4. Pengolahan Data dan Definisi Operasional

Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi mengenai pendapat

yang terdapat dalam setiap bab dari buku Harakatu ‘Asril Jadid melalui

penilaian juri. Data yang telah dinilai oleh juri tersebut akan diamati

dan dianalisis, dihitung lalu diberikan nilai untuk mengetahui distribusi

frekuensi masing-masing dan termasuk mengetahui koefisien

reliabilitas setiap juri, yaitu antara juri 1 dan 2, juri 1 dan 3, dan juri 2

dan 3. Adapun rencana juri terdiri dari Juri I Ustadz Irham Abisono,

S.Sos (Pengajar Tauhid murid langsung Syaikh Shalih Al’Ushoimi),

Juri II KH. Dr. Teten Romli, MA (Bidang Harakah Hadamah di Dewan

Dakwah), dan Juri III Dr. Muhammad Suidat, M.Pd.I (Pakar

Sekulerisme) Untuk mempermudah juri dalam menganalisis isi yang

terdapat dalam setiap paragraf inti bab dalam buku Harakatu ‘asril Jadid

maka peneliti akan membuat tabel berdasarkan kategorisasi secara

sistematik yang di dalamnya mengandung muatan nilai Aqidah, Syariah

dan Akhlak. Adapun kategorisasinya yaitu :

a. Aqidah, yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman

kepada kitab suci al - Quran, iman kepada rosul Allah, iman kepada

qada dan qadar, dan iman kepada hari akhir.


b. Syariah, yaitu berhubungan dengan amal lahir (nyata) dalam

rangka mentaati semua peraturan dan hukum Allah dalam

mengatur pergaulan hidup antar sesama manusia.

c. Akhlak, adalah sifat yang tertanam dalam diri manusia. Sifat

tersebut dapat dinilai baik dan buruk dengan menggunakan hukum

ilmu pengetahuan dan norma agama.

Adapun rumus yang dipakai yaitu rumus dari Holsty33 Keofisienan

Rehabilitas yaitu :

Reliabilitas Antar-Coder =

Keterangan :

2M = nomor yang sama antar juri

N1, N2 = Jumlah item yang dibuat oleh juri

Kompositif Reabilitas

Keterangan :

N= jumlah juri

X= Rata-rata koefisien realibitas juri

F. Kajian Pustaka

Judul penelitian yang diteliti ini sudah banyak sekali yang memiliki

kesamaan dalam penelitian yaitu mengenai analisis isi pesan dakwah

dalam sebuah buku, buku yang banyak diteliti itu biasanya adalah buku-

33 Rahmat Kriyanto, Ph.D, Teknik Praktis Riset Komunikasi, hal 222


buku yang memiliki banyak peminat dan terkenal atau yang di depan

cover terdapat tulisan best seller.

Namun pada penelitian ini penulis menganalisis sebuah buku yang

sudah lumayan agak lama terbit dan saat ini sudah jarang bukunya

dipasaran karena sudah lama diterbitkan. Namun yang menarik dari

penelitian kali ini yaitu karena buku ini selain dipasarkan, juga sering

ada sebagian membahas buku ini dikajian-kajian, namun apa yang

diterangkan dalam buku tidak dibaca dengan baik, sehingga generasi

muda yang mengetahui buku ini pun sedikit sekali saat ini. Untuk itu

peneliti bermaksud untuk mengetahui isi pesan dakwah yang terkandung

dalam buku tersebut, dan mengetahui maksud pesan-pesan yang

disamnpaikan oleh penulis.

Saat ini jarang sekali buku yang lebih menitik beratkan pada

permasalahan dalam sebuah gerakan baru dalam meruntuhkan keimanan

agama islam, dengan dalih bahwa gerakan tersebut tidak sesat namun

sesuai dengan sains. Inilah adalah pengalihan isu, sehingga khlayak

mengikuti gerakan baru tersebut.

Dari penjelasan di atas, maka peneliti percaya bahwa buku yang

akan diteliti ini lain dari buku-buku yang ada saat ini dan yang sudah

diteliti oleh peneliti buku lainnya.

G. Hipotesis Penelitian

Dalam hal ini peneliti mengambil kesimpulan sementara dari hasil

analisis terhadap isi pesan dakwah dalam buku Harakatul ‘Asril Jadid
karya Dr. Fouz Bintu Abdilathif ibnu Al-Kamil Al-Kurdi. Peneliti meneliti

dalam sebuah kalimat yang telah di terjemahkan yaitu :

Akar falsafah Gerajakan Baru merujuk pada sebuah

sumber-sumber pengetahuan esoteris yang jauh dari cahaya

Wahyu dan bersumber dari ajaran agama-agama diluar Islam.

Ajaran-ajaran tersebut pernah mengobok-obok agama Samawi

dan merusak ajaran tauhid bagi mereka yang berhasil dipengaruhi.

Dalam kalimat tersebut tersirat sebuah pesan Aqidah, syariah dan

Akhlaq. Adapun maksud penulis terkait pesan aqidah yang tersirat

adalah aliran gerakan yang menagntarkan kepada kesyirikan kepada

Allah Tabaraka wata’ala, sehingga ini harusnya menjadi warning bagi

umat islam pada umumnya akan adanya gerakan tersebut.

Pesan yang tersirat berupa pesan syariah adalah dari sumber yang

tidak berlandaskan wahyu. Dimana didalam syariat sumber utama

adalah wahyu yaitu berupa Al-Qur’an dan Sunnah. Jika tidak

berlandaskan sumber wahyu, maka itu termasuk kedalam golongan

bid’ah.

Pesan yang tersirat berupa akhlaq adalah tidak ramahnya ajaran

tersebut terhadap Allah Sang Pembuat Syariat. Adanya ajaran tersbut

malah merubah dan memodifikasi ajaran yang telah menjadi legitimasi

bagi umat beragama.

H. Sistematika penulisan
Untuk mempermudah tahap demi tahap pembatasan dan penulisan

karya ilmiah ini, maka penulis menyusun ke dalam 5 (lima) bab, dimana

setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Bab-bab yang ada secara umum

dan keseluruhannya saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya,

yang diawali dari bab 1 yaitu pendahuluan sampai bab 5 yaitu penutup

yang berupa kesimpulan dan saran-saran.

BAB I : Pendahuluan

Menerangkan secara singkat mengenai alasan pemilihan judul,

perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, serta kajian pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : : Landasan Teori

Bab ini menerangkan tentang pengertian dakwah, pesan dakwah

atau materi dakwah, dan novel sebagai media dakwah.

BAB III : Deskripsi Buku Harakatu ‘Asril Jadid

Bab ini menerangkan tentang biografi penulis, kemudian

gambaran umum isi buku.

BAB IV : Temuan dan Analisis data

Dalam bab ini berisi mengenai analisis isi pesan dakwah yang

terkandung dalam buku Harakatul ‘Asril Jadid karya Dr. Fouz Bintu

Abdilathif ibnu Al-Kamil Al-Kurdi.

BAB V : Penutup
Dalam bab akhir ini, penulis memberikan kesimpulan terhadap apa

yang telah diteliti oleh penulis dalam karya ilmiah ini, serta memberikan

saran-saran dan juga beberapa lampiran yang didapat oleh penulis.


DAFTAR PUSTAKA

Nata, Prof. Dr. H. Abuddin. MA. METODOLOGI STUDI ISLAM. Depok :

PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Cet.2014 cet. 2016

Al-Fauzan, Syaikh Shalih Ibnul Fauzan .Durusun Fii Syarhi Nawaqidul Islam

Syaikhukl Islam Muhammad bin Abdilwahab Rahimahullah, Mekkah, Dar Makkah

International, 2019

Natsir, Mohammad.Fiqhud Dakwah, Bekasi Selatan, SINAR MEDIA

ABADI. 2017

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Al-Qur’an Hafalan dan Terjemah, Bandung : Al-Qur’an Al-Qosbah. 2021

Prof.Dr.H. Abdullah, M.Si, ILMU DAKWAH Kajian Ontologi Epistemologi

Aksiologi dan Aplikasi Dakwah, Bandung : CITA PUSTAKA MEDIA. 2015.

Abu Al-Fath Al-Bayanuni, Dr. Muhammad. PENGANTAR STUDI ILMU

DAKWAH, terj.Masturi Ilham,team. Jakarta Timur : Dar Ar-Risalah Al’Alamiah.

2010

Umar, Ratnah. Metode Dakwah di Era Globalisasi, 2009. Jurnal,

ejournal.iainpalopo.ac.id yang diakses pada tanggal 20 September 2022

Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyyur-Rahman. Jakarta : Dar Al-Hadist

Kairo,.1998.

Kadir, Abdul Badjuber. Et.al . PENDIRI DAN PEMIMPIN DEWAN

DA’WAH ISLAMIYAH INDONESIA, Jakarta : Penerbit Dewan Da’wah Islamiyah

Indonesia, cet -12017, cet -2 2018, cet -3 2022


Murjoko, Ahmad. MOSI INTEGRAL NATSIR 1950, Bandung : PERSIS

PERS. 2020.

Nafsiah, Siti. “Prof Hembing Pemenang The Star of Asisa Award” Jakarta :

PT PRESTASI INSAN INDONESIA, GEMA INSANI. Cet I 2000

Kriyanto, Rahmat. Ph.D, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: PT Fajar

Interpratama Mandiri, Cet. VII, 2014,

Nasution, Zulkarnaen .Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Pusat penelitian

Universitas Terbuka, 2001, cet. ke-2,

Amrestiani, Julia. “Analisis Isi Pesan DakwahDalam Novel Mahligai

Perkawainan Karya Anni “, Skripsi, Jakarta : Perpustakaan Universitas Islam Negri

Jakarta, 2009

Al-Bayanuni, Dr. Abu Al-Fath. PENGANTAR STUDI ILMU DAKWAH terj.

Masturi Irham,Lc, Jakarta Timur : PUSTAKA AL-KAUTSAR : 2021 hal. 37

Alif Qonita Badi’ati, et. al., Dakwah Tranformatif, Solo : Penerbit Taujih :

Cet I 2018

Fahrurazi,et. al, Ilmu Dakwah, Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP, 2019.

Syamsul, Asep M.Romli, Komunikasi Dakwah Pendekatan Prasktis, yang

diakses di www.romeltea.com

Anda mungkin juga menyukai