Anda di halaman 1dari 30

PESAN DAKWAH DALAM QOSIDAH MUKTAMAR KE-34 NU KARANGAN

DR. (H.C.) KH. AFIFUDIN MUHAJIR

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:
HARIF YURMAN SYAHFAJRI
NPM : 2019402003

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS IBRAHIMY
SITUBONDO
2023
A. Latar Belakang

Islam dan Dakwah adalah dua hal yang tak terpisahkan. Islam tidak

akan maju dan berkembang bersyi’ar dan bersinar tanpa adanya upaya dakwah.

Semakin gencar upaya dakwah dilaksanakan semakin bersyi’arlah ajaran

islam, semakin kendor upaya dakwahnya semakin redup pulalah cahaya islam

dalam masyrakat. Laisa al-islam illa bi al-da’wah, demikianlah sebuah kata

bijak mengungkapkan.1

Banyak sekali para ahli mendefinisikan makna dakwah, disini penulis

mengutip sebuah pendapat HSM. Nasaruddin Latif berpendapat diantaranya

bahwa, “Setiap aktivitas dengan lisan dan tulisan yang bersifat menyeru,

mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah

SWT, sesuai dengan garis-garis aqidah dan syariat serta akhlaq Islamiyah...”2

Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berasal dari bahasa Arab “Da’wah”

‫واه‬777‫ داع‬dari kata do’a ‫اء‬777‫ دع‬yad’u ‫دعو‬777‫ ی‬yang berarti panggilan, ajakan,

seruan.3Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa arab disebut mashdar.

Sedangkan bentuk kata kerja (fi’il)nya adalah berarti memanggil, menyeru atau

mengajak (Da’a, Yad’u, Da’watan). Sedangkan menurut istilah, Prof. Toha

Yahya Oemar, MA. Dalam buku metodologi pengembangan ilmu dakwah

yang ditulis oleh Mohammad Hasan menyatakan bahwa dakwah islam

sebagai upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar

1
Sunarto, Kiai Prostitusi, Pendekatan Dakwah K.H. Khoiron di Lokalisasi Surabaya (Surabaya:
Jaudar Press, 2012), 15.
2
Mohammad Hasan, Metodologi Pengembangan Ilmu Dakwah (Surabaya: Pena Salsabila,
2013), 9.
3
Ibid, 8
sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat.4

Dakwah adalah kegiatan mengajak manusia kejalan Allah agar mereka

mendapat keselamatan baik dunia maupun akhirat karena islam adalah agama

rahmatan lil a’lamin.

Proses kegiatan dakwah paling tidak memiliki 5 unsur pokok yang

wajib dan tidak mungkin terpisahkan seperti da’i (komunikator dakwah),

mad’u (komunikan dakwah), materi dakwah (pesan), media dakwah dan

metode dakwah.5 Unsur atau komponen yang pertama yaitu da’i / pendakwah.

Kata da’i berasal dari Bahasa arab Yang bentuk mudzakkar ( laki-laki )

yang berarti orang yang mengajak, kalau muannas ( perempuan ) disebut

da’iyah.6 Da’i adalah orang yang berdakwah, pendakwah melalui kegiatan

dakwah para da’i menyebar luaskan ajaran islam.7 Jadi da’i adalah kata yang

sifatnya umum yang berarti laki-laki maupun perempuan yang memanggil,

mengajak dan menyeru kepada orang lain untuk melakukan atau meninggalkan

sesuatu yang sudah digariskan oleh norma-norma agama secara langsung atau

tidak langsung melalui lisan, tulisan maupun perbuatan. Dengan

mengupayakan perubahan kearah kondisi yang lebih baik menurut islam.

Peran da’i biasanya identik dengan mubaligh, ustaz, kiyai, tuan guru

dan istilah-istilah lain yang menunjukkan arti orang atau institusi yang

4
Ibid, 10
5
Suriati, Samsinar, Ilmu Dakwah, (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2021(, 125.
6
Enjang AS dan Aliyudin, Dasar-Dasar ilmu Dakwah, (Bandung; Widya Padjajaran, 2009), 73.
7
Ibid,75.
memiliki kompetensi untuk berdakwah. Namun, sebenarnya kewajiban dakwah

dibebankan kepada siapapun yang menjadi umat Nabi Muhammad.8

Selanjutnya materi dakwah atau maddah, Materi atau pesan dakwah

adalah pesan-pesan, materi atau segala sesuatu yang harus disampaikan oleh

da’i kepada mad’u, yaitu keseluruhan ajaran Islam, yang ada di dalam

kitabullah maupun sunnah rasul-Nya. Atau disebut juga al-haq (kebenaran

hakiki), yaitu al-Islam yang bersumber QS al-Isra’/17: 105, Allah swt.

berfirman:9

‫اك ِإال ُمبَشًِّرا َونَ ِذ ًيرا‬


َ َ‫َوبِاحْلَ ِّق َأْنَزلْنَاهُ َوبِاحْلَ ِّق َنَز َل َو َما َْأر َس ْلن‬

Artinya : Dan Kami turunkan (Al Qur'an itu dengan sebenar-benarnya


dan Al Qur'an itu telah turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami tidak
mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan.10

Dakwah sejauh ini pada sebahagian orang dipahami secara keliru dan

sempit, hanya pada ceramah dan khutbah yang pelaksanaannya pada suatu

tempat khusus saja yaitu mimbar, yang hanya cenderung mengedepankan

retorika belaka. Kondisi ini mengakibatkan dakwah kurang mendapatkan

apresiasi, baik dalam dataran praktisi di lapangan maupun kajian teoritis di

dunia akademik. Lebih dari kesalahpahaman dan kekeliruan memahami makna

dakwah, tentu saja mengakibatkan kesalahan langkah dalam operasional

8
Mochammad Irfan Achfandhy, “Metode Dakwah Melalui Syair Burdah” Al-Mishbah, Vol.16,
No. 2 (Juli – Desember, 2020), 306.
9
Suriati, Samsinar, Ilmu Dakwah, 130.
10
Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahannya (Surabaya: CV Pustaka Agung Harapan,
2006), 17:105.
dakwah sehingga dakwah yang dilakukan menjadi tidak simpatik dan tidak

membawa perubahan apa-apa.11

Dalam kehidupan di tengah masyarakat, sering kali dakwah

diartikan hanya sebatas ulama’ yang menyampaikan pesannya di hadapan

khalayak. Akhirnya dakwah dipahami sebagai tugas ulama semata, bentuk

dakwah hanya ceramah agama, dan mitra dakwah selalu terdiri banyak orang.12

Persepsi seperti ini merupakan persepsi umum yang ada di masyarakat

kita bahwa tugas berdakwah hanyalah tugas dari seorang ulama’ atau

tokoh agama Islam semata. Dakwah bukan hanya kewenangan ulama atau

tokoh agama. Setiap muslim bisa melakukan dakwah, karena dakwah bukan

hanya ceramah agama.

Berdakwah dengan segala bentuknya adalah wajib hukumnya bagi

setiap muslim. Misalnya mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari

berbuat kemungkaran, berjihad berjuang dalam menjaga keutuhan agama,

memberi nasehat dan sebagainya.13 Sudah menjadi keharusan seorang muslim

untuk berdakwah sesuai kemampuannya sehingga tidak memberatkan umat

muslim untuk ber-amar ma’ruf nahi munkar. Hadis Nabi Muhammad SAW.

Disini penulis sajikan hadis nabi “Barangsiapa diantara kamu melihat

kemungkaran, hendaklah mengubahnya dengan tangan, jika tidak mampu,

menggunakan dengan lisan, jika tidak mampu, menggunakan dengan hati, dan

11
Siti Ariati Jihad, “Penerapan Metode Dakwah Melalui Nada dan Syair Islam pada Grup
Gambus Qosidah Modern Shautul Islam Makassar” (Skripsi – UIN Alauddin Makassar, Makassar 2016),
1.
12
Ali Azis, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Kencana: Jakarta, 2012), 2.
13
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al Ikhlas, 1983), 27.
itu selemah-lemah daripada iman” (H.R.Ahmad). Hadis lainnya yang artinya

“Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat” (H.R. Turmudzi).14 Dalam hadist

tersebut sudah sangat jelas diterangkan bagaimana tahap-tahap dalam

berdakwah, dimulai dari dengan cara menggunakan kekuasaan, jika tidak

mampu maka dengan lisan, dan jika tidak mampu yaitu terakhir dengan hati

yakni dengan cara mendoa’akannya agar mudah-mudahan segera di turunkan

hidayah kepada orang yang di dakwahi, dan minimal dalam menyampaikan

ajaran islam yaitu satu ayat saja ini menunjukan bahwa wajib hukumnya

menyebarkan ajaran islam sesuai dengan kadar kemampuannya.

Selanjutnya komponen yang ketiga yaitu mad’u atau sasaran dakwah.

Dakwah Islam bukan hanya untuk satu golongan atau bangsa tertentu, namun

untuk seluruh umat manusia dari berbagai jenis dan bangsa. Setiap juru dakwah

harus memahami keumuman dakwah agamanya dan berusaha menyampaikan

kepada setiap umat manusia, termasuk dirinya sendiri.15

Kemudian yang keempat media dakwah, didalam buku Ilmu dan

Filsafat Dakwah yang ditulis oleh Umdatul Hasanah bahwa Media Dakwah

merupakan sarana, medan, tempat atau alat yang digunakan sebagai saluran

dalam proses dakwah.16 Dalam makna yang sangat luas, media dakwah tidak

hanya dikaitkan dengan alat (tool) yang secara fungsional (bersifat teknik)

dimanfaatkan sebagai saluran komunikasi dakwah seperti media massa, tetapi

14
Suriati, Samsinar, Ilmu Dakwah, (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2021(, 17.
15
Umdatul Hasanah, Ilmu dan Filsafat Dakwah, (fseipress: Serang Banten, 2016), 35.
16
Ibid, 50.
juga bisa dialamatkan pada kelembagaan (organisasi) yang bersifat

institusional.17

Dan yang kelima yaitu metode dakwah, Di dalam berdakwah terhadap

macam-macam manusia yang memiliki berbagai karakter yang berbeda-beda

pastinya diperlukan sebuah metode atau cara yang berbeda-beda pula. Dalam

penggunaan metode perlu sekali di perhatikan bagaimana hakekat metode itu,

karena hakekat metode merupakan pedoman pokok yang mula-mula harus

dijadikan bahan pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaannya. 18

Sehingga dengan metode-metode yang ada harus ada kecocokan dengan suatu

permasalahan yang dihadapi oleh karena itu para da’i harus tanggap dan cakap

dalam menilai suatu permasalahan yang dihadapai dengan menggunakan

metode-metode yang tepat.

Karena dakwah yang baik dan tepat ialah harus dapat diterima dengan

baik oleh mad’u agar upaya yang dilakukan oleh para da’i tidak sia-sia dalam

menyampaikan ajaran islam, sehingga aktifitas dakwah dapat memberikan

dampak yang besar terhadap umat maka strategi dan metode dalam berdakwah

sangat diperlukan agar dapat tersampaikan ke hati setiap insan dengan baik.

Pendakwah atau da’i harus memperhatikan beberapa pertimbangan

terhadap yang didakwahinya atau mad’u sebagai sasaranya untuk

memudahkannya dalam penyampaian pesan-pesan dakwah. Untuk itu dakwah

harus dihadirkan dengan cara yang lebih cerdas, bijak, arif, dan penyesuaian

17
Fahrurozi dkk, Ilmu dakwah,(Jakarta, Prenada Media Group, 2019), 121.
18
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, 100.
situasi serta kondisi agar mad’u dapat menerima dengan mudah. Di dalam Al-

Quran Allah SWT. Berfirman dalam Al Qur’an yang berbunyi.

َ ‫ اِ َّن َربَّكَ هُ َواَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬. ُ‫ع ِإلَى َسبِي ِْل َربِّكَ بِ ْال َح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِلَّتِى ِه َى اَحْ َسن‬
‫ض َّل ع َْن َسبِ ْيلِ ِه‬ ُ ‫ُا ْد‬

)16/125: ‫ (النحل‬7. َ‫َوهُ َواَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين‬

Artinya : “ Serulah (manusia) kepada jalan tuhan-mu dengan hikmah


dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula.
Sesungguhnya tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk”(QS. An-Nahl :125)19

Di dalam ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT telah mengajarkan

metode atau tata cara berdakwah kepada kita semua yaitu ada tiga yaitu

hikmah, mau’izhah al-hasanah dan mujadalah. Hikmah adalah dengan cara

memberikan penjelasan suatu peristiwa atau kejadian yang sebenarnya itu baik

untuk diketahui dan dapat menambah keyakinan atau keimanan seorang

muslim, mau’idzah hasanah ialah suatu nasehat atau pengajaran ilmu kepada

khalayak dengan cara yang baik dan mudah dipahami dan mujadalah ialah

debat keilmuan atau diskusi dengan cara yang baik untuk membantah argumen-

argumen yang salah terhadap eksistensi agama islam.

Dari banyaknya metode-metode dakwah yang dilakukan oleh para da’i,

disini Dr. (H.C.) KH. Afifudin Muhajir menerapkan satu metode yaitu dengan

menggunakan metode tulisan yang berupa qosidah muktamar dan juga

menggunakan media organisasi yaitu Nahdlatul Ulama, yang telah dirilis di

19
Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahannya (Surabaya: CV Pustaka Agung Harapan,
2006), 16:125.
gedung PBNU yang ketika itu beliau sedang menjabat sebagai rais syuriah

PBNU.20

Qosidah muktamar ke-34 NU ini dikarang oleh DR. (H.C.) KH.

Afifudin Muhajir beliau merupakan wakil rais am PBNU dan juga wakil

pengasuh pondok pesantren salafiyah syafi’iyyah sukorejo situbondo selain itu

belau juga dosen di ma’had aly ponpes salafiyah syafi’iyyah sukorejo

situbondo, beliau adalah ulama’ yang ‘alim ‘allamah yang sudah di akui

ke’alimannya sampai ulama’-ulama’ yang berada di timur tengah. Beliau

menekuni suatu keilmuan yang jarang sekali dan sulit untuk dipelajari yaitu

bidang fiqih dan usul fiqh dan beliau sudah banyak sekali mengarang buku dan

kitab, buku-buku dan kitab-kitabnya yaitu islam moderat, fiqih tata negara,

fathul mujib al qorib syarah matan taqrib dll.

Qosidah ini di lauching pada rabu 15 desember 2021 yang pada saat itu

merupakan acara muktamar NU yang ke 34. Ketua Panitia Pelaksana

Muktamar ke-34 NU, Muhammad Imam Aziz menilai bahwa qasidah tersebut

sebagai pengingat kepada warga Nahdliyin bahwa NU adalah organisasi yang

didirikan dan dicita-citakan oleh para auliya dan alim ulama. Ini dalam rangka

mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara, sebagaimana penggalan dalam

lirik lagu yang di-launching.21

“Jadi, (qasidah) ini untuk memberi semangat kembali bahwa NU kini

sudah 100 tahun sehingga perlu diperbaharui lagi semangatnya. Nah, ini sangat

20
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/qasidah-muktamar-ke-34-nu-lirik-arti-maknanya
21
Ibid.
luar biasa sekali,” kata Kiai Imam Aziz dalam tayangan Launching Official

Song Muktamar Ke-34 NU yang disiarkan di TVNU.22

Demikian Peneliti bermaksud dengan latar belakang diatas menyadari

bahwa perlunya penelitian ini kami teliti karena untuk lebih mengenal lebih

jauh siapa KH. Afifudin Muhajir dengan kiprahnya di dalam organisasi maka

perlu anak bangsa warga nahdliyyin mengetahuinya dengan menggunakan

salah satu konstribusi beliau yaitu qosidah sebagai pesan dakwah cukup

memberikan kesan.

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti mengidentifikasi jenis dakwah yang

digunakan oleh Dr. (H.C.) KH. Afifudin Muhajir dengan qosidah melalui

organisasi islam Nahdlatul ‘Ulama. Metode dakwah dalam rangka syiar

islam sangat beragam sesuai dengan kondisi mad’u yang disampaikan, Para

da’i tidak sedikit yang syiarnya juga menggunakan musik bahkan mereka

mengguanakan sarana perkumpulan atau yang biasa disebut dengan majelis

sholawat yang didalamnya terdapat banyak sekali macam syair islam,

sholawat dan qosidah.

a. Masih banyaknya dikalangan masyarakat yang tidak mengerti makna isi

yang terkandung dalam syair-syair maupun qosidah.

22
https://jabar.nu.or.id/nasional/resmi-diluncurkan-inilah-lirik-arab-latin-qasidah-muktamar-ke-
34-nu-nJ1Ch
b. Minimnya pemahaman qosidah atau syair-syair melalui organisasi

nahdlatul ulama’(NU).

2. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak melebar dan lebih terarah, maka perlu

adanya batasan masalah supaya pembahasan lebih jelas dan spesifik.

Masalah ini dibatasi dalam bentuk Pesan Dakwah Dalam Qosidah

Muktamar yang di tulis oleh Dr. (H.C.) KH. Afifudin Muhajir.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan oleh

peneliti diatas, maka perumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa saja pesan dakwah dalam Qosidah Muktamar ke-34 NU karangan Dr.

(H.C.) KH. Afifudin Muhajir ?

2. Apa makna pesan dakwah dalam Qosidah Muktamar ke-34 NU bagi warga

nahdliyyin ?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian pasti ada maksud dan tujuan yang diinginkan

oleh si peneliti, untuk itu peneliti bertujuan untuk meneliti:

a. Untuk mendeskripsikan Pesan Dakwah Dr. (H.C.) KH. Afifudin

Muhajir melalui karangan Qosidah Muktamar ke-34 NU.

b. Untuk mendeskripsikan makna Pesan dalam Qosidah Muktamar ke-34

NU.
2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini digunakan untuk mengkaji pesan yang terdapat

dalam qosidah. Namun, setiap penelitian memiliki kegunaannya yang

berbeda-beda yang khas. penelitian ini berguna, meliputi.

a. Kegunaan Teoritis

Dari penelitian ini, penulis berharap pesan dakwah dalam

qosidah muktamar ke-34 NU yang di karang oleh Dr. (H.C.) KH.

Afifudin Muhajir, dapat menyumbangkan pemikiran dalam

pengembangan Ilmu terhadap santrinya, peneliti metode dakwah dan

khalayak umum dalam dakwah Dr. (H.C.) KH. Afifudin Muhajir

melalui kajian Qosidah yang dikarangnya bahwa di dalam Qasidah

Muktamar ada nilai-nilai mengandung makna yang begitu indah

dalam isi Qosidah tersebut sehingga siapapun juga bisa memahami isi

Qosidah Muktamar tersebut, dan sebagai referensi metode dakwah

dengan format syair yang berupa qosidah.

b. Secara praktis

Secara praktis penelitian ini berguna menambah wawasan kita

terhadap dakwah kyai melalui qosidah dan Organisasi Islam yakni NU

sehingga siapa pun yang ingin menkaji terkait qosidah tersebut dapat

berguna dengan adanya penelitian ini.


E. Kajian Penelitian Terdahulu

Sepanjang penulusuran penulis lakukan,menemukan hasil penilitian

yang berjudul yang diangkat dalam skripsi ini antara lain:

1. Jurnal penelitian maddah yang dilakukan oleh Nur Dina Kholida,

Yohandi (2022) dengan judul Pesan Dakwah Dalam Antologi Puisi Buku

Jalan Ini Rindu Karya W.A.A Ibrahimy. Penelitian ini menggunakan jenis

penelitian pustaka (library research) dan pendekatan kualitatif, bahan data

yang digunakan ialah dengan bahan-bahan kepustakaan, pendekatan yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini ialah pendekatan deskriptif kualitatif

dengan penyajian kata-kata bukan angka.23

2. Penelitian yang dilakukan oleh Umi Rohiyatul Hidayah (2021) yang

berjudul: Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu-Lagu Religi Wali Band (ALBUM 3

IN 1). Dalam peneitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan

jenis penelitian pustaka (library reseach) dalam mengumpulkan data peneliti

menggunakan metode dokumentasi yang mana mencari sumber data dalam

penelitian tersebut, dan untuk menarik kesimpulan peneliti menggunakan

metode content analysis (analisis isi) dan juga menggunakan model discourse

analysisi yang di gunakan untuk meneliti dokumen yang berupa teks, gambar,

simbol dan sejenisnya dengan pendekatan model van dijk yang berisi 6 elemen.

Dalam penelitian ini terdapat perbedaan di dalam objek penelitian yakni berupa

23
Nur Dina Kholida dan Yohandi, “Pesan Dakwah Dalam Antologi Puisi Buku Jalan Ini Rindu
Karya W.A.A Ibrahimy”, Maddah, Vol. 4, No.1 (Januari, 2022), 32.
kumpulan musik atau album musik group band, dan persamaanya sama-sama

menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat analisis isi.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Baiq Nurrohmi Amelia (2020) dengan

judul: Efektivitas Dakwah Melalui Musik Gambus Religi Oleh Lembaga Seni

Dan Qasidah Indonesia (Lasqi) NTB. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologi. Dalam hal ini

peneliti menitikberatkan pada dampak filosofis dan sikologis dari dakwah yang

dikemas dalam musik gambus yang berisi pesan-pesan moral dan religi. Dalam

skripsi ini disimpulkan bahwa ada tiga pokok dasar yang menjadi landasan

pesan dakwah yaitu pesan akidah, pesan syariat dan pesan akhlak. Dari ketiga

pesan tersebut menimbulkan efek baik bagi pendengarnya maupun personelnya

secara sikologi. Adapun persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama

meneliti makna/pesan dari suatu syair atau qosidah. Dan perbedaannya ialah

meneliti dalam sebuah organisasi musik sebagai media yang digunakan.24

Selanjutnya agar mudah memahamkan kepada para pembaca, peneliti

buatkan tabel penjelasan perbandingan penelitian terdahulu dengan penelitian

ini !.

Tabel 1.1 Kajian Penelitian Terdahulu

NO Nama Judul Fokus Kesimpulan

24
Baiq Nurrohmi Amelia, “Efektivitas Dakwah Melalui Musik Gambus Religi Oleh Lembaga
Seni dan Qasidah Indonesia (Lasqi) NTB” (Skripsi -- Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram,
2020), 23.
Penelitian Ini
Pesan
Menekankan Pada
Dakwah
Tiga Jenis Puisi
Dalam
Yang Di Teliti, Peneliti menyimpulkan dalam
Antologi
Nur Dina Yaitu Pesan Dakwah buku “Jalan ini Rindu”
Puisi
Kholida (Aqidah) Pada Puisi bahwa puisi yang diteliti
1 Buku
dan “Cakrawala mengandung pesan dakwah
Jalan Ini
Yohandi Basmalah”, (Syariat) yaitu akidah, syariat dan
Rindu
Pada Puisi “Dalam akhlak.
Karya
Sujudku”, (Akhlak)
W.A.A
pada puisi “Sampai
Ibrahimy
Doamu”.
Pesan
Kesimpulan dari peneliti
Dakwah
Penelitian Ini dalam penelitian ini
Dalam
Difokuskan Pada pembahasan tentang 1. Pesan
Lirik
Umi Pesan Dakwah Yang dakwah dalam kategori
Lagu-
2 Rohiyatu Terkandung Dalam akidah
Lagu
l Hidayah Lirik Lagu-Lagu 2. pesan dakwah dalam
Religi
Religi Wali (Album kategori akhlak
Wali Band
3 In 1) 3. pesan dakwah dalam
(ALBUM
kategori syariah.
3 IN 1)
Penelitian ini
difokuskan pada
efektivitas dakwah
Pesan dakwah yang di
melalui musik
sampaikan LASQI NTB
Efektivitas gambus religi yang
melalui syair lagu tentunya
Dakwah diinisiasi oleh
memberikan respon positif
Melalui LASQI NTB pada
untuk masyarakat, terlebih
Musik kehidupan sehari-
setiap syair lagu yang
Gambus hari 5
dikemas memiliki kandungan
Baiq Religi pendengarnya.
pesan yang mengutamakan
3 Nurrohm Oleh Batasan penelitian
tentang keimanan dan juga
i Amelia Lembaga ini diletakkan pada
kebaikan dalam hidup.
Seni Dan usia pendengar yang
Kandungan pesan yang
Qasidah berada pada kisaran
terdapat dalam setiap syair
Indonesia usia 14 tahun hingga
lagu yang dikembangkan oleh
(Lasqi) usia 50 tahun. Musik
LASQI diantaranya pesan
NTB gambus religi yang
akidah,syariah, dan juga
diinisiasi oleh
pesan akhlak
LASQI NTB ini
memang ditujukan
pada segala usia
No Nama Judul Fokus

Penelitian ini berfokus pada


pesan dakwah dalam Qosidah
Muktamar yang dikarang oleh
Pesan dakwah dalam Qosidah
KH. Afifudin Muhajir,
HARIF Muktamar ke-34 nu karangan
meliputi 3 kategori utama
1 YURMAN DR. (H.C.) KH. Afifudin
yaitu pesan dakwah secara
SYAHFAJRI Muhajir
akidah, pesan dakwah secara
syariat dan pesan dakwah
secara akhlak.

F. Kerangka Teori

1. Qosidah Muktamar

Qosidah merupakan syair-syair yang bernada islami dengan

berisikan pujian-pujian pada allah dan rasul serta kalimat-kalimat hikmah

yang bermakna yang mendalam. Qosidah (kasidah) dalam kamus besar

bahasa indonesia (KBBI) merupakan bentuk puisi, berasal dari

kesusastraan Arab, bersifat pujaan (satire, keagamaan), biasanya

dinyanyikan (dilagukan). Qasidah berasal dari kata “qaṣyidah” (bahasa

Arab), artinya “lagu” atau nyanyian. Arti qosidah sendiri menunjukan

bahwa sejenis lagu yang bernuansa islami dan juga sebagai sarana dakwah

islam melalui musik.25

Qosidah muktamar adalah salah satu dari sekian banyaknya qosidah

yang ada sebagai bahan dakwah islam. Qosidah ini berjumlah sepuluh bait

25
Darajah, Ulyah dan Mardliyyah, Aisyam. “Stilistika dalam qashiidah Sa’dunā Fiddunyā Karya
Habib Ahmad Bin Muhammad Al-Muhdhor” Diwan, vol. 6 no. 1 (Juni 2020), 59.
sebagaimana terlampir. Dengan adanya qosidah muktamar ini untuk

menunjukan eksistensi dari suatu organisasi islam terbesar di indonesia

bahkan dunia. Qosidah ini merupakan karangan rais syuriah dikala itu

(sekarang sudah menjabat wakil rais PBNU masa periode 2023-2027)

yakni Dr. (H.C.) KH. Afifudin Muhajir, beliau juga sudah mengarang

qosidah lanjutannya yaitu qosidah An-Nahdliyyah yang dirilis di acara 1

Abad NU.

2. Dakwah

Dakwah merupakan istilah dari suatu ajaran yang difungsikan untuk

menyampaikan atau menyebarkan ajaran kepada manusia atau umat agar

mengikuti ajaran tersebut. Dan Menurut Prof. Dr. Hamka Dakwah adalah

seruan panggilan untuk menganut suatu pendirian yang pada dasarnya

berkonotasi positif dengan substansi terletak pada aktivitas yang

memerintahkan amar ma‟ruf nahi munkar. Upaya untuk memperkenalkan,

menyampaikan dan mengajarkan suatu keyakinan kepada orang lain dalam

Islam disebut “dakwah”.26

3. Pesan

Pengertian pesan menurut Mulyana menjelaskan suatu makna yang

terkandung dalam pesan komunikasi, dan dalam pesan komunikasi untuk

mencapai tujuan dari makna pesan tersebut sangat barkaitan erat dengan

tata cara penyampaian pesan, media kominkasi dan suasana yang dialami

26
Ahmad Zarkasi, “Dakwah Dan Tantangan Pluralisme”, Al-AdYaN, Vol.VI, N0.1 (Januari-Juni,
2011), 19
kedua pihak. 27
pesan juga merupakan tujuan seseorang untuk

berkomunikasi sehingga tidak mungkin seseorang berkomunikasi tanpa

adanya pesan yang disampaikan baik secara terang-terangan maupun tidak

seperti menggunakan tulisan, simbol, gerakan dan lain sebagainya baik

secara langsung maupun tidak langsung yaitu dengan media seperti

videocall dan semacamnya.

Pengaruh pesan juga akan berbeda bila disajikan dengan media

yang berbeda. Seperti halnya cerita yang bersifat dramatis dengan disajikan

melalui televisi akan berpengaruh besar secara psikologi bagi anak-anak

maupun remaja yang dalam masa pengamatan dan peniruan karena televisi

memiliki sifat audio-visual sedangkan melalui majalah hanya melalui satu

sifat yaitu visual saja dan radio hanya dengan audio saja.28 Sehingga tidak

sedikit orang tua yang masa mudanya dihabiskan dengan sesuatu yang

tidak baik menjadi karakter mereka yang sulit untuk diobati dikarenakan

kebiasaan mereka dari muda dulunya. Selanjutnya peneliti paparkan

kerangka teori sebagai berikut:

27
Muhibudin Wijaya Laksana, Psikologi Komunikasi Membangun Komunikasi yang Efektif
dalam Interaksi Manusia (Bandung:Pustaka Setia), 152.
28
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung, Remaja Rosda Karya, 2014),
110.
QOSIDAH
DA’I MEDIA
MUKTAMAR

PESAN DAKWAH:

1. PESAN AKIDAH

2. PESAN SYARIAT

3. PESAN AKHLAK

MAKNA

MAD’U

G. Metode Penelitian

Metode penelitian ialah suatu ilmu yang mempelajari cara-cara

melakukan pemngamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui

tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta

menganalisis dan menyimpulkan data-data.

Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Menjadikanya pegangan

atau referensi dalam ilmu pengetahuan.29 Agar mempermudah dalam proses

penelitian peneliti cantumkan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan

peneliti dengan jenis kajian pustaka.

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

29
J. Lexy. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung, Remaja Rosda
Karya, 2021), 49
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskripsi yang berupa teks, menurut

David Williams penelitian kualitatif adalah pengumpulan data dalam pada

latar suatu alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan

oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. 30 Pendapat lain dari

penulis yang berbeda penelitian kualitatif adalah yang menggunakan

pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau

pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus.31

Dapat diambil kesimpulan dari definisi diatas bahwa penelitian kualitatif

adalah pengumpulan berbagai data untuk diproses dengan metode tertentu

untuk menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena tertentu.

Jenis penelitian disini peneliti menggunakan jenis hermeneutika,

pada zaman modern, hermeneutika mengalami perubahan setidaknya ada

enam jenis seperti yang disebutkan dalam buku hermeneutika teori

interpretasi dalam pemikiran Schleiemacher, Dilthy, Heidegger dan

Gadmer yang ditulis oleh Richard e. Palmer yaitu (1) teori eksegesis untuk

bibel; (2) metodologi filologi umum; (3) ilmu tentang pemahaman

linguistik; (4) metodologis Geisteswissenschaften; (5) fenomenologi

tentang eksistensi dan pemahaman eksistensial; dan (6) sistem-sistem

interpretasi, rekolektif, ikonoklastik yang digunakan untuk menemukan arti

30
Ibid, 5
31
Ibid, 5
dibalik mitos dan simbol.32 Hermeneutika adalah disiplin yang berfokus

pada interpretasi, dan terutama berfokus pada interpretasi atas atas sebuah

objek yang pasti historis, yakni sebuah teks.33

2. Sumber Data

Peneliti mengambil sumber data melalui sumber data primer dan

sumber data sekunder.

a. Sumber data primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diambil sebagai

bahan pokok penelitian atau data utama dalam penelitian. Dalam

penelitian ini sumber data primernya yaitu video klip dan lyrics dari

youtube y2mate.com - Qasidah Muktamar Official Song Muktamar

ke34 NU_1080p mp4 dan wawancara langsung pada pengarang

qosidah yakni Dr. (H.C.) KH. Afifudin Muhajir.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder merupakan data pendukung dari

sumber data primer dalam melengkapi data tema penelitian. Dalam

hal ini peneliti menggunakan data-data yang ada relevansinya

terhadap objek penelitian serta data-data yang diambil dari

wawancara orang-orang tertentu dan data yang diambil melalui

internet.

3. Teknik Pengumpulan Data


32
Richard e. Palmer, hermeneutika teori interpretasi dalam pemikiran Schleiemacher, Dilthy,
Heidegger dan Gadmer (yogyakarta: Ircisod, 2022), 75.
33
Ibid, 88.
Dalam memperoleh data dari penelitian ini, peneliti melakukan 3

tahap pengumpulan data yang meliputi:

a. Pada tahap awal peneliti melakukan observasi yaitu memahami,

mengkaji isi makna dari video klip dan lyrics dari youtube

y2mate.com - Qasidah Muktamar Official Song Muktamar ke34

NU_1080p mp4.

b. Tahap yang kedua peneliti melakukan wawancara kepada pengarang

qosidah tersebut dan pada masyarakat nahdliyyin sebagai mad’u yang

merasakan efek dari qosidah tersbut.

c. Dan yang terakhir peneliti menggunakan metode dokumentasi yakni

dari data-data yang ada relevansinya dengan penelitian seperti bahan

tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau

aktivitas tertentu.

4. Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 34 Menurut

Miles dan Huberman ada tiga metode analisis data kaulitatif, yaitu reduksi

34
J. Lexy. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, 248.
data, penyajian data, verifikasi atau kesimpulan data.35 Berikut kami

paparkan:

a. Reduksi data

Mereduksi data berarti menyederhanakan, pemfokusan,

pentranformasian, merangkum, mengumpulkan data mentah atau

informasi-informasi yang ditemukan dari catatan-catatan temuan

yang ada di lapangan dengan cara memilih dan memilah data yang

diperlukan dan yang tidak diperlukan.36

b. Penyajian data

Dengan melakukan penyusunan data tingkat lanjutan yang

dilakukan peneliti dengan mengurai data menghubungkan antar

kategori, flowchart, dan sejenisnya.

c. Kesimpulan / Verifikasi

Kesimpulan dari analisis ini ialah memeriksa kembali data-

data dan memadukan data-data yang sudah dikumpulkan dan

bertujuan untuk menvalidkan data dari data-data yang sudah dipilah

dan dipilih.

H. Sistematika Pembahasan

Dalam penulisan skripsi perlulah kiranya peneliti menulis sistematika

pembahasan sebagai arahan kepenulisan yang terdapat didalamnya.

35
Ika wulandari, “Strategi Penyiaran Berita Studi Tentang Penyiaran Berita Dalam Menangkal
Berita Hoax di Radio Bhasa 93,1 FM Situbondo” (Skripsi – Fakultas Dakwah Institut Agama Islam
Ibrahimy, Situbondo, 2018), 71.
36
Ibid, 71.
BAB I yang berisikan latar belakang sebagai pengantar dalam

kepenulisan skripsi sekaligus sebagai gambaran awal tentang penelitian

kemudian dilanjutkan dengan identifikasi masalah dan batasan masalah, dalam

penelitian yang sudah diidentifikasi agar pembahasan terarah dan tidak

menyimpang dari konteks penelitian, kemudian masuk ke perumusan masalah

yang menjadi persoalan dalam penelitian ini, selanjutnya tujuan dan kegunaan

penelitian dengan maksud baik peneliti dalam penelitian ini tentu pasti ada

tujuannya agar tujuannya tercapai maka penulis perlu meneliti apa yang penulis

inginkan, selanjutnya penelitian terdahulu sebagai landasan penelitian dan

menunjukan bahwa penelitian ini masih belum diteliti dari sektor manapun,

kemudian kerangka teori untuk mempermudah penelitian ini dalam memproses

data sebagai data landasan dalam penelitian, dan terakhir sistematika

pembahasan yakni membahas ringkas dalam kepenulisan skripsi yang di teliti.

BAB II berisikan kajian teori yang membahas tentang definisi, teori dan

yang meliputi tinjauan umum terkait tema pembahasan dalam skripsi ini.

Seperti penjelasan Qosidah muktamar, biografi pengarang qosidah serta pesan

dakwah.

BAB III berisikan metode penelitian, dalam memperoses data perlu

yang namanya tata cara penelitian yaitu metode penelitian untuk tercapainya

hasil data yang baik.

BAB IV berisikan paparan data dan pembahasan meliputi deskripsi

umum terkait qosidah muktamar, penyajian data-data terkait serta paparan


analisis data.

BAB V penutup yang berisikan kesimupalan dan saran, kesimpulan

yakni penjelasan singkat dari hasil penelitian berdasarkan data yang didapat

yang sudah dipilih dan dipilah dengan baik, saran untuk para pembaca dan

peneliti selanjutnya tentang objek yang sudah diteliti ini.

I. Jadwal Penelitian

Di dalam bab ini peneliti buatkan tabel jadwal penelitian untuk

mengetahui kapan peneliti melakukan penelitian ini, perhatikan tabel berikut!.

BULAN
N
URAIAN DE JA FE AP ME JU JU SE
O MAR AGU
S N B R I N L P
1 OBSERVASI √                  
PENGAJUAN
2 JUDUL   √                
PENENTUAN
PEMBIMBIN
3 G     √              
UJIAN
PROPOSAL
4 SKRIPSI       √            
5 PENELITIAN         √ √        
6 BAB I             √      
7 BIMBINGAN             √      
8 BAB II               √    
9 BIMBINGAN               √ √  
10 BAB III                 √  
11 BIMBINGAN                 √  
12 BAB IV                 √  
13 BIMBINGAN                 √  
14 BAB V                 √  
AKHIR
15 SKRIPSI                 √  
SIDANG
16 SKRIPSI                 √  
17 WISUDA                   √

J. DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Zarkasi, “Dakwah Dan Tantangan Pluralisme”, Al-AdYaN,

Vol.VI, N0.1 (Januari-Juni, 2011).

Ali Azis, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, (Kencana: Jakarta, 2012).

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al

Ikhlas, 1983).

Baiq Nurrohmi Amelia, “Efektivitas Dakwah Melalui Musik Gambus

Religi Oleh Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (Lasqi) NTB” (Skripsi --

Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram, 2020).

Darajah, Ulyah dan Mardliyyah, Aisyam. “Stilistika dalam qashiidah

Sa’dunā Fiddunyā Karya Habib Ahmad Bin Muhammad Al-Muhdhor” Diwan,

vol. 6 no. 1 (Juni 2020).

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung, Remaja

Rosda Karya, 2014).

Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahannya (Surabaya: CV

Pustaka AgungHarapan, 2006).

Enjang AS dan Aliyudin, Dasar-Dasar ilmu Dakwah, (Bandung;

Widya Padjajaran, 2009).

Fahrurozi dkk, Ilmu dakwah,(Jakarta, Prenada Media Group, 2019),

https://jabar.nu.or.id/nasional/resmi-diluncurkan-inilah-lirik-arab-latin-

qasidah-muktamar-ke-34-nu-nJ1Ch.
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/qasidah-muktamar-ke-34-nu-

lirik-arti-maknanya.

Ika wulandari, “Strategi Penyiaran Berita Studi Tentang Penyiaran

Berita Dalam Menangkal Berita Hoax di Radio Bhasa 93,1 FM Situbondo”

(Skripsi – Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Ibrahimy, Situbondo, 2018).

J. Lexy. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi,

(Bandung, Remaja Rosda Karya, 2021).

Mochammad Irfan Achfandhy, “Metode Dakwah Melalui Syair

Burdah” Al-Mishbah, Vol.16, No. 2 (Juli – Desember, 2020).

Mohammad Hasan, Metodologi Pengembangan Ilmu Dakwah

(Surabaya: Pena Salsabila, 2013).

Muhibudin Wijaya Laksana, Psikologi Komunikasi Membangun

Komunikasi yang Efektif dalam Interaksi Manusia (Bandung:Pustaka Setia).

Nur Dina Kholida dan Yohandi, “Pesan Dakwah Dalam Antologi Puisi

Buku Jalan Ini Rindu Karya W.A.A Ibrahimy”, Maddah, Vol. 4, No.1 (Januari,

2022).

Nurul Abrari dan A. Khairuddin, “Pesan-Pesan Dakwah Dalam Musik

Gambus Revolusioner Al-Badar”, Maddah, Vol. 4, No. 1 (Januari, 2022).

Richard e. Palmer, hermeneutika teori interpretasi dalam pemikiran

Schleiemacher, Dilthy, Heidegger dan Gadmer (yogyakarta: Ircisod, 2022).

Siti Ariati Jihad, “Penerapan Metode Dakwah Melalui Nada dan Syair

Islam pada Grup Gambus Qosidah Modern Shautul Islam Makassar” (Skripsi –
UIN Alauddin Makassar, Makassar 2016).

Sunarto, Kiai Prostitusi, Pendekatan Dakwah K.H. Khoiron di

Lokalisasi Surabaya (Surabaya: Jaudar Press, 2012).

Suriati, Samsinar, Ilmu Dakwah, (Tulungagung: Akademia Pustaka,

2021(.

Umdatul Hasanah, Ilmu dan Filsafat Dakwah, (fseipress: Serang

Banten, 2016).

K. Lampiran

Teks Qosidah Muktamar

1.

َ‫صاَل تُهُ َأبَدًا َعلَى النُّوْ ِر اَأْل ِم ْين‬


َ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ ُم َربِي ْال َعالَ ِم ْينَ * َو‬

Alhamdulillāhi murabbil ‘ālamīn, washalātuhu Abadan ‘alan Nūril Amīn

Artinya: Segala puji bagi Allah Sang Pengatur alam semesta. Semoga
rahmat ta'dhim Allah selamanya tercurahkan untuk sang cahaya yang
terpercaya, Nabi Muhammad.

2.

َ‫ب ْال ِك َر ِام الطَّا ِه ِر ْينَ * َوالتَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم بِخَ ي ٍْر َأجْ َم ِع ْين‬
ِ ْ‫َواآْل ِل َوالصَّح‬

Wal ā-li wash-shahbil kirāmith thāhirīn, wattābi’īna lahum bikhairin

ajma’īn

Artinya: Juga tercurahkan untuk semua keluarga dan sahabat Nabi yang
luhur nan suci, serta para pengikutnya.

3.

َ‫فَضْ ٌل ِمنَ هللاِ َعلَى هَ ِذي ْالبِاَل ْد * ُس َّكانُهَا ُجاًّل فَ َكانُوْ ا ُم ْسلِ ِم ْين‬

Fadlum minallāhi ‘ala hazhil bilād, sukkānuhā jullāng fakānū Muslimīn


Artinya: (Adalah) anugerah dari Allah untuk negri ini, mayoritas
penduduknya adalah kaum muslim.

4.

ِ ‫َّت ُم ْف َع َم ْة بِالنَّا ِه‬


َ‫ض ْين‬ ْ َ‫َأس ِْع ْد بِ ِه ْم َأ ْي ِم ْن بِ ِه ْم فِي دَوْ لَ ٍة * قُ ِوي‬
ْ ‫ت َو ُذب‬

As’id bihim aimin bihim fi daulatin # Quwiyat wazhubbat muf’amah

binnāhidlīn

Artinya: Betapa bahagia dan beruntung mereka, ada di sebuah negara


yang kuat dan dibela penuh oleh Nahdliyyin.

5.

َ‫ضا ِء َأرْ َح ِم َرا ِح ِمين‬ ِ ‫ضةَ ْال ُعلَ َما ِء َأ ْن‬


َ ْ‫ت َو ِس ْيلَةٌ * يُو‬
َ ‫صلْ بِهَا لِ ِر‬ َ ‫يَا نَ ْه‬

Ya Nahdlatal ‘Ulamā-i anti wasilatun # Yūshal bihā liridlā-i Arhami Rāhimin

Artinya: Wahai Nahdlatul Ulama, engkau adalah wasilah yang


mengantarkan pada ridha Allah, Dzat Maha Pengasih.

6.
‫ْأ‬
ِ ‫تَ ِس ْي ُسهَا تَ َّم َعلَى َأ ْي ِدي ْال ِك َر ِام * ُعلَ َماِئنَا فُقَهَاِئنَا َو ْال َع‬
َ‫ارفِ ْين‬

Ta’sisuhā tamma ‘alā aidil kirām # ‘Ulamā-ina fuqahā-ina wal ‘ārifīn

Artinya: Nahdlatul Ulama berdiri kokoh di tangan para ulama, fuqaha

dan arifin billah.

7.

‫اش ُم بْنُ َأ ْش َع ِري هُ َو َش ْي ُخنَا * قَا َم بِهَا َويُ َع ْينُهُ عَوْ نُ ْال ُم ِعيْن‬
ِ َ‫فَلَه‬

Falahāsyimubnu As’ari huwa syaikhunā # Qāma bihā wayu’īnuhu

‘aunul mu’īn

Artinya: Sungguh KH. Hasyim Asy'ari (yang ia) adalah guru kita
semua. Beliaulah pendiri Nahdlatul Ulama atas pertolongan dari Allah SWT.
8.
ِ ‫َر ِح َم ا ْم َرًأ هللاُ َج َّل َجاَل لُهُ * يَ ْخ ُد ْم بِِإ ْخاَل‬
َ‫ص لَهَا َو ْال َعا ِملِ ْين‬

Rahimam ra’an Allāhu jalla jalāluhu # Yahdum biikhlāshi lahā wal

‘āmilīn.

Artinya: Semoga Allah merahmati mereka yang dengan ikhlas


berkhidmat untuk NU serta beramal baik di dalamnya.

9.

َ‫َو َسيَجْ تَ ِم ْع ُعلَ َماُؤ هَا ُز َع َماُؤ هَا * فِي ُمْؤ تَ َمرْ َو َسيَ ْب َحثُ َّن بَ ْع َد ِح ْين‬

Wasayajtami’ ulamā-uha, zu’amā-uha # fi Mu’tamar wasayabhatsunna

ba’da ḥīen

Artinya: Para ulama dan pimpinan Nahdlatul Ulama akan segera


berkumpul dalam sebuah muktamar. Mereka akan mencari solusi (atas
problematika umat).

10.

َ‫س اَأْل ِم ْين‬ ‫ْأ‬


ِ ‫َوهللاُ نَرْ جُوْ َأ ْن يُ َج َّم ْع َش ْملَنَا * َم ْع ِمنَّ ٍة بِقِيَا َد ِة ال َر‬

Wallāhu narjū ayyujamma’ syamlanā # ma’ minnatin biqiyādatir ra’sil

amīn.

Artinya: Duhai Allah, kumpulkan kami dalam keagungan anugerah.


Dengan kepemimpinan dari (para) pemimpin yang terpercaya

Anda mungkin juga menyukai