disusun oleh :
2021
DAFTAR ISI
KESIMPULAN ....................................................................................................... 25
SARAN ................................................................................................................... 26
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
hidayah, dan inayahnya, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan sesuai waktu yang telah diberikan. Sholawat dan salam juga tetap kami
haturkan ke junungan Nabi agung Muhammad SAW. Karena dengan kuasa Allah lah,
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dan disusun berdasarkan tugas perkuliahan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu tugas makalah ini yang berjudul “Metode Dakwah Pada Masa Rasulullah”.
Khususnya kepada Bapak Muchamad Coirun Nizar, S.HI., S.Hum., M.HI selaku
pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam 4.
َ ْي أَح
ۚ س ُن َ سنَ ِة ۖ َو َجاد ِْل ُه ْم ِبالَّ ِتي ِهَ ظ ِة ْال َح
َ س ِبي ِل َر ِب َك ِب ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع
َ ا ْدعُ ِإلَ ٰى
َس ِبي ِل ِه ۖ َو ُه َو أ َ ْعلَ ُم ِب ْال ُم ْهتَدِين
َ ع ْن َ ِإ َّن َرب ََّك ُه َو أ َ ْعلَ ُم ِب َم ْن
َ ض َّل
Artinya: serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Surat An-Nahl ayat 125 itu menjelaskan 3 metode dakwah yang terkenal, yaitu
dengan “Hikmah”, “Mau‟idzah Hasanah”, dan “Mujadalah”. Semua metode tersebut
pada dasarnya ialah sebagai upaya transformasi Islam.
Dakwah Islam tidak dapat memutuskan hubungan dengan Nabi Muhammad
SAW sebagai rujukan untuk melakukan dakwah.Sejarah hidup dan perjuangan Nabi
Muhammad SAW merupakan contoh terbaik bagi kehidupan masyarakat.
Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan dakwah Islam menggunakan
berbagai macam metode antara lain: metode sembunyi-sembunyi, dakwah secara
terang- terangan, politik pemerintah, surat-menyurat, peperangan, pendidikan dan
pengajaran agama. Metode ini adalah bagian dari metode metode dakwah Nabi
Muhammad SAW dalam mengemban misi dakwah di Makkah dan Madinah.
Dalam berdakwah rosul juga menggunakan metode Bil Hal,Bil Lisan, dan Bil
Qolam. Dakwah Bil hal yakni cara dakwah dengan pendekatan tindakan nyata
Atau dakwah dengan amal shaleh. Dakwah ini dilakukan dengan melalui tindakan
nyata dan keteladanan. Contoh dakwah Rosul dengan metode Bil Hal di kota Madinah
adalah membangun masjid Quba, mempersatukan kaum muhajirin dan anshar. Kedua
hal tersebut adalah dakwah nyata yang dilakukan Rasul yang bisa dikatakan sebagai
dakwah Bil hal.
Kemudian Rasul menggunakan metode Bil Qolam yaitu cara dakwah dengan
menggunakan tulisan dalam bentuk surat yang dikirim kepada para raja dan penguasa.
Contoh dakwah rosul dengan metode Bil Qolam pada periode Madinah adalah adanya
piagam Madinah dan surat yang ditujukan kepada kaisar Heraclius yang termasuk
dalam perjanjian Hudaibiyah.
Dan yang selanjutnya Rosul menggunakan metode dakwah Bil lisan yakni cara
dakwah dengan menggunakan lisan atau ucapan yang menjelaskan pokok-pokok ajaran
Islam. Contoh metode ini adalah saat Rasulullah berkhutbah. Rasulullah dalam
menyampaikan dakwahnya dapat menumbuhkan dan mengarah kan semangat
kebangsaan, seperti yang dilakukan di Madinah melalui “Piagam Madinah”, dimana
salah satu isi piagam tersebut adalah memberikan jaminan kepada masyarakat untuk
melaksaakan agamanya dan wajib membela keamanan Negara dan serangan luar.
Misi utama dakwah Rosulullah adalah mewujudkan kemaslahatan semesta dari
semua prinsip dan nilai-nilai universalitas Islam.Islam sebagai suatu nili-nilai yang
mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam segala aspeknya dan bukan Islam yang
dipahami sebatas simbol dan ritual peribadatan semata.Dakwah Islam merupakan
perjuangan jihad di jalan Allah.
Madinah (Yastrib), negeri yang dipilih oleh Allah SWT sebagai tempat hijrah
Rasulullah SAW dan sebagai pusat dakwah Islam menuju dunia luas, juga kita dapat
menggambarkan awal kelahiran masyarakat Islam yang berdiri sesudah munculnya
Islam. Maka kita haruslah mengetahui kedudukannya secara sosial ekonomi dan
hubungan antar suku-suku yang berdiam disana.Termasuk kebijaksanaan Allah SWT
dalam memilih Madinah sebagai dar al-hijrah (tempat hijrah) dan pusat dakwah.Selain
kehendak Allah SWT untuk memuliakan penduduknya dan rahasia-rahasia yang tifdak
diketahui oleh siapapun selain Allah SWT, juga karena keistimewaan Madinah dengan
letaknya yang strategis.
Pada periode Madinah, Nabi Muhammad SAW menghadapi masyarakat yang
berbeda dengan masyarakat Makkah.Masyarakat Madinah adalah masyarakat yang
plural.Masyarakat yang terdiri berbagai suku, etnis dan agama.Pluralitas penduduk
kota Madinah telah ada sejak sebelum kehadiran Nabi Muhammad SAW, bahkan telah
menjadi bagian dari kehidupan integral kota itu. Dalam segi Agama, masyarakat
Madinah menganut beberapa agama, yaitu agama Paganisme (menyembah berhala),
agama Yahudi dan agama Kristen tetapi minoritas.Masyarakat Madinah adalah
masyarakat yang plural, baik agama, suku, budaya dan ekonomi.
Rasulullah telah membangun pemerintahan Islam di Madinah dimana
masyarakatnya mempunyai latar sosial budaya yang sangat majemuk. Kemajemukan
tersebut terlihat pada komposisi penduduk Madinah yang didomisisli oleh berbagai
golongan suku bangsa Arab dan bangsa Yahudi yang menganut agama dan keyakinan
yang berbeda. Maka sangat menakjubkan sekali jika Rasulullah SAW telah berhasil
mengubah kota Madinah sebagai awal mula terbentuknya negara Muslim. Mengingat
Madinah tidak hanya terdiri dari beberapa kepercayaan, namun dari beberapa
kepercayaan itu terbagi atas beberapa suku.Perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam
melakukan dakwahnya untuk merubah masyarakat menjadi pemeluk agama Islam
rahmatan lil-alamin, khususnya di Madinah tidak lepas dari penerapan metode
dakwah yang digunakan.
Rasulullah merupakan sosok yang paling ideal yang menjadi contoh dan
panutan dalam segala hal.Ia adalah seorang sahabat yang baik hati, juga seorang
pemimpin yang bijak, seorang suami yang sayang keluarga. Yang menarik bagi
penulis dari dakwah Islamiyah Rasulullah SAW pada masa peradaban Islam adalah
adanya tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam menyampaikan agama Islam.Melalui
tahapan dakwah periode Madinah Rasulullah membangun pemerintahan Islam yaitu
mengubah susunan masyarakat, dari susunan masyarakat prasejarah Islam ke
masyarakat Islam yang bersistem keadilan sosial dan berdasarkan syariat Islam.Dari
tahapan inilah tampak metode yang tepat yang bisa dijadikan untuk menjapai tujuan
dakwah. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui metode dakwah
yang digunakan Rasulullah SAW ketika berdakwah di Madinah.
Disamping itu, terdapat sejumplah metode yang nabi lakukan dan ajarkan kepada para
sahabat dalam berdakwah, yakni ;
1. Memberi kabar yang menyenangkan bagi mad’u dan tidak membuat mad’u frustasi.
2. Bertahap
Nabi berkata kepada Mu’adz bin Jabal sebelum beliau melepaskannya ke Yaman:
“sesungguhnya engkau akan mendatangi negeri yaqng penduduknya ahli kitab. Jika
engkau sampai sana, dakwahilah mereka untuk mengikrarkan dua kalimat syahadat.
Jika mereka merespon dakwahmu, maka sampaikan pada mereka bahwa Allah
mewajibkan mereka shalat lima waktu sehari semalam.[1] Jika mereka mentaati
perintah ini, maka sampikan pada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka zakat yang
diambil dari orang-orang kaya yang disistribusikan kepada orang miskin diantara
mereka, dan berhati-hatilah dengan doa yang terzalimi karena doa mereka tidak
berhijab untuk sampai kepada Allah.
Dari Anas bin malik, ketika Rasulullah ingin menulis surat ke Raja Romawi, para
sahabat berkata: “ sesungguhnya mereka tidak akan menerima dan membaca surat,
kecuali surat yang berstemple. Anas berkata: Maka Rasulullahpun membuat cincin dari
perak, seolah-olah saya melihat putihnya perak ditangan Rasulullah, stemple tersebut
tertulis: Muhammad Rasulullah.
Dari ibnu Abbas, sesungguhnya Rasulullah didatangi oleh Abbas bin Abdil
Munthalib yang datang bersamanya Abu Sofyan. Dia masuk Islam di Mar Dzahran,
Abbas berkata: “ Wahai Rasulullah …! sesungguhnya Abu sofyan adalah orang yang
senang dengan kebanggaan. Kalau anda baik”, Rasulullah berkata: “ Baik, barang siapa
yang ke rumah Abu sofyan maka dia akan aman, dan barang siapa yang menutup pintu
rumahnya maka dia akan aman.
5. Mengundang kaum kerabat sambil makan dan minum, pendekatan kepada keluarga,
pidato terbuka, dan hijrah.
Pada saat usianya makin matang, yakni sekitar 40 tahun, dan berbagai
pengalaman hidup telah dijalani dengan sukses, Muhammad mulai mengonsentrasikan
diri pada hal-hal yang bersifat spiritual. Fase kenabian Nabi Muhammad dimulai ketika
beliau bertahanus atau menyepi di gua Hira, beberapa kilometer di utara Mekah.Disana
Muhammad mula-mula berjam-jam kemudian berhari-hari bertafakur. Pada tanggal 17
Ramadhan tahun 611 M, Nabi Muhammad memperoleh wahyu Allah yang pertama,
yang disampaikan melalui malaikat Jibril yang berupa Surah Al-Alaq ayat 1-5.
Dengan wahyu yang pertama ini, maka beliau telah diangkat menjadi Nabi, utusan
Allah. Pada saat itu, Nabi Muhammad belum diperintahkan untuk menyeru kepada
umatnya, namun setelah turun wahyu kedua, yaituSurah Al-Muddatstsir ayat 1-7, Nabi
Muhammad diangkat menjadi Rasul yang harus berdakwah.Selanjutnya dalam situasi
yang memprihatinkan sebagai akibat dari pemboikotan, tipu daya kafir Quraisy yang
ingin menyingkirkan Nabi Muhammad SAW, dan kematian orang-orang dekatnya.
Setelah Rasul di angkat menjadi Rasul banyak sekali tantangan dan cobaan yang
menimpa Rasul.Banyak kaum kafir Quraisy yang tidak suka dan menentang ajaran
Rasul.Banyak kaum kafir yang menentang dan menghalangi dakwah-dakwah
Rosulullah. Disinilah Rasul berdakwah secara sembunyi-sembunyi dengan mengajak
keluargannya dan sahabat – sahabat beliau hingga satu demi satu masuk Islam. Orang
yang pertama masuk Islam adalah:
a. Siti Khadijah
b. Ali bin Abi Thalib
c. Zaid bin Haritsah
d. Abu Bakar Ash-Shidiq
Mereka diberi gelar “As Saabiqunal Awwalun” artinya orang-orang terdahulu dan
pertama yang masuk Islam dan mendapat pelajaran langsung tentang Islam dari
Rasulullah.Setelah dakwah bersembunyi-sembunyi Rasul pun dakwah secara terang-
terangan, orang-orang Quraisy marah dan melarang penyiaran Islam bahkan nyara
Rasul pun terancam.
Setelah beberapa ujian itu berlalu, lalu Allah menghibur Rasul dengan perintah
Isra Mi‟raj sampai ke Sidratul Muntaha. Nabi wafat pada usia 63 tahun, sebagian besar
menyebutnya meninggal pada tanggal 12 Robiul Awal 11 Hijriah atau 9 Juni 632 M.
Pada hari senin tanggal 8 Rabi‟ul awwal tahun ke-14 dari nubuwah atau tahun pertama
dari hijrah, bertepatan dengan tanggal 23 september 622 Masehi Rasulullah tiba di
Quba. Semua pendudukMadinah berkerumun untuk mengadakan penyambutan.Ini
adalah hari yang sangat meriah.Sepanjang sejarahnya Madinah tidak pernah
mengalami kejadian seperti itu. Rasulullah berada di Quba di rumah Kultsum bin Al-
Hadm. Namun ada pendapat yang mengatakan bahwa beliau menetap di rumah Sa‟d
bin Khaitsamah. Namun pendapat pertamalah yang lebih kuat. Beliau berada di Quba
selama empat hari, yaitu Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis.Disana beliau membangun
Masjid Quba dan shalat di dalamnya.Inilah masjid yang didirikan atas dasar takwa
setelah nubuwah.Pada hari Jum‟at beliau melanjutkan perjalanannya.Mereka
serombongan menuju Madinah. Shalat Jum‟at dilakukan di Bani Salim bin Auf.
ير ا َو ٰل َ ِك َّن
ً ير ا َو ن َ ِذ ً اس ب َ ِش َ َو َم ا أ َ ْر سَ لْ ن َا
ِ َّ ك إ ِ ََّّل كَ ا ف َّة ً لِ ل ن
اس ََّل ي َ عْ ل َ ُم و َن ِ َّ أ َ ْك ث َ َر ال ن
Artinya: Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan,
tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui.
ْ َو ل َ ق َ دْ أ َ ْر سَ لْ ن َا ن ُو ًح ا إ ِ ل َ ٰى ق َ ْو ِم ِه ف َ ق َ ا َل ي َ ا ق َ ْو ِم ا
َّ ع ب ُد ُوا
َّللا َ َم ا
ل َ كُ ْم ِم ْن إ ِ ٰل َ ٍه غَ ي ُْر ه ُ ۖ أ َف َ ََل ت َت َّق ُو َن
Arinya: Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu
ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali
tidak ada Tuhan bagimuselain Dia. Maka Mengapa kamu tidak bertakwa
(kepada-Nya)?"
Begitu pula Nabi-Nabi yang lain, Nabi Hud AS, misalnya di utus hanya
untuk kaumnya „Ad saja. Nabi Musa untuk kaum Bani Israil saja. Universal
ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW itu memiliki dua dimensi,
yaitu universal dalam arti ia berlaku untuk setiap tempat tanpa mengenal batas-
batas etnis, dan universal dalam arti ia berlaku untuk setiap waktu tanpa adanya
pembatas. Hal ini membawa konsekuensi bahwa ajaran itu bersifat permanen
sampai akhir masa nanti.
Untuk itu ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW bersifat elastis,
akomodatif dan fleksibel, sehingga dalam hal-hal tertentu ia dapat mengikuti
perkembangan zaman dan memenuhi kebutuhan manusia. Dan karena
universalitanya itulah ia menjadi penutup ajaran-ajaran Nabi terdahulu.
D. Mengenal balasan amal
Dakwah Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW tidak sekedar
nasehat nasehat dan bimbingan tentang norma-norma dan nilai-nilai
keleluhuran tanpa adanya balasan bagi pelakunya. Memang ia bersifat nasehat-
nasehat dan bimbingan-bimbingan, tetapi ia juga sekaligus mengajarkan
adanya balasan, yaitu berupa pahala bagi yang mematuhi nasehat-nasehat itu,
dan siksa bagi yang tidak mematuhinya.
Tanpa hal itu system kehidupan masyarakat tidak akan stabil. Karena
itu disamping adanya balasan di akhirat, Islam juga mengajarkan adanya
balasan di dunia, baik balasan itu bersifat moral maupun material.
E. Moderat
Keistimewaan dakwah Islam selanjutnya ialah ia bersifat moderat.
Islam mendorong agar mencapai tingkat kesempurnaan, tetapi pada saat yang
sama ia juga tidak menutup mata terhadap karakteristik dan realitas manusia.
Islam melarang penganutnya bersifat berlebih-lebihan da;am beragama, namun
ia juga melarang sikap semena-mena.Rasulullah mengatakan “Hindari oleh
kalian sikap yang berlebih-lebihan (ghuluw) dalam beragama karena hancurnya
orang-orang dahulu hanyalah karena sikap mereka yang ebrlebih-lebihan dalam
beragama.”Larangan bersikap berlebih-lebihan ini bersifat umum, artinya sikap
yang berlebih-lebihan dalam beragama sehingga melampaui batas-batas
kewajaran, baik dalam masalah akidah, maupun muamalah.
BAB 4
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Melalui penelitian ini diharapkan dapat berguna dan dapat menambah wawasan
pengetahuan mengenai metode dakwah Rasulullah dalam penyebaran Islam di
Madinah.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada da‟i
mengenai dakwah Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan metode dakwah
Rasulullah dan dapat menerapkannya dan kemudian menambah khazanah keilmuan
dakwah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Karim Zaidan. 1980. Dasar-Dasar Ilmu Dakwa. Jakarta: Media Dakwah.
Abul Hasan Ali Al- Hasan An-Nadwi, 2011.Shirah Nabawiyah, Sejarah Lengkap
NabiMuhammad SAW.Yogyakarta: Drul Manar.
Arief Furchan dan Agus Maimun. 2005.Studi Tokoh Metode Penelitian Mengenai
Tokoh.Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Arikunto,Suharsimi. 1990. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Azizi,Abdul. 2006.Jelajah Dakwah Klasik-Kontemporer. Yogyakarta: Gama Media.
Basit, Abdul. 2013. Filsafat Dakwah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
D Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al-Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:
Arkola.
Departemen Pendidikan Nasional.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran Terjemah, Jakarta: Syamil.