Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

TUGAS UTS MATA KULIAH PERADABAN ISLAM

“METODE DAKWAH PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW”

Dosen Pengampu : Muchamad Coirun Nizar, S.HI., S.Hum., M.HI.

disusun oleh :

Achyar Iandryan 30202000288

Patria Al Falah 30202000298

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 3

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 8

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 9

BAB 2 LANDASAN TEORI ...................................................................................... 10

2.1 Metode Dakwah ................................................................................................ 10

2.2 Macam-macam Metode Dakwah ....................................................................... 11

2.3 Metode Dakwah Rasulullah SAW .................................................................... 12

2.4 Keistemawaan Dakwah Rasulullah SAW...................................................... 13

BAB 3 PEMBAHASAN ............................................................................................. 15

3.1 Metode Dakwah Rasulullah .............................................................................. 16

3.1.1Metode Dakwah Bil Qolam ......................................................................... 16

3.1.2 Metode Dakwah Bil Hal ............................................................................. 17

3.1.3 Dakwah Bil Lisan ....................................................................................... 18

3.2 Keistimewaan Dakwah Rasulullah .................................................................... 19

BAB 4 PENUTUP ...................................................................................................... 25

KESIMPULAN ....................................................................................................... 25

SARAN ................................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 27


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
hidayah, dan inayahnya, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan sesuai waktu yang telah diberikan. Sholawat dan salam juga tetap kami
haturkan ke junungan Nabi agung Muhammad SAW. Karena dengan kuasa Allah lah,
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dan disusun berdasarkan tugas perkuliahan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu tugas makalah ini yang berjudul “Metode Dakwah Pada Masa Rasulullah”.
Khususnya kepada Bapak Muchamad Coirun Nizar, S.HI., S.Hum., M.HI selaku
pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Islam 4.

Merupakan suatu harapan pula, semoga dengan terselesaikannya makalah ini,


pembaca bisa bersemangat dan termotivasi lagi untuk mengenal lebih jauh tentang
sejarah Rasulullah SAW. Penulis juga berharap semoga dengan adanya makalah ini
dapat tercatat dan bisa menjadi motivator bagi penulis untuk menyusun makalah lain
yang lebih baik dan bermanfaat. Aamiin.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang
benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka
dunia dan akhirat. dakwah juga dapat dikatakan suatu sistem kegiatan dari seseorang,
sekelompok, segolongan umat Islam sebagai aktualisasi imaniah yang
memanifestasikannya kepada seseorang, sekelompok massa dan masyarakat supaya
dapat, memengaruhi tingkah lakunya untuk mencapai tujuan tersebut.
Merupakan kenyataan bahwa Islam adalah agama yang paling banyak
mempengaruhi hati dan pikiran berbagai ras, bangsa dan suku dengan kawasan yang
luas, yang didalamnya terdapat kemajemukan rasial dan budaya.Islam adalah agama
yang universal, yaitu agama yang pemberlakuannya tidak dibatasi oleh tempat dan
waktu tertentu.Ia sesuai dengan semua golongan manusia. Islam juga tidak pernah
membedakan warna kulit, Bahasa, bangsa, pangkat, derajat, dengan ini lah Islam
mudah mempengaruhi hati dan fikiran manusia tanpa membeda-bedakan.
Dakwah merupakan segala aktifitas dan kegiatan yang mengajak orang untuk
berubah dari satu situasi yang mengandung nilai kehidupan yang bukan Islami kepada
nilai kehidupan yang Islami.Aktivitas dan kegiatan tersebut dilakukan dengan
mengajak, mendorong, menyeru, tanpa tekanan, paksaan, dan provokasi dan bukan
pula dengan bujukan dan rayuan pemberian sembako dan sebagainya.
Dakwah merupakan jalan menuju Islam, sebagaimana telah digambarkan dalam
Al-Qur‟an QS. Al-Imran (3): 19.

َ ‫ف الَّذِينَ أُوتُوا ْال ِكت‬


‫َاب ِإ ََّّل ِم ْن بَ ْع ِد‬ َ َ‫اختَل‬ْ ‫اْلس ََْل ُم ۗ َو َما‬ ِ ْ ‫َّللا‬
ِ َّ َ‫ِإ َّن الدِينَ ِع ْند‬
‫ب‬
ِ ‫سا‬ َ ‫س ِري ُع ْال ِح‬ َّ ‫َّللا فَإِ َّن‬
َ َ‫َّللا‬ ِ َّ ‫ت‬ِ ‫َما َجا َء ُه ُم ْال ِع ْل ُم بَ ْغيًا بَ ْينَ ُه ْم ۗ َو َم ْن يَ ْكفُ ْر بِآيَا‬
Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan
kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang
kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

Dakwah merupakan jalan menuju Islam maksudnya adalah panggilan dari


Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW untuk umat manusia agar menganut ajaran
Islam (agama), dengan cara beriman dan beraqwa kepada Allah SWT. Bersikap sesuai
garis-garis haluan dan syariat serta akhlak Islamiyah, Islam adalah agama yang
mencakup dan mengatur segala aspek kehidupan dunia guna memperoleh ridho dari
Allah SWT.
Dari sisi lain dakwah adalah upaya setiap muslim untuk merealisasikan fungsi
kerisalahan dan fungsi kerahmatan. Fungsi kerisalahan adalah meneruskan tugas
Rasululah SAW, yang patut dijadikan tauladan dalam segala budi pekertinya di setiap
nafas zaman.Berkat jasa-jasa perjuangan dakwahnya menyebarkan agama Islam benar-
benar membawa rahmat bagi seluruh alam, dan membawa tatanan dunia baru yang
tentram dan damai.Dan dakwah secara umum adalah upaya menyampaikan agama
Islam kepada seluruh umat manusia.
Dakwah yang dilakukan nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah
kenabian untuk pembinaan masyarakat terbagi menjadi dua periode yaitu periode
Mekah dan periode Madinah.Setiap periode dakwah nabi Muhammad tersebut
mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan kondisi sosial masyarakat yang
berbeda. Untuk mewujudkan keberhasilan dakwah, maka dapat digunakan beragam
metode dan media sebagai penunjang dakwah. Q.S Al-Nahl: 125.

َ ْ‫ي أَح‬
ۚ ‫س ُن‬ َ ‫سنَ ِة ۖ َو َجاد ِْل ُه ْم ِبالَّ ِتي ِه‬َ ‫ظ ِة ْال َح‬
َ ‫س ِبي ِل َر ِب َك ِب ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َم ْو ِع‬
َ ‫ا ْدعُ ِإلَ ٰى‬
َ‫س ِبي ِل ِه ۖ َو ُه َو أ َ ْعلَ ُم ِب ْال ُم ْهتَدِين‬
َ ‫ع ْن‬ َ ‫ِإ َّن َرب ََّك ُه َو أ َ ْعلَ ُم ِب َم ْن‬
َ ‫ض َّل‬
Artinya: serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Surat An-Nahl ayat 125 itu menjelaskan 3 metode dakwah yang terkenal, yaitu
dengan “Hikmah”, “Mau‟idzah Hasanah”, dan “Mujadalah”. Semua metode tersebut
pada dasarnya ialah sebagai upaya transformasi Islam.
Dakwah Islam tidak dapat memutuskan hubungan dengan Nabi Muhammad
SAW sebagai rujukan untuk melakukan dakwah.Sejarah hidup dan perjuangan Nabi
Muhammad SAW merupakan contoh terbaik bagi kehidupan masyarakat.
Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan dakwah Islam menggunakan
berbagai macam metode antara lain: metode sembunyi-sembunyi, dakwah secara
terang- terangan, politik pemerintah, surat-menyurat, peperangan, pendidikan dan
pengajaran agama. Metode ini adalah bagian dari metode metode dakwah Nabi
Muhammad SAW dalam mengemban misi dakwah di Makkah dan Madinah.
Dalam berdakwah rosul juga menggunakan metode Bil Hal,Bil Lisan, dan Bil
Qolam. Dakwah Bil hal yakni cara dakwah dengan pendekatan tindakan nyata
Atau dakwah dengan amal shaleh. Dakwah ini dilakukan dengan melalui tindakan
nyata dan keteladanan. Contoh dakwah Rosul dengan metode Bil Hal di kota Madinah
adalah membangun masjid Quba, mempersatukan kaum muhajirin dan anshar. Kedua
hal tersebut adalah dakwah nyata yang dilakukan Rasul yang bisa dikatakan sebagai
dakwah Bil hal.

Kemudian Rasul menggunakan metode Bil Qolam yaitu cara dakwah dengan
menggunakan tulisan dalam bentuk surat yang dikirim kepada para raja dan penguasa.
Contoh dakwah rosul dengan metode Bil Qolam pada periode Madinah adalah adanya
piagam Madinah dan surat yang ditujukan kepada kaisar Heraclius yang termasuk
dalam perjanjian Hudaibiyah.
Dan yang selanjutnya Rosul menggunakan metode dakwah Bil lisan yakni cara
dakwah dengan menggunakan lisan atau ucapan yang menjelaskan pokok-pokok ajaran
Islam. Contoh metode ini adalah saat Rasulullah berkhutbah. Rasulullah dalam
menyampaikan dakwahnya dapat menumbuhkan dan mengarah kan semangat
kebangsaan, seperti yang dilakukan di Madinah melalui “Piagam Madinah”, dimana
salah satu isi piagam tersebut adalah memberikan jaminan kepada masyarakat untuk
melaksaakan agamanya dan wajib membela keamanan Negara dan serangan luar.
Misi utama dakwah Rosulullah adalah mewujudkan kemaslahatan semesta dari
semua prinsip dan nilai-nilai universalitas Islam.Islam sebagai suatu nili-nilai yang
mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam segala aspeknya dan bukan Islam yang
dipahami sebatas simbol dan ritual peribadatan semata.Dakwah Islam merupakan
perjuangan jihad di jalan Allah.
Madinah (Yastrib), negeri yang dipilih oleh Allah SWT sebagai tempat hijrah
Rasulullah SAW dan sebagai pusat dakwah Islam menuju dunia luas, juga kita dapat
menggambarkan awal kelahiran masyarakat Islam yang berdiri sesudah munculnya
Islam. Maka kita haruslah mengetahui kedudukannya secara sosial ekonomi dan
hubungan antar suku-suku yang berdiam disana.Termasuk kebijaksanaan Allah SWT
dalam memilih Madinah sebagai dar al-hijrah (tempat hijrah) dan pusat dakwah.Selain
kehendak Allah SWT untuk memuliakan penduduknya dan rahasia-rahasia yang tifdak
diketahui oleh siapapun selain Allah SWT, juga karena keistimewaan Madinah dengan
letaknya yang strategis.
Pada periode Madinah, Nabi Muhammad SAW menghadapi masyarakat yang
berbeda dengan masyarakat Makkah.Masyarakat Madinah adalah masyarakat yang
plural.Masyarakat yang terdiri berbagai suku, etnis dan agama.Pluralitas penduduk
kota Madinah telah ada sejak sebelum kehadiran Nabi Muhammad SAW, bahkan telah
menjadi bagian dari kehidupan integral kota itu. Dalam segi Agama, masyarakat
Madinah menganut beberapa agama, yaitu agama Paganisme (menyembah berhala),
agama Yahudi dan agama Kristen tetapi minoritas.Masyarakat Madinah adalah
masyarakat yang plural, baik agama, suku, budaya dan ekonomi.
Rasulullah telah membangun pemerintahan Islam di Madinah dimana
masyarakatnya mempunyai latar sosial budaya yang sangat majemuk. Kemajemukan
tersebut terlihat pada komposisi penduduk Madinah yang didomisisli oleh berbagai
golongan suku bangsa Arab dan bangsa Yahudi yang menganut agama dan keyakinan
yang berbeda. Maka sangat menakjubkan sekali jika Rasulullah SAW telah berhasil
mengubah kota Madinah sebagai awal mula terbentuknya negara Muslim. Mengingat
Madinah tidak hanya terdiri dari beberapa kepercayaan, namun dari beberapa
kepercayaan itu terbagi atas beberapa suku.Perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam
melakukan dakwahnya untuk merubah masyarakat menjadi pemeluk agama Islam
rahmatan lil-alamin, khususnya di Madinah tidak lepas dari penerapan metode
dakwah yang digunakan.
Rasulullah merupakan sosok yang paling ideal yang menjadi contoh dan
panutan dalam segala hal.Ia adalah seorang sahabat yang baik hati, juga seorang
pemimpin yang bijak, seorang suami yang sayang keluarga. Yang menarik bagi
penulis dari dakwah Islamiyah Rasulullah SAW pada masa peradaban Islam adalah
adanya tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam menyampaikan agama Islam.Melalui
tahapan dakwah periode Madinah Rasulullah membangun pemerintahan Islam yaitu
mengubah susunan masyarakat, dari susunan masyarakat prasejarah Islam ke
masyarakat Islam yang bersistem keadilan sosial dan berdasarkan syariat Islam.Dari
tahapan inilah tampak metode yang tepat yang bisa dijadikan untuk menjapai tujuan
dakwah. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui metode dakwah
yang digunakan Rasulullah SAW ketika berdakwah di Madinah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi persoalan pokok dalam
kajian ini adalah:
1. Apa saja bentuk metode dakwah Rasulullah periode Madinah?
2. Apa yang menjadi keistimewaan Rasulullah dalam berdakwah?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang peneliti uraikan di atas,
dalam penulisan penelitian ini mengandung beberapa tujuan antara lain sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui metode dakwah Nabi Muhammad SAW ketika berdakwah
pada periode Madinah.
2. Untuk mengetahui keistimewaan Rasulullah dalam berdakwah.
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Metode Dakwah


Dalam konteks dakwah, peranan metode tidak kalah pentingnya dengan bagian-
bagian lain dalam dakwah.Sebaik apaun materi dakwah, kalau tidak didukung dengan
metode yang tepat, akan mempengaruhi keberhasilan dakwah. Sebaliknya, walaupun
materi dakwah yang disampaikan sederhana, tetapi metode yang dipakai tepat, dakwah
yang dilaksanakan akan berhasil. Pengertian Metode Dakwah dari segi Bahasa metode
berasal dari dua kata yaitu “meta” (melalui) dan “hodos” (jalan, cara). Dengan
demikian, kita dapat artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui
untuk mancapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal
dari Bahasa Jerman methodicay artinya ajaran tentang metode. Dalam Bahasa Yunani
metode berasal dari kata methodos artinya jalan yang dalam Bahasa Arab disebut
thariq. Metodeberarti cara yang telah diatur dan melalui proses pemikiran untuk
mencapai suatu maksud.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata metode diartikan sebagai cara yang
teratur yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan agar tercapai sesuai dengan
yang dikehendaki. Cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.Disamping itu dalam kamus ilmiah
popular, kata metode diartikan dengan cara yang teratur dan sigtimatis untuk
melaksanakan sesuatu. Sedangkan arti dakwah menurut pandangan beberapa pakar
atau ilmuan adalah sebagai berikut:
1) Pendapat Bakhial Khauli, dakwah adalah suatu proses menghidupkan
peraturan-peraturan Islam dengan maksud memindahkan umat dari suatu
keadaan kepada keadaan lain.
2) Pendapat Syaikh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk
mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik
dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka mendapat kebahagiaan di
dunia dan akhirat.
Jadi metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da‟i
(komunikator) kepada mad‟u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih
sayang.Hal ini mengandung arti bahwa pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu
pandangan yang menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia.

2.2 Macam-macam Metode Dakwah


Tiap-tiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, tidak ada metode yang
sempurna.Satu kegiatan dakwah yang baik adalah kombinasi dari beberapa metode,
artinya seorang da‟i bisa menggunakan beberapa metode dalam satu kegiatan dakwah.
Dalam Al-Quran Surah An-Nahl:125 ada beberapa metode dalam penunjang dakwah.
Ada beberapa metode yang biasanya digunakan dalam berdakwah, yaitu:
1. Metode bil hikmah, metode ini lebih mengedapankan contoh atau keteladanan,
figure, kesabaran, istiqomah, dari juru dakwah. Untuk meninggalkan kesan yang
lama bagi jamaah metode ini bagus digunakan.
2. Metode bil lisan, metode ini lebih mengedepankan kemampuan ceramah lisan atau
retorika. Dari segi penyampaian kuantitas materi metode ini tepat digunakan
terutama jika jumlah jamaahnya banyak, tapi dari segi penguasaan dan pemahaman
jamaah terhadap materi dakwah masih rendah. Apalagi kemampuan jamaah untuk
konsentrasi berbeda-beda. Situasi dan kondisi saat dakwah dilakukan juga
mempengaruhi efektivitas dakwah.
3. Metode bil kitabah, metode ini lebih mengutamakan catatan-catatan tertulis. Metode
ini bagus digunakan bagi jamaah yang sulit untuk berkumpul karena jarak atau
pekerjaan yang banyak. Kelebihanya bisa disimpan dan dibaca berulang-ulang. Juru
dakwah harus lebih menyiapkan materi dakwah. Kelemahannya tidak semua
jamaah bisa membaca dan menulis.
4. Metode bil hal, metode ini lebih mengedepankan perbuatan atau bantuan nyata,
bisa berupa material, tenaga, ilmu dan sebagainya. Metode ini bagus digunakan
untuk memecahkan persoalan-persoalan umat muslim, seperti kemiskinan iman dan
ilmu.
5. Metode bil mujadalah, metode ini sering disebut dengan diskusi, dialog, talkshow,
metode ini bagus digunakan untuk sharing pendapat tentang satu masalah dan
mencari solusi. Contoh bagaimana pandangan terhadap maraknya aliran sesat saat
ini, dan apa yang harus dilakukan.

2.3 Metode Dakwah Rasulullah SAW


Dalam menyampaikan pesan-pesan dakwahnya, nabi sangat memperhatikan situasi
dsn kondisi audien. Oleh karena itu, nabi menggunakan metode tertentu untuk satu
kelompok masyarakat dan menggunakan metode menggunakan metode lain untuk
masyarakat lainnya. Satu saat beliau menggunakan metode hikmah, disaat lain
menggunakan metode mauidzah hasanah, atau kalau diperlukan tidak segan-segan
menggunakan metode mujadalah bi al-ahsan.

Disamping itu, terdapat sejumplah metode yang nabi lakukan dan ajarkan kepada para
sahabat dalam berdakwah, yakni ;

1. Memberi kabar yang menyenangkan bagi mad’u dan tidak membuat mad’u frustasi.
2. Bertahap

Nabi berkata kepada Mu’adz bin Jabal sebelum beliau melepaskannya ke Yaman:
“sesungguhnya engkau akan mendatangi negeri yaqng penduduknya ahli kitab. Jika
engkau sampai sana, dakwahilah mereka untuk mengikrarkan dua kalimat syahadat.
Jika mereka merespon dakwahmu, maka sampaikan pada mereka bahwa Allah
mewajibkan mereka shalat lima waktu sehari semalam.[1] Jika mereka mentaati
perintah ini, maka sampikan pada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka zakat yang
diambil dari orang-orang kaya yang disistribusikan kepada orang miskin diantara
mereka, dan berhati-hatilah dengan doa yang terzalimi karena doa mereka tidak
berhijab untuk sampai kepada Allah.

3. Menggunakan sarana baru yang dianggap maslahat

Dari Anas bin malik, ketika Rasulullah ingin menulis surat ke Raja Romawi, para
sahabat berkata: “ sesungguhnya mereka tidak akan menerima dan membaca surat,
kecuali surat yang berstemple. Anas berkata: Maka Rasulullahpun membuat cincin dari
perak, seolah-olah saya melihat putihnya perak ditangan Rasulullah, stemple tersebut
tertulis: Muhammad Rasulullah.

4. Menyentuh jiwa mad’u

Dari ibnu Abbas, sesungguhnya Rasulullah didatangi oleh Abbas bin Abdil
Munthalib yang datang bersamanya Abu Sofyan. Dia masuk Islam di Mar Dzahran,
Abbas berkata: “ Wahai Rasulullah …! sesungguhnya Abu sofyan adalah orang yang
senang dengan kebanggaan. Kalau anda baik”, Rasulullah berkata: “ Baik, barang siapa
yang ke rumah Abu sofyan maka dia akan aman, dan barang siapa yang menutup pintu
rumahnya maka dia akan aman.

5. Mengundang kaum kerabat sambil makan dan minum, pendekatan kepada keluarga,
pidato terbuka, dan hijrah.

2.4 Keistemawaan Dakwah Rasulullah SAW


Rasulullah dengan keindahan dan kesempurnaan akhlaknya merupakan jawaban
dari permasalahan yang menimpa kaum muslimin dengan segenap sumber daya dan
perangkat yang dimiliki tampil sebagai sinar cahaya Islam kembali kepada keutuhan
Islam.Ajaran Rasulullah SAW yang dibawa dalam kegiatan dakwah disajikan dengan
sistematis dan esoteris, yang menyentuh unsur batiniyah dan kejiwaan umat Islam.
Rasulullah merupakan sosok yang paling ideal yang menjadi contoh dan panutan
dalam segala hal.Ia adalah seorang sahabat yang baik hati, juga seorang pemimpin yang
bijak, seorang suami ynag saying keluarga, seorang da‟i yang santun dan lembut. Misi
dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan-
keistimewaan khusus, dimana dalam beberapa hal berbeda dengan misi-misa dakwah
para Nabi terdahulu.Keistimewaan-keistimewaan ini terdapat dalam materi ajaran yang
didakwahkanya oleh beliau, yaitu ajaran Islam.oleh karena itu keistimewaan-
keistimewaan itu juga merupakan keistimewaan-keistimewaan Islam itu sendiri.
Keitimewaan dakwah Rasulullah terangkum dalam 3 sifat, yang disebutkan Al-
Quran.Pertama, Azizun „alaihi ma annitum, bisa merasakan atau mau menanggung
derita umat.Kedua, harishun „alaikum, memiliki asa cinta dan harapan yang besar
kepada umat.Ketiga, bil mu‟minina ra‟ufur rahim, memiliki kasih sayang yang besar
kepada kaum muslimin.Tiga sifat itulah yang kemudian menopang keberhasilan
dakwah baginda Nabi Muhammad SAW.
BAB 3
PEMBAHASAN

Pada saat usianya makin matang, yakni sekitar 40 tahun, dan berbagai
pengalaman hidup telah dijalani dengan sukses, Muhammad mulai mengonsentrasikan
diri pada hal-hal yang bersifat spiritual. Fase kenabian Nabi Muhammad dimulai ketika
beliau bertahanus atau menyepi di gua Hira, beberapa kilometer di utara Mekah.Disana
Muhammad mula-mula berjam-jam kemudian berhari-hari bertafakur. Pada tanggal 17
Ramadhan tahun 611 M, Nabi Muhammad memperoleh wahyu Allah yang pertama,
yang disampaikan melalui malaikat Jibril yang berupa Surah Al-Alaq ayat 1-5.
Dengan wahyu yang pertama ini, maka beliau telah diangkat menjadi Nabi, utusan
Allah. Pada saat itu, Nabi Muhammad belum diperintahkan untuk menyeru kepada
umatnya, namun setelah turun wahyu kedua, yaituSurah Al-Muddatstsir ayat 1-7, Nabi
Muhammad diangkat menjadi Rasul yang harus berdakwah.Selanjutnya dalam situasi
yang memprihatinkan sebagai akibat dari pemboikotan, tipu daya kafir Quraisy yang
ingin menyingkirkan Nabi Muhammad SAW, dan kematian orang-orang dekatnya.
Setelah Rasul di angkat menjadi Rasul banyak sekali tantangan dan cobaan yang
menimpa Rasul.Banyak kaum kafir Quraisy yang tidak suka dan menentang ajaran
Rasul.Banyak kaum kafir yang menentang dan menghalangi dakwah-dakwah
Rosulullah. Disinilah Rasul berdakwah secara sembunyi-sembunyi dengan mengajak
keluargannya dan sahabat – sahabat beliau hingga satu demi satu masuk Islam. Orang
yang pertama masuk Islam adalah:
a. Siti Khadijah
b. Ali bin Abi Thalib
c. Zaid bin Haritsah
d. Abu Bakar Ash-Shidiq
Mereka diberi gelar “As Saabiqunal Awwalun” artinya orang-orang terdahulu dan
pertama yang masuk Islam dan mendapat pelajaran langsung tentang Islam dari
Rasulullah.Setelah dakwah bersembunyi-sembunyi Rasul pun dakwah secara terang-
terangan, orang-orang Quraisy marah dan melarang penyiaran Islam bahkan nyara
Rasul pun terancam.
Setelah beberapa ujian itu berlalu, lalu Allah menghibur Rasul dengan perintah
Isra Mi‟raj sampai ke Sidratul Muntaha. Nabi wafat pada usia 63 tahun, sebagian besar
menyebutnya meninggal pada tanggal 12 Robiul Awal 11 Hijriah atau 9 Juni 632 M.
Pada hari senin tanggal 8 Rabi‟ul awwal tahun ke-14 dari nubuwah atau tahun pertama
dari hijrah, bertepatan dengan tanggal 23 september 622 Masehi Rasulullah tiba di
Quba. Semua pendudukMadinah berkerumun untuk mengadakan penyambutan.Ini
adalah hari yang sangat meriah.Sepanjang sejarahnya Madinah tidak pernah
mengalami kejadian seperti itu. Rasulullah berada di Quba di rumah Kultsum bin Al-
Hadm. Namun ada pendapat yang mengatakan bahwa beliau menetap di rumah Sa‟d
bin Khaitsamah. Namun pendapat pertamalah yang lebih kuat. Beliau berada di Quba
selama empat hari, yaitu Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis.Disana beliau membangun
Masjid Quba dan shalat di dalamnya.Inilah masjid yang didirikan atas dasar takwa
setelah nubuwah.Pada hari Jum‟at beliau melanjutkan perjalanannya.Mereka
serombongan menuju Madinah. Shalat Jum‟at dilakukan di Bani Salim bin Auf.

3.1 Metode Dakwah Rasulullah

3.1.1Metode Dakwah Bil Qolam


Dakwah melalui tulisan (Dakwah Bil Qalam) merupakan salah satu metode dakwah
dalam bentuk tulisan dan wahana untuk mengajak beriman bagi kaum tertentu. Dakwah
melalui tulisan bukanlah cara baru dalam tradisi dakwah Islam, justru menjadi agent of
change adalah Nabi Muhammad SAW yang pertama mengenalkan metode dakwah
melalui tulisan yang ditunjukkan kepada para penguasa non muslim saat itu. Salah satu
cara dakwah beliau adalah dakwah dengan menggunakan media surat kepada para raja
yang disampaikan oleh duta-duta Rasulullah.
Salah satu contoh dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad Ketika
menyampaikan ajaran Islam adalah melalui surat. Apalagi pesan tersebut disampaikan
secara damai dan tidak mudah karena mengarungi lautan dan melewati bentangan jarak
yang sangat panjang bagi para utusan. Seruan Nabi melalui surat direspon positif oleh
kerajaan. Hasilnya menakjubkan, banyak raja dan orang-orang penting lainnya
memeluk Islam.Raja-raja tersebut bukan tanpa alasan serta merta mengikuti seruan
Nabi, karena mereka sebelumnya telah mendengan kabar soal utusan Allah bernama
Muhammad, manusia terpercaya, jujur, dan menyampaikan
kebenaran disetiap ucapannya. Dan diantara surat-surat Rasulullah ialah kepada
Muqawqis. Raja Qibthi di Mesir sekitar akhir tahun 6 H atau awal tahun 7 H sebagai
berikut:
“Dengan nama Allah yang maha pengasih yang maha penyayang.Dari Muhammad
hamba Allah dan utusan-Nya kepada Muqawqis, Raja Qibthi.Keselamatan semoga
tercurah kepada orang yang mengikuti petunjuk-Nya, amma ba‟du: aku mengajakmu
dengan keadaan kedamaian. Masuklah Islam maka engkau akan selamat. Masuklah
Islam maka engkau akan diberikan Allah pahala dua kali jika engkau menolak maka
atasmu dosa penduduk Qibthi.”
Sebagai sebuah penyampai kebenaran, tentu saja Nabi Muhammad disambut gembira
oleh Raja Muqawqis dan raja-raja yang lainnya.

3.1.2 Metode Dakwah Bil Hal


Dakwah Bil Hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata.Hal
ini di maksudkan agar penerima dakwah mengikuti jejak da‟i.dakwah jenis ini
mempunyai pengaruh yang besar pada diri seorang penerima dakwah. Dakwah bil hal
adalah semua tindakan non-verbal yang merupakan wujud perlahiran dari pengetahuan
dan penghayatan seseorang terhadap ajaran Islam yang menerpa orang lain sebaga
mad‟u‟ hal itu meliputi segala perbuatan dan perilaku termasuk di dalamnya
keikutsertaan orang Islam dlam suatu kegiatan kebajikan yang dapat mendorong
seseorang atau kelompok orang lain untuk merubah dirinya dari suatu keadaan ke
keadan yang lebih baik dan lebih sesuai dengan ajaran Islam.
Dakwah yang baik dan efektif itu adalah dakwah Bil Hal, dasarnya perbuatan nyata
seseorang itu menjadi motivasi kuat buat semua orang untuk mengikuti apa yang
dilakukan seseorang itu sebagai pendakwah. Nabi Muhammad SAW selalu menjadi
contoh, bukan sekedar memberi contoh.
Dalam berdakwah Nabi Muhammad SAW tidak sekedar mengajak tetapi ikut
mengimplementasikan apa yang didakwahkannya. Dakwah Bil Hal merupakan praktek
amalan yang jauh lebih baik dari macam dakwah
lainnya.Banyak orang pintar berbicara dan menyapaikan teori dengan lancar tetapi
sedikit orang yang mewujudkan omongan dalam praktek nyata.Jadi, dakwah Bil Hal
mempraktekkan akhlak mulia sebagai sarana untuk mendakwahi umat manusia kepada
kebenaran.Banyak yang masuk Islam bukan karena diajak atau dipaksa Nabi.Umunya
masuk Islam karena dakwah Bil Hal yakni akhlak mulia dari Nabi Muhammad SAW.
Dakwah bil hal adalah dakwah dengan perbuatan nyata seperti yang dilakukan
Nabi Muhammad SAW, terbukti bahwa pertama kali tiba di Madinah yang dilakukan
adalah pembangunan masjid Quba, mempersatukan Anshar dan Muhajirin dalam
ikatan ukhuwah Islamiyah dan seterusnya.
Contoh dakwah bil hal lain yang dapat diperoleh dari teladan Nabi Muhammad
sebagai berikut. Sekitar tahun ke-6 H, Nabi Muhammad memutuskan untuk
menunaikan ibadah umrah pada bulan Dzul Qaidah.Ketika rombongan berada di
Hudaibiyah, Nabi Muhammad mendapatkan berita bahwa kaum Quraisy menolak
kehadiran mereka. Berita itu tentu mengejutkan dan meresahkan semua anggota
rombongan terutama di kalangan sahabat terkemuka, seperti Umar bin khattab, Usman
bin affan dan lain-lain. Setelah terjadi rundingan dengan Nabi Muhammad dengan
utusan dari suku Quraisy Mekah.

3.1.3 Dakwah Bil Lisan


Dakwah Bil Lisan adalah sebagai penyamaian pesan dakwah yang melalui
lisan, berupa ceramah atau komunikasi antar da‟i dan mad‟u yang menjelaskan pokok-
pokok dari ajaran Islam.Dakwah Bil Lian merupakan metode yang paktis, yang mana
metode ini bisa disesuaikan dengan kondisi Mad‟u yang dihadapinya saat itu.
Dengan menggunakan metode ini da‟i dan mad‟u dapat bertatapan langsung
dan dapat berinteraksi satu sama lain, sehingga mad‟u dapat bertanya secara langsung.
Tetapi saat metode Bil Lisan ini dilakukan banyak mad‟u mendengarkan dan merasa
cukup untuk tahu saja dan kemudian setelah selesai mad‟u cederung lupa, mad‟u juga
cenderung lebih banyak yang pasif ,yaitu ketika mad‟u menerima pesan dakwah secara
mentah-mentah.
Dakwah lisan yang dilakukan oleh Rasulullah yaitu Islamisasi via ucapan.
Beliau berkewajiban menjelaskan pokok-pokok dan intisari ajaran Islam kepada
umatnya kaum muslimin melalui dialog dan khutbah yang berisi nasehat dan fatwa.
Contoh metode ini adalah saat Rasulullah berkhutbah.Ketika Rasulullah sholat Jumat
di Padang Bani Salim, kedatangan Rosulullah bertepatan dengan hari jumat. Ketika
Nabi sampai di padang Bani Salim, di pinggir kota Madinah, waktu zuhur pun telah
tiba.

3.2 Keistimewaan Dakwah Rasulullah


Reformasi akhlak ini merupakan inti dasar dari misi Nabi Muhammad kepada
manusia, sehingga kitab suci yang merupakan pedoman Nabi dan kaum muslimin
lebih banyak berbicara dengan bahasa moral dari pada bahasa hukum. Rasulullah
dengan keindahan dan kesempurnaan akhlaknya merupakan jawaban dari
permasalahan yang menimpa kaum muslimin dengan segenap sumber daya dan
perangkat yang dimiliki tampil sebagai sinar cahaya Islam kembali kepada keutuhan
Islam.
Ajaran Rasulullah SAW yang dibawa dalam kegiatan dakwah disajikan dengan
sistematis dan esoteris, yang menyentuh unsur batiniyah dan kejiwaan umat Islam.
Rasulullah merupakan sosok yang paling ideal yang menjadi contoh dan panutan dalam
segala hal.Ia adalah seorang sahabat yang baik hati, juga seorang pemimpin yang bijak,
seorang suami ynag saying keluarga, seorang da‟i yang santun dan lembut.Nabi tidak
pernah memaksakan Islam dalam dakwahnya.Ia menghadirkan
kebenaran Islam dalam akhlak mulianya sehingga Islam diterima oleh siapapun. Nabi
dan para pengikutnya tidak berperang dan memerangi.Perang yang dilakukan Nabi
karena di peperangi terlebih dahulu dan juga untuk mempertahankan diri. Misi dakwah
yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan-keistimewaan
khusus, dimana dalam beberapa hal berbeda dengan misi-misa dakwah
para Nabi terdahulu.Keistimewaan-keistimewaan ini terdapat dalam materi ajaran
yang didakwahkanya oleh beliau, yaitu ajaran Islam.oleh karena itu keistimewaan-
keistimewaan itu juga merupakan keistimewaan-keistimewaan Islam itu sendiri.
Muhammad SAW merupakan Nabi sekaligus Rasul yang diutus dan sebagai
penutup para Nabi.Seperti para Nabi sebelumnya, tugas utama Nabi Muhammad
adalah menata masyarakatnya, dan membimbing mereka kearah kehidupan yang
lebihharmonis dengan berasaskan sendi-sendi moral dan akhlak. Reformasi akhlak ini
merupakan inti dasar dari misi Nabi Muhammad kepada manusia, sehingga kitab suci
yang merupakan pedoman Nabi dan kaum muslimin lebih banyak berbicara dengan
bahasa moral dari pada bahasa hukum.
Rasulullah dengan keindahan dan kesempurnaan akhlaknya merupakan
jawaban dari permasalahan yang menimpa kaum muslimin dengan segenap sumber
daya dan perangkat yang dimiliki tampil sebagai sinar cahaya Islam kembali kepada
keutuhan Islam.Ajaran Rasulullah SAW yang dibawa dalam kegiatan dakwah disajikan
dengan sistematis dan esoteris, yang menyentuh unsur batiniyah dan kejiwaan umat
Islam. Rasulullah merupakan sosok yang paling ideal yang menjadi contoh dan panutan
dalam segala hal.Ia adalah seorang sahabat yang baik hati, juga seorang pemimpin yang
bijak, seorang suami ynag saying keluarga, seorang da‟i yang santun dan lembut.
Misi dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW memiliki
keistimewaan-keistimewaan khusus, dimana dalam beberapa hal berbeda dengan misi-
misa dakwah para Nabi terdahulu.Keistimewaan-keistimewaan ini terdapat dalam
materi ajaran yang didakwahkanya oleh beliau, yaitu ajaran Islam.oleh karena itu
keistimewaan-keistimewaan itu juga merupakan keistimewaan-keistimewaan Islam itu
sendiri. Keistimewaan-keistimewaan dakwah Nabi Muhammad SAW antara lain
sebagai berikut:
A. Berasal dari Allah
Dakwah yang dibawak Nabi Muhammad SAW bersumber dari wahyu yang
berasal dari Allah, atau dikenal dengan istilah Rabbaniyah al-Da‟wah. Nabi
SAW sendiri yang diberi tugas untuk menyampaikan dakwah itu juga
berdasarkan perintah Allah. Dalam hal ini misi-misi dakwah para Nabi
terdahullu juga sama, yaitu berasal dari Allah swt. Materi-materi yang
didakwahkan Nabi Muhammad SAW bukan teori-teori hasil pemikiran beliau,
bukan pula hasil revolusi sosial pada zaman beliau hidup, dan juga bukan hasil
renungan falsafi beliau tentang keadaan sosial yang berkembang pada saat itu
tetapi semuanya rangkuman dari ajaran-ajaran yang bersumber dari wahyu
Allah yang diturunkan kepada beliau, sementara beliau menyampaikannya
kepada manusia atas perintah dari Allah juga.Oleh karena itu ajaran-ajaran
Islam mempunyai perbedaan-perbedaan yang mendasar serta prinsipil
disbanding dengan ajaran-ajaran positif.Sebab ajaran Islam bersumber dari
Allah, sementara ajaran positif dari manusia.ajaran Islam tidak dapat dirubah
oleh manusia.
B. Komprehensif
Dakwah Islam yang yang dibawa Nabi SAW mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia. Tidak ada suatu gerak dan langkah manusia. Baik secara
perseorangan maupun kelompok, yang tidak ada aturannya dalam Islam. Secara
global aturan-aturan atau hukum-hukum yang ada dalam ajaran Islam terbagi
menjadi tiga:
1. Aturan-aturan yang berkaitan dengan akidahYaitu hal-hal yang wajib
diimani oleh seorang mukalaf (dewasa dan berakal), seperti beriman kepada
Allah SWT, para malaikat, kitab-kitab suci para Rasul, hari kiamat dll.
2. Aturan-aturan yang berkaitan dengan akhlak Yaitu sifat-sifat perilaku
terpuji yang harus dimiliki seseorng, atau sifat-sifat perilaku tidak terpuji
yang harus ditinggalkan seseorang.
3. Aturan-aturan yang berkaitan dengan perbuatan Yaitu perbuatan, ucapan
dan perjanjian yang dilakukan seorang mukalaf baik secara pribadi maupun
kelompok. Aturan- aturan yang berkaitan dengan perbuatan ini secara garis
besar terbagi menjadi dua: Ibadah, yaitu pengaturan hubungan antara
manusia dengan Allah seperti sholat, puasa, zakat, haji, haji dan lain-lain.
Mualamalah, yaitu pengaturan hubungan antara manusia dengan
sesamanya, baik secara perorangan maupun secara kelompok.
C. Universal
Berbeda dengan misi-misi dakwah yang dibawa para Nabi terdahulu, misi
dakwah yang dibawa Nabi Muhammad SAW bersifat universal.Ia tidak
mengenal batas-batas waktu, tempat dan etnis, melainkan untuk sepanjang
zaman, disemua belahan bumi, dan semua umat manuia di dunia. Dalam hal ini
Al-Quran menegaskan: (Q.S Saba ayat: 28)

‫ير ا َو ٰل َ ِك َّن‬
ً ‫ير ا َو ن َ ِذ‬ ً ‫اس ب َ ِش‬ َ ‫َو َم ا أ َ ْر سَ لْ ن َا‬
ِ َّ ‫ك إ ِ ََّّل كَ ا ف َّة ً لِ ل ن‬
‫اس ََّل ي َ عْ ل َ ُم و َن‬ ِ َّ ‫أ َ ْك ث َ َر ال ن‬
Artinya: Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan,
tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui.

Sementara dakwah para Nabi terdahulu hanyalah untuk kaumnya sendiri,


dan hanya berlaku pada masa itu saja.Misalnya Nabi Nuh AS, beliau di utus
hanya untuk kaumnya saja. (Q.S Al-Mu‟minun ayat: 23)

ْ ‫َو ل َ ق َ دْ أ َ ْر سَ لْ ن َا ن ُو ًح ا إ ِ ل َ ٰى ق َ ْو ِم ِه ف َ ق َ ا َل ي َ ا ق َ ْو ِم ا‬
َّ ‫ع ب ُد ُوا‬
‫َّللا َ َم ا‬
‫ل َ كُ ْم ِم ْن إ ِ ٰل َ ٍه غَ ي ُْر ه ُ ۖ أ َف َ ََل ت َت َّق ُو َن‬
Arinya: Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu
ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali
tidak ada Tuhan bagimuselain Dia. Maka Mengapa kamu tidak bertakwa
(kepada-Nya)?"

Begitu pula Nabi-Nabi yang lain, Nabi Hud AS, misalnya di utus hanya
untuk kaumnya „Ad saja. Nabi Musa untuk kaum Bani Israil saja. Universal
ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW itu memiliki dua dimensi,
yaitu universal dalam arti ia berlaku untuk setiap tempat tanpa mengenal batas-
batas etnis, dan universal dalam arti ia berlaku untuk setiap waktu tanpa adanya
pembatas. Hal ini membawa konsekuensi bahwa ajaran itu bersifat permanen
sampai akhir masa nanti.
Untuk itu ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW bersifat elastis,
akomodatif dan fleksibel, sehingga dalam hal-hal tertentu ia dapat mengikuti
perkembangan zaman dan memenuhi kebutuhan manusia. Dan karena
universalitanya itulah ia menjadi penutup ajaran-ajaran Nabi terdahulu.
D. Mengenal balasan amal
Dakwah Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW tidak sekedar
nasehat nasehat dan bimbingan tentang norma-norma dan nilai-nilai
keleluhuran tanpa adanya balasan bagi pelakunya. Memang ia bersifat nasehat-
nasehat dan bimbingan-bimbingan, tetapi ia juga sekaligus mengajarkan
adanya balasan, yaitu berupa pahala bagi yang mematuhi nasehat-nasehat itu,
dan siksa bagi yang tidak mematuhinya.
Tanpa hal itu system kehidupan masyarakat tidak akan stabil. Karena
itu disamping adanya balasan di akhirat, Islam juga mengajarkan adanya
balasan di dunia, baik balasan itu bersifat moral maupun material.
E. Moderat
Keistimewaan dakwah Islam selanjutnya ialah ia bersifat moderat.
Islam mendorong agar mencapai tingkat kesempurnaan, tetapi pada saat yang
sama ia juga tidak menutup mata terhadap karakteristik dan realitas manusia.
Islam melarang penganutnya bersifat berlebih-lebihan da;am beragama, namun
ia juga melarang sikap semena-mena.Rasulullah mengatakan “Hindari oleh
kalian sikap yang berlebih-lebihan (ghuluw) dalam beragama karena hancurnya
orang-orang dahulu hanyalah karena sikap mereka yang ebrlebih-lebihan dalam
beragama.”Larangan bersikap berlebih-lebihan ini bersifat umum, artinya sikap
yang berlebih-lebihan dalam beragama sehingga melampaui batas-batas
kewajaran, baik dalam masalah akidah, maupun muamalah.
BAB 4
PENUTUP

KESIMPULAN

• Metode dakwah yang digunakan Rasulullah periode Madinah adalah:


a. Bil Qolam
Dakwah melalui tulisan (Bil Qolam) merupakan salah satu metode
dakwah dalam bentuk tulisan dan wahana untuk mengajak beriman bagi kaum
tertentu. Contoh dakwah Rasul dengan Bil Qolam pada periode Madinah
adalah adanya piagam Madinah dan surat yang ditujukan kepada kaisar
Heraclius yang termasuk dalam perjanjian Hudaibiyah.
b. Dakwah Bil Hal
Dakwah Bil Hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata.Hal
ini dimaksudkan agar penerima dakwah mengikuti jejak da‟i, dakwah jenis ini
mempunyai pengaruh yang besar pada diri seorang penerima dakwah.Contoh
dakwah Bil Hal ini dengan mendirikan Masjid Quba dan mempersatukan
kaum Anshor dan kaum muhajirin dalam ikatan ukhuwah Islamiyah.
c. Dakwah Bil Lisan
Dakwah Bil Lisan adalah sebagai penyampaian pesan dakwah yang
melalui lisan, berupa ceramah atau komunikasi antar da‟i dan mad‟u yang
menjelaskan pokok-pokok ajaran Islam.Contoh dakwah ini adalah saat Rasul
berkhutbah pada khutbah Jum‟at.

• Keistimewaan dakwah Rasulullah


Rasulullah merupakan sosok yang paling ideal yang menjadi contoh dan
panutan dalam segala hal.Ia adalah seorang sahabat yang baik hati, juga seorang
pemimpin yang bijak, seorang suami ynag saying keluarga, seorang da‟iyang
santun dan lembut.
Misi dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW memiliki
keistimewaan-keistimewaan khusus, dimana dalam beberapa hal berbeda dengan
misi-misa dakwah para Nabi terdahulu.Keistimewaan-keistimewaan ini terdapat
dalam materi ajaran yang didakwahkanya oleh beliau, yaitu ajaran Islam.oleh
karena itu keistimewaan-keistimewaan itu juga merupakan keistimewaan-
keistimewaan Islam itu sendiri.

SARAN

Melalui penelitian ini diharapkan dapat berguna dan dapat menambah wawasan
pengetahuan mengenai metode dakwah Rasulullah dalam penyebaran Islam di
Madinah.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada da‟i
mengenai dakwah Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan metode dakwah
Rasulullah dan dapat menerapkannya dan kemudian menambah khazanah keilmuan
dakwah.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Karim Zaidan. 1980. Dasar-Dasar Ilmu Dakwa. Jakarta: Media Dakwah.
Abul Hasan Ali Al- Hasan An-Nadwi, 2011.Shirah Nabawiyah, Sejarah Lengkap
NabiMuhammad SAW.Yogyakarta: Drul Manar.
Arief Furchan dan Agus Maimun. 2005.Studi Tokoh Metode Penelitian Mengenai
Tokoh.Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Arikunto,Suharsimi. 1990. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Azizi,Abdul. 2006.Jelajah Dakwah Klasik-Kontemporer. Yogyakarta: Gama Media.
Basit, Abdul. 2013. Filsafat Dakwah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
D Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al-Barry. 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:
Arkola.
Departemen Pendidikan Nasional.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran Terjemah, Jakarta: Syamil.

Anda mungkin juga menyukai