PENDAHULUAN
Salah satu sistem proteksi menara transmisi adalah pentanahan kaki menara
transmisi. Sistem pentanahan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha
pengamanan dan perlindungan sistem tenaga listrik saat terjadi gangguan yang
disebabkan oleh arus lebih dan tegangan lebih. Pada saat terjadi gangguan
disistem tenaga listrik, sistem pentanahan dapat menyalurkan arus gangguan
dengan cepat ke dalam tanah dan disebarkan ke segala arah.
Jika terjadi nilai resistansi pentanahan lebih dari yang disarankan maka
berpotensi pentanahan tidak bisa menyalurkan tegangan gangguan akibat
sambaran petir dan akan mengakibatkan kerusakan pada instalasi listrik. Untuk
mempertahankan agar nilai resistansi pentanahan kaki menara transmisi kurang
dari atau sama dengan yang disarankan, perlu dilakukan pemeliharaan berupa
pengukuran dan perawatan secara berkala.
3
Dengan latar belakang tersebut maka tugas akhir ini mengambil judul
“ANALISIS PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP NILAI
RESISTANSI PEMBUMIAN TOWER TRANSMISI ULTG REMBANG”.
a. Analisis dilakukan pada saluran transmisi wilayah PT. PLN (Persero) ULTG
(Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk) Rembang.
b. Analisis data hanya menggunakan parameter-parameter dari nilai resistansi
pembumian tower transmisi yang berada di wilayah PT. PLN (Persero) ULTG
(Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk) Rembang.
c. Analisis dilakukan dengan mengambil beberapa sampel menara transmisi.
d. Objek analisa adalah semua sistem pentanahan yang terpasang pada tower
transmisi PT. PLN (Persero) ULTG (Unit Layanan Transmisi dan Gardu
Induk) Rembang.
e. Data – data yang diperlukan untuk pembahasan tugas akhir ini diperoleh dari
PT. PLN (Persero) ULTG (Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk)
Rembang.
1.5 Metode
Dalam pembuatan laporan Tugas Akhir ini, secara garis besar terdapat
beberapa metode pengumpulan data agar memperoleh data yang valid dan
memperoleh hasil laporan yang maksimal. Metode tersebut antara lain :
a. Interview/ Wawancara
Metode interview atau wawancara untuk mengumpulkan data yang kami
lakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung menyangkut sistem
pembumian, standar nilai pembumian dan kriteria tower di ULTG (Unit
5
b. Observasi
Metode observasi adalah metode mengumpulkan data dengan cara
melakukan pengamatan dan pemeliharaan secara langsung terhadap proses
pemeliharaan jaringan seperti kegiatan pengukuran penatanahan pada tower
Transmisi PT. PLN (Persero) ULTG Rembang yang dilakukan oleh
Supervisor Pemeliharaan Jaringan PT. PLN (Persero) ULTG Rembang dan
Staff Pemeliharaan Jaringan PT. PLN (Persero) ULTG Rembang dengan
memperhatikan Standar Operasional Prosedur. Untuk itu penyusun
melakukan pengamatan secara langsung di tempat saat pelaksanaan Kerja
Praktik di PT PLN (Persero) ULTG Rembang baik peralatan maupun
fasilitas yang ada untuk mendukung penyusunan laporan Tugas Akhir.
c. Studi Literatur
Metode studi literatur untuk mengumpulkan dan mempelajari data atau
tulisan dengan menggunakan sumber-sumber literature seperti Kepdir 0520-
2K 2014 dan buku saku Pemeliharaan Jaringan Base Camp Kudus PT PLN
(Persero) Area Pelaksana Pemeliharaan Semarang yang tersedia di PT PLN
(Persero) ULTG Rembang. Selain dari buku pendukung tersebut, referensi
mengenai sistem pembumian tower transmisi SUTT/ SUTET kami peroleh
melalui internet.
d. Metode Bimbingan
Metode ini kami lakukan untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk
pembuatan Tugas Akhir hingga proses pembuatan Tugas Akhir dapat
berjalan dengan lancar dengan bimbingan dari Bapak .Syahid, S.T.,
M.Eng.dan Bapak Ir. Mochammad Muqorrobin, M.Eng.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini kami membahas tentang hal-hal yang melatar belakangi
tujuan dari analisis pengaruh kondisi lingkungan terhadap nilai resistansi
pembumian tower transmisi PT PLN (Persero) ULTG Rembang, Perumusan
Masalah, Tujuan, Metode dan Sistematika Penulisan yang digunakan dalam
pembuatan tugas akhir ini.
Pada bab ini berisi teori-teori dasar yang mendukung pembuatan tugas
akhir, khususnya teori mengenai sistem transmisi tenaga listrik, sistem transmisi
tenaga listrik, tower transmisi, jenis tower transmisi, klasifikasi saluran transmisi
berdasarkan tegangan, komponen utama saluran transmisi tenaga listrik sistem
pentanahan, komponen tambahan saluran transmisi tenaga listrik sistem
pentanahan, syarat pentanahan, proteksi pentanahan kaki tower, sifat – sifat
elektroda pentanahan, tahanan jenis tanah.
Bab ini memaparkan tentang hasil analisis dan tindakan yang akan didapat
dari hasil pemaparan yang dilakukan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari hasil pembahasan dan saran
yang menyempurnakan.
7