Anda di halaman 1dari 6

FIRQAH-FIRQAH DALAM ISLAM

Farhan Lamongan

II. Memahami Hadits Firqah


 

Dalam sejarah Islam telah tercatat adanya firqah-firqah (faham/golongan) dalam lingkungan umat, dimana satu dengan lainnya bertentangan
faham secara tajam dan sulit untuk didamaikan, apalagi disatukan.1

     Ada beberapa riwayat hadits tentang firqah atau millah ( golongan atau aliran) yang kemudian dijadikan landasan bagi firqah ahlussunnah
waljamaah. Sedikitnya ada 6 riwayat hadits tentang firqah/millah yang semuanya sanadnya dapat dijadikan hujjah karena tidak ada yang dloif tetapi
hadits shahih dan hasan. Dari hadits yang kesimpulannya menjelaskan bahwa umat Rasulullah akan menjadi 73 firqah, semua di neraka kecuali satu
yang di surga. itulah yang disebut firqah yang selamat ‫))الفرقة الناجية‬. Dari beberpa riwayat itu ada yang secara tegas menyebutkan;   ( ‫)“أهل الســنة واجلمــاعة‬
ahlussunnah waljamaah”. ataub “aljamaah”.   (‫ اجلماعة‬Tetapi yang paling banyak dengan kalimat;  “ maa ana alaihi wa ashhabi”  (( ‫ ماأنا عليه وأص حا‬. baiklah
penulis  kutipkan sebagian hadits tentang firqah atau millah:.
 
        ‫ وان بين اسـ ـرائيل تفرقت على ثنتني وســبعني‬, ‫ " لبأتني على أميت ما أتى على بين اس ـ ـ رائيل حذو النعل بالنعل حىت ان كان منهم من بأيت أمه عالنية لكان يف أميت من يصنع ذالك‬:‫عن عبد اهلل بن عمرو قال قال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم‬
) ‫ ح ــسن بش ـواهد كثرية‬.‫ ( الرتمذي و اآلجري والال لكائي وغريهم‬."‫ وأص ــحايب‬ ‫ " م ــا أنا عليه‬: ‫ ؟ قال‬ ‫ وتفرتق أميت على ثالث وســبعني ملة كلهم ىف النار اال واحدة قالوا ومن هي يا رسول اهلل‬,‫ملة‬
 
Artinya: Dari Abillah Bin ‘Amr berkata, Rasulullah SAW bersabda: “ Akan datang kepada umatku sebagaimana yang terjadi kepada Bani Israil.   Mereka
meniru  perilakuan seseorang dengan sepadannya, walaupun diantara mereka ada yang menggauli ibunya terang-terangan niscaya akan ada diantara
umatku yang melakukan seperti mereka. Sesungguhnya bani Israil berkelompok menjadi 72 golongan. Dan umatku akan berkelompok menjadi 73
golongan, semua di neraka kecuali satu. Sahabat bertanya; siapa mereka itu Rasulullah? Rasulullah menjawab: “ Apa yang  ada padaku  dan sahabat-
sahabatku “ ( HR. At-Tirmidzi, Al-Ajiri, Al-lalkai. Hadits hasan )    
 
        .‫ وهي اجلمــاعة " ( ابن ماجه وأمحد والال لكائي وغريهم‬,‫ وان أميت ستفرتق على ثنــتني وسبعني فرقــة كلها يف النار اال واحدة‬, ‫ " ان بين اس ـرائيل افرتقت على احدى وســبعني فرقة‬: ‫ قال رســول اهلل صــلى اهلل عليه وســلم‬: ‫عن أنس بن مــالك قال‬
‫هذا اس ــناد جيد‬
 
Artinysa:  Dari Anas bin Malik berkata, rasulullah SAW bersabda; “ Sesungguhnya bani Israil akan berkelompok menjadi 71 golongan dan
sesungguhnya  umatku akan berkelompok menjadi 72 golongan, semua di neraka kecuali 1 yaitu al-jamaah”.     
( HR.Ibn Majah, Ahmad, al-lakai dan lain. Hadits sanad baik )
 
1
http://hotarticle.org/firqah-dalam-islam/, di akses pada tanggal 01 Maret 2009

1
    Dari pengertian hadits diatas dapat difahami dan disipulkan sebagai berikut:
Penganut suatu agama sejak sebelum Nabi Muhammad (Bani Israil) sudah banyak yang ‘menyimpang’ dari ajaran aslinya, sehingga terjadi banyak
interpretasi yang kemudian terakumulasi menjadi firqah-firqah.
Umat Nabi Muhammad juga akan menjadi beberpa firqah.namun berapa jumlahnya? Bilangan 73  apakah sebagai angka pasti atau menunjukkan banyak,
sebagaimana kebiasaan budaya arab waktu itu?.
Bermacam-macam  firqah itu masih diakui oleh Nabi Muhammad SAW sebagai umatnya,  berarti  apapun nama firqah mereka dan apaun produk
pemikiran dan pendapat mereka  asal masih mengakui Allah sebagai Tuhan, Muhammad sebagi Nabi dan ka’bah sebagai kiblatnya tetap diakui muslim.
Tidak boleh di cap sebagai kafir. ‘lahu ma lana  wa alaihi ma alainaa.’
Pengertian semua di nereka kecuali satu, yaitu  mereka  yang tidak persis sesuai dengan sunnah Nabi dan para sahabatnya akan masuk neraka dahulu
tapi tidak kekal didalmnya yang nantinya akan diangkat ke surga kalau masih ada secuil iman dalam hatinya. Sedangkan yang satu akan langsung ke
surga tanpa mampir di neraka dahulu.
‫( الفرقة النـاجية‬kelompok yang selamat) adalah mereka yang mengikuti sesuai apa yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya ‫ماأناعليه‬
‫ ) وأصحـابه‬yang mungkin berada di berbagai tempat, masa  dan jamaah.   tidak harus satu organisasi, satu negara, satu masa atau satu partai dan golongan 2

Sedangkan di dalam buku Bugyatul Mustarsyidin karangan Mufti Sheikh Sayid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein bin Umar di terangkan, bahwa
72 firqah yang sesat itu bertumpu pada 7 firqah yaitu :

1. Faham Syi’ah, kaum yang berlebih-lebihan memuja Saidina Ali bin Abi Thalib. Mereka tidak mengakui Khalifah Rasyidin yang lain seperti
Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq, Khalifah Umar Ibnu Khattab dan Khalifah Utsman bin Affan. Kaum Syi’ah terpecah menjadi 22 aliran, termasuk di
antaranya adalah Kaum Bahaiyah dan Kaum Ahmadiyah Qad-yan.
2. Faham Khawarij, yaitu kaum kaum yang berlebih-lebihan membenci Saidina Ali bin Abi Thalib, bahkan di antaranya ada yang mengkafirkan
Saidina Ali. Firqah ini berfatwa bahwa orang-orang yang membuat dosa besar menjadi kafir. Kaum Khawarij terpecah menjadi 20 aliran.
3. Faham Mu’tazilah, yaitu kaum yang berfaham bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat, bahwa manusia membuat pekerjaannya sendiri, Tuhan tidak
bisa dilihat dengan mata dalam surga, orang yang mengerjakan dosa besar diletakkan di antara dua tempat, dan mi’raj Nabi Muhammad SAW
hanya dengan roh saja, dll. Kaum Mu’tazilah terpecah menjadi 20 aliran, termasuk di antaranya adalah Kaum Qadariyah.
4. Faham Murjiah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa membuat maksiat (kedurhakaan) tidak memberi mudharat jika sudah beriman, sebaliknya
membuat kebaikan dan kebajikan tidak bermanfaat jika kafir. Kaum ini terpecah menjadi 5 aliran.
5. Faham Najariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa perbuatan manusia adalah makhluk, yaitu dijadikan Tuhan, tetapi mereka berpendapat
bahwa sifat Tuhan tidak ada. Kaum Najariyah terpecah menjadi 3 aliran.
6. Faham Jabariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa manusia “majbur”, artinya tidak berdaya apa-apa. Kasab atau usaha tidak ada sama
sekali. Kaum ini hanya 1 aliran.

2
H.Abdurrahman Navis, Lc. MHI , http://www.ikdar.org/navis.htm, di akses pada tanggal 01 Maret 2009

2
7. Faham Musyabbihah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa ada keserupaan Tuhan dengan manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di kursi,
naik dan turun tangga dll. Kaum ini hanya 1 aliran saja. Kaum Ibnu Taimiyah termasuk dalam golongan ini, dan Kaum Wahabi adalah termasuk
kaum pelaksana dari faham Ibnu Taimiyah.

Jika ditambah dengan 1 aliran lagi yaitu Ahlussunnah wal Jama’ah maka menjadi 73 firqah, seperti yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam
hadits Imam Tarmidzi3
Dari keterangan diatas ada juga yang menerangkan bahwa Demi terealisasinya percek-cokan di antara umat Islam, banyak pihak yang
bersemangat menanamkan dalam hati dan pikiran kaum Muslimin dan menghembuskan isu terpecahnya umat Islam menjadi tujuh puluh tiga golongan,
sementara yang selamat hanya satu golongan saja. Khususnya setiap kali muncul tanda-tanda menggembirakan adanya kesadaran akan pentingnya
persatuan.
Padahal hadis itu dari sisi sanad maupun kandungannya adalah batil. Hadis inilah di antara yang menyebabkan berjauhannya kelompok-kelompok umat
Islam satu dengan lainnya.
Dalam kesempatan ini kami akan terpanggil untuk menguraikan kedudukan hadis ini dari sisi sanad dan matannya dan menjelaskan bahwa tidak semua
perbedaan itu terkecam dan tercela dan tidaklah sepatutnya berbedaan dalam furû’ masalah agama menjadikan saling berpecah, bermusuhan dan saling
menyesatkan.
Nash hadis tersebut adalah demikian:
‫وتفرقت النصارى على اثنتني وسبعني فرقة وتفرتق أميت على ثالث وسبعني فرقة‬
َّ ، ‫افرتقت اليهود على إحدى وسبعني فرقة‬.

“Kaum Yahudi terpecah menjadi tujuh puluh satu golongan. Kaum nashrani terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan umatku akan nashrani terpecah menjadi
tujuh puluh tiga golongan.” 4

Hadis ini telah diriwayatkan dari berbagai jalur, di bawah ini akan kami sebutkan dengan ringkas berikut komentar tentang kondisi dan statusnya:
(1)   Hadis ini diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfû’. Pada jalurnya terdapat perawi bernama Muhammad ibn ‘Amr ibn ‘Alqamah, ia dha’if/lemah.
Yahya ibn Sa’id dan Imam Malik berkata:

‫ليس هو ممن تريد‬


“Ia bukan yang engkau buru.”
Ibnu Hibbân berkata:

‫خيطىء‬
“Ia sering salah.”
Yahya ibn Main berkata:

‫ما زال الناس يتقون حديثه‬


3
Mufti Sheikh Sayid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein bin Umar, Bugyatul Mustarsyidin, Mathba’ah Amin Abdul Majid Kairo (Mesir) tahun 1960M/1381H, halaman 398
4
HR. Imam Ahmad dalam Musnad,2/332 dan lainnya, Ibnu Mâjah dalam Sunan-nya hadis no.3993
3
“Orang-orang senantiasa menjauhi hadisnya.”
Ibnu Sa’id juga berkata:

‫ض َعف‬
ْ َ‫يُ ْست‬
“Ia dilemahkan.”
(2)   Hadis ini diriwayatkan juga dari Mu’awiyah secara marfû’. Pada sanadnya terdapat Azhar ibn Abdullah al Huzani –gembong Nawâshib yang tak
henti-hentinya mencela dan melecehkan Imam Ali ra., selain itu ia banyak cacat dan celanya-.
Al Azdi berkata, “Para ulama rijâl mencacatnya dan Ibnu al Jârûd memasukkannya dalam kitab adh Dhu’afâ’-nya.”
(3)  Hadis ini diriwayatkan juga dari Anas ibn Malik dari tujuh jalur yang semuanya dha’if/lemah, di antara perawinya ada yang kadzdzâb/pembohong
besar atau wadhdhâ’/pemalsu hadis atau majhûl/yang tidak dikenal identitas atau kualitas kepribadiannya. [2] 
(4)   Hadis ini diriwayatkan juga dari ‘Auf ibn Malik secara marfû’. Dan pada sanadnya terdapat Abbâd ibn Yusuf, ia seorang yang dha’if/lemah. Adz
Dzahabi memasukkannya dalam daftar parawi lemah dengan nomer urut:2089.[3] 
(5)  Hadis ini diriwayatkan juga dari Abdullah ibn ‘Amr ibn al ‘Âsh secara marfû’ dalam riwayat at Turmudzi dalam Sunan-nya. Dalam sanadnya terdapat
Abdurrahan ibn Ziyâd al Ifrîqi. Ia dha’if/lemah.
(6)   Hadis ini diriwayatkan juga dari Abu Umamah secara marfû’ dalam riwayat Ibnu Abi ‘Ashim dalam kitab as Sunnah. Pada sanadnya terdapat Quthn
ibn Nasîr, ia adalah perawi dhaif dan munkarul hadis/sering terbukti membawa hadis munkar. 
(7)  Hadis ini diriwayatkan juga dari Abdullah ibn Mas’ud secara marfû’, sebagaimana dalam kitab as Sunnah. Dan pada sanadnya terdapat Aqil al Ja’di.
Ibnu Hajar berkata, ‘Bukhari berkata, ‘Ia munkarul hadis/sering terbukti membawa hadis munkar.’”[4] 
(8) Hadis ini diriwayatkan juga dari Imam Ali ra., seperti dalam kitab As Sunnah,2/467 hadis no.995. dan dalam sanadnya terdapat Laits ibn Abi Sulaim, ia
lemah/dha’if. Kualitasnya sudah dikenal di kalangan para ulama. Ibnu Hajar berkata, “Ia kacau sekali hafalannya sehingga tidak mampu memilah,
karenanya ia ditinggalkan.”[5]
Ini dari sisi sanadnya, adapun dari sisi matan dan kandungannya dapat dipastikan ia adalah hadis batil, terlepas dari tambahan yang ada di akhirnya
apakah ia:

‫كلها يف النار إال واحدة‬                                                      


“Semuanya di neraka kecuali satu golongan saja.”
atau:

 ‫كلها يف اجلنة إال واحدة‬


“Semuanya di surga kecuali satu golongan saja.”
Terlepas dari itu semua dapat dipastikan hadis tersebut batil, dengan alalan-alasan di bawah ini:
1) Allah berfirman:

{ ‫} كنتم خري أمة أخرجت للناس‬


“Kalian adalah sebaik-baik umat yang dipersembahkan untuk umat manusia.”
dan ayat:
4
{ ً‫} وكذلك جعلناكم أمة وسطا‬

“Dan demikianlah kami jadikan kalian umat yang pertengahan.”


Ayat-ayat di atas menegasklan bahwa umat Islam adalah sebaik-baik umat dan ia adalah pertengahan, awsath, yaitu paling afdhal dan mulianya umat.
Sementara hadis-hadis di atas mengatakan kepada kita bahwa Umat Islam adalah sejelek-jelak umat, paling bejat, dan paling rusak dan termakan fitnah.
Kaum Yahudi hanya terpecah menjadi 71 golongan. Begitu juga kaum Nashrani terpecah menjadi 72 golongan. Sementara itu, datanglah umat Rasulullah
saw. yang paling mulia justru terpecah menjadi 73 golongan!
Jadi, makna hadis itu adalah batil berdasarkan ayat-ayat Al Qur’an yang menegaskan keunggulan dan keafdhalan umat Islam!
2)     Yang mendukung kebatilan hadis itu adalah bahwa setiap yang mengarang buku tentang firaq/golongan-golongan menyebutkna nama golongan
yang berbeda dengan yang disebut oleh penulis lainnya. Dan setiap sa’at bermunculan golongan baru, sehingga membatasinya hanya pada jumlah 73
golongan adalah hal yang tidak dapat diterima.
Sebagai contoh kecil, coba Anda perhatikan yang ditulis oleh Abdul Qahir al Baghdadi dalam kitab al Farqu baina al Firaq (Perbedaan antara Golongan-
golongan), ia menyebutkan 73 golongan, sementara itu setelah masa beliau hingga hari ini bermunculan firqah/golongan yang jauh lebih banyak dari yang
ia sebutkan. Adapun anggapan bahwa firqah yang akan muncul itu tidak kelaur dari bingkai umum yang sudah ada adalah anggapan tidak berdasar,
kenyataan pun menolaknya5

5
http://abusalafy.wordpress.com/2007/12/31/pro-dan-kontra-hadis-berpecahnya-umat-islam-menjadi73-firqah1, di akses pada tanggal 01 Maret 2009

5
Nama : Ali Farhan
NIM : 07530007

Anda mungkin juga menyukai