Anda di halaman 1dari 51

Golongan Islam yang Selamat

Jama’ah dan
As Sawaadul A’zhom 1
Agus Nizami – Media-Islam.or.id
Golongan yang Selamat

“Sesungguhnya agama (ummat) ini akan


terpecah menjadi 73 (kelompok), 72 di
(ancam masuk ke) dalam Neraka dan
satu yang didalam Surga, dia adalah Al-
Jama’ah”.
(HR. Ahmad, Abu Daud, dan juga
diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Anas
bin Malik ra dan juga mirip dengannya
dari hadits Auf bin Malik ra)
2
Golongan Yang Selamat
• Ikuti Ulama 3 Generasi Pertama Islam
(Imam Mazhab)
• Ikuti Jumhur Ulama/Mayoritas Muslim
• Bukan Khawarij
• Berkasih Sayang Sesama Muslim
• Tidak bersekutu dgn Musuh Islam
memusuhi ummat Islam
• Tidak Suka Mencaci, Fitnah, Su’u zon dsb
3
Ikuti Ulama Dulu
Firman Allah:
“…Bertanyalah kepada Ahli Zikir (Ulama) jika kamu tidak
mengetahui” [An Nahl 43]

“Dan perumpamaan2 ini Kami buat untuk manusia, dan


tiada memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu”
(Al ‘Ankabut:43)

Rasulullah SAW bersabda,


“Sebaik-baik manusia adalah generasiku (sahabat),
kemudian orang-orang sesudah mereka (tabi’in),
kemudian orang-orang sesudah mereka (tabi’ut tabi’in).”
(HR. Bukhari no. 6429 dan Muslim no. 2533 hadits ini
adalah Mutawatir) 4
Hindari Paham Akhir Zaman
Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir
zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah
akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang
seolah-olah berasal dari manusia yang terbaik. Mereka
membaca Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan
mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah
meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan
mereka, maka bunuhlah mereka, karena membunuh
mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. (Shahih
Muslim No.1771)

“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia


mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan
sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an
tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka.
Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak 5
panah keluar dan busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hindari Paham Akhir Zaman
“Suatu kaum dari umatku akan keluar membaca Al
Qur’an, mereka mengira bacaan Al-Qur’an itu menolong
dirinya padahal justru membahayakan dirinya. Shalat
mereka tidak sampai kecuali pada kerongkongan
mereka.” (HR. Muslim)

“Mereka baik dalam berkata tapi jelek dalam berbuat,


mengajak untuk mengamalkan kitab Allah padahal
mereka tidak menjalankannya sedikitpun.” (HR. Al-
Hakim)

6
Sejarah Islam
Tokoh Lahir Tokoh Lahir

Imam Hanafi 80 H Ibnu Taimiyyah 661 H


Muhammad bin Abdul
Imam Malik 93 H Wahhab 1115 H

Imam Syafi'ie 150 H Abdullah bin Baz 1330 H

Imam Hanbali 164 H Syekh Albani 1333 H

Imam Bukhari 196 H Syekh Utsaimin 1347 H

Imam Muslim 204 H IM 1347 H

Imam Asy'ari 240 H HT 1373 H


7
Tokoh
Imam Hanafi
Lahir
80 H
Sejarah Islam
Imam Malik 93 H
Imam Syafi'ie 150 H
Imam Hanbali 164 H
Imam Bukhari 196 H
Imam Muslim 204 H
Imam Asy'ari 240 H

8
Pentingnya Bermazhab
Saat orang menolak 4 Mazhab seperti Hanafi, Maliki,
Syafi'ie, dan Hanbali dan memilih untuk tidak
bermazhab, sebetulnya dia sudah memakai Mazhabnya
sendiri untuk mengamalkan Islam.
Bedanya jika 4 Mazhab tsb bedanya cuma kurang dari
200 tahun dgn Nabi, Mazhab orang tsb bedanya sekitar
1400 tahun dgn Nabi. Kira2 Mazhab mana yang paling
murni?
Para Imam Mazhab selain hafal Al Qur'an pada usia
anak2, menguasai 1 juta hadits, juga belajar Islam
(sholat, puasa, dsb) langsung dari ratusan guru dari
generasi anak dan cucu dari sahabat Nabi. Dari situ
mereka merumuskan Hukum Islam.
9
Ikuti Jumhur Ulama
“Untuk golongan kanan, yaitu segolongan besar dari
orang-orang yang terdahulu. dan segolongan besar pula
dari orang-orang yang kemudian.” [Al Waaqi’ah 38-40]

“Kamu (Ummat Islam) adalah umat yang terbaik yang


dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang fasik” [Ali ‘Imran 110]

10
Ikuti Jama’ah Islam
2 orang lebih baik dari seorang dan 3 orang lebih baik
dari 2 orang, dan 4 orang lebih baik dari 3 orang.
Tetaplah kamu dalam jamaah. Sesungguhnya Allah
Azza wajalla tidak akan mempersatukan umatku kecuali
dalam petunjuk (hidayah) (HR. Abu Dawud)

Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu dalam


kesesatan. Karena itu jika terjadi perselisihan maka
ikutilah suara terbanyak. (HR. Anas bin Malik)

Kekuatan Allah beserta jama’ah (seluruh umat).


Barangsiapa membelot maka dia membelot ke neraka.
(HR. Tirmidzi)
11
Cuma Sedikit yang Lurus?

Generasi Tahun Jumlah


1 632 1,000,000
2 657 100,000
3 682 10,000
4 707 1,000
5 732 100
6 757 10
7 782 1
8 807 0
12
“KEBANYAKAN MANUSIA
SESAT”?
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan ORANG-ORANG yang di muka bumi
ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain
hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah
berdusta (terhadap Allah)” [Al An’aam 116]

“Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah)


nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah
tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang nama-nama itu.
Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar
kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi
kebanyakan MANUSIA tidak mengetahui” (QS. Yusuf: 40)

Arti dari ayat di atas adalah: “KEBANYAKAN ORANG” atau


“KEBANYAKAN MANUSIA”. Bukan KEBANYAKAN MUSLIM!

Ayat tsb benar. Saat ini ada 7 milyar manusia. Sementara jumlah ummat
Islam hanya 1,3 milyar saja. Jadi benar kalau kebanyakan manusia (5,7
milyar) itu sesat.
13
“KEBANYAKAN MANUSIA
SESAT”?

“Alif laam miim raa. Ini adalah ayat-ayat Al Kitab (Al Qur’an). Dan
Kitab yang diturunkan kepadamu daripada Tuhanmu itu adalah
benar; akan tetapi kebanyakan MANUSIA tidak beriman
(kepadanya).” (QS. Ar Ra’du: 1)

“Dan kebanyakan MANUSIA tidak akan beriman, walaupun kamu


sangat menginginkannya” (QS. Yusuf: 103)
14
Hadits Hudzaifah
Hudzaifah Ibnul Yaman ra bertanya: Wahai Rasulullah, sebelumnya kita
berada di zaman Jahiliah, kemudian Alloh mendatangkan kebaikan ini.
Apakah setelah ini ada keburukan? Beliau bersabda: ‘Ada’. Aku bertanya:
Apakah setelah keburukan itu akan datang kebaikan? Beliau bersabda:
“Ya, akan tetapi di dalamnya ada dakhanun”. Aku bertanya: Apakah
dakhanun itu? Beliau menjawab: “Suatu kaum yang mensunnahkan selain
sunnahku dan memberi petunjuk dengan selain petunjukku. Jika engkau
menemui mereka maka ingkarilah”. Aku bertanya: Apakah setelah kebaikan
itu ada keburukan? Beliau bersabda: “Ya”, dai – dai yang mengajak ke pintu
Jahanam. Barang siapa yang mengijabahinya, maka akan dilemparkan ke
dalamnya. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, berikan ciri-ciri mereka
kepadaku. Beliau bersabda: “Mereka mempunyai kulit seperti kita dan
berbahasa dengan bahasa kita”. Aku bertanya: Apa yang engkau
perintahkan kepadaku jika aku menemuinya? Beliau bersabda: “Berpegang
teguhlah pada Jama’ah Muslimin dan imamnya”. Aku bertanya: “Bagaimana
jika tidak ada jama’ah maupun imamnya?” Beliau bersabda: “Hindarilah
semua firqah itu, walaupun dengan menggigit pokok pohon hingga maut
menjemputmu sedangkan engkau dalam keadaan seperti itu”. (Riwayat
15
Bukhari VI615-616, XIII/35. Muslim XII/135-238, Ahmad dsb)
As Sawaadul A’zhom
“Bani Israil terpecah menjadi 71 golongan (firqoh), dan
ummatku melebihinya satu firqoh, semuanya di dalam
neraka kecuali As-Sawad Al-A’zhom.”
Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani 8/274 nomor 8054 dan
Ibnu Abi ‘Ashim dalam As-Sunnah 1/34 nomor 68.
(Lihat: Jami’ul Ahadits: 3915)

“Bani Israil terpecah menjadi 71 golongan (firqoh), dan


ummatku akan terpecah menjadi 72 firqoh, semuanya di
dalam neraka kecuali As-Sawad Al-A’zhom.”
Diriwayatkan oleh Abu Ya’la Al-Mushili 7/36 nomor 3944.
(Lihat: Jami’ul Ahadits: 3916)

16
As Sawaadul A’zhom
“Umat Yahudi terpecah menjadi 71 firqoh, 70 firqoh di
neraka dan 1 firqoh di surga. Umat Nashoro terpecah
menjadi 72 firqoh , 71 firqoh di neraka dan 1 firqoh di
surga. Umat ini akan terpecah menjadi 73 firqoh, 72
firqoh di neraka dan 1 firqoh di surga.”
Kami (para sahabat) bertanya, “Tunjukkan sifatnya
untuk kami.” Beliau menjawab, “As-Sawad Al-A’zhom.”
Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Kabir 8/273
nomor 8051.

17
As Sawaadul A’zhom
“Allah tidak akan membiarkan perkara ummatku dalam kesesatan,
selamanya. Ikutilah As-Sawad Al-A’zhom. Tangan Allah bersama
jamaah. Barang siapa menyendiri, ia akan menyendiri dalam
neraka.”
Diriwayatkan oleh Al-Hakim dari Ibnu Abbas 1/202 nomor 398 dan
dari Ibnu Umar 1/199 nomor 391. (Jami’ul Ahadits: 17515)

Abu Umamah Al-Bahili berkata, “Hendaknya kalian bersama As-


Sawad Al-A’zhom.”
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad dan Al-Bazzar dan Ath-
Thabrani, rijal mereka berdua tsiqot. (Lihat: Majma’uz Zawaid
nomor 9097)

Demikianlah, masih banyak lagi hadits-hadits serupa lainnya.


Namun, cukuplah hadits-hadits di atas menjadi bukti keshahihan
makna hadits tersebu
18
As Sawaadul A’zhom
Hadits ini menggambarkan bahwa As Sawaadul A’zhom itu
sekumpulan Muslim yang amat banyak yang masuk surga. Bukan
Ghuroba yang cuma 1 orang:

“Diperlihatkan kepadaku umat manusia seluruhnya. Maka akupun


melihat ada Nabi yang memiliki pengikut sekelompok kecil
manusia. Dan ada Nabi yang memiliki pengikut dua orang. Ada
Nabi yang tidak memiliki pengikut. Lalu diperlihatkan kepadaku
sekelompok hitam yang sangat besar, aku mengira itu adalah
umatku. Lalu dikatakan kepadaku, ‘itulah Nabi Musa AS dan
kaumnya’. Dikatakan kepadaku, ‘Lihatlah ke arah ufuk’. Aku melihat
sekelompok hitam yang sangat besar. Dikatakan lagi, ‘Lihat juga ke
arah ufuk yang lain’. Aku melihat sekelompok hitam yang sangat
besar. Dikatakan kepadaku, ‘Inilah umatmu dan diantara mereka
ada 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa
adzab’.” (HR. Bukhari 5705, 5752, Muslim, 220)
19
As Sawaadul A’zhom
Lalu bagaimana dengan hadits ini?
Ibnu Mas’ud berkata,
‫الجماعة ما وافق الحق وإن كنت وحدك‬
“Yang disebut jama’ah adalah jika mengikuti kebenaran, walau ia seorang
diri.” (Dikeluarkan oleh Al Lalikai dalam Syarh I’tiqod Ahlis Sunnah wal
Jama’ah 160 dan Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq 2/ 322/ 13).

Di hadits tsb JAMA’AH adalah mengikuti kebenaran walau ia seorang diri.


Jika dgn sepotong hadits tsb kita mengklaim seorang diri itu yang benar,
tentu bertentangan dengan hadits Nabi Muhammad yang berkata ummatku
tidak akan sepakat dalam kesesatan bukan? Ini gambarannya:

20
As Sawaadul A’zhom

21
Apakah Semua Bid’ah Sesat?

“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan


adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah
petunjuk Muhammad SAW. Sejelek-jelek perkara adalah
yang diada-adakan (bid’ah) dan setiap bid’ah adalah
sesat.” (HR. Muslim no. 867)
22
Bid’ah Hasanah

23
Bid’ah Hasanah

Salah satu nama Allah: Al Baadi’ (Maha Pencipta)


Khalifah Umar bin Khoththob di depan para sahabat yang
melakukan Shalat Tarawih Berjama’ah mengatakan: “NI’MAL
BID’AH HAADZIHI”. SEBAIK-BAIK BID’AH ADALAH INI.
Tidak semua kata Kullu itu artinya semua. Contoh:
“… Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup..” [Al Anbiyaa’ 30]
Malaikat dari Nur dan Iblis dari Api
Bid’ah Hasanah: Pembukuan Al Qur’an zaman Khalifah Abu Bakar, Sholat
Tarawih Berjama’ah di Masjid zaman Khalifah Umar, Azan Jum’at 2x
zaman Khalifah Usman, Kalendar Hijriyah, Mazhab Fiqih, Sahih Bukhari,
Sahih Muslim, dsb

24
Bid’ah Hasanah
Dari Abdurrahman bin Abdul Qori: “Pada salah satu malam di bulan
Ramadhan, aku berjalan bersama Umar bin Khattab. Kami melihat
orang-orang nampak sendiri-sendiri dan berpencar-pencar. Mereka
melakukan shalat ada yang sendiri-sendiri ataupun dengan
kelompoknya masing-masing. Lantas Umar berkata: “Menurutku
alangkah baiknya jika mereka mengikuti satu imam (untuk
berjamaah)”.
Lantas ia memerintahkan agar orang-orang itu melakukan shalat di
belakang Ubay bin Ka’ab. Malam berikutnya, kami kembali datang
ke masjid. Kami melihat orang-orang melakukan shalat sunnah
malam Ramadhan (tarawih) dengan berjamaah. Melihat hal itu
lantas Umar mengatakan: “Inilah sebaik-baik bid’ah!”
(ni’mal bid’ah hadzihi)” (Shahih Bukhari jilid 2 halaman
252, yang juga terdapat dalam kitab al-Muwattha’ karya Imam Malik
halaman 73).
25
Bid’ah Hasanah – Al Qur’an
“Dari Zaid bin Tsabit r.a.: “Abu Bakar mengirimkan berita kepadaku tentang
korban pertempuran Yamamah, setelah 70 orang yang hafal Al-Qur’an
gugur. Kala itu Umar berada di samping Abu Bakar. Kemudian Abu Bakar
mengatakan “Umar telah datang kepadaku dan ia mengatakan:
“Sesungguhnya pertempuran Yamamah banyak mengancam para
penghafal Al-Qur’an. Aku khawatir kalau pembunuhan terhadap para
penghafal Al-Qur’an terus-menerus terjadi di setiap pertempuran, akan
mengakibatkan banyak Al-Qur’an yang hilang. Saya berpendapat agar
anda memerintahkan seseorang untuk mengumpulkan Al-Qur’an”. Aku
(Abu Bakar) menjawab: “Bagaimana
aku harus
melakukan suatu perbuatan sedang Rasul
SAW tidak pernah melakukannya?”. Umar r.a.
menjawab: “Demi Allah perbuatan tersebut adalah baik”. Dan ia
berulangkali mengucapkannya sehingga Allah melapangkan dadaku
sebagaimana ia melapangkan dada Umar. Dalam hal itu aku sependapat
dengan pendapat Umar... [HR Bukhari]
26
Bid’ah Hasanah – Al Qur’an
“Dari Zaid bin Tsabit r.a.: “Zaid berkata: Abu Bakar
mengatakan: “Anda adalah seorang pemuda yang
tangkas, aku tidak meragukan kemampuan anda. Anda
adalah penulis wahyu dari Rasulullah SAW. Oleh karena
itu telitilah Al-Our’an dan kumpulkanlah….!” Zaid
menjawab: “Bagaimana anda berdua akan
melakukan pekerjaan yang tidak pernah
dilakukan oleh Rasululah SAW?”. Abu Bakar
menjawab: “Demi Allah hal ini adalah baik”, dan ia
mengulanginya berulangkali sampai aku dilapangkan
dada oleh Allah SWT sebagaimana ia telah
melapangkan dada Abu Bakar dan Umar.
.. [HR Bukhari]
27
Bid’ah Hasanah – Hadits
Di hadits di atas, Abu Bakar ra, Umar bin Khoththob ra,
dan Zaid bin Tsabit ra sepakat bahwa pembukuan Al
Qur’an itu adalah bid’ah. Tidak pernah dilakukan di
zaman Nabi. Namun mereka kemudian yakin itu adalah
Bid’ah yang baik. Bid’ah Hasanah!
Ada pun pembukuan hadits lebih parah lagi. Bukan
sekedar bid’ah. Tapi Nabi memang melarangnya:
Rasulullah saw bersabda:

“Janganlah kalian menulis sesuatu dari saya kecuali al-


Quran. Barang siapa yang menulis dari saya selain al-
Quran, maka hapuslah” (HR Ahmad No 11362, Muslim
No 3004, Abu Ya’la No 1209, ad-Darimi No 450 dan
Ibnu Hibban No 6254) 28
Bid’ah Hasanah – Ijtihad
“Diriwayatkan dari Muadz bin Jabal, bahwa pada saat Rasulullah
saw mengutusnya ke negeri Yaman, beliau saw bertanya:
“Bagaimana kamu memutuskan suatu persoalan jika disodorkan
kepada sebuah masalah?”. Muadz menjawab, “Saya memutuskan
dengan Kitab Allah”. Nabi saw bertanya lagi, “Jika kamu tidak
menemukan di dalam Kitab Allah?”. Muadz menjawab, “Dengan
Sunnah Rasulullah saw”. Kembali, Nabi bertanya, “Jika
kamu tidak menemukan di dalam Sunnah?”. Dia
menjawab, “Saya melakukan ijtihad dan tidak
bertindak sewenang-wenang”. Kemudian, Muadz bercerita,
“Rasulullah saw menepuk dadanya dan bersabda, “Segala puji bagi
Allah yang telah memberi petunjuk kepada utusan Rasulullah
dengan sesuatu (keputusan) yang diridhai Rasulullah saw”. (Sunan
al-Darimi, 168)

29
Bid’ah Hasanah – Ijtihad
“Diriwayatkan dari ‘Amr bin Ash, bahwa dia mendengar
Rasulullah saw bersabda, “Apabila seorang hakim
memutuskan perkara, lalu ia melakukan ijtihad,
kemudian ijtihadnya benar, maka ia memperoleh dua
pahala (pahala ijtihad dan pahala kebenarannya). Jika
hakim itu memutuskan perkara, lalu berijtihad dan
hasilnya salah, maka baginya satu pahala (pahala
ijtihadnya)”. (Musnad Ahmad bin Hambal, 17148).

30
Bid’ah Sahabat Nabi
Sahabat Nabi melakukan Bid’ah:

Hadis pertama: Seseorang tiba di mesjid kemudian ia masuk


kedalam shaf shalat. Ia tergopoh-gopoh karena mengejar shalat.
Kemudian ia berkata:”Alhamdulillah hamdan kathiron thayyiban
mubaarokan fiihi.”Ketika sholat selesai Rasulullah bertanya:”siapa
yang mengucapkan kata-kata tadi?” Sahabat tidak ada yang
menjawab. Kemudian Rasulullah saw mengulangi pertanyaanya:
”Siapa yang mengucapkan kata-kata tadi, Ia tidak mengucapkan
sesuatu yang jelek. ” Seseorang menjawab: ”Saya tiba di masjid
dan khawatir tertinggal shalat, maka saya mengucapkannya. ”
Rasulullah berkata: ”Saya melihat dua belas malaikat berlomba
siapa di antara mereka yang mengangkatnya.” (HR Muslim No.
600)

31
Bid’ah Sahabat Nabi
Hadis Kedua: Ibnu Umar berkata: ketika kami sedang
shalat bersama Rasulullah saw tiba-tiba ada seseorang
yang mengucapkan: ” Allahu-akbar kabiroo, walhamdu-
lillahi katsiroo, wa subhanallahi bukrotaw-waashilaa.”
Kemudian Rasulullah saw bertanya: ”kalimat zikir tadi,
Siapa yang mengucapkannya ?” salah seorang
menjawab; “Saya wahai Rasulullah.” Rasulullah berkata:
”Aku mengaguminya, dibukakan pintu langit bagi kalimat
tersebut!”(HR Muslim no.601)

32
Bid’ah Sahabat Nabi
Hadis Ketiga: Seseorang dari kaum Anshar menjadi imam di masjid Quba.
Ia selalu membaca surat al Ikhlas sebelum membaca surat lain setelah al-
Fatihah. Ia melakukannya setiap rakaat. Jamaah masjid menegurnya:
”Kenapa anda selalu memulainya denga al-Ikhlas, bukankah surat al-Ikhlas
cukup dan tidak perlu membaca surat lain, atau engkau memilih cukup
membaca al-Ikhlas atau tidak perlu membacanya dan cukup surat lain. Ia
menjawab: Saya tidak akan meninggalkan surat al-Ikhlas, kalau kalian
setuju saya mengimami dengan membaca al-Ikhlas maka saya akan
mengimami kalian, tapi kalau kalian tidak setuju maka saya tidak akan jadi
imam. Mereka tahu bahwa orang ini yang paling baik dan tidak ingin kalau
yang lain mengimami shalat. Ketika Rasulullah datang mengunjungi,
mereka menyampaikan hal ini kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw
bertanya pada orang tersebut; ”Apa yang membuatmu menolak saran
teman-temanmu? Dan Apa yang membuatmu selalu membaca surat al-
Ikhlas setiap rakaat?” Ia menjawab: ”Saya mencintainya (al-Ikhlas).
Rasulullah berkata: ”Kecintaanmu terhada surat al-ikhlas memasukanmu
kedalam syurga!” (HR Bukhori no.741)
33
Jangan Kafirkan Muslim!

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi


(berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah
kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan
“salam” kepadamu (atau Tahlil): “Kamu bukan mukmin”
(lalu kamu membunuhnya)…” [An Nisaa’ 94]
34
Jangan Kafirkan Muslim!
Tiga perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang
mengucapkan “Laailaaha illallah” karena suatu dosa yang
dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu
perbuatan; (2) Jihad akan terus berlangsung.. (3) Beriman kepada
takdir. (HR. Abu Dawud)

Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya


meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar.
Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap
penguasa. (HR. Ath-Thabrani)

Barang siapa yang sholat sebagaimana kami sholat, menghadap ke


kiblat kami dan memakan sembelihan kami maka ia muslim.”
(Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhori no. 391)

35
Jangan Kafirkan Muslim!
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu
adalah seseorang yang telah membaca (menghafal) al-
Qur’an, sehingga ketika telah tampak kebagusannya
terhadap al-Qur’an dan dia menjadi pembela Islam, dia
terlepas dari al-Qur’ân, membuangnya di belakang
punggungnya, dan menyerang tetangganya dengan
pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah)
bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas
disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”. Beliau
menjawab, “Penuduhnya”. (HR. Bukhâri dalam at-
Târîkh, Abu Ya’la, Ibnu Hibbân dan al-Bazzâr.
Disahihkan oleh Albani dalam ash-Shahîhah, no. 3201).

36
Jangan Bunuh Muslim!
Dari Usamah bin Zaid ra, katanya: “Rasulullah s.a.w. mengirim kita ke
daerah Huraqah dari suku Juhainah. Saya dan seorang lagi dari kaum
Anshar bertemu dengan seorang lelaki dari golongan mereka -musuh-. ia
lalu mengucapkan: La ilaha illallah. Orang dari sahabat Anshar itu menahan
diri daripadanya, sedang saya lalu menusuknya dengan tombakku
sehingga saya membunuhnya. Setelah kita datang -di Madinah-, peristiwa
itu sampai kepada Nabi s.a.w., kemudian beliau bertanya padaku: “Hai
Usamah, adakah engkau membunuhnya setelah ia mengucapkan La ilaha
illallah?” Saya berkata: “Ya Rasulullah, sebenarnya orang itu hanya untuk
mencari perlindungan diri saja -yakni mengatakan syahadat itu hanya untuk
mencari selamat-, sedang hatinya tidak meyakinkan itu.” Beliau s.a.w.
bersabda lagi: “Adakah ia engkau bunuh setelah mengucapkan La ilaha
illallah?” Ucapan itu senantiasa diulang-ulangi oleh Nabi s.a.w., sehingga
saya mengharap-harapkan, bahwa saya belum menjadi Islam sebelum hari
itu -yakni bahwa saya mengharapkan menjadi orang Islam itu mulai hari itu
saja-, supaya tidak ada dosa dalam diriku.” (Muttafaq ‘alaih) Dalam riwayat
Nabi. bersabda: “Mengapa engkau tidak belah saja hatinya, sehingga
engkau dapat mengetahui, apakah mengucapkan itu karena takut senjata
37
ataukah tidak?
Jangan Bunuh Muslim!

Jika terjadi saling membunuh antara dua orang muslim maka yang
membunuh dan yang terbunuh keduanya masuk neraka. Para sahabat
bertanya, “Itu untuk si pembunuh, lalu bagaimana tentang yang terbunuh?”
Nabi Saw menjawab, “Yang terbunuh juga berusaha membunuh 38
kawannya.” (HR. Bukhari)
Jangan Bunuh Muslim!

Hadis riwayat Jarir ra., ia berkata:


Ketika haji wada, Nabi saw. bersabda kepadaku:
Suruhlah orang-orang diam. Setelah orang-orang diam,
beliau bersabda: Janganlah sesudah kutinggalkan, kalian
kembali menjadi orang-orang kafir, di mana sebagian
membunuh sebagian yang lain. (Shahih Muslim No.98)

Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:


Nabi saw. bersabda: Barang siapa menghunus pedang
kepada kami, maka ia bukanlah dari golongan kami.
(Shahih Muslim No.143)
39
Ciri Muslim

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang


yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-
orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama ..” [Al Fath 29]

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara


kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah
akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai
mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap
lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang
bersikap keras terhadap orang-orang kafir..” [Al Maa-idah
54]
40
Ciri Munafik

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-


orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu)… [Al
Maa-idah 51]

“Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam


hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi
dan Nasrani..” [Al Maa-idah 52]
41
Musuh Islam

”Bukan mereka yang dimurkai (Yahudi) dan bukan mereka yang


sesat (Nasrani)” [Al Fatihah 7]

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu


hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya
petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika
kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong
bagimu. ” [Al Baqarah 120] 42
Musuh Islam

”Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras


permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-
orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu
dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang
beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini
orang Nasrani.” [Al Maa-idah 82]

43
Hadits Akhir Zaman
Ibnu Umar berkata, “Nabi berdoa,
‘Ya Allah, berkahilah kami pada
negeri Syam dan Yaman kami.’
Mereka berkata, Terhadap Najd
kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah,
berkahilah Syam dan Yaman kami.’
Mereka berkata, ‘Dan Najd kami.’
Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah
kami pada negeri Syam. Ya Allah,
berkahilah kami pada negeri
Yaman.’ Maka, saya mengira beliau
bersabda pada kali yang ketiga, ‘Di
sana terdapat kegoncangan-
kegoncangan (gempa bumi), fitnah-
fitnah, dan di sana pula munculnya
tanduk setan.’” [HR Bukhari]
44
Hadits Akhir Zaman

Hadis riwayat Sahal bin Hunaif ra.:


Dari Yusair bin Amru, ia berkata: Saya berkata kepada Sahal: Apakah
engkau pernah mendengar Nabi saw. menyebut-nyebut Khawarij? Sahal
menjawab: Aku mendengarnya, ia menunjuk dengan tangannya ke arah
Timur, mereka adalah kaum yang membaca Alquran dengan lisan
mereka, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari
agama secepat anak panah melesat dari busurnya. (Shahih Muslim
No.1776)
45
Hadits Akhir Zaman

Dari Abu Sa’id Al Khudriy: Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW
yang membagi ghanimah, datang Dzul Khuwaishirah, seorang dari Bani
Tamim, ia berkata; Wahai Rasulullah, Adillah. Nabi berkata: Celaka
kamu!. Siapa yang adil jika aku tidak adil? Umar berkata: Wahai
Rasulullah, izinkan aku membunuhnya! Beliau berkata: Biarkan. Karena
dia nanti akan punya teman2 yang salah seorang dari kalian
memandang remeh shalatnya dibanding shalat mereka, puasanya
dibanding puasa mereka. Mereka membaca Al Qur’an namun tidak
sampai ke tenggorokan. Mereka keluar dari agama seperti melesetnya46
anak panah dari sasaran. (HR Bukhari 3341)
Khawarij

Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara


ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak
melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang
Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar
dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya.
Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh
mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim
47
No.1762)
Perang Akhir Zaman

Nabi dalam Nubuwatnya menyatakan bahwa ummat Islam


akan memerangi kaum Yahudi:

Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW


bersabda : “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum
Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan
membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi
bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon
itu berkata, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang
Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.’” [HR
Muslim no. 2922, Imam Ahmad no. 27502 dan 10476,
Bukhari no. 2926]
48
Perang Akhir Zaman
Di Akhir Zaman akan ada 2 Pihak yang berperang:
Imam Mahdi (Keturunan Nabi) vs Dajjal (Yahudi)

“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan


panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang
lelaki dari ahli baitku (Keturunan Nabi) namanya serupa
namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku
(Muhammad bin Abdullah) . Ia akan penuhi bumi dengan
kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi
dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud
9435)

“Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku.”


(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim) 49
Perang Akhir Zaman
Doa Tahiyat Sholat:

Allohumma sholli ’ala Muhammad wa ’ala Aali Muhammad


Kama sholaita ’ala Ibrohim wa ’ala Aali Ibrohim

Ya Allah, berikanlah penghargaan kepada Muhammad dan


keluarganya
Sebagaimana engkau telah memberikan penghargaan
kepada Ibrohim dan keluarganya.

Biasakan dekat dengan para Habaib sebab sanad mereka


bersambung ke Nabi

50
Cara Mencari Kebenaran
Tanya Ulama

Firman Allah:
“…Bertanyalah kepada Ahli Zikir (Ulama) jika kamu tidak
mengetahui” [An Nahl 43]

Tabayyun ke Pihak yang Dituduh/Difitnah

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu


orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan
teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. ” [Al
Hujuraat 6] 51

Anda mungkin juga menyukai