Anda di halaman 1dari 2

Kitab Suci agama Shinto

Kitab suci yang tertua di dalam agama Shinto itu adalah dua buah, tetapi
disusun sepuluh abad sepeninggal Jimmu Tenno (660 sM), kaisar Jepang
yang pertama. Dan dua buah lagi di. susun pada masa yang lebih
belakangan. Keempat-empat kitab itu adalah sebagai berikut :
1. Kojiki, yang bermakna : Catatan peristiwa Purbakala. Disusun pada
tahun 712 M, sesudah kekaisaran Jepang berkedudukan di Nara,
yang ibukota Nara itu dibangun pada tahun 710 M menuruti model
ibukota Changan di Tiongkok.
2. Nihonji, yang bermakna : riwayat Jepang. Disusun pada tahun 720 M
oleh penulis yang sama dengan dibantu oleh seorang Pangeran di
Istana.
Kitab pertama itu menguraikan tentang alam kayangan tempat kehidupan
para dewa dan dewi sampai kepada Amaterasu omi Kami (dewi Matahari)
dan Tsukiyomi (dewa Bulan) diangkat menguasai Langit dan puteranya
Jimmu Tenno (660 sM) diangkat menguasai "tanah yang indah dan subur"
(Jepang) di Bumi, lalu disusuli dengan silsilah turunan kaisar Jepang itu
beserta riwayat hidup satu persatunya, selanjutnya upacara-upacara
keagamaan yang dilakukan dalam masa yangpanjang itu, berkenaan
dengan pemujaan terhadap kaisar beserta para dewa dan dewi.
Di dalam kata pendahuluanKojiki itu penulisnya menyatakan bahwa dja
seorang bangsawan tingkat lima di Istana, yang menerirna perintah Kaisar
untuk menyusun silsilah para kaisar beserta riwayat hidupnya. Dia
menuliskannya berdasarkan kisah turun temurun yang dihafalkan dan
dinyanyikan Reciter, yakni pihak penyanyi--bercerita. Kitab yang kedua itu
bersipat komentar yang panjang lebar atas kitab pertama itu.
Buat pertama kalinya di dalam sejarah Jepang yang sudah puluhan abad
lamanya bahwa seorang sarjana Jepang pada tahun 1893 M, yakni Prof.
Kume dari Imperial University di Tokio, berani mengemukakan Kritiknya
dan menolak banyak peristiwa dalam kedua kitab itu untuk dinyatakan
"peristiwa-Sejarah" karena tidak dapat dipertanggung-jawabkan secara
ilmiah. Atas pendiriannya itu, yang dipandang merendahkan kepercayaan
yang hidup dalam agama Shinto, iapun dipecat dari jabatannya.
1. Yengishiki, yang bermakna : Berbagai lembaga pada masa Yengi
Kitab itu disusun pada abad ke-10 masehi terdiri atas limapuluh Bab.
Sepuluh bab yang pertama berisikan ulasan kisah-kisah purbakala
yang bersipat kultus, aisusuli dengan peristiwa berikutnya sampai

abad ke-10 masehi. Tetapi inti isinya ialah mencatat 25 buah Norito,
yakni doa-doa pujaan yang sangat panjang pada berbagai upacara
keagamaan.
2. Manyoshiu, yang bermakna : Himpunan sepuluh ribu daun. Berisikan
bunga-rampai, terdiri atas 4496 buah sajak, disusun antara abad ke5 dengan abad ke-8 masehi.
Sekalian kitab suci itu berisikan himpunan kisah-kisah legendaris,
nyanyian-nyanyian kepahlawanan, beserta sajak.sajak tentangasal-usul
kedewaan, asal usul kepulauan Jepang dan kerajaan Jepang. Ragam kisah
ierijang hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan para dewa dan para dewi
dalarn kayangan di Langit. Catatah peristiwa pada masa-masa terakhir
baharulah didasarkan atas kenyataan-Sejarah

Anda mungkin juga menyukai