JAMAN JOODAI
DOSEN PENGAJAR :
SRI OEMIATI S.S., M.Hum
DISUSUN OLEH :
MICHAEL VANADY – C12.2020. 00897
THOMAS AGRA ANANTA - C12.2022.01056
IWAN FAJAR BASHORI – C12.2022.01057
Tulisan ini menyajikan tinjauan umum mengenai sastra Jepang selama periode Joodai,
dengan fokus pada berbagai aspek seperti doa, mitologi, puisi, dan pantun.
Tulisan ini mengeksplorasi perkembangan dan karakteristik dari berbagai bentuk sastra,
signifikansi budaya, dan pengaruh dari sumber-sumber eksternal. Selaim itu, ditunjukan pula
pentingnya Norito, sebuah bentuk doa yang digunakan untuk menghilangkan penderitaan dan
mencari hasil yang positif .
Tulisan ini juga menggali mitologi Kiki dan Nihonshoki, membahas kisah asal-usul
mereka, para dewa, dan keluarga kekaisaran. Lebih lanjut, didalamnya juga meneliti bentuk-
bentuk sastra puisi Senmyoo, Kayoo, dan Waka, yang menekankan peran mereka dalam
komunikasi dan pencatatan sejarah.
Selain itu, tulisan ini juga mengeksplorasi Manyooshuu, kumpulan puisi kuno, dan
pembagiannya ke dalam berbagai kategori. Pengaruh puisi Tiongkok terhadap sastra Jepang
dan pembuatan buku panduan untuk menulis pantun juga dibahas. Secara keseluruhan, tulisan
ini memberikan wawasan yang bermanfaat tentang praktik dan pengaruh sastra selama periode
Joodai di Jepang.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Resume ini tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu SRI OEMIATI S.S., M.Hum, selaku Dosen
Mata Kuliah Pengantar Kesusastraan Jepang yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Dalam resume ini, kami memaparkan tinjauan umum yang komprehensif mengenai
sastra Jepang selama periode Joodai, yang diambil dari berbagai sumber dan teks. Tujuan
kami adalah untuk memberikan ringkasan ringkas namun informatif tentang aspek-aspek
utama yang dibahas dalam tulisan ini.mulai dengan menggali pengaruh budaya Tiongkok
terhadap kesusastraan Jepang selama periode Heian, yang dikenal sebagai Joodai Bungaku.
Kemudian, kami menelusuri tentang kekayaan mitologi Kiki dan Nihonshoki, yang
menawarkan kisah-kisah menarik tentang asal-usul alam semesta, para dewa, dan keluarga
kekaisaran. Kami juga mengeksplorasi berbagai macam densetsu dan setsuwa, yang masing-
masing menyajikan narasi sejarah dan kehidupan sehari-hari, serta hubungannya dengan
sastra Jepang.
Selain itu, kami memeriksa bentuk sastra kuno Norito dan Senmyoo, yang berfungsi
sebagai sarana komunikasi dengan para dewa dan untuk mencatat peristiwa penting serta
arahan-arahan. Selain itu, kami mengeksplorasi Kayoo, sebuah bentuk puisi Jepang yang
dinyanyikan dan dinikmati melalui pendengaran, dan signifikansinya dalam konteks budaya
dan sejarah.
ABSTRAK............................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................3
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................4
GARIS BESAR PEMBAHASAN.......................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................................6
1.1 Definisi dan jangka waktu periode Joodai..................................................................................6
1.2 Signifikansi sastra Joodai dalam budaya Jepang....................................................................6
Bentuk dan Genre Sastra....................................................................................................................7
2.1 Norito : Pentingnya doa dan perannya dalam sastra.................................................................7
2.2 Mitologi: Kiki dan Nihonshoki.................................................................................................7
2.3 Senmyoo: Pencatatan sejarah dan komunikasi melalui puisi................................................8
2.4 Kayoo: Puisi yang dinyanyikan dan signifikansi budayanya...................................................8
2.5 Manyooshuu: Kumpulan puisi kuno dan kategorinya............................................................8
2.6 Setsuwa: Cerita rakyat dan hubungannya dengan sastra.......................................................9
KESIMPULAN...................................................................................................................................11
3.1 Rangkuman poin-poin penting yang telah dibahas..................................................................11
3.2 Pentingnya sastra Joodai dalam memahami budaya dan sejarah Jepang...........................11
GARIS BESAR PEMBAHASAN
Pendahuluan
A. Definisi dan jangka waktu periode Joodai
B. Signifikansi sastra Joodai dalam budaya Jepang
Kesimpulan
A. Rangkuman poin-poin penting yang telah dibahas
B. Pentingnya sastra Joodai dalam memahami budaya dan sejarah Jepang
PENDAHULUAN
Sastra Joodai, khususnya teks-teks mitologi seperti Kiki dan Nihonshoki, memberikan
wawasan tentang asal-usul alam semesta, dewa-dewa, dan keluarga kekaisaran. Cerita-cerita
ini tidak hanya menghibur tetapi juga berfungsi sebagai dasar bagi mitologi dan kepercayaan
agama Jepang.
Bentuk dan Genre Sastra
Soomon (愛の歌): Ini adalah puisi cinta yang mengekspresikan emosi dan perasaan cinta
dan kerinduan.
Banka (悲しみの歌): Ini adalah puisi sedih atau melankolis yang menyampaikan perasaan
duka atau kesedihan.
Tadani Omoi o Noburu (ただにおもいをのぶる): Ini adalah puisi yang mengekspresikan
pikiran dan emosi secara langsung tanpa menggunakan metafora atau simbolisme.
Mononi Nosete omoi o Noburu (物にのせておもいをのぶる): Ini adalah puisi yang
menyampaikan emosi dan pikiran dengan mengasosiasikannya dengan objek atau
pemandangan.
Iliyu (いりゆ): Ini adalah puisi yang mengekspresikan kerinduan atau kerinduan akan
seseorang atau sesuatu.
Shiki no zookii (四季の俗歌): Ini adalah puisi musiman yang menggambarkan keindahan
alam dan pergantian musim.
Berbagai jenis puisi dalam Manyooshuu ini mencerminkan beragam emosi, pengalaman,
dan tema yang penting dalam masyarakat Jepang kuno.
Cerita Setsuwa dicirikan oleh gaya narasinya yang ringkas. Cerita-cerita ini biasanya menampilkan
karakter dan situasi yang mudah dipahami dan berhubungan dengan penonton. Kisah-kisah ini sering
mengandung unsur cerita rakyat, mitologi, dan legenda, yang memadukan realitas dengan hal-hal
supranatural. Cerita ini menggali berbagai macam aspek sifat manusia, seperti keserakahan,
kebaikan, dan konsekuensi dari pilihan seseorang.
Salah satu ciri khas dari Setsuwa adalah sifat moralnya. Cerita-cerita ini bertujuan untuk
memberikan pelajaran dan ajaran moral kepada pembaca atau pendengarnya. Mereka sering
menekankan pentingnya perilaku berbudi luhur, kejujuran, dan konsekuensi dari tindakan seseorang.
Cerita Setsuwa juga sering menggabungkan prinsip-prinsip Buddha dan Konfusianisme, yang
mencerminkan pengaruh filosofi-filosofi ini pada masyarakat Jepang.
Cerita-cerita Setsuwa disukai oleh orang-orang dari berbagai kalangan, termasuk bangsawan,
samurai, dan rakyat jelata. Cerita-cerita ini sering dibagikan selama pertemuan, festival, dan upacara
keagamaan. Setsuwa tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai cara untuk
mewariskan nilai-nilai budaya, tradisi, dan pengetahuan sejarah dari satu generasi ke generasi
lainnya.
KESIMPULAN
3.2 Pentingnya sastra Joodai dalam memahami budaya dan sejarah Jepang
Sastra Joodai, yang mencakup berbagai karya seperti Kiki, Nihonshoki, dan Manyooshuu,
sangat penting dalam memahami budaya dan sejarah Jepang. Karya-karya ini memberikan
wawasan yang berharga tentang asal-usul alam semesta, keluarga kekaisaran, dan
perkembangan puisi dan dongeng Jepang.
Kiki dan Nihonshoki, merupakan karya-karya mitologi yang menjelaskan tentang
penciptaan dunia dan silsilah keluarga kekaisaran. Mereka berfungsi sebagai teks dasar untuk
memahami kepercayaan agama dan budaya Jepang kuno.
Manyooshuu, kumpulan puisi Jepang kuno, memberikan gambaran sekilas tentang
kehidupan sehari-hari, emosi, dan nilai-nilai masyarakat pada masa itu. Hal ini
mencerminkan pengaruh budaya Cina dan menampilkan perkembangan berbagai bentuk
puisi, seperti Waka dan Kayoo.
Dengan mempelajari sastra Joodai, diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang lebih
dalam tentang konteks sosial, politik, dan budaya Jepang kuno. Karya-karya ini memberikan
informasi sejarah dan budaya yang berharga, menjelaskan kepercayaan, adat istiadat, dan
ekspresi artistik pada masa itu.
Secara keseluruhan, sastra Joodai memainkan peran penting dalam melestarikan dan
mewariskan warisan budaya Jepang. Sastra Joodai, memungkinkan kita untuk menjelajahi
kisah-kisah yang kaya akan sejarah, mitologi, dan tradisi Jepang.