KELOMPOK 11:
1. HILDA SAFITRI (1805110837)
2. RUVA WINDA SARI (1805125218)
3. SITI NADIA (1805112733)
Sastra zaman klasik atau biasa juga disebut sebagai sastra melayu lama adalah
sastra Indonesia yang non-pengaruh Barat. Pada zaman klasik ini sastra dipengaruhi oleh
kepercayaan dan kebudayaan. Zaman klasik dipengaruhi oleh beberapa zaman, yaitu (1)
pengaruh animisme-dinamisme, yaitu mantra dan cerita rakyat ( legenda, mite, sage,
fabel, cerita lucu/pelipur lara), (2) pengaruh hindu-budha, (cerita pewayangan/panji,
gurindam, seloka), dan (3) pengaruh Islam (syair, hikayat, nazam, masnawi, ruba’i,
khit’ah, pantun, bidal, dan peribahasa, petatah-petitih).
Mantra merupakan bentuk puisi tertua di nusantara. Puisi mantra terdiri atas
beberapa jenis berdasarkan kegunaannya dalam masyarakat, yaitu:
1) Mantra permohonan kepada dewa dan Tuhan;
2) Mantra penunduk roh halus;
3) Mantra penunduk manusia;
4) Mantra penunduk binatang
5) Mantra penunduk tumbuhan
6) Mantra penunduk gejala alam
Legenda, mite, dan sage merupakan sejarah kolektif masyarakat yang dianggap
benar terjadi pada suatu waktu oleh masyarakat pemilik cerita. Legenda dipercaya pernah
benar terjadi karena menyisakan cerita dengan tempat kejadian, sedangkan mite dianggap
benar terjadi dan dianggap suci. Kesucian cerita mite biasanya diikuti dengan tradisi adat
seperti kenduri di hulu sungai, kenduri tolak bala, dll. Sedangkan dongeng merupakan
cerita yang tidak benar terjadi. Dianggap sebagai hiburan semata.
Gurindam dan seloka merupakan dua jenis puisi yang kelahirannya dipengaruhi
oleh agama hindu. Dalam masyarakat indonesia gurindam dikenal sebagai pantun dua
seuntai, sedangkan seloka dikenal sebagai pantun berkait. Selain kedua jenis puisi ini,
pada zaman Hindu-Budha pernah ada jenis puisi yang disebut dengan kakawin. Namun
puisi ini kurang populer karena berbahasa jawa.