ANALISI VARIANS
Oleh:
Dosen Pengampu :
Dr. Putri Yuanita, M.Ed
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaian Makalah Penelitian Pendidikan Matematika dengan judul Variabel
Penelitian ini tepat waktu.
Makalah ini berisikan informasi mengenai Analisis Varians, yang meliputi
analisis varian satu jalan.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang statistika pendidikan. Dalam hal ini pun penyusun masih dalam
tahapan belajar, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penyusun
ANALISIS VARIANS
A1 A2 A3
7 7 6
8 7 5
8 7 6
9 8 6
8 6 5
8 6 5
9 8 6
9 7 7
Pertanyaan
Statistik A1 A2 A3 Jumlah
n 8 8 8 24
∑ 𝑌𝑖 66 56 46 168
∑ 𝑦𝑖 2 3,5 4 3,5 11
𝑌̅𝑖 8,25 7 5,75 21
Hipotesis statistik :
(a) H0 : 𝜇1 ≤ 𝜇2 (b) H0 : 𝜇1 ≤ 𝜇3 (c) H0 : 𝜇2 ≤
𝜇3
H1 : 𝜇1 > 𝜇2 H1 : 𝜇1 > 𝜇3 H1 : 𝜇2 >
𝜇3
̅𝑖 − 𝑌
𝑌 ̅𝑗
𝑡 (𝐴𝑖− 𝐴𝑗 ) =
1 1
√𝑅𝐽𝐾(𝐷) ( + )
𝑛𝑖 𝑛𝑗
̅̅̅̅− ̅̅̅̅
𝑌1 Y2 8,25− 7
𝑡0 (𝐴1− 𝐴2 ) = 1 1
= 1 1
= 3,0150
√𝑅𝐽𝐾 (𝐷)(𝑛 + 𝑛 ) √(0,6875)( + )
1 2 8 8
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
𝑌1− Y2 8,25− 5,75
𝑡0 (𝐴1− 𝐴3 ) = 1 1
= 1 1
= 6,0299
√𝑅𝐽𝐾 (𝐷)(𝑛 + 𝑛 ) √(0,6875)( + )
1 2 8 8
̅̅̅̅− ̅̅̅̅
𝑌1 Y2 1,25
𝑡0 (𝐴2− 𝐴3 ) = 1 1
= 1 1
= 3,0150
√𝑅𝐽𝐾 (𝐷)(𝑛 + 𝑛 ) √(0,6875)( + )
2 3 8 8
Dari tabel ANOVA diperoleh : 𝐹𝑡𝑎𝑏 = 2,66 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎 = 0,05, 𝑅𝐽𝐾(𝐷) = 0,6875
jumlah kelompok (k) = 3,maka nilai kritis mean difference adalah :
1 1
Md12 = √(3 − 1)(2,66)(06875) (8 + 8)= 0,9562
1 1
Md13 = √(3 − 1)(2,66)(06875) (8 + 8)= 0,9562
1 1
Md23 = √(3 − 1)(3,47)(0,524) (8 + 8)= 0,9562
Sedangkan nilai perbedaan rata-rata (mean difference),dapat dilihat pada tabel berikut.
0 -1,25 -2,5
𝑌̅1 = 8,25 8
Simpulan :
𝑎) 𝑀𝑑12 = 0,9562 > −1,25 atau 𝐻0 ditolak. Dengan demikian,Kinerja
Pegawai yang diberi metode Partisipatif lebih tinggi dari pada yang
diberi metode Moderatif.
A1 A2 A3 A4
9 8 8 7 8 6 7 5
9 8 8 8 7 7 7 6
8 8 8 7 7 6 6 6
8 7 6 7 7 5 6 5
8 7 8 7 8 6 6 5
9 8 8 8 7 6 6 5
8 8 8 7 7 5 5 5
8 8 8
8 7 6 5 5
9 9 7
8 6 5 4
8 9 6
7 5 4
a. Hipotesis statistik:
𝐻0 ∶ 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3 = 𝜇4
𝐻1 ∶ 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝐻0
b. Menyusun tabel persiapan:
Statistik A1 A2 A3 A4 Jumlah
N 20 18 19 20 77
∑𝑌 164 135 125 108 532
𝑖
𝐽𝐾(𝐷) = ∑(∑ 𝑌𝑡 2 ) = (1352 − 13,44) + (1019 − 1012,5) + (837 − 822,37) + (598 − 583,2)
𝑖=1
Kesimpulan:
Karena F𝑜 = 51,45 > 2,73 = F𝑡 maka H0 ditolak, artinya terdapat
perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan
metode inquiri, penemuan terbimbing, penugasan, dan ekspositori. Dengan
demikian, “metode pembelajaran mempunya pengaruh terhadap kemampuan
berpikir kritis matematis siswa”
𝑌̅1 − 𝑌̅𝐽
𝑡0 = 𝑎𝑡𝑎𝑢
1 1
√𝑅𝐽𝐾(𝐷) (𝑛 + 𝑛𝑗
)
𝑖
̅̅̅
𝑌1 − ̅̅̅
𝑌2 1 1
𝑡0 = 𝑆𝑒
, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑆𝑒 = √𝑅𝐽𝐾(𝐷) (𝑛 + 𝑛𝑗
) , 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎
𝑖
c) Kesimpulan
Karena 𝑡0 = 2,88 > 𝑡𝑡𝑎𝑏 = 1,67 maka H0 ditolak, artinya
kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan
metode inquiry lebih tinggi dari pada yang diajar dengan metode
penemuan terbimbing.
2) Perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis kelompok A1 dan A2
d) Hipotesis Statistik
𝐻0 ∶ 𝜇1 ≤ 𝜇3
𝐻1 ∶ 𝜇1 > 𝜇3
e) Perhitungan:
̅̅̅
|𝑌 1 − ̅̅̅
𝑌3 8,2−6,58
𝑡0 (A1× A3) = 1 1
= 1 1
= 6,76
√𝑅𝐽𝐾(𝐷)(𝑛 + 𝑛 ) √0,56( + )
1 3 20 19
f) Kesimpulan
Karena 𝑡0 = 6,67 > 𝑡𝑡𝑎𝑏 = 1,67 maka H0 ditolak, artinya
kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan
metode inquiry lebih tinggi dari pada yang diajar dengan metode
penugasan.
3) Perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis kelompok A1 dan A2
g) Hipotesis Statistik
𝐻0 ∶ 𝜇1 ≤ 𝜇4
𝐻1 ∶ 𝜇1 > 𝜇4
h) Perhitungan:
̅̅̅
|𝑌 1 − ̅̅̅
𝑌4 8,2−5,45
𝑡0 (A1× A4) = 1 1
= 1 1
= 11,83
√𝑅𝐽𝐾(𝐷)(𝑛 + 𝑛 ) √0,56( + )
1 4 20 20
i) Kesimpulan
Karena 𝑡0 = 11,83 > 𝑡𝑡𝑎𝑏 = 1,67 maka H0 ditolak, artinya
kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan
metode inquiry lebih tinggi dari pada yang diajar dengan metode
ekspositori.
4) Perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis kelompok A1 dan A2
j) Hipotesis Statistik
𝐻0 ∶ 𝜇2 ≤ 𝜇3
𝐻1 ∶ 𝜇2 > 𝜇3
k) Perhitungan:
̅̅̅
|𝑌 2 − ̅̅̅
𝑌3 7,5−6.58
𝑡0 (A2× A3) = 1 1
= 1 1
= 3,74
√𝑅𝐽𝐾(𝐷)(𝑛 + 𝑛 ) √0,56( + )
2 3 18 19
l) Kesimpulan
Karena 𝑡0 = 3,74 > 𝑡𝑡𝑎𝑏 = 1,67 maka H0 ditolak, artinya
kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan
metode penemuan terbimbing lebih tinggi dari pada yang diajar
dengan metode penugasan.
o) Kesimpulan
Karena 𝑡0 = 8,64 > 𝑡𝑡𝑎𝑏 = 1,67 maka H0 ditolak, artinya
kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan
metode penemuan terbimbing lebih tinggi dari pada yang diajar
dengan metode ekspositori.
6) Perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis kelompok A1 dan A2
p) Hipotesis Statistik
𝐻0 ∶ 𝜇3 ≤ 𝜇4
𝐻1 ∶ 𝜇3 > 𝜇4
q) Perhitungan:
̅̅̅
|𝑌 3 − ̅̅̅
𝑌4 6,58−5,4
𝑡0 (A1× A4) = 1 1
= 1 1
= 4,92
√𝑅𝐽𝐾(𝐷)(𝑛 + 𝑛 ) √0,56( + )
3 4 19 20
r) Kesimpulan
Karena 𝑡0 = ⋯ … . . > 𝑡𝑡𝑎𝑏 = ⋯ …maka H0 ditolak, artinya kemampuan
berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan metode
penugasan lebih tinggi dari pada yang diajar dengan metode
ekspositori.
7) Ringkasan dan Simpulan
Hasil uji hipotesisi dengan ANOVA 1-jalan
Sumber
Jk db RJK F0 Ftab(a=0.05)
Varians
Antar 86,44 3 28,81
Dalam 41,13 73 0,56 51,45 2,73
Total 128,36 76
Simpulan:
Terdapat perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis antara siswa
yang diajar dengan Metode Inquiri, Penemuan Terbimbing, Penugasan,
dan Ekspositori. Dengan demikian, “Metode Pembelajaran berpengaruh
terhadap kemampuan Berpikir Kritis Matematis siswa “atau” Perbedaan
Metode Pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Metematis Siswa.