Anda di halaman 1dari 18

Tugas

MATA KULIAH
RANCANGAN PERCOBAAN

OLEH :
NAMA : ASNUR SAPUTRA
NIM : F1A2 20 034
KELAS :B

PROGRAM STUDI STATISTIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
Soal:
1. Bagaimana menganalisis RAL, dan RAK kemudian lakukan juga uji lanjut
setelah ANOVA jika rancangan yang digunakan tolak H0 dilakukan analisis di
SPSS dan R kemudian interpretasikan!
Jawab:
A. Rancangan acak lengkap
Kasus:
Analisis pengaruh persentase kandungan paracetamol obat penurun panas
terhadap waktu yang diperlukan untuk menurunkan panas dari 39 derajat
menjadi 37 derajat.
Tujuan:
Suatu peneliti ingin menguji pengaruh persentase kandungan paracetamol
dalam menurunkan suhu panas badan dari 39 derajat menjadi 37 derajat. Untuk
keperluan ini telah dipilih secara acak 25 pendeita sakit panas dengan suhu 39
derajat dari usia yang hampir sama dan tanpa keluhan sakit yang lain. Ke 25
pasien tersebut dibagi secara acak menjadi 5 kelompok dan masing-masing
kelompok yang terdiri dari 5 orang tersebut diberi obta penurun panas dengan
persentase kandungan paracetamol tertentu.
Denah pengacakkan:
08 00 4 91 75 53 35 29 18 99
3 1 2 24 21 18 12 10 6 25

22 44 46 56 59 19 86 53 41
9 15 16 19 20 7 23 17 13

Bagan Percobaan:
1B 2B 3A 4A 5C
6C 7E 8C 9D 10 C
11 A 12 B 13 E 14 A 15 D
16 D 17 E 18 B 19 D 20 E
21 B 22 D 23 E 24 B 25 C
Struktur Data
KADAR PARACETAMOL
Ulangan
A (40%) B (50%) C (60%) D (75%) E (90%)
1 7 9 5 3 2
2 6 7 4 5 3
3 9 8 8 2 4
4 4 6 6 3 1
5 7 9 3 7 4

Model Persamaa:
Yij     i   ij

Keterangan:
Yij : pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

 : rataan umum
 i : pengaruh perlakuan ke-i
 ij : pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j
Hipotesis:
H0 : (Tidak ada pengaruh perlakuan persentase kandungan paracetamol dalam
obat penurun panas terhadap waktu yang diperlukan untuk menurunkan
panas dari 39 derajat menjadi 37 derajat).
H1 : (Ada pengaruh perlakuan persentase kandungan paracetamol dalam obat
penurun panas terhadap waktu yang diperlukan untuk menurunkan panas
dari 39 derajat menjadi 37 derajat).
Taraf signifikasi:
  0.05
Analisis:
a. Analisis dengan SPSS
1. Uji Normalitas
Hipotesis:
H0 : (Data berdistribusi secara normal).
H1 : (Data tidak berdistribusi secara normal).
Taraf signifikasi:
  0.05
Kesimpulan:
Karena p-value (0,221) >  (0.05) , maka gagal tolak H0. Data dapat
dikatakan berdistribusi secara normal.
2. Uji Homogen

Hipotesis:
H0 : (Variansi data bersifat homogen).
H1 : (Variansi data bersifat tidak homogen).
Taraf signifikasi:
  0.05
Kesimpulan:
Karena p-value (0,81) >  (0.05) , maka gagal tolak H0. Variansi data
bersifat homogen.
3. ANOVA
 langkah pertama yang dilakukan yaitu mengimport data dari excel ke SPSS,
dengan cara klik menu file > import data > excel.
 Setelah itu akan muncul jendela baru maka kemudian pilih file yang akan
di input ke dalam SPSS setelah itu klik open.

 Setelah klik open maka akan muncul jendela baru maka klik OK.

 Setelah klik ok maka pada pilihan Measure rubah nominal menjade scale.
 Setelah dirubah maka langkah selanjutnya pilih menu analyze setelah itu
compare means > one-way Anova

 Selanjutnya kotak dialog One Way Anova ditampilkan. Pilih variabel


“Hasil” dan klik ke dependent list, variabel Hasil maka akan berpindah ke
Kanan. Selanjutnya pada “Faktor” pilih Perlakuan dan klik tanda panah
ke kanan. Maka perlakuan akan berpindah ke sebelah kanan.

 Output Model
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari ANOVA, pada kolom sig
diperloleh nilai untuk P (P-value) = 0,002. Dengan demikian, pada taraf alpha
= 0.05 kita Menolak H0 sehingga dapat kita simpulkan baha terdapat perbedaan
yang sangat nyata antara persentase kandungan Kadar Paracetamo obat penurun
panas terhadap waktu yang diperlukan untuk menurunkan panas dari 39 derajat
menjadi 37 derajat.
Karena terdapat perbedaan yang sangat nyata antara perlakuan maka dilakukan
uji lanjut Post Hoc untuk melihat pengaruh Perlakuan. Hasil Uji Duncan adalah:
 ketika ingin melihat uji lanjut setelah Anova, langkah pertama yang dibuat
yaitu munculkan kembali jendela one-way anova kemudian pilih Post Hoc
setalah itu klik Duncan dan klik continue dan tekan OK.

 Output Model

Kesimpulan:
Pemberian persentase kadar kandungan paracetamol dengan persentase 40%
menghasilkan 6.60 dan tidak berbeda nyata dengan persentase kadar kandungan
paracetamol 50% yang menghasilkan 7.80. yang direkomendasikan (Perlakuan 2).
b. Uji dengan R
1. Uji Normalitas
Hipotesis:
H0 : (Data berdistribusi secara normal).
H1 : (Data tidak berdistribusi secara normal).
Taraf signifikasi:
  0.05
> ral=read.csv("D:/asnur/ral.csv",sep = ";",header = T)
> shapiro.test(ral$Hasil)

Shapiro-Wilk normality test

data: ral$Hasil
W = 0.9476, p-value = 0.2212

Kesimpulan:
Karena p-value (0,221) >  (0.05) , maka gagal tolak H0. Data dapat
dikatakan berdistribusi secara normal.
2. Uji Homogen
Hipotesis:
H0 : (Variansi data bersifat homogen).
H1 : (Variansi data bersifat tidak homogen).
Taraf signifikasi:
  0.05
> leveneTest(ral$Hasil,ral$Perlakuan,center = mean)
Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = mean)
Df F value Pr(>F)
group 4 0.3942 0.8104
20

Kesimpulan:
Karena p-value (0,81) >  (0.05) , maka gagal tolak H0. Variansi data
bersifat homogen.
3. ANOVA
> anova=aov(Hasil~Perlakuan,data=ral)
> summary(anova)
Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
Perlakuan 1 64.98 64.98 20.74 0.000141 ***
Residuals 23 72.06 3.13
---
Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05 ‘.’ 0.1 ‘ ’
1

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari ANOVA, pada kolom sig


diperloleh nilai untuk P (P-value) = 0,002. Dengan demikian, pada taraf alpha
= 0.05 kita Menolak H0 sehingga dapat kita simpulkan baha terdapat perbedaan
yang sangat nyata antara persentase kandungan Kadar Paracetamo obat penurun
panas terhadap waktu yang diperlukan untuk menurunkan panas dari 39 derajat
menjadi 37 derajat.
Karena terdapat perbedaan yang sangat nyata antara perlakuan maka
dilakukan uji lanjut Post Hoc untuk melihat pengaruh Perlakuan. Hasil Uji
Duncan adalah:
> duncan=duncan.test(anova,"Perlakuan",console = T)
> duncan$groups
Hasil groups
2 7.8 a
1 6.6 ab
3 5.2 bc
4 4.0 c
5 2.8 c

Kesimpulan:
Pemberian persentase kadar kandungan paracetamol dengan persentase
40% menghasilkan 6.60 dan tidak berbeda nyata dengan persentase kadar
kandungan paracetamol 50% yang menghasilkan 7.80. yang direkomendasikan
(Perlakuan 2).
B. Rancangan Acak Kelompok
Kasus:
Analisis pengaruh jenis media pembelajaran yang digunakan guru terhadap
hasil belajar siswa.
Tujuan:
Suatu peneliti ingin melihat mana yang terbaik terkait Jenis media
pembelajaran yang digunakan guru terhadap hasil belajar siswa, di mana jenis
media yang dimaksudkan adalah cetak, audio, visual dan berbasis komputer.
Kemudian ini dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan kemampuan
kelas awal masing masing siswa yang terdiri dari ( kategori kemampuan awal
rendah, sedang dan tinggi). Masing-masing kelompok mendapatkan perlakuan
4 jenis media tersebut.
Denah pengacakkan:
Bagan percobaan:
Kelompok I Kelompok II
0 4 1 2 2 3 1 9
1 4 2 3 2 3 1 4
A B C D A B C D

Kelompok III
0 6 8 1
1 3 4 2
A B C D
Kelompok 1 A (8) C (7.5) D (8) B(6)
Kelompok 2 C (6) A (7) B (6) D(7.5)
Kelompok 3 A (9) D (9) B (7) C (6.5)

Struktur Data
Kelompok Jenis Media
Kelas Awal Cetak Audio Visual Berbasis komputer
Rendah 8 6 7,5 8
Sedang 7 5 6 7,5
Tinggi 9 7 6,5 9,5
Model Persamaa:
Yij     i   j   ij

Keterangan:
Yij : pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j

 : rataan umum
 i : pengaruh perlakuan ke-i
 j : pengaruh kelompok ke-j

 ij : pengaruh acak pada perlakuan ke-i kelompok ke-j


Hipotesis:
Hipotesis pengaruh perlakuan:
H 0 :  1   2  ...   a  0 (Perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon

yang di amati)
H1 :  i  0, i  1,2,...a (Minimal ada satu perlakuan yang berpengaruh)

Hipotesis Pengaruh Kelompok:


H 0 : 1   2  ...   b  0 (Kelompok tidak berpengaruh terhadap respons
yang diamati)
H1 :  j  0, j  1,2,.., b (Minimal ada satu kelompok yang berpengaruh)

Taraf signifikasi:
  0.05
Analisis:
a. Analisis dengan SPSS
1. Uji Normalitas
Hipotesis:
H0 : (Data berdistribusi secara normal).
H1 : (Data tidak berdistribusi secara normal).
Taraf signifikasi:
  0.05
Kesimpulan:
Karena p-value (0,985) >  (0.05) , maka gagal tolak H0. Data dapat
dikatakan berdistribusi secara normal.
2. Uji Homogen
Hipotesis:
H0 : (Variansi data bersifat homogen).
H1 : (Variansi data bersifat tidak homogen).
Taraf signifikasi:
  0.05

Kesimpulan:
Karena p-value (0,22) >  (0.05) , maka gagal tolak H0. Variansi data
bersifat homogen.
3. An
 Langkah pertama yang kita lakukan yaitu import data dari excel dengan cara
pada menu yang terdapat di SPSS klik menu File > Import data > excel
 Setelah muncul tampilan jendela baru maka pilih file excel yang akan di
import setelah itu klik file tersebut baru pilih open kemudian akan muncul
jendela read excel file lalu klik OK.

 Selanjutnya kita akan melakukan analisis varians, langkah yang selanjutnya


dilakukan yaitu klik Analyze > general linear > univariate
 Selanjutnya kotak dialog univariate ditampilkan. Pilih variabel Hasil dan
klik ke Dependent List, variabel hasil akan berpindah ke kanan.
Selanjutnya pada fixed factor(s) masukkan variabel Perlakuan dan
Kelompok, maka variabel perlakuan dan ulangan akan berpindah ke kanan.

 Setelah itu langkah selanjutnya Klik Model kemudian pilih Build terms
dan masukkan perlakuan dan Kelompok ke kotak Model dengan cara klik
tanda panah selanjutnya klik Continue dan pilih Lagi OK.
 Maka akan muncul hasil analisis seperti tampak di bawah ini:

Berdasarkan Hasil ANOVA, di atas diperoleh nilai Sig (P-value) dari


perlakuan 0.000 < 0.05 sehingga Hipetosis H0 di tolak dan disimpulkan bahwa
terdapat perbadaan yang nyata antara perlakuan Jenis media pembelajaran terhadap
Hasil Belajar Siswa.
Karena terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan maka dilakukan uji
lanjut untuk melihat pengaruh antar perlakuan. Dan uji yang di gunakan yakni Uji
Duncan.
 Langkah pertama yang dilakukan yaitu munculkan kotak jendela univariate
seperti sebelumnya kemudian klik Post Hock dan input variabel yang di
lihat ke uji lanjut maka selanjutnya klik Continue dan klik lagi OK.
Output Model:

Kesimpulan:
Media jenis Cetak yang digunakan guru terhadap hasil belajar
memberikan hasil yang tinggi yakni 8.00 namun tidak berbeda nyata dengan
media jenis berbasis komputer yang menghasilkan 8,33.
b. Uji dengan R
1. Uji Normalitas
Hipotesis:
H0 : (Data berdistribusi secara normal).
H1 : (Data tidak berdistribusi secara normal).
Taraf signifikasi:
  0.05
> rak=read.csv("D:/asnur/rak.csv",sep = ";",header = T,dec
= ",")
> shapiro.test(rak$Hasil)

Shapiro-Wilk normality test

data: rak$Hasil
W = 0.98041, p-value = 0.9852

Kesimpulan:
Karena p-value (0,985) >  (0.05) , maka gagal tolak H0. Data dapat
dikatakan berdistribusi secara normal.
2. Uji Homogen
Hipotesis:
H0 : (Variansi data bersifat homogen).
H1 : (Variansi data bersifat tidak homogen).
Taraf signifikasi:
  0.05
> leveneTest(rak$Hasil,rak$Perlakuan,center = mean)
Levene's Test for Homogeneity of Variance (center = mean)
Df F value Pr(>F)
group 3 0.1026 0.9563
8

Kesimpulan:
Karena p-value (0,956) >  (0.05) , maka gagal tolak H0. Variansi data
bersifat homogen.
3. ANOVA
> anova=aov(Hasil~Perlakuan+Kelompok,data=rak)
> summary(anova)
Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
Perlakuan 1 0.417 0.4167 0.220 0.650
Kelompok 1 0.781 0.7812 0.412 0.537
Residuals 9 17.052 1.8947

Berdasarkan Hasil ANOVA, di atas diperoleh nilai Sig (P-value) dari


perlakuan 0.000 < 0.05 sehingga Hipetosis H0 di tolak dan disimpulkan bahwa
terdapat perbadaan yang nyata antara perlakuan Jenis media pembelajaran
terhadap Hasil Belajar Siswa.
Karena terdapat perbedaan yang sangat nyata antara perlakuan maka
dilakukan uji lanjut Post Hoc untuk melihat pengaruh Perlakuan. Hasil Uji
Duncan adalah:
> duncan=duncan.test(anova,"Perlakuan",console = T)
> duncan$groups
Hasil groups
4 8.333333 a
1 8.000000 a
3 6.666667 b
2 6.000000 b

Kesimpulan:
Media jenis Cetak yang digunakan guru terhadap hasil belajar memberikan
hasil yang tinggi yakni 8.00 namun tidak berbeda nyata dengan media jenis
berbasis komputer yang menghasilkan 8,33.

Anda mungkin juga menyukai