Anda di halaman 1dari 57

SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis


hypogaea L.) PADA JARAK TANAM DAN DOSIS
PUPUK KANDANG AYAM YANG BERBEDA

Oleh:

HELMI SOLIN
11582200261

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020

a
SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis


hypogaea L.) PADA JARAK TANAM DAN DOSIS
PUPUK KANDANG AYAM YANG BERBEDA

Oleh:

HELMI SOLIN
1158200261

Diajukan sebagai salah satu syarat


Untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2020

b
c
d
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:


1. Karya tulis saya berupa skripsi ini adalah asli yang merupakan hasil penelitian
saya dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik apapun
(sarjana, tesis, disertasi dan sebagainya) baik di Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau maupun di perguruan tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni penelitian saya sendiri dengan arahan tim dosen
pembimbing dan hak publikasi di tangan penulis dan pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarangnya dan
dicantumkan pula di daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan saya ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma
hukum yang berlaku di perguruan tinggi dan Negara Republik Indonesia.

Pekanbaru, 4 Agustus 2020


Yang membuat pernyataan,

Helmi Solin
NIM. 11582200261

e
PERSEMBAHAN
Bacalah, dengan menyebut nama Rabb-mu.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah dan Rabb-mulah yang Maha mulia.
Yang mengajarkan kalam (pena). Dia yang mengajarkan
manusia sesuatu yang tidak diketahui (QS: Al-‘Alaq 1-5)
Niscahya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang beriman diantaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu beberapa derajat
(Q.S: Al-Mujadilah 11).

Alhamdulillahirrabbil’alamin…
Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang Maha Agung
yang Maha Tinggi yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas takdirmu telah engkau
jadikan aku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar serta bersyukur
dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal yang baik
bagiku meraih cita-cita besarku. Lantunan Al-Fatihah beriringan Shalawat dan salam
kuhanturkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad Shallaallahu’alaihi Wa Sallam.

Ya Allah,
Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih, bahagia,
dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman bagiku, yang telah memberi
warna-warni kehidupanku. Kubersujud dihadapanMu,
Engkau berikan aku kesempatan untuk bisa sampai di penghujung awal perjuanganku.

Segala puji bagi Mu ya Allah, Cinta dan Kasih sayang Ayahanda dan Ibunda Tercinta, yang
begitu tulus untukku.
Hanya sebuah kado kecil yang dapat kuberikan yang memiliki sejuta makna, sejuta
cerita, sejuta kenangan, pengorbanan, dan perjalanan untuk mendapatkan masa depan
yang kuinginkan atas restu dan dukungan yang kalian berikan. Ayah, Ibu kalian
tiada pernah hentinya selama ini memberiku kasih sayang, semangat, doa, dorongan,
nasehat dan pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani
setiap rintangan yang ada. Terimalah bukti kecil ini sebagai kado keseriusanku untuk
membalas pengorbananmu. Mungkin ini belum sebanding dengan apa yang telah
kalian berikan kepadaku.

Usaha, semangat dan kerja keras yang diiringi dengan keikhlasan hati dan kesabaran
Semoga ilmu yang telah diajarkan dan yang telah aku peroleh, menuntunku menjadi manusia
yang berharga di dunia dan di akhirat nantinya. Aamiin.

f
UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillahi rabbil’alamin, Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah
Subbahanahu Wata’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pertumbuhan dan Hasil
Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Jarak Tanam dan Dosis Pupuk
Kandang Ayam yang Berbeda” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ayahanda Luser Solin dan Ibunda Merong Manik yang merupakan motivator
terhebatku serta pahlawan hidupku yang senantiasa memberikan motivasi,
semangat dan do’a disetiap sujudnya yang merupakan kekuatan terbesarku
sehingga penulis mampu memperoleh gelar sarjana.
2. Kepada kak Iyus, bang Lamri, kak Upin, kak Dani, adekku Saper dan seluruh
keluarga besar yang turut memberikan do’a, dukungan, semangat dan
motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Edi Erwan S.Pt., M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Pertanian dan
Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
4. Bapak Dr. Irwan Taslapratama, M.Sc., selaku Wakil Dekan I, Ibu Dr. Triani
Adelina, S.Pt., M.P. selaku Wakil Dekan II dan Bapak Dr. Arsyadi Ali, S.Pt.,
M.Agr.,Sc. selaku Wakil Dekan III Fakultas Pertanian dan Peternakan.
5. Bapak Dr. Arsyadi Ali, S.Pt., M.Agr. Sc selaku ketua sidang munaqasah yang
senantiasa memberikan arahan, masukan, nasehat, semangat serta
motivasinya selama penulis menjalani studi.
6. Bapak Dr. Syukria Ikhsan Zam, sebagai Ketua Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.
7. Ibu Novita Hera, S.P., M.P. selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa
memberikan arahan, masukan, nasehat, semangat serta motivasinya selama
penulis menjalani studi S1 hingga selesai.

g
8. Bapak Dr. Ahmad Darmawi, M. Ag. selaku Dosen Pembimbing II sekaligus
pembimbing akademik yang telah banyak memberi arahan, masukan, nasihat
serta motivasi, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
9. Ibu Rita Elfianis, S.P., M.Sc. dan Bapak Dr. Syukria Ikhsan Zam, selaku
dosen penguji, terimakasih atas kritik dan saran yang sangat membantu dalam
penyelesaian skripsi.
10. Seluruh Dosen, karyawan dan civitas akademika Fakultas Pertanian dan
Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah
membantu penulis dalam mengikuti aktivitas perkuliahan.
11. Sahabat penulis: Anandya Dwi K.P, S.P. (Rodyah), Dwi Suntari, S.P.
(Babon), Gusriani, S.P. (Berbi), Misi Herdianti, S.P. (Udin) dan Rena Gustina
K.S, S.P. (Amak). Sahabat yang sama sama berjuang untuk mendapatkan
gelar yang sama dan senantiasa ada dalam keadaan senang maupun susah.
12. Sahabat satu kos penulis : Anandya Dwi K.P, S.P., Dinda Karista, Misi
Herdianti, S.P. dan Nur Atikah Elvina. Yang sudah banyak membantu penulis
dalam segala hal.
13. Teman-teman yang telah membantu dalam penelitian ini: Hariati, Mira, Mina,
Nisa, Sai, Rico, Pebri, Ismail, Dian, Nadya, Ridwuan, Jefri, Rezki, Haikal dan
Ilal. Terimakasih atas kebaikan kalian semua.
14. Keluarga Besar Lokal B Agroteknologi 2015: Agustias Wandi Amoniaga,
Akmal Khoiri, Anandya Dwi K.P, S.P., Arif Saputra Hasibuan, Deni
Ariansyah, Dwi Suntari, S.P., Eka Pranadini Wijayati, S.P., Endra Cahyono,
S.P., Faizal Hasyim, S.P., Fitra Wahyudi, S.P., Gusiani, S.P., Indah
Wulansari, S.P., Jefri Satrio, Lailatul Bahri Ritonga, S.P., Muhammad Rezki,
S.P., M. Ridwuan Bin Sapri, S.P., Misi Herdianti, S.P., Ngatino, S.P., Pebri
Tri Wahyono, Rahmah Utami Ayu Anggraeni, S.P., Rena Gustina Kumala
Sari, S.P., Rico Andreas Galingging, Rizki Farrel, S.P., Said Ahmad Tarmizi,
S.P., Syahrizal, S.P., Ummi Muntamah, S.P., Wahyu Pranata, Yelti Gustira,
S.P. dan Zen Molish Purba, S.P. Terimakasih telah memberikan semangat,
dukungan dan membantu dalam penyelesaian tugas akhir.

h
15. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata Desa Rantau Baru tahun 2018, Ani, April,
Dayah, Ikhsan, Ondri, Rahmi, Rara, Saleh, Surya dan Yosi yang selalu
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis selama ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pekanbaru, 4 Agustus 2020

Penulis

i
RIWAYAT HIDUP

Helmi Solin dilahirkan di Desa Mahala, Kecamatan


Tinada, Pakpak Bharat, Sumatera Utara pada tanggal 23
September 1997. Lahir dari pasangan Bapak Luser Solin
dan Ibu Merong Manik, merupakan anak kelima dari
enam bersaudara. Masuk sekolah dasar pada tahun 2003 di
SDN 00432 Rahib, dan tamat pada tahun 2009.

Pada tahun 2009 melanjutkan pendidikan ke sekolah lanjutan tingkat pertama di


MTs Hidayatullah, Subulussalam Aceh dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun
2012 penulis melanjutkan pendidikan ke SMA N 01 Salak dan tamat pada tahun
2015.

Pada tahun 2015 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) penulis diterima menjadi mahasiswa Program Studi Agroteknologi,
Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif
Kasim Riau. Pada Bulan Juni tahun 2017 penulis melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan di PT. Asam Jawa, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan. Pada
Bulan Juli sampai Agustus 2018 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
(KUKERTA) di Desa Rantau Baru, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten
Pelalawan, Provinsi Riau.

Pada tanggal 4 Agustus 2020 dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar
Sarjana Pertanian melalui sidang tertutup Program Studi Agroteknologi, Fakultas
Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

j
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah
(Arachis hypogaea L.) Pada Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Kandang Ayam
yang Berbeda.
Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang membawa ajaran dan ilmu serta memberi suri tauladan
yang baik untuk umat di dunia dan di akhirat kelak.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Novita
Hera, S.P., M.P. sebagai Pembimbing I dan Bapak Dr. Ahmad Dharmawi, M.Ag.
sebagai Pembimbing II yang telah memberikan masukan serta arahan dalam
menyelesaikan Skripsi ini.
Penulis juga menyadari berbagai kekurangan dan keterbatasan yang ada
sehingga kemungkinan terjadi kekeliruan dan kekurangan dalam penulisan Skripsi
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan
guna perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis semoga Skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan ilmu pengetahuan.

Pekanbaru, 4 Agustus 2020

Penulis

i
PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)
PADA JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KANDANG
AYAM YANG BERBEDA

Helmi Solin (11582200261)


Di bawah bimbingan Novita Hera dan Ahmad Darmawi

INTISARI

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan komoditi pertanian


terpenting di Indonesia. Upaya peningkatan produksi tanaman kacang tanah dapat
dilakukan dengan teknik budidaya seperti pengaturan jarak tanam dan pemberian
dosis pupuk kandang ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak
tanam dan dosis pupuk kandang ayam serta mendapatkan interaksi antara jarak
tanam dan dosis pupuk kandang ayam yang terbaik untuk meningkatkan
pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Penelitian ini telah dilaksanakan
pada bulan Mei sampai Agustus 2019 di Lahan Percobaan dan Laboratorium
Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau. Metode yang digunakan pada penelitian ini Rancangan Acak
Kelompok dengan dua faktor yang diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama
yaitu jarak tanam (20 cm x 30 cm, 20 cm x 40 cm dan 20 cm x 50 cm), Faktor
kedua yaitu dosis pupuk kandag ayam ( A0: 0 kg/bedengan, A1: 1,66
kg/bedengan, A2: 1,87 kg/bedengan dan A3: 2,00 kg/bedengan). Parameter yang
diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang primer, umur muncul bunga,
jumlah polong pertanaman dan jumlah biji perpolong. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam 20 cm x 40 cm memberikan hasil
tertinggi pada parameter umur muncul bunga dan perlakuan dosis pupuk kandang
ayam 2,00 kg/bedengan memberikan hasil tertinggi pada parameter tinggi
tanaman dan jumlah cabang primer tanaman kacang tanah. Interaksi antara kedua
perlakuan tidak berpengaruh terhadap semua parameter yang diamati. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah pemberian jarak tanam 20 cm x 40 cm dan dosis pupuk
kandang ayam 2,00 kg/bedengan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil
tanaman kacang tanah.

Kata kunci: Arachis hypogaea L., dosis, pupuk kandang, jarak tanam.

ii
GROWTH AND RESULTS OF Arachis hypogaea L. ON PLANTING
DISTANCE AND DIFFERENT DOSAGE OF
CHICKEN MANURE FERTILIZERS

Helmi Solin (11582200261)


Under the guidance of Novita Hera and Ahmad Darmawi

ABSTRACT

Arachis hypogaea L. in Indonesia is the most important agricultural


commodity. Efforts to increase the production of (Arachis hypogaea L.) can be
done with cultivation techniques such as spacing and planting doses of chicken
manure. This study aims to determine the spacing and dose of chicken manure
and get the best interaction between spacing and the dose of chicken manure to
increase growth and yield of peanut plants. This research was conducted in May
to August 2019 in the Experimental Field and the Agronomy Laboratory of the
Faculty of Agriculture and Animal Husbandry, Sultan Syarif Kasim Riau Islamic
University. The method used in this study was a Randomized Block Design with
two factors that were repeated three times. The first factor is the spacing (20 cm x
30 cm, 20 cm x 40 cm and 20 cm x 50 cm), the second factor is the dose of chicken
candag fertilizer (A0: 0 kg / bed, A1: 1.66 kg / bed, A2 : 1.87 kg / bed and A3:
2.00 kg / bed). The parameters observed were plant height, number of primary
branches, age of emergence of flowers, number of planting pods and number of
perforated seeds. The results showed that 20 cm x 40 cm spacing gave the highest
results in the age parameters of emergent flowers and the treatment of chicken
manure dose of 2.00 kg / bed gave the highest results on the parameters of plant
height and number of primary branches of peanut plants. The interaction between
the two treatments did not affect all observed parameters. The conclusion of this
study is the provision of spacing of 20 cm x 40 cm and a dose of chicken manure
2.00 kg / bed can increase growth and yield of peanut plants.

Keywords: Arachis hypogaea L., dosage, chicken manure, planting distance.

iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
INTISARI ............................................................................................... ii
ABSTRACT............................................................................................ iii
DAFTAR ISI.......................................................................................... . iv
DAFTAR TABEL ................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. vii
DAFTAR SINGKATAN.................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................. ......... ix

I. PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelititan ................................................................. 3
1.3. Manfaat Penelitian ............................................................... 3
1.4. Hipotesis .............................................................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 4


2.1. Tinjauan Umum Tanaman Kacang Tanah ........................... 4
2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Tanah ............................ . 5
2.3. Jarak Tanam ......................................................................... 6
2.4. Pupuk Kandang .................................................................... 6

III. MATERI DAN METODE ............................................................. 9


3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 9
3.2. Alat dan Bahan ..................................................................... 9
3.3. Metode Penelitian ................................................................. 9
3.4. Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 10
3.5. Parameter Pengamatan .......................................................... 11
3.6. Analisis Data ......................................................................... 12

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ .... 15


4.1. Tinggi Tanaman . ................................................................... 15
4.2. Jumlah Cabang Primer .......................................................... 17
4.3. Umur Muncul Bunga ............................................................ 19
4.4. Jumlah Polong Pertanaman ................................................... 19
4.5. Jumlah Biji Perpolong ........................................................... 21

V. PENUTUP ...................................................................................... 25
5.1. Kesimpulan .......................................................................... 25
5.2. Saran .................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 25


LAMPIRAN ........................................................................................... 30

iv
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
3.1. Analisis Sidik Ragam ................................................................... 12
4.1. Rerata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Jarak Tanam dan Dosis
Pupuk Kandang Ayam yang Berbeda ........................................... 14
4.2. Rerata Jumlah Cabang Primer Kacang Tanah pada Jarak Tanam dan
Dosis Pupuk Kandang Ayam yang Berbeda ................................. 16
4.3. Rerata Jumlah Umur Muncul Bunga Kacang Tanah pada Jarak
Tanam dan Dosis Pupuk Kandang Ayam yang Berbeda .............. 18
4.4. Rerata Jumlah Polong Pertanaman Kacang Tanah Pada Jarak
Tanam dan Dosis Pupuk Kandang Ayam yang Berbeda .............. 20
4.5. Rerata Jumlah Biji Perpolong Kacang Tanah pada Jarak
Tanam dan Dosis Pupuk Kandang Ayam yang Berbeda .............. 21

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
2.1. Gambar Kacang Tanah 5
2.2. Gambar Pupuk Kandang Ayam ..................................................... 8

vi
DAFTAR SINGKATAN

BPS Badan Pusat Statistik


MST Minggu Setelah Tanam
RAK Rancangan Acak Kelompok

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Deskripsi Tanaman Kacang Tanah 30
3. Alur Pelaksanaan Penelitian............................................................... 31
2. Bagan Percobaan RAK Faktorial ..................................................... 32
3. Jumlah Tanaman Perbedengan 34
4. Ringkasan Sidik Ragam ................................................................... 36
5. Kebutuhan Pupuk Per Bedengan ....................................................... 37
6. Sidik Ragam Tinggi Tanaman .......................................................... 39
7. Sidik Ragam Jumlah Cabang Primer ................................................ 41
8. Sidik Ragam Umur Muncul Bunga ................................................... 43
9. Sidik Ragam Jumlah Polong Per Tanaman ....................................... 45
10. Sidik Ragam Jumlah Biji Per Polong ................................................ 47
11. Dokumentasi Penelitian .................................................................... 49

viii
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di Indonesia kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan komoditi
pertanian terpenting setelah tanaman kedelai. Tanaman ini memiliki peran
strategis pangan nasional sebagai sumber protein dan minyak nabati. Kacang
tanah mengandung lemak 40-50%, protein 27%, karbohidrat 18%, dan vitamin
(Marzuki, 2009). Kandungan protein pada kacang tanah jauh lebih tinggi dari
pada daging dan telur. Kandungan omega 3 pada kacang tanah merupakan lemak
tak jenuh ganda dan omega 9 merupakan lemak tak jenuh tunggal. Kacang tanah
mengandung fitosterol yang justru dapat menurunkan kadar kolesterol (Vyan,
2009).
Konsumsi kacang tanah pada tingkat rumah tangga biasanya dalam bentuk
makanan ringan seperti, direbus, digoreng, dibuat sambal kacang untuk saus gado-
gado maupun somay. Kacang tanah biasa juga dikonsumsi berupa olahan seperti
kacang kulit, kacang atom, maupun hasil olahan berupa selai. Pada tahun 2015
total konsumsi kacang tanah pada rumah tangga sebesar 671,86 ribu ton dengan
ketersediaan per kapital sebesar 2,63 kg/kapital/tahun dan jumlah penduduk
pertengahan tahun sebesar 255,46 juta orang (Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian Kementerian Pertanian, 2016). Menurut Hasil Survei Tanaman Pangan
Statistik Padi dan Palawija Provinsi Riau, Produksi kacang tanah tahun 2018
adalah sebesar 1.058 ton biji kering mengalami fluktuasi sebesar 803,942 ton biji
kering pada tahun 2017. Meskipun mengalami fluktasi, produksi kacang tanah
tersebut masih tergolong rendah. (BPS, 2018).
Menurut Suprapto (2004), penyebab rendahnya produksi tanaman kacang
tanah disebabkan pengolahan tanah yang kurang optimal, penanaman yang kurang
optimal, pemeliharaan tanaman, mutu benih rendah, dan kekeringan. Untuk
mengatasi kendala tersebut perlu dilakukan berbagai usaha yang ditempuh. Usaha
tersebut meliputi perbaikan cara bertanam, penggunaan varietas, pemakaian
pupuk dengan dosis yang tepat dan pengaturan jarak tanam.
Jarak tanam yang rapat akan meningkatkan daya saing tanaman terhadap
gulma karena tajuk tanaman menghambat pancaran cahaya ke permukaan lahan
sehingga pertumbuhan gulma menjadi terhambat, disamping juga laju evaporasi

1
dapat ditekan. Namun pada jarak tanam yang terlalu sempit mungkin tanaman
budi daya akan memberikan hasil yang relatif kurang karena adanya kompetisi
antar tanaman itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan jarak tanam yang optimum
untuk memperoleh hasil yang maksimum (Pitojo, 2009).
Penanaman dengan jarak tanam yang optimum dan teratur bertujuan agar
setiap tanaman mendapatkan unsur hara dari tanah, udara, dan kebutuhan sinar
matahari yang sama (Sutrisno, 2004). Berdasarkan hasil penelitian Yayang (2014)
interaksi perlakuan jarak tanam (20 cm x 40 cm) dan takaran kompos kotoran
ayam 10 ton/ha (3 kg/petak) menghasilkan pertumbuhan terbaik pada tanaman
kacang tanah. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan ini mampu
menyediakan ruang dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman bagi pertumbuhan
tanaman kacang tanah. Selain dengan pengaturan jarak tanam penggunaan pupuk
kandang ayam juga bisa memperbaiki pertumbuhan kacang tanah.
Pupuk kandang ayam mempunyai kadar hara P yang relatif lebih tinggi
dari pupuk kandang lainnya. Kadar hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis
konsentrat yang diberikan, selain itu dalam kotoran ayam tersebut tercampur sisa-
sisa makanan ayam serta sekam sebagai alas kandang sehingga dapat
menyumbangkan tambahan hara ke dalam pupuk kandang terhadap sayuran.
Beberapa hasil penelitian aplikasi pupuk kandang kotoran ayam selalu
memberikan respon tanaman yang terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi
karena pupuk kandang kotoran ayam relatif lebih cepat terdekomposisi serta
mempunyai kadar hara yang cukup pula jika dibandingkan dengan jumlah unit
yang sama dengan pupuk kandang lainnya (Widowati et al., 2005).
Pupuk kandang ayam sebagai bahan organik dapat berperan dalam
pembentukan struktur tanah yang baik dan stabil sehingga infiltrasi dan
kemampuan menyimpan air tinggi dan permeabilitas meningkat serta dapat
menurunkan besarnya aliran permukaan, sehingga dapat memperbaiki sifat fisik
tanah (Simatupang, 2005). Muhsin (2003) menyatakan bahwa pupuk kandang
ayam mempunyai potensi yang baik, karena selain berperan dalam memperbaiki
sifat fisik, kimia, dan biologi tanah pupuk kandang ayam juga mempunyai
kandungan N, P, dan K yang lebih tinggi bila dibandingkan pupuk kandang
lainnya. Pupuk kandang ayam secara umum mempunyai kelebihan dalam

2
kecepatan penyerapan hara, komposisi hara seperti N, P, K dan Ca dibandingkan
pupuk kandang sapi dan kambing (Widowati, et al., 2004).
Hasil penelitian Suwardjono (2001), menunjukkan bahwa pemberian
pupuk kotoran ayam dapat meningkatkan jumlah polong isi penuh pada kacang
tanah dan perlakuan 10 ton/ha memberikan pertumbuhan hasil terbaik terhadap
produksi tanaman kacang tanah. Derdasarkan uraian-uraian tersebut, telah
dilakukan penelitian dengan judul “Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah
(Arachis hypogaea L.) Pada Jarak Tanam dan Dosis Pupuk Kandang Ayam
yang Berbeda”.

1.2. Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendapatkan jarak tanam terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
kacang tanah
2. Mendapatkan dosis pupuk kandang ayam terbaik terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman kacang tanah
3. Mengetahui ada tidaknya interaksi antara jarak tanam dan dosis pupuk
kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah

1.3. Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai langkah mengurangi pemanfaatan pupuk anorganik
2. Sebagai informasi membudidayakan tanaman kacang tanah

1.4. Hipotesis Penelitian


Hipotesis penelitian ini adalah:
1. Jarak tanam 20 cm x 40 cm dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil
tanaman kacang tanah
2. Dosis pupuk kandang 2,00 kg/bedengan dapat meningkatkan pertumbuhan dan
hasil tanaman kacang tanah
3. Interaksi antara jarak tanam dan dosis pupuk kandang ayam dapat
meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah.

3
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Kacang Tanah


Kacang tanah berasal dari lembah sungai Paraguay dan Paran di Amerika
Serikat. Oleh orang Portugis tanaman ini dibawa ke Afrika Barat dan Brazilia
pada abad ke -16 yang seterusnya dibawa oleh orang Spanyol ke Asia Timur,
Tenggar, Selatan. Menurut Plantamor (2012), Taksonomi kacang tanah adalah
Regnum: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Sub-divisio: Angiospermae, Classis:
Dicotyledoneae, Ordo: Rosales, Familia: Leguminoceae, Genus: Arachis, Species:
Arachis hypogaea L.
Kacang tanah merupakan tanaman yang berumah satu, menjalar sampai
tegak dengan tinggi berkisar antara 15-70 cm. Batang utama berasal dari epikotil
yang berisi keping biji di kedua sisi. Percabangan dimorfik dengan cabang-cabang
vegetatif dan cabang-cabang reproduktif yang memendek. Semua cabang vegetatif
mempunyai daun sisik. Daun-daun yang terdapat pada batang utama tersusun
spiral dengan filotaksis 2/5, daun-daun tersebut akan beranak daun 4 helai terdiri
atas dua pasang yang saling berhadapan, berbentuk bulat telur terbalik (Irfanda
dkk, 2010).
Kacang tanah mempunyai susunan perakaran seperti berikut: yang
pertama adalah akar tunggang. Akar ini mempunyai akar-akar cabang yang lurus.
Akar cabang mempunyai akar-akar yang bersifat sementara dan berfungsi sebagai
alat penghisap. Kacang tanah memiliki akar serabut yang tumbuh ke bawah
sepanjang 20 cm. selain itu, tanaman ini memiliki akar-akar lateral (cabang) yang
tumbuh ke samping sepanjang 5-25 cm. pada akar lateral terdapat akar serabut,
fungsinya untuk menghisap air dan unsur hara. Pada akar lateral terdapat bintil
akar yang bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium, sehingga dapat mengikat N
bebas dari udara (Irwanto, 2011).
Polong kacang tanah berbentuk polong. Polongnya terbentuk setelah
terjadi pembuahan. Buah kacang tanah berada didalam tanah setelah pembuahan,
bakal buah tumbuh memanjang dan nantinya akan menjadi polong. Mula-mula
ujung ginofor yang runcing mengarah ke atas, kemudian tumbuh mengarah
kebawah, dan selanjutnya masuk ke dalam tanah sedalam 1-5 cm. pada waktu
menembus tanah, pertumbuhan memanjang ginifor berhenti. Panjang ginofor ada

4
yang mencapai 18 cm. Tempat berhentinya ginofor masuk ke dalam tanah tersebut
menjadi tempat buah kacang tanah. Ginofor yang terbentuk dicabang bagian atas
dan tidak masuk ke dalam tanah akan gagal membentuk polong (Irwanto, 2011).
Tanaman kacang tanah dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1. Kacang Tanah


Sumber: Gambar penelitian

2.2. Syarat Tumbuh Kacang Tanah


Kacang tanah dapat tumbuh baik pada ketinggian 0-500 meter di atas
permukaan laut. Kondisi lingkungan seperti suhu dan cuaca dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah, suhu optimal untuk tanaman
kacang tanah berkisar 25-35oC. Pada fase pembungaan membutuhkan spesifikasi
suhunya berbeda lagi yaitu berkisar 24-27oC. Pada dasarnya kacang tanah
memerlukan iklim yang lebih panas dibanding dengan jagung dan kedelai. Tanah
yang dikehendaki untuk tumbuh baik adalah tanah regosol, andosol, latosol dan
alluvial dengan pH tanah 6-6,5, drainase yang baik dan memerlukan air yang
cukup (Feronika, 2013).
Pitijo (2005) menyatakan bahwa kacang tanah termasuk tanaman yang
memerlukan sinar matahari penuh. Adanya keterbatasan cahaya matahari akibat
adanya naungan atau terhalang oleh tanaman dan atau awan lebih dari 30% akan
menurunkan hasil kacang tanah, karena cahaya mempengaruhi fotosintesis dan
respirasi.
Menurut Suprapto (2004) curah hujan berpengaruh terhadap kelembaban
udara maupun tanah. Kelembaban tanah yang cukup pada awal pertumbuhan, saat
berbunga dan saat pembentukan polong sangat penting untuk mendapatkan
produksi yang tinggi. Curah hujan yang cukup pada saat tanam sangat dibutuhkan

5
agar kacang tanah dapat berkecambah dengan baik, dan apabila distribusi curah
hujan merata selama curah hujan optimal selama pertumbuhan sampai panen
adalah 300-500 mm.

2.3. Jarak Tanam


Jarak tanam adalah jarak antar tanaman dalam satu barisan tanaman
maupun antar barisan tanaman. Keuntungan menggunakan jarak tanam rapat
yaitu: 1. Sebagai benih yang tidak tumbuh atau tanaman muda yang mati dapat
terkompensasi, sehingga tanaman tidak terlalu jarang 2. Jumlah tanaman yang
tinggi diharapkan dapat memberikan hasil yang tinggi pula. Sedangkan Kerugian
menggunakan jarak tanam rapat yaitu : 1. Polong per tanaman menjadi sangat
berkurang, sehingga hasil per hektarnya menjadi rendah. 2. Ruas batang tumbuh
lebih panjang sehingga tanaman kurang kokoh dan mudah roboh 3. Benih yang
dibutuhkan lebih banyak 4. Penyiangan sukar dilakukan (Supriono, 2000).
Pengaturan jarak tanam dengan kepadatan tertentu bertujuan memberi
ruang tumbuh pada tiap-tiap tanaman agar tumbuh dengan baik. Jarak tanam akan
mempengaruhi kepadatan efisiensi cahaya, persaingan di antara tanaman terhadap
penggunaan air dan unsur hara sehingga akan mempengaruhi produksi tanaman
(Hidayat, 2008). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya
adalah dengan pengaturan jarak tanam. Jarak tanam yang rapat akan
meningkatkan daya saing tanaman terhadap gulma karena tajuk tanaman
menghambat pancaran cahaya ke permukaan lahan sehingga pertumbuhan gulma
menjadi terhambat, disamping juga laju evaporasi dapat ditekan. Namun pada
jarak tanam yang terlalu sempit mungkin tanaman budidaya akan memberikan
hasil yang relatif kurang karena adanya kompetisi antar tanaman itu sendiri. Oleh
karena itu dibutuhkan jarak tanam yang optimum untuk memperoleh hasil yang
maksimum (Pitojo, 2009). Penanaman dengan jarak tanam yang teratur bertujuan
agar setiap tanaman mendapatkan unsur hara dari tanah, udara, dan kebutuhan
sinar matahari yang sama (Sutrisno, 2004).

2.4. Pupuk Kandang


Pupuk kandang merupakan salah satu sumber bahan organik yang mudah
didapat dan banyak tersedia disekitar petani. Pemberian pupuk kandang dapat
meningkatkan serapan unsur hara oleh tanaman, mengurangi penggunaan dan

6
meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia (Martin et al., 2006), dapat
memperbaiki agregasi tanah sehingga mampu meningkatkan jumlah pori-pori
tanah sehingga akhirnya menjadi media yang cocok bagi pertumbuhan tanaman
karena jangkauan akar semakin luas sehingga penyerapan hara semakin mudah.
Meluasnya jangkauan akar dan meningkatnya serapan hara diharapkan menaikkan
efisiensi pemupukan sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik
(Wahyuningsih, 2005). Salah satu jenis pupuk kandang yang umum digunakan
petani adalah pupuk kandang ayam. Umumnya petani lebih menyukai kotoran
ayam karena kandungan N, P, K dan Ca lebih tinggi dibandingkan kotoran ternak
lain (Setyorini, 2006).

Gambar 2.2. Pupuk Kandang Ayam


Sumber: Gambar penelitian

Menurut Hartatik dan Widowati (2010), pupuk kandang ayam merupakan


sumber yang baik bagi unsur-unsur hara makro dan mikro yang mampu
meningkatkan kesuburan tanah serta menjadi substrat bagi mikroorganisme tanah
dan meningkatkan aktivitas mikroba, sehingga lebih cepat terdekomposisi dan
melepaskan hara. Kombinasi antara jarak tanam dan pupuk kandang dapat
bersinergi untuk meningkatkan hasil tanaman kacang tanah. Tanah yang semakin
subur, maka pengaturan jarak tanam dapat dipersempit agar didapat populasi
tanaman yang lebih banyak. Persaingan tanaman terhadap unsur hara menjadi
lebih rendah karena tingkat kesuburan tanahnya lebih tinggi dengan adanya pupuk
kandang ayam. Aplikasi pupuk kandang ayam juga diyakini memperbaiki sifat
fisik tanah dan meningkatkan daur hara langsung pada akar tanaman sehingga
mendorong pertumbuhan tanaman. Untuk itu diperlukan kombinasi yang tepat
antara jarak tanam dan dosis pupuk kandang ayam.

7
Menurut Eliyani (1999), pupuk kandang ayam dapat meningkatkan
produktivitas tanaman dan memiliki pengaruh yang baik terhadap tanah melalui
perbaikan fisik, biologi, dan kimia tanah. Pupuk kandang ayam mengandung
unsur hara lebih tinggi dibanding pupuk kandang lainnya. Pupuk kandang ayam
dapat dilihat pada Gambar 2.2.

8
III. MATERI DAN METODE

3.1. Tempat dan Waktu


Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan Percobaan dan Laboratorium
Agronomi dan Agrostologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H.R. Soebrantas No. 155 Km. 15,
Kelurahan Tuah Madani- Panam, Kecamatan Tampan kota Pekanbaru dari bulan
Mei sampai Agustus 2019.

3.2. Alat dan Bahan


Alat yang telah digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, parang,
gembor, kertas label, meteran, pH dan alat tulis. Bahan yang telah digunakan
dalam penelitian ini adalah benih tanaman kacang tanah varietas gajah dan pupuk
kandang ayam.

3.3 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak
kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu jarak
tanam dan faktor kedua yaitu dosis pupuk kandang ayam. Faktor pertama adalah
jarak tanam (J) yaitu:
J1 : 20 cm x 30 cm
J2 : 20 cm x 40 cm
J3 : 20 cm x 50 cm
Faktor kedua adalah pemberian pupuk kandang ayam (A) yaitu:
A0 = Tanpa pemberian pupuk kandang ayam
A1 = 1,66 kg/bedengan pemberian pupuk kandang ayam
A2 = 1,87 kg/bedengan pemberian pupuk kandang ayam
A3 = 2,00 kg/bedengan pemberian pupuk kandang ayam
Dari rancangan penelitian tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan.
Setiap perlakuan diulang 3 kali, sehingga diperoleh 36 unit bedengan percobaaan.
Pada satu unit bedengan percobaan terdapat 12 tanaman, 2 tanaman dimasing
masing bedengan dijadikan tanaman sampel.

9
3.4. Pelaksanaan Penelitian
3.4.1. Persiapan Lahan dan Pengolahan Tanah
Lahan terlebih dahulu dibersihkan dari semak belukar, sampah, gundukan
kayu guna untuk pembuatan bedengan. Kemudian dibuat bedengan setinggi 30
cm, lebar bedengan 200 cm dan panjang 60 cm. Dari keseluruhan bedengan
tersebut dibuat jarak antar bedengan 30 cm dan jarak antar kelompok 50 cm,
sebanyak 36 bedengan. Pemberian pupuk kandang ayam 1 minggu sebelum tanam
dengan cara pemberian dengan mencampurkan disetiap bedengan dengan dosis
perlakuan, dosis A0 = Tanpa perlakuan, A1 = 1,66 kg/bedengan, A2 = 1,87
kg/bedengan, A3 = 2,00 kg/bedengan.

3.4.2. Budi Daya Kacang Tanah


Penanaman kacang tanah dengan membuat lubang pada bedengan dengan
kedalaman 3 cm dan setiap lubang terdapat 2 benih kacang tanah. Kemudian
benih yang telah ditanam ditutup dengan tanah, penanaman benih kacang tanah
dilakukan pada bulan Mei. Pemeliharaan kacang tanah meliputi:
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara rutin dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore
hari atau sesuai dengan kebutuhan tanaman. Penyiraman dilakukan dengan
menggunakan gembor.
b. Penyiangan
Penyiangan dilakukan sesuai dengan kondisi gulma, jika pertumbuhan
gulma mulai meningkat maka segera dilakukan penyiangan. Pengendalian gulma
dilakukan dengan cara mencabut atau membersihkan gulma yang tumbuh
disekitaran bedengan.
c. Pengendalian Hama
Hama yang menyerang tanaman kacang tanah adalah burung dan tikus.
Burung tersebut dapat dikendalikan dengan cara diusir sedangkan tikus dapat
dikendalikan dengan ammikus 65PS.
d. Pengendalian gulma
Pengendalian gulma dilakukan dengan cara mencabut gulma-gulma yang
dapat mengganggu bagian tanaman kacang tanah yang dibudidayakan, cara
mencabut gulma adalah dengan tangan.

10
3.4.3. Pemanenan
Kacang tanah dipanen pada umur 100 HST dan telah memenuhi kriteria
panen, yaitu telah memasuki fase masak fisiologis yang ditandai dengan sebagian
besar daun kacang tanah mulai kering, polong telah terisi penuh dan kulit bijinya
tipis, kulit polong cukup keras, seratnya sangat nyata, dan berwarna coklat
kehitaman. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman satu per satu.

3.5. Parameter Pengamatan


3.5.1. Tinggi Tanaman (cm)
Pengukuran tinggi tanaman diukur dari pangkal batang sampai titik
tumbuh dengan menggunakan alat meteran. Pengukuran dilakukan setiap satu
minggu sekali dimulai pada saat tanaman berumur 2 MST sampai masuk fase
vegetatif yang ditandai oleh keluarnya bunga yang dibulatkan minggu keatas
tepatnya 5 MST, kemudian data yang diolah pada parameter tinggi tanaman
berumur 5 MST.

3.5.2. Jumlah Cabang Primer (cabang)


Cabang primer merupakan cabang yang keluar dari batang utama.
Pengamatan cabang primer dilakukan dengan cara menghitung jumlah cabang
yang terdapat di batang utama tanaman sampel, penghitungan jumlah cabang
primer dilakukan setelah pemanenan.

3.5.3. Umur Muncul Bunga (hari)


Pengamatan umur muncul bunga dilakukan pada umur 27 HST setelah
muncul bunga dengan cara menghitung hari keberapa tanaman mulai
mengeluarkan bunga dengan sempurna.

3.5.4. Jumlah Polong Per Tanaman (buah)


Pengamatan dilakukan dengan menghitung seluruh polong yang terbentuk
dari setiap tanaman. Penghitungan dilakukan setelah dilakukan panen. Panen
dilakukan pada umur 100 HST.

3.5.5. Jumlah Biji/Polong (buah)


Jumlah biji per polong dapat dihitung setelah penjemuran dan polong telah
kering. Biji dikeluarkan dari tiap polong, dan dihitung jumlahnya dengan

11
membagi seluruh jumlah biji dan seluruh jumlah polong. Kegiatan ini dilakukan
setelah pemanenan pada umur 100 HST.

3.6. Analisis Data


Analisis data dilakukan dengan metode rancangan acak kelompok (RAK)
faktorial, apabila terjadi perbedaan nyata maka di Uji Lanjut Duncan pada taraf
5%. Model persamaan analisis ragamnya adalah sebagai berikut:
Yijk = µ +αi + βj + (αβ)ij + ρk + εij
Keterangan:
Yij = Pengamatan pada satuan percobaan ke-i yang memperoleh kombinasi
perlakuan taraf ke-j dari faktor A dari taraf ke-k dari faktor B
μ = Rerata umum
αi = Pengaruh utama faktor A
βj = Pengaruh utama fakor B
(αβ)ij = Komponen interaksi dari faktor A dan faktor B
ρk = Pengaruh aditif dari kelompok dan diasumsikan tidak berinteraksi
dengan perlakuan
εij = Pengaruh acak yang menyebar normal (0, σε2)

Model RAK menurut Mattjik dan Sumertajaya (2013) dianalisis


menggunakan sidik ragam berdasarkan model linear. Tabel analisis sidik ragam
dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Hasil dari sidik ragam bila berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak
Duncan (UJD) pada taraf 5%.

Keterangan:
α = Taraf uji nyata
P = Banyaknya perlakuan
(P:dbg) = tabel duncan (perlakuan = baris; dbg = kolom)
KTG = kuadrat tengah galat
r = kelompok

12
Tabel 3.2. Analisis Sidik Ragam
Sumber Jumlah Kuadrat F Tabel
Derajat
Keragaman Kuadrat Tengah F Hitung
Bebas (db) 0,05 0,01
(SK) (JK) (KT)
J j-1 JKJ KTJ KTJ/KTG - -
A a-1 JKA KTA KTA/KTG - -
Interaksi (j-1)(a-1) JKJA KTJA KTJA/KTG - -
Kelompok r-1 JKK KTK - - -
Galat (ja-1)(r-1) JKG KTG
Total jar-1 JKT
Keterangan: Fakor Koreksi (FK) = ; Jumlah Kuadrat Total (JKT) = ; Jumlah

Kuadrat Faktor J (JKJ) = ; Jumlah Kuadrat Faktor A (JKA) =

; Jumlah Kuadrat Interaksi Faktor J dan A (JKJA) = JKP – JKD – JKV;

Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = ; Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK)

= ; Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT – JKP – JKK

13
V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpukan
bahwa:
1. Perlakuan jarak tanam 20 cm x 40 cm memberikan hasil tertinggi pada
parameter umur muncul bunga tanaman kacang tanah
2. Perlakuan dosis pupuk kandang ayam 2,00 kg/bedengan memberikan hasil
tertinggi pada parameter tinggi tanaman dan jumlah cabang primer
tanaman kacang tanah
3. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan jarak tanam dan dosis pupuk
kandang ayam terhadap semua parameter pengamatan pada tanaman
kacang tanah

5.2. Saran
Disarankan menggunakan jarak tanam 20 x 40 dan dosis pupuk kandang
ayam 2,00 kg/bedengan agar dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman
kacang tanah.

24
DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto dan R. Wudianto. 2002. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di


Lahan Sawah dan Lahan Kering. Penebar Swadaya. Malang. 35 hal

Agustina, L. 1990. Nutrisi Tanaman. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. 69 hal.

Andoko, A. 2004. Budidaya Padi Secara Organik. Penebar Swadaya. Jakarta. 99


hal.
Arfan, D.P., M.M.B. Damanik dan H. Hanum. 2015. Aplikasi Pupuk Urea Pupuk
Kandang Kambing Untuk Meningkatkan N-Total Pada Tanah Inceptisol
Kwala Bekala dan Kaitannya Terhadap Petumbuhan Tanaman Jagung
(Zea Mays L.). Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Jurnal
Online Agroekoteknologi, 3(1) : 128-135.

Aslamiah, I. D. dan Sularno. 2017. Respon Pertumbuhan dan Produksi Kacang


Tanah Terhadap Penambahan Konsentrasi Pupuk Organik dan
Pengurangan Dosis Pupuk Anorganik. Prosiding Seminar Nasional 2017.
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta. 115-126

Badan Litbang Pertanian. 2016. Kacang Tanah Sumber Pangan Sehat dan
Menyehatkan. Sinar Tani. Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2018. Hasil Survei Tanaman Pangan Statistik Padi dan
Palawija Provinsi Riau. 14 hal.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2010. Teknologi Budi Daya Kacang


Tanah. Agroinovasi. Manado. 29 hal

Budiastuti, M. S. 2000. Penggunaan Triakontanol dan Jarak Tanam Pada


Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus Radiatus L.). http://www.iptek.net.id.

Buhaira, 2007. Respon Kacang Tanah (Arachis hypogaea L. ) dan Jagung (Zea
mays L.) Terhadap Beberapa Pengaturan Tanaman Jagung Pada Sistem
Tanam Tumpangsari. Jurnal Agronomi, 11 (1) : 41-45..

Catharina, T. S. 2009. Respon Tanaman Jagung Pada Sistem Monokultur dengan


Tumpangsari Kacang Kacangan Terhadap Ketersediaan Unsur Hara N
dan Nilai Kesetaraan Lahan di Lahan Kering. Fakultas Pertanian
Universitas Maraswati, Mataram. Jurnal Ganec Swara Edisi Khusus. 3
(3): 17-21.

Dartius. 2005. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Universitas Sumatera Utara.


Medan.

Donald, G. M. 1963. Competitive Among Crop and Pasture Plants. Adv. Agron.
15: 1-118 hal

25
Feronika M. dkk. 2013. Evaluasi Produktifitas dan Kualitas Beberapa Varietas
Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) di Tanah Bertekstur Liat. Jurnal
Online Agroteknologi, 1(2) : 201-213.

Gardner, F. P., R. B. Pearce and R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman


Budidaya. Terjemahan Herawati Susilo dan Subiyanto. Penerbit
Universitas Indonesia. Jakarta. 428 hal.

Harjadi, S. S. M. M. 1991. Pengantar Agronomi. PT Gramedia. Jakarta. 125 hal.

Hartatik, W. dan L. R. Widowati. 2006. Pupuk Kandang. Artikel- Ilmiah- Jurnal-


Pupuk Kandang.
http://balittanah.litbang.deptan.go.id/dokumentasi/buku/pupuk4.pdf

Hasibuan, B. E., 2006. Pupuk dan Pemupukan. USU Press. Medan.150 hal.

Hayati, M., A. Marliah dan H. Fajri. 2012. Pengaruh Varietas dan Dosis Pupuk
SP-36 Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis
hypogaea L. ). Jurnal Agrista, 16(1): 7-13

Hidayat N. 2008. Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea


L.) Varietas Lokal Madura Pada Berbagai Jarak Tanam dan Takaran
Pupuk Fosfor. Jurnal Agrium,1(1): 55-64

Husna. 2013. Pemanfaatan Pupuk Hayati (Pseudomonas Flourescens) Untuk


Meningkatkan Efisiensi Pemupukan Pada Tanaman Tomat. Skripsi.
Program Studi AgroteknolgiFakultas Pertanian Universitas Lampung.
Lampung

Irfanda, M., Yusak, E.T. Widyastuti, A. Rizkyarti, M. Hilal, G.E. Ayu, dan
Sakinah. 2010. Laporan praktikum dasar-dasar agronomi tumpang sari
antara jagung manis dan kacang tanah. Departemen Agronomi dan
Hortikultura. IPB: Bogor. 43 hlm.

Irwanto, 2011. Waktu Dan Jarak Tanam Tanaman Jagung Manis Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah. Skripsi. Departemen Budidaya
Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara: Medan.

Jayasumarta, D. 2012. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pupuk P Terhadap


Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merril).
Jurnal Agrium, 17 (3): 148-155.

Kadekoh, I. 2007. Komponen Hasil dan Hasil Kacang Tanah Berbeda Jarak
Tanam Dalam Sistem Tumpangsari Dengan Jagung Yang Didefoliasi
Pada Musim Kemarau dan Musim Hujan. Jurnal Agroland,14(1): 11-17.

26
Martin, E. C., D.C. Slack., K. A. Tanksley and B. Basso. 2006. Effects Of Fresh
and Composted Dairy Manure Aplications On Alfalfa Yield and The
Environment In Arizona. Journal Agron. 98: 80-84.

Mattjik, A.A., dan Sumertajaya. 2006. Perancangan Percobaan. Jilid 1 Edisi ke


2. IPB Press . Bogor. hal
Muhsin, 2003. Pemberian Takaran Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan
dan Produksi Mentimun (Cucumis sativus, L.). Skripsi. Fakultas Pertanian
Universitas Taman Siswa.Padang.

Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.

Nelza, A. 2016. Studi Fenologi Karakter Hasil dan Mutu Benih Tanaman Kacang
Koro Pedang (Canavalia ensiformis L.) Pada Perbedaan Kondisi
Naungan dan Pemupukan. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pitojo, S. 2005. Benih Kacang Tanah. Kanisium. Jakarta. 76 hal

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2015. Kacang Tanah. Kementerian
Pertanian. 23 hal

Rachman, M. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.60 hal


Rina. 2015. Manfaat Unsur N, P, K Bagi Tanaman. Badan Litbang Pertanian.
Kalimantan Timur. 41 hal

Samuli O., La K., Laode S., 2012. Produksi kedelai (Glycine max (L.) Merrill)
pada Berbagai Dosis Bokashi Kotoran Sapi. Penelitian Agronomi, 1(2):
145-147

Setyorini, Diah et al. 2006. Kompos. Departemen Pertanian. Balit Tanah. 32 hal

Simatupang, P. 2005. Pengaruh Pupuk Kandang dan Penutup Tanah Terhadap


Erosi pada Tanah Ultisol Kebun Tambunan A DAS Wampu, Langkat.
Jurnal Ilmu Pertanian Kultura, 40(2):89-92.

Sudadi. 2003. Kajian Pemberian Air dan Mulsa Terhadap Iklim Makro Pada
Tanaman Cabai Ditanah Entisol. Jurnal Ilmu Pangan dan Lingkungan,
4(1) : 41-49.
Sugito, Y. 2001. Ekologi Tanaman. Fakultas Pertanian Univeritas Brawijaya.
Malang. 3 hal.

Suprapto. 2004. Bertanam Kacang Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta. 71 hal

Supriadi. 1986. Respon Kacang Tanah Terhadap Kerapatan Populasi dan Zat
Penghambat Tumbuh. Jurnal Tanaman Pangan, 12(1): 56-61.

Sutrisno. 2004. Studi Dosis Pupuk dan Jarak Tanam Kacang Tanah. Laporan
Penelitian. Kantor Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pati. 30 hal.

27
Suwardjono, 2001. Pengaruh Beberapa Jenis Pupuk Kandang Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah. Jurnal Matematika, Sains dan
Teknologi, 2(2): 11-18

Tim Bina Karya Tani. 2009. Pedoman Bertanam Kacang Tanah. Yauma Widya.
Bandung. 128 hal.

Turmudi, E. 2002. Kajian Pertumbuhan dan Hasil Dalam Sistem Tumpangsari


Jagung Dengan Empat Kultivar Kedelai Pada Berbagai Waktu Tanam.
Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian Indonesia, 4(2): 89-96.

Velayati, A. N., N. Herlina dan Y. Sugito. 2018. Respon Dua Varietas Tanaman
Kacang Tanah (Arachis hypogea) Terhadap Dosis Pupuk Kandang Sapi.
Jurnal Produksi Tanaman, 6(6): 2527-8452.

Vyan, R.H. 2009. Manfaat dan Dampak Kacang Tanah. Jurnal Ilmiah. 7 hal.

Wahyunigsih, H. 2005. Efisiensi Pemupukan P Pada Alfisols Dengan


Penambahan Beberapa Macam Pupuk Kandang dan Tanaman Kacang
Tanah (Arachis hypogaea L.) Sebagai Indikator. Skripsi. Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Widowati, L.R., Sri Widati dan D. Setyorini. 2004. Karakterirasi Pupuk Organik
dan Pupuk Hayati yang Efektif Untuk Budidaya Sayuran Organik.
Laporan Proyek Penelitian. Program Pengembangan Agribisnis, Balai
Penelitian Tanah, TA 2004.

Widowati, L.R., Sri Widati, U. Jaenudin dan W. Hartatik. 2005. Pengaruh


Kompos Pupuk Organik Yang Diperkaya Dengan Bahan Mineral dan
Pupuk Hayati Terhadap Sifat Sifat Tanah, Serapan Hara dan Produksi
Sayuran Organik. Laporan Proyek Penelitian. Program Pengembangan
Agribisnis, Balai Penelitian Tanah 11(2): 1-23.

Wulandari, V. 2011. Pengaruh Pemberian Beberapa Dosis Pupuk Kandang Ayam


Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa
L.) di Tanah Ultisol. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Andalas
Padang.
Yayang, N. Amir. dan H. hawalid. 2014. Pengaruh Jarak Tanam dan Takaran
Pupuk Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Jurnal Penelitian, 9(2): 84-88.

Yusuf, M. 2005. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil


Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Sistem Tumpangsari Dengan
Ubi Kayu (Manihot esculenta crantz). Jurnal Penelitian, 10(3): 65-76.

28
Lampiran 1. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Gajah
Dilepas tahun : 1950
Nomor induk : 61
Asal : Seleksi keturunan persilangan Schwarz-21
Spanish 18-38
Hasil rata-rata : 1,8 t/ha
Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau
Warna bunga : Kuning
Warna ginofor : Ungu
Warna biji : Merah muda
Bentuk tanaman : Tegak
Tinggi tanaman : 30 – 50 cm
Umur berbunga : 30 hari
Umur panen : 100 hari
Bobot 100 biji : 53 g
Kadar protein : 29%
Kadar lemak : 48%
Ketahanan thd penyakit : Tahan penyakit layu - Peka penyakit karat
dan bercak daun
Sifat-sifat lain : Rendemen biji dari polong 60– 70%
Benih Penjenis (BS) : Dipertahankan di Balittan Bogor
Pemulia : Balai Penyelidikan Teknik Pertanian Bogor
Sumber: Marzuki (2007)

29
Lampiran 2. Alur Pelaksanaan Penelitian

Persiapan Lahan

Pengolahan Tanah

Pembenihan

Penanaman dan Pemberian perlakuan


Jarak Tanam

Pemupukan

Pemeliharaan ( Penyiraman,
Penyiangan, Pengendalian hama
penyakit dan Pengendalian gulma

Pemanenan

Pengamatan

Analisis Data

Kesimpulan

30
Lampiran 3. Bagan Percobaan Menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Faktorial

Kelompok I Kelompok II Kelompok III

J3A1 50 cm J2A2 J3A2

30 cm

J1A1 J1A0 J1A1

J2A0 J2A3 J3A0

J2A2 J2A1 J2A2

J3A2 J3A1 J1A0

J1A2 J1A2 J2A1

J2A3 J1A1 J2A3

J3A0 J3A3 J1A3

J1A0 J3A2 J2A0

J1A3 J3A0 J3A3

J3A3 J2A0 J1A2

J2A1 J1A3 J3A1

31
Keterangan

J : Jarak Tanam
J1 : 20 cm x 30 cm Jarak Tanam
J2 : 20 cm x 40 cm Jarak Tanam
J3 : 20 cm x 50 cm Jarak Tanam

A : Pupuk Kandang Ayam


A0 : Kontrol (Tanpa Perlakuan)
A1 : 10 ton/ha Pupuk Kandang Ayam
A2 : 15 ton/ha Pupuk Kandang Ayam
A3 : 20 ton/ha Pupuk Kandang Ayam

32
Lampiran 4. Jumlah Tanaman Per Bedeng
1. Jarak Tanam 20 cm x 30 cm

X X X X X X X
20 cm
60 cm X X X X X X X

X X X X X X X

10 cm
30 cm
2m

2. Jarak tanam 20 cm x 40 cm

X X X X X
60 cm 20 cm
X X X X X

X X X X X

10 cm
40 cm
2 cm

33
3. Jarak tanam 20 cm x 50 cm

X X X X 20 cm
60 cm X X X X

X X X X

10 cm
50 cm
2m

Keterangan :
Petak 1 Jarak tanam = 20 cm x 30 cm
Petak 2 Jarak tanaman = 20 cm x 40 cm
Petak 3 Jarak tanaman = 20 cm x 50 cm

34
Lampiran 5. Ringkasan Sidik Ragam

F. Hitung
Parameter Jarak Dosis pupuk Interaksi KK (%)
Tanam kandang ayam
Tinggi Tanam 0,56 tn 22,08 ** 0,34 tn 0,84
tn ** tn
Jumlah Cabang Primer 11,45 7,56 0,14 14,34
Umur Muncul Bunga 7,52 ** 0,57 tn 1,86 tn 3,07
Jumlah Polong Pertanaman 2,36 tn 1,00 tn 0,53 tn 13,04t
Jumlah Biji Perpolong 1,93tn 1,43 tn 0,36 tn 14,67t
Keterangan: ** = Berbeda sangat nyata
* = Berbeda nyata
t = Data transformasi
tn = Tidak nyata
KK = Koefisien keragaman

35
Lampiran 6. Kebutuhan Pupuk Per Bedeng

Diketahui :
Jarak tanam = 20 cm x 30 cm
1 ha = 10.000m2
Pupuk kandang 10 ton/ha = 10.000.000
Dosis pemberian pupuk kandang ayam
Rumus:

Luas lahan/ha
Perlakuan x dosis
Luas bedeng

10.000 m2
= x 10.000.000 = 1,66 kg/bedengan
0,2 m x 0,3 m

Diketahui :
Jarak tanaman = 20 cm x 40 cm
1 ha = 10.000m2
Pupuk kandang 15 ton/ha = 15.000.000
Dosis pemberian pupuk kandang ayam
Rumus:

Luas lahan/ha
Perlakuan x dosis
Luas bedeng

10.000 m2
= x 15.000.000 = 1,87 kg/bedengan
800

36
Diketahui :
Jarak tanaman = 20 cm x 50 cm
1 ha = 10.000m2
Pupuk kandang 20 ton/ha = 20.000.000
Dosis pemberian pupuk kandang ayam
Rumus:

Luas lahan/ha
Perlakuan x dosis
Luas bedeng

10.000 m2
= x 20.000.000 = 2,00 kg/bedengan
1000

37
Lampiran 7. Sidik Ragam Tinggi Tanaman

Jarak tanam Pupuk kandang ayam 1 2 3 Total


J1 A0 28,95 28,90 28,50 86,35
A1 29,00 29,05 29,00 87,05
A2 29,15 29,15 29,00 87,30
A3 29,15 29,55 30,00 88,70
J2 A0 28,90 29,00 28,85 86,75
A1 29,15 29,00 29,00 87,15
A2 29,25 29,05 29,05 87,35
A3 29,55 30,00 29,75 89,30
J3 A0 29,00 28,00 28,90 85,90
A1 29,05 29,05 29,00 87,10
A2 29,10 29,00 29,20 87,30
A3 29,70 29,55 29,95 89,20
Total 349,95 349,30 350,20 1049,45

Jarak tanam Pupuk kandang


A0 A1 A2 A3 Total
J1 86,35 87,05 87,30 88,70 349,40
J2 86,75 87,15 87,35 89,30 350,55
J3 85,90 87,10 87,30 89,20 349,50
Total 259,00 261,30 261,95 267,20 1049,45

FK = = 1049,452/36 = 30592,93

JKT = ∑(Y ijK)2 – FK


=28,952 + 29,002 + …………, + 29,952) – 30592,93= 5,56

JKP = – FK

= 86,352 + 87,052 + ………., + 89,202)/3 – 30592,93= 4,19

JKJ = – FK

= 349,402 + 350,552 + 349,502 /12 – 30592,93= 0,07

38
JKA = – FK

= 259,002 + 261,302 + 261,952 + 267,202 /9 –30592,93= 4,00


JK (J*A) = JKP – JKJ – JKA = 30592,93 – 0,07– 4,00= 0,12
JKG = JKT – JKP = 5,56– 4,19 = 1,33
KTP = JKP/DBP = 4,19/11 = 0,38
KTJ = JKJ/ DBJ = 0,07/2 = 0,03
KTA = JKA/DBA = 4,00/3 = 1,33
KT (J*A) = JK (J*A)/DB(J*A) =0,12/12 = 0,02
KTG = JKG/DBG = 1,33/22 = 0,06

Tabel Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Kelompok Faktorial


SK DB JK KT F HIT F Tabel
0,05 0,01
A 3 4,00 1,33 22,08 ** 3,05 4,84
J 2 0,07 0,03 0,56 tn 3,44 5,72
A*J 6 0,12 0,02 0,34 tn 2,55 3,76
K 2 0,04 0,02 0,30 tn 3,44 5,72
G 22 1,33 0,06
TOTAL 83 5,56
Ket: tn = tidak nyata
** = sangat berbeda nyata
* = berbeda nyata
KK = 0,84 %

39
Lampiran 8. Sidik Ragam Jumlah Cabang Primer

Jarak tanam Pupuk kandang ayam 1 2 3 Total


J1 A0 8,50 7,40 4,70 20,60
A1 8,95 8,40 8,35 25,70
A2 9,70 6,35 8,60 24,65
A3 10,30 8,35 7,00 25,65
J2 A0 8,55 7,35 5,15 21,05
A1 9,55 8,05 6,45 24,05
A2 10,95 7,20 8,25 26,40
A3 10,70 10,25 4,50 25,45
J3 A0 9,15 6,60 7,15 22,90
A1 11,10 8,35 8,85 28,30
A2 8,15 6,00 7,75 21,90
A3 9,65 10,10 9,30 29,05
Total 115,25 94,40 86,05 295,70

Jarak tanam Pupuk kandang


A0 A1 A2 A3 Total
J1 20,60 25,70 24,65 25,65 96,60
J2 21,05 24,05 26,40 25,45 96,95
J3 22,90 28,30 21,90 29,05 102,15
Total 64,55 78,05 72,95 80,18 295,70

FK = = 1001,002/36 = 2428,85

JKT = ∑(Y ijK)2 – FK


=27,002 + 26,002 + …………, + 27,502) – 2428,85= 98,45

JKP = – FK

= 80,002 + 83,002 + ………., + 83,002)/3 – 2428,85= 26,28

JKJ = – FK

40
= 328,502 + 343,002 + 329,502 /2428,85= 1,61

JKA = – FK

= 252,002 + 247,502 + 251,002 + 250,502 /9 – 2428,85 = 16,07


JK (J*A) = JKP – JKJ – JKA = 26,28 – 1,68 – 16,07 = 8,60
JKG = JKT – JKP = 98,45– 26,28 = 34,48
KTP = JKP/DBP = 98,45/11 = 8,95
KTJ = JKJ/ DBJ = 1,61/2 = 0,81

Tabel Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Kelompok Faktorial


SK DB JK KT F HIT 0,05 0,01
A 3 16,07 5,36 3,42 3,05 4,82
J 2 1,61 0,81 0,51 3,44 5,72
A*J 6 8,60 1,43 0,91 2,55 3,76
Kelompok 2 37,70 18,85 12,03 3,44 5,72
G 22 34,48 1,57
Total 83 98,45

Ket: tn = tidak nyata


** = sangat berbeda nyata
* = berbeda nyata
KK = 15,24%

41
Lampiran 9. Sidik Ragam Umur Muncul Bunga

Jarak tanam Pupuk kandang ayam 1 2 3 Total


J1 A0 27,00 26,00 27,00 80,00
A1 27,50 27,50 28,00 83,00
A2 28,00 28,50 26,00 82,50
A3 28,00 28,00 27,00 83,00
J2 A0 30,00 27,50 29,50 87,00
A1 28,00 29,00 27,00 84,00
A2 30,00 29,50 28,00 87,50
A3 29,50 27,00 28,00 84,50
J3 A0 28,00 28,50 28,50 85,00
A1 27,00 27,00 26,50 80,50
A2 26,50 27,50 27,00 81,00
A3 27,00 28,50 27,50 83,00
Total 336,50 334,50 330,00 1001,00

Jarak tanam Pupuk kandang


A0 A1 A2 A3 Total
J1 80,00 83,00 82,50 83,00 328,50
J2 87,00 84,00 87,50 84,50 343,00
J3 85,00 80,50 81,00 83,00 329,50
Total 252,00 247,50 251,00 250,50 1001,00

FK = = 1001,002/36 = 27833,36

JKT = ∑(Y ijK)2 – FK


=27,002 + 26,002 + …………, + 27,502) –27833,36= 38,14

JKP = – FK

= 80,002 + 83,002 + ………., + 83,002)/3 –27833,36= 20,30

JKJ = – FK

42
= 328,502 + 343,002 + 329,502 /12 –27833,36= 10,93

JKA = – FK

= 252,002 + 247,502 + 251,002 + 250,502 /9 – 27833,36 = 1,25


JK (J*A) = JKP – JKJ – JKA = 20,31– 10,93– 1,25 = 8,13
JKG = JKT – JKP = 38,14– 20,31 = 15,99
KTP = JKP/DBP = 20,31/11=
KTJ = JKJ/ DBJ = 10,93/2 = 5,47
KTA = JKA/DBA = 1,25/3 = 0,42
KT (J*A) = JK (J*A)/DB(J*A) = 8,13/12 = 1,35
KTG = JKG/DBG = 15,99/22 = 0,73

Tabel Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Kelompok Faktorial


SK DB JK KT F HIT F Tabel
0,05 0,01
A 3 1,25 0,42 0,57 tn 3,05 4,84
J 2 10,93 5,47 7,52 ** 3,44 5,72
A*J 6 8,13 1,35 1,86 tn 2,55 3,76
K 2 1,85 0,92 1,27 3,44 5,72
G 22 15,99 0,73
TOTAL 83 38,14
Ket: tn = tidak nyata
** = sangat berbeda nyata
* = berbeda nyata
KK = 3,07 %

43
Lampiran 10. Sidik Ragam Jumlah Polong Pertanaman

Jarak tanam Pupuk kandang ayam 1 2 3 Total


J1 A0 21,50 11,50 18,50 51,50
A1 22,00 29,00 23,00 74,00
A2 22,00 28,00 23,00 73,00
A3 24,00 24,00 32,50 80,50
J2 A0 20,00 26,00 26,50 72,50
A1 28,50 43,00 18,50 90,00
A2 33,50 34,00 27,50 95,00
A3 28,50 24,00 21,00 73,50
J3 A0 28,50 28,00 29,50 86,00
A1 24,00 18,00 40,50 82,50
A2 33,00 33,00 25,50 91,50
A3 32,00 43,00 17,50 92,50
Total 100806,25 116622,25 92112,25 309540,75

Jarak tanam Pupuk kandang


A0 A1 A2 A3 Total
J1 51,50 74,00 73,00 80,50 279,00
J2 72,50 90,00 95,00 73,50 331,00
J3 86,00 82,50 91,50 92,50 352,50
Total 210,00 246,50 259,50 246,50 962,50

FK = = 962,502/36 = 25733,51

JKT = ∑(Y ijK)2 – FK


=21,502 + 11,502 + …………, + 17,502) – 25,733,51 = 1722,24

JKP = – FK

= 51,502 + 74,002 + ………., + 92,502)/3 –2533,51 = 550,41

JKJ = – FK

= 279,002 + 331,002 + 352,502 /12 –25733,51 = 238,01

44
JKA = – FK

= 210,002 + 246,502 +259,502 +246,502 /9 –25733,51 =151,47


JK (J*A) = JKP – JKJ – JKA =550,41– 238,01 –151,47=160,93
JKG = JKT – JKP = 1722,24–550,41 = 1110,28
KTP = JKP/DBP = 550,41/11 = 5,0
KTJ = JKJ/ DBJ =238,01 /2 = 119,01

Tabel Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Kelompok Faktorial


SK DB JK KT F HIT F Tabel
0,05 0,01
A 3 151,47 50,49 1,00 tn 3,05 4,84
J 2 238,01 119,01 2,36 tn 3,44 5,72
A*J 6 160,93 26,82 0,53 tn 2,55 3,76
K 2 61,56 30,78 0,61 3,44 5,72
G 22 1110,28 50,47
TOTAL 83 1722,24
Ket: tn = tidak nyata
** = sangat berbeda nyata
* = berbeda nyata
KK = 13,04 %

45
Lampiran 11. Sidik Ragam Jumlah Biji Perpolong

Jarak tanam Pupuk kandang ayam 1 2 3 Total


J1 A0 4,85 3,85 2,70 11,40
A1 5,40 4,15 4,15 13,70
A2 4,95 3,90 3,65 12,50
A3 6,60 4,10 3,15 13,85
J2 A0 4,35 3,80 2,75 10,90
A1 7,10 4,20 3,65 14,95
A2 6,35 4,10 4,20 14,65
A3 5,85 5,55 2,60 14,00
J3 A0 6,40 3,45 3,75 13,60
A1 6,35 4,25 4,15 14,75
A2 6,10 3,20 4,75 14,05
A3 5,75 4,55 5,00 15,30
Total 490700 241081 198025 929806

Jarak tanam Pupuk kandang


A0 A1 A2 A3 Total
J1 11,40 13,70 12,50 13,85 51,45
J2 10,90 14,95 14,65 14,00 54,50
J3 13,60 14,75 14,05 13,30 57,70
Total 35,90 43,40 41,20 43,15 163,65

FK = = 163,652/36 = 93381,17

JKT = ∑(Y ijK)2 – FK


=4,852 + 3,852 + …………, + 5,002) – 93381,17= 9275,08

JKP = – FK

= 11,402 + 13,702 + ………., + 13,302)/3 – 9338,17= 2518,41

46
JKJ = – FK

= 51,452 + 54,502 + 57,702 /12 – 9338,17= 943,93

JKA = – FK = 35,902 + 43,402 + 41,202 +43,15 2 /9 – 9338,17=

1047,74

JK (J*A) = JKP – JKJ – JKA = 9338,17– 943,93 –1047,74 = 526,74


JKG = JKT – JKP = 9275,08 –2518,41 = 5378,07
KTP = JKP/DBP =2518,41 /11 = 22,89
KTJ = JKJ/ DBJ =943,93 /2 = 471,97

Tabel Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Kelompok Faktorial


SK DB JK KT F HIT F Tabel
0,05 0,01
A 3 1047,74 349,25 1,43 tn 3,05 4,84
J 2 943,93 471,97 1,93 tn 3,44 5,72
A*J 6 526,74 87,79 0,36 tn 2,55 3,76
K 2 1378,60 689,30 2,82 3,44 5,72
G 22 5378,07 244,46
TOTAL 83 9275,08
Ket: tn = tidak nyata
** = sangat berbeda nyata
* = berbeda nyata
KK = 14,67%

47
Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian

Pembuatan Bedengan Penimbangan Pupuk Kandang


Ayam

Pengukuran pH Tanah Pemberian Pupuk Kandang Ayam

Penanaman Kacang Tanah Penyiraman Kacang Tanah

48
Tanaman Kacang Tanah Panen

Penjemuran Sampel Biji Kacang Tanah Varietas Gajah

49

Anda mungkin juga menyukai