Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 9 STATISTIKA OFFISIAL

Mohammad Ferdi (F1A218037)


Arya Sandi (F1A218071)
Nanda Adehlya F.L (F1A220015)
Asnur Saputra (F1A220034)
Putri Riski Fahyuni (F1A220054)
Lani Rahmadani (F1A220087)
Boby Iwan (F1A220070)
Yusri Hariani (F1A220104)

Dosen Pengampu
Za’ima Nurrusydah SST, M.Si
Hasil Produksi Padi di Sulawesi Tenggara

pada Tahun 2021 dalam Model Regresi


Linear
1. PENDAHULUAN

Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapat perhatian yang cukup besar dari pemerintah
karena perannya yang sangat penting dalam rangka pembangunan ekonomi jangka panjang serta
pemulihan ekonomi bangsa. Peranan sektor pertanian sebagai sumber penghasil kebutuhan pokok,
sandang dan papan, menyediakan lapangan kerja bagi sebagian besar penduduk, memberikan
kontribusi terhadap pendapatan nasional yang tinggi dengan ketergantungan yang rendah pada impor
(multiplier effect) yaitu keterkaitan input-output antara industri, konsumsi dan investasi.
Indonesia memiliki lahan pertanian yang cukup besar, tentulah harus dapat menghasilkan bahan
pangan yang cukup untuk dikonsumsi penduduknya bahkan hasil produksi dapat melebihi kebutuhan
masyarakat, pangan dalam hal ini yaitu beras. Kenyataan saat ini, produksi beras di Indonesia belum
dapat memenuhi permintaan masyarakat sehingga mengharuskan pemerintah Indonesia untuk
mengadakan impor beras agar dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri (Badrudin, 2011).
Padi merupakan salah satu hasil dari pertanian dari subsektor tanaman pangan. Padi juga merupakan
tanaman budidaya terpenting dalam peradaban dunia terutama di Indonesia, dikarenakan padi
merupakan penghasil beras. Dimana beras adalah bahan pangan pokok dan merupakan sumber kalori
bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh luas panen lahan dan produktivitas
terhadap hasil produksi padi di Sulawesi Tenggara 2021 dengan regresi linear berganda.
2. ANALISIS REGRESI LINEAR
BERGANDA Teknik regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan dua
atau lebih variabel bebas (X1,X2,X3,...,X+k) terhadap variabel terikat (Y).

Model regresi linier berganda untuk populasi diatas dapat ditaksir dengan model regresi linier
berganda untuk sampel, yaitu :

2.1 UJI ASUMSI KLASIK


a. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut heteroskedastisitas.
b. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas
atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
mendekati normal.
2.2 KOEFISIEN DETERMINASI
Koefisien determinasi ganda (coefficient of multiple determination)
dinotasikan dengan didefinisikan sebagai berikut:

R2 akan bernilai 0 bila semua bk = 0. R2 akan bernilai 1 bila semua amatan Y berada tepat pada permukaan respon
suaiannya.
R2adj adalah penyesuaian dari R2. Nilai R2adj ditentukan dengan
rumus :

dengan n = jumlah amatan


Nilai R2adj hanya akan naik jika nilai (n-k)JKG turun, karena (n-1) JKT tetap. Model yang baik

memiliki R2adj yang besar.


3. METODOLOGI PENELITIAN
Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari BPS, Survei Kerangka Sampel Area
(KSA) 2021.
3.1 IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN
Dalam penelitian ini, variabel yang diukur yaitu:
VARIABEL
a. Luas Panen (X1) : luas lahan yang dari hasil suatu komoditi yang sudah siap panen yang diukur
b. Prokduktivitas
dalam ha (X2) : hasil persatuan atau satu lahan yang panen dari seluruh luas lahan yang di panen
yang diukur dalam ku/ha.
c. Produksi (Y) : banyaknya padi dalam rentang satu tahun yang diukur dalam satuan ton.
3.2 ANALISIS DATA
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi linier berganda. Model ini
dipilih untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
baik secara parsial maupun bersama-sama. Sebelum model regresi digunakan untuk menguji
hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan :
a. Pengujian Asumsi Klasik
Terdiri atas uji normalitas, heteroskedastisitas, dan multikolienritas.
b. Pengujian Hipotesis
Apabila syarat untuk ditelitinya suatu model regresi telah terpenuhi semua,
langkah selanjutnya untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis dalam
penelitian ini, dilakukan analisis data dengan uji F dan uji T
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini adalah tabel Luas Panen, Prokdutivitas, dan Produk Padi menurut
Kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2021.
4.1 UJI NORMALITAS
Hasil uji normalitas untuk data luas panen, produktivitas dan
produksi dapat dilihat pada gambar berikut.

Berdasarkan hasil pengujian, data pada variabel luas


panen dan produksi dapat disimpulkan tidak normal yang
ditandai nilai dari P-Value berturut-turut sebesar 0,000 dan
0,000 yang dimana kurang dari 0,05. Sedangkan pada
variabel produktivitas itu berdistribusi normal ditandai nilai
dari P-Value sebesar 0,184 yang dimana lebih dari 0,05.
Dalam uji regresi, salah satu syaratnya adalah datanya harus 4.2 UJI HETEROSKEDASTISITAS
berdistribusi normal, maka kita akan mentasformasikan data Uji heteroskedastisitas merupakan bagian dari uji asumsi
tersebut. Berikut adalah hasil uji normalitas dari variabel luas klasik. Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji
panen dan produksi yang telah di trasformasikan. terjadinya perbedaan varians dari nilai residual pada suatu
periode pengamatan keperiode pengamatan lainnya.
Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas dari variabel
luas panen dan produktivitas terhadap variabel produksi
dengan metode Glejser.

Berdasarkan hasil pengujian, data pada variabel luas panen


dan produksi dapat disimpulkan telah normal yang ditandai
Pada hasil uji diatas, tidak ada heteroskedastisitas pada
nilai dari P-Value berturut-turut sebesar 0,132 dan 0,180
pada yang di tandai dengan nilai P-Value dari variabel luas
yang dimana lebih dari 0,05.
panen dan produktivitas yang berturut-turut sebesar 0,713
dan 0,488 yang dimana nilai ini lebih besar dari 0,05.
4.3 UJI MULTIKOLINERITAS 4.4 KOEFISIEN DETERMINASI
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model Koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui berapa
ditemukannya korelasi antar variabel independent. Berikut persen pengaruh yang diberikan variabel bebas secara
adalah hasil Uji multikolinieritas untuk variabel luas panen simultan terhadap variabel terikat. Hasil koefisien
dan tenaga kerja. determinasi dapat dilihat pada gambar berikut.

Berdasarkan hasil uji diatas, tidak ditemukannya korelasi Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa nilai dari R2
diantara variabel luas panen dan produktivitas. Hal ini sebesar 1. Hal ini dapat diartikan bahwa pengaruh dari
dapat dibuktikan dengan nilai VIF dari variabel luas panen variabel luas panen dan produktivitas dapat menjelaskan
dan produktivitas berturut-turut sebesar 1,448 dan 1,448 variabel produksi sebesar 100%.
yang dimana nilai ini kurang dari 10 yang menandakan
bawa tidak ada korelasi antara variabel luas panen dan
produktivitas.
4.5 UJI F 4.6 PENENTUAN MODEL REGRESI LINEAR
Uji F bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya BERGENDA
pengaruh secara simultan (bersama-sama) yang diberikan
variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut adalah hasil
dari uji F yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Dari gambar diatas, kita dapat kita tentukan nilai β dari


kolom unstandardized coefficients B. nilai dari b0, b1, dan
b2 berturut-turut adalah 0,053, 1,025 dan 0,005. Jadi model
regresinya adalah sebagai berikut.

Pada hasil uji F diatas, dapat kita lihat bahwa nilai sig
sebesar 0,00 dan nilai ini lebih kecil dari 0,05. Jadi dapat Dari model di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jika
kita simpulkan bahwa variabel luas panen dan produktivitas variabel luas panen dan produktivitas adalah nol (0) atau
secara simultan mempengaruhi variabel produksi. konstan maka hasil produksi akan sebesar 0,053 ton.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, maka dapat 5. Pada uji F dapat kita simpulkan bahwa variabel luas
diambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut. panen dan produktivitas secara simultan mempengaruhi
1. Pada uji normalitas,hanya variabel produktivitas yang variabel
6. Dalamproduksi.
penelitian tidak perlu lanjut ke uji T karena tujuan
berdistribusi normal. Sedangkan untuk variabel luas panen dari uji T sendiri untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
dan produksi karena tidak berdistribusi normal sehingga secara parsial terhadap variabel terikat dimana dari hasil uji
dilakukan transformasi data. F yang didapatkan bahwa variabel bebas secara simultan
2. Pada uji heteroskedastisitas, tidak terjadi gejala berpengaruh terhadap variabel terikat.
heteroskedastisitas. 7. Model regresi luas panen dan produktivitas terhadap
3. Pada uji multikolinieritas, tidak terjadi korelasi antar hasil produksi padi di Sulawesi Tenggara tahun 2021
variabel besar. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai VIF adalah sebagai berikut.
dari variabel luas panen dan produktivitas yang dimana nilai
ini kurang
4. Nilai dariR10.
dari 2
adalah 1dan hal ini dapat diartikan bahwa
5.2 SARAN
pengaruh dari variabel luas panen dan produktivitas dapat
menjelaskan variabel produksi sebesar 100%. Penulis menyarankan agar metode analisis regresi dapat
dipergunakan dalam mengetahui hasil produksi padi
sehingga dapat di pergunakan sebagai acuan untuk
mengambil keputusan. Dari hasil analisis diatas penulis juga
dapat mengajukan saran bahwa peningkatan produksi padi
di Sulawesi Tenggara agar dapat dilakukan dengan
meningkatkan fator-faktor yang mempengaruhinya yaitu
luas panen dan produktivitas.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai