Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Pada penelitian kali ini perusahaan perbankan yang terdaftar pada BEI (Bursa Efek Indonesi
a) memberikan peranan sebagai pemberian data yang akan diolah dalam penelitian ini. BEI
(Bursa Efek Indonesia) merupakan sebuah bentuk bursa saham yang memberikan fasilitas dal
am pendapatan tetap, instrumen derivatif, perdagangan saham, reksadana hingga obligasi yan
g bersifat syariah. Data perdagangan real time dalam data-feed format pula disediakan oleh B
EI yang ditujukan untuk vendor data maupun perusahaan. Informasi mendetail yang diberika
n BEI disajikan pula kepada publik. Melalui media cetak dan elektronik BEI melakukan peny
ebaran data terkait harga saham. Indeks pada harga saham memberikan pengaruh pada perger
akan harga saham, dan pada saat ini BEI memiliki 6 indeks yang ada dengan menambahkan 1
0 jenis indeks sektoral yang dijadikan indikator.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada 10 Desember 1977
dengan nama Bursa Efek Jakarta. Bursa Efek diresmikan oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalan
kan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal) yang kemudian berubah nama menj
adi Badan Pengawas Pasar Modal pada 13 Juli 1992 yang kemudian dijadikan HUT BEJ. Pen
gaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT.Semen Cibinong sebagai
emiten pertama 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara dan beberapa tahun k
emudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi
yang dikeluarkan pemerintah.

Sekitar tahun 1977-1987 Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987
baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen P
asar Modal. Tahun 1987 ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang
memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor a
sing menanamkan modal di Indonesia.

Tahun 1988-1990 paket deregulasi dibidang perbankan dan pasar modal diluncurkan. Pintu B
EJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.

70
Pada 2 Juni 1988 dibuka Bursa Paralel Indonesia (BPI) yang mulai beroperasi dan dikelola ol
eh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broke
r dan dealer.

Sekitar Desember 1988 pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang m
emberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif b
agi pertumbuhan pasar modal. Bursa Efek Surabaya mulai beoperasi pada 16 Juni 1989 dan d
ikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT.Bursa Efek Surabaya.

Pada 22 Mei 1995 sistem otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer
JATS (Jakarta Automated Trading Systems). Demi menjaga perdagangan bursa efek pada 10
November 1995 Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasa
r Modal. Undang- Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996.

Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1995. Pada tahun 20
00 Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal I
ndonesia dan tahun 2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote
trading).

Hingga saat ini Indonesia memiliki Bursa Efek Indonesia yang merupakan penggabungan Bu
rsa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 2007.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Asumsi Klasik

Dalam analisis regresi linier berganda peneliti harus memenuhi asumsi asumsi
yang di tetapkan agar menghasilkan nilai nilai yang tidak semu. Maka dari itu perlu di
lakukan uji asumsi klasik sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui variabel
berdistribusi normal atau tidak. Apabila asumsi ini di langar maka uji statistik menjadi
tidak valid. Untuk melakukan uji normalitas ini dapat dilakukan dengan uji grafik dan
uji statistik ( Indrawati, 2015). Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan
uji statistik yaitu dengan cara uji statistik non-parametik, Kolmogorov-Smirnov, jika n
ilai asymp.sig>Nilai signifikan (0,05) maka dapat di simpulkan data berdistribusi nor
mal Uji normalitas merupakan suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui variabel be
rdistribusi normal atau tidak. Apabila asumsi ini di langar maka uji statistik menjadi ti
dak valid. Untuk melakukan uji normalitas ini dapat dilakukan dengan uji grafik dan u
ji statistik ( Indrawati, 2015). Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan u
ji statistik yaitu dengan cara uji statistik non-parametik, Kolmogorov-Smirnov, jika ni
lai asymp.sig>Nilai signifikan (0,05) maka dapat di simpulkan data berdistribusi norm
al. Hasil pengujian normalitas terhadap masing-masing indikator pada tiap variabel be
bas dan variabel terikat sebagai berikut :

Tabel 4.1
Tabel Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan, mendapatkan hasil


nilai Asymp. Sig. (2-tailed) dari Tabel diatas Uji Normalitas sebesar 0,000 yang tidak
sesuai dengan ketentuan ketentuan yakni > 0,5 menunjukkan data berdistribusi tidak
the dengan normal, oleh karena itu dapat dilihat bahwa data yang dihasilkan melalui u
ji normalitas pendistribusiannya dpat dikatakan tidak normal.

b. Uji Multikolenieritas

Menurut Indrawati (2015) uji multikolenieritas dilakukan dengan tujuan un


tuk mengetahui apabila terjadi korelasi antara variabel independen karena jika ad
a korelasi akan menyebabkan koefesien refresi berluktuasi tinggi sehingga mengu
rangi keyakinan hasil penguji. Untuk itu mengetahu ada dan tidak nya multikoine
ritas dalam model regresi berganda dengan melihat nilai Variance Inflation Factor
(VIF) dan nilai toleransi.
Menurut Cooper & Schindler dalam Indrawati (2015) nilai toleransi yang
lebih dari 0,10 atau VIF kurang dari 10 maka menunjukkan multikoliearitas signif
ikan.

Tabel 4.2
Tabel Hasil Uji Multikolenieritas

Coefficients

Model

Seperti pada pendapat dari para ahli, bahwa dasar pengambilan keputusan dalam
uji multikolinearitas ini, dapat dilakukan dengan cara melihat nilai Tolerance dan
VIF. Berdasarkan tabel output diatas "Coefficients" pada bagian "Collinearity Sta
tistics" diketahui nilai Tolerance untuk variabel Kepemilikan Manajerial (X1), Ke
pemilikan Institusional (X2) dan Leverage (X3) adalah 0.984, 0. 965, 0. 978 yakn
i lebih besar dari 0,10.
Sementara, nilai VIF untuk variabel Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilikan I
nstitusional (X2) dan Leverage (X3) adalah 1.016, 1.037, 1.022 < 10,00yang dim
ana mengacu pada dasar pengambilan keputusan dalam uji multikolinearitas sehi
ngga, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolineritas dalam model
regresi.
c. Uji Heterokedasitas
Menurut Ghozali (2018) menyatakan bahwa uji hereroskedastisitas bertujuan men
guji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan varian dan residual satu p
engamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan lain tetap, maka d
isebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Tabel 4.3
Tabel Hasil Uji Heterokedasitas

Setelah dilakukan uji heterokedatisitas hasilnya menunjukkan tidak ada heter


okedatisitas, karena diketahui signifikansi (Sig.) variabel Kepemilikan Manajeria
l (X1), Kepemilikan Institusional (X2) dan Leverage (X3) bernilai sama semua ya
kni 1.000, dikarenakan nilai signifikansi variabel lebih besar dari 0.05 sehingga d
asar pengambilan keputusan dalam uji glejser dapat diambil kesimpulan bahwa ti
dak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.

d. Uji Autokolerasi
Dalam uji autokorelasi dapat dilakukan dengan cara melihat besaran Durbin-Wats
an (D-W) sebagai berikut (Sanusi, 2011):
d<dL : maka terjadi autokorelasi positif
d>4-d :maka terjadi autokorelasi negatif
dU< d < 4-dU : maka tidak terjadi autokorelasi
dL< d < dU atau 4-dU<d <4-dL : maka pengujian tidak menyakinkan.
Hasil pengujian autokorelasi terhadap masing-masing indikator pada tiap variabel
bebas dan variabel terikat sebagai berikut :

Tabel 4.4
Tabel Hasil Uji Autokorelasi
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Nilai durbin watson pada tabel tersebut sebe
sar 1.950 dibandingkan dengan nilai durbin watson tabel pada tabel durbin watso
n yang ada pada lampiran. Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah:

Nilai du dan dl diperoleh dari tabel durbin watson. Oleh karena penelitian ini men
ggunakan jumlah sampel 128 (n=128) dan jumlah variabel bebas sebanyak 3 (k=
3), maka nilai dl tabel adalah sebesar 1,2437 ( 4 – dl = 3,7563) dan du tabel sebes
ar 1,6505 (4 – du = 3,3405). Hal ini berarti du < d < 4-du sehingga dapat disimpul
kam bahwa tidak terdapat autokorelasi pada model.

4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini analisis regresi linier berganda digunakan untuk


mengetahui pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage terhadap kinerja
keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2020. Dengan demikian analisis regresi
linier bergada dirumuskan sebagai berikut:
Y= a+b1X1+b2X2+e
Keterangan :
Y : Kinerja Keuangan
X1 : Good Corporate Governance
X2 : Leverage
a. : Konstanta
b. : Koefesien Regresi
e. : Variabel Penganggu

Tabel 4.5
Tabel Output Variables Entered/Removed
Tabel output "Variables Entered/Removed" di atas memberikan informasi tentang var
iabel penelitian seta metode yang digunakan dalam analisis regresi. Adapun variabel indepen
dent yang dipakai dalam analisis in adalah variabel variabel Kepemilikan Manajerial (X1), K
epemilikan Institusional (X2) dan Leverage (X3). Sementara variabel dependent adalah varia
bel Kinerja Keuangan. Analisis regresi menggunakan metode Enter. Tidak ada variabel yang
dibuang sehingga pada kolom Variables Removed tidak ada angkanya atau kosong.

Tabel 4.6
Tabel Model Summary

Tabel "Model Summary" memberikan informasi tentang nilai koefisien determinasi, y


akni kontribusi atau sumbangan pengaruh variabel Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilika
n Institusional (X2) dan Leverage (X3) secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel Ki
nerja Keuangan.

Tabel 4.7
Tabel Anova
Tabel "ANOVA" memberikan informasi tentang ada tidaknya pengaruh variabel Kep
emilikan Manajerial (X1), Kepemilikan Institusional (X2) dan Leverage (X3) secara simultan
(bersama-sama) terhadap variabel Kinerja Keuangan.

Tabel 4.8
Tabel Coefficients

Tabel "Coefficients" memberikan informasi tentang persamaan regresi dan ada tidakn
ya pengaruh variabel Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilikan Institusional (X2) dan Leve
rage (X3) secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel Kinerja Keuangan.

Berdasarkan keempat output di atas, maka peneliti dapat membuat ringkasan hasil ana
lisis regresi multiples seperti gambar di bawah ini :

Tabel 4.9
Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Koefisien Regresi thitung Sig.


Konstanta -3286.235
X1 -0.657 -0.361 0.718
X2 1.094 1.271 0.206
X3 0.033 0.278 0.782
Fhitung 0.557 0.000
R Square = - 0.11

4.2.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefesien determinasi (R2) sering disebut juga koefesien determinasi majemuk, y


ang mana berfungsi untuk mengetahui tingkat hubungan variabel terikat (Y) dengan s
emua variabel bebas yang menjelaskan secara bersama sama penilaian koefesien deter
minasi adalah sebagai berikut :
A. Jika nilai koefesien determinasi relatif renda, maka kemampuan variabel bebas dal
am menjelaskan variasi variabel terikat juga relatif kecil.
B. Jika nilai koefesien determinasi relatif tinggi, maka keampuan variabel bebas
dalam menjelaskan variasi variabel terikat juga relative tinggi, maka semakin baik
juga model itu.
Dengan demikian koefisien determinasi dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 4.10
Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel "Model Summary" memberikan informasi tentang nilai koefisien determinasi, y


akni kontribusi atau sumbangan pengaruh variabel Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilika
n Institusional (X2) dan Leverage (X3) secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel Ki
nerja Keuangan.
Dari nilai yang dilakukan perhitungan menghasilkan sebuah hasil yakni Nilai pada
Kolom R, yaitu sebesar 0.115. Artinya variasi seluruh variabel bebas dapat mempengaruhi
perubahan Variabel Terikat sebesar 0.115 (11.5%). Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain diluar penelitian.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

Sehubungan dengan perumusan masalah dan hipotesis penelitian yang dilakukan


sebagaimana diuraikan pada bagian sebelumnya, maka dapat dijelaskan bahwa varia
bel-variabel yang mempunyai pengaruh Kinerja Keuangan (Y) adalah faktor-faktor
yang terdiri dari Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilikan Institusional (X2) dan
Leverage (X3).

a. Uji t
Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independent secara berpengaruh terhadap variabel dependep (Sugiyono, 2014). Jika
nilai tabel pada mode analisis regresi memiliki bebas berpengaruh secara parsial
terhadap variabel terikat. Jika pada tabel analisis regresi nilai sig > 0,05 maka variabel
bebas tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat.
Dengan demikian hasil uji hipotesis uji t dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 4.11
Tabel Hasil Uji T
Pada tabel koefisien regresi digunakan T hitung sebagai acuan Yang di
mana T hitung yang digunakan disini merupakan T Hitung dari keempat varia
bel.
Dengan ini saya menggunakan hipotesis awal yang saya buat yang di mana :
H0 = T hitung < T tabel
H1 = T hitung > T tabel
X1 = T hitung > T tabel -0,361 < 2,20
X2 = T hitung > T tabel -1,27 > 2,20
X3 = T hitung > T tabel 0,278 > 2,20
Maka dapat diambil kesimpulan variable Good corporate governance dan
Leverage lebih berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan dapat diuraikan secara mendalam terkait
hasil terhadap penelitian yang dilakukan, dan juga berdasarkan hasil uji yang dilakuka
n dapat diambil terkait pemaparan hasil dalam penelitian ini yakni

Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah dilakukan, mendapatkan hasil


nilai Asymp. Sig. (2-tailed) dari Tabel diatas Uji Normalitas sebesar 0,000 yang tidak
sesuai dengan ketentuan ketentuan yakni > 0,5 menunjukkan data berdistribusi tidak
dengan normal, oleh karena itu dapat dilihat bahwa data yang dihasilkan melalui uji n
ormalitas pendistribusiannya dpat dikatakan tidak normal.

Seperti pada pendapat dari para ahli, bahwa dasar pengambilan keputusan dala
m uji multikolinearitas in, dapat dilakukan dengan cara melihat nilai Tolerance dan VI
F. Berdasarkan tabel output diatas "Coefficients" pada bagian "Collinearity Statistics"
diketahui nilai Tolerance untuk variabel Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilikan I
nstitusional (X2) dan Leverage (X3) adalah 0.984, 0. 965, 0. 978 yakni lebih besar dar
i 0,10.

Sementara, nilai VIF untuk variabel Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilikan Instit
usional (X2) dan Leverage (X3) adalah 1.016, 1.037, 1.022 < 10,00yang dimana men
gacu pada dasar pengambilan keputusan dalam uji multikolinearitas sehingga, dapat d
isimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolineritas dalam model regresi.
Setelah dilakukan uji heterokedatisitas hasilnya menunjukkan tidak ada heteroked
atisitas, karena diketahui signifikansi (Sig.) variabel Kepemilikan Manajerial (X1), K
epemilikan Institusional (X2) dan Leverage (X3) bernilai sama semua yakni 1.000, di
karenakan nilai signifikansi variabel lebih besar dari 0.05 sehingga dasar pengambilan
keputusan dalam uji glejser dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terjadi gejala heter
oskedastisitas dalam model regresi.

Dari hasil uji autokorelasi dapat dilihat bahwa Nilai durbin watson pada tabel t
ersebut sebesar 1.950 dibandingkan dengan nilai durbin watson tabel pada tabel durbi
n watson yang ada pada lampiran. Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah:

Nilai du dan dl diperoleh dari tabel durbin watson. Oleh karena penelitian ini menggu
nakan jumlah sampel 128 (n=128) dan jumlah variabel bebas sebanyak 3 (k=3), maka
nilai dl tabel adalah sebesar 1,2437 ( 4 – dl = 3,7563) dan du tabel sebesar 1,6505 (4 –
du = 3,3405). Hal ini berarti du < d < 4-du sehingga dapat disimpulkam bahwa tidak t
erdapat autokorelasi pada model.

Dalam penelitian ini analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengeta
hui pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage terhadap kinerja keuangan y
ang terdaftar di BEI pada tahun 2020. Dengan demikian hasil analisis regresi linier be
rgada sebagai berikut:

Tabel output "Variables Entered/Removed" memberikan informasi tentang variabel p


enelitian seta metode yang digunakan dalam analisis regresi. Adapun variabel indepen
dent yang dipakai dalam analisis in adalah variabel variabel Kepemilikan Manajerial
(X1), Kepemilikan Institusional (X2) dan Leverage (X3). Sementara variabel depende
nt adalah variabel Kinerja Keuangan. Analisis regresi menggunakan metode Enter. Ti
dak ada variabel yang dibuang sehingga pada kolom Variables Removed tidak ada an
gkanya atau kosong.

Tabel "Model Summary" memberikan informasi tentang nilai koefisien determinasi, y


akni kontribusi atau sumbangan pengaruh variabel Kepemilikan Manajerial (X1), Kep
emilikan Institusional (X2) dan Leverage (X3) secara simultan (bersama-sama) terhad
ap variabel Kinerja Keuangan.
Tabel "ANOVA" memberikan informasi tentang ada tidaknya pengaruh variabel Kep
emilikan Manajerial (X1), Kepemilikan Institusional (X2) dan Leverage (X3) secara s
imultan (bersama-sama) terhadap variabel Kinerja Keuangan.

Tabel "Coefficients" memberikan informasi tentang persamaan regresi dan ada tidakn
ya pengaruh variabel Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilikan Institusional (X2) d
an Leverage (X3) secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel Kinerja Keuanga
n.

Berdasarkan keempat uji di atas, maka peneliti dapat membuat ringkasan hasil analisis
regresi multiples seperti gambar di bawah ini :

Tabel 4.12
Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Koefisien Regresi thitung Sig.


Konstanta -3286.235
X1 -0.657 -0.361 0.718
X2 1.094 1.271 0.206
X3 0.033 0.278 0.782
Fhitung 0.557 0.000
R Square = - 0.11

Koefesien determinasi (R2) sering disebut juga koefesien determinasi majemuk, y


ang mana berfungsi untuk mengetahui tingkat hubungan variabel terikat (Y) dengan s
emua variabel bebas yang menjelaskan secara bersama sama, hasil penilaian koefesie
n determinasi adalah sebagai berikut :
Tabel "Model Summary" memberikan informasi tentang nilai koefisien determ
inasi, yakni kontribusi atau sumbangan pengaruh variabel Kepemilikan Manajerial (X
1), Kepemilikan Institusional (X2) dan Leverage (X3) secara simultan (bersama-sam
a) terhadap variabel Kinerja Keuangan.

Dari nilai yang dilakukan perhitungan menghasilkan sebuah hasil yakni Nilai pada
Kolom R, yaitu sebesar 0.115. Artinya variasi seluruh variabel bebas dapat
mempengaruhi perubahan Variabel Terikat sebesar 0.115 (11.5%). Sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
Uji t dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independent secara berpengaruh terhadap variabel dependep (Sugiyono, 2014). Jika
nilai tabel pada mode analisis regresi memiliki bebas berpengaruh secara parsial
terhadap variabel terikat. Jika pada tabel analisis regresi nilai sig > 0,05 maka variabel
bebas tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat.
Dengan demikian hasil uji hipotesis uji t dirumuskan sebagai berikut:
Pada tabel koefisien regresi digunakan T hitung sebagai acuan Yang di mana T
hitung yang digunakan disini merupakan T Hitung dari keempat variabel.
Dengan ini saya menggunakan hipotesis awal yang saya buat yang di mana :
H0 = T hitung < T tabel
H1 = T hitung > T tabel
X1 = T hitung > T tabel -0,361 < 2,20
X2 = T hitung > T tabel -1,27 > 2,20
X3 = T hitung > T tabel 0,278 > 2,20
Maka dapat diambil kesimpulan variable Good corporate governance dan Leverage le
bih berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitiann yang dilakukan sehingga dapat dilakukan pengambilan kesim


pulan bahwa good corporate governance yang menggunakan variabel kepemilikan institusion
al dan kepemilikan manajerial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja k
euangan, dapat dilihat berdasarkan beberapa hasil analisis data yakni uji normalitas yang men
unjukkan bahwa Uji Normalitas sebesar 0,000 yang tidak sesuai dengan ketentuan ketentuan
yakni > 0,5 menunjukkan data berdistribusi tidak dengan normal, oleh karena itu dapat dilih
at bahwa data yang dihasilkan melalui uji normalitas pendistribusiannya dapat dikatakan tida
k normal, dan dilakukannya pengujian asumsi klasik pula terhadap data yang ditunjukan deng
an tidak terjadinya ketiga bagian pada uji asumsi klasik tersebut, kemudian pada koefisien det
erminasi menunjukkan hasil yang simultan pada variabel dependen kepada variabel dependen
dan uji hipotesis yang terakhir dilakukan yakni uji t memberikan hasil bahwa kesimpulan var
iable Good corporate governance dan Leverage memberikan pengaruh yang signifikan terhad
ap kinerja keuangan.

Leverage juga memberikan pengaruh positif dalam kinerja keuangan pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI. Pada penelitian ini tingginya leverage memberikan dukunga
n bagi perusahaan dengan tujuan meningkatkan kinarja pada keuangan pada perusahaan perb
ankan yang terdaftar pada BEI dalam kurun waktu 2018 – 2020. Ukuran perusahaan yang bes
ar memberikan pengaruh pula pada leverage pada kinerja keuangan perusahaan. Dalam situas
i seperti ini secara tidak langsung memberikan penguatan pada jumlah leverage pada kinerja
keuangan pada perusahaan perbankan periode 2018 – 2020 yang terdaftar pada BEI.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang membuahkan kesimpulan oleh karena itu saran dibe
rikan untuk selanjutnya, yakni penggunaan perusahaan yang digunakan diluar perusahaan per
bankan yang saat ini dilakukan oleh peneliti, sehingga dengan perbedaan perusahaan tersebut
mampu memberikan perbedaan hasil terkait yang dilakukan dalam penelitian ini, yang diman
a dapat memberikan harapan bahwa implementasi pengelolaan perusahaan dengan baik, deng
an tujuan meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai