OLEH :
1. Untuk menguji dan menganalisis peran audit internal apakah berpengaruh pada pengajuan
KTA pada perusahaan perbankan di Indonesia.
2. Untuk menguji dan menganalisis sistem pengendalian internal apakah berpengaruh pada
pengajuan KTA pada perusahaan perbankan di Indonesia.
3. Untuk menguji dan menganalisis secara simultan peran audit internal dan sistem
pengendalian internal apakah berpengaruh pada pengajuan KTA pada perusahaan
perbankan di Indonesia.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian tersebut adalah para karyawan yang bertugas sebagai audit internal di
perusahaan perbankan di Indonesia perihal pengajuan KTA. Sampel berdasarkan karakteristik
dan kriteria-krteria dalam pengambilan responden adalah auditor internal perbankan di
Indonesia. Untuk itu sampel yang diperoleh sejumlah seratus responden.
Metode penelitian
Penelitian tersebut menggunakan data primer penyebaran kuesioner berbentuk ordinal scale,
yaitu skala peringkat pernyataan dan pertanyaan yang dituangkan dalam tabel, di antaranya
dengan beberapa instrumen pernyataan dan pertanyaan, yang menggunakan pengukuran lima
skala likert yaitu sangat setuju (SS) bernilai 5 (lima), setuju (S) bernilai 4 (empat), netral (N)
bernilai 3 (tiga), tidak setuju (TS) bernilai 2 (dua), dan sangat tidak setuju (STS) bernilai
1(satu). Metode analisis penelitian tersebut menggunakan proses penyederhanaan data dalam
bentuk yang mudah dibaca dan diinterprestasikan. Analisis data penelitian ini menggunakan
metode analisis statistik deskriptif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sumber pembiayaan bank harus memiliki sistem pengawasan (controlling) yang baik.
Pengawasan di dalam perusahaan perbankan merupakan langkah awal dalam
mengindentifikasi pengajuan kredit tanpa agunan (KTA). Pemberian pinjaman ini memiliki
risiko, menjadikan pihak bank prudent dalam memberikannya. Bank harus memiliki
kebijakan dasar sebagai syarat pengajuan kredit dengan pengawasan audit internal dan sistem
pengendalian internal yang memadai.
Uji Statistik Deskriptif
Variabel peranan audit internal memiliki minimal 15,00 dan maksimal 45, nilai rata-rata
34,82 dan standar devisiasi 4.90594 variasi atau 49% dari data rata-rata jarak jumlah
responden. Variabel Sistem pengendalian internal memiliki minimal 17,00 dan maksimal
50,00, nilai rata-rata 33.24 dan standar devisiasi 5,20124 variasi atau 52% dari data rata-rata
jarak jumlah responden. Hal tersebut menunjukkan Sistem Pengendalian Internal baik.
Variabel Kredit tanpa agunan nilai minimum 25,00 dan maksimum 65,00, nilai ratarata 48,81
dan standar devisiasi 4.90594 variasi dari data rata-rata jarak jumlah responden dan standar
devisiasi 48,8100 variasi atau 48% dari data rata-rata jarak jumlah responden. Hal itu
menunjukkan pengendalian internal di katakan baik memahami peraturan pengajuan kredit.
Uji Hipotesis
1. Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil uji Regresi Linier Berganda dapat diprediksi besar nilai variabel
terikat (pengajuan KTA) yaitu Angka konstanta 12.967 menyatakan apabila tidak ada
pengaruh dari variabel X1 dan X2 secara bersama-sama maka nilai Pengajuan KTA
(Y) sebesar 12.967 dan angka koefisien regresi 0.890 menjelaskan bahwa setiap
penambahan 1 nilai variabel X1 maka Pengajuan KTA akan meningkat sebesar 0.890
dengan asumsi variabel X2 tetap, sedangkan angka koefisien regresi 0.127
menjelaskan bahwa setiap penambahan 1 nilai variabel X2 akan meningkatkan
pengajuan KTA sebesar 0.127 dengan asumsi variabel X1 tetap.
2. Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil uji dapat dilihat bahwa koefisien adjusted R square yang dihasilkan
oleh variabel-variabel independen sebesar 0,847 atau 84,7%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa peran audit internal (X1) dan sistem pengendalian internal (X2)
dapat memengaruhi pengajuan KTA (Y) sebesar 84,7%, sedangkan sisanya 15,3%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
3. Regresi Secara Parsial (Uji T)
a. Peran audit internal terhadap pengajuan KTA
Berdasarkan hasil uji data dapat diketahui bahwa audit internal memiliki t
hitung 5,621 tingkat signifikan sebesar 0,000 < taraf signifikansi 0,05
sehingga t hitung (5.621) < t tabel (1,98498). Hal tersebut menunjukkan
bahwa peran audit internal berpengaruh pada pengajuan KTA.
b. Sistem pengendalian internal terhadap pengajuan KTA
Berdasrkan hasil uji data dapat diketahui bahwa sistem pengendalian internal
(SPI) mempunyai t hitung sebesar 0,848 < t tabel (1,98498), sistem
pengendalian internal atas pengajuan KTA dengan nilai signifikansi sebesar
0.399 > 0,05 (lebih besar) dari taraf signifikansi 0,05, maka Ho 2 diterima dan
menolak H2, artinya SPI tidak berpengaruh signifikan pada pengajuan KTA.
4. Regresi Secara Simultan (Uji F)
Berdasarkan hasil tabel ANOVA (Analysis of Varians) atau uji F menunjukkan bahwa
nilai F hitung sebesar 39,055 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Untuk mencari
F tabel dengan jumlah sampel (n) = 100; jumlah variabel (k) = 3; taraf signifikan α =
0,05; dfl = k - 1 = 2 dan df2 = n - k = 100 – 3 = 97 diperoleh nilai F tabel 0,05 (2:27)
sebesar 3,35, sehingga F hitung (39,055) > F tabel (3,35) maka dapat disimpulkan
model yang digunakan sudah tepat. Dengan demikian, Ho 3 ditolak dan Ha 3
diterima. Hal itu menunjukkan bahwa peran audit internal dan sistem pengendalian
internal secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengajuan
KTA di perbankan.
KEUNGGULAN
1. Bahasa yang digunakan oleh penulis dalam jurnal ini merupakan bahasa yang
sederhana sehingga akan mempermudah para pembaca dalam memahami penjelasan
serta hasil penelitian dalam jurnal ini
2. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh,
sehingga semua anggota populasi atau semua responden dijadikan sebagai sampel.
Dengan menggunakan teknik sampling jenuh ini akan mempermudah peneliti dalam
meneliti dan dengan menggunakan teknik sampling jenuh akan membuat generalisasi
dengan kesalahan yang sangat kecil.
3. Penjelasan mengenai audit internal yang dipaparkan dalam jurnal ini sudah cukup
lengkap mulai dari pengertian audit, jenis – jenis audit serta ruang lingkup audit
internal serta menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
4. Dalam jurnal ini juga dipaparkan mengenai teori yang digunakan dalam penelitian
yaitu teori keagenan serta alasan peneliti menggunakan teori keagenan sebagai
landasan teori dalam penelitian
KEKURANGAN PENELITIAN
a) Dalam penelitian ini, penjelasan mengenai variabel Kredit Tanpa Agunan (KTA)
kurang dijelaskan secara rinci.
b) Pada penjelasan mengenai Sistem Pengendalian Internal hanya dicantumkan unsur
pengendalian internal yang dikembangkan oleh COSO, sedangkan unsur
pengendalian internal yang dikembangkan oleh COCO tidak dicantumkan.
c) Kesimpulan dari hasil Uji Validitas Pengajuan KTA (Y) tidak dicantumkan,
sehingga membuat para pembaca harus mencermati tabel yang disajikan dan
memelukan waktu untuk membaca kesimpulan dari hasil uji tersebut.
d) Latar belakang yang disajikan kurang lengkap dikarenakan tidak menjelaskan
variabel yang akan digunakan pada penelitian.
e) Penulisan tanda baca yang masih keliru, sehingga menimbulkan penafsiaran yang
salah pada saat membaca.
KESIMPULAN
Melalui pelaksanaan Kredit Tanpa Agunan (KTA) bank melayani kebutuhan
pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem kredit, saving, dan pembayaran sektor
perbankan. Kredit Tanpa Agunan (KTA) diberikan apabila manajemen bank berkeyakinan
kredit tersebut akan dikembalikan nasabahnya sesuai dengan waktu dan jumlah pengembalian
pinjaman, baik pokok beserta bunga pinjaman yang ditetapkan sesuai dengan yang telah
disepakati, maka setiap bank diharapkan memiliki kebijakan serta syarat yang digunakan
dalam memberikan Kredit Tanpa Agunan (KTA) kepada nasabah. Dari hasil penelitian
diperoleh bahwa audit internal berpengaruh terhadap pengajuan Kredit Tanpa Agunan
(KTA). Peranan audit internal dalam pelaporan hasil temuan dapat digunakan sebagai acuan
dalam proses pengajuan Kredit Tanpa Agunan (KTA) di perbankan. Dalam pelaksanaan audit
internal ini juga akan dilakukan pemerikasaan apakah terdapat kecurangan atau
penyimpangan yang terjadi serta menjamin bahwa laporan keuangan yang disajikan benar
sesuai dengan transaksi yang terjadi dan berdasarkan standar keuangan yang berlaku.
Sehingga jika hasil internal audit itu baik hal ini akan memberikan kepercayaan bagi pihak
bank untuk memberikan Kredit Tanpa Agunan (KTA) kepada nasabah. Berdasarkan
penelitian ini juga diketahui bahwa pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap
pengajuan Kredit Tanpa Agunan pada perbankan di Indonesia. Sedangkan berdasarkan hasil
penelitian mengenai pengaruh audit internal dan sistem pengendalian internal diperoleh hasil
bahwa audit internal dan system pengendalian internal berpengaruh pada pengajuan Kredit
Tanpa Agunan (KTA). Sehingga dapat dikatakan bahwa audit internal dan system
pengendalian internal ini harus berkolaborasi dalam pelaksanaannya sehingga hal ini akan
memberikan jaminan serta keyakinan bagi pihak bank dalam memberikan Kredit Tanpa
Agunan (KTA) kepada nasabah.