Anda di halaman 1dari 7

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Ukuran KAP,

Pengalaman Kerja, Independensi Terhadap Kualitas Audit. Responden

penelitian ini berjumlah 65 auditor yang bekerja di 3 kantor akuntan publik

(KAP) yang berada di Kabupaten Tangerang dan berdasarkan Directory KAP

yang diterbitkan oleh institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada tahun

2020. Berdasarkan hasil penelitan yang telah di analisa secara statistik dengan

regresi linear berganda, maka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan

mengenai faktor-faktor yang berpengaruh tehadap Kualitas Audit. Berikut ini

bahasan beberapa temuan hasil penelitian :

1. Pengaruh Ukuran KAP, Pengalaman Kerja dan Independensi

Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa variable perhitungan

menunjukkan nilai F-statistic Sebesar 3,483, sementara F Tabel dengan

tingkat α = 5%, df1(k-1) = 3 dan df2 (n-k) = 61 didapat nilai F Tabel

sebesar 2,76. Dengan demikian F-statistic (3,483) > F Tabel (2,76) dan

nilai sig. 0,021 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, maka

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel – variabel

indenpenden dalam penelitian ini terdiri dari X1, X2, dan X3, secara

bersama – sama berpengaruh terhadap Y.


2. Pengaruh Ukuran KAP Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa variabel perhitungan

menunjukkan nilai t-statistic 2,018 lebih besar dibandingkan

dengan nilai t-tabel 1,999 dan nilai signifikan 0,048 yang berarti lebih

kecil dari tarif signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

ukuran KAP berpengaruh terhadap kualitas audit, sehingga Ha1 dapat

diterima.

Hal ini mengidentifikasi bahwa ukuran KAP di Kabupaten

Tangerang berpengaruh dalam menentukan kualitas audit. Auditor yang

bekerja di KAP berukuran besar bersedia memberikan jasa yang

kualitasnya sama dengan kantor lokal/afiliasi yang ukurannya berbeda-

beda serta lokasinya di berbagai tempat serta negara. Beberapa dorongan

internal yang bisa menyebabkan KAP besar agar kualitas auditnya bisa

diseragamkan dengan kantor lokal yang berbeda. Auditor yang bekerja di

KAP berukuran besar selalu melatih auditornya serta mengevaluasi secara

berkelanjutan dan memiliki kecenderungan menerapkan standar teknik

serta prosedural audit yang dilaksanakan dari pada auditor kecil. Hal

tersebut memberikan fasilitas pada pembagian serta pentransferan ilmu di

antara kantor-kantor lokal yang di miliki auditor besar yang berefek pada

terciptanya kualitas audit yang bisa seragam pada cabang dan juga

pusatnya. Auditor yang bekerja di perusahaan yang besar memiliki

keahlian dan pengalaman karena banyak bertemu dengan klien yang

berbeda-beda dan menjadikan auditor tersebut mempunyai pengalaman


yang kolektif, sehingga mereka mampu untuk menyediakan audit yang

lebih berkualitas.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Ma’rifatumbillah,

Kharis Raharjo dan Rita Andini (2016) dan Rahmita Dwinesia

Paputungan dan David Kaluge (2018) yang menunjukkan bahwa ukuran

KAP memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Akan

tetapi, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian

Amelinda Pratiwi (2017) dan Desi Frida Priyanti (2018) yang

menunjukkan bahwa ukuran KAP tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap kualitas audit.

3. Pegaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa variabel perhitungan

menunjukkan nilai t-statistic 2,699 lebih besar dibandingkan dengan nilai

t-tabel 1,999 dan nilai signifikan 0,009 yang berarti lebih

kecil dari tarif signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit, sehingga Ha2 dapat

diterima.

Hal ini mengidentifikasi bahwa pengalaman kerja memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Semakin lama seorang

individu berprofesi sebagai auditor, maka ia akan semakin mengerti

bagaimana menghadapi entitas yang diaudit untuk memperoleh data

dan informasi relevan yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, ia

juga semakin dapat mendeteksi kesalahan yang dilakukan entitas dan

memberikan rekomendasi untuk menghilangkan atau memperkecil


kesalahan tersebut. Semakin banyak tugas audit yang dilakukan seorang

auditor terus menerus, maka ia akan semakin teliti dan cermat dalam

menyelesaikan tugas tersebut dengan cepat dan tepat waktu tanpa ada

hambatan, sehingga kualitas audit yang dihasilkannya akan meningkat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Maria

Immaculata Adhisti Prima Dewi dan J. Sabas Setyohadi (2019) yang

menunjukkan bahwa pengalaman memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kualitas audit. Akan tetapi, hasil penelitian ini bertolak belakang

dengan hasil penelitian Tri Haryadi (2017) yang menunjukkan bahwa

pengalaman kerja auditor tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

kualitas audit.

4. Pegaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit

Berdasarkan penelitian diketahui bahwa variabel perhitungan

menunjukkan nilai t-statistic 0,311 lebih kecil dibandingkan dengan nilai

t-tabel 1,999 dan nilai signifikan 0,757 yang berarti besar

dari tarif signifikansi 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, sehingga Ha3

ditolak.

Hal ini mengidentifikasi bahwa independensi tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini disebabkan

karena penelitian yang dilakukan pada KAP yang seharusnya tidak perlu

diragukan lagi ke independennya karena mereka memang lembaga

independen yang berdiri tanpa pengaruh dari pihak manapun. Terbukti


dalam hasil penelitian indepensi tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil

audit yang disampaikan KAP yang menjadi responden peneliti.

Hasil penelitian ini di dukung oleh Suharti, Rita Anugerah dan M.

Rasuli (2017) dan Tri Haryadi (2017) yang menyimpulkan bahwa

independensi tidak mempunyai hubungan dengan kualitas audit karena

ketika mengukur independensi auditor tidak diturunkan dari sikap mental

auditor. Akan tetapi, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil

penelitian Risky Muhayoca dan Nita Erika Ariani (2017) dan Ahmad

Rudi Yulianto dan Siti Endang Sulastri (2018) yang menunjukkan bahwa

independensi memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

B. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan, antara lain sebagai berikut.

1. Banyaknya kuesioner yang tidak kembali dikarenakan oleh faktor

pandemic covid-19 yang mengakibatkan munculnya sistem WFH (Work

From Home) sehingga banyak kuesioner yang tidak kembali kepada

peneliti dikarenakan para auditor yang terkendala tidak dapat mengisi

kuesioner tersebut. Ditambah lagi dengan adanya seruan dari pemerintah

pusat akan mengedepankan prilaku PSBB (Pembatasan Sosial Berskala

Besar). Sehingga hal tersebut menjadi kendala baik bagi peneliti maupun

respondennya. Namun setelah masa PSBB telah usai, peneliti mencoba

menghubungi kembali nama-nama kantor yang menjadi objek dalam

penelitian ini, dalam rangka untuk mengkomfirmasi serta mengambil

kembali kuesioner yang telah disebar. Namun mayoritas KAP tersebut


masih menerapkan WFH, walaupun pemerintah pusat sudah

mengumumkan tentang batas lewat PSBB yang sekarang dirubah menjadi

New Normal.

2. Namun jika dalam keadaan normal waktu penyebaran kuesioner hindari

dibulan April yang merupakan waktu busy session bagi KAP sehingga

menyebabkan auditor senior yang menjadi kriteria utama responden

dalam penelitian ini tidak bisa diganggu (sibuk), hal ini yang menjadi

keterbatasan kenapa sejumlah kuesioner tidak kembali dan pengisiannya

tidak sesuai dengan prosedur penelitian yang diharapkan.

C. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan, implikasi dan keterbatasan dari penelitian ini

ditujukan kepada:

1. Bagi mahasiswa jurusan Akuntansi

Agar penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi penelitian

selanjutnyaa dan pembanding untuk menambah ilmu pengetahuan

dibidang auditing.

2. Bagi Masyarakan Bisnis

Agar penelitian ini sebagai sarana informasi serta menambah pengetahuan

dalam cabang bidang ilmu akuntansi yakni auditing, bagi masyarakat

bisnis dengan memberikan bukti empiris tentang mengenai Kualitas Audit

dan Faktor-faktor yang mempengaruhi: studi kasus pada Kantor Akuntan

Publik di Kabupaten Tangerang.


3. Bagi peneliti berikutnnya

Agar penelitian ini sebagai bagan referensi bagi pihak-pihak yang akan

melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini, dengan

menambah variabel lain yang diduga memiliki pengaruh terhadap kualitas

audit.

4. Bagi Auditor

Auditor sebagai pelaksana tugas audit seharusnya dapat mengoptimalkan

penggunaan pengalaman kerja yang dimiliki agar dapat mendeteksi

apabila ada penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai