Anda di halaman 1dari 14

“Analisis Kinerja Pelayanan Publik (Studi kasusu Pada SKPD

Kabupaten Sukoharjo)”

Evi Prismawati
B200080176

Fakultas EKONOMI Program Jurusan Akuntasi


ABSTRAKSI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pelayanan pada

SKPD Kabupaten Sukoharjo berdasarkan perbandingan pendapat antara

masyarakat dengan dinas Pemerintahan Daerah.

Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan atau tidak

antara pendapat masyarakat dengan dinas Pemerintahan Daerah tentang

pencapaian kinerja Pemerintah Daerah dengan cara membandingkan pendapat

antara masyarakat yang merasakan pelayanan dengan dinas-dinas pada SKPD

Kabupaten Sukoharjo. Oenelitian ini terdiri dari dua sampel yaitu : masyarakat

(umum), yaitu dengan kriteria pernah merasakan pelayanan di masing-masing

dinas Pemerintahan dan Dinas-dinas pada SKPD Kabupaten Sukoharjo sebagai

pihak pelaksana pelayanan publik dengan kriteria yang memiliki acuan standart

pelayanan minimal yang dikeluarkan oleh kementrian.

Hasil analisis data yang di hiting menggunakan uji independent T Test

menunjukan bahwa dari lima dinas pada SKPD Kabupaten Sukoharjo dalam

penelitian ini keseluruhan dinas tidak ada yang memiliki perbedaan pendapat

dengan masyarakat umum, karena keseluruhan hasil perhitungan memiliki nilai

sig> 0,05.

Kata kunci pada penelitian ini adalah Pelayanan Publik dan Penilaian Kinerja
PENGESAHAN
PENDAHULUAN

Pelayanan publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan

kebutuhan dasar sesuai hak-hak dasar setiap warga negara dan penduduk atas

suatu barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan yang terkait dengan kepentingan publik.

Penyelenggara pelayanan publik adalah lembaga dan petugas pelayanan

publik baik Pemerintah Daerah maupun Badan Usaha Milik Daerah yang

menyelenggarakan pelayanan publik. Penerima Layanan Publik adalah

perseorangan atau sekelompok orang dan atau badan hukum yang memiliki

hak dan kewajiban terhadap suatu pelayanan publik.

Pelayanan publik menjadi suatu tolok ukur kinerja Pemerintah yang

paling kasat mata. Masyarakat dapat langsung menilai kinerja

pemerintahberdasarkan kualitas layanan publik yang diterima, karena kualitas

layanan publik dirasakan masyarakat dari semua kalangan, dimana

keberhasilan dalam membangun kinerja pelayanan publik secara profesional,

efektif, efisien, dan akuntabel akan mengangkat citra positif Pemerintah

Kabupaten Sukoharjo di mata warga masyarakatnya.

Untuk mengetahui Harapan apa yang di inginkan oleh masyarakat,

sejauh mana pelayanan publik telah diberikan dan bagaiman tingkat kepuasan

masyarakat Kabupaten Sukoharjo mengenai pelayanan publik khususnya di

SKPD Kabupaten Sukoharjo. Maka penulis mengambil judul dalam sekripsi

ini adalah :“Analisis Kinerja Pelayanan Publik (Studi Kasus Pada SKPD

Kabupaten Sukoharjo ) “
TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

1. Pelayanan Publik.

Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan

peraturan perundang-undangan (KEPMENPAN NO. 63 / KEP / PAN / 7 /

2003). Penyelenggara pelayanan publik adalah lembaga dan petugas

pelayanan publik baik Pemerintah Daerah maupun Badan Usaha Milik

Daerah yang menyelenggarakan pelayanan publik. Penerima Layanan

Publik adalah perseorangan atau sekelompok orang dan atau badan hukum

yang memiliki hak dan kewajiban terhadap suatu pelayanan publik.

Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa pemerintahan

pada hakekatnya adalah pelayanan terhadap masyarakat, Ia tidaklah

diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat

serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat

mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai tujuan

bersama (Rasyid, 1998).

2. Sistem Pengukuran Kinerja.

Berdasrkan PP No.105 Tahun 2005 tentang aturan-aturan yang

berkaitan dengan pengukuran kinerja,ada empat proksi sebagai alat

(sistem) pengukuran kinerja pemda: Standar pelayanan, standar analisa

belanja,kriteria kinerja dan analisis biaya. Dalam penelitian ini pengukuran

kinerja pelayanan publik pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Sukoharjo


dinilai dari Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh masing-

masing bidang kementrian. Standar Pelayanan Minimal yang digunakan

sebagai instrumen penelitian dalam penelitian ini terdiri atas lima bidang

yaitu Pemerintahan Dalam Negeri, Ketahanan Pangan,Lingkungan Hidup,

Pendidikan, dan Sosial. Pelayanan dasar dari masing-masing bidang

tersebut kemudian dibuat butir-butir pertanyaan.

Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji

parametrik Independent-Sample T Test apabila data berdistribusi normal,

sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka pengujian

dilakukan menggunakan analisis non parametrik Mann Whitney Test yaitu

pengujian terhadap dua sample bebas, apakah rata-rata dari satu grup

sample berbeda atau tidak secara signifikan dengan grup sample lainnya.

Pengujian akan dilakukan dengan dua sisi (two-tailed test) pada level of

significant 5%. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui apakah ada

perbedaan atau tidak antara pendapat masyarakat dengan dinas Pemerintah

Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah Daerah. Dinas yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah Dinas Pemerintahan Dalam Negeri

(H1a), Dinas Ketahanan Pangan (H1b), Dinas Lingkungan Hidup (H1c),

Dinas Pendidikan (H1d), Dinas Sosial (H1e).


Hipotesis statistik :

Ho : Tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan

dinas Pemerintah Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah

Daerah..

Ha : Terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan dinas

Pemerintah Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah

Daerah.

Jika Sig > 0.05 = Ho diterima

Jika Sig < 0.05 = Ho ditolak.

METODE PENELITIAN

Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli/ tidak melalui media perantara. Data di kumpulkan dengan metode :

Dokumentasi (dengan melihat buku-buku panduan dan data-data yang dibukukan

dan diarsipkan oleh pemerintah daerah di Kabupaten Sukoharjo), Questionnaires

(Sejumlah pertanyaan dan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden mengenai pribadi, sikap, dan pendapatnya

terhadap beberapa variabel yang menjadi topic)


Teknik Analisis

1. Pengujian Kualitas Data

Pengujian kualitas data dilakukan dengan menggunakan pengujian

validitas dan reliabilitas dengan tujuan untuk memperoleh sebuah

instrument penelitian yang baik atau memenuhi standar sehingga data yang

diperoleh representatif dengan masalah penelitian.

a. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh

mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan

fungsi alat ukurnya (Saifuddin Azwar, 2000: 5). Ada dua unsur yang

tidak dapat dipisahkan dalam prinsip validitas yaitu kejituan dan

ketelitian. Kejituan adalah seberapa jauh alat pengukur dapat dengan

jitu mengukur gejala atau bagian-bagian gejala yang hendak diukur,

sedangkan ketelitian adalah seberapa jauh alat ukur mendapatkan hasil

yang diteliti, dapat menunjukkan dengan sebenarnya status akan

keadaan gejala atau bagian gejala yang diukur.

Validitas hasil tiap-tiap item pertanyaan dalam kuesioner

diketahui dengan membandingkan koefisien korelasi tiap-tiap item

pertanyaan dengan nilai kritis rtabel yang telah ditetapkan pada taraf

signifikansi 5%. Apabila koefisien korelasi tiap-tiap pertanyaan lebih

besar dari nilai kritis, maka pertanyaan tersebut adalah valid.


Adapun metode pengujian yang akan digunakan adalah metode

korelasi product moment yang rumusnya sebagai berikut (Suharsimi,

Arikunto, 2002: 136):

n( xy) ( x)( y)
rxy =
2 2
n x2 x n y2 y

keterangan:

rxy : koefisien korelasi antara skor item dan skor total

n : jumlah subyek peneliti

xy : jumlah hasil kali skor item dan skor total

x2 : jumlah dari skor item kuadrat

y2 : junlah skor total kuadrat

x : jumlah tiap item

y : jumlah tiap total item

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah pengujian yang menunjukkan sejauh mana

pengukuran ini dapat memberikan hasil yang relatif sama atau tidak

berbeda (relatif konsisten) bila dilakukan pengulangan pengukuran

terhadap subyek yang sama (Saifuddin Azwar, 2000: 6). Uji reliabilitas

yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien alpha cronbach,

yang dirumuskan sebagai berikut (Suharsimi, Arikunto, 2002: 142)


n ri 2
r11 = 1
n 1 rt

keterangan:

r11 : reliabilitas yang dicari

n : jumlah butir pertanyaan

ri : jumlah variasi seluruh butir

rt : variasi total

Tingkat reliabilitas kuesioner diukur dengan cronbach alpha

yang digunakan untuk kuesioner yang berbentuk angket. Suatu

instrument dapat disebut reliabel apabila memiliki cronbach alpha

lebih besar dari 0,60 (Nunnally dalam Imam Ghozali, 2001: 148)

2. Uji Normalitas Data

Sebelum data dianalisis, maka perlu diuji terlebih dahulu

kenormalan distribusinya untuk mengetahui alat analisis apa yang akan

digunakan. Asumsi normalitas digunakan untuk menguji apakah data

berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah yang berdistribusi

normal. Pengujian ini dilakukan dengan memakai uji Kolmogorov-

Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua sisi (two-tailed

test) yaitu membandingkan p-value yang diperoleh dengan taraf

signifikansi yang telah ditentukan. Level of significant yang digunakan

adalah 0,05. Jika nilai p-value lebih besar dari 0,05 maka data

berdistribusi normal, begitu pula sebaliknya. Pengujian normalitas data

dalam penelitian iini digunakan untuk mengetahui apakah data yang


digunakan untuk menilai akuntabilitas sistem pengukuran kinerja dan

pengelolaan anggaran pemerintah daerah normal atau tidak.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji

parametrik Independent-Sample T Test apabila data berdistribusi normal,

sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka pengujian

dilakukan menggunakan analisis non parametrik Mann Whitney Test yaitu

pengujian terhadap dua sample bebas, apakah rata-rata dari satu grup

sample berbeda atau tidak secara signifikan dengan grup sample lainnya.

Pengujian akan dilakukan dengan dua sisi (two-tailed test) pada level of

significant 5%. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui apakah ada

perbedaan atau tidak antara pendapat masyarakat dengan dinas Pemerintah

Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah Daerah. Dinas yang akan

diteliti dalam penelitian ini adalah Dinas Pemerintahan Dalam Negeri

(H1a), Dinas Ketahanan Pangan (H1b), Dinas Lingkungan Hidup (H1c),

Dinas Pendidikan (H1d), Dinas Sosial (H1e).

Hipotesis statistik :

Ho : Tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan

dinas Pemerintah Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah

Daerah..

Ha : Terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan dinas

Pemerintah Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah

Daerah.
Jika Sig > 0.05 = Ho diterima

Jika Sig < 0.05 = Ho ditolak.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis pelayanan bidang Pemerintahan Dalam Negeri diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,054 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan

pendapat antara masyarakat dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah

pada Standar Pelayanan Minimal bidang Pemerintahan Dalam Negeri.

2. Hasil analisis pelayanan bidang Ketahanan Pangan diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,836 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan

pendapat antara masyarakat dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah

pada Standar Pelayanan Minimal bidang Ketahanan Pangan.

3. Hasil analisis pelayanan bidang Lingkungan Hidup diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,105 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan

pendapat antara masyarakat dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah

pada Standar Pelayanan Minimal bidang Lingkungan Hidup.

4. Hasil analisis pelayanan bidang Pendidikan diperoleh nilai signifikansi

sebesar 0,408 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan pendapat antara

masyarakat dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah pada Standar

Pelayanan Minimal bidang Pendidikan.


5. Hasil analisis pelayanan bidang Sosial diperoleh nilai signifikansi sebesar

0,063 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat

dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah pada Standar Pelayanan

Minimal bidang Sosial.

Penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Penelitian ini baru menggunakan lima bidang standar pelayanan minimal

saja.

2. Jumlah sampel masyarakat terbatas, hanya 150 responden karena

keterbatasan waktu dan dana, sehingga hasil penelitian tidak dapat

digeneralisasikan.

3. Penelitian ini hanya dilakukan di Kabupaten Sukoharjo saja sehingga hasil

penelitiannya kemungkinan besar tidak berlaku atau tidak sama apabila

obyek penelitian di Kabupaten lain.

Saran yang diajukan adalah sebagai berikut:

Bagi penelitian di masa mendatang hendaknya menambah jumlah sampel

dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat sehingga akan diperoleh hasil yang

lebih baik. Serta melakukan pengamatan lebih dari satu Kabupaten, agar kinerja

antara kabupaten satu dengan yang lain bisa dibandingkan.


DAFTAR PUSTAKA

Friedman, Joel. 2003. Pengembangan SPM bagi Pemerintah Daerah :

Senior Urban Policy Advisor USAID.

Gunarto. 2010. Mengukur Kinerja dengan SPM. Salatiga: UKSW.

Indrianto, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Jogiyanto. 2004. Metode Penelitian Bisnis: Salah kaprah dan

pengalaman-pengalaman.Yogyakarta: BPFE

Karyana,Yana.2004. ”Korupsi APBD:Ekses Negatif Otonomi Daerah

(Pentingnya Kebijakan Transparansi Pengelolaan Anggaran

dalam APBD)”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol 8. No 1

Keputusan Menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

129a/U/2004.

Krina P,Loina Lalolo. 2003. Indikator&Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas,

Transparansi&Partisipas. jakarta: Badan Perencanaan

Pembangunan nasional

Mahsun, Muhammad.2006. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE

Mardiasmo. 2000. Reformasi Pengelolaan Keuangan Daerah:

Implementasi Value for Money Audit Sebagai Antisipasi

Terhadap Tuntutan Akuntabilitas Publik. JAAI. Vol 4. No 1

Mardiasmo. 2002. Assessing Accountability of Performance Measurement

System and Local Government Budgetary Management. Gajah

Mada International Journal of Business. Vol 4. No 3. pp 373-395


Nuh,M Fadillah. 2004. Proses Penyusunan Anggaran & Pengalokasian

Belanja di PEMDA Kabupaten Wonogiri. Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Indonesia. Vol 19. No 1. 27-56

Soerachmad,Winarno. 1990. Metode Penelitian. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN

Sularmi dan Agus Endro suwarno.2006. ”Analisis Kinerja Pemerintah

Daerah Dalam Menghadapi Otonomi Daerah Ditinjau Aspek

Keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan”. Vol.5 No1. Hal 28-

50

T,Yeremias Keban. 2005. Reformasi Orientasi dan Sistem Penilaian

Kinerja Pegawai Negeri sipil: Mengapa dan Bagaimana.Jurnal

Kebijakan dan Administrasi Publik. Vol 9. No 1

Triyono.2002. ”Evaluasi Kieran Pemerintah Daerah”. Jurnal Akuntansi

dan Keuangan. Vol 1. No.2. Hal 139-152

Witono,Banu.2002. Akuntansi Sektor Publik dan akuntabilitas Keuangan

Daerah. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol.1,April 2002.12-23.

Zulkarnaen. 2008. Akuntabilitas Pemerintah Daerah. Pontianak: Magister

Ilmu Sosial UNTAN

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005. Penyusunan dan Penerapan

Standar Pelayanan Minimal.

Anda mungkin juga menyukai