Abu Khusyairi
Email : abu_khusyairi@yahoo.co.id
ABSTRAK
Pelabuhan Pangkalbalam merupakan simpul utama perekonomian dan sebagai jalur keluar
masuknya barang di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Salah satu angkutan barang di
pelabuhan ini adalah peti kemas. Setiap tahunnya pengguna peti kemas di pelabuhan ini semakin
meningkat. Ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja pelayanan
operasional peti kemas di pelabuhan Pangkalbalam dengan mempertimbangkan kondisi saat ini
dan kondisi dimasa yang akan datang guna tercapainya standarisasi kepelabuhanan Indonesia.
Analisis yang dilakukan mengenai BOR (Berth Occupancy Ratio), BTP (Berth Throughput ), KD
(kapasitas terpasang), YOR (Yard Occupancy Ratio), panjang dermaga, jumlah tambatan,
kemampuan alat, dan prediksi arus kapal dan arus peti kemas dengan menggunakan analisis
regresi. Hasil analisis yang diperoleh untuk arus kapal pada tahun 2011 berjumlah 394 unit dan
tahun 2030 berjumlah 267 unit. Untuk arus peti kemas pada tahun 2015 berjumlah 28.543
box/tahun dan tahun 2030 berjumlah 53.074 box/tahun. BOR pada tahun 2015 untuk dermaga peti
kemas 13% dan tahun 2030 bernilai 11% dikategorikan baik. YOR pada tahun 2015 bernilai 4%
dan pada tahun 2030 bernilai 6% dikategorikan baik. Pada pelabuhan Pangkalbalam sistem
penanganan menggunakan forklift dengan peralatan seperti mobile crane dengan produktivitas 16
box/jam dikategorikan baik, forklift 12 box/jam dikategorikan baik, head truck dan chassis 4
box/jam dikategorikan kurang baik, dan fix jib crane 16 box/jam dikategorikan baik. Untuk BTP
pada tahun 2015 berjumlah 297 box/meter/tahun dan tahun 2030 berjumlah 253 box/meter/tahun.
Untuk KD pada tahun 2015 berjumlah 59.383 box/tahun dan tahun 2030 berjumlah 50.561
box/tahun. Untuk kebutuhan panjang dermaga dan jumlah tambatan pelabuhan Pangkalbalam
untuk dermaga peti kemas perlu menambah 10 meter dengan 2 tambatan.
PENDAHULUAN
Peran angkutan laut sangat penting bagi efisien dibandingkan moda angkutan darat
kehidupan sosial, ekonomi, pemerintahan, dan udara. Kapal mempunyai daya angkut
pertahanan, keamanan, dan lain sebagainya yang jauh lebih besar daripada moda
di wilayah kepulauan seperti negara transportasi lain. Hampir semua barang
Indonesia. Kelebihan angkutan laut impor, ekspor, dan muatan lain dalam
dibandingkan moda transportasi lain jumlah yang besar di angkut dengan
adalah angkutan barang melalui laut sangat menggunakan kapal laut, walaupun di
antara tempat-tempat dimana bakar dan air bersih, dan lain sebagainya.
pengangkutan dilakukan terdapat fasilitas Untuk itu diperlukan pelayanan pelabuhan
angkutan lain yang berupa angkutan darat yang baik pada kegiatan-kegiatan tersebut.
dan udara. Hal ini mengingat bahwa kapal Pelayanan yang baik merupakan pelayanan
mempunyai kapasitas yang jauh lebih besar yang aman dan efisien terhadap pengguna
daripada sarana angkutan lainnya. Sebagai pelabuhan dan membutuhkan kinerja yang
contoh pengangkutan minyak yang baik dalam pelayanan pelabuhan.
mencapai puluhan bahkan ribuan ton, Pelayanan yang buruk dari pelabuhan akan
apabila harus diangkut dengan truk tangki berdampak besar bagi kegiatan
diperlukan ribuan kendaraan dan tenaga perdagangan dan distribusi barang di
kerja. Misalnya kapal tanker 10.000 DWT Indonesia. Dengan fungsinya tersebut
bisa mengangkut minyak 10.000 ton atau maka pembangunan pelabuhan harus dapat
sekitar 12.000.000 liter atau setara dengan dipertanggungjawabkan baik secara sosial
1000 truk gandeng dengan kapasitas ekonomi maupun secara teknik.
12.000 liter (Bambang Triatmodjo, 2009).
Salah satu pelabuhan Indonesia adalah
Dengan demikian untuk muatan dalam
pelabuhan Pangkalbalam yang ada di kota
jumlah besar, angkutan dengan kapal akan
Pangkalpinang Provinsi Kepulauan
memerlukan tenaga kerja lebih sedikit, dan
Bangka Belitung. Setiap hari pelabuhan ini
biaya lebih murah. Selain itu untuk
padat dengan kegiatan-kegiatan seperti
angkutan barang antar pulau atau negara,
menaikkan dan menurunkan penumpang,
kapal merupakan satu-satunya sarana yang
bongkar muat barang, pengisian bahan
paling sesuai.
bakar, dan lain-lain. Salah satunya adalah
Untuk mendukung sarana angkutan laut kegiatan pelayanan barang yang ada di
diperlukan prasarana berupa pelabuhan. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pelabuhan merupakan suatu pintu gerbang Pelabuhan pangkalbalam merupakan pintu
untuk masuk ke suatu wilayah atau negara masuk utama pergerakan barang yang ada
dan sebagai prasarana penghubung antar di Provinsi Bangka Belitung dimana semua
daerah, antar pulau atau bahkan antar barang dari berbagai provinsi yang ada di
negara, benua dan bangsa. Pelabuhan Indonesia di impor melalui pelabuhan
menjadi simpul penting dalam arus Pangkalbalam dimana pelabuhan ini
perdagangan dan distribusi barang di sebagai prasarana penunjang
Indonesia maupun di dunia. Delapan puluh pendistribusian barang ke daerah-daerah
lima persen (85%) perdagangan dunia yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka
melalui jalur laut, sementara perdagangan Belitung. Kegiatan-kegiatan tersebut
di Indonesia 90 % melalui jalur laut tentunya berdampak pada kinerja
(Arianto Patunru et.al, 2007). Pelabuhan pelabuhan dimana jumlah pemakaian
merupakan tempat berlabuh kapal untuk pelabuhan ini tiap tahunnya selalu
melakukan berbagai kegiatan seperti meningkat sedangkan ketersediaan jumlah
menaikkan dan menurunkan penumpang, waktu dan tempat yang sangat terbatas.
bongkar muat barang, pengisian bahan Salah satunya adalah kegiatan pelayanan
barang
200
0
0 2 4 6
Urutan tahun
Arus Kapal
Hal ini dilakukan karena setelah demikian, pada tahun 2016 dermaga
melakukan survei dilapangan, kapal yang pelabuhan Pangkalbalam masih mampu
bertambat pada dermaga pelabuhan tidak melayani kapal muatan peti kemas dengan
memiliki jarak jagaan antara kapal yang tambatan berjumlah 2 tambatan.
satu dengan kapal yang lain. Syarat Sedangkan untuk tahun 2030 yang akan
panjang satu tambatan suatu pelabuhan datang, panjang dermaga yang dibutuhkan
yaitu 10%Loa + Loa + 10%Loa (Bambang untuk melayani kapal muatan peti kemas
Triatmodjo, 2009). Berdasarkan Tabel 5. yaitu 209,9 meter atau 210 meter.
terlihat bahwa pada tahun 2016 untuk Sedangkan untuk saat ini panjang dermaga
pelayanan kapal peti kemas dibutuhkan yang tersedia 200 meter. Berarti untuk
dermaga dengan panjang 134,4 meter, melayani kapal muatan peti kemas pada
sedangkan untuk saat ini panjang dermaga dermaga pelabuhan Pangkalbalam dengan
yang tersedia 200 meter. Dengan jumlah tambatan 2 tambatan untuk tahun
Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (47- Kemas di Pelabuhan Tanjung Emas
54) ISSN: 2337-6732. Semarang. Di unduh pada tanggal 20
Februari 2016.
Siswadi. 2005. Kajian Kinerja Peralatan
Bongkar Muat Peti Kemas di Sulistiana, Oktavera dkk.2011. Analsis
Terminal Peti Kemas Semarang Kinerja Operasional Terminal Peti
(TPKS). Tesis pada program Kemas di Kawasan Timur Indonesia.
magister teknik sipil Universitas Di unduh pada tanggal 11 Maret
Diponegoro Semarang. Di unduh 2016.
pada tanggal 20 Februari 2016.
Triatmodjo, Bambang. 2009. Perencanaan
Subagio. 2001.Optimasi Kinerja Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset.
Pelayanan Bongkar Muat Peti