PENYEBERANGAN LABUHANHAJI-SIMEULUE
SKRIPSI
Oleh
ABDUL ALIM
10C20201062
Abdul Alim 2016. Analisis Pola Pelayanan Petugas Kapal Feri Penyeberangan
Labuhanhaji-Simeulue. Dibawah bimbingan Sudarman Alwy dan Yuhdi
Fahrimal.
i
BAB I
PENDAHULUAN
memiliki setidaknya 17.058 pulau yang tersebar dari Sabang hingga Marauke
dengan total wilayah 735.355 mil persegi dimana wilayah Indonesia dua
pertiganya merupakan daerah perairan dan laut yang menjadikan negara Indonesia
sebagai negara maritim, yang secara geografis terletak diantara dua benua
Australia dan Asia juga diapit oleh samudera Hindia dan samudera Pasifik. Oleh
Indonesia, transportasi laut bukan hanya sebagai penghubung antara satu pulau
dengan pulau lainnya yang ada di Indonesia, tetapi juga sebagai alat angkut
dikembangkan ke arah yang lebih baik. Transportasi laut merupakan salah satu
bagian dari sistem transportasi nasional yang memegang peranan penting dan
strategis dalam mobilitas penumpang, barang, dan jasa baik didalam negeri
maupun ke dan dari luar negeri. Disamping itu sebagai urat nadi kehidupan
bidang ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan serta sebagai sarana
1
2
laut yang tangguh dan potensial dengan didukung oleh pelayanan jasa di
merupakan bagian stategis dari sistem transportasi nasional dan merupakan aktor
penumpang.
Pelabuhan laut yang merupakan salah satu sub sistem transportasi laut
adalah titik atau node dimana pergerakan barang atau penumpang dengan
berperan besar dalam mencapai sistem transportasi laut yang efektif dan efisien,
maka untuk mencapai itu semua sangat dipengaruhi oleh kinerja dan tingkat
laut. Kinerja yang maksimal dari suatu pelabuhan bisa tercapai jika pelabuhan
tersebut didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, sarana dan
Tahun 2008 tentang pelayaran. Pada Pasal 90 ayat (1) Dalam melaksanakan
kapasitas sarana dan prasarana, tingkat keselamatan harus menjadi prioritas utama
Kapal feri merupakan salah satu alat transportasi air yang banyak
digunakan untuk transportasi melalui jalur laut untuk memuat orang dan barang di
Indonesia. Kapal feri biasanya digunakan untuk transportasi dilaut dengan jarak
yang dekat. Kebutuhan akan kapal feri yang semakin banyak, hal ini disebabkan
karena tarif angkutan menggunakan kapal feri cukup terjangkau yang menjadi
kapal feri yang sampai sekarang belum begitu maksimal. Biasanya disebabkan
oleh faktor biaya yang digunakan masih tergolong murah, sehingga biaya yang
tengah, dipelabuhan ini aktivitas pelabuhan masih aktif berjalan hingga sekarang,
diberikan oleh pengelola pelabuhan dan kapal feri untuk penumpang masih belum
maksimal. Keadaan kapal feri pun yang seharusnya mendapat perhatian khusus
untuk bisa bekerja maksimal belum mampu sepenuhnya dikelola dengan baik.
Penyeberangan Labuhanhaji-Simeulue.
penumpang.
teori yang sudah diperoleh selama masa kuliah dapat diterapkan secara
nyata.
Bagi Pemerintah daerah, pengelola pelabuhan dan kapal feri juga pihak-
Penulisan ini dikelompokkan dalam 5 (lima) bab terdiri dari sub bab dan
sub-sub bab, penjelasan secara umum dari bab-bab tersebut diuraikan sebagai
berikut:
6
Bab I Pendahuluan
sistematika penulisan.
dilakukan.
TINJAUAN PUSTAKA
Pelabuhan oleh PT. ASDP (Persero) Merak Provinsi Banten. Penelitian ini
pelabuhan yang dilakukan oleh PT. ASDP. penelitian ini menggunakan metode
adalah penumpang pejalan kaki. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data
(persero) Merak Provinsi Banten dinilai baik dan efektifitas pelayanan pelabuhan
oleh PT.ASDP (Persero) Merak Provinsi Banten mencapai angka 75,55% dari
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan ( Studi di PT. Pelindo III Cab. Tg.
Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Emas Semarang. Hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah: (a) Ada pengaruh positif dan signifikan tangible
7
8
responsiveness terhadap kepuasan pelanggan dan (c) Ada pengaruh positif dan
pelanggan atau konsumen PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung
Emas Semarang, berjumlah 100 responden. Data diperoleh melalui data primer
dengan cara membagikan kuesioner untuk ditanggapi dan dengan data sekunder
melalui beberapa data yang diperoleh dari PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)
regresi linier berganda. Hasil penelitian regresi berganda menunjukan bahwa (a)
adalah lebih terfokus pada pelayanan yang diberikan oleh petugas kapal feri
penelitian ini peneliti akan mencari tau bagaimana pola yang di terapkan petugas
kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar
seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan
pelanggan”.
9
Kotler dalam Lijan (2008 : h.4) “pelayanan adalah setiap kegiatan yang
penampilan tidak berwujud dan cepat hilang. Lebih dapat dirasakan daripada
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang
Sementara itu menurut Badudu dalam Lijan (2008 : h.5) “Publik adalah
kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang
telah ditetapkan.
pelayanan adalah segala bentuk aktivitas, manfaat atau kepuasan yang dilakukan
sebagainya. Sedangkan deinisi strategik dari kualitas adalah segala sesuatu yang
Kualitas pada dasarnya terkait pada pelayanan yang terbaik, yaitu suatu
sikap atau cara pemberi pelayanan dalam melayani pelanggan atau masyarakat
jasa atau layanan yaitu “Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian
Menurut Lijan (2008 : h.6) Secara teroritis, tujuan pelayanan publik pada
dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial dan
lain-lain.
pelayanan publik.
12
pelayanan publik yang harus ditaati oleh pemberi dan penerima pelayanan.
1. Prosedur Pelayanan
2. Waktu Penyesuaian
3. Biaya Pelayanan
4. Produk Pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai denga ketentuan yang telah
ditetapkan.
yang dibutuhkan.
Moenir (2002 : h.88) terdapat beberapa faktor yang mendukung berjalan suatu
pelaanan umum.
berupa pelayanan ferbal, tertulis ataupun pelayanan dalam bentuk tidakan atau
tanpa tertulis.
14
1. Organisasi
2. Kepemimpinan
mengilhami.
menerima pelayanan.
dilayani.
1. Pola Fungsional
kewenangannya.
2. Pola Terpusat
bersangkutan.
16
3. Pola Terpadu
Pola Gugus Tugas adalah pola pelayanan publik yang dalam hal ini
Kapal laut menjadi salah satu alat transportasi yang sangat dibutuhkan
kapal juga bisa berguna untuk mengangkut segala jenis barang melalui
transportasi laut.
nomor 82 tahun 1999 yaitu “Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis
apapun yang digerakkan dengan tenaga mekanik, tenaga mesin, atau tunda,
adalah “Kapal yang berfungsi sebagai alat penyeberangan antar pulau secara
tetap”
kapal feri adalah alat transportasi yang digunakan di air yang mengangkut barang
orang yang diangkut ataupun yang harus diangkut di dalam pesawat udara
18
“Pembeli Produk dan jasa pada suatu perusahaan adalah pelanggan perusahaan
barang dan jasa mereka dapat berupa seseorang ( individu ) dan dapat pula sebagai
suatu perusahaan”.
1. Penumpang yang naik suatu mobil atau sepeda motor tanpa harus
orang lain.
dalam suatu wahana dengan membayar, wahana bisa berupa taksi, bus,
pengangkut. Dengan kata lain dapat didefinisikan orang telah membeli tiket,
yang disediakan oleh pihak pengangkutan atau perusahaan niaga dan terikat
dampak yang besar untuk kemajuan pemberi pelayanan, konsumen akan merasa
nyaman dan bahkan akan percaya dengan produk tersebut jika konsumen tersebut
merasa puas terhadap pelayanan. Tetapi hal tersebut akan berbanding terbalik jika
pelayanan yang diberikan oleh suatu pemberi pelayanan tidak maksimal, justru
hal ini akan membuat pelanggan tidak akan terpuaskan dan tidak akan merasa
atau kesenangan sebagai hasil membandingkan satu capaian yang dirasa dari produk
“Konsep yang jauh lebih luas dari hanya sekedar penilaian kualitas pelayanan,
namun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu konsumen akan merasa puas apabila
diharapkan.
2. Kualitas produk, yaitu konsumen akan merasa puas apabila hasil mereka
menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih
4. Faktor situasi, yaitu keadaan atau kondisi yang dialami oleh konsumen.
pemerintah dan konsumen. Dalam dunia bisnis kepuasan dipandang sebagai salah
pada pertumbuhan penjualan jangka panjang dan jangka pendek, serta pangsa
bagi perusahaan.
bermanfaat dalam memberikan informasi lebih lanjut tentang seberapa puas atau
didapat pada saat proses transaksi dan juga puas akan barang atau jasa yang
jasa tersebut dan bahkan mereka akan merekomendasikan kepada yang lain untuk
produk dan pelayanan yang mereka terima. Juga kecil kemungkinan mereka
ata penumpang dari waktu ke waktu akan membina hubungan yang baik dengan
pelanggan. Hal ini dapat memberi keuntungan tersendiri bagi penyedia jasa
pelayanan.
konsumen. Dari berbagai pendapat yang dilontarkan para ahli bisa disimpulkan
kepuasan konsumen adalah hasil evaluasi purna beli dari konsumen dimana
pelayanan dalam sebuah pelayanan publik adalah jasa angkutan, dapat diliat
dalam pelayanan PT. ASDP jasa angkutan yang membagi dalam dua mekanisme,
bahwa standar pelayanan adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
ibu menyusui.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
penyeberangan Labuhanhaji-Simeulue.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari dua jenis data
yaitu:
1. Data Primer
penelitian, untuk mencari fakta dan data-data yang berkaitan dengan masalah yang
23
24
2. Data Sekunder
Menurut Hasan (2002: h.82) data sekunder adalah “Data yang diperoleh
orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada”. Data
sekunder merupakan data yang di dapat dari studi kepustakaan, dokumen, koran,
internet dan lainnya, yang berkaitan dengan kajian penelitian yang di teliti oleh
penulis.
1. Observasi (Pengamatan)
mengamati dan mencatat segala hal yang ingin diteliti” (Kholid Narboko, 1996:
h.70). Pengamatan yang dilakukan langsung terhadap objek yang diteliti untuk
kepada penumpang.
25
2. Wawancara
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan
2002: h.135).
langsung melalui cara tanya jawab langsung kepada narasumber yang menjadi
diteliti.
3. Dokumentasi
termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil dan hukum-hukum dan
dokumen yang ada di lokasi penelitian, serta sumber-sumber lain yang relevan
penelitian ini.
sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Adapun yang menjadi informan
4. Nahkoda : 1 orang
Jumlah : 8 orang
yang dipilih karena para informan ini lebih mengetahui permasalahan yang akan
di teliti. Sebagian informan yang ada merupakan bagian dari yang memberikan
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alami, maka
sebagai instrument penelitian untuk mendapatkan data yang valid dan realible.
uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
Dalam penelitian ini, teknik analisa data yang digunakan adalah teknik
sebagaimana adanya. Data yang telah didapatkan dati hasil penelitian di lapangan
lapangan.
member check. Digunakannya uji ini dimaksudkan, untuk mendapatkan data yang
1. Perpanjangan Pengamatan
yang telah dilakukan, dirasakan data yang diperoleh masih kurang memadai.
yang di dapat sebelumnya atau yang diperlukan terasa kurang dan belum cukup
2. Peningkatan Ketekunan
dengan membaca berbagai referensi baik buku maupun dokumen yang terkait
dengan temuan yang diteliti sehingga berguna untuk memeriksa data apakah benar
pengamatan lebih mendalam, peneliti juga meminta informasi dan data yang lebih
banyak lagi untuk mendukung penelitian ini, agar data dan hasil yang didapat
berhubungan dengan data yang dibutuhkan dan sesuai permasalahan yang diteliti.
29
3. Triangulasi
masalah akibat dari kajian mengandalkan satu teori saja, satu macam data atau
untuk mendapatkan keterangan dari beberapa pihak secara terpisah namun dengan
karakteristik yang sama, kemudian hasilnya di cross check antara jawaban yang
triangulasi yaitu melakukan cross chek serta mencari tau kebenaran akan
keterangan yang didapat dari keterangan para informan yang ada. Adapun tujuan
kebenaran dan kejelasan dari informan yang didapat dari informan yang berbeda
dan juga berbeda keterangan, untuk dapat ditarik kesimpulan secara umum dan
tepat.
Wawancaran Observasi
Wawancara
sin
Dokumentasi
Wawancara data
Gambar 1. Triangulasi teknik pengumpulan si
n
30
Wawancara B
mahasiswa. Melalui diskusi ini diharapkan akan ada saran atau masukan yang
pendapat, saling tukar pikiran dan memberikan masukan dari teman-teman dekat
atau dosen sebagai tujuan sumbangsih ide, pendapat ataupun pemikiran bagi si
peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang
telah ditemukan”. Analisis kasus negatif ditemukan dalam penelitian ini, karena
6. Member Check
b. Mengoreksi kekeliruan
Member check juga dilakukan peneliti dengan meng cross check kembali
keterangan yang didapat dari informan lain, untuk mengetahui kebenaran data
atau informasi yang didapat. Tujuannya juga untuk mengsinkronkan data maupun
keterangan yang diperoleh agar sesuai, tepat dan jelas agar tidak terjadi kerancuan
sendiri. Dalam hal ini peneliti akan memberikan data yang telah di transkipkan
posisi koordinat 020 22’ 36” - 040 - 06’ Lintang Utara (LU) 960 35’40” - 960 35’
340” Bujur Timur (BT) dengan luas wilayah 3.841,60 km2. Batas wilayah
dari permukaan laut. Kabupaten Aceh Selatan termasuk kawasan yang beriklim
tropis basah dengan curah hujan rata-rata berkisar diantara 2.861 mm – 4.245 mm.
Bulan Januari s/d Agustus merupakan musim kemarau dan bulan September s/d
32
33
Selatan 26 – 31 oC.
adalah menyediakan akses transportasi publik antar pulau yang bersebelahan serta
penyeberangan dan pelabuhan secara efektif dan efisien serta menjangkau seluruh
wilayah nusantara dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat, namun pada
saat yang sama juga terus berperan positif memberikan kontribusi keuangan bagi
proyek ASDP Ferry kemudian berubah menjadi Perum ASDP pada tahun 1986
dan selanjutnya tahun 1993 menjadi PT ASDP (Persero). Beralihnya status Perum
perintis.
34
Kini, dengan armada kapal sebanyak 119 unit, 35 pelabuhan dan lebih dari
telah merangkai Nusantara dari Sabang sampai Merauke dan Miangas hingga
PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) memiliki visi dan misi sebagai
berikut :
a. Visi
stakeholders
b. Misi
pembangunan
35
jasa angkutan yang berperan dalam jasa pengangkutan barang dan penumpang.
Sektor transportasi selain sebagai sektor penunjang sektor lain, juga sebagai urat
nadi dalam pembangunan nasional. Transportasi terdiri dari tiga moda antara lain
transportasi laut, yakni kapal laut banyak digunakan karena jumlah barang yang
dapat di angkut lebih banyak dan uang tambangnya (Freight) relatif lebih murah
sarana transportasi. Ujung tombak dari kepelabuhan tersebut adalah sektor jasa
transportasi laut
Berdasarkan latar belakang masalah yang timbul didalam penelitian ini, peneliti
dari siapapun.
keinginan dan harapan dari pelanggan dapat terpenuhi yang akan mengakibatkan
perkembangan dan pertumbuhan daerah serta daerah lain yang dilintasi baik
dilihat dari aspek ekonomi dan sosial. Hal ini sesuai dengan Undang-undang No.
harus lebih besar dibandingkan jumlah investasi yang di keluarkan dan Undang-
menambahkan Bahwa :
bahwa, “Selama saya jadi penumpang di kapal feri penyeberangan ini, pelayanan
yang diberikan belum ada perubahan, masih selalu saja seperti biasanya,
November 2015)
penumpang, sarana dan prasarana yang ada di pelabuhan akan terus dilakukan
November 2015)
2015).
pelabuhan maupun di kapal ferry yang diberikan oleh pengelola pelabuhan dan
kapal ferry belum begitu maksimal, namun demikian pembenahan terus dilakukan
kedepannya.
Bagi Pengelola sarana dan prasarana yang baik dan layak merupakan hal
yang sangat penting, dengan layaknya sebuah sarana dan prasarana maka
prasarana yang ada masih belum maksimal, masih banyak sarana dan prasarana
yang perlu diperhatikan oleh pengelola pelabuhan dan juga pemerintah daerah.
mengatakan bahwa :
kapal bahwa :
bahwa :
bahwa:
2015).
tuntutan tugas yang diberikan harus sesuai dengan keahliannya. Apalagi jika
diberikan kepada para petugas yang bukan ahli dibidangnya, seperti para petugas
yang bertugas di pelabuhan dan kapal ferry penyeberangan yang ada di pelabuhan
Labuhanhaji.
Kemampuan skill dan tanggung jawab penuh harus bisa mereka berikan
menambahkan Bahwa:
“Para Petugas dan Pekerja yang ada di pelabuhan dan kapal adalah
orang-orang yang ahli dibidangnya, semua petugas bekerja
semaksimal mungkin dan bertanggung jawab terhadap keselamatan
penumpang, karena dalam pelayanan yang diberikan apalagi
menyangkut keselamatan penumpang tidak bisa dilakukan kepada
sembarangan orang, maka karena itulah orang-orang yang mengerti,
ahli dan berpengalaman dibidangnya yang dibutuhkan”. (Wawancara
20 November 2015).
41
sangat baik, pelayanan yang diberikan oleh mereka bisa memuaskan para
memang menjadi tuntutan mereka dalam melayani para penumpang baik yang
2015)
petugas selalu siaga ataupun konsisten terhadap tugas dan kewajiban masing-
sumber daya manusia dalam hal ini adalah para petugas baik di pelabuhan
maupun di kapal sudah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Kesungguhan para petugas bisa dilihat dari pelayanan kepada penumpang yang
kinerja petugas.
42
mengatakan bahwa :
2015)
Yulma Hendra salah satu Anak Buah Kapal menambahkan bahwa, “Secara
pelabuhan, dalam hal ini pemerintah. Masih banyak kekurangan yang bisa
November 2015)
Labuhanhaji, pemerintah daerah disini hanya sebagai pihak yang membangun dan
mengoperasikan pelabuhan.
4.3.5 Kendala yang dialami oleh pemda dan asdp dalam pengelolaan dan
pelayanan pelabuhan dan kapal ferry
sesuai dengan aturan yang ada dan di tetapkan. Akan tetapi dalam sebuah bentuk
pelayanan pasti akan ada hambatan-hambatan yang timbul yang membuat jasa
44
pelayanan tidak berjalan maksimal. Sebagaimana juga yang dialami oleh pihak
“Kendala yang dialami oleh pengelola pelabuhan adalah seperti masih kurangnya
sarana dan prasarana yang ada dipelabuhan, pelabuhannya yang masih belum
begitu terurus dengan baik dan masih kurangnya armada kapal yang seharusnya
2015).
menambahkan Bahwa:
kapal bahwa :
permasalahan ini seharusnya pihak pemerintah daerah dan juga pihak pengelola
harus bisa saling berkoordinasi agar permasalahan anggaran bisa terselesaikan, hal
ini yang membuat pengaruh kondisi sarana dan prasarana di pelabuhan belum
permasalahan yang timbul yang membuat proses jasa pelayanan yang diberikan
kepada para penumpang tidak maksimal seperti anggaran yang disalurkan untuk
pengelolaan pelabuhan dan kapal ferry masih minim, kurangnnya armada kapal
yang memang masih dibutuhkan penambahan dan juga faktor penghambat kain
seperti cuaca buruk yang melanda yang bisa membuat pelayanan pelayaran di
4.4 Pembahasan
memiliki peran yang sangat strategis terhadap aspek ekonomi, juga memiliki
peran yang sangat penting terhadap aspek lainnya. seperti sosial, tata guna lahan
46
misalnya dengan memberikan pelayanan yang lebik baik dari pada persaingannya.
Pelayanan dengan mutu yang kurang baik dapat membuat pelanggan tidak puas,
walaupun dengan tingkatan yang berbeda. Pelayanan yang baik merupakan tujuan
transportasi apa yang akan mereka pilih. Oleh karena itu, PT. ASDP Indonesia Ferry
perlu melakukan lima komponen utama yang menentukan kualitas pelayanan yang
dapat selalu dijaga oleh PT. ASDP Indonesia Ferry kelima komponen itu adalah
penelitian, banyak hal yang yang membuat sistem pelayanan di kapal feri terlihat
47
belum memuaskan, seperti misalnya masih ada calo tiket yang menjadi salah satu
fenomena disetip jasa angkutan yang menjual tiket jauh dari harga normal,
penumpang kelas ekonomi yang tidak teratur dalam memilih tempat didalam kapal
tidak menjaga kebersihan kapal dan kurangnya perahu penyelamatan yang ada
dikapal. Beberapa hasil pengamatan tersebut bisa menjadi gambaran bagi peneliti
berbagai aspek yang sangat mempengaruhi proses pelayanan yang diberikan oleh
kapal ferry penyeberangan, masih banyak sarana dan prasarana yang belum memadai
indikator mengenai pengaruh pola pelayanan yang diberikan kepada penumpang baik
pelanggan.
pelayanan petugas dianggap sudah baik, artinya dalam hal ini petugas
c. Indikator Responsivitas
d. Indikator akses
Menurut penumpang dalam hal ini akses atau cara penumpang dalam
Para penumpang sering sekali kesulitan dalam mencari toilet yang ada
didalam Pelabuhan akibat dari letak toilet itu sendiri yang cukup sulit
membutuhkan.
e. Indikator akuntabilitas
Labuhanhaji.
f. Indikator keamanan
Labuhanhaji. Rasa aman dan nyaman ini tidak lepas dari asuransi
Dalam hal ini para penumpang secara tidak langsung telah membandingkan dan
merasa puas dengan pelayanan dari petugas yang ada sekarang hanya saja faktor
sarana dan prasarana yang ada di pelabuhan labuhanhaji yang masih belum
kualitas pelayanan yang ada agar pelayanan menjadi lebih maksimal dan lebih
baik kedepannya.
4.4.2 Kendala yang dialami oleh pemda dan ASDP dalam pengelolaan dan
pelayanan pelabuhan dan kapal ferry
kendala atau hambatan akan selalu ada yang menjadikan sebuah program itu tidak
berjalan maksimal. Unsur terpenting dari sebuah sistem pelayanan publik yang
belum diatur secara lebih jelas dan tegas di dalam sistem pelayanan publik di
Indonesia dewasa ini adalah Kode Perilaku Petugas Pelaksana Pelayanan Publik
(Code of Conduct for Public Servants). Hal ini menjadi salah satu faktor penentu
publik secara umum dan juga yang terjadi di Pelabuhan Labuhanhaji, beberapa hal
lain yang menjadi kendala atau hambatan dalam pengelolaan pelayanan kapal feri
oleh pihak pemda ataupun ASDP Labuhanhaji, misalnya sarana dan prasarana
yang ada masih belum memadai. Sarana dan prasarana merupakan salah satu
unsur pokok yang penting dan harus selalu memberikan hasil yang maksimal
dalam setiap proses pelayanan, sarana dan prasarana yang ada di pelabuhan
pengelola lebih fokus pada perkembangan sarana dan prasarana untuk kepuasan
penumpang.
secara langsung. Pada hakekatnya pelayanan adalah serangkaian, karena itu unsur
ini merupakan proses dan sebagai proses pelayanan berlangsung secara rutin dan
Proses pelayanan ini mempunyai keterkaitan antara satu unsur dengan unsur yang
lain yang saling berkaitan didalam suatu bidang, jika suatu unsur mempunyai
kendala atau tidak berjalan maksimal maka proses pelayanan tidak akan berjalan
pelabuhan dan kapal feri, mungkin permasalah ini yang menjadi dasar dari kurang
anggaran memang menjadi sebuah unsur yang penting untuk menunjang proses
Aceh Selatan dan pihak ASDP seharusnya bisa saling berkoordinasi untuk
penyelenggara pelayanan publik yang harus ditaati oleh pemberi dan penerima
pelayanan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pelayanan petugas dianggap sudah baik, dalam hal ini petugas ASDP
pengelolaan pelabuhan dan kapal terletak faktor sarana dan prasarana yang
tidak berjalan maksimal dan juga faktor pada anggaran yang disalurkan
53
54
5.2 Saran
hal ini memberikan saran atau masukan untuk dapat meningkatkan pelayanan
yang ada di pelabuhan Labuhanhaji dan juga pelayanan di kapal agar lebih
1. Menambah jumlah armada kapal yang beroperasi. Selama ini selain faktor
3. Perluasan areal parkir di luar pelabuhan. Sejauh ini areal parkir yang ada
peneliti dalam hal ini pihak PT ASDP Indonesia Ferry dan Pemerintah
Daerah harus membuat lahan parkir di luar areal pelabuhan atau didalam
pelabuhan.
DAFTAR PUTAKA
Lijan Poltak Sinambela, 2008. reformasi pelayanan publik, bumi aksara. Jakarta.
Oka A. Yoeti. 2003. Tours and Travel Marketing. Pradnya Paramita. Jakarta
55
56
Sumber Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Selatan
http://www.bumn.go.id/asdp/halaman/121