Anda di halaman 1dari 8

PR

- Belajar mixed method


- Cari mixed method importance performance analysis
- Kuasai teori (habermas, pertukaran sosial, granovetter, branco manuel castelo, tindakan sosial
weber)
- Fixkan judul dan rumusan. Cari dari referensi skripsi/jurnal mixed method importance
performance analysis.
- Kerjakan bab 2
- Kerjakan bab 3
-
Opsi Judul
- IKM CSR SAMBUNG LISTRIK GRATIS DESA KEDUNGLEPER OLEH PT PLN (PERSERO) UIK TJB
o Mixed Method
 Sequential Explanatory Design
o Teori
 Habermas tindakan komunikatif
 Pertukaran sosial
 Sosiologi Ekonomi Granovetter
 Branco Manuel Castelo
 Tindakan Sosial Weber

- Governmentality Program CSR Sambung Listrik Gratis


o Kualitatif
 Genealogi
o Teori
 Pertukaran sosial

- Pertukaran sosial dalam Program CSR Sambung Listrik Gratis


o Kualitatif
o Teori
 Pertukaran sosial

- Pertukaran sosial dalam program inovasi sosial superman sumanding csr pln uik tjb
o Kualitatif
o Teori
 Pertukaran sosial
KONSEP FIX
Judul:
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PROGRAM CSR SAMBUNG LISTRIK GRATIS TAHUN 2022 DESA
KEDUNGLEPER OLEH PT PLN (PERSERO) UIK TJB
Konsep dan Teori:
- Konsep Kepuasan Pelayanan (SERVQUAL: a) Bukti fisik (tangibles); b) Reliabilitas (reliability); c)
Daya tanggap (responsiveness); d) Jaminan (assurance); dan e) Empati (emphaty)).
 Teori Servqual adalah sebuah konsep yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan
Berry pada tahun 1985 yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan pada industri jasa.
Konsep Servqual terdiri dari lima dimensi yaitu keandalan (reliability), responsivitas
(responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan penampilan fisik (tangibles).
Teori ini menjelaskan bahwa kepuasan pelanggan terhadap layanan dapat diukur melalui
perbandingan antara ekspektasi pelanggan dengan kinerja aktual.

- Teori Tindakan Komunikatif Habermas (konsep sosiologi ekonomi swedberg)


 Tindakan komunikatif menurut Habermas adalah suatu teori sosiologis yang mencoba
menjelaskan bagaimana interaksi sosial dapat terjadi melalui komunikasi yang rasional dan
saling pengertian antara individu atau kelompok. Dalam hal ini, importance performance
analysis (IPA) dengan konsep Servqual dapat dipandang sebagai suatu bentuk tindakan
komunikatif dalam menganalisis kualitas pelayanan suatu organisasi.
 Dalam konteks tindakan komunikatif, Habermas menekankan pentingnya terciptanya diskusi
yang rasional dan konsensual antara individu atau kelompok dalam mewujudkan tujuan
bersama. Dalam hal ini, IPA dengan konsep Servqual dapat diartikan sebagai suatu upaya
untuk mencapai kesepakatan antara konsumen dan penyedia jasa dalam hal kualitas
pelayanan yang diberikan. Melalui IPA, konsumen dapat menyatakan kebutuhan dan
harapan mereka terhadap pelayanan yang diberikan, sedangkan penyedia jasa dapat
merespon dengan memberikan pelayanan yang memenuhi harapan konsumen.
 Secara keseluruhan, IPA dengan konsep Servqual dapat dipandang sebagai bentuk tindakan
komunikatif yang mendorong terciptanya diskusi yang rasional dan konsensual antara
konsumen dan penyedia jasa dalam mewujudkan kualitas pelayanan yang optimal. Dalam
hal ini, tindakan komunikatif dari Habermas dapat dipandang sebagai grand theory yang
mendasari konsep IPA dengan konsep Servqual.

- Teori Tindakan Sosial Weber (konsep sosiologi ekonomi swedberg)


- Metode IPA sebenarnya bukan metode analisis data melainkan teknik grafik yang digunakan
untuk mengevaluasi kinerja suatu layanan atau produk berdasarkan persepsi pelanggan
terhadap kepentingan dan kinerja aspek-aspek tertentu. Jadi pada penelitian ini tidak mencari
hubungan antar variabel melainkan hanya menjelaskan secara deskriptif menggunakan statistika
sosial yang berlaku.
Rumusan Masalah:
- Kuantitatif
Hipotesis “Ha: terdapat perbedaan signifikan antara importance dan performance”
- Kualitatif
Bagaimana persepsi masyarakat terhadap program sambung listrik gratis yang diselenggarakan
oleh pemerintah, serta apa yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
program tersebut dari sudut pandang komunikatif?
Metode Pengambilan Data:
- Data Kuantitatif
Survei;
Instrumen (angket);
Sensus sampling;
30 responden;
Skala likert;
12 item pertanyaan;
- Data Kualitatif
Wawancara mendalam;
Purposive sampling;
5 informan (Saturation Point/Titik Jenuh) variasi data;
X item pertanyaan;
Hasil
- Data berbeda secara signifikan atau tidak berbeda secara signifikan menggunakan Uji T paired
(Jika data normal)/Uji T wilcoxon (Jika data tidak normal);
- Hasil data berupa 4 kuadran prioritas perbaikan Importance performance analysis;

Judul
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT PROGRAM CSR SAMBUNG LISTRIK GRATIS TAHUN 2022 DESA
KEDUNGLEPER OLEH PT PLN (PERSERO) UIK TJB
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kepuasan masyarakat pada program CSR Sambung
Listrik Desa Kedungleper PT. PLN UIK TJB Jepara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kuantitatif yang bersifat deksriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan observasi dan kuesioner. Skala yang digunakan dalam kuesioner yaitu skala likert.
Jumlah responden pada penelitian ini yaitu sebanyak 32 responden. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan Importance Performance Analysis (IPA). Penelitian ini menggunakan konsep
pemberdayaan masyarakat dari xxxxx. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil skor kepuasan
masyarakat berdasarkan peringkat diketahui terdapat nilai positif xx, nilai netral xx, dan nilai negatif xx.
Sedangkan hasil pengolahan data skor kepuasan masyarakat yang dilakukan menggunakan Importance
Performance Analysis (IPA) dalam kuadran kartesius diketahui terdapat xx atribut yang masuk kuadran
pertama, xx atribut yang masuk kuadran kedua, xx atribut yang masuk kuadran ketiga, dan xx atribut
yang masuk kuadran keempat.
Kata Kunci: Indeks Kepuasan Masyarakat, CSR, CSV
DAFTAR ISI
Bab I (Pendahuluan)
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
1.3.2. Tujuan Khusus
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
1.4.2. Manfaat Praktis
Bab II (Tinjauan Pustaka)
2.1. Penelitian Terdahulu
2.2. Definisi Konsep
2.2.1. Corporate Social Responsibility
2.2.2. Pemberdayaan
2.2.3. Pengembangan Masyarakat
2.2.4. Kualitas Pelayanan
2.2.5. Kepuasan
2.2.6. Indeks Kepuasan Masyarakat
2.3. Bagan kerangka pemikiran mengenai Indeks Kepuasan Masyarakat Pada Program CSR Sambung
Listrik Gratis Desa Kedungleper oleh PT PLN (Persero) UIK TJB

Bab III (Metode Penelitian)


3.1. Desain Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Jenis dan Sifat Penelitian
3.2. Variabel Penelitian
3.3. Definisi Konsep dan Definisi Operasional
3.4. Jenis dan Sumber Data
3.5. Populasi dan Sampel
3.6. Teknik Pengumpulan Data
3.7. Uji Validitas dan Realibilitas
3.7.1. Uji Validitas
3.7.2. Uji Realitbilitas
3.8. Teknik Pengolahan Data
3.8.1. Mengedit Data
3.8.2. Mengkode Data
3.8.3. Tabulasi Data
3.8.4. Analisis Data
3.9. Unit Analisis
3.10. Teknik Analisis Data
3.10.1. Importance Performance Analysis (IPA)
3.11. Jadwal Kegiatan Penelitian

Uji Data
Untuk melakukan Importance Performance Analysis (IPA) dengan 32 responden menggunakan uji t non-
parametrik, dilakukan perbandingan antara skor kepentingan (importance) dan skor kinerja
(performance) pada setiap atribut yang diukur. Skor kepentingan mengindikasikan seberapa pentingnya
suatu atribut bagi responden, sedangkan skor kinerja mengindikasikan seberapa baik suatu atribut
dikerjakan oleh responden.
Pada dasarnya, IPA dilakukan untuk mengetahui atribut yang paling penting dan perlu ditingkatkan
kinerjanya. Dalam analisis tersebut, dibandingkan nilai rata-rata skor kepentingan dan skor kinerja pada
setiap atribut menggunakan uji t non-parametrik, seperti uji t Wilcoxon. Uji t non-parametrik ini
digunakan untuk membandingkan perbedaan skor kepentingan dan skor kinerja pada setiap atribut,
tanpa harus mengasumsikan distribusi normal pada data.
Dalam hal ini, data yang dibandingkan adalah perbedaan antara skor kepentingan dan skor kinerja pada
setiap atribut. Perbedaan ini kemudian diuji apakah signifikan atau tidak menggunakan uji t non-
parametrik. Hasil dari analisis IPA dapat digunakan untuk menentukan prioritas tindakan perbaikan atau
pengembangan pada atribut yang dianggap penting dan memiliki kinerja yang kurang memadai.
/
IPA menggunakan skor kepentingan dan skor kinerja pada setiap atribut yang diukur, dan kedua skor
tersebut diukur menggunakan skala ordinal atau interval, seperti skala likert. Kemudian, perbedaan
antara skor kepentingan dan skor kinerja pada setiap atribut diuji menggunakan uji t non-parametrik.
Skala likert masuk pada data ordinal

Rangkuman
Penelitian menggunakan skala likert (ordinal)
Hipotesis data bersifat beda atau tidak
Statistik non parametrik menggunakan uji t wilcoxon/paired t test
Sequential explanatory design (creswell)
The embedded design (creswell)
/
Uji t adalah salah satu jenis uji statistik yang digunakan untuk menentukan apakah perbedaan antara
dua kelompok data itu signifikan atau tidak. Uji t dapat digunakan untuk menganalisis data yang diambil
dari kelompok-kelompok yang berbeda atau sama. Uji t dapat memberikan informasi mengenai
seberapa besar perbedaan antara rata-rata kedua kelompok data tersebut dan seberapa signifikan
perbedaan tersebut.
Hipotesis yang diajukan pada uji t non-parametrik adalah sama dengan hipotesis pada uji t parametrik,
yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha).
Hipotesis nol pada uji t non-parametrik menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
dua kelompok data. Sedangkan hipotesis alternatif menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara dua kelompok data.
Prosedur pengujian hipotesis pada uji t non-parametrik mirip dengan uji t parametrik, namun
perbedaannya terletak pada penggunaan teknik perankingan (ranking) pada data, bukan penggunaan
nilai sebenarnya. Hasil dari uji t non-parametrik dinyatakan dalam bentuk nilai p yang dapat
dibandingkan dengan taraf signifikansi yang ditentukan. Jika nilai p lebih kecil dari taraf signifikansi,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok data.
/
Penelitian ini membahas pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dirasakan oleh
stakeholder masyarakat penerima manfaat pada atribut- atribut yang telah ditentukan, serta untuk
menentukan posisi atribut-atribut tersebut yang nantinya dapat digunakan untuk memetakan prioritas
perbaikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Importance Performance Analysis.
Penelitian Terdahulu yg Menggunakan Uji T dan Hipotesis

No. Judul Hipotesis Uji T Hasil Hipotesis


1. Skripsi Pend. Ekonomi (Tanpa Hipotesis) Uji beda dengan paired sampel t (Tanpa Hipotesis)
(Analisis Kualitas test dilakukan untuk
Pelayanan Pendidikan membandingkan perbedaan mean
dengan Menggunakan antar kepentingan (importance)
Gap Analysis dan (IPA) mahasiswa dan persepsi
pada Prodi Pendidikan mahasiswa terhadap kinerja
Ekonomi Fakultas (performance) kualitas layanan
Ekonomi UNY) pendidikan di Program Studi
Pendidikan Ekonomi FE UNY, dan
perbandingan dilakukan terhadap
kelompok sampel yang sama.
2. Skripsi Perbankan Ha: Terdapat Uji t yang digunakan adalah Uji Diambil kesimpulan bahwa
Syariah X ANALISIS perbedaan antara Paired Sample t-test. Uji ini Ha diterima dan Ho ditolak,
TINGKAT KEPUASAN Performance dan digunakan untuk mengetahui ada yang berarti terdapat
PELAYANAN PT BNI Importance atau tidaknya pengaruh masing- perbedaan antara
SYARIAH CABANG masing variabel independen secara performance dan
MEDAN DENGAN (IPA) Ho: Tidak terdapat parsial terhadap variabel importance.
perbedaan antara dependen yang di uji pada tingkat
Performance dan signifikan 0,05. Uji ini bertujuan
Importance untuk mengetahui apakah
variabel-variabel bebas yang
digunakan dalam model
persamaan regresi, kriteria
keputusannya adalah sebagai
berikut.
3. ANALISIS Ho : Tidak terdapat Uji beda 2 rata-rata (Independent Hasil perhitungan diperoleh t
PERBANDINGAN perbedaan antara Samples T Test) dipakai untuk hitung lebih besar dari harga
KEPUASAN PELANGGAN kepuasan mengetahui apakah ada t tabel (2,11 ≥1,973) maka
TERHADAP PELAYANAN pelanggan perbedaan kepuasan pelanggan Ho ditolak dan Ha diterima,
JASA PENGIRIMAN terhadap antara pelayanan jasa paket di PT. kesimpulannya terdapat
PAKET DI PT.POS pelayanan jasa Pos Indonesia dan JNE. perbedaan kepuasan
INDONESIA (PERSERO) pengiriman paket pelanggan terhadap
DAN JNE KOTA SERANG di PT.POS Pengujian menggunakan tingkat pelayanan jasa pengiriman
Indonesia dan JNE signifikasi 0,05. Sebelum uji beda 2 paket di PT.Pos Indonesia
di Kota Serang. rata-rata dilakukan, uji F (Uji dan JNE kota Serang.
Homogen) perlu dilakukan terlebih
Ha : Terdapat dahulu. Jika varian sama, maka uji t
perbedaan antara menggunakan Equal Variance
kepuasan Assumed (diasumsikan varian
pelanggan sama) dan jika varian berbeda
terhadap menggunakan Equal Variance Not
pelayanan jasa Assumed (diasumsikan varian
pengiriman paket berbeda).
di PT.POS
Indonesia dan JNE
di Kota Serang.
4.

Bismillah FIX
Pendekatan tindakan komunikatif Habermas dapat digunakan untuk mengkaji dimensi kualitatif dari
skripsi "importance performance analysis program sambung listrik gratis" dengan pendekatan mixed
sequential explanatory method. Berikut adalah metode pengambilan data, penentuan sampling
informan, informan yang diperlukan, dan analisis data yang dapat digunakan:
Metode Pengambilan Data:
Untuk mengumpulkan data kualitatif, dapat dilakukan wawancara terstruktur dengan informan yang
relevan. Wawancara dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui telepon. Informan yang dipilih
adalah pihak-pihak terkait dengan program CSR sambung listrik gratis, seperti pemerintah setempat,
tokoh masyarakat, petugas lapangan, atau penerima manfaat. Wawancara dilakukan dengan
menggunakan panduan pertanyaan terstruktur yang relevan dengan tujuan penelitian.
Penentuan Sampling Informan:
Untuk penentuan sampling informan, dapat digunakan teknik purposive sampling. Informan dipilih
berdasarkan kriteria tertentu, seperti keterlibatan dalam program CSR sambung listrik gratis atau
memiliki pengalaman dalam menggunakan program tersebut. Jumlah informan yang diperlukan dapat
ditentukan berdasarkan metode saturation point, yaitu saat data yang diperoleh telah mencapai titik
jenuh dan tidak ada lagi informasi baru yang ditemukan.
Analisis Data:
Data yang diperoleh dari wawancara dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan analisis isi
(content analysis). Pertama, transkripsi wawancara dibuat untuk memudahkan analisis data.
Selanjutnya, unit-unit analisis seperti tema dan kategori diidentifikasi dari data transkripsi. Hasil analisis
dapat diintegrasikan dengan data kuantitatif dan digunakan untuk menjelaskan temuan penelitian
secara lebih rinci.
/
Rumusan Masalah Kualitatif: Bagaimana persepsi masyarakat terhadap program sambung listrik gratis
yang diselenggarakan oleh pemerintah, serta apa yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan program tersebut dari sudut pandang komunikatif?
Rumusan masalah kuantitatif pada skripsi "importance performance analysis program sambung listrik
gratis" dengan pendekatan mixed sequential explanatory method, dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Seberapa penting dan seberapa baik kinerja program sambung listrik gratis dari perspektif
pelanggan?
2. Apakah terdapat perbedaan signifikan antara tingkat kepentingan dan kinerja program sambung
listrik gratis dari perspektif pelanggan?
3. Faktor apa saja yang paling mempengaruhi kepuasan pelanggan terhadap program sambung
listrik gratis?
Rumusan masalah tersebut dapat dijawab dengan menggunakan data kuantitatif berupa skala likert
pada 12 atribut servqual yang diisi oleh 30 responden.

Metode Pengambilan Data: Untuk mengumpulkan data kualitatif, dapat dilakukan wawancara dengan
informan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan program sambung listrik
gratis, seperti pihak pemerintah yang terlibat dalam program tersebut, masyarakat yang telah mengikuti
program, serta ahli atau pakar yang memiliki pemahaman tentang isu-isu terkait.
Penentuan Sampling Informan: Penentuan sampling informan dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik purposive sampling, yaitu dengan memilih informan yang memiliki karakteristik yang relevan
dengan masalah penelitian, seperti pihak pemerintah yang terlibat dalam program, masyarakat yang
telah mengikuti program, serta ahli atau pakar yang memiliki pemahaman tentang isu-isu terkait.
Informan yang Diperlukan:
1. Pihak pemerintah yang terlibat dalam program sambung listrik gratis
2. Masyarakat yang telah mengikuti program sambung listrik gratis
3. Ahli atau pakar di bidang energi listrik atau sosiologi ekonomi yang memiliki pemahaman
tentang isu-isu terkait program sambung listrik gratis.
Pertanyaan Wawancara:
1. Bagaimana pandangan Bapak/Ibu mengenai program sambung listrik gratis yang
diselenggarakan oleh pemerintah?
2. Menurut Bapak/Ibu, apa yang menjadi faktor-faktor keberhasilan program sambung listrik gratis
dari sudut pandang komunikatif?
3. Bagaimana Bapak/Ibu melihat komunikasi antara pihak pemerintah dengan masyarakat dalam
pelaksanaan program sambung listrik gratis?
4. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program sambung listrik gratis dari
sudut pandang komunikatif?
5. Menurut Bapak/Ibu, apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan program
sambung listrik gratis dari sudut pandang komunikatif?

Anda mungkin juga menyukai