Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Produktivitas 7 (2020)

JURNAL PRODUKTIVITAS
ro Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Pontianak

www.openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/jp

Pengaruh Etos Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Pegawai Negeri Sipil


DI Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat
1
Wiwin Mardianti; 2 Devi Yasmin; 3 Fenni Supriadi.
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Pontianak, Indonesia

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Kata kunci: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh etos kerja terhadap komitmen
Etos Kerja; organisasional Pegawai Negeri Sipil di Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat.
Komitmen Organisasional; Jenis penelitian menggunakan metode asosiatif, teknik pengambilan sampel yang
Dinas Sosial;
digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh atau sensus. Berdasarkan
Kalimantan Barat.
kriteria pemilihan sampel yang telah ditentukan jumlah sampel sebanyak 97 orang
responden. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier
sederhana, koefisien korelasi (R), koefisien determinasi (R²), dan uji kelayakan
model (Uji F).
Dari Hasil regresi linier sederhana mununjukkan persamaan Y = 1,888 + 0,563 (X).
Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,514 yang artinya bahwa hubungan antara etos
kerja dan komitmen organisasional Pegawai Negeri Sipil di Dinas Sosial Provinsi
Kalimantan Barat adalah cukup. Nilai koefisien determinasi (R²) yang diperoleh
dalam penelitian ini adalah 0,264, yang artinya bahwa kontribusi variabel etos kerja
dalam mempengaruhi naik turunnya variabel komitmen organisasional Pegawai
Negeri Sipil di Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat sebesar 26,4% dan sisanya
sebesar 73,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Nilai F hitung sebesar 34,081 lebih besar dari F tabel sebesar 3,94 artinya model
regresi linier sederhana dapat digunakan untuk memprediksi nilai komitmen
organisasional yang dipengaruhi oleh etos kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas
Sosial Provinsi Kalimantan Barat.

1. Pendahuluan
Dalam lembaga pemerintahan sumber daya manusia merupakan faktor penentu berhasilnya tidaknya sebuah pelayanan
yang baik. Oleh karena itu, sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting, pendayagunaan aparatur negara terus
ditingkatkan terutama yang berkaitan dengan kualitas, efisiensi pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta
kemampuan profesional dan kesejahteraan aparat sangat diperhatikan dalam menunjang pelaksanaan tugas. Dalam UU No.43
Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil disebutkan bahwa : “Untuk mencapai tujuan kualitas pada setiap pegawai maka
diperlukan etos kerja untuk mencapai komitmen organisasi yang baik”.
Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat adalah salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi
Kalimantan Barat yang mempunyai fungsi dalam menangani permasalahan perlindungan sosial serta kesejahteraan sosial
dengan ruang lingkup mencakup upaya-upaya penyantunan, mengayomi serta memberikan perlakuan dan pelayanan yang adil
dan manusiawi kepada masyarakat yang memiliki sifat ketelantaran baik kepada anak-anak maupun usia lanjut, kecacatan,
ketunasusilaan, dan bencana. Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat beralamat di Jl. Sultan Syahrir No.3, Sungai Bangkong,
Pontianak Kota.
Pembentukan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat ditetapkan berdasarkan dengan peraturan Nomor 10 Tahun
2008, tentang susunan organisasi perangkat daerah Provinsi Kalimantan Barat yang selanjutnya melalui ketetapan Peraturan
Gubernur Kalimantan Barat Nomor 44 Tahun 2008 yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas pokok, fungsi dan tata
kerja Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat.

*Kontak penulis
E-mail: wiwinmardianti@unmuhpnk.ac.id
http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/jp
ISSN : 2355 – 1038 (Print) ISSN : 2621 – 5098 (Online)

120
W. Mardianti; D. Yasmin; F. Supriadi. Jurnal Produktivitas 7 (2020)
2. Metode Penelitian

2.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini, maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi
untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala dalam penelitian.

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dalam
penelitian ini diperoleh dengan hasil wawancara dan kuesioner. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Sosial
Provinsi Kalimantan Barat berupa data jumlah pegawai negeri sipil menurut bidang, jumlah sanksi terhadap pegawai, sanksi
disiplin pegawai berdasarkan kategori hukuman, tingkat absensi pegawai, serta nilai rata-rata prestasi kerja pegawai.
Wawancara dilakukan dengan Kepala Bagian Umum dan Aparatur di Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat, untuk
memperoleh data secara langsung mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Kuesioner diberikan kepada semua
Pegawai Negeri Sipil di Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat.

2.3 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2014:148): “Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat yang berjumlah
97 orang pada Tahun 2018.
Menurut Sugiyono (2014:149): “Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 97 orang.

2.4 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:95): “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini digunakan dua jenis variabel yaitu:


Variabel Bebas (X) = Etos Kerja
Variabel Terikat (Y) = Komitmen Organisasional

2.5 Skala Pengukuran

Pengukuran terhadap variabel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono
(2014:168): “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial”.

Bobot penilaian berdasarkan Skala Likert dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1.
Bobot Penilaian Berdasarkan Skala Likert

Penilaian Bobot
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju ((TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

2.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digukan dalam penelitian ini adalah Uji Instrumen yang terdiri dari Uji Validitas dan Uji
Reliabilitas, Uji Normalitas, Analisis Regresi Linier Sederhana, Analisis Koefisien Korelasi Sederhana (R), Analisis Koefisien
Determinasi (R2), dan Uji Kelayakan Model (Uji-F).

121
W. Mardianti; D. Yasmin; F. Supriadi. Jurnal Produktivitas 7 (2020)

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Uji Validitas

Menurut Siregar (2017:75): “Validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa
yang ingin diukur”. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Product Moment. Dapat diketahui bahwa
hasil uji validitas pada variabel Etos Kerja dinyatakan valid, karena nilai r hitung menunjukkan lebih besar dari 0,1996 artinya r
hitung > r tabel. Dapat diketahui bahwa uji validitas pada variabel Komitmen Organisasional dinyatakan valid karena nilai r
hitung menunjukkan lebih besar dari 0,1996 artinya r hitung > r tabel.

Hasil uji validitas setiap pernyataan dalam variabel kepuasan kerja dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2.
Hasil Uji Validitas Variabel Etos Kerja

r tabel
No Item Pertanyaan Hasil Korelasi (xry) Kesimpulan
5%
1 X1 0,551 0,1996 Valid
2 X2 0,424 0,1996 Valid
3 X3 0,454 0,1996 Valid
4 X4 0,645 0,1996 Valid
5 X5 0,278 0,1996 Valid
6 X6 0,404 0,1996 Valid
7 X7 0,552 0,1996 Valid
8 X8 0,374 0,1996 Valid
9 X9 0,439 0,1996 Valid
10 X10 0,484 0,1996 Valid
11 X11 0,551 0,1996 Valid
12 X12 0,508 0,1996 Valid
13 X13 0,417 0,1996 Valid
14 X14 0,380 0,1996 Valid
15 X15 0,400 0,1996 Valid
16 X16 0,508 0,1996 Valid
17 X17 0,349 0,1996 Valid
18 X18 0,502 0,1996 Valid
19 X19 0,346 0,1996 Valid
Sumber: Data Diolah, 2018

Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil uji validitas pada variabel Etos Kerja dinyatakan valid, karena nilai r hitung
menunjukkan lebih besar dari 0,1996 artinya r hitung > r tabel.

Hasil uji validitas setiap pernyataan dalam variabel komitmen organisasi dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3.
Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasional

r tabel
No Item Pertanyaan Hasil Korelasi (xry) Kesimpulan
5%
1 Y1 0,637 0,1996 Valid
2 Y2 0,633 0,1996 Valid
3 Y3 0,660 0,1996 Valid
4 Y4 0,390 0,1996 Valid
5 Y5 0,458 0,1996 Valid
6 Y6 0,283 0,1996 Valid
7 Y7 0,404 0,1996 Valid
8 Y8 0,478 0,1996 Valid
9 Y9 0,451 0,1996 Valid
10 Y10 0,610 0,1996 Valid
Sumber: Data Diolah, 2018

122
W. Mardianti; D. Yasmin; F. Supriadi. Jurnal Produktivitas 7 (2020)

Tabel 3 menunjukkan bahwa uji validitas pada variabel Komitmen Organisasional dinyatakan valid karena nilai r
hitung menunjukkan lebih besar dari 0,219 artinya r hitung > r tabel.

3.2 Uji Reliabilitas

Menurut Siregar (2017:87): “Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten,
apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama
pula”.

Hasil uji reliabilitas variabel kepuasan kerja dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Etos Kerja

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,782 19
Sumber: Data Diolah, 2018

Hasil uji reliabilitas pada Tabel 4 menunjukkan nilai cronbach’s alpha pada variabel etos kerja adalah 0,782 lebih besar
dari 0,60. Dapat disimpulkan bahwa item dari variabel Etos Kerja adalah reliabel.

Hasil uji reliabilitas variabel komitmen organisasional dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:

Tabel 5.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Komitmen Organisasional

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,665 10
Sumber: Data Diolah, 2018

Hasil uji reliabilitas pada tabel 5 di atas menunjukkan nilai cronbach’s alpha pada variabel Komitmen
Organisasional adalah 0,665 lebih besar dari 0,60. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa item dari variabel
Komitmen Organisasional adalah reliabel.

3.3 Uji Normalitas

Menurut Siregar (2017:153): “Tujuan dilakukannya uji normalitas terhadap serangkaian data adalah untuk mengetahui
apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak”.

Hasil uji nomalitas dapat dilihat pada Tabel 6 berikut:

Tabel 6.
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 97
Normal Mean 0
Parameters Std.
a,b 0,99477803
Deviation
Most Absolute 0,072
Extreme Positive 0,053
Differences Negative -0,072
Kolmogorov-Smirnov
0,708
Z
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,698
a.Test Distribution is Normal
b.Calculated from Data
Sumber : Data Diolah, 2018
123
W. Mardianti; D. Yasmin; F. Supriadi. Jurnal Produktivitas 7 (2020)

Hasil uji normalitas pada Tabel 6 di atas menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,698 > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa data tersebut berdistribusi normal.

3.4 Analisis Regresi Linier Sederhana

Menurut Siregar (2017:379): “Regresi linier sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan
satu variabel tak bebas (dependent)”.

Hasil analisis regresi linier sederhana dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:

Tabel 7.
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta

(Constant) 1,888 0,431 4,385 0,000


1
Etos 0,563 0,096 0,514 5,838 0,000

a.Dependent Variable : Komitmen Organisasional


Sumber: Data Diolah, 2018

Hasil uji analisis regresi linier sederhana pada Tabel 7 di atas menunjukkan Coefficients, Constant (a) adalah 1,888
sedangkan nilai koefisien regresi untuk variabel Etos Kerja (b) adalah 0,563, sehingga persamaan regresinya sebagai berikut:
Y= 1,888 + 0,563 X
Artinya jika Etos Kerja (X) bernilai 0 (nol) maka Komitmen Organisasional di Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat bernilai
sebesar 1,888 satuan. Nilai koefisien regresi sederhana variabel Kepuasan Kerja (X) yang diperoleh sebesar 0,608, artinya jika
variabel Etos Kerja (X) meningkat sebesar 1 (satu) satuan, maka Komitmen Organisasional Pegawai akan meningkat sebesar
0,563 satuan.

3.5 Analisis Koefisien Korelasi (r)

Menurut Siregar (2017:337): “Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua
variabel atau lebih, juga dapat menentukan arah hubungan dari kedua variabel”.

Hasil analisis koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 8 berikut:

Tabel 8.
Hasil Analisis Koefisien Korelasi

Model Summaryb
Std. Error
Adjusted
Model R R Square of the
R Square
Estimate
1 0,514 0,264 0,256 0,21578
a.Predictors: (Constant), Etos Kerja
b.Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Sumber: Data Diolah, 2018

Hasil uji analisis koefisien korelasi pada Tabel 8 di atas menunjukkan nilai R sebesar 0,514, artinya hubungan
antara etos kerja dan komitmen organisasional mempunyai hubungan positif. Nilai 0,514 termasuk dalam kategori cukup. Artinya
hubungan antara etos kerja terhadap komitmen organisasional cukup dan positif, semakin tinggi etos kerja maka semakin
meningkat komitmen organisasional.

3.6 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Siregar (2017:338): “Koefisien determinasi (KD) adalah angka yang menyatakan atau digunakan untuk
mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat)”.
124
W. Mardianti; D. Yasmin; F. Supriadi. Jurnal Produktivitas 7 (2020)

Hasil analisis koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 9 berikut:

Tabel 9.
Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Std. Error
Adjusted
Model R R Square of the
R Square
Estimate
1 0,514 0,264 0,256 0,21578
a.Predictors: (Constant), Etos Kerja
b.Dependent Variable: Komitmen Organisasional
Sumber: Data Diolah, 2018

Hasil uji analisis koefisien determinasi (R2) pada Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa pengaruh etos kerja terhadap
komitmen organisasional pegawai 26,4%, sedangkan sisanya sebesar 73,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak
diteliti dalam penelitian ini

3.7 Uji Kelayakan Model Regresi (Uji F)

“Uji kelayakan model regresi dilakukan untuk membuktikan apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
komitmen organisasional pegawai yang dipengaruhi oleh etos kerja”.

Hasil uji kelayakan model regresi dapat dilihat pada Tabel 10 berikut:

Tabel 10.
Hasil Uji Kelayakan Model Regresi (Uji F)

ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 1,587 1 1,587 34,081 0
Residual 4,423 95 0,047
Total 6,010 96
a.Predictors: (Constant), Etos Kerja
b.Dependent Variable: Komitmen Organisasional
Sumber: Data Diolah, 2018

Hasil uji kelayakan model regresi pada Tabel 10 di atas menunjukkan nilai F hitung sebesar 34,081 dengan taraf
signifikansi sebesar 0,000 sedangkan F tabel sebesar 3,94 dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa
nilai F hitung > F tabel, yaitu 34,081 > 3,94, sedangkan tingkat signifikansi dengan nilai sebesar 0,000 < 0,05. Hasil uji kelayakan
regresi (Uji F) menyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya model regresi linier dapat digunakan untuk memprediksi
nilai Komitmen Organisasional yang dipengaruhi oleh variabel Etos Kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas Sosial Provinsi
Kalimantan Barat.

4. Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian dan analisis mengenai pengaruh etos kerja terhadap komitmen organisasional di Dinas Sosial
Provinsi Kalimantan Barat, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sebagian besar responden pada penelitian ini berjenis kelamin perempuan, memiliki usia antara 40 - 49 tahun,
berpendidikan terakhir sarjana (S1), bekerja di Bagian Sub Bagian Umum dan Aparatur, memiliki pengasilan rata-rata
setiap bulan Rp. 4.000.000,00-Rp 4.999.000,00, masa kerja 10 - 19 tahun, Golongan III, dan memiliki 2 tanggungan.
2. Persamaan regresi yang diperoleh adalah Y = 1,888 + 0,563X. Artinya jika Etos Kerja (X) bernilai 0 (nol) maka
Komitmen Organisasional di Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat bernilai sebesar 1,888 satuan. Hasil koefisien
regresi sederhana variabel Etos Kerja (X) yang diperoleh sebesar 0,563, artinya jika variabel Etos Kerja (X) meningkat
sebesar 1 (satu) satuan, maka Komitmen Organisasional akan meningkat sebesar 0,563 satuan.

125
W. Mardianti; D. Yasmin; F. Supriadi. Jurnal Produktivitas 7 (2020)

3. Hasil analisis koefisien korelasi (R) adalah sebesar 0,514 yang artinya bahwa hubungan Etos Kerja terhadap Komitmen
Organisasional pegawai di Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat adalah cukup. Artinya Semakin besar nilai variabel
Etos Kerja maka komitmen Organisasional pegawai juga akan meningkat.
4. Hasil analisis koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh etos kerja terhadap
komitmen organisasional pegawai 26,4%, sedangkan sisanya sebesar 73,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
5. Hasil analisis kelayakan regresi (uji F) yang dilakukan pada penelitian ini sebesar 34,081 dengan taraf signifikansi
sebesar 0,000 sedangkan F tabel sebesar 3,94 dengan taraf signifikansi 0,05 (5%) artinya Ho ditolak Ha diterima, berarti
model regresi linier dapat digunakan untuk memprediksi nilai Komitmen Organisasional pegawai yang diperoleh oleh
Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat.
4.2 Saran
Dari kesimpulan di atas penulis dapat memberikan beberapa saran yang dapat digunakan sebagai masukan sebagai
berikut:
1. Untuk Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat dapat ditingkatkan lagi etos kerja, dengan memberikan pemahaman
kepada pegawai tidak menyianyiakan waktu kerja dengan kegiatan yang lain, agar pegawai lebih lagi dalam
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
2. Untuk meningkatkan komitmen organisasional sebaiknya disiplin kerja ditingkatkan dengan cara pimpinan harus bisa
menjadi panutan yang baik, pimpinan harus mampu memperjelas aturan dan kebijakan yang ada di Dinas Sosial Provinsi
Kalimantan Barat, sehingga pegawai yang masuk kerja tepat pada waktunya.
3. Hendaknya Komitmen Organisasional di Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat dapat ditingkatkan dengan cara
sosialisasi lebih mendalam tentang organisasi/kelembagaan, pegawai juga mendapatkan kesempatan untuk berinovasi
dan menyampaikan pendapat, sehingga target dari organisasi di Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Barat akan tercapai
dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Edison, Emron, Yohny anwar dan Imas Komariyah. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Alfabeta, Bandung.

Ginting, Desmon. 2016. Etos Kerja panduan menjadi karyawan cerdas. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Hamali, Arif Yusuf. 2016. Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia. CAPS, Jakarta.

Hasibuan, Malayu. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara. Cetakan kesembilan belas. Jakarta.

Istijanto. 2017. Riset Sumber Daya Manusia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Priansa, Donni Juni. 2015. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Alfabeta, Bandung.

Siregar, Syofian. 2017. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif.

PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen . Alfabeta, Bandung.

Sunyoto, Danang. 2015. Manajemen dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. CAPS, Jakarta.

Samsudin, Sadili. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Pustaka Setia, Bandung.

Timbuleng, Stela dan Jacky S.B. Sumarauw 2015. Etos Kerja, Disiplin Kerja dan Komitmen Organisasi Pengaruhnya Terhadap
Kinerja Karyawan pada PT Hasjrat Abadi Cabang Manado. Jurnal EMBA Vol.03 (02), 1051-1060.

Wibowo, 2014 Manajemen Kinerja. Edisi keempat. Cetakan ke-4. Jakarta.

Yuliarti. 2016. Pengaruh Etos Kerja Disiplin Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Perumahan
dan Penataan Ruang Daerah Kabupaten Morowali. Jurnal Katalogis. Vol. 04 (08), 101-108.

126

Anda mungkin juga menyukai