Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis metode

korelasional. Menurut Creswell (2014), penelitian kuantitatif korelasional adalah

penelitian dengan menggunakan metode statistik yang mengukur pengaruh antara

dua variabel atau lebih. Penelitian ini ingin menguji pengaruh dari tiap komponen

dari politik organisasi terhadap OCB melalui sikap kerja menggunakan data dari

laporan kuesioner penelitian yang disebarkan pada objek penelitian oleh sebab itu

penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasional.

3.2 Waktu dan Tempat

Lokasi penelitian adalah di RSUD Cut Nyak Dhien-Aceh Barat dengan

waktu penelitian akan berlangsung dengan time line sebagai berikut:

Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Februari
Januari

Maret

April

Penulisan proposal penelitian


Mengumpulkan data
penelitian
Mengolah data penelitian
Menulis hasil penelitian
Revisi skripsi
3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek /subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Sample adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono,2006:90). Populasi

dari penelitian ini adalah pegawai RSUD Cut Nyak Dhien baik dokter, perawat

dan tenaga administrasi kesehatan. Metode pengambilan sampel dalam penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan metode convenience sampling. Sample

penelitian menerapkan teknik quota sampling dengan

3.4 Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data primer yang

diperoleh dengan cara koleksi melalui kuesioner penelitian dimana data yang

diperoleh diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Penelitian ini juga

menggunakan data-data literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti

3.5 Definisi Konseptual dan Indikator

Adapun definisi konseptual dan indikator penelitian adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2
Definisi Konseptual dan indicator penelitian

Variabel Definisi Skala


Exogen Politik Politik tempat kerja adalah Likert 7
Organisasi proses dan perilaku yang dalam poin
interaksi manusia melibatkan
kekuasaan dan otoritas yang juga
merupakan alat untuk menilai
kapasitas operasional dan untuk
menyeimbangkan pandangan
yang beragam dari pihak yang
berkepentingan. Ini juga dikenal
sebagai politik kantor dan politik
organisasi. Ini melibatkan
penggunaan kekuatan dan
jejaring sosial di dalam tempat
kerja untuk mencapai perubahan
yang bermanfaat bagi individu di
dalamnya.
Intervening Sikap Kerja Pikiran dan perasaan puas atau
tidak puas dan dapat disimpulkan
sebagai suka dantidak suka
bekerja dengan kecenderungan
untuk merespons secara positif
atau negatif untuk mendapatkan
apa yang diinginkan di tempat
kerja.
Endogen OCB Perilaku karyawan yang secara
sukarela mengerjakan pekerjaan
yang melebihi dari standar tugas
yang diberikan kepadanya, demi
membantu keberlangsungan
perusahaan dalam mencapai
tujuannya

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

3.6.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Sebuah instrumen atau kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

instrumen atau kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut (Ghozali, 2018:51). Uji signifikansi dilakukan dengan cara

membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Di dalam menentukan layak


dan tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi

koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05 yang artinya suatu item dianggap

valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Jika r hitung lebih besar dari r

tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau variabel tersebut dinyatakan

valid. Sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir atau pertanyaan

atau variabel tersebut dinyatakan tidak valid

3.7.2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2018:45) reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas

digunakan untuk mengukur konsistensi hasil pengukuran dari kuesioner dalam

penggunaan yang berulang. Jawaban responden terhadap pertanyaan dikatakan

reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban

tidak boleh acak. Dalam mencari reliabilitas dalam penelitian ini penulis

menggunakan teknis Cronbach Alpha untuk menguji reliabilitas, alat ukur yaitu

kompleksitas Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagaimana dinyatakan

oleh Ghozali (2018:46), yaitu jika koefisien Cronbach Alpha > 0,70 maka

pertanyaan dinyatakan andal atau suatu konstruk maupun variabel dinyatakan

reliabel. Sebaliknya, jika koefisien Cronbach Alpha < 0,70 maka pertanyaan

dinyatakan tidak andal. Perhitungan reliabilitas formulasi Cronbach Alpha ini

dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS 25. Jika dibuat dalam bentuk tabel
maka akan menjadi seperti berikut:

Tabel 3.3
Tingkat Reliabilitas
Koefisien Kriteria
> 0,9 Sangat reliabel
0,7 – 0,9 Reliabel
0,4 – 0,7 Cukup reliabel
0,2 – 0,4 Kurang reliabel
< 0,2 Tidak reliabel
Sumber: Imam Ghozali (2018)

3.7 Uji Asumsi Klasik

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat residual data terdistribusi normal

atau tidak. Menurut Priyatno (2014:90), standar data dikatakan normal jika > 0,05.

3.7.2 Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2016:110), uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

dalam model regresi linier apakah ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t-1. Menurut Sunyoto (2016:97), standar untuk sampel penelitian

dikatakan tidak terjadi autokorelasi adalah memiliki nilai Durbin-Watson diantara

-2 dan 2 atau -2 < DW < 2.

3.7.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2016:105). Uji

multikolinearitas dilakukan dengan cara melihat nilai VIF pada variabel


independen, jika VIF lebih besar dari 10 maka data bebas dari gejala

multikolinearitas (Priyatno, 2014:99).

3.7.4 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2014:108), uji heteroskedatisitas bertujuan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi terjadi kesamaan varian residual pada

semua pengamatan. Uji koefisien korelasi spearman’s rho digunakan untuk uji

heteroskedastisitas, dengan standar jika sig. > 0,05 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Priyatno, 2014:109).

3.8 Metode Analisa Data dan Uji Hipotesis

Data dalam penelitian ini diolah menggunakan aplikasi SPSS versi 20.

Tahap pertama, peneliti melakukan analisis data deskriptif. Tahap kedua,

dilakukan uji asumsi klasik. Tahap ketiga, dilakukan uji F untuk melihat

kecocokan model analisis dalam penelitian ini. Tahap keempat, peneliti

melakukan uji regresi untuk menguji pengaruh antar variabel. Tahap terakhir,

peneliti melakukan uji hipotesis.

3.8.1 Analisis Data Deskriptif

Analisis data deskriptif digunakan untuk memaparkan nilai minimum,

nilai maksimum, jangkauan, rata-rata, standar deviasi dan variansi. Tujuan dari

analisis ini adalah untuk menunjukkan gambaran hasil analisis berdasarkan

sampel yang diteliti.

3.9 Analisa Jalur


Penelitian ini menggunakan pengujian analisis jalur. Analisis jalur dapat

dilakukan setelah model dari penelitian memenuhi syarat lolos dari asumsi klasik.

Syarat tersebut adalah data harus terdistribusi secara normal, tidak mengandung

multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Uji analisis jalur adalah:

a. Analisis Jalur (Path Analysis) Untuk menguji pengaruh variabel

intervening digunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Analisi

jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau

analisi jalur adalah perluasan analisis regresi untuk menaksir hubungan

kualitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan

teori (Ghazali, 2011). Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan

hubungan sebab akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai

substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kualitas antar variabel.

Hubungan kualitas antar variabel telah dibentuk dengan model

berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dapat dilakukan analisis jalur

adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan

tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis

kasualitas imajenir.

b. Uji ketepatan model

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji statistik F). Uji statistik F pada

dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. (Ghozali,

2012:98). Uji F dilakukan dengan membandingkan signifikansi


nilai F. Jika hasil Fhitung > F-tabel maka model yang dirumuskan

sudah tepat (googness of fit). (Ghozali,2009).

2. Uji Koefisien Determinasi R2. Koefisien determinasi (R²)

digunakan untuk mengetahui seberapa besar varian dari variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara 0 - 1. Apabila nilainya

mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabelvariabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

amat terbatas. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2

meningkat, nilai R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel

independen ditambahkan dalam model (Ghozali, 2011:97).

c. Pengujian Hipotesis

Uji Statistik t (Uji t). Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghazali,2011). Uji t

dilakukan dengan cara membandingkan nilai statistik t dengan titik

kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih

tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita menrima hipotesis alternatif yang

menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen.

Anda mungkin juga menyukai