Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif,
dimana data penelititan berupa angka – angka dan di analisis mengunakan aplikasi spss.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Survei adalah metode
riset yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu dan menggunakan
kuesioner sebagai salah satu alat penggalian data. Tujuan dari metode ini yaitu untuk
memperoleh informasi mengenai hal yang akan diteliti kepada sejumlah responden yang
dianggap mewakili suatu populasi. Adapun variabel dalam penelitian ini, yang di
tentukan antara lain variabel bebas yaitu produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), promosi
(X4), kualitas produk (X5) dan Variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

3.2 Data Dan Variabel Yang Digunakan


3.2.1 Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Dalam penelitian ini, data
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang terstruktur yang diisi secara
langsung oleh responden atau pembelian produk Ultrajaya Milk. Pengumpulan data
yang dilakukan oleh peneliti digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai minat
membeli dan kualitas produk Ultrajaya Milk serta dampaknya terhadap keputusan
pembelian yang dilihat dari persepsi produk, harga, lokasi, promosi, dan kualitas
produk.

39
3.2.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut penelitian yang ditetapkan oleh peneliti atau yang
menjadi fokus peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian
ini terdapat 5 variabel bebas (X) dan 1 variabel terikat (Y). Adapun variabel penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas / variabel independen (X)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas atau variabel independen adalah
produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), promosi (X4), kualitas produk (X5).

2. Variabel terikat / variabel dependen (Y)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat atau variabel dependen adalah
keputusan pembelian (Y).

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan


menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data
yang dilakukan peneliti dengan memberikan sejumlah daftar pernyataan
tertulis yang harus diisi atau diberi tanggapan oleh responden. Dalam memberi
tanggapan pada masing-masing daftar pernyataan, responden telah disiapkan 5
tingkatan skor untuk mengukur tanggapan responden sehingga responden
hanya tinggal memilih jawaban yang sekiranya sesuai dengan kondisi yang
dirasakan saat ini. Adapun tingkatan skor yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan skala likert.

Skala likert merupakan skala yang memberi skor 1-5 yang digunakan
untuk mengukur sikap atau persepsi seseorang atau sekelompok orang
mengenai sebuah fenomena. Berikut ini adalah susunan skala likert :

1. Sangat Setuju =5
2. Setuju =4

40
3. Netral =3
4. Tidak Setuju =2
5. Sangat Tidak Setuju =1

Tabel 3.1
Skala Likert

Sangat Tidak Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju


Setuju
1 2 3 4 5

3.4 Metode Penentuan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut sugiyono (1997:57), populasi merupakan wilayah generalisasi yang


terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di wilayah bogor yang


melakukan pembelian produk ultra jaya milk. Melakukan sebuah penelitian,
seseorang peneliti tidak harus meneliti secara keseluruhan anggota populasi yang ada.
Peneliti dapat memilih beberapa orang yang dianggap dapat mewakili populasi
tersebut. konsumen yang pernah berbelanja produk dari konsumen Ultrajaya Milk
yang berjumlah 100 konsumen.

41
3.4.2 Sampel

Menurut husein umar (2001:92), Pengambilan sampel untuk dijadikan


responden dalam penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling,
dimana pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap
mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui
sebelumnya

Sampel (Contoh) merupakan bagian dari populasi yang dipelajari dalam


sebuah penelitian yang kemudian hasilnya akan dianggap menjadi gambaran bagi
populasi asalnya, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai
perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang telah diteliti
atau diamati.

Dalam penelitian ini menggunakan metode sampel probability sampling


adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama
bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Metode
yang digunakan adalah simple random sampling yaitu pengambilan sampel anggota
populasi dilakukan secara acak tanpa melihat sastra yang ada di dalam itu. Maka
sampel yang diambil adalah 100 responden.

42
3.5 Teori Metode Analisis

Menurut Taylor (1975: 79), analisis data sebagai proses yang merinci
usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide)
seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan
tema pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih
menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih
menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi
tersebut dapat disintesiskan bahwa analisis data merupakan proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang didasarkan oleh data.

Metode analisis data yang dimaksud untuk membahas dan


menjabarkan data yang diperoleh. Kemudian masalah yang ada disimpulkan
agar didapatkan jawaban yang tepat. Dalam penelitian ini metode analisis data
yang digunakan adalah analisis kuantitatif untuk membantu mempercepat
analisis data digunakan program pengolahan data SPSS (Statistical Product
and Service Solution).

43
3.5.1 Uji Validitas

Validitas menurut Sugiyono (2016:177), menunjukan derajat ketepatan


antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang
dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari validitas sebuah item, kita
mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Jika koefisien
antara item dengan total item sama atau diatas 0,3 maka item tersebut
dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya dibawah 0,3 maka item terebut
dinyatakan tidak valid.

Sedangkan Menurut Imam Ghazali (2002:135), validitas dalam


penelitian ini digunakan untuk mengukur sah atau tepat (valid) tidaknya suatu
koesioner. Dan menurut Mardani (2001:51) uji validitas dilakukan untuk
mengetahui apakah alat ukur yang telah dibuat dapat digunakan untuk
mengukur apa hendak diukur secara cepat. Tipe validitas yang digunakan
adalah validitas konstruksi (Construct validity). Validitas kontruksi
menentukan validitas alat pengukur dengan mengkorelasikan antara skor yang
diperoleh dari masing-masing item yang berupa pertanyaan ataupun
pertanyaan dengan skor totalnya.

Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan
semua skor item. Korelasi antara skor item dengan skor totalnya harus
signifikan berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya maka
dapat disimpulkan bahwa alat pengukur tersebut valid.

Biasanya syarat minimum untuk dapat dapat dianggap memenuhi


syarat apabila positif (+). Jadi jika korelasi antar butir dengan skor total
negative (-) maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid.
Pengujian dilakukan dengan mencari korelasi dari setiap indikator terhadap
skor totalnya.

44
Dasar Pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah :

1) Jika probabilita dari korelasi setiap dimensi, dengan skor total < 0,05,
maka dimensi tersebut dapat dikatakan valid.
2) Jika probabilita dari korelasi setiap dimensi dengan skor total > 0,05
maka dimensi tersebut dapat dikatakan tidak valid.

Rumus Korelasi Product Moment :

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

∑xy = Jumlah perkalian antara variabel x dan variabel y

∑x2 = Jumlah dari kuadrat nilai x

∑y2 = Jumlah dari kuadrat nilai y

(∑x2) = jumlah nilai x kemudian dikuadratkan

(∑y2) = jumlah nilai y kemudian dikuadratkan

Uji validitas data diukur dengan membandingkan rhitung dengan rtabel (r


pearson product moment). Dengan kriteria pengujian apabila rhitung > rtabel
dengan α = 0,05 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya
apabila rhitung< rtabel maka alat ukur tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk uji
validitas dengan 100 responden maka nilai signifikansinya adalah 0,195, dan
berikut hasil perhitungan uji validitas yang menggunakan bantuan software
SPSS versi 25.

45
3.5.2 Uji Realibilitas

Menurut Walizer (1987), reliabilitas berasal dari kata reliability.


Pengertian dari reliability (reliabilitas) adalah keajegan pengukuran .

Menurut Sugiharto dan Situnjak (2006), menyatakan bahwa reliabilitas


menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam
penelitian untuk memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai
alat pengumpulan data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya
dilapangan.

Menurut Ghozali (2009), menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat


untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas
suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat
menghasilkan data yang reliabelitas.

Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian


pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari
alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama,
atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai
memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai).

Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat


diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang
seharusnya diukur. Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran
dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek
dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila
memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa

46
diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-
beda.

Oleh sebab itu, untuk mengetahui hasil pengukuran yang sebenarnya,


kesalahan pengukuran sangat perlu diperhitungkan. Pengujian reliabilitas
terhadap seluruh item atau pernyataan dalam penelitian ini akan menggunakan
rumus Koefisien Cronbach Alpha.

Rumus :

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrumenk

n : Banyaknya butir pertanyaan

Σσ2t : Jumlah butir pertanyaan

σ2t : varians tota

Menurut Sekaran (2002 : 312), koefesien cronbach alpha yang cukup


diterima (acceptable) adalah yag bernilai antara 0,60 sampai 0,70 atau lebih.
Dimana, dasar pengambilan keputusan adalah:

1. Jika cronbach alpha ≥ 0.6 → maka cronbach alpha dapat diterima


(Acceptable).
2. Jika cronbach alpha ≤ 0.6 → maka cronbach alpha tidak dapat
diterima (Poor Acceptable).

47
Reliabilitas suatu instrument dapat diterima jika memilki koefisien
cronbach alpha minimal 0,60 yang berarti bahwa instrument tersebut dapat
digunakan sebagai pengumpulan data yang handal yaitu hasil pengukuran relatif
konsisten jika dilakukan pengukuran ulang.

3.6 Uji Asumsi Klasik

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,


variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji T dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil Ghozali (2018).

Uji normalitas dilakukan terhadap residual. Uji normalitas dapat


menggunakan grafik dengan cara memeriksa output normal PP plot atau
normal Q-Q plot. Asumsi normalitas terpenuhi ketika penyebaran titik-titik
output plot mengikuti garis diagonal plot. Pengujian normalitas selain
menggunakan grafik dapat juga menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
Asumsi normalitas terpenuhi jika signifikansi hasil output uji Kolmogorov-
Smirnov lebih besar dari 0,05.

3.6.2 Uji Multikolineritas

Uji asumsi ini berarti bahwa antara variabel independen yang satu
dengan independen yang lain dalam model regresi tidak saling berhubungan
secara sempurna atau mendekati sempurna. Suatu data terbebas dari
multikolinearitas jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10,

48
dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,01. (Bhuono Agung Nugroho, 2005 :
59).

Uji multikolineritas adalah bagian dari uji asumsi klasik dalam analisis
regresi linear berganda. Salah satu cara yang paling akurat untuk mendeteksi
ada atau tidaknya gejala multikolineritas ini adalah dengan menggunakan
metode Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Dasar pengambilan
keputusan yaitu :

 Melihat nilai Tolerance lebih > 0.10 maka artinya tidak terjadi
multikolineritas . Sedangkan nilai Tolerance < 0.10 maka
artinya terjadi multikolineritas.
 Melihat nilai VIF lebih < 10 maka artinya tidak terjadi
multikolineritas. Sedangkan nilai VIF > dari 10 maka artinya
terjadi multikolineritas.

3.6.3 Uji Autokorelasi

Uji merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variable


dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksudnya korelasi
dengan diri sendiri dalah bahwa nilai dari variable dependent tidak
berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya
atau nilai periode sesudahnya. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi
menggunakan uji Durbin - Watson (DW). Uji durbin – watson (DW) dengan
ketentuan atau dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Jika dw (durbin – watson) lebih kecil dari dL atau lebih besar


(4-dL) maka hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat
autokorelasi.
2. Jika dw (durbin – watson) terletak antara dU dan (4-dU) maka
hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.

49
3. Jika dw (durbin – watson) terletak antara dL dan dU atau
diantara (4-du) dan 4(dL), maka tidak menghasilkan
kesimpulan yang pasti.

Berikut ini tabel dL dan dU :

k=1 k=2 k=3 k=4 k=5


n dL dU dL dU dL dU dL dU dL dU
71 1.5865 1.6435 1.5577 1.6733 1.5284 1.7041 1.4987 1.7358 1.4685 1.7685
72 1.5895 1.6457 1.5611 1.6751 1.5323 1.7054 1.5029 1.7366 1.4732 1.7688
73 1.5924 1.6479 1.5645 1.6768 1.5360 1.7067 1.5071 1.7375 1.4778 1.7691
74 1.5953 1.6500 1.5677 1.6785 1.5397 1.7079 1.5112 1.7383 1.4822 1.7694
75 1.5981 1.6521 1.5709 1.6802 1.5432 1.7092 1.5151 1.7390 1.4866 1.7698
76 1.6009 1.6541 1.5740 1.6819 1.5467 1.7104 1.5190 1.7399 1.4909 1.7701
77 1.6036 1.6561 1.5771 1.6835 1.5502 1.7117 1.5228 1.7407 1.4950 1.7704
78 1.6063 1.6581 1.5801 1.6851 1.5535 1.7129 1.5265 1.7415 1.4991 1.7708
79 1.6089 1.6601 1.5830 1.6867 1.5568 1.7141 1.5302 1.7423 1.5031 1.7712
80 1.6114 1.6620 1.5859 1.6882 1.5600 1.7153 1.5337 1.7430 1.5070 1.7716
81 1.6139 1.6639 1.5888 1.6898 1.5632 1.7164 1.5372 1.7438 1.5109 1.7720
82 1.6164 1.6657 1.5915 1.6913 1.5663 1.7176 1.5406 1.7446 1.5146 1.7724
83 1.6188 1.6675 1.5942 1.6928 1.5693 1.7187 1.5440 1.7454 1.5183 1.7728
84 1.6212 1.6693 1.5969 1.6942 1.5723 1.7199 1.5472 1.7462 1.5219 1.7732
85 1.6235 1.6711 1.5995 1.6957 1.5752 1.7210 1.5505 1.7470 1.5254 1.7736
86 1.6258 1.6728 1.6021 1.6971 1.5780 1.7221 1.5536 1.7478 1.5289 1.7740
87 1.6280 1.6745 1.6046 1.6985 1.5808 1.7232 1.5567 1.7485 1.5322 1.7745
88 1.6302 1.6762 1.6071 1.6999 1.5836 1.7243 1.5597 1.7493 1.5356 1.7749
89 1.6324 1.6778 1.6095 1.7013 1.5863 1.7254 1.5627 1.7501 1.5388 1.7754
90 1.6345 1.6794 1.6119 1.7026 1.5889 1.7264 1.5656 1.7508 1.5420 1.7758
91 1.6366 1.6810 1.6143 1.7040 1.5915 1.7275 1.5685 1.7516 1.5452 1.7763
92 1.6387 1.6826 1.6166 1.7053 1.5941 1.7285 1.5713 1.7523 1.5482 1.7767
93 1.6407 1.6841 1.6188 1.7066 1.5966 1.7295 1.5741 1.7531 1.5513 1.7772
94 1.6427 1.6857 1.6211 1.7078 1.5991 1.7306 1.5768 1.7538 1.5542 1.7776
95 1.6447 1.6872 1.6233 1.7091 1.6015 1.7316 1.5795 1.7546 1.5572 1.7781
96 1.6466 1.6887 1.6254 1.7103 1.6039 1.7326 1.5821 1.7553 1.5600 1.7785
97 1.6485 1.6901 1.6275 1.7116 1.6063 1.7335 1.5847 1.7560 1.5628 1.7790
98 1.6504 1.6916 1.6296 1.7128 1.6086 1.7345 1.5872 1.7567 1.5656 1.7795
99 1.6522 1.6930 1.6317 1.7140 1.6108 1.7355 1.5897 1.7575 1.5683 1.7799
100 1.6540 1.6944 1.6337 1.7152 1.6131 1.7364 1.5922 1.7582 1.5710 1.7804

Tabel 3.2 dL Dan dU

50
3.6.4 Uji Heteroskedostisits

Uji heteroskedostisitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi


terdapat varian variabel dalam model yang tidak sama, Penelitian ini
menggunakan Uji glejser untuk mengetahui ada tidaknya masalah
heteroskedastisitas. Uji glejser melihat signifikansi dari variabel bebas, jika
nilai thitung lebih kecil dari ttabel dan nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 tidak
terjadi heteroskedastisitas. Sedang jika nilai thitung lebih besar dari ttabel dan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05 terjadi heteroskedastisitas

3.7 Analisis Regrsi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda merupakan teknik statistika dalam


membuat suatu model serta menyelidiki pengaruh antara variabel independen
terhadap variabel dependen. Analisis regresi linier sederhana untuk
mengetahui model dan juga pengaruh satu variabel independen terhadap
variabel dependen.

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui model


regresi sertapengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel
dependen. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk
menguji pengaruh produk, harga, lokasi, promosi dan kualitas produksi
terhadap keputusan pembelian. Berikut model persamaan regresi yang
digunakan dalam penelitian ini:

51
Rumus :

Y = a + b1x1+ b2x2 + b3x3+ b4x4 +b5x5+E

Keterangan :

Y = Variabel terikat (Keputusan Pembelian)

a = Konstanta (Harga y bila x = 0)

b = Koefesien regresi yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel


dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independent.

x1 = Variabel bebas (Produk)

x2 = Variabel bebas (Harga)

x3 = Variabel bebas (Lokasi)

x4 = Variabel bebas (Promosi)

x5 = Variable bebas (Kualitas Produk)

e = Eror

52
3.8 Uji Hipotesis

hipotesis dilakukan untuk mengetahui hipotesis yang telah diuraikan sebelumnya


apakah sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
beberapa cara, diantaranya adalah sebagai berikut :

3.8.1 Uji Hipotesis T (Uji Parsial)

Pengujian terhadap regresi dalam penelitian ini dilakukan dengan


menggunakan uji statistik t. Uji t inibertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan α=0,05, dengan ketentuan
sebagai berikut :

A Apabila nilai signifikansi <0,05 maka dapat diambil kesimpulan


bahwa variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat.
B Apabila nilai signifikansi >0,05 maka dapat diambil kesimpulan
bahwa variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat.
C Apabila Thitung> Ttabel, maka H0ditolak dan H1diterima.
D Apabila Thitung< Ttabel, maka H0diterima dan H1ditolak.

53
Rumus :

t = X - µo
s
√n

Keterangan :

t = Nilai t yang dihitung

X = Nilai rata – rata

s = Simpangan baku sampel

n = Jumlah anggota sampel

µo = Nilai yang di hipotesiskan

3.8.2 Uji Hipotesis F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk menungujiapakah semua variabel independen


yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama
(simultan) terhadap variabel dependen Ghozali (2018).

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan


α=0,05, dengan ketentuan sebagai berikut :

54
A Apabila nilai signifikansi <0,05 maka dapat diambil kesimpulan
bahwa variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat.
B Apabila nilai signifikansi >0,05 maka dapat diambil kesimpulan
bahwa variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat.
C Apabila Fhitung> Ftabel, maka H0ditolak dan H1diterima.
D Apabila Fhitung< Ftabel, maka H0diterima dan H1ditolak.

Rumus nilai F :

R2
(k-1)
(1-R2)
(n-k-1)

Keterangan :

R2 = Koefisien regresi yang ditemukan

K = Jumlah variabel bebas (X)

n = Jumlah sampel

F = F hitung yang selanjutnya diuji dengan F tabel :

1. Jika Sig. F > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti tidak
ada pengaruh antara varibel bebas (X) danterkait (Y).
2. Jika Sig. F < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada
pengaruh antara variabel bebas (X) dengan terkait (Y).

55
3.9 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi mengukur seberapa besar variabel independen


menjelaskan variabel dependen. Semakin besar R2, semakin besar kemampuan
Variabel independen untuk menerangkan variabel dependen. Untuk meminimalisir
adanya bias terhadap jumlah variabel independen, maka penelitian ini menggunakan
Adjusted R2. Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan ke dalam model. Kriteria pengujian koefisien determinasi adalah R2
berada di antara 0 dan 1 atau 0 < R 2 < 1. Dengan kata lain, nilai R 2 yang semakin
mendekati angka 1 berarti variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen.

3.10 Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan dari rumusan hipotesis, variabel penelitian


yang akan dianalisis dikelompokkan kedalam 6 variabel. Yakni variabel dependen (Y)
dan variabel indenpenden (X1, X2, X3, X4 dan X5).

1. Variabel bebas / variabel independen (X)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas atau variabel independen
adalah produk (X1), harga (X2), lokasi (X3), promosi (X4), kualitas produk (X5).

2. Variabel terikat / variabel dependen (Y)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat atau variabel dependen
adalah keputusan pembelian (Y).

56
Tabel 3.3
Tabel Operasional Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran

Produk 1. Terdapat Ragam 1. Adanya Produk Ordinal


(X1) Kemasan Kemasang Kotak Dan
Kaleng.
2.Jumlah Produk
Ditawarkan Dan 2. Adanya Beberapa
Banyaknya Ragam Produk Yang
Variasi Rasa Produk Ditawarkan

3. Adanya Banyak
Variasi Rasa Produk.

Harga 1. Harga Tidak 1. Keterjangkauan Ordinal


(X2) Dicantumkan Dari Harga
Produk-Produknya
2. Kesesuaian Harga
Dikarenakan Harga Di
Dengan Kualitas
Pasaran Sangat
Produk Di Wilayah
Variatif Tergantung
Letak Wilayah
3. Kesesuaian Harga
Geografis Konsumen
Dengan Manfaat
Dan Memiliki Latar
Belakang Sosial
Ekonomi Yang
Berbeda.

57
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran

Lokasi 1. Lokasi Yang 1. Produk Dijual Pada Ordinal


(X3) Strategis Tempat Strategis

2. Lokasi Penjual 2. Lokasi Penjualan


Terjangkau Dan Produk Terjangkau
Pembelian Mudah Dan Pembelian
Produk Mudah Di
Dapat
Promosi 1. Kualitas Promosi 1. Promosi Periklanan Ordinal
(X4)
2. Potongan Harga

3. Bonus / Hadiah
Dalam Jumlah
Pembelian

Kualitas Produk 1. Tingakat Citra Rasa 1.Kinerja Ordinal


(X5) Dan Keragaman
2.Keistimewaan
Produk
Tambahan
2.Tingkat Kualitas
3.Kehandalan
Produk

4.Kesesuaian
3. Tingkat
Spesifikasi
Kemudahan Penyajian

5.Daya Tahan

6.Estetik

58
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran

Keputusan Pembelian 1. Tahap – Tahap 1.Pengenalan Ordinal


(Y) Pengambilan Kebutuhan
Keputusan Pembelian
2.Pencarian Informasi

2. Beberapa Kendala
3.Penilaian
Dalam Pengambilan
Alternative
Keputusan
4.Keputusan
3. Proses Keputusan Pembelian
Pembelian

4. Jenis – Jenis
Tingkah Laku
Keputusan Pembelian

59

Anda mungkin juga menyukai