DISUSUN OLEH :
Sistem informasi sumber daya manusia adalah sistem yang bertugas untuk mengumpulkan dan
memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi
informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai, dimana data-data yang telah diperoleh
tersebut merupakan data yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk meningkatkan keputusan
sumber daya manusia.
KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI SDM
Karakteristik informasi yang dipersiapakan dalam sistem informasi sumberdaya manusia adalah:
1.Timely (tepat waktu)
2.Accurate (akurat)
3.Concise (ringkas)
4.Relevant (relevan)
5.Complete (lengkap)
Sistem informasi sumber daya manusia mempunyai dua tujuan utama dalam organisasi yaitu :
• tujuan utama sistem informasi sumber daya manusia, adalah untuk meningkatkan efisiensi,
di mana data karyawan dan aktivitas sumber daya manusia digabungkan menjadi satu. Banyak
aktivitas sumber daya manusia lebih efisien dan lebih sedikit pekerjaan tulis menulis dengan
adanya otomatisasi, dan tersedianya informasi yang lebih baik.
• Tujuan kedua sistem informasi sumber daya manusia adalah supaya lebih strategis dan
berhubungan dengan peresncanaan sumber daya manusia. Dengan mempunyai data yang mudah
diakses akan membuat perencanaan sumber daya manusia dan pembuatan keputusan manajerial
didasarkan lebih banyak pada informasi dari pada mengandalkan persepsi dan institusi
manajerial.
FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA
3. Cuti :
• id_cuti
• id_karyawan
• tanggal_mulai
• tanggal_selesai
• keterangan
4. Account :
• username
• Id_karyawan
• password
Model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Perencanaan awal harus memasukan sebuah model keseluruhan yang akan menggambarkan
masukan-masukan, transformasi, dan keluaran-keluaran yang diharapkan dari sebuah sistem.
Model sistem informasi sumber daya manusia menggunakan format umum yang sama dari
subsistem input, database, dan subsistem output yang telah digunakan berbagai area fungsional
lain.
MODEL SISTEM INFORMASI SDM
KOMPONEN SUMBER DAYA MANUSIA
Komponen Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Subsistem Input
Kombinasi standar dari pengolahan data, penelitian, dan intelejen.
Subsistem ini terdiri dari :
a. Sistem Informasi Data Personil
Menyediakan data personil bagi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia sehingga database berisi gambaran
yang lengkap dari sumber daya personil yang berupa non keuntungan relatif lebih permanen seperti : nama
pegawai, jenis kelamin, tanggal lahir, pendidikan, jumlah tanggungan.
a. Isi Database
Data pegawai, seperti : tanggal lahir, nama, departemen, jabatan, tingkat pendidikan, dan lain-lain.
Data non pegawai, yang mengidentifikasi data dan menjelaskan organisasi di lingkungan per-
usahaan seperti agen tenaga kerja, akademis, universitas, serikat kerja, serta pemerintahan.
Mencerminkan hasil pengelolahan data Sumber Daya Manusia (SDM) personil perusahaan, yang
meliputi :
b. Subsistem Perekutan
Subsistem ini mengidentifikasi dua aplikasi perekutan yaitu penelusuran pelamaran dan pencarian
internal.
3. Subsistem Output
Mencerminkan hasil pengelolahan data Sumber Daya Manusia (SDM) personil perusahaan, yang
meliputi :
d. Subsistem Kompesasi
Mendeskripsikan segala bentuk informasi yang berkaitan dengan balas jasa terhadap apa yang telah
dikerjakan oleh karyawan, meliputi peningkatanpenghargaan, gaji, kompesasi eksekutif, intensif
bonus kehadiran.
e. Subsistem benefit
Subsistem benefit ini seperti berapa besar pensiun yang diperoleh seorang karyawan dan masa
kerjanya.
CONTOH KASUS AUDIT SDM: STUDI KASUS PADA PT KAI
Industri Kereta Api adalah industri yang padat modal sekaligus padat karya.
Awalnya moda kereta api di Indonesia dipersepsikan jauh dari modern, kumuh, massal,
jorok, hanya untuk kalangan ekonomi bawah, dan menjadi pilihan terakhir jika
transportasi lain tidak ada.
Setelah melalui transformasi, terutama peningkatan kualitas SDM, kini moda Kereta Api
menjadi pilihan utama konsumen dan menjadi salah satu BUMN terbaik di Indonesia.
PERMASALAHAN PT KAI
Sistem informasi eksekutif adalah suatu sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif
mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Informasi dapat diambil dengan mudah dalam berbagai
tingkat rincian, memudahkan serta mendukung dalam pembuatan keputusan dari eksekutif senior
dengan menyediakan kemudahan akses terhadap internal maupun eksternal. Ini biasanya
dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari satu sistem mendukung keputusan (DSS).
EIS (EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM)
Sistem informasi eksekutif (EIS = executive information system) merupakan salah satu sistem
informasi yang sangat dibutuhkan untuk manajerial perusahaan saat ini. Sistem informasi eksekutif
diperuntukkan bagi top- level management dalam mengontrol dan mengawasi kinerja perusahaan
yang dipimpinnya secara ringkas, terintegrasi, mudah dipahami, dan dalam berbagai tingkatan
rincian. Salah satu bagian perusahaan yang memegang peranan penting tersebut adalah bidang
kepegawaian, di-mana pengambilan keputusan yang cepat dan tepat oleh pemegang kepentingan
diharapkan dapat membawa perusahaan ke tingkat performansi yang lebih tinggi (obrien2006:457).
FUNGSI EIS
Suatu model EIS diperlihatkan pada gambar dibawah. Database perusahaan terutama berisi
data dari SIA dan dilengkapi dengan kotak pos elektronik (electronic mail-boxes) yang digunakan
eksekutif untuk mengirimkan dan menerima surat elektronik dan kalender elektronik, yang
digunakan eksekutif untuk merencanakan pertemuan mereka. Para anggota staf memiliki
kemampuan mentikkan berita dan penjelasan mutakhir.
Perangkat lunak EIS menggunakan isi database untuk menghasilkan tampilan yang telah disusun
sebelumnya (preformatted) yang diturunkan (downloaded) ke workstation eksekutif dan disimpan
di database eksekutif. Eksekutif memasukkan permintaan informasi dan menerima tampilan.
EIS tidak semuanya tebatas pada tampilan yang telah disusun sebelumnya, tetapi pendekatan itu
merupakan yang paling populer.
MODEL EIS
KONSEP KONSEP DASAR EKSEKUTIF
•Sponsor Eksekutif : Yang mengerti dan berkomitmen eksekutif tingkat puncak (CEO) harus
berfungsi sebagai sponsor eksekutif sistem informasi eksekutif agar mampu mendorong
penerapan sistem informasi eksekutif di perusahaan.
•Sponsor Operasi : Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk maka sebagian tugas dilimpahkan kepada
eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan spesialis informasi untuk
memastikan pelaksanaan pekerjaan.
•Staf Jasa Informasi Yang Sesuai : Harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti
teknologi informasi, tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan sistem tersebut.
•Teknologi Informasi Yang Sesuai : Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai
dengan keinginan eksekutif, tidak lebih atau kurang.
FAKTOR - FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PENERAPAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
•Manajemen Data Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan sejauh
mana kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
• Kaitan Yang Jelas Dengan Tujuan Bisnis : Sebagian besar Sistem Informasi Eksekutif yang
dirancang digunakan untuk memecahkan masalah yang spesifik berkaitan dengan bisnis.
• Manajemen Atas Penolakan Organisasi : Jika eksekutif menolak menggunakan Sistem Informasi
Eksekutif, perlu dilakukan upaya untuk mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapi
eksekutif tersebut untuk penerapannya.
•Manajemen Atas Penyebaran Dan Evolusi System : Jika manajer tingkat atas mulai menerima
informasi dari Sistem Informasi Eksekutif, maka manajer tingkat bawah menginginkan informasi yang
sama, karena mereka ingin mengantisipasi masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas
mengangap masalah tersebut tidak terkendali.
KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
Adapun karakteristik teknologi informasi yang dibutuhkan oleh Sistem Informasi Eksekutif adalah
sebagai berikut :
1. Executive-friendly, sesuai dengan keahlian mengoperasikan computer yang dimiliki oleh
kalangan eksekutif. Mudah digunakan dan mudah dipelajari.
2. Memungkinkan pengguna untuk meng-undo prosedur atau kembali ke tampilan layar yang
diakses sebelumnya.
3. Memiliki on-line help.
4. Sesuai dengan kebutuhan eksekutif dalam hal kecepatan.
5. Graphic-oriented dan dapat menampilkan tampilan grafis yang bervariasi, sesuai dengan
kebutuhan.
SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF BERBASIS
COMPUTER
Salah satu contoh penerapan sistem informasi eksekutif bidang kepegawaian adalah sistem
informasi eksekutif bagian kepegawaian di PT pelindo II (persero) palembang. Dalam permasalah
ini yang mendasari alasan penulis mngambil judul ini adalah karena di PT pelindo II untuk proses
pelaporan kepada manager masih menggunakan laporan langsung (lisan) sehingga belum
terintegrasi dengan data yang lain, selain itu juga menyusahkan pada saat penyajian khusus atau
pelaporan informasi pada manager.
METODE INFORMASI EKSEKUTIF BAGIAN
KEPEGAWAIAN DI PT PELINDO II (PERSERO)
PALEMBANG
Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu EIS lifecycle.(Lungu 2005). Metode Lifecycle
sendiri terdiri dari :
a. Justifikasi
b. Perencanaan
c. Enterprise Infrastructure Evaluation
d. Project Planning
e. Bisnis Analisis