Kelas : 4EA37
Npm : 1B219064
1. Jelaskan dengan deskripsi contoh yang dimaksud dengan data independence pada
DBMS ?
Data Independence
Data Independence Merupakan Kemandirian Data Antara Data Di Tingkat Rendah Terhadap
Tingkat Yang Lebih Tinggi. Data Independence Dibedakan Menjadi 2 Macam, Yaitu :
Bahwa Internal Schema Dapat Diubah Oleh DBA Tanpa Mengganggu Conceptual Schema.
Dengan Kata Lain Menunjukkan Kekebalan Conceptual Schema Terhadap Perubahan
Internal Schema.
Contoh :
A. Menambah Indeks Tambahan
B. Merunah Penyimpanan Data
C. Merubah Organisasi File Dari Sequential Ke Index Sequential
Bahwa Conceptual Schema Dapat Dirubah Oleh DBA Tanpa Mengganggu External Schema.
Dengan Kata Lain Menunjukkan Kekebalan Internal Schema Terhadap Perubahan
Conceptual Schema.
Contoh :
A. Menambah Dan Menghapus Suatu Tipe Record
B. Merubah Format Data.
Prinsip Data Independence Adalah Salah Satu Hal Yang Harus Diterapkan Di Dalam
Pengelolaan Sistem Basis Data Dengan Alasan - Alasan Sebagai Berikut :
DBA Dapat Mengubah Isi, Lokasi Dan Lain - Lain Tanpa Mengganggu Program
Yang Sudah Ada
Pabrik Software Pengolahan Data Dapat Memperkenalkan Produk Tanpa
Mengganggu Program Yang Sudah Ada
Untuk Memindahkan Perkembangan Program - Program Aplikasi
Memberikan Pengontrolan Terpusat Oleh DBA Untuk Menjaga Keamanan Dan
Integritas Data.
Keterangan :
Mapping Adalah Proses Pendefinisian Informasi Dari Satu Level Ke Level Lain - Nya
External / Conceptual Mapping Adalah Pendefinisian Hubungan Antara Conceptual
Level Dengan External Level
Conceptual / Internal Mapping Adalah Pendefinisian Hubungan Antara Conceptual
Level Dengan Internal Level, Yaitu Bagaimana Field - Field Dalam Conceptual Level
Didefinisikan Dalam Internal Level
DBMS multiuser adalah DMBS yang bersifat cilent/server, di mana client bisa mengakses
kedalam database yang sudah diset oleh admin kedalam sever dengan hak khusus tertentu,
disini faktor keaman tetap di perhatikan demi menjaga kerahasian data tersebut. Dalam
stistem basis data terdapat beberapa arsitektur, yaitu :
1. Teleprocessing
Teleprocessing adalah pengolahan data diterima dari atau mengirimkan ke lokasi dengan
jarak yang jauh dengan melalui jaringan komunikasi (M. Suyanto, 2005). Arsitektur
tradisional untuk sistem multi user adalah teleprocessing, dimana satu komputer dengan
sebuah CPU dan sejumlah terminal seperti pada gambar di bawah ini.
Semua pemrosesan dikerjakan dalam batasan fisik komputer yang sama. Terminal untuk
pemakai berjenis 'dumb', yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masing-masing dihubungkan
ke komputer pusat. Terminal-terminal tersebut mengirimkan pesan melalui subsistem
pengontrol komunikasi pada sistem operasi ke program aplikasi, yang bergantian
menggunakan layanan DBMS.
Dengan cara yang sama, pesan dikembalikan ke terminal pemakai. Arsitektur ini
menempatkan beban yang besar pada komputer pusat yang tidak hanya menjalankan program
aplikasi tetapi juga harus menyelesaikan sejumlah pekerjaan pada terminal seperti format
data untuk tampilan di monitor.
Contoh :
Sebuah organisasi mempunyai kantor cabang di tempat lain yang jaraknya berjauhan.
Metode pengolahan data dimana alat I/O nya berada pada lokasi yang berbeda dan
jauh tempatnya dari CPU tersebut dengan teleprocessing.
E – Toll, pada terminal kita hanya menempelkan kartu magnetik, lalu terminal akan
mengecek kepusat apakah saldo dari kartu e-toll tersebut ada. Jika ada pusat akan
mengirimkan kembali ke terminal agar membukakan jalan untuk pengguna.
2. Fille-Server
Proses didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN (Local Area Network). File server
mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS
dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta file dari file server jika
diperlukan (perhatikan gambar berikut ini).
Gambar Arsitektur File Server
Dengan cara ini, file server berfungsi sebagai sebuah hard disk yang digunakan secara
bersamaan.
Kelebihan :
Kekurangan :
1. Jaringan padat.
2. Diperlukan copy DBMS pada setiap workstation.
3. Kontrol concurrency, recovery, dan integrity yang lebih rumit.
4. Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke
klien melalui jaringan.
Contoh :
Mengelola pengiriman file database atau pengolah kata dari workstation atau salah satu node,
ke node yang lain, atau menerima email pada saat yang bersamaan dengan tugas yang lain.
Terlihat bahwa tugas file server sangat kompleks, dia juga harus menyimpan informasi dan
membaginya secara cepat.
3. Client Server
Dalam konteks database, client mengatur interface berfungsi sebagai workstation tempat
menjalankan aplikasi database. Client menerima permintaan pemakai, memeriksa sintaks dan
generate kebutuhan database dalam SQL atau bahasa yang lain. Kemudian meneruskan pesan
ke server, menunggu response dan bentuk response untuk pemakai akhir. Server menerima
dan memproses permintaan database kemudian mengembalikan hasil ke client.
Proses-proses ini melibatkan pemeriksaan autorisasi, jaminan integritas, pemeliharaan data
dictionary dan mengerjakan query serta proses update. Selain itu juga menyediakan kontrol
terhadap concurrency dan recovery.
Kelebihan :
1. Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika
penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis).
2. Database server bertanggung jawab pada penyimpana, pengaksesan, dan pemrosesan
database.
3. Beban jaringan menjadi berkurang.
4. Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan
pada database server.
5. Akses yang lebih luas terhadap basis data.
6. Dapat meningkatkan performa.
7. Mengurangi biaya untuk perangkat keras.
8. Mengurangi biaya untuk komunikasi.
9. Dapat meningkatkan konsistensi.
Kekurangan :
Contoh :
Dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan
Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web
server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak
klien akan dijalankan oleh web browser pada komputer klien. Klien-server merupakan
penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer
tidak perlu diinstall database, dengan metode klien-server database dapat diinstal pada suatu
komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada client.