METODE PENELITIAN
“Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid
dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk
memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.”
merupakan cara ilmiah atau dapat diartikan sebagai suatu rangkaian pengamatan
maupun sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan
pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang
diperoleh.
1. Penelitian eksperimen
2. Penelitian Survey
3. Penelitian Naturalistik
(2013:11) menyatakan:
79
77
78
dari sebuah pengamatan dan hasilnya akan lebih akurat jika menggunakan sampel
atas dasar kuesioner yang akan digunakan sebagai dasar dalam menarik
kesimpulan penelitian.
Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Pelaksanaan
Pelayanan Pajak, Dinas Sosial, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas
Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan, dan Dinas Pemuda dan Olahraga.
berikut:
jasa.
sebagai berikut :
statistik”.
80
dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data-data yang menunjang
dianalisis lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari sehingga
sedang diteliti. Dalam penelitian ini sesuai dengan judul yang diambil maka
E-Procurement
Pencegahan fraud
pengadaan barang/jasa
E-Audit
Gambar 3.1
Model Penelitian
Keterangan :
= Pengaruh Secara Parsial
= Pengaruh Secara Simultan
adalah :
Y = f (x1,x2)
Dimana:
x1= E-Procurement
x2= E-Audit
f = Fungsi
82
fenomena alam maupun fenomena sosial yang diamati, kemudian secara spesifik
masing responden yang menjadi sampel dalam penelitian pada saat observasi dan
wawancara.
Dalam penelitian ini, fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh
Pengertian dari skala ordinal menurut Nur Indrianto dan Bambang dalam
Skala Likert’s.
Tabel 3.1
Jawaban (Skor)
Pernyataan
Positif (+) Negatif (-)
5 1
Sangat Setuju/Selalu/Sangat Sesuai
Setuju/Sering/Sesuai 4 2
3 3
Ragu-ragu/Kadang-Kadang/Netral
Tidak setuju/Hampir tidak pernah/Tidak 2 4
sesuai
Sangat tidak setuju/Tidak pernah/Sangat
1 5
tidak sesuai
84
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya”.
serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Variabel- variabel
a. E-Procurement
Negara.
b. E-Audit
yang telah digunakan pada sektor privat di berbagai negara. Pada sektor
aplikasi, baik yang kasat mata seperti adanya password, kunci akses
fungsi.
secara berkala.
87
5. Teknik extended record. Teknik ini hampir miip dengan teknik no.4,
11. Untuk menguji database atau data tertentu dalam file komputer.
yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh entitas
melalui log tertentu dengan izin tertentu bila diperlukan dari Layanan Pengadaan
pengadaan setiap auditor dapat membangdingkan copy data dari unit layanan
88
BUMN/ BUMD. Apabila diperlukan konfirmasi yang lebih lanjut maka auditor
Teknik Audit Berbantuan Komputer seperti Excel, Access, IDEA, ACL dan
lainnya.
2. Prosedur transparan
4. Evaluasi penawaran
5. Pelimpahan wewenang
Audit terhadap Pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa, maka terdapat 3
1. E-Procurement (X1)
2. E-Audit (X2)
indikator yang berkaitan dengan penelitian dan berdasarkan teori yang relevan
dengan penelitian. Agar lebih mudah untuk melihat mengenai variabel penelitian
Tabel 3.2
Operasionalisasi Varibel
Variabel Independen (X1): E-Procurement
Variabel Dimensi Indikator Skala Nomor
E-Procurement 1. Proses e-
(Variabel X1) Procurement
Pengguna Anggaran
a. Persiapan Ordinal 1
melalui Pokja ULP
Pengadaan menetapkan paket Ordinal
e-Procurement pekerjaan dalam SPSE 2
merupakan Memasukkan paket
sebuah website pekerjaan ke dalam LPSE
sistem lelang
dalam pengadaan 3
barang/jasa oleh Ordinal
pemerintah b.Pengumuman Paket pekerjaan akan
dengan pelelangan tercantum dalam website
menggunakan LPSE 4
Ordinal
sarana teknologi, Masyarakat umum dapat
90
Ordinal
e.Penyampaian
Dokumen (file)
penawaran 11
penawarannya dengan
terlebih dahulu melakukan
enkripsi/penyandian
terhadap file penawaran Ordinal
Pengguna wajib mengetahui
dan melaksanakan
12
ketentuan penggunaan
APENDO
Ordinal
Ordinal
h.Pengumuman
SPSE secara otomatis akan
calon 20
menampilkan informasi
pemenang pengumuman pemenang
lelang paket pekerjaan
Ordinal
i. Sanggah
Peserta lelang hanya dapat
mengirimkan 1 (satu) kali
21
sanggahan kepada PPK
SPSE memungkinkan PPK 22
untuk menjawab sanggahan
Ordinal
j. Pasca proses
pengadaan Panitia pengadaan/Pokja
ULP mengirimkan
pengumuman pemenang Ordinal 23
lelang kepada peserta lelang
92
melalui SPSE
SPSE secara otomatis akan
mengirim pemberitahuan 24
dan proses selanjutnya Ordinal
dilaksanakan di luar SPSE
PPK wajib membuat dan
menyampaikan Surat 25
Penetapan Pemenang Ordinal
kepada pemenang lelang
secara tertulis
Pemenang lelang
melakukan
penandatanganan kontrak Ordinal 26
disertai dengan dokumen
asli penawaran
Pemenang lelang wajib
menyelesaikan proses 27
pengadaan di luar SPSE Ordinal
dengan pejabat terkait
Masyarakat dapat
mengetahui pemenang 28
lelang paket pekerjaan
tertentu melalui website
LPSE terkait
93
2. Tujuan e-
Procurement
d. mendukung Ordinal
Keamanan terhadap data
proses lebih terjamin 34
monitoring
dan audit
e. memenuhi
Masyarakat bebas
kebutuhan mengakses informasi yang
akses diperlukan Ordinal 35
informasi
yang realtime
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel
Variabel Independen (X2) : E-Audit
Variabel Dimensi Indikator Skala Nomor
E-Audit 1. Proses e-
(Variabel X2) Audit
Auditor menyerahkan
E-Audit adalah a. Persiapan Ordinal
surat tugas kepada
Pemeriksaan
auditee (panitia 36-37
dengan
pengadaan) dan
menggunakan
diteruskan kepada LPSE
teknologi
untuk mendapat akses ke
informasi yang
aplikasi SPSE
telah digunakan
LPSE menerima, Ordinal
pada sektor
menyimpan, dan 38
privat di
menerbitkan kode akses
berbagai negara.
Pada sektor (User ID dan Password
tersebut, istilah auditor) pada nama-nama
yang tercantum dalam
e-audit dikenal
dengan surat tugas
Computer
Assisted Audit
Techniques Proses audit dilaksanakan
b.Pelaksanaan melalui fasilitas yang Ordinal 39
(CAATs).
Dengan adanya disediakan SPSE
pemanfaatan Auditor mengakses data Ordinal
dan informasi yang 40
CAATs akan
dapat mengatasi disampaikan oleh Unit
risiko fraud dan Layanan Pengadaan/
dapat Panitia Pengadaan yang
mendeteksi menjadi objek audit
kegiatan yang sesuai yang tercantum
berpotensi fraud dalam surat tugas
(Olasanmi
2013:77).”
95
Pengendalian Input
Input Authorization 41
Ordinal
Control
Input Validation Control Ordinal 42
Pengendalian Transmisi Ordinal
Data 43
Pengendalian Konversi Ordinal
44
Data
Pengendalian Proses
Melakukan pengendalian
Ordinal 45
proses : memastikan
proses sistem aplikasi
telah sesuai dengan yang
direncanakan.
Memeriksa kebenaran,
Ordinal 46
hasil penjumlahan logika,
file dan record yang
digunakan dalam proses
pengolahan
Data pengadaan dapat
Ordinal 47
dilihat dan di akses sesuai
dengan data yang diinput
melalui e-Procurement
Pengendalian keluaran
Memastikan hasil Ordinal
48
pengolahan atau proses
komputer telah akurat
Memastikan bahwa
keluaran hasil Ordinal
49
cetak/komputer hanya
diakses oleh pihak yang
berhak
Hasil keluaran komputer Ordinal
diberikan kepada orang 50
yang tepat dan diwaktu
96
yang tepat
Sumber : warta e-Procurement BPK edisi VI Desember 2012, Basalamah (2011), Faiz
Zamzami (2014:128)
97
Tabel 3.4
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dependen (Y) : Efektivitas Pencegahan fraud pengadaan
barang dan jasa
Variabel Dimensi Indikator Skala Nomor
Pencegahan 1.Upaya--upaya
Fraud pencegahan
Pengadaan fraud
barang/jasa pengadaan
(Y) barang/jasa
a. Memperkuat Menguraikan terhadap Ordinal
kerangka prinsip-prinsip dasar 56
hukum pengadaan barang dan
jasa
Berbagai Adanya peraturan
tindakan pengadaan barang dan Ordinal 57
yang jasa yang jelas
dilakukan
untuk
memperkecil Menguraikan dengan
kemungkinan jelas dan tanpa memihak Ordinal 58
terjadinya b. Prosedur apa yang akan dibeli
kecurangan, transparan Mengumumkan
membatasi kesempatan untuk Ordinal 59
atau menawarkan barang
memperkecil
kerugian
yang
mungkin
timbul bila Dilakukan pada waktu
terjadi Ordinal 60
dan tempat yang telah
kecurangan. c. Membuka ditetapkan
Mekanisme dokumen Dilakukan dihadapan
utama tender Ordinal 61
semua tender
pencegahan
kecurangan
adalah
Dilakukan secara benar Ordinal
pengawasan 62
dan adil
tanggung
Memberikan alasan Ordinal
jawab yang d. Evaluasi 63
yang jelas apabila ada
utama untuk penawaran
penolakan penawaran
menetapkan
dan
Pelimpahan wewenang Ordinal
mengembang 64
98
2. Tujuan
pencegahan fraud
Mempersulit gerak 71
c. Discruption Ordinal
langkah pelaku fraud
Mengidentifikasikan
d. Identification Ordinal 72
kegiatan yang beresiko
tinggi
Kelemahan Ordinal 73
pengendalian terhadap
resiko
99
berikut:
mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
adalah Pokja ULP (kelompok kerja Unit Layanan Pengadaan) pada 8 Instansi
tersebut dengan kriteria yaitu instansi pemerintah tersebut terdaftar dalam Sistem
Rencana Umum Pengadaan Barang dan Jasa LPSE kota Bandung dan memenuhi
klasifikasi dalam jumlah total pagu anggaran tahun 2015 yang terdiri dari Rp. 0 –
20 Miliar, Rp. 21 – 40 Miliar, Rp. 41 - 60 Miliar, dan di atas Rp. 60 Miliar serta
Pokja ULP yang memiliki masa kerja di atas 7 tahun dan telah berpengalaman di
bidang pengadaan barang dan jasa pada instansi pemerintah. Selain itu instansi
100
tenaga, dan luasnya wilayah pengamatan dari setiap populasi (menyangkut banyak
Tabel. 3.5
Populasi Penelitian
Tabel 3.6
penelitian”.
menyeluruh, yaitu tidak mencakup seluruh objek penelitian (populasi) akan tetapi
sebagian saja dari populasi. Teknik sampling merupakan salah satu teknik dalam
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dan hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, atau kurang dari 30 orang.”
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Untuk itu sampel yang
penelitian ini adalah pokja ULP pada dinas di kota Bandung yaitu sebanyak 24
terhadap pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa, khususnya pokja ULP
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti memperoleh data dari dua sumber
yaitu :
103
1. Data Primer
langsung pada objek yang akan diteliti melalui teknik pengumpulan data berupa
2. Data Sekunder
Data ini diperoleh oleh peneliti dari studi kepustakaan dengan cara
memerlukan sejumlah data pendukung yang berasal dari dalam maupun luar
instansi. Adapun cara-cara untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian
keterangan melalui :
berikut:
a. Wawancara
Kota Bandung.
b. Observasi
c. Kuesioner
akan diukur dalam penelitian ini. Kuesioner ini akan dibagikan kepada
responden yaitu tim pengadaan barang dan jasa yang dijadikan sampel
analisis statistik.
Uji validitas dan reliabilitas adalah suatu alat pengumpul data yang
mengukur objek yang sama, maka akan menghasilkan data yang sama pula.
Uji validitas adalah suatu data yang dapat dipercaya kebenarannya sesuai
item dengan total item-item tersebut. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat,
maka item tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut. Syarat tersebut menurut
Sugiyono (2010:179) yang harus dipenuhi yaitu harus memenuhi kriteria sebagai
berikut :
Rumus 3.1
𝑛Σ𝑋𝑌 Σ𝑋Σ𝑌
𝑟=
𝑛ΣX 2 − ΣX 2 𝑛ΣY 2 − ΣY 2
107
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya sampel
realibel jika alat ukur tersebut menunjukan hasil yang konsisten, sehingga
instrumen ini dapat digunakan dengan aman karena dapat bekerja sama dengan
Cronbcah(α) yang penulis kutip dari Eti Rochaety (2007:54) dengan rumus
sebagai berikut :
Rumus 3.2
𝑁 𝑆 2 1−ΣS𝑖 2
R=𝛼=𝑅= 𝑁−1 𝑆2
Keterangan:
hipotesis.
sebagai berikut:
untuk mengetahui apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabel penelitian masuk
yang diperoleh dari data perusahaan serta wawancara yang bersifat untuk
memperjelas masalah.
(mean) dari masing- masing variabel. Nilai rata-rata ini didapat dengan
jumlah responden.
ΣX𝑖 ΣY
Me : Me :
𝑛 𝑛
Rumus 3.3
Rata-rata (mean)
Keterangan:
Me = Mean (rata-rata)
Σ = Jumlah (sigma)
Y = Nilai Y ke i sampai ke n
n = Jumlah Responden
terendah dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner. Nilai terendah dan tertinggi
dengan skor terendah (1) dan skor tertinggi (5) dengan menggunakan skala
K = 1 + 3,3 log n. Kemudian rentang data dihitung dengan cara nilai tertinggi
Variabel X1 e-Procurement
35 = 175, diperoleh dari skor nilai tertinggi yaitu (5) dikalikan dengan
Tabel 3.7
Nilai Kriteria
tidak memadai
kurang memadai
cukup memadai
111
memadai
28, kelas interval sebesar (140-28)/ 5 = 22,4 maka kriteria dimensi sebagai
berikut:
Tabel 3.8
Nilai Kriteria
28 – 50,4 Proses e-Procurement tidak memadai
51,4 – 72,8 Proses e-Procurement kurang memadai
73,8 – 95,2 Proses e-Procurement cukup memadai
96,2 – 117,6 Proses e-Procurement memadai
118,6 – 140 Proses e-Procurement sangat memadai
Tabel 3.9
Kriteria Dimensi Tujuan E-Procurement
Nilai Kriteria
7 – 12,6 Tujuan e-Procurement tidak efektif
13,6 – 18,2 Tujuan e-Procurement kurang efektif
19,2 – 23,8 Tujuan e-Procurement cukup efektif
24,8 – 29,4 Tujuan e-Procurement efektif
30,4 – 35 Tujuan e-Procurement sangat efektif
adalah (5x20) = 100 dan skor terendahnya (1x20) = 20, lalu interval
Tabel 3.10
berikut :
113
Tabel 3.11
Kriteria Dimensi Proses E-Audit
Nilai Kriteria
15 – 27 Penerapan e-Audit tidak memadai
28 –39 Penerapan e-Audit kurang memadai
40 – 51 Penerapan e-Audit cukup memadai
52 – 63 Penerapan e-Audit memadai
64 – 75 Penerapan e-Audit sangat memadai
Tabel 3.12
tertingginya adalah (5x20) = 100 dan nilai tertingginya (1x20) = 20, lalu
audit adalah:
114
Tabel 3.13
Kriteria Variabel Efektivitas Pencegahan Fraud Pengadaan Barang
dan Jasa
Nilai Kriteria
20 – 36 Pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa tidak efektif
37 – 52 Pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa kurang efektif
53 – 68 Pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa cukup efektif
69 – 84 Pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa efektif
85 – 100 Pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa sangat efektif
masing dimensi.
Tabel 3.14
Kriteria Upaya Pencegahan Fraud Pengadaan Barang dan jasa
Nilai Kriteria
11 – 19,8 Upaya pencegahan fraud pengadaan barang tidak memadai
20,8 – 28,6 Upaya pencegahan fraud pengadaan barang kurang memadai
29,6 – 37,4 Upaya pencegahan fraud pengadaan barang cukup memadai
38,4 – 46,2 Upaya pencegahan fraud pengadaan barang memadai
47,2 – 55 Upaya pencegahan fraud pengadaan barang sangat memadai
Tabel 3.15
Kriteria Dimensi Tujuan Pencegahan Fraud
Pengadaan Barang dan jasa
Nilai Kriteria
9 – 16,2 Tujuan Pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa tidak efektif
17,2 – 23,4 Tujuan Pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa kurang
efektif
24,4 – 30,6 Tujuan Pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa cukup efektif
31,6 – 37,8 Tujuan Pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa efektif
38,8 – 45 Tujuan Pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa sangat
efektif
Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem dalam data
yang diambil.
analisis kai kuadrat (X2) dan kolmogorov smirnov. Kurva nilai residual
116
2. Uji Multikolinearitas
Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 atau nilai variance
inflation factor lebih kecil dari 10, maka dapat dikatakan bahwa data
3. Uji Heteroskedasitas
heteroskedasitas, ada atau tidaknya pola yang terjadi pada nilai residu
pada model, metode yang dapat digunakan seperti metode grafik park
gleyser, barlet, scatter plot dan rank spearman. Pada kasus disini
1. Jika pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
2. Jika tidak ada yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di
heteroskedastisitas.
Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan
menyatakan bahwa:
hipotesis ini dimulai dengan penetapan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha), pemilihan tes statistik, perhitungan nilai statistik dan penetapan
tingkat signifikan.
berikut:
118
Penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Secara Parsial
Secara Simultan
jasa.”
119
Gambar 3.2
Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Test
“Analisis regresi ganda ialah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh
dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk
membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kasual
antara dua variabel bebas atau lebih (X1), (X2), (X3),...,(Xn) dengan satu
variabel terikat.”
adanya peran antara variabel bebas dan variabel terikat. Analisis regresi yang
digunakan adalah analisis regresi berganda yang meramalkan nilai variabel terikat
efektivitas pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa pada instansi pemerintah
Rumus 3.4
Y= a + 𝛽1X1 + 𝛽2X2
Dimana:
b. Uji Korelasi
Untuk menghitung keeratan hubungan atau koefisien korelasi
Keterangan:
n : Jumlah responden
Tabel 3.16
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Terhadap Koefisien Korelasi
antara hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Taraf signifikan
122
yang dipilih dan ditetapkan dalam penelitian ini adalah 0,05. (α = 0,05)
dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Angka ini dipilih karena dapat
atau membandingkan nilai t hitung dengan nilai yang ada pada t tabel ,
sebagai berikut :
signifikan.
statistik :
𝑟 𝑛−2
t=
1−𝑟 2 Rumus 3.5
Keterangan :
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
data, serta agar pengukuran data yang dihasilkan lebih akurat maka peneliti
Rumus 3.6
𝒏 𝚺𝐗𝐘 − 𝚺𝐗 . 𝚺𝐘
rxy =
𝒏.𝚺𝐗𝟐 − 𝚺𝐗 𝟐 . 𝒏𝚺𝐘 𝟐− 𝚺𝐘 𝟐
124
Dimana :
kekuatan hubungan dalam bentuk persen (%). Dalam hal ini Uji koefisien
penelitian haruslah tepat dan saling mendukung antara komponen yang satu
a. Penetapan Topik
c. Identifikasi Masalah
d. Tinjauan Pustaka
e. Metode Penelitian