Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada BAB III ini akan di bahas mengenai alur penelitian di mulai dari
metode pengumpulan data, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, operasional model dan metode yang di gunakan dalam pengolahan data
hasil penelitian. Metode kualitatif di lakukan dengan

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian eksploratif bertujuan untuk
memberikan pemahaman yang komperhensif terhadao sifat atau aspek-aspek yang
terkait dengan permasalahan yang akan di teliti. Menurut Sinulingga (2015:133)
penelitian eksploratif di lakukan dengan maksud mendapatkan pemahaman yang
solid tentang suatu fenomena yang belum jelas diketahui dengan ketidak
tersediaan data dan informasi yang relevan.
Menurut Moleong (2013:6) pendekatan kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di pahami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, presepsi, motivasi, tindakan , dan lain-lain. Secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata kata dan Bahasa pada suatu
konteks khusus yang ilmiah dan dengan memanfaatkan metode ilmiah.
3.1.1 Diagram Alur Penelitia

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

Adapun penjelasan mengenai diagram alur Penelitian yang di lakukan yaitu


sebagai berikut
1. Obeservasi
Harliansyah (2017) Observasi adalah suatu teknik dalam pengumpulan data
pada metode penelitian kualitatif. Pada proses pengumpulan data dengan
menggunakan teknik observasi biasanya di peroleh dengan beberapa teknik
penelitian baik menggunakan penglihatan dan pendengaran untuk memperoleh
informasi mengenai masalah serta jawaban atas masalah yang ada pada
perusahaan. Hasil yang di peroleh dengan menggunakan teknik observasi ini
berupa informasi mengenai aktifitas, objek konsidi atau keadaan tertentu yang
menggambarkan peristiwa secara nyata mengenai jawaban atas masalah yang
terjadi pada perusahaan yang akan di teliti.
Subjek penelitian di pilih berdasarkan pada asumsi bahwa subjek tersebut
sebagai aktor penting dalam penelitian yang dilakukan. Subjek dari penelitian ini
adalah level top manajer. Level top manajer merupakan eksekutor yang
memahami pasar dan persaingan dari Bandrék Garut tersebut. Hal ini
berlandaskan karena level top manajer memiliki pemahaman dan pengetahauan
yang mendalam mengenai, visi, misi dan tujuan perusahaan.

2. Sumber Data
Penelitian ini membutuhkan informasi-informasi yang mendukung dan
mendalam yang berguna unutk membandingkan penerapan red ocean strategy dan
blue ocean strategy pada Bandrék Cibatu di Garut. Oleh karena itu, penelitian ini
membutuhkan beberapa informasi dari pihak-pihak yang terkait untuk data yang
relevan dalam pengumpulan data. Dalam peneilitan ini sumber data menjadi 2
garis besar yaitu;
1) Menurut Sinulingga (2015:171) sumber data primer adalah daya yang
diperoleh dengan cara mencari/menggali secara langsung dari sumbernya
oleh peneliti bersangkutan. Data yang dikumpulkan melalui teknik,
interview, kuesioner dan obeservasi.
2) Adapun sumber daya yang kedua adalah data sekunder. Sinulingga
(2015:171) mengatakan bahwa, data sekunder adalah data yang sudah
tersedia oleh pihak lain sehingga tidak perlu digali lagi secara langsung dari
sumbernya. Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan dan
diolah pihak lain sehingga tidak perlu lagi digali atau dicari oleh peneliti
bersangkutan tetapi hanya mengumpulkan.

3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara wawancara dan
grounded research langsung kepada subjek karena merupakan teknik
pengumpulan data yang cukup baik dan di lakukan dengan menggunakan
beberapa metode yaitu sebagai berikut:
1) Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk memperoleh
informasi dengan teknik tanya jawab antara peneliti dan sumber yang
di teliti. Pada proses wawancara di lakukan dengan teknik Tanya
jawab seputar penelitian yang akan di lakukan mulai dari awal
pendirian perusahaan hingga perkembangan perusahaan dari waktu ke
waktu serta strategi apa yang di lakukan oleh perusahaan untuk dapat
bertahan di pasar modern agar dapat bersaing di bidang kuliner.
2) Observasi
Menurut Nasution (Sugiyono, 2012:203) menyatakan bahwa,
observasi merupakan dasar dari semua ilmu pengetahuan. Para
ilmuwan hanya dapat bekerja dari data, yaitu fakta mengenai
kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
3) Kuesioner
Kuesioner merupakan kegiatan yang di lakukan dengan melibatkan
pemilik perusahaan dan konsumen dalam proses penyelesaian masalah
yang terjadi di perusahaan untuk mengetahui permasalahan yang dapat
menghambat serta menurunkan kinerja perusahaan pada proses
perkembangan perusahaan dibidang kuliner.
4) Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada Sugiyono
(2012:204). Dalam melakukan triangulasi, peneliti mengumpulkan
data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek
kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan
berbagai sumber data.

4. Pengolahan data
Pada proses pengolahan data, peneliti harus menentukan skala yang akan di
gunakan untuk membatu proses pengumpulan data. Menurut Sugiyono (2012)
dalam penelitian Efendi dan Tamami (2017) pada proses pengumpulan data teknik
yang digunakan dilakukan dengan teknik observasi yang berkenaan dengan
perilaku konsumen, proses kerja, dan responden yang akan di teliti tidak terlalu
besar. pada proses penelitian teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
memberikan kuesioner kepada pelanggan atau konsumen untuk diisi dengan
menggunakan skala likert. Menurut Siregar dalam penelitian Efendi dan Tamami
(2017) skala likert adalah suatu skala yang digunakan untuk mengukur konsumen
dari beberapa elemen seperti sikap, pendapat dan presepsi seseorang mengenai
objek yang akan diteliti.
Skala likert dibuat berdasarkan indikator yang sudah di tentukan dengan
menjabarkan variable indicator yang sudah ditentukan. Indikator tersebut akan di
jadikan sebagai acuan untuk menyusun item pertanyaan, dimana pertanyaan
tersebut akan diberikan skor dengan menggunakan skala likert. Berikut ini
merupakan skor yang di gunakan dalam proses pengumpulan dua data yaitu :
Table 3.1 Skala Likert
No Jawaban Skor
1 Sangat Setuju(SS) 5
2 Setuju(S) 4
3 Cenderung Setuju(CS) 3
4 Tidak setuju(TS) 2
5 Sangat tidak setuju(STS) 1
Sumber:(Sugiyono,2016)
Setelah menggunakan kan skala likert maka data hasil penumpulan akan di
uji selanjutnya dengan:
a. Uji Validitas
Uji Validitas pengujian validitas itu mengacu pada sejauh mana suatu
instrument dalam menjalankan fungsi. Instrument dikatakan valid jika instrument
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Menurut
Sugiyono (2008:363). Sebagai contoh, ingin mengukur kemampuan siswa dalam
matematika. Kemudian diberikan soal dengan kalimat yang panjang dan yang
berbelit-belit sehingga sukar ditangkap maknanya. Akhimya siswa tidak dapat
menjawab, akibat tidak memahami pertanyaannya. Contoh lain, peneliti ingin
mengukur kemampuan berbicara, tapi ditanya mengenai tata bahasa atau
kesusastraan seperti puisi atau sajak. Pengukur tersebut tidak tepat (valid).
Validitas tidak berlaku universal sebab bergantung pada situasi dan tujuan
penelitian. Instrumen yang telah valid untuk suatu tujuan tertentu belum otomatis
akan valid untuk tujuan yang lain.

b. Uji Reabilitas
Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan, keakuratan, kestabilan dan kosistensi
alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapan pun alat ukur
tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Contoh paling nyata
adalah timbangan atau meteran. Hal yang sama terjadi untuk alat ukur suatu
gejala, tingkah laku, ciri atau sifat individu dan lain-lain. Misalnya alat ukur
prestasi belajar seperti tes hasil belajar, alat ukur sikap, kuesioner dan lain-lain,
hendaknya meneliti sifat tersebut.
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun
internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability),
equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dapat
diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument
dengan teknik tertentu. Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat
reliabilitas instrument yang diperoleh sesuai dengan tabel berikut:
Tabel 3.2 Interpretasi reabilitas
Koefisien Relasi Kriteria Reabilitas
0,81 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,61 < r ≤ 0,80 Tinggi
0,41 < r ≤ 0,60 Cukup
0,21 < r ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r ≤ 0,21 Sangat Rendah
Sumber: Arikuntoro (2003:75)

5. Analisis Data
Dalam menganalisis data kualitatif Bogdan (Sugiyono, 2012:426)
menyatakn bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan
bahan lain, sehingga dapat dengan mudah dipahami, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain.

a. Reduksi Data
Data yang akan diperoleh di lapangan biasanya berjumlah banyak, untuk itu
perlu dicatat secara teliti dan terperinci. Sugiyono (2012:429) mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang
penting, mencari tema dan pola dan membuang yang tidak perlu. Reduksi data
merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keleluasaan dan
kedalaman wawasan yang tinggi bagi peneliti.

b. Kanvas Strategi
Kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk membangun
strategi samudra biru yang baik. Kanvas strategi memiliki dua dimensi yaitu
sumbu horisontal dan sumbu vertikal. Dimana pada sumbu horisontal mewakili
rentang dari faktor-faktor yang dijadikan ajang kompetisi dan investasi oleh
industri. Sedangkan sumbu vertikal mengambarkan tingakat penawaran yang
didapatkan pembeli dari penawaran kompetitif yang ada di pasar.

c. Skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan
Skema hapuskan-kurangi-tingkatkan-ciptakan atau yang biasa dikenal
dengan ERRC Grid (eleminate, reduce, rise, create) ini merupakan alat analisis
pelengkap bagi kerangka kerja empat langkah. Skema ini mendorong
perusahaanuntuk tidak hanya menanyakan empat pertanyaaan dalam kerangka
empat langka, tapi juga bertindak berdasarkan keempat pertanyaan itu untuk
menciptakan suatu kurva nilai baru. Menurut Kim dan Mauborgane (2005:60)
dengan mendorong perusahaan mengisi skema dengan tindakan-tindakan
menghapuskan, mengurangi, meningkatkan, dan menciptakan, skema ini
memberikan empat manfaat utama kepada perusahaan:
1. Dapat mendorong perusahaan untuk mengejar diferensiasi dan biaya murah
secara bersamaan untuk mendobrak pertukaran nilai – biaya.
2. Dapat segera mengahantam perusahaan yang hanya berfokus pada upaya
meningkatakan dan menciptakan, sehingga menaikkan struktur biaya
mereka, serta menghantam perusahaan yang sering memodifikasi produk
dan jasa secara berlebihan – kesalahan umum dalam banyak perusahaan.
3. Skema ini dengan mudah dipahanmi oleh manajer di level apa pun,
sehingga menciptakan tingkat keterlibatan yang tinggi dalam penerapannya.
4. Karena penuntasan upaya-upaya dalam skema ini merupakan tugas
menantang, skema ini mendorong perusahaan untuk bersemangat dalam
menganalisis setiap faktor industri yang manjadi ajang kompetisi, sehingga
ia menemukan berbagai asumsi implisit yang mereka buat secara tak sadar
dan berkompetisi.

d. Kesimpulan dan saran


Pada proses terakhir penelitian yaitu berupa kesimpulan dan saran dimana
kesimpulan dan saran tersebut berisi tentang penarikan kesimpulan berdasarkan
pengumpulan, pengolahan dan analisis data sampai ke tahap pengambilan
keputsan. Selain kesimpulan berisi entang beberapa rekomendasi untuk
menyempurnakan hasil dari penelitian yang dilakukan.

3.1.2 Populasi Dan Sampel Penelitian


Suatu penelitian dapat dilaksanakan dengan baik apabila seorang peneliti
memahami konsep populasi dan sampel. Beberapa pengertian populasi antara lain
bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar
jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu. Dalam
penelitian populasi dibedakan menjadi 2 (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009),
yaitu: Populasi secara umum dan populasi target (target population). Populasi
target adalah populasi yang menjadi sasaran keterbelakukan kesimpulan penelitian
kita (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009).
Objek penelitian yang akan di lakukan pada proses penelitian yaitu para
penikmat kuliner garut yang ada di garut. Dengan demikian maka populasi
tersebut akan mampu menjawab beberapa pertanyaan yang akan dijadikan data
awal untuk proses penelitian.

b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan
ditarik kesimpulan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009). Penelitian dengan
menggunakan sampel lebih menguntungkan dibandingkan dengan penelitian
menggunakan populasi, karena penelitian dengan menggunakan sampel lebih
menghemat biaya, waktu dan tenaga. Dalam menentukan sampel langkah awal
yang harus ditempuh adalah membatasi jenis populasi atau menentukan populasi
target.

3.2 Kerangka Pemikiran

Gambar 3.2 Kerangka pemikiran


Pada kerangka pemikiran diatas maka dapat di paparkan untuk menjelaskan
susunan pada proses penelitian yang akan di lakukan, yaitu sebagai berikut:
1. Skema 4 langkah Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan
Ada empat pertanyaan kunci untuk menentang logika strategi dan model
bisnis sebuah industry:
1) Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah
diterima begitu saja oleh industry?,
2) Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standar industry?,
3) Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga dibawah standar industry?,
4) Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan di industry sehingga harus
diciptakan?.
Skema ini tidak hanya menanyakan empat pertanyaan dalam kerangka kerja
empat langkah, tapi juga bertindak berdasarkan keempat pertanyaan itu untuk
menciptakan suatu kurva nilai baru dan juga memberikan empat manfaat utama
kepada perusahaan:
1) Mendorong perusahaan untuk mengejar diferensiasi dan biaya murah secara
bersamaan untuk mendobrak pertukaran nilai-biaya.
2) Menghantam perusahaan yang hanya berfokus pada upaya meningkatkan
dan menciptakan, sehingga menaikkan struktur biaya mereka, serta
menghantam perusahaan yang sering memodifikasi produk dan jasa secara
berlebihan-kesalahan umum dalam banyak perusahaan.
3) Mudah dipahami oleh manajer di level apapun, sehingga menciptakan
tingkat keterlibatan yang tinggi dalam penerapannya.
4) Mendorong perusahaan untuk bersemangat dalam menganalisis setiap faktor
industry yang menjadi ajang kompetisi, sehingga ia menemukan berbagai
asumsi implicit yang mereka buat secara tak sadar dalam berkompetisi.

2. Kanvas Strategy
Untuk dapat menciptakan/menemukan suatu inovasi nilai dalam bisnis
kita kita harus menangkap dan membandingkan dengan kompetitor di industri kita
mengenai titik persaingan dalam industri, elemen-elemen yang belum ditawarkan
dan yang sudah ditawarkan dalam industri sehingga akhirnya tercipta inovasi nilai
(Value Inovation), dan untuk dapat memetakan hal-hal tersebut di atas maka
digunakan kanvas strategi (Strategy Canvass).
Kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk membuat
samudera biru yang baik yang fungsinya adalah untuk merangkum situasi terkini
dalam ruang pasar yang sudah dikenal.
Lalu timbul pertanyaan bagaimanakah menciptakan Inovasi nilai dalam
strategi kita? Inovasi nilai diciptakan dalam wilayah di mana tindakan perusahaan
secara positif mempengaruhi struktur biaya dan tawaran nilai bagi pembeli.
Penghematan biaya dilakukan dengan :
 Menghilangkan dan mengurangi faktor-faktor yang menjadi titik
persaingan dalam industri.
 Nilai pembeli ditingkatkan dengan menambah dan menciptakan elemen-
elemen yang belum ditawarkan industri.
Dalam perjalanannya, biaya berkurang lebih jauh ketika ekonomi skala
bekerja setelah terjadi volume penjualan tinggi akibat nilai unggul yang
diciptakan.

3. Indeks Samudra Biru


Indeks ide samudera biru memberikan tes sederhana tapi handal mengenai
system ini. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Utilitas
2. Harga
3. Biaya
4. Pengadopsian

Anda mungkin juga menyukai