Anda di halaman 1dari 24

Revisi Agenda acara MUSMA STT Garut 2019-2020

No Jadwal agenda Waktu

1 Pembukaan

2 Sidang Pleno 1

a Pembahasan dan Pengesahana Draf Acara musma STT

Garut 2019-2020

b Pembahasan dan Pengesahan Tatib musma STT Garut

c Pemilihan Pimpinan Sidang Tetap

3 Sidang Pleno 2

a Sidang komisi

1) Pembahasan Anggaran Dasar

2)Pembahasan Anggaran Rumah Tangga

b Pengesahan Anggaran Dasar

c Pengesahan Anggaran Rumah Tangga

4 Sidang Pleno 3

a Pembentukan Panitia GBHO SEMA STT Garut

b Pembahasan dan pengesahan GBHO SEMA STT Garut

c Pembahasan UUPRM STT Garut

d Penetapan Panitia KPRM STT Garut

5 Sidang paripurna

a Pencalonan dan pemilihan ketua & wakil ketua BEM STT


GARUT

Penetapan dan pengesahan ketua dan wakil ketua BEM


b STT Garut

Ditetapkan

Garut, 08 Juli 2019

1
Hari dan Tanggal: senin, 08 Juli 2019

Tempat : Aula Mini STT- Garut

Pimpinan Sidang 1 Pimpinan Sidang 2 Pimpinan Sidang 3

2
DRAFT TATA TERTIB MUSMA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

PASAL I
Musyawarah ini adalah musyawarah tertinggi SEMA STT Garut.

PASAL 2

PESERTA

1. Peserta adalah anggota sema STT Garut


2. Peninjau adalah perwakilan dari lembaga

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA

1. Peserta berhak hadir dalam pemilihan dan berhak pula untuk dipilih.
2. Semua peserta wajib mengikuti jalannya persidangan sampai selesai.
3. Peninjau tidak berhak berbicara dan memberikan usul kecuali atas persetujuan forum.
4. Peninjau dan panitia tidak berhak untuk memilih.
5. Peserta dapat meninggalkan sidang setelah mendapat persetujuan dari pimpinan sidang
6. Semua peserta wajib memenuhi tata tertib ini.

PASAL 4
KUORUM

1. Musyawarah dapat berlangsung apabila dihadiri oleh minimal 2/3 dari jumlah peserta delegasi yang
berhak hadir .
2. Sidang Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh minimal dan telah disepakati forum.
3. Apabila pasal 4 ayat 1 dan ayat 2 tidak terpenuhi, maka sidang ditunda selama 2 x 5 menit.
4. Apabila pasal 4 ayat 2 tidak terpenuhi, maka sidang dapat dilanjutkan apabila dihadiri minimal ½
+ 1 dari jumlah peserta delegasi yang telah hadir.
5. Dan apabila pasal 4 ayat 4 tidak terpenuhi maka sidang ditunda selama 2 x 5 menit setelah itu sidang
dianggap sah untuk dilanjutkan.
6. Pengambilan keputusan:
a. Keputusan dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat.
b. Jika kata mufakat tidak tercapai sekalipun telah diberikan kesempatan untuk lobying, maka
keputusan dapat diambil secara voting atau suara terbanyak.
c. Apabila dalam poin b diperoleh suara yang sama, voting diulang sekali lagi dan apabila masih
sama, keputusan terakhir diserahkan pada pimpinan siding

PASAL 5
Waktu

1. Musma dilaksanakan pada tanggal 08-10 juli 2019


2. Jika musyawarah melebihi batas waktu yang ditentukan, maka musma ditunda sampai batas
waktu yang tidak ditentukan (kondisional)

3
PASAL 6

MAKSUD DAN TUJUAN


1. Musyawarah besar ini mempunyai maksud dan tujuan:
2. Menetapkan agenda musyawarah mahasiswa.
3. Menetapkan tata tertib musyawarah mahasiswa.
4. Menetapkan AD/ART.
5. Menetapkan GBHO.
6. Menetapkan tata cara pemilihan ketua BEM dan BPM dengan cara pemilu raya atau musma.

PASAL 7

PERSIDANGAN
1. Persidangan terdiri dari:
a. Sidang PLENO.
b. Sidang PARIPURNA.
2. Sidang PLENO membahas AD/ART, GBHO dan tata cara pemilihan ketua BEM dan BPM dengan
cara pemilu raya atau MUSMA.
3. Pengesahan sidang komisi:
a. Hasil sidang disahkan dan ditetapkan melalui sidang pleno.
b. Setiap sidang pleno harus mendapat persetujuan dari anggota sidang pleno.
c. Sidang komisi dapat terdiri dari sidang:
Komisi I, II, III dan seterusnya sesuai dengan kebutuhannya.
d. Sidang komisi bertugas membahas segala permasalahan selama sidang sesuai dengan agenda
acara.
e. Sidang komisi membahas kembali dan ditetapkan atau disahkan melalui sidang pleno.
f. Keputusan sidang pleno merupakan keputusan tertinggi dari keputusan tertinggi dalam
musyawarah mahasiswa.
PASAL 8

PIMPINAN SIDANG
1. Pimpinan sidang bertugas memimpin jalannya sidang komisi dan sidang pleno.
2. Pimpinan sidang terdiri dari tiga orang presidium terpilih yang ditentukan secara musyawarah.
3. Pimpinan sidang hanya dapat dipilih dari peserta.
4. Pimpinan sidang sementara ditetapkan oleh panitia (OC)

4
PASAL 9

ATURAN PERSIDANGAN
1. Peserta berbicara setelah mendapat ijin dari pimpinan sidang.
2. Giliran berbicara/mengajukan pendapat diatur menurut urutan permintaan atau kebijaksanaan
pimpinan sidang.
3. Jenis-jenis interupsi
a. interuption of privilage (istimewa).
b. interuption of clarification.
c. interuption of information.
d. interuption point of order.
e. interuption of question.
4. Setiap waktu dapat diberikan interupsi kepada peserta untuk:
a. Mengajukan koreksi.
b. Mengajukan usul untuk menunda sementara sidang apabila dianggap perlu.
5. Peserta dilarang membuat kegaduhan atau keributan yang dapat mengganggu berjalannya
persidangan
6. Dilarang merokok, membawa minuman keras dan obat-obatan terlarang selama persidangan.

PASAL 10

SANKSI

1. Pimpinan sidang berhak memperingati apabila peserta melanggar aturan persidangan.


2. Apabila peserta sudah mendapat 3 kali peringatan,maka pimpinan sidang berhak mengeluarkan
peserta sidang.
3. Peserta yang dikeluarkan pimpinan sidang tidak dapat mengikuti sidang dan haknya sebagai
peserta dicabut.

PASAL 11

PENUTUP

Tata tertib ini disahkan dalam sidang pleno, Musyawarah mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Garut
pada:

Hari : Senin

Tanggal : 08 Juli 2019

Jam : 14.53

Ditetapkan pada tanggal: 08 Juli 2019

Ditetapkan di: Aula mini STT-Garut

5
ANGGARAN DASAR
SENAT MAHASISWA (SEMA)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
PERIODE 2019 - 2020

MUQADDIMAH
Bissmillahirrohmanirrohim

Bahwa pada dasarnya generasi muda memiliki peran yang sangat menentukan dalam perjuangan
pembangunan bangsa dan negara yang mencita-citakan kebenaran, keadilan dan kesejahteraan yang
diridhoi Allah SWT. Oleh karena itu, untuk terlaksana cita-cita murni tersebut dengan ini kami
mahasiswa STT Garut yang terhimpun dalam Senat Mahasiswa STT Garut memandang perlu membuat
suatu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi sebagai pelaksanaan dari
tekad dan cita-cita mahasiswa STT Garut.
BAB I
NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama
Organisasi kemahasiswaan ini bernama Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Garut yang
selanjutnya disingkat SEMA STT Garut.

Pasal 2
Waktu
SEMA STT Garut didirikan di STT Garut pada Tanggal 28 Maret 1991 dan disahkan selama STT
Garut berdiri.

Pasal 3
Tempat
SEMA STT Garut bertempat di Sekolah Tinggi Teknologi Garut.

Pasal 4
Kedudukan
Sebagai lembaga non struktural yang setara dengan Ketua STT Garut, SEMA adalah sebuah organisasi
intra kampus, dan memiliki jalinan koordinatif terhadap lembaga STT Garut melalui pembantu ketua
III dan wakil ketua III .

BAB II
ASAS, LANDASAN DAN SIFAT

Pasal 5
Asas
SEMA STT Garut berasaskan Kekeluargaan

Pasal 6
Landasan
SEMA STT Garut berlandaskan,
1. Ideologi : Pancasila dan tridarma perguruan tinggi

6
2. Konstitusional : AD/ART SEMA STT Garut

Pasal 7
Sifat

Sifat SEMA STT Garut adalah Demokratif, Profesional, dan Independen.

BAB III
TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 8
Tujuan
SEMA STT Garut bertujuan :
1. Mewujudkan tridarma perguruan tinggi.
2. Ikut serta dalam meningkatkan kualitas keilmuan dan karakter mahasiswa.
3. Memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk menjadi penggerak dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
4. Terbinanya kesadaran intelektual dan spiritual mahasiswa yang turut bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat kampus yang ilmiah dengan menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila
dan tridarma perguruan tinggi
5. Memupuk dan membina rasa persaudaraan secara kekeluargaan di lingkungan civitas
academica.

Pasal 9
Fungsi
1. Penampung dan penyalur aspirasi mahasiswa baik individu maupun kolektif.
2. Pelaksana kegiatan kemahasiswaan.
3. Wahana persaudaraan antar mahasiswa.
4. Pengembang potensi diri mahasiswa sebagai insan akademika.
5. Pengembang keterampilan berorganisasi mahasiswa.
6. Pembina kader-kader bangsa yang mampu mengembangkan potensi dalam melanjutkan agenda
reformasi.
7. Memelihara dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang dilandasi oleh kebenaran ilmiah.

BAB IV
KEDAULATAN

Pasal 10
Kedaulatan
Kedaulatan tertinggi ada di tangan Mahasiswa STT Garut yang diwujudkan melalui MUSMA STT
Garut.

BAB V
KELENGAKAPAN ORGANISASI

Pasal 11

Kelengkapan Senat Mahasiswa STT Garut terdiri dari Badan Perwakilan Mahasiswa dan Badan
Eksekutif Mahasiswa.

7
BAB VI
LAMBANG, BENDERA DAN SEMBOYAN

Pasal 12
Lambang
Lambang SEMA STT Garut mengikuti Lambang STT Garut.

Pasal 13
Bendera
Bendera SEMA STT Garut mengikuti Bendera STT Garut.

Pasal 14
Semboyan
Semboyan SEMA STT Garut adalah “The Spirit of Technology ”.

BAB VII
KEUANGAN

Pasal 15
Keuangan
Keuangan SEMA STT Garut diperoleh dari :
1. Lembaga STT Garut.
2. Sumbangan yang tidak mengikat.
3. Usaha–usaha lain yang tidak bertentangan dengan asas dan tujuan SEMA STT Garut.

BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 16
Perubahan AD/ART
Perubahan AD/ART SEMA STT Garut dapat dilakukan dalam sidang Umum MUSMA STT Garut yang
dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota sidang umum yang hadir, dan keputusan perubahan
disetujui oleh sekurang-kurangnya ½ lebih satu dari jumlah anggota yang hadir.

BAB IX
PERUBAHAN SEMA STT GARUT

Pasal 17
Perubahan SEMA STT Garut dapat dilakukan dalam Sidang Umum MUSMA STT Garut yang dihadiri
sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota sidang umum yang hadir, dan keputusan perubahan disetujui
oleh sekurang-kurangnya ½ lebih satu dari jumlah anggota yang hadir.

8
BAB X
ATURAN PERALIHAN

Pasal 18
Aturan Peralihan
Dalam masa peralihan kekuasaan eksekutif dipegang oleh PJS (Pejabat Sementara) dengan mekanisme
yang ditetapkan oleh MUSMA SEMA STT Garut.

BAB XI
PENUTUP

Pasal 19
Penutup
Hal-hal yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 20
Anggaran dasar SEMA STT Garut ditetapkan dalam Sidang umum MUSMA STT Garut.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 09 Juli 2019
Pukul : 14.33
Bertempat di : STT Garut

Presidium 1 Presidium 2 Presidium 3

9
ANGGARAN RUMAH TANGGA
SENAT MAHASISWA (SEMA)
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
PERIODE 2019 - 2020

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
1. Anggota SEMA STT Garut adalah Mahasiswa aktif yang telah terdaftar di STT Garut atau
telah mengikuti MAPEKA.
2. Anggota SEMA STT Garut berkewajiban untuk:
- Menjunjung tinggi dan mentaati AD/ART serta peraturan-peraturan yang berlaku di dalam
SEMA STT Garut.
- Menjaga dan memelihara nama baik almamater.
3. Anggota SEMA STT Garut berhak untuk:
- Mendapatkan perlakuan yang sama dalam hak bicara, mengeluarkan pendapat dan
mengikuti kegiatan SEMA STT Garut.
- Memiliki hak memilih dan dipilih.
4. Apabila SEMA STT Garut melanggar ayat 2 maka keanggotaan di SEMA STT Garut
ditangguhkan selama belum terpenuhinya syarat yang dikeluarkan oleh SEMA STT Garut.
5. BEM dan BPM STT Garut dapat membuat peraturan tentang penangguhan dan pembatalan
penangguhan keanggotaan SEMA STT Garut apabila dianggap perlu.

BAB II
MUSYAWARAH MAHASISWA

Pasal 2
Musyawarah mahasiswa STT Garut, selanjutnya disingkat menjadi MUSMA STT Garut, dan
merupakan pengambil keputusan tertinggi dilingkungan SEMA STT Garut.

Pasal 3
Waktu pelaksanaan MUSMA sekurang-kurangnya satu kali dalam satu periode.

Pasal 4
Kewenangan musyawarah mahasiswa:
- Laporan pertanggungjawaban BEM STT Garut periode sebelumnya.
- Laporan pertanggungjawaban BPM STT Garut periode sebelumnya.
- Pengkajian AD/ART SEMA STT Garut periode sebelumnya.
- Perumusan Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO).
- Perumusan undang-undang pemilu raya mahasiswa.

Pasal 5

Mengenai peserta yang dapat mengikuti musyawarah mahasiswa SEMA STT Garut:
- Peserta penuh memiliki hak suara dan hak bicara.
- Peserta peninjau hanya memiliki hak bicara.
- Perserta undangan dalam hal ini, alumni STT Garut hanya memiliki hak bicara.

10
Pasal 6
Musyawarah mahasiswa SEMA STT Garut, dilaksanakan oleh panitia penyelenggara MUSMA STT
Garut.

Pasal 7
1. Musyawarah Mahasiswa SEMA STT Garut, dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 2/3 dari peserta penuh.
2. Apabila poin satu tidak terpenuhi, maka musyawarah mahasiswa SEMA STT Garut diundur 2 x 5
menit, dan apabila masih tidak terpenuhi dianggap sah.

Pasal 8
1. Keputusan MUSMA SEMA STT Garut, harus diambil atas dasar musyawarah mufakat.
2. Bila poin satu tidak terpenuhi, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
3. Jika hasil suara imbang, MUSMA SEMA STT Garut di skors 2 x 10 menit untuk lobi, dan dilakukan
voting ulang, dan apabila setelah itu hasil masih sama imbang, maka keputusan MUSMA SEMA
STT Garut berada di tangan presidium sidang.

Pasal 9
Sidang Istimewa
1. Dilaksanakan apabila terjadi pelanggaran terhadap konstistusi.
2. Tugas dan wewenang sidang istimewa:
a. Laporan pertanggungjawaban BEM dan/atau BPM STT Garut.
b. Perubahan AD/ART SEMA STT Garut.
c. Perumusan Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO).
d. Perumusan undang-undang pemilu raya mahasiswa.
e. Membahas usulan pembubaran BEM STT Garut.
3. Mekanisme pengusulan sidang istimewa:
a. Melalui mekanisme memorandum di BPM STT Garut.
b. Melalui mekanisme referendum dari mahasiswa ke BPM.

BAB III
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA STT GARUT

Pasal 10
Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) STT Garut adalah Lembaga Tertinggi legislatif mahasiswa dalam
kegiatan kemahasiswaan di STT Garut
Pasal 11
Tujuan dan wewenang BPM STT Garut adalah :
1. Bersama Presiden Mahasiswa membuat peraturan-peraturan untuk melaksanakan AD/ART dan
GBHO.
2. Mengawasi BEM STT Garut dalam melaksanakan GBHO dan peraturan yang ditetapkan oleh
sidang-sidang MUSMA STT Garut.
3. Bila BEM STT Garut tidak melaksanakan tugasnya atau menyimpang dari arah kebijakan Sidang
Umum MUSMA STT Garut, maka BPM Berhak mengeluarkan memorandum kepada BEM STT
Garut. Jika memorandum pertama dalam jangka waktu 3 minggu tidak diindahkan, maka BPM
berhak mengeluarkan memorandum yang kedua selama jangka waktu 2 minggu. Jika tidak

11
diindahkan pada batas waktu memorandum yang kedua maka BPM STT Garut berhak mengusulkan
kepada Sidang Umum MUSMA untuk mengadakan Sidang Istimewa.
4. Dalam pelaksanaan tugas dan wewenang BPM ini dibentuk komisi-komisi, sesuai kebutuhan ketua
BPM.

Pasal 12
Pemilihan dan Kepengurusan BPM STT Garut :
1. Pemilihan ketua BPM dilakukan dengan cara pemilihan melalui perwakilan HIMA, UKM dalam
MUSMA.
2. Setiap UKM dan HIMA berhak mengajukan calon ketua BPM dalam pemilihan ketua BPM, dan
tidak bisa diganggu gugat baik dari calon terpilih sendiri maupun dari pihak lain.
3. Pengurus BPM adalah delegasi dari HIMA dan UKM.
4. HIMA dan UKM wajib mendelegasi ulang anggotannya apabila dikeluarkan dari kepengurusan
BPM.
5. Calon ketua BPM adalah mahasiswa aktif.

Pasal 13
Hak dan kewajiban pengurus BPM STT Garut:
1. Setiap pengurus wajib menjalankan fungsinya sebagai wakil mahasiswa yang amanah dan
bertanggung jawab.
2. Setiap pengurus memiliki hak inisiatif, hak angket, hak interpelasi, hak petisi, hak budget dan hak
legislasi.

Pasal 14
Penggunaan hak-hak pengurusan BPM diatur dalam peraturannya tersendiri.

Pasal 15
Pengurus BPM STT Garut tidak diperkenankan memegang jabatan pada BEM STT Garut dan atau Top
Leader lembaga lainnya di lingkungan STT Garut.

Pasal 16
1. Kepengurusan BPM STT Garut gugur apabila :
a. Meninggal dunia.
b. Tidak lagi menjadi mahasiswa aktif STT Garut.
2. Pemberhentian pengurus BPM STT Garut dilakukan karena:
a. Atas permintaan dari HIMA atau UKM secara tertulis kepada Ketua BPM STT Garut.
b. Dicabut kepengurusannya berdasarkan Tata Tertib BPM.
3. Ketua BPM diberhentikan apabila :
- Meninggal dunia.
- Tidak lagi menjadi mahasiswa aktif STT Garut.
- Mengundurkan diri.
- Diberhentikan oleh MUSMA STT Garut.
4. Apabila salah satu dari Point 3 terlaksana, maka Ketua BPM akan digantikan oleh wakil ketua
BPM.
5. Jika wakil BPM tidak ada, maka ketua BPM dapat mengajukan 2 kandidat untuk menjadi wakil
BPM

Pasal 17
Dalam melaksanakan tugasnya, BPM STT Garut mempunyai alat kelengkapan sebagai berikut :
1. Rapat pengurus BPM STT Garut.
2. Rapat BPM dengan BEM STT Garut.

12
BAB IV
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Pasal 18
Badan Eksekutif Mahasiswa STT Garut Selanjutnya disebut BEM STT Garut, adalah organisasi
eksekutif tertinggi dilingkungan kampus dalam melaksanakan kegiatan kemahasiswaan di STT Garut.

Pasal 19
1. Tugas dan wewenang BEM STT Garut adalah :
a. BEM STT Garut adalah pelaksana AD/ART dan GBHO SEMA STT Garut.
b. Membuat peraturan-peraturan yang dianggap perlu dalam pelaksanaan GBHO SEMA STT
Garut.
2. Kewajiban BEM STT Garut adalah :
a. Wajib menjunjung tinggi dan melaksanakan AD/ART, GBHO serta keputusan hasil MUSMA
SEMA STT Garut.
b. Wajib melaksanakan segala ketetapan MUSMA SEMA STT Garut.

Pasal 20
Kepengurusan
1. BEM STT Garut diketuai oleh seorang Presiden Mahasiswa (Presma).
2. Dalam melaksanakan kewajibanya, Presma mempunyai hak untuk membentuk kabinetnya.
3. Jumlah departemen disusun berdasarkan kebutuhan.
4. Susunan kabinet dipilih, diangkat dan diberhentikan oleh Presma.
5. Masa Jabatan Presiden Mahasiswa adalah satu periode ( satu tahun dimulai sejak awal dilantik
dan berakhir pada masa jabatannya).
6. Presiden Mahasiswa diberhentikan apabila :
- Meninggal dunia.
- Tidak lagi menjadi mahasiswa aktif STT Garut.
- Mengundurkan diri
- Diberhentikan oleh MUSMA STT Garut.
7. Apabila salah satu dari Point 6 terlaksana, maka Presma akan digantikan oleh wakil Presma.
8. Jika wakil presma tidak ada, maka pengurus dapat mengajukan 2 kandidat untuk menjadi presma
9. Presma dapat membuat peraturan - peraturan sendiri untuk pengurusnya.

Pasal 21
Pembentukan
1. Presiden Mahasiswa STT Garut yang disebut Ketua BEM dipilih langsung oleh seluruh anggota
SEMA STT Garut melalui Pemilu Raya.
2. Apabila Mekanisme pemilihan Ketua BEM sebagaimana ayat (1) tidak memungkinkan untuk
dilaksanakan, diatur pada peraturan lainya.
3. Mekanisme dan tata tertib pemilihan diatur oleh KPRM.
4. Ketua BEM STT Garut tidak diperkenankan merangkap jabatan Top Leader pada organisasi intern
kampus.
5. BEM STT Garut adalah lembaga koordinatif untuk HIMA dan UKM melalui departemen-
departemen.

13
Pasal 22
Alat Kelengkapan
1. Dalam melaksanakan tugasnya Ketua BEM STT Garut berwenang menyelenggarakan rapat kerja,
rapat pengurus, rapat koordinasi dan Rapat terbatas BEM STT Garut.
2. Hal-hal mengenai ayat (1) diatas diatur dalam peraturan BEM STT Garut.

BAB V
HIMPUNAN MAHASISWA
Pasal 23
Pengertian dan Kedudukan
Himpunan Mahasiswa selanjutnya disebut HIMA adalah organisasi kemahasiswaan di tingkat jurusan
yang mempunyai hak otonom dan dibentuk serta didirikan oleh mahasiswa ditingkat jurusan masing-
masing dan secara struktural di bawah Ketua Jurusan.

Pasal 24
Keanggotaan
Anggota HIMA adalah mahasiswa yang sah dan terdaftar di jurusan, serta sudah menjalani peraturan
masa penerimaan angota baru yang diselenggarkan oleh HIMA masing-masing.

Pasal 25
Kepengurusan
1. Penentuan komposisi kepengurusan merupakan hak otonom HIMA menurut AD/ART masing-
masing HIMA.
2. Ketua HIMA dipilih oleh anggota HIMA melalui mekanisme yang diatur oleh masing-masing
HIMA.
3. Ketua HIMA bertanggungjawab terhadap anggota HIMA.

Pasal 26
Tugas dan Wewenang HIMA
1. HIMA memiliki hubungan koordinasi dengan BEM STT Garut.
2. HIMA berhak membuat AD/ART sendiri dengan syarat tidak boleh bertentangan dengan AD/ART
SEMA STT Garut.
3. HIMA memiliki hak otonom dalam hal kegiatan di tingkat jurusan, sedangkan untuk kegiatan
ekstern yang membawa nama STT Garut harus melakukan koordinasi dengan BEM STT Garut.
4. HIMA memiliki hak untuk merumuskan kebijakan di jurusan masing-masing.
5. Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan terpusat yang dilaksanakan Lembaga STT Garut, HIMA
berada di bawah koordinasi BEM STT Garut dan Ketua Jurusan.

BAB VI
UNIT KEGIATAN MAHASISWA

Pasal 27
Pengertian dan Kedudukan
Unit Kegiatan Mahasiswa selanjutnya disingkat UKM, adalah organisasi kemahasiswaan yang
mempunyai hak semi otonom, agar dapat menghimpun dan melibatkan mahasiswa dalam suatu kegiatan
untuk menyalurkan dan mengembangkan minat, bakat, kreasi, hobi dan profesionalisme, serta
kedudukanya berada di bawah BEM.

14
Pasal 28
Keanggotaan
Anggota UKM adalah mahasiswa yang sudah menjalani peraturan masa penerimaan anggota baru yang
diselenggarakan oleh UKM bersangkutan.

Pasal 29
Kepengurusan
1. Penentuan kepengurusan UKM merupakan kebijakan masing-masing UKM
2. Ketua UKM dipilih oleh anggota UKM dengan mekanisme menurut AD/ART masing-masing
UKM
3. Ketua UKM bertanggung jawab kepada BEM dan anggota UKM bersangkutan.

Pasal 30
Tugas dan Wewenang UKM
UKM merupakan Badan kelengkapan BEM STT Garut :
1. UKM memiliki jalur Konsultatif dengan BEM STT Garut.
2. UKM berhak membuat AD/ART dan aturanya sendiri dengan syarat tidak boleh bertentangan
dengan AD/ART SEMA STT Garut.
3. UKM Memiliki kebijakan dalam hal kegiatan di tingkat UKM masing-masing, sedangkan
untuk kegiatan ekstern yang membawa nama STT Garut harus melakukan konsultasi dengan
BEM STT Garut.
4. Dalam pelaksanaan kegiatan terpusat yang dilaksanakan Lembaga STT Garut, UKM di bawah
konsultasi BEM STT Garut.

Pasal 31
Aturan Pendirian
Pendirian UKM dilakukan dengan tata cara :
1. Pengajuan proposal dan AD/ART yang telah dirintis oleh UKM kepada BEM dan BPM.
2. Dipertimbangkan oleh BEM dan BPM.
3. Diputuskan dalam rapat terbatas Oleh BEM dan BPM.
4. Disetujui oleh WAKIL KETUA III.
5. Diresmikan Oleh BEM dan/atau WAKIL KETUA III.

BAB VII
KEUANGAN DAN PENGELOLAAN DANA KEMAHASISWAAN

Pasal 32
1. Alokasi dana kemahasiswaan berdasarkan kesepakatan SEMA dengan Pimpinan STT Garut
secara transparan.
2. Untuk Pengelolaanya dilakukan oleh BPM STT Garut secara mandiri dan transparan.

15
BAB VIII
PENUTUP

Pasal 33
Hal yang belum diatur dalam anggaran rumah tangga SEMA STT Garut akan diatur dalam peraturan
lainya.

Berita Acara

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal : 10 juli 2019
Pukul : 12:02
Bertempat di : Aula mini STT Garut

Presidium Sidang I Presidium Sidang II Presidium Sidang III

16
GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO)
SENAT MAHASISWA STT GARUT

MUQADDIMAH
Bissmillahirrohmanirrohim

Keberadaan lembaga kemahasiswaan di lingkungan perguruan tinggi merupakan salah satu


bentuk pengejawantahan dari fungsi dan peranan lembaga perguruan tinggi itu sendiri. Dalam hal ini
selain berfungsi sebagai pengajaran, perguruan tinggi juga berfungsi menyelenggarakan pendidikan diri
(self learning). Fungsi inilah yang penting dilaksanakan secara proporsional dan prefesional dijalankan
oleh lembaga kemahasiswaan. Pendidikan diri penting dilaksanakan untuk menumbuhkan tanggung
jawab, kesadaran dan kemandirian mahasiswa sebagai persiapan untuk terjun ke arena yang lebih luas.
Untuk kejelasan dan ketegasan dalam meraih puncak eksistensi, prestasi dan prestise SENAT
MAHASISWA STT Garut ini, maka perlu dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk GarisBesar Haluan
Organisasi Senat Mahasiswa STT Garut.

BAB I
GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI
SENAT MAHASISWA (GBHO SEMA)
STT GARUT
1. FUNGSI
- Sebagai kerangka acuan yang bersifat umum bagi kegiatan-kegiatan Senat Mahasiswa
STT Garut beserta segenap organisasinya, baik bersifat internal maupun eksternal,
yang akan ditindaklanjuti dalam program jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang.
- Sebagai manifestasi dari AD/ART SEMA STT Garut yang menyangkut keseluruhan
aspek dinamika interaksional insan-insan STT Garut dengan tatanan sosio-religional,
sosio-kultural, sosio-ekonomikal, sosio-politikal, sosio-edukasional, kini dan yang
akan datang.
- Sebagai pola acuan persfektif kaderisasi pemimpin, intelektual, peneliti, pengkaji, dan
pengembang ilmu-ilmu yang berbasis kebenaran ilmiah, yang diarahkan pada bidang-
bidang garapan pelatihan-pelatihan strategis yang memberi andil pada skill
kemahasiswaan.

2. LANDASAN
Penyusunan GBHO SEMA STT Garut dilandasi oleh dasar-dasar :
- Pancasila
- UU Sisdiknas
- AD/ART SEMA STT Garut periode 2016 – 2017

3. MODAL DASAR
Modal dasar pengembangan dan pemberdayaan SENAT MAHASISWA yang merupakan potensi-
potensi yang dimiliki, yaitu :
- motivasi dan pembentukan SEMA STT Garut
Pertama, memelihara dan mengembangkan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat
Kedua, mempererat persaudaraan antara mahasiswa STT Garut khususnya dan seluruh
mahasiswa pada umumnya.
Ketiga, meningkatkan kualitas dan kuantitas, harkat dan martabat serta membina sumber daya
insan-insan STT Garut
Keempat, menumbuhkan nilai-nilai profesionalisme dan independensi lembaga kemahasiswaan

17
- Modal dasar SDM yang didapat dari dalam dan luar rohani berupa komitmen, moral,
tanggungjawab sosial insan-insan STT Garut yang dielaborasi dengan pola pikir,
sikap, dan prilaku yang beradab.
- Modal dasar sumber daya manusia, berupa jumlah mahasiswa dan civitas akademika
STT Garut yang masih perlu mendapat perhatian intensif yang serius.
- Modal dasar sumber daya ekonomi yang didapat dari dalam dan luar tidak langsung
berupa sumber-sumber finansial dari dana-dana sosial lembaga yang memberikan
peluang ajakan kerjasama
- Modal dasar berupa sarana dan prasarana yang cukup representatif yang dapat
menunjang terlaksananya kegiatan kemahasiswaan di STT Garut.

4. MEDAN BERKIPRAH
Senat Mahasiswa STT Garut sebagai organisasi yang mengemban misi dan visi institusi yang
universal, visi Nasionalisme dan orientasi yang komprehensif, maka medan/wahana kiprahnya
tidak dibatasi ruang dan waktu.

5. PROGRAM UMUM
Program Umum SEMA STT Garut meliputi :
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia STT Garut dalam memelihara,
mengembangkan dan mengamalkan ilmu-ilmu berbasis kebenaran ilmiah.
- Pembenahan manajemen dan administrasi organisasi
- Perluasan jaringan kerjasama organisasi dan partisipasi masyarakat
- Pengembangan aset sumber kesejahteraan mahasiswa
- Pengembangan dan penguatan advokasi dan responsi terhadap dinamika sosial
- Pengembangan sosialisasi, publikasi dan penerbitan
- Menjalin kerjasama dengan lembaga STT Garut sebagai mitra kerja kelembagaan.

BAB II
PROGRAM BPM SEMA STT GARUT

Sebagai lembaga kontrol yang berfungsi sebagai pengontrol terhadap lembaga organisasi di
lingkungan STT Garut, Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) berkewajiban mengawasi dan mengontrol
arah pelaksanaan yang dilaksanakan oleh lembaga eksekutif SEMA STT garut dalam Hal ini BEM STT
Garut agar senantiasa sesuai dengan arah kebijakan yang ditetapkan dalam AD/ART SEMA STT Garut.
Fungsi ini akan efektif jika antara BPM dan BEM khususnya tidak mempunyai hubungan yang secara
psikologis tidak dapat mengganggu fungsi ini.

BAB III
PROGRAM BEM SEMA STT GARUT

Sebagai lembaga eksekutif di tingkat mahasiswa, BEM STT Garut wajib melaksanakan segala
kebijakan SEMA STT Garut melalui program-program yang bersifat operasional sebagai penjabaran
dari garis besar kebijakan SEMA STT Garut.
Sebagai langkah awal dalam menjalankan kebijakannya, BEM STT Garut wajib membuat
perencanaan program baik dari segi finansial maupun operasional bagi keseluruhan lembaga yang ada
dilingkungan SEMA STT Garut.
Program-program yang merupakan elaborasi dari garis besar kebijakan SEMA STT Garut
dijalankan dengan pertimbangan yang proposional, dalam arti sesuai dengan keberadaan BEM STT
Garut sebagai lembaga eksekutif di tingkat mahasiswa, tidak mengambil alih program-program yang
secara proporsional harus dilaksanakan oleh lembaga lain yang berada di bawah koordinasinya.

18
Selain itu program-program yang dijalankan harus sesuai kebutuhan dan mengutamakan
aspirasi yang berkembang di kalangan mahasiswa secara keseluruhan.
Sebagai lembaga eksekutif tetinggi di lingkungan SENAT MAHASISWA STT Garut, BEM
STT Garut bertindak sebagai wakil mahasiswa STT Garut secara keseluruhan di dalam dan diluar STT
Garut oleh karena itu dituntut untuk selalu membuat dan mengembangkan jaringan yang bersifat
eksternal dengan berbagai lembaga lain baik dengan lembaga kemahasiswaan maupun pemuda dan
sosial masyarakat. Ini dimaksudkan agar SEMA STT Garut bisa memberikan konstribusi perannya bagi
perkembangan masayarakat secara luas.

BAB IV
PROGRAM HIMA
Sebagai organisasi kemahasiswaan ditingkat jurusan yang bersifat otonom, HIMA berhak
menjalankan programnya sesuai dengan bidang kajian keilmuan yang didalaminya. Program-program
HIMA harus lebih diarahkan pada pengkajian dan pengembangan keilmuan jurusannya berdasarkan
AD/ART masing-masing HIMA. Ini dimaksudkan untuk lebih menumbuhkan profesionalisme
jurusannya..

BAB V
PROGRAM UKM
Sebagai organisasi kemahasiswaan yang bersifat semi otonom, UKM berhak menjalankan
programnya sesuai bidang kajian keilmuan, minat, bakat, profesionalisme, kreasi dan hobi yang di
dalaminya, berdasarkan AD/ART dan aturan masing-masing UKM. Program-program UKM harus
lebih diarahkan pada pengkajian dan pengembangan keilmuan karakter UKM itu sendiri. Ini
dimaksudkan untuk lebih menumbuhkan profesionalisme UKM.

BAB VI
PENGEMBANGAN
Secara internal SEMA STT Garut memerlukan pengembangan organisasi dalam menjalin
konsolidasi dan komunikasi secara efektif baik intern dan ekstern lembaga kemahasiswaan. Secara
struktural untuk pengembangan organisasi yang komunikatif, konstruktif, maka diperlukan suatu jalur
komunikasi yang efektif dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pemberitahuan kepada pihak Ketua STT Garut yang disebarkan ke berbagai instansi dan
organisasi yang berkompeten dalam pengembangan kemahasiswaan.
2. Memantapkan kerjasama dan koordinasi dengan pihak Ketua STT Garut sebagai mitra kerja
kelambagaan dan dengan organisasi lain yang memiliki kapabilitas dan kompetensi dalam
pengembangan kemahasiswaan.

19
BAB VII
ATURAN TAMBAHAN
GBHO SEMA STT Garut dapat ditinjau kembali dalam Sidang Umum MUSMA selanjutnya
untuk disesuaikan dengan semangat dan problematika zaman, baik dalam skala internal maupun
eksternal STT Garut.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal :
Waktu :
Tempat : Aula STT - Garut

Presidium Sidang I Presidium Sidang II Presidium Sidang III

20
UNDANG-UNDANG PEMILU RAYA MAHASISWA
STT GARUT

BAB I
AZAS

Pasal 1
Pemilihan dilaksanakan secara jujur, adil (Jurdil) serta langsung, umum, bebas dan rahasia (Luber)
dengan satu orang satu suara (one man one vote)

BAB II
KETENTUAN UMUM

Pasal 2
1. Pemilihan dilaksanakan di lingkungan STT Garut
2. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM SEMA STT Garut

BAB III
HAK PILIH

Pasal 3
1. Pemilih terlebih dahulu mendaftarkan dirinya kepada panitia pemilu raya
2. Hak memilih terlebih dahulu di serahkan kepada himpunan yang selanjutnya disebut pemilih.
3. Pemilih berhak atas satu suara
Pasal 4
1. Pada dasarnya setiap mahasiswa STT Garut mempunyai hak untuk dipilih menjadi calon Presiden
dan Wakil Presiden SEMA STT Garut
2. Seorang mahasiswa dapat dipilih menjadi calon Presiden dan Wakil Presiden BEM STT Garut
dengan syarat sebagai berikut :
- Beragama
- Telah mengikuti Mapeka dan dapat di pertanggungjawabkan
- Terdaftar sebagai mahasiswa STT Garut aktif tingkat 3 (tiga) dan apabila tingkat 3
(tiga) tidak ada yang mencalonkan, maka tingkat 2 (dua) boleh mencalonkan.
- Berpengalaman dalam bidang Organisasi yang ada di STT Garut
- Menyatakan kesiapan secara tertulis untuk menyelesaikan masa jabatan Presiden dan
wakil Presiden dan mamatuhi segala mekanisme kerja serta ketentuan-ketentuan
organisasi yang berlaku
- Tidak sedang menjabat sebagai top leader di organisasi intra kampus
- Mendapat surat rekomendasi dari HIMA

BAB IV
KOMISI PEMILU RAYA MAHASISWA

Pasal 5
1. Komisi Pemilu Raya Mahasiswa yang selanjutnya disingkat KPRM dibentuk oleh MUSMA SEMA
STT Garut terdiri dari perwakilan HIMA dan UKM
2. Pemilihan diselenggarakan oleh komisi Pemilu Raya Mahasiswa STT Garut, yang bertugas :
a. Menyelenggarakan segala persiapan yang diperlukan untuk pelaksanaan Pemilu Raya
Mahasiswa
b. Melaksanakan Pemilihan secara Jurdil dan Luber.
c. Mensosialisasikan calon Presiden dan Wakil Presiden BEM STT Garut yang sah.

21
d. MUSMA SEMA STT Garut menjadi penanggung jawab terhadap pelaksanaan pemilu raya
3. Bisa menetapkan aturan-aturan tambahan selama tidak bertentangan dengan Undang undang
Pemilu Raya yang sebelumnya telah di sepakati pada MUSMA STT Garut

BAB V
PANITIA PENGAWAS PEMILU RAYA MAHASISWA

Pasal 6
1. Panitia Pengawas Pemilu Raya Mahasiswa yang selanjutnya disingkat Panwas PRM adalah sebagai
berikut :
- Panwas PRM adalah Presidium MUSMA SEMA STT – Garut
- Panwas PRM mengawasi secara aktif jalannya pemilu raya mahasiswa
- Panwas PRM berwenang menampung dan melaporkan tindakan – tindakan yang
menyimpang dari tata aturan yang berlaku kepada Komisi Pemilu Raya Mahasiswa

BAB VI
PENCALONAN

Pasal 7
1. Penyeleksian calon Presiden dan wakil Presiden BEM STT Garut dengan mencocokan kriteria serta
teruji pada fit and proper test yang di tetapkan oleh KPRM
2. Daftar nama calon yang sah dan memenuhi syarat ialah disertai dengan identitas mahasiswa dan
menyerahkan foto
3. Para calon menyertakan surat kesiapan secara tertulis yang sebelumnya telah di tentukan pada
MUSMA STT – Garut
4. Bagi calon yang tidak memenuhi persyaratan kriteria dinyatakan tidak sah.

BAB VII
TATA TERTIB PEMILIHAN

Pasal 8
Ketentuan Umum
1. Semua warga civitas akademika mempunyai kewajiban menjaga ketenangan dan ketertiban selama
persiapan dan pelaksanaan pemilihan
2. Setiap mahasiswa mempunyai kewajiban moral untuk menggunakan hak suaranya
3. Setiap Pelanggaran tata tertib dikenakan sanksi-sanksi sebagaimana di atur pada pasal selanjutnya.
4. Setiap sanksi yang dijatuhkan harus sepengatahuan Panwas PRM.

Pasal 9
Kampanye
1. Kampanye dilakukan atas dasar semangat, kekeluargaan, dan kerukunan antar mahasiswa yang
berpegang pada prinsip keterbukaan, kemitraan dan kebersamaan.
2. Dilarang melakukan money politic (politik uang)
3. Money politic sebagaimana tersebut pada point kedua ketentuanya diatur oleh KPRM dan Panwas
PRM
4. Kampanye dilaksanakan di lingkungan STT Garut
5. Setiap calon Presiden dan wakil Presiden BEM STT Garut yang sah berhak melaksanakan
kampanye

22
Pasal 10
Waktu Kampanye
1. Ditetapkan oleh KPRM.
2. Segera setelah waktu kampanye berakhir, semua calon dan para pendukungnya wajib menarik
kembali alat – alat yang dipasang selama kampanye

Pasal 11
Bentuk dan Isi Kampanye
1. Kampanye dapat diselenggarakan melalui pamflet, melalui media baik cetak maupun elektronik,
memasang poster, pidato atau orasi politik, dialog publik dan debat terbuka yang berisi tentang
wawasan kemahasiswaan dan pandangan mengenai program kegiatan
2. Kampanye dipantau oleh KPRM dan Panwas PRM di tempat yang disediakan oleh KPRM

Pasal 12
Tempat Pemilihan
Pemilihan dilaksanakan di lingkungan kampus STT Garut dalam bilik tertutup.

BAB VIII
PEMUNGUTAN DAN PERHITUNGAN SUARA

Pasal 13
1. Pada hari pemilihan, pemilih harus menunjukan identitas mahasiswa dan/atau mencocokan dengan
absensi mahasiswa dan menerima kartu pemilih.
2. Mencoblos salah satu foto calon ketua BEM dalam kartu pemilih dalam ruangan atau bilik tertutup
dan memasukanya ke dalam kotak suara
3. Pemilihan dan perhitungan suara dilaksanakan secara terbuka dan secara keseluruhan disaksikan
oleh KPRM dan Panwas PRM
4. Pencoblosan dan perhitungan suara dilaksanakan pada hari yang sama atau segera setelah
pemungutan suara berakhir

BAB IX
SANKSI

Pasal 14
Setiap pelanggaran terhadap ketetapan ini dapat dikenakan sanksi yang dijatuhkan oleh KPRM melalui
rapat khusus.

BAB X
BIAYA

Pasal 15
1. Pembiayaan kampanye dan administrasi pribadi calon dibebankan kepada yang bersangkutan dan
atau organisasi mahasiswa yang mendukungnya.
2. Para calon memberikan laporan keuangan secara transparan.

23
BAB XI
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 16
1. Hasil pemilihan dilaporkan oleh presidium secara tertulis kepada Forum MUSMA SEMA STT
Garut
2. KPRM Sebagaimana dimaksudkan pasal (5) peraturan ini berakhir segera setelah melaporkan
segala sesuatunya kepada MUSMA SEMA STT Garut.
3. PANWAS PRM sebagaimana dimaksudkan pasal (6) peraturan ini berakhir segera setelah
melaporkan segala sesuatunya kepada forum MUSMA SEMA STT Garut.

BAB XII
PENUTUP

Pasal 17
Segala sesuatu yang belum diatur dalam ketetapan ini dapat diatur kemudian dengan berkonsultasi
terlebih dahulu kepada MUSMA SEMA STT Garut.

Ditetapkan di : Garut
Pada Tanggal :
Waktu :
Tempat : Aula STT - Garut

Presidium Sidang I Presidium Sidang II Presidium Sidang III

24

Anda mungkin juga menyukai