Anda di halaman 1dari 31

BAB III

METODE PENELITIAN DAN OBJEK PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:2) Metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:203) Metode penelitian adalah cara yang

di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.

Berdasarkan dari definisi di atas maka metode penelitian di artikan sebagai

cara mendapatkan data yang objektif, valid dan reliable, dengan tujuan untuk dapat di

temukan, di buktikan dan di kembangkan suatu pengetahuan untuk

memahami,memecahkan dan mengantisipasi masalah. Metode yang di gunakan

dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan

metode deskriptif verifikatif.

3.1.1 Pendekatan Penelitian

3.1.1.1 Metode Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2017:7) Metode Kuantitatif di namakan metode

tradisional, karena metode ini sudah cukup lama di gunakan sehingga sudah

mentradisi sebagai metode untuk menelitian. Metode ini disebut sebagai metode

positivistic karena berlandasan pada filsafat positivisme.


Metode ini sebagai metode ilmiah atau scientific karena telah memenuhi

kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit atau empiris, objektif, terukur, rasional, dan

sistematis.

3.1.1.2 Metode Kualitatif

Menurut Sugiyono (2015) Metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang berlandas pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti

pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana

peneliti adalah sumber instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menenkankan makna dari pada generalisasi. Pada penelitian

ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

3.1.2 Jenis Penelitian

3.1.2.1 Deskriptif

Menurut Sugiyono (2017:147) Statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:3) Penelitian deskriptif merupakan

penelitian paling sederhana di bandingkan dengan penelitian-penelitian yang lain,


karena dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau

wilayah yang di teliti. Istilah dalam penelitian,peneliti tidak mengubah, menambah,

atau mengadakan manipulasi terhadap objek atau wilayah penelitian. Dalam kegiatan

penelitian ini peneliti hanya memotet apa yang terjadi pada diri objek atau wilayah

yang di teliti. Kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan

peneitian secara lugas, seperti apa adanya.

3.1.2.2 Verifikatif

Penelitian ini bersifat verifikatif, yaitu metode yang bertujuan untuk menguji

kebenaran suatu fenomena (Sutrisno Badri (2012:14). Dugaan mengenai adanya

pengaruh antar variabel dari masalah yang sedang diteliti dalam hipotesis dengan kata

lain penelitian untuk menguji kebenaran suatu hipotesis dimana dalam penelitian ini

yang akan diuji adalah pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian.

Analisis verifikatif yang terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, analisis

regresi linier sederhana, uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi dan uji

hipotesis.

3.1.2.3 Asosiatif

Menurut Sugiyono (2015) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini

maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan, dan mengontrol suatu gelaja. Pada penelitian ini peneliti menggunakan

metode penelitian deskriptif verifikatif.

3.1.3 Teknik dan Cara Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk

memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian.

(Sugiyono,2017:137). Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi

yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam

hipotesis. Pengumpulan data dilakukan terhadap sampel yang telah ditentukan

sebelumnya. Data adalah sesuatu yang belum memiliki arti bagi penerimanya dan

masih membutuhkan adanya suatu pengolahan. Data bisa memiliki berbagai wujud,

mulai dari gambar, suara, huruf, angka, bahasa, simbol, bahkan keadaan. Semua hal

tersebut dapat disebut sebagai data asalkan dapat kita gunakan sebagai bahan untuk

melihat lingkungan, obyek, kejadian, ataupun suatu konsep.

3.1.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat

menggunakan data primer dan sekunder :

1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2017:137) Data primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Selanjutnya bila di lihat dari segi

cara atau teknik pengumpulan data,maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan

dengan wawancara (interview), angket (kuesioner), pengamatan(observasi), studi

pustaka dan gabungan seluruhnya.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2017:137) Data sekunder adalah data primer yang

wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

3.1.3.2 Cara Pengumpulan Data

1. Wawancara (Interview)

Menurut Sugiyono (2017:137) Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya

sedikit/kecil.Wawancara (Interview) dapat dilakukan secara terstuktur maupun tidak

terstuktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) Maupun dengan

menggunakan telepon.Wawancara (interview) di gunakan oleh penulis untuk

mengambil informasi yang di butuhkan untuk kebutuhan penelitian.


2.Pengamatan (Observasi)

Menurut Sugiyono (2017 :145) Observasi yaitu teknik pengumpulan data

dengan pengamatan langsung terhadap sejumlah acuan yang berkenaan dengan topik

penelitian. observasi di lakukan kepada kualitas produk dan keputusan pembelian

Ayam goreng tepung di California Fried Chicken Taman Kopo Indah 2.

3.Angket (Kuesioner)

Menurut Sugiyono (2017: 142) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk di jawabnya. Pada Penelitian ini kuesioner di berikan

kepada konsumen California Fried Chicken Taman Kopo Indah 2 cabang Kabupaten

Bandung.

4.Studi pustaka

Hal ini dimaksud untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan

dengan materi penelitian.Dilakukan dengan mempelajari buku-buku,hasil laporan

yang ada referensinya.

Data utama yang ingin dikumpulkan adalah mengenai pandangan konsumen

terhadap poduk yang telah diberikan dan sampai sejauh mana produk yang diberikan

tersebut dapat memuaskan konsumen.kuisioner ini menggunakan tipe pertanyaan

yang bersifat close-ended question dan akan disebarkan secara acak terhadap
responden yang berasal dari populasi konsumen Restaurant California Fried

Chicken Taman Kopo Indah 2. Setiap jawaban responden dinilai menggunakan skala

likert. Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert 1-5 dengan

keterangan sebagai berikut:

1. Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)

2. Skor 4 untuk jawaban Setuju (S)

3. Skor 3 untuk jawaban Kurang Setuju (KS)

4. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)

5. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)

Tabel 3.1

Skala likert

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak

Setuju

(SS) (S) (KS) (TS) (STS)

5 4 3 2 1

3.1.4 Populasi dan Sampel


3.1.4.1 Populasi

Populasi dapat diartikan sebagai suatu wilayah generalisasi objek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu,yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2017:80). Populasi dalam

penelitian ini adalah data rata-rata pengunjung yang pernah melakukan pembelian di

Restaurant California Fried Chicken Taman Kopo Indah 2 mulai tahun 2018 sampai

dengan tahun 2020.

Tabel 3.2

Jumlah Pengunjung California Fried Chicken Taman Kopo Indah 2

NO. Tahun PENGUNJUNG


1 2018 3.123
2 2019 2.648
3 2020 2.189
Total 7.960
Rata-rata 2.653

Berdasarkan tabel 3.2 menunjukan jumlah populasi penelitian ini berjumlah

7.960 pengunjung yang didapat dari jumlah pengunjung Restaurant California Fried

Chicken Taman Kopo Indah 2 pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2020.

Kemudian diambil rata-rata jumlah pengunjung sebanyak 2.653 pengunjung.

3.1.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara

tertentu,jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi . Sampel merupakan

salah satu unsur dari populasi yang hendak dijadikan suatu objek penelitian. Apabila

penelitian menggunakan sampel,maka yang bisa didapat yaitu ciri-ciri sampel yang

diharapkan bisa menaksir ciri-ciri populasi.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut Sugiyono (2017:81). Dalam penelitian ini tidak seluruh anggota

populasi diambil menjadi sampel,melainkan terbatas hanya sebagian dari populasi

saja. Hal ini dikarenakan keterbatasan yang dimiliki peneliti dalam melakukan

penelitian bail dari segi waktu,tenaga,dan jumlah populasi yang terlalu banyak. Oleh

karena itu sampel yang diambil harus betul-betul sangat representatif atau benar-

benar mewakili.Khususnya dalam penelitian ini, sampel tersebut diambil dari

populasi dengan persentase tingkat kesalahan yang dapat ditolerin sebesar 10% (0,1)

dan penentuan ukuran sampel tersebut menggunakan rumus Slovin, yang dapat

ditunjuk sebagai berikut :

Keterangan :
n = Ukuran sampel

N = Populasi

e2 = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (Tingkat

kesalahan dalam sampling ini adalah 10%)

Jumlah populasi yaitu sebanyak 7.960 dengan tingkat kesalahan yang dapat

ditolerir sebesar 10% atau dapat disebutkan tingkat keakuratan 90% sehingga sampel

yang diambil untuk mewakili populasi tersebut adalah sebesar :

n= 2.653
1+(2.653)(0,1)²

= 96,36 =97

Berdasarkan perhitungan slovin ,maka diperoleh ukuran sampel (n) dalam

penelitian sebanyak 97 responden dengan batasan toleransi kesalahan 10% atau

dengan tingkat keakuratan sebesar 90% . Jumlah tersebut akan dijadikan sebagai

ukuran sampel penelitian di Restaurant California Fried Chicken Taman Kopo Indah

2 Cabang Kabupaten Bandung.

3.1.4.3 Teknik Sampling


Terdapat teknik dalam pengambilan sampel untuk melakukan penelitian

menurut sugiyono (2017:81) menjelaskan bahwa teknik sampel merupakan teknik

pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian. Teknik sampling dibagi menjadi dua kelompok yaitu probability sampling

dan non probability sampling. Dalam pengambilan sampel,peneliti menggunakan

teknik non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak

memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono 2017:84).

Teknik non probability sampling yang dipilih yaitu sampling Incidental.

Secara spesifik teknik ini menentukan sampel berdasarkan kebetulan, Menurut

Sugiyono (2017:85) Sampling Incidental adalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan,yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau incidental bertemu

dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,bila dipandang orang yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data.

3.1.5 Konsep Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yang diambil, yaitu Pengaruh kualitas produk

terhadap Keputusan pembelian. Masing – masing variabel didefinisikan dan dibuat

operasional variabel berdasarkan dimensi , indikator dan skala pengukuran. Adapun

penjelasan lebih lanjut mengenai definisi variabel dan pengoperasionalisasiannya

yang akan dijelaskan pada berikut ini.


3.1.5.1 Konsep Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:39) definisi Variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 2 variabel, yaitu Kualitas Produk sebagai

variable X dan keputusan pembelian sebagai variable Y.

Dimana variable X adalah variable bebas (independen) sedangkan variable Y

adalah variable terikat (dependen).

1. Variabel Independen

Menurut Sugiyono (2017: 39) Variabel Independen atau variable bebas

adalah merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat) . Dalam penelitian ini

peneliti menetapkan variable Independen adalah Kualitas Produk yang terdapat dalam

produk Ayam goreng Tepung dengan dimensi : bentuk ,ciri-ciri, kinerja, ketepatan,

ketahanan, kehandalan, kemudahan, gaya, desain.

2. Variabel Dependen

Variabel Dependen atau variable terikat merupakan variable yang di

pengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Dalam penelitian

ini peneliti menetapkan variable dependen adalah keputusan pembelian yang terdapat
dalam produk Ayam goreng tepung dengan dimensi ,keputusan tentang jenis produk,

keputusan tentang kualitas produk, keputusan tentang harga produk, keputusan

tentang waktu pembelian, keputusan tentang cara pembayaran, keputusan tentang

merek. Berikut data operasional variable pengaruh kualitas produk terhadap

keputusan pembelian.

3.1.5.2 Operasional Variabel

Variabel-variabel yang diteliti sehubungan dengan Pengaruh Kualitas Produk

Ayam Goreng Tepung Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen memiliki dimensi

dan indikator-indikator sebagai berikut :

Tabel 3.3

Operasional Variabel

Variabel dan Definisi Dimensi Indikator Skala

Variabel
Kualitas Produk (X) 1.Kinerja (Performance) 1.Daging Ayam yang Ordinal

adalah kemampuan suatu Karakteristik operasi dasar empuk dan tidak alot
barang untuk memberikan dari produk inti 2.Rasa daging ayam yang

hasil atau kinerja yang lezat

sesuai bahkan melebihi 3.Aroma daging ayam yang

dari apa yang diinginkan menggugah selera


2.Fitur (feature), 1.Ukuran daging ayam Ordinal
pelanggan Kotler dan
karakteristik pelengkap 2.Terdapat pilihan saus
Keller (2012:143)
khusus yang dapat untuk ayam

menambah pengalaman

pemakai produk.
3.Kehandalan (reliability), 1.Rasa ayam tidak berubah Ordinal

yaitu probabilitas terjadinya 2.Aroma Khas ayam tetap

kegagalan atau kerusakan 3.Bahan-bahan yang

produk dalam periode waktu digunakan selalu Fresh

tertentu. Semakin kecil 4.Tingkat kematangan yang

terjadinya kerusakan, pas

semakin andal produk yang

bersangkutan
4.Konformasi (conformace), 1.Ketepatan waktu produk Ordinal

yaitu tingkat kesesuaian (penyajian)

produk dengan standar yang 2.Ayam bersetifikat halal

telah ditetapkan.
5. Daya tahan (durability), 1.Ayam dapat bertahan Ordinal

yaitu jumlah pemakaian untuk dikonsumsi paling

produk bersangkutan harus lama satu hari

diganti. Semakin besar 2.Ayam dapat dihangatkan


frekuensi pemakaian normal paling banyak dua kali

yang dimungkinkan, maka 3.bertahan dalam suhu

semakin besar pula daya ruangan 12 jam

tahan produk. 4.Tingkat kerenyahan

bertahan 12 jam
6.Serviecebility, 1.Ketanggapan karyawan Ordinal

yaitu kecepatan dan dalam mengganti produk

kemudahan untuk direparasi, yang cacat

serta kompetensi dan 2.Keramahan karyawan

keramahan staf layanan. dalam melayani konsumen

7. Estetika (aesthetics), 1.Bentuk ayam yang Ordinal

menyangkut penampilan menarik

produk yang dapat dinilai 2.Kemasan produk yang

dengan panca indera (rasa, menarik

aroma, suara) 3.Tempat penyajian yang

menarik

4.Rasa sesuai harapan


8. Persepsi terhadap kualitas 1.Produk terkenal Ordinal

(perceived quality), 2.produk berkualitas

kualitas yang dinilai 3.Informasi produk sesuai

berdasarkan reputasi

penjualan.
Keputusan Pembelian 1. Kebutuhan dan keinginan mengetahui adanya Ordinal

(Y) kebutuhan,dan keinginan

Sebuah pendekatan yang belum terpuaskan


penyelesaian masalah pada 2.Pencarian informasi Dilakukan untuk Ordinal

kegiatan manusia untuk mengetahui apa yang

membeli suatu barang atau diinginkan


3.Evaluasi alternative proses dimana suatu pilihan Ordinal
jasa dalam memenuhi
disesuaikan dan dipilih
keinginan dan
untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhannya yang terdiri

dari pengenalan kebutuhan 4.Keputusan membeli melakukan pembelian Ordinal

dan keinginan,pencarian ulang.

informasi,evaluasi
5.Tingkah laku setelah memberikan informasi Ordinal
terhadap alternative
membeli kepada orang lain.
pembelian, keputusan

pembelian,dan tingkah

laku setelah pembelian.

(Basu Swasta dan T Hani

Handoko (2000:15)

3.1.6 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel adalah proses pemberian nilai atau atribut pada suatu

objek. Pengukuran adalah pemberian angka atau kode pada suatu obyek. Terdapat

empat Jenis Skala Pengukuran yaitu Nominal, Ordinal, Interval, Ratio. Skala yang

paling rendah adalah Nominal dan yang tertinggi adalah Skala Rasio. Skala
pengukuran yang lebih tinggi akan memiliki karakteristik skala pengukuran di

bawahnya. Misalnya, skala Rasio akan memiliki karakteristik Nominal, Interval, dan

Ordinal.

Keempat skala pengukuran tersebut diusulkan oleh seorang psikologis,

Stanley Smith Stevens, pada tahun 1946 pada salah satu artikel ilmiahnya yang

berjudul "On the theory of scales of measurement".

3.1.7 Transformasi Data dari Ordinal ke Interval (MSI)

Dalam analisis secara statistik, terutama pada statistik parametrik (statistic

yang bergantung pada distribusi tertentu dan yang menetapkan adanya syarat-syarat

tertentu tentang parameter populasi seperti pengujian hipotesis dan penaksiran

parameter), diperlukan persyaratan bahwa skala pengukuran sekurang-kurangnya

interval. Sedangkan bila dari data penelitian diperoleh data yang memberikan skala

pengukuran ordinal, maka agar analisis dapat dilanjutkan skala pengukuran ordinal

dinaikkan (ditransformasikan) ke dalam skala interval dengan menggunakan Methods

Successive Interval (MSI). Dengan menggunakan langkah kerja sebagai berikut:

1) Perhatikan setiap item pertanyaan dalam kuesioner


2) Untuk setiap item tersebut, tentukan berapa orang responden yang mendapat skor

1, 2, 3, 4, 5 atau disebut frekuensi (f)

3) Setiap frekuensi 1 dibagi dengan banyaknya responden atau proporsi (p)

4) Berdasarkan proporsi tersebut, hitung proporsi kumulatif (pk)

5) Gunakan tabel normal tersebut, hitung proporsi kumulatif

6) Nilai densitas (fd) yang sesuai dengan Z

7) Tentukan nilai interval (scale value) untuk setiap skor jawaban sebagai berikut:

Scale value=(Density at lower limit)-(Density at upper limit)

(Scale area at below upper limit) – (area at below limit)

8) Sesuai dengan skala ordinal ke skala interval, yaitu skala value (sv) yang nilainya

terkecil (harga negatif yang terbesar diubah menjadi sama dengan 1 (satu).

3.1.8 Metode Pengujian Data

3.1.8.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2017:121) Validitas berarti istrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Dengan kata lain, kuesioner

yang berisi beberapa butir pertanyaan ada keterkaitan yang tinggi dengan jawaban

disetiap butir pertanyaan.


Menurut Suharsimi Arikunto (2010:211) Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalihan sesuatu intrumen.Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan.

Menurut Masrun dalam buku sugiyono (2017:133) “item yang mempunyai

korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukan

bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasannya syarat

minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r=0,3. Bila koefisein

korelasi sama dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3), maka butir instrument

dinyatakan vaid.Pertanyaan yang memiliki korelasi yang rendah terhadap butir

pertanyaan yang lain dinyatakan tidak valid. Metode yang di gunakan untuk

mengukur validitas kuesioner adalah korelasi product moment

( Suharsimi Arikunto ,2010:213) dengan rumus sebagi berikut:

Keterangan:

rxy: koefisien korelasi yang dicari

X: skor/nilai yang diterima konsumen

Y: skor/nilai yang diharapkan konsumen


n: jumlah responden

Penjelasan:

Nilai r xy bervariasi dari -1 s.d +1, atau secara matematik dapat ditulis menjadi -1< r

xy < +1, atau dapat disebutkan sebagai berikut:

rxy = 0, atau mendekati nol, menyatakan korelasi yang sangat lemah dan tidak ada

korelasi sama sekali diantara dua variabel.

rxy = +1, menyatakan bahwa korelasi antara dua variabel dikatakan positif/ baik dan

sangat kuat sekali atau dalam kata lain korelasi positif.

rxy = -1, menyatakan bahwa korelasi antara dua variabel dikatakan negatif/buruk dan

sangat kuat sekali atau dengan kata lain korelasi negatif sempurna.

3.1.8.2 Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:221) Menyatakan bahwa Reliabilitas

menunjukan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat di percaya

untuk di gunakan sebagai alat pengumpul data karena intrumen tersebut sudah baik.

Reliabel artinya, dapat di percaya, jadi dapat di andalkan. Reliabilitas menunjukan

pada tingkat keterandalan sesuatu. Instrumen harus reliable sebenarnya mengandung

arti bahwa instrument tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang

bisa dipercaya.
Menurut Sugiyono (2017:121) Instrumen yang reliable adalah instrument

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama.

Uji reabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach’s yang diukur

berdasarkan skala Alpha Cronbach’s berupa angka 0 sampai 1,0. Koefisien Alpha

Cronbach(Cα) merupakan statisik yang paling umum digunakan untuk menguji

reliabilitas suatu instrument penelitian.Rumus yang digunakan untuk mengukur

reliabilitas adalah:

Keterangan:

r11= reliabilitas instrument

k=banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ b 2= Jumlah varian butir pertanyaan


σ

σ 2 t= varian total
Suharsimi Arikunto (2017:239) menyatakan bahwa jika skala dikelompokkan

kedalam lima kelas, dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan Alpha

Cronbach’s dapat diinterpretasikan di tabel berikut:

Tabel 3.4

Tabel Tingkat Keandalan/Reliabel

Nilai Alpha Cronbach’s Tingkat Keandalan/Reliabel

0,00-0,20 Kurang Real

>0,20-0,40 Agak Realibel

>0,40-0,60 Cukup realibel

>0,60-0,80 Realibel

>0,80-1.00 Sangat Realibel

Sumber:Suharsimi Arikunto(2014:319)

3.1.9 Analisis Verifikatif

Setelah menganalisis secara deskriptif seluruh data pendapat responden pada

setiap variabel, maka langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah melakukan

analisis secara verifikatif yang terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas,

analisis regresi linier sederhana, uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi, uji

hipotesis dan uji t hitung.

3.1.9.1 Uji Asumsi Klasik

3.1.9.2 Uji Normalitas


Menurut Juliansyah Noor (2014:47) menyatakan bahwa, “ Uji Normalitas

data di maksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi

yang di distribusikan normal”. Dengan kata lain, uji normalitas dilakukan untuk

mengetahui sifat distribusi data penelitian yang berfungsi untuk mengetahui apakah

sampel yang diambil normal atau tidak dengan menguji sebaran data yang dianalisis.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk melihat normalitas data dalam

penelitian ini, yaitu dengan menggunakan 3 alat uji, yaitu:

1) Uji Kolmogrov Smimov, dalam uji ini pedoman yang digunakan dalam

pengambilan keputusan yaitu:

a. Jika nilai signifikan <0,05 maka distribusi data tidak normal

b. Jika nilai signifikan >0,05 maka distribusi data normal

Hipotesis yang digunakan:

a Ho: data residual berdistribusi normal

b Ha: data residual tidak berdistribusi normal

2) Histogram, yaitu pengujian dengan menggunakan ketentuan bahwa data normal

berbentuk lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang memiliki pola

distribusi normal. Jika ada menceng ke kanan atau ke kiri berarti data tidak

berdistribusi secara normal.

3) Grafik Normality Probability Plot, ketentuan yang digunakan adalah:


a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

maka model regresi memenuhi syarat asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.1.9.3 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah terjadinya ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji ada tidaknya

heteroskedastisitas, dalam penelitian ini digunakan grafik plot antara nilai prediksi

variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Uji heteroskedastisitas

digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi penyimpangan variabel

bersifat konstan atau tidak. Salah satu cara untuk mengetahui adanya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada

grafik scatterplot antara variabel dependen (terikat) dengan residualnya. Apabila

grafik yang ditunjukkan dengan titik-titik tersebut membentuk suatu pola

tertentu,maka telah terjadi heteroskedastisitas dan apabila polanya acak serta tersebar,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi adanya heteroskedastisitas dengan

melihat kurva heteroskedastisitas atau diagram pencar (chart), dengan dasar

pemikiran sebagai berikut:


a) Jika titik-titik terikat menyebar secara acak membentuk pola tertentu yang

beraturan (bergelombang), melebar kemudian menyempit maka terjadi

heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar baik dibawah atau diatas 0

ada sumbu Y maka hal ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.1.10 Teknik Analisis Data

3.1.10.1 Regresi Linier Sederhana

Setelah diketahui data kedua variabel tersebut dan merupakan data

kuantitatif, maka skala pengukuran menggunakan skala rasio. Analisa regresi adalah

suatu analisis yang digunakan untuk mendapatkan hubungan antara dua variabel atau

lebih, sehingga dapat memprediksi kondisi suatu variabel apabila variabel lain

diketahui. Dalam penelitian ini analisis regresi digunakan untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh antara Kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Persamaan

regresi yang digunakan adalah regresi linier sederhana, karena hanya melihat dua

variabel saja yaitu Kualitas Produk sebagai variabel independen (X) dan keputusan

pembelian sebagai variabel dependen (Y). Analisis regresi mempelajari hubungan

yang diperoleh dinyatakan dalam persamaan matematika yang menyatakan hubungan

fungsional antara variabel-variabel.


Maka menurut Sugiyono (2017:188) bentuk persamaannya menggunakan

rumus sebagai berikut:

Y = a + bx

Keterangan:

Y = data/subjek pada variabel dependen (keputusan pembelian)

X = data/subjek pada variabel independen yang memiliki nilai tertentu (Produk)

a = harga Y bila X = 0 (harga constant)

b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan penyebab peningkatan atau

penurunan variabel dependen, berdasarkan variabel independen. Apabila b (+) maka

terjadi kenaikan dan apabila b (-) maka terjadi penurunan.

Nilai a dan b pada persamaan linear, dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

3.1.10.2 Koefisien Korelasi


Menurut Suharsimi Arikunto (2010:313) Koefisien korelasi adalah suatu alat

statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel

yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini .

a) Mencari korelasi antara variabel X dengan variabel Y dengan menggunakan

korelasi koefisien Product Moment:

b) Menafsirkan koefisien korelasi yang

diperoleh dengan pedoman berdasarkan Product Moment

Tabel 3.5

Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Sumber: Sugiyono (2017:184)

c) Menguji tingkat signifikan koefisien korelasi, yang digunakan untuk mengetahui

keberartian derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y yang ditunjukkan

dengan koefisien korelasi.


d) Rumus uji signifikan korelasi Product Moment sebagai berikut:

Untuk menyatakan bahwa variabel X atau variabel Y signifikan maka hasil dari t

hitung > dari t tabel.

3.1.10.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk menghitung besarnya pengaruh

variabel (X) yang dalam penelitian ini adalah Kualitas Produk terhadap variabel (Y)

yang dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian, dan nilai koefisien

determinasi dihitung menggunakan rumus: (Sugiyono 2017:185)

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi

R = nilai koefisien korelasi

3.1.11 Uji Hipotesis


Pengujian ini membuktikan H0 atau Ha yang akan diterima. Jika Ha diterima

maka H0 ditolak, dan begitu juga sebaliknya. Sugiyono (2017;68). Untuk menguji

hipotesis yang telah diajukan yaitu Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian,

digunakan pengujian hipotesis sebagai berikut:

H0 : B = 0, yaitu tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel independen

Kualitas Produk terhadap variabel dependen keputusan pembelian.

Ha : B ≠ 0, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel independen kualitas

produk terhadap variabel dependen keputusan pembelian.

3.1.12 Uji t Hitung

Menurut Sugiyono (2017:185) untuk hasil t hitung dapat disimpulkan jika:

a. nilai t hitung ≥ nilai t tabel maka H0 ditolak, berarti Ha diterima, atau Kualitas

Produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

b. nilai t hitung ≤ nilai t tabel maka H0 diterima, berarti Ha ditolak, atau i Kualitas

Produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Adapun perhitungannya menggunakan rumus Sugiono 2018:184 :

Keterangan:
r = nilai korelasi

n = jumlah sampel

3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan masalah yang akan diteliti. Pengertian objek

penelitian menurut Sugiyono (2015) adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang

atau kegiatan yang mempunyai variable tertentu yang diterapkan untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulan.

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan

menggunakan metode penelitian yang telah dirancang sesuai dengan variabel yang

akan diteliti agar didapat hasil yang maksimal dan akurat. Jenis penelitian ini adalah

deskriptif kuantitatif.

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kualitas produk (X) yang

merupakan variabel bebas atau variabel yang memengaruhi terhadap keputusan

pembelian konsumen (Y) yang merupakan variabel yang dipengaruhi. Objek yang

dijadikan responden adalah pengunjung Restaurant California Fried Chicken Taman

Kopo Indah 2 Cabang Kabupaten Bandung.

3.2.1 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari perencanaan penelitian, pelaksanaan

penelitian, sampai pembuatan laporan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada


awal bulan Desember 2020 hingga awal bulan Maret 2021. Adapun untuk tempat

penelitian dilaksanakan di Restaurant California Fried Chicken Taman Kopo Indah 2

cabang Kabupaten Bandung, yang berada di Jl. Taman Kopo Indah II Blok V No. 2,

Rahayu, Margaasih, Bandung, Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai