Anda di halaman 1dari 19

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif. Menurut Sugiyono

(2019:58) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk

mengetahuikeberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabek atau

lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel

lainnya.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2019:16), pada dasarnya metode penelitian

kuantitatif merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

dan kegunaan tertentu.

Penggunaan metode kuantitatif ini dikarenakan metode ini dapat

mendeskripsikan sekaligus menginterprestasikan kondisi yang terjadi dan

untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga dan kualitas produk terhadap

kepuasan konsumen PT. Indojaya Tritunggal di Surabaya.

3.2 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2019:68), operasional variabel merupakan segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) macam variabel

penelitian, yaitu :

22
23

3.2.1 Variabel Bebas (X)

Menurut Sugiyono (2019:69), variabel bebas merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel dependen (terikat). Adapun yang menjadi

variabel bebas dalam penelitian ini adalah harga sebagai X1 dan kualitas

produk sebagai X2.

Menurut Indrasari (2019:39) harga merupakan sejumlah uang yang

dibayarkan atas barang atau jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tukar

dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan

barang atau jasa.

Menurut Arumsari dalam Nurhafifah Matondang (2020:6),

kualitas produk merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam suatu

barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai

dengan tujuan barang diproduksi.

3.2.2 Variabel Terikat ( Y)

Menurut Sugiyono (2019:69), variabel terikat merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas, yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah

kepuasan konsumen (Y).

Menurut Tjiptono (2019:378) kepuasan konsumen merupakan

tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil

yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya.


24

3.3 Indikator Variabel Penelitian

Indikator variabel penelitian dapat diuraikan pada tabel berikut:

Tabel 3.1
Indikator Variabel Penelitian

Variabel Penelitian Indikator


Harga (X1) 1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga dengan kualitas pelayanan
3. Kesesuaian harga dengan manfaat
4. Harga sesuai kemampuan atau daya saing
harga

Indrasari (2019:44)

Kualitas Produk (X2) 1. Performance (kinerja)


2. Durability (Daya Tahan)
3. Conformance to spesification (Kesesuaian
untuk spesifikasi )
4. Features (Fitur)
5. Realibility (Realibilitas)
6. Aesthetic (Estetika)
.

Indrasari (2019:33)

Kepuasan Konsumen (Y)


1. Terpenuhinya harapan konsumen
2. Sikap atau keinginan menggunakan produk
3. Merekomendasikan kepada pihak lain
4. Kualitas Layanan
5. Loyal
6. Reputasi yang baik
7. Lokasi

Purnomo (2017)
25

Sumber : Data diolah peneliti

3.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2019:126), populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini yaitu konsumen yang melakukan

pembelian engsel di PT. Indojaya Tritunggal di Surabaya.


26

Jumlah populasi yang didapat berdasarkan informasi dari Bapak

Teddy Santoso selaku pemilik perusahaan, selama 1 (satu) bulan

terakhir, terhitung pada bulan Desember 2020 sebanyak 116 konsumen.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2019:127), sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk

menentukan jumlah sampel yang akan diambil, maka digunakan rumus

Sugiyono sebagai berikut:

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = margin of error (kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan


pengambilan sampel yang dapat ditolerir, biasanya 5%).
Dari rumus Isaac and Michael tersebut diatas maka sampel yang didapat
adalah :

116 = 89,92 atau 90 Responden


1+116 (0,05)2

Perhitungan jumlah responden diatas menggunakan margin of error

5% karena merupakan penelitian sosial, maka jumlah sampel yang

diambil peneliti sebanyak 90 responden.

3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2019:133), adapun teknik pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability

sampling. Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel


27

yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Menurut Sugiyono (2019:139), teknik pengambilan sampel

ditunjang dengan metode sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel

yang bila ditambah jumlahnya, tidak akan menambah keterwakilan,

sehingga tidak mempengaruhi nilai informasi yang telah diperoleh.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan data primer dan data sekunder.

3.5.1 Data Primer

Menurut Sugiyono (2019:194), data primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer dalam

penelitian ini didapat dari jawaban responden melalui

1. Wawancara

Menurut Sugiyono (2019:195), wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam

dan jumlahnya sedikit atau kecil.

2. Kuesioner

Menurut Sugiyono (2019:199), kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Skala pengukuran variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan skala Likert.


28

3. Observasi

Menurut Sugiyono (2019:203), pengumpulan data dengan cara

mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian. Observasi

terstruktur adalah observasi yang dirancang secara sistematis, tentang apa

yang akan diamati, dan dimana tempatnya.

Menurut Sugiyono (2019:146), skala Likert digunakan untuk


mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-
item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban dari setiap pertanyaan mempunyai nilai positif sampai
negatif. Untuk pengukuran nilainya sebagai berikut :

Tabel 3.2

Skala Pengukuran Data Harga dan Kualitas Produk

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Netral (N) 3

Setuju (S) 4
29

Sangat Setuju (SS) 5

Sumber : Sugiyono (2019:147)

3.5.2 Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2019:194), data sekunder adalah sumber data

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam

hal ini sumber data sekunder didapat dari studi pustaka yakni teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku serta jurnal

yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

3.6 Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono (2019:319), analisis data merupakan kegiatan setelah

data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan

dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan

jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh

responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan

untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Dari sebaran jawaban responden tersebut, selajutnya akan diperoleh

sebuah kecenderungan dari seluruh jawaban yang ada untuk mendapat

kecenderungan jawaban responden terhadap masing-masing variabel, akan

didasarkan pada nilai skor rata-rata (indeks) yang dikategorikan ke dalam

rentang skor menggunakan skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:
30

Tabel 3.3
Tabel Skala Likert
Sangat Tidak Setuju skor 1

Tidak Setuju skor 2

Netral skor 3

Setuju skor 4

Sangat Setuju skor 5

Sumber : Sugiyono (2019:147)

3.6.1 Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2019:227), statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi.

Menurut Sugiyono (2019:227), termasuk dalam statistik deskriptif

antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram

lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran

tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran

data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan

persentase.

3.6.2 Interval

Menurut Silalahi (2017:339), memiliki karakteristik nominal

(klasifikasi) dan ordinal (urutan), dan ada equal intervals atau

menggambarkan equal spacing between members.


31

Ukuran interval memiliki sifat nominal dan ordinal, ditambah

ukuran dapat menetapkan jumlah jarak antara kategori. Kode pilihan

jawaban adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4
Tabel Interval

Pilihan Jawaban Skor

Sangat Tidak Setuju (STS) Diberi skor 1

Tidak Setuju (TS) Diberi skor 2

Netral (N) Diberi skor 3

Setuju (S) Diberi skor 4

Sangat Setuju (SS) Diberi skor 5

Sumber : Sugiyono (2019:147)

Dengan demikian nilai maksimum dari masing-masing pertanyaan

adalah 5 dengan kode pilihan SS (Sangat Setuju) dan nilai minimal adalah 1

dengan pilihan kode STS (Sangat Tidak Setuju)

Kecenderungan dari variasi jawaban responden terhadap variabel

penelitian dapat ditentukan berdasarkan distribusi frekuensi, dimana terlebih

dahulu dapat ditentukan nilai interval untuk menentukan kategori jawaban

dengan formulasi sebagai berikut :

Interval Kelas = Nilai tertinggi-nilai terendah


5 kriteria

Dimana :

a. Nilai tertinggi adalah 5 dan nilai terendah adalah 1.

b. Jumlah kriteria adalah 5 yaitu: sangat tidak setuju, kurang setuju, netral,

setuju, sangat setuju.


32

c. Mengingat skor nilai untuk masing-masing alternatif jawaban dari

masing-masing variabel adalah minimal 1 dan maksimal 5, sedangkan

variasi indikator untuk tiap variabel juga berbeda, maka dapat dihitung

interval dengan menggunakan rumusan diatas.

d. Distribusi frekuensi dapat dikelompokkan (dikategorikan) seperti

ditujukan pada tabel berikut :

Tabel 3.5
Dasar Interprestasi
Skor Rata-rata

No. Nilai Skor Interprestasi

1. 1.00 < rata-rata 1.80 Sangat Tidak Setuju

2. 1.81 < rata-rata 2.60 Tidak Setuju

3. 2.61 < rata-rata 3.40 Netral

4. 3.41 < rata-rata 4.20 Setuju

5. 4.21 < rata-rata 5.00 Sangat Setuju

Sumber : Sugiyono (2019:145)

3.6.3 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2019:179), instrumen yang harus mempunyai

validitas isi adalah instrumen yang berbentuk test yang digunakan untuk

mengukur apa yang segarusnya diukur.

Menurut Sugiyono (2019:180), pengujian validitas dalam penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan analasis faktor, yaitu dengan

mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam satu faktor dan

mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.

Apabila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas

maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat dan jika korelasi <
33

0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid,

sehingga harus diperbaiki atau dibuang.

3.6.4 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2019:185) setelah melakukan pengujian validitas

butir pertanyaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji

realibilitas untuk menguji kehandalan atau kepercayaan alat pengungkapan

dari data. Suatu kuesioner atau angket dikatakan reliabel (handal) jika

jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu akan mendapatkan data yang sama.

Pengukuran dalam penelitian realibilitas ini akan dibantu dengan

SPSS untuk menguji cronbach alpha (α).

Hasil dari uji statistik Cronbach alpha (α) akan menentukan instrumen

yang digunakan dalam penelitian reliabel digunakan atau tidak. Suatu

kuesioner dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha (α) > 0,6

3.6.5 Analisis Korelasi

Analisis korelasi parsial ini digunakan untuk mengetahui kekuatan

hubungan antara korelasi kedua variabel. Dalam analisis regresi, analisis

korelasi digambarkan juga untuk menunjukan arah hubungan antar

variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan

asosiasi (hubungan). Untuk mengetahui dan memeriksa data penelitian

apakah ada hubungan maka melakukan uji pearson product moment.

Besarnya koefisien korelasi adalah -1≤ ≤+1:

 Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif

 Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif Interpretasi dari nilai

koefisien korelasi:
34

 Bila r = -1, maka korelasi antar kedua variabel sangat lemah dan

mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun

atau sebaliknya)

 Bila r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan antar kedua variabel

kuat dan mempunyai hubungan yang searah (jika X naik maka Y naik

atau sebaliknya)

Tabel 3.6

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Koefisien Interval Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2019:274).

3.6.6 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Menurut Silalahi (2018:55), uji normalitas bertujuan untuk

mengetahui bahwa data penelitian yang akan dianalisis berdistribusi

normal atau tidak. Distribusi normal adalah bentuk distribusi data yang

berpusat di tengah.

2. Uji Autokorelasi

Menurut Silalahi (2018: 57), dari istilah yang digunakan jelas

bahwa autokorelasi berarti ada korelasi antara anggota dari serangkaian


35

observasi yang diurutkan menurut waktu (dalam penelitian deretan waktu

atau time series) atau ruang (seperti dalam data penelitian crosssectional).

Untuk menguji apakah terdapat autokorelasi atau tidak dalam

model regresi dapat menggunakan uji Durbin-Watson (DW Test).

Ketentuannya adalah terjadi autokorelasi jika nilai Durbin-Watson

= 1<DW>3.

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Silalahi (2018:59), heterokedastisitas menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Pelanggaran dari asumsi ini dapat

dideteksi melalui levene Test for Homogeneity, yang mengukur ekualitas

dari varians untuk pasangan tunggal dari variabel atau analisis residual

yang berupa grafik.

Dasar analisis pada uji heteroskedastisitas adalah memakai metode

grafik dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot dari

variabel terikat. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, menyebar

kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak terdapat pola tertentu maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar

di atas atau di bawah angka 0 pada sumbu Y, berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas.

4. Uji Multikolinieritas

Menurut Silalahi (2018:58), uji multikolinearitas bertujuan untuk

mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel bebas (independen).


36

Menguji apakah ada kasus multikolinearitas dalam hubungan

multivariate dapat dilakukan dengan mencari tolerance value atau VIF

(variance inflation factor). Batas dari tolerance value adalah 0.1 sehingga

apabila tolerance value di bawah 0.1 maka terjadi multikolonieritas.

Adapun VIF merupakan kebalikan tolerance value karena VIF = 1/

tolerance value. Batas nilai VIF adalah 10.

5. Uji Linearitas

Menurut Silalahi (2018:55), linearitas dari hubungan antara variabel

dependen dan independen adlah krusial. Linearitas data adalah keadaan

dimana hubungan antara variabel independen dan variabel dependen

bersifat linear yang berarti ada hubungan garis lurus antara variabel

independen dan variabel dependen.

Hubungan antara dua variabel harus linear, dimana hubungan data

secara akurat direpresentasi oleh satu garis lurus (straight line). Untuk

menguji apakah ada hubungan linier antara variabel dapat diketahui melalui

uji linearitas yang disebut uji scater plot atau diagram pencar.

3.6.7 Analisa Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linar berganda yaitu untuk memprediksi nilai

dari variabel terikat yaitu kepuasan konsumen (Y) dengan ikut

memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yaitu harga (X1) , kualitas

produk (X2) sehingga dapat diketahui pengaruh positif atau negatifnya.

Menurut Sugiyono (2019:258), adapun model persamaan yang

digunakan adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 +e

Dimana :
37

Y = Variabel Kepuasan Konsumen

a = Koefisien Konstanta

X1 = Variabel Harga

X2 = Variabel kualitas produk

b1 = Koefisien Regresi (Harga)

b2 = Koefisien Regresi (Kualitas produk )

e = Standart Error

3.7 Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2019:99), hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan

masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Uji hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

3.7.1 Uji F (Uji Simultan)

Uji simultan F digunakan untuk mengetahui apakah ada

pengaruh secara bersama - sama antara variabel-variabel

independen terhadap variabel dependen. Menurut Ghozali

(2018:98), adapun cara melakukan uji F sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis untuk masing-masing kelompok.

H0 = Berarti secara simultan atau bersama-sama tidak ada pengaruh

yang signifikan antara X1, X2 dengan Y .

H1 = Berarti simultan atau bersama-sama ada pengaruh yang signifikan

antara X1, X2 dengan Y.

2. Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 5% (0,05)


38

3. Membandingkan tingkat signifikan (α= 0,05) dengan tingkat

signifikan

F yang diketahui secara langsung dengan menggunakan program

SPSS dengan kriteria:

a. Nilai signifikan F < 0,05 berati Ho ditolak dan H1 diterima, hal

ini artinya bahwa semua variabel independen secara serentak

dan signifikan mempengaruhi variabeldependen.

b. Nilai signifikan F > 0,05 berati Ho diterima dan H1 ditolak, hal

ini artinya bahwa semua variabel independen secara serentak

dan signifikan tidak mempengaruhi variabeldependen.

4. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika Fhitung> Ftabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima, hal ini

artinya bahwa semua variabel independen secara serentak dan

signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b. Jika Fhitung< Ftabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak, hal ini

artinya bahwa semua variabel independen secara serentak dan

signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.

Gambar 3.1

Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji F


39

3.7.2 Uji-t (Uji Parsial)

Menurut Ghozali (2018;99), uji-t digunakan untuk

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Adapun

langkah dalam melakukan uji - t adalah:

1. Merumuskan hipotesis untuk masing-masing kelompok

Ho = berarti secara parsial atau individu tidak ada pengaruh yang

signifikan antara X1, X2 dengan Y

H1 = berarti secara parsial atau individu ada pengaruh yang

signifikan antara X1, X2 dengan Y

2. Menentukan tingkat signifikan yaitu sebesar 5%(0,05)

3. Membandingkan tingkat signifikan (α= 0,05) dengan tingkat

signifikan t yang diketahui secara langsung dengan menggunakan

program SPSS dengan kriteria:

a . Nilai signifikan t < 0,05 berati Ho ditolak dan H1 diterima, hal

ini artinya bahwa semua variabel independen secara individu

dan signifikan mempengaruhi variable dependen.

b. Nilai signifikan t > 0,05 berati Ho diterima dan H1 ditolak, hal

ini artinya bahwa semua variabel independen secara individu

dan signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.

4 .Membandingkan thitung dengan ttabel dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika thitung> ttabel, maka Ho ditolak dan H1

diterima, hal ini

artinya bahwa semua variabel independen secara individu

dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.


40

b. Jika thitung< ttabel, maka Ho diterima dan H1

ditolak. hal ini

artinya bahwa semua variabel independen secara individu

dan signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.

Gambar 3.2

Kurva Penerimaan atau Penolakan Hipotesis Uji-t

3.7.3 Analisis Determinasi

Menurut Silalahi (2017:593), koefisien determinasi adalah satu

ukuran dari proporsi dari variansi dalam satu variabel dependenyang

dihitung melalui variabel independen.

Koefisien determinasi dinyatakan dalam persen (%) sehingga harus

dikalikan dengan 100%. Tepatnya jika koefisien korelasi antara variabel X

dan Y adalah 1.00, maka koefisien determinasi adalah 1 2 atau 1x100%.

Artinya 100% dari variasi perubahan dalam variabel Y disebabkan oleh

variasi perubahan dalam variabel X. bisa juga dinyatakan bahwa 100% eror

atau kesalahan dalam peramalan satu variabel.

Anda mungkin juga menyukai

  • Strategi Meningkatkan Kinerja Guru
    Strategi Meningkatkan Kinerja Guru
    Dari Everand
    Strategi Meningkatkan Kinerja Guru
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Revisi
    Bab Iii Revisi
    Dokumen23 halaman
    Bab Iii Revisi
    Notaris One Ardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen17 halaman
    Bab 3
    Tsabitah Tan
    Belum ada peringkat
  • BAB III Ayu Kurnia
    BAB III Ayu Kurnia
    Dokumen14 halaman
    BAB III Ayu Kurnia
    kimsum9990
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen9 halaman
    Bab 3
    sri Mulyani
    Belum ada peringkat
  • Teori Sem PLS 2
    Teori Sem PLS 2
    Dokumen8 halaman
    Teori Sem PLS 2
    hany irsalina
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen14 halaman
    Bab 3
    diajengangel
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen12 halaman
    Bab Iii
    Mohammad Lutfi
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Raymon Lingga
    Belum ada peringkat
  • Rumus Slovin
    Rumus Slovin
    Dokumen12 halaman
    Rumus Slovin
    Hanung Firman
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen13 halaman
    Bab Iii
    masz khoeron
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Fix
    Bab 3 Fix
    Dokumen8 halaman
    Bab 3 Fix
    Zaky Darynugroho
    Belum ada peringkat
  • Bab III Final Revisi
    Bab III Final Revisi
    Dokumen12 halaman
    Bab III Final Revisi
    Timor Saja
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    auliawildan1207
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Puma Lydiaa
    Belum ada peringkat
  • Bab IV Proposal Devi K
    Bab IV Proposal Devi K
    Dokumen15 halaman
    Bab IV Proposal Devi K
    inspektorat.devi
    Belum ada peringkat
  • Qorry Ival D. - Skripsi-Pages-43-55 Bab 3
    Qorry Ival D. - Skripsi-Pages-43-55 Bab 3
    Dokumen13 halaman
    Qorry Ival D. - Skripsi-Pages-43-55 Bab 3
    buka kaleng
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Skrip
    Bab Iii Skrip
    Dokumen5 halaman
    Bab Iii Skrip
    Muhammad iqbal Zidane tawakkal
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen14 halaman
    Bab Iii
    Siti Fara Dila
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Willy Kharisma
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen12 halaman
    Bab Iii
    Oki Prima
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen18 halaman
    Bab Iii
    ria afriyanti
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Novita Suharman
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen12 halaman
    Bab Iii
    Muhammad Rifki Ananta
    Belum ada peringkat
  • Cara Pengambilan Sampel
    Cara Pengambilan Sampel
    Dokumen16 halaman
    Cara Pengambilan Sampel
    Kartini
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    sae grp
    Belum ada peringkat
  • Bab III Repository
    Bab III Repository
    Dokumen17 halaman
    Bab III Repository
    Miftakhaeriah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen19 halaman
    Bab Iii
    Dede Mardiansyah
    Belum ada peringkat
  • Eka Widiyatuti - BAB 3
    Eka Widiyatuti - BAB 3
    Dokumen9 halaman
    Eka Widiyatuti - BAB 3
    Diyan Ayu Salsabela
    Belum ada peringkat
  • Bab III
    Bab III
    Dokumen17 halaman
    Bab III
    Subri Sahputra
    Belum ada peringkat
  • BAB III Anadatus Syahro 31810001
    BAB III Anadatus Syahro 31810001
    Dokumen31 halaman
    BAB III Anadatus Syahro 31810001
    Taufik Nasrullah
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen11 halaman
    Bab 3
    andrew hamonangan
    Belum ada peringkat
  • Fix Perbaiki Endang Bab 3
    Fix Perbaiki Endang Bab 3
    Dokumen11 halaman
    Fix Perbaiki Endang Bab 3
    David Tampubolon
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen14 halaman
    Bab 3
    Fatawil Akbar
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Rakatama
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Done
    Bab 3 Done
    Dokumen8 halaman
    Bab 3 Done
    Syintaa Anggrainii
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen22 halaman
    Bab Iii
    Riky Rustiawan
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen14 halaman
    Bab 3
    towif imani
    Belum ada peringkat
  • 1.6 Bab 3
    1.6 Bab 3
    Dokumen14 halaman
    1.6 Bab 3
    Alfahri Nanda Rayanaldi Tampubolon 1901112221
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen38 halaman
    Bab Iii
    cindy aulia
    Belum ada peringkat
  • Rumus Bab3
    Rumus Bab3
    Dokumen12 halaman
    Rumus Bab3
    TiaraIN
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen18 halaman
    Bab 3
    irawan joxo
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen23 halaman
    Bab Iii
    Septiani Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Model SEM
    Model SEM
    Dokumen20 halaman
    Model SEM
    Si Mas
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen6 halaman
    Bab 3
    sae grp
    Belum ada peringkat
  • BAB III METODE PENELITIAN Bismillah
    BAB III METODE PENELITIAN Bismillah
    Dokumen11 halaman
    BAB III METODE PENELITIAN Bismillah
    Yulia Rizky Hasibuan
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen13 halaman
    Bab Iii
    Dian Mariska
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen13 halaman
    Bab Iii
    tham
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Zuhad
    Bab 3 Zuhad
    Dokumen16 halaman
    Bab 3 Zuhad
    Awasdpt.sukodadi
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen12 halaman
    Bab 3
    Reni Mer
    Belum ada peringkat
  • BAB III Afung
    BAB III Afung
    Dokumen13 halaman
    BAB III Afung
    abdul
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen13 halaman
    Bab Iii
    fajar.meteo
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen21 halaman
    Bab 3
    Ramadhan Aditya
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen14 halaman
    Bab Iii
    Khalid Eureka
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen16 halaman
    Bab Iii
    Tobirama Senju
    Belum ada peringkat
  • Bab III Ilham Nurcahyo
    Bab III Ilham Nurcahyo
    Dokumen15 halaman
    Bab III Ilham Nurcahyo
    M. Sum
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen10 halaman
    Bab 3
    agus supriyadi
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Irfanunnisa Bab 34
    Skripsi Irfanunnisa Bab 34
    Dokumen66 halaman
    Skripsi Irfanunnisa Bab 34
    Irfanunnisa Anis Tsalits Hartanty
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen13 halaman
    Bab Iii
    Kms Rifky ananda
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen11 halaman
    Bab 3
    Widyaa
    Belum ada peringkat