Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian menggunakan pendekatan

penelitian kuantitatif. Sugiyono (2014) menyebutkan bahwa penelitian kuantitatif

adalah penelitian yang berlandaskan terhadap filsafat positivisme, digunakan

dalam meneliti terhadap sampel dan populasi penelitian, teknik pengambilan

sampel umumnya dilakukan dengan acak (random sampling), sedangkan

pengumpulan data dilakukan dengan cara memanfaatkan instrumen penelitian

yang dipakai, analisis data yang digunakan bersifat kuantitatif/bisa diukur dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan sebelumnya.

Jenis penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian

eksplanatori (explanatory research). Explanatory research merupakan jenis

penelitian kuantitatif yang bermaksud untuk menjelaskan kedudukan variabel-

variabel yang diteliti serta hubungannya dengan variabel lain. Alasan peneliti

memilih jenis penelitian eksplanatori karena penelitian jenis ini akan menjelaskan

hubungan antar variabelnya dan sejauh mana hubungan tersebut dapat saling

memengaruhi sehingga peneliti dapat mengetahui seberapa besar kontribusi

variabel eksogen terhadap variabel endogen dan besarnya arah hubungan yang

terjadi diantaranya.

3.2 Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian


Lokasi tempat penelitian ini dilakukan berada di Kota Pekanbaru, Provinsi

Riau.

41
42

3.2.2 Jadwal Penelitian


Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 9 bulan, dimulai

dari bulan Oktober 2022 sampai bulan Juli 2023.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian


Tahun
2022 2023
No Uraian Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni
1. Penyusunan proposal penelitian
2. Pengajuan proposal penelitian
3. Pengajuan surat izin penelitian
4. Uji Validitas dan Realibilitas
5. Pengumpulan data
6. Pengolahan data
7. Penyusunan skripsi
8. Pengumpulan Skripsi
9. Sidang Skripsi
3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Electronic Word of

Mouth terhadap Keputusan Pembelian produk Erigo yang dimediasi oleh TikTok

live streaming, sehingga populasi yang dituju di dalam penelitian ini adalah

penonton (viewers) yang sedang menonton tayangan Erigo Live Shopping pada

rentang waktu 1 Februari 2023 hingga 28 Februari 2023. Pemilihan populasi ini

didasarkan pada asumsi bahwa Erigo Live Shopping tayang secara terus-menerus

selama 24 jam sehari, sehingga memungkinkan adanya penonton yang

berpartisipasi pada waktu-waktu yang berbeda.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi

(Wijayanti et al., 2021). Pengambilan sampel dilakukan karena keterbatasan

waktu, tenaga dan biaya sehingga tidak memungkinkan peneliti untuk

mempelajari
43

keseluruhan populasi. Pengambilan sampel berguna untuk mewakilkan

kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik non-probability sampling dengan metode accidental sampling. Metode

accidental sampling merupakan metode pengambilan sampel di mana peneliti

tidak memiliki kontrol penuh atas proses pemilihan sampel, melainkan

mengumpulkan data dari individu yang tersedia secara kebetulan atau accidental.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada penonton

(viewers) yang sedang menonton tayangan Erigo Live Shopping saat itu.

Pengumpulan data dilakukan dengan mengharapkan kesediaan penonton untuk

mengisi kuesioner setelah mereka menonton tayangan tersebut. Oleh karena itu,

peneliti tidak memiliki kontrol penuh terhadap siapa yang akan mengisi kuesioner

tetapi hanya mengumpulkan data dari individu yang secara kebetulan tersedia

pada saat penelitian dilakukan.

Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Hair

(dalam Subhan et al., 2022) yaitu jumlah sampel dapat ditung dengan mengalikan

jumlah item pertanyaan dengan 5 sampai 10. Jumlah item pertanyaan yang

digunakan di dalam penelitian ini adalah sebanyak 23 item pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur 3 variabel, sehingga jumlah responden yang

digunakan adalah 23 item pertanyaan dikali 5 sama dengan 115 sampel, peneliti

menggenapkan jumlah sampel menjadi 120 sampel.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

yaitu data dapat dianalisis dengan analisis statistika dan dapat dihitung secara

kuantitatif (Rasyid, 2019). Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan di dalam


44

penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh

langsung oleh penelitian dari sumber data pertama yang ditemukan di lokasi

penelitian atau objek penelitian (Rasyid, 2019). Data penelitian ini diperoleh

langsung melalui kuesioner yang disebar secara online pada saat Erigo Live

Shopping berlangsung.

3.5 Teknik Pengumpulan data

Teknik atau metode pengumpulan pata pada penelitian ini menggunakan

metode angket atau sering juga disebut dengan metode kuesioner. Metode angket

merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis,

kemudian dikirim untuk diisi oleh responden (Rasyid, 2019). Peneliti

menggunakan aplikasi Google Form untuk membuat kuesioner kemudian peneliti

memanfaatkan fitur live chat di dalam tayangan Erigo Live Shopping untuk

menyebarkan kuesioner kepada penonton. Fitur live chat memungkinkan peneliti

berinteraksi secara real- time dengan penonton dan mengundang mereka untuk

mengisi kuesioner, dengan demikian, peneliti dapat menjangkau penonton

langsung saat mereka sedang menonton tayangan, meningkatkan peluang mereka

untuk berpartisipasi dalam penelitian. Peneliti juga menggunakan fitur direct

messages di media sosial TikTok untuk mengirimkan kuesioner secara langsung

kepada penonton. Langkah ini mengharuskan peneliti untuk mengikuti akun

penonton tersebut terlebih dahulu agar pesan yang berisi kuesioner dapat terkirim

dan dilihat oleh calon responden, dengan mengirimkan kuesioner melalui direct

messages, peneliti dapat mengirimkan undangan khusus kepada penonton untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini.


45

Pengukuran data di dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala

likert merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan dalam mengevaluasi

suatu program untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

kelompok orang dengan menggunakan skala psikometrik (Sugiyono, 2014). Skala

likert digunakan untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju

dengan pernyataan pada skala 5 titik. Penilaian terhadap masing-masing jawaban

di dalam penelitian ini diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skala Penilaian Untuk Pernyataan

No Keterangan Skor
1. Sangat Setuju 5
2. Setuju 4
3. Setuju 3
4. Tidak Setuju 2
5. Sangat Tidak Setuju 1

3.6 Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberikan

bagaimana caranya mengukur suatu variabel dengan kata lain operasional variabel

adalah semacam petunjuk ke atas bagaimana mengukur variabel. Berikut

penjelasan operasionalisasi variabel di dalam penelitian ini:

3.6.1 Electronic Word of Mouth

Electronic Word of Mouth adalah suatu bentuk pertukaran informasi dan

pengetahuan secara online yang dilakukan pada platform publik (Nyoko &

Semuel, 2021). E-WOM dalam konteks tiktok live streaming merujuk pada

aktivitas berbagi informasi, ulasan, pendapat atau rekomendasi mengenai

tayangan live streaming tersebut antara pengguna tiktok. Ketika tayangan tiktok

live streaming berlangsung, pengguna tiktok memiliki kemampuan untuk

memberikan komentar langsung di bawah video yang sedang ditayangkan.

Inilah salah satu bentuk e-WOM yang


46

terjadi dalam konteks ini. Goyette et al., dalam Nyoko & Semuel (2021) mengukur

variabel e-WOM melalui tiga dimensi sebagai berikut:

1. Intensity (Intensitas) adalah banyaknya pendapat atau opini yang ditulis

oleh konsumen dalam sebuah situs jejaring sosial.

2. Valence of Opinion (Valensi Opini) adalah pendapat konsumen baik

positif atau negatif mengenai produk, jasa dan brand.

3. Content (Konten/Isi) adalah isi informasi dari situs jejaring sosial

berkaitan dengan produk dan jasa.

3.6.2 Live Streaming

Live streaming adalah penyebaran konten/informasi yang ditampilkan

secara realtime untuk memberikan informasi yang lebih rinci kepada

audiens/konsumen. Live streaming di dalam penelitian ini adalah live streaming

selling yaitu metode penjualan di mana penjual atau pemasar mempromosikan dan

menjual produk secara langsung kepada penonton melalui siaran langsung yang

ditransmisikan secara online. Dalam live streaming selling, penjual dapat

menunjukkan dan menjelaskan fitur produk, memberikan penawaran khusus dan

berinteraksi dengan penonton secara real-time melalui obrolan atau komentar.

Penggunaan teknologi informasi pada platform streaming dapat ditempatkan

dalam perspektif model penerimaan teknologi (TAM) yang telah banyak

digunakan dalam banyak aspek. Varibale live streaming dapat diukur

menggunakan dimensi berikut (Lim et al., 2021):

1. Perceived Credibility yaitu seberapa jauh konsumen percaya tentang

menggunakan teknologi baru sebagai sumber informasi yang dapat

dipercayai dan akurat.


47

2. Perceived Ease of Use yaitu seberapa jauh konsumen percaya bahwa tidak

ada usaha yang dibutuhkan untuk menggunakan teknologi termasuk usaha

fisik dan mental serta betapa mudahnya belajar menggunakan suatu sistem.

3. Perceived Usefulness yaitu ukuran dalam menggunakan suatu sistem

teknologi yang dipercaya dapat memberikan manfaat terhadap para

penggunanya.

3.6.3 Keputusan Pembelian

Keputusan Pembelian didefinisikan sebagai pola perilaku konsumen yang

memproses, memutuskan dan mengikuti hasil proses keputusan tersebut untuk

memenuhi kebutuhan dengan produk, ide atau jasa. Indikator Keputusan

Pembelian dapat diukur sebagai berikut (Wijaya & Paramita, 2014):

1. Evaluasi Alternatif, bagaimana konsumen memproses informasi tentang

pemilihan produk diawali dengan apa yang dibutuhkan konsumen

kemudian mencari solusi dan manfaat dari produk dan keputusan akhir

bagaimana produk tersebut dapat memuaskan kebutuhan konsumen.

2. Keputusan Membeli, konsumen telah melakukan Keputusan Pembelian

dan konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek

yang paling disukai.

3. Perilaku pasca pembelian, konsumen mungkin mendapatkan masalah

karena melihat ada kekurangan dari produknya atau mendengar

keunggulan dari produk merek lain. Dalam hal ini sangat mempengaruhi

konsumen untuk melakukan pembelian ulang atau tidak.


48

Berikut definisi operasional dari masing-masing variabel telah diuraikan

sebagai berikut:

Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel

No. Variabel Definisi Dimensi Item Pertanyaan


1. Electronic Electronic Word of Intensitas Saya sering mengakses
Word of Mouth merupakan informasi mengenai produk
Mouth metode pemasaran Erigo di Erigo Live Shopping
dengan bentuk baru Saya sering berinteraksi
dari mulut ke mulut dengan pengguna yang lain
(Word of Mouth) mengenai produk Erigo di
yang menceritakan Erigo Live Shopping
informasi tentang Saya sering menulis ulasan
produk atau layanan mengenai produk Erigo yang
dalam bentuk audio, telah saya gunakan di Erigo
blog dan video Live Shopping
(Subhan et al., Valensi Saya sering membaca ulasan
2022). Opini yang diberikan oleh pengguna
lain mengenai produk Erigo di
Erigo Live Shopping
Saya mempertimbangkan
ulasan dari pengguna lain
mengenai produk Erigo di
Erigo Live Shopping.
Saya mempertimbangkan
rekomendasi dari pengguna
lain mengenai produk Erigo di
Erigo Live Shopping.
Saya merekomendasikan
produk Erigo kepada orang
lain di Erigo Live Shopping.
Content Saya sering memberikan
(Isi) informasi mengenai variasi
produk Erigo di Erigo Live
Shopping.
Saya sering memberikan
informasi mengenai bahan
yang digunakan untuk
membuat produk serta kualitas
produk Erigo di Erigo Live
Shopping.
Saya sering memberikan
informasi mengenai harga
produk Erigo di Erigo Live
Shopping.
49

2. Live Live streaming Perceived Saya merasa host Erigo Live


streaming adalah salah satu credibility Shopping komunikatif untuk
saluran menyampaikan produk secara
perkembangan live.
ekonomi e- Saya merasa host Erigo Live
commerce saat ini Shopping jujur saat
yang memungkinkan menyampaikan informasi
pelanggan untuk terkait produk Erigo.
mendapatkan Saya merasa host Erigo Live
informasi produk Shopping dapat dipercaya saat
yang lebih jelas menawarkan produk.
melalui siaran Perceived Menggunakan Erigo Live
langsung yang usefulness Shopping dapat menghemat
dilakukan secara waktu untuk mencari dan
real time dengan membeli produk.
menggunakan Penjualan pada Erigo Live
jaringan internet Shopping membantu saya
(Lim et al., 2021) membeli barang yang
saya mau.
Menggunakan Erigo Live
Shopping dapat meningkatkan
produktivitas dalam mencari
dan membeli produk.
Menggunakan Erigo Live
Shopping dapat
memungkinkan saya untuk
melakukan pencarian dan
pembelian produk yang lebih
baik dibandingkan
menggunakan cara online
lainnya.
Perceived Pembelian dalam Erigo Live
ease of use Shopping nyaman untuk
dilakukan.

Penjualan melalui Erigo Live


Shopping membuat saya dapat
melakukan pembelian
kapanpun saya mau.
Penjualan dalam Erigo Live
Shopping membuat saya dapat
berbelanja tanpa harus pergi
keluar rumah.
3. Keputusan Keputusan Alternatif Saya memilih produk Erigo
Pembelian Pembelian adalah merek setelah mengevaluasi berbagai
suatu proses alternatif merek clothing line
pengambilan yang lain
keputusan konsumen
50

akan pembelian Keputusan Saya membeli produk Erigo


yang Membeli karena saya membutuhkan
mengkombinasikan pakaian agar tampil kekinian
pengetahuan untuk
memilih dua atau Perilaku Saya selalu melakukan
lebih alternatif Pasca pembelian ulang produk Erigo
produk yang Pembelian
tersedia dipengaruhi
oleh beberapa
faktor, antara lain
kualitas, harga,
lokasi, promosi,
kemudahan,
pelayanan dan lain-
lain (Irwansyah et
al., 2021)

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah kegiatan yang dilakukan peneliti setelah data

dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data digunakan untuk

menganalisis data untuk menguji hipotesis yang telah diajukan di dalam

penelitian. Kegiatan dalam analisis data meliputi mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasikan data berdasarkan

variabel dari seluruh responden, menyajikan data untuk tiap variabel yang diteliti

serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji

hipotesis (Sugiyono, 2014).

Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS)

Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data dengan persamaan permodelan structural equation modelling (SEM)

dengan pendekatan metode Partial Least Square (PLS). Teknik analisis data

dengan permodelan SEM merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis jalur

(path analysis). SEM adalah suatu teknik statistik yang mampu menganalis pola

hubungan antara konstruk laten dan indikatornya, konstruk laten yang satu dengan
51

lainnya serta kesalahan pengukuran secara langsung. Dengan menggunakan SEM

tidak hanya hubungan kausalitas (langsung dan tidak langsung) pada variabel atau

konstruk yang diamati dapat terdeteksi tetapi juga komponen-komponen yang

berkontribusi terhadap pembentukan konstruksi itu dapat ditentukan besarnya.

Dengan demikian, hubungan kausalitas diantara variabel atau konstruk menjadi

lengkap dan akurat. Alasan peneliti memilih menggunakan metode PLS di dalam

penelitian ini karena metode ini mampu menjelaskan hubungan, jumlah sampel

yang dibutuhkan di dalam penelitian ini relatif kecil dan data tidak harus

berdistribusi secara normal. Pengolahan dan penyajian data di dalam penelitian ini

menggunakan alat uji PLS dengan bantuan software smartPLS 3.0.

3.7.1 Pengukuran Model (Outer Model)


Evaluasi model pengukuran model atau outer model dilakukan untuk

menilai validitas dan realibitas model. Sebuah test (alat ukur/instrumen) dikatakan

valid yakni jika test tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh test tersebut. Reliabilitas berkaitan dengan masalah mengenai

kepercayaan terhadap alat/instrument pengukuran. Reliabitas adalah ketepatan

atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat pengukur yang cukup akurat, stabil atau

konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur (D. Setyawan, 2014). Sebuah

instrumen memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika hasil pengujian

instrumen menunjukkan hasil yang tetap.

Evaluasi model pengukuran (outer model) di dalam penelitian ini

dilakukan melalui pendekatan dua tahap (the two-stage approach). Hal ini

dilakukan karena variabel yang terdapat di dalam penelitian ini diukur melalui

dimensi yang memiliki indikator atau item pertanyaannya masing masing.

Pendekatan dua tahap (the two- stage approach) dalam Sarstedt et al., (2019)

dapat dilakukan dengan dua cara yaitu


52

pendekatan dua tahap tersemat (embedded two-stage approach) dan pendekatan

dua tahap terpisah (disjoint two-stage approach). Dikarenakan kedua cara tersebut

menghasilkan hasil yang serupa maka tidak alasan kuat untuk lebih memilih yang

satu daripada yang lain.

Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan dua tahap

tersemat (embedded two-stage approach) dengan menyertakan komponen tingkat

tinggi (higher-order component) pada tahap satu (stage one). Nilai laten variabel

skor yang dihasilkan melalui pengolahan model tahap satu (stage one) nantinya

akan digunakan sebagai indikator di dalam konstruk tingkat tinggi (higher-order

construct) pada tahap dua (stage two) dan setelahnya dapat melanjutkan

melakukan pengukuran struktural (inner model) (Sarstedt et al., 2019).

Terdapat tiga kriteria pengukuran untuk menilai outer model yaitu dengan

convergent validity, discriminat validity dan composite reliability.

1. Convergent validity berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-

pengukur dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Convergent

validity dapat dilihat melalui nilai outer loading untuk tiap indikator

konstruk dan nilai Average Variance Extracted (AVE). Nilai outer loading

dapat dikatakan memiliki nilai validitas yang tinggi jika bernilai > 0,70

dan nilai AVE yang dapat diterima adalah >0,50 yang menunjukkan

bahwa konstruk menjelaskan setidaknya 50% varian itemnya (Hair et al.,

2019).

2. Discriminant validity berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-

pengukur konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi tinggi.

Pengujian validitas diskriminan dapat dilakukan melalui uji fornell larcker

criterion untuk menunjukkan validitas variabel dengan anggapan bahwa


53

suatu variabel berbagi varian lebih dengan indikator yang mendasarinya

dibandingkan dengan variabel lainnya (Hair et al., 2019) dan melihat nilai

cross loading dimana dinyatakan memenuhi validitas diskriminan apabila

nilai loading dari masing-masing item terhadap konstruknya harus lebih

besar daripada nilai loading item dari konstruk yang berbeda.

3. Composite Reliability adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat instrument dapat dipercaya untuk diandalkan. Nilai konstruk pada

composite reliability berkisar antara nilai 0,60 – 0,70 dianggap dapat

diterima, nilai 0,70 – 0,90 dianggap memuaskan hingga bagus sedangkan

apabila diatas 0,95 dianggap bermasalah karena menunjukkan item

tersebut berlebihan sehingga mengurangi validitas konstruk (Hair et al.,

2019).

3.7.2 Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Evaluasi model struktural (inner model) adalah suatu model struktural

yang menggambarkan hubungan antar variabel laten berdasarkan teori subtantif

penelitian yang digunakan untuk memprediksi hubungan kausalitas antar variabel

laten. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square (R2), Q2

predictive relevance dan uji hipotesis. Berikut metode dalam pengujian model

struktural di dalam penelitian ini yaitu:

1. R-Square (R2) R-square dapat dilihat melalui nilai variabel endogen

sebagai kekuatan prediksi dari model struktural. Nilai R-square 0,75, 0,50

dan 0,25 dapat disimpulkan bahwa model kuat, moderat dan lemah (Hair et

al., 2019).

2. Q2 Predictive Relevance digunakan untuk mengukur seberapa baik nilai

observasi yang dihasilkan oleh model serta estimasi parameternya. Nilai

Q2 yang lebih besar dari 0 menunjukkan model memiliki predictive

relevance,
54

sedangkan kurang dari 0 menunjukkan model tidak memiliki predictive

relevance (Hair et al., 2019).

3. Uji Hipotesis dilakukan untuk melihat arah hubungan, kekuatan hubungan

yang terjadi di dalam model dan juga menguji hipotesis. Parameter yang

dilihat pada uji hipotesis ini adalah original sample yang menunjukkan

arah hubungan positif atau negatif, t-statistic yang menunjukkan kekuatan

hubungan dimana nilai t-statistic yang lebih besar dari t-tabel yaitu 1,96

menunjukkan terjadi hubungan yang signifikan antara variabel eksogen

dengan variabel endogen dan p-value kurang dari 0,05 menunjukkan

terdapat pengaruh antara variabel eksogen dengan variabel endogen dan

hipotesis dapat diterima (Hair et al., 2019).

Anda mungkin juga menyukai