Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada pengguna skincare skintific. Jenis yang

digunakan pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelas (explanatory

research). Menurut Sugiyono (2018:107) explanatory research adalah

penelitian yang menjelaskan posisi variabel-variabel yang diteliti dalam

sebuah penelitian. Tujuan explanatory research untuk menguji keterkaitan

antara beberapa variabel melalui pengujian beberapa hipotesis. Penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif yang dilakukan dengan cara mengumpulkan,

mengolah serta melakukan sebuah analisis data yang didasari oleh banyakanya

data yang dilakukan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

3.1.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada konsumen di Kota Malang, Jawa Timur.

3.1.3 Waktu Penelitian

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Sugiyono (2018:17) populasi adalah wilayah generalisasi (suatu

kelompok) yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen

pengguna skincare skintific di Kota Malang yang sedang atau pernah

menggunakan produk skincare skintific minimal 1 kali yang jumlahnya tidak

diketahui secara pasti.


3.2.2 Sampel

Sugiyono (2018:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sampel yang diambil dari

populasi tersebut harus betul-betul representative atau mewakili populasi yang

diteliti. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

nonprobability sampling yaitu snowball sampling. Menurut Sugiyono

(2018:218-219) snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber

data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit lama-lama menjadi besar. Hal ini

dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit belum mampu

memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat

digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data

akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama

menjadi besar.d

Sampel yang ditetapkan dengan menggunakan rumus malhotra dalam

penelitian ini, pemakaian rumus Malhotra dapat dianggap sesuai karena

besarnya jumlah sampel yan diambil dapat ditentukam dengan cara

mengalikan jumlah indicator variable 18 dengan 5, maka perhitungan jumlah

sampel yang diperlukan yaitu ; 18 x 5 = 90 responden konsumen di Kota

Malang yang sedang atau pernah menggunakan skincare skintific minimal 1

kali.

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variable independen

dan variable dependen.

3.3.1 Variabel Dependen (Y)


Variabel dependen adalah atau variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,

2018:39). Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu: Keputusan Pembelian

(Y).

3.3.2 Variabel Independen (X)

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang

memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (Sugiyono, 2018:39). Variabel independent dalam penelitian ini

adalah Pemasaran Cross Selling (X1), Pemasaran Viral (X2) dan Pemasaran

Produk Bundling (X3).

3.3.3 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2018:55) mengemukakan bahwa variabel adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang dipelajari sehingga menjadi

variabel yang dapat diukur. Definisi operasional variabel memaparkan

bagaimana cara yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan konstrak,

sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain dapat melakukan replikasi

pengukuran dengan mengembangkan cara pengukuran konstrak dengan baik

atau dengan cara yang sama.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel


Variabel Sumber Indikator Item Pernyataan
Pemasara Menurut 1. Manfaat kinerja yang
n Cross Maitzen, dirasakan
Selling (2016) 2. Daya tarik harga yang
dirasakan
3. Kenyamanan yang
dirasakan
4. Kesesuaian yang
dirasakan
Pemasara Wilujeng dan 1. Media sosial
n Viral Nurlela, 2. Keterlibatan opinion
(2013) leader
3. Pengetahuan produk
4. Kejelasan informasi
produk
5. Membicarakan produk
Pemasara Menurut 1. Tingkat penilaian
n Produk Stremersch responden terhadap
Bundling & Tellis, kesesuaian harga
(2016) dengan produk yang
dibeli
2. Tingkat penilaian
responden terhadap
penggabungan jumlah
produk utama dan
pendukung
3. Tingkat penilaian
responden terhadap
kesesuaian kebutuhan
dengan produk
bundling
Keputusan Menurut 1. Pilihan produk
Pembelian Kotler dan 2. Pilihan merek
Keller 3. Pilihan penyalur
(2016:235) 4. Waktu pembelian
5. Jumlah pembelian
6. Metode pembayaran

Sumber : data diolah, 2023

3.4 Sumber dan Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

mengenai penelitian terkait. Data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan data primer.


Menurut Sugiyono (2018:456) data dikumpulkan sendiri oleh peneliti

langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Data

primer ini diperoleh melalui pengisian kuesioner yang diberikan kepada

responden.

3.4.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah prosedur yang paling pertama untuk

melakukan sebuah penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah

mendapatkan data (Sugiyono, 2018:224). Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini yaitu dengan kuesioner (angket). Angket ialah teknik

pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara memberi pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2018:142).

Menurut Sugiyono (2018:37) dalam penelitian, fenomena sosial telah

ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai

variabel penelitian. Jawaban setiap item dalam instrumen menggunakan skala

likert berupa kata-kata dalam pilihan ganda ataupun checklist dan diuraikan

secara lebih terperinci. misalnya penggunaan kata-kata sebagai berikut:

STS : Sangat Tidak Setuju, maksudnya adalah pernyataan itu sama sekali tidak

sesuai dengan kondisi yang dialami oleh pengurus dalam menjalankan

tugas dan tanggung jawabnya selama ini. pernyataan ini diberi skor 1.

TS : Tidak Setuju, maksudnya adalah pernyataan itu tidak sesuai dengan

kondisi yang dialami oleh pengurus dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya selama ini. Pernyataan ini diberi skor 2.

N : Netral, artinya pengurus tidak memiliki pendapat dari pernyataan tersebut

sesuai kondisi yang dialami oleh pengurus dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya selama ini. Pernyataan ini diberi skor 3.


S : Setuju, maksudnya bahwa pernyataan tersebut sesuai dengan kondisi yang

dialami oleh pengurus dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya

selama ini. Pernyataan ini diberi skor 4.

SS : Sangat Setuju, artinya pernyataan itu sangat sesuai dengan kondisi yang

dialami oleh pengurus dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya

selama ini. Pernyataan ini diberi skor 5.

3.5 Uji Instrumen

3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur valid atau tidak validnya suatu

kuesioner (Ghozali, 2018:51). Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur

oleh kuesioner tersebut. Perhitungan ini dilakukan dengan bantuan

komputer program SPSS (Statistical package for social science) untuk

menentukan nomor-nomor item yang valid dan gugur, perlu

dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Kriteria penilaian uji

validitas adalah:

1. Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikan 5%) maka dapat

dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid.

2. Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikan 5%) maka dapat

dikatakan item kuesioner tersebut valid

Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu instrument akan diukur

melalui program SPSS (statistical program from social science) dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dengan tingkat signifikansi

5%.
b. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2018:45) uji reabilitas digunakan untuk “mengetahui

konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang gunakan dapat dipercaya

dan konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji reliabilitas mencakup

3 hal utama yaitu stabilitas ukuran, ekuivalen dan konsistensi internal

ukuran”. Uji keandalan juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat

ukur yang digunakan dapat diterapkan pada objek penelitian yang sama

secara berulang-ulang dan dapat menghasilkan mendekati ukuran

sebelumnya, teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas konsistensi

adalah Alpha Cronbach yaitu derajat ketepatan yang handal,

ketelitian/akurasi yang ditinjaukan oleh instrumen pengukuran.

Tekniknya menggunakan koefisien alpha cronbach dengan kriteria

hasil pengujian sebagai berikut :

1. Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan > 0,6 maka dapat

dikatakan bahwa instrumen penelitian adalah reliabel.

2. Jika nilai Alpha Cronbach hasil perhitungan ˂ 0,6 maka dapat

dikatakan bahwa instrumen penelitian adalah tidak reliabel.

3.6 Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi, variabel

independen dan variabel dependen terdistribusi secara normal. Uji normalitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable pengganggu atau

residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2018:161).

Model regresi yang baik ialah yang mempunyai distribusi data normal atau

mendekati normal. Untuk mengetahui data tersebut berdistribusi normal atau tidak
maka digunakan metode Kolmogorov Smirnov, dengan menggunakan keputusan uji

normalitas sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H 0 diterima atau data yang ada terdistribusi

normal.

b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak atau terdistribusi tidak normal.

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

dengan statistik deskriptif dan statistik infrensial parametric dengan alat bantuaan

SPSS. Analisis ini ditunjukkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh dari

perubahan satu atau beberapa kejadian lainnya dengan menggunakan dasar

pendekatan statistik.

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2018:105) uji multikolonieritas yaitu untuk melihat

ada dan tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam

suatu model regresi linier berganda. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar

variabel independen. Tidak terjadinya korelasi antar variabel bebas

menunjukkan model regresi yang baik. Pedoman suatu model regresi yang

bebas multikolinieritas ialah sebagai berikut:

1. Memiliki nilai variance inflasion factor (VIF) sekitar angka 1 dan

tidak melebihi 10.

2. Memiliki angka Tolerance mendekati 1 atau lebih dari 0,05.

b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah didalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu

penelitian ke penelitian lain. Ketika varian berbeda disebut

heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas bertujuan yaitu untuk melihat apakah ada

ketidaksamaan varian dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas (Ghozali, 2018:135). Pengujian ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat bermacam-macam diantaranya dengan

menggunakan uji glejser, pengujian ini dilakukan dengan meregresikan

nilai residu terhadap variabel-variabel independen. Jika variabel

independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen, maka ada

indikasi terjadi heteroskedastisitas atau sebaliknya. Kriteria pengujian ini

jika nilai signifikan dari variabel bebas lebih besar dari 0,05 maka tidak

terjadi heteroskedastisitas, dan jika nilai signifikan dari variabel bebas

lebih kecil dari 0,05 maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

3.7.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas yang jumlahnya lebih dari satu terhadap variabel terikat

(Sugiyono, 2018:95). Rumus persamaan regresi tersebut adalah sebagai

berikut:

Y = a + b1. x1 + b2. x2 + b3. x3 + e

Keterangan:
Y : Keputusan Pembelian
a : Koefisien Konstanta
b : Koefisien Regresi
X1 : Variabel Pemasaran Cross Selling
X2 : Variabel Pemasaran Viral
X3 : Variabel Pemasaran Produk Bundling
e : Standar Error/Variabel Pengganggu
3.7.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

pemasaran cross selling (X1), pemasaran viral (X2) dan pemasaran produk

bundling (X3) terhadap keputusa pembelian (Y), baik pengaruh secara

simultan maupun secara parsial. Dalam penelitian ini, hipotesis akan ditolak

apabila hasilnya salah dan akan diterima apabila hasilnya benar. Uji hipotesis

dirumuskan dengan H0 sebagai hipotesis nol dan Ha sebagai hipotesis

alternatif. Rumus hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Uji F (Uji Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat

(2018:98). Kriteria signifikansi simultan adalah :

1. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, artinya variabel independen

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak, artinya variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Uji t (Uji Parsial)

Menurut Ghozali (2018:98), uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa

jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen. Uji ini digunakan untuk menguji

pengaruh secara parsial (per variabel) terhadap variabel terikat. Apakah


variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya atau

tidak. Pengujian ini dilakukan dengan ketentuan hipotesis:

1. Jika signifikan t > 0,05 maka H0 diterima, artinya variabel independen

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Jika signifikan t < 0,05 maka H0 ditolak, artinya variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji ini memiliki tujuan,

tujuan nya adalah untuk memastika apakah variabel independen secara

inividu berpengaruh terhadap nilai variabel independen. Uji ini akan

dilakukan dengan melakukan uji t atau dengan menggunakan rumus P

value. Rumus uji t adalah:

bi
t hitung =
Sbi

Hipotesis yang diterima jika : thitung > ttabel atau P value < 0,0

3.7.4 Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi (Adjusted R²) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R² yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati

1 berarti variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Ghozali, 2018:97).

Dalam penelitian ini adjusted R2 berkisar antara 0 dan 1. Nilai R² yang

semakin mendekati 1 maka kemampuan model tersebut dalam menjelaskan

variabel dependen semakin baik. Sebaliknya, bila nilai R² menjauh dari 1

maka kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen

kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai