Anda di halaman 1dari 12

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Menurut (Dharmanto, 2018) Dalam penelitian kuantitatif, untuk desain

penelitian adalah langkah yang penting mengarahkan proses penelitian secara

benar dan tepat sesuai tujuan yang ditetapkan dengan arah yang jelas.

Menurut (Dr. Imam Machali, 2021) Metode penelitian adalah sebuah prosedur

yang setara dengan cara, prosedur dan tata cara teknis tentang metode-metode

yang digunakan dalam suatu penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian kuantitatif.

Menurut (sujarweni, 2019) Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang di dapat dicapai dengan menggunakan

prosedur-prosedur statistik atau penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian

dan fenomena serta hubungannya.

Dalam pendekatan penelitian menggunakan survei karena bertujuan untuk

memperoleh atau mengumpulkan data informasi tentang populasi yang besar

dengan menggunakan sampel yang relatif lebih kecil. Dalam pengumpulan

datanya, metode ini menggunakan kuesioner, observasi, dan wawancara (Harahap,

2021).
Penelitian menggambarkan hubungan yang terjadi diantara variabel yang

terlibat dalam penelitian. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas, yaitu SEO

On-page dan SEO Off-page. Sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah

Brand Awareness.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah adalah seluruh kelompok orang (atau lembaga, peristiwa, atau

objek studi lainnya) yang ingin digambarkan dan dipahami (Firmansyah, 2022).

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Mulyadi, 2018). Oleh karena itu,

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung Blog Article Vocasia

3.2.2 Sampel

Sampel adalah upaya untuk menetapkan sumber data dari populasi agar dapat

mewakili sifat dan karakter populasi, maka disimpulkan bahwa sampel merupakan

sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi (Dr. Imam Machali, 2021). Menurut (Sujarweni, 2018) sampel

adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang

digunakan untuk penelitian.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan Non-Probability Sampling.

Metode Non-Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Teknik yang digunakan adalah Purposive

Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu yang

dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti (Dr. Imam Machali, 2021).

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus

Lemeshow, karena jumlah populasi tidak diketahui atau tidak terhingga. Berikut

rumus Lemeshow, yaitu:

2
z P (1− p )
n=
d2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

Z = Skor Z pada kepercayaan 95% = 1,96

P = Maksimal estimasi = 0,5

d = Alpha (0,1) atau sampling error = 10%

melalui rumus diatas, maka jumlah sampel yang akan diambil adalah:

2
z P (1− p )
n= 2
d

2
1,96 . 0,5 ( 1−0,5 )
n=
0,12

3,8416∙ 0,25
n=
0,01

n = 96,4 dibulatkan menjadi 100


Sehingga pada penelitian ini peneliti harus mengambil sampel sebesar 100

responden.

3.3 Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif

adalah jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung dalam

bentuk angka atau bilangan.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data

primer dan sekunder.

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui

pihak pertama. Penelitian ini menggunakan data primer dalam bentuk

persepsi atau jawaban (responden) penelitian yang diperoleh melalui

penyebaran kuisioner, atau juga hasil wawancara peneliti dengan

narasumber. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang

diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner atau angket pada

objek penelitian, yaitu blog article vocasia

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh penulis

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat

oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa artikel, buku, sebagai
teori, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip

yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

3.4 Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukurannya

3.4.1 Definisi Operasional Variabel

Menurut (Sujarweni, 2018), Definisi operasional adalah variabel penelitian

dimaksudkan unuk memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan

analisis.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Operasional Indikator Skala

1 SEO On-Page Tahap teknik 1. Topik Konten Likert

optimasi yang 2. Search Intent

dilakukan dari sisi 3. Keyword

internal (pada Research

bagian dalam) 4. Perbaikan

website dengan cara Masalah Teknis

mengoptimalkan 5. Optimasi

semua komponen Halaman

halaman website 6. User Experience

dan meningkatkan

organik trafik

(banyak kunjungan)

(Yesputra, 2022)
2 SEO Off-Page Tahapan teknik 1. Link Building Likert

optimasi yang 2. Social Media

dilakukan dari sisi Marketing dan

eksternal (pada Forum Diskusi

bagian luar website)

untuk meningkatkan

peringkat pada

halaman pertama

pencarian dan

relevansi konten

(Yesputra, 2022)

3 Brand Awareness Brand awareness 1. Recall Likert

(kesadaran merek), 2. Recognition

menunjukan 3. Purchase

kesanggupan 4. Consumption

konsumen (atau

calon pembeli)

dalam mengingat

kembali (recognize)

atau mengenali

(recall) bahwa suatu

merek merupakan

suatu bagian dari


kategori produk

tertentu.

(Pitanatri et al.,

2020)

3.4.2 Skala Pengukuran

Skala pengukurannya menggunakan skala ordinal untuk menentukan

memungkinkan kita untuk mengurutkan peringkat dari objek yang kita ukur.

Dalam hal ini kita bisa mengatakan A "lebih" baik dibanding B atau B "kurang"

baik dibanding A, namun kita tidak bisa mengatakan seberapa banyak lebihnya A

dibanding B. Dengan demikian, batas satu variasi nilai ke variasi nilai yang lain

tidak jelas, sehingga yang dapat dibandingkan hanyalah apakah nilai tersebut lebih

tinggi, sama, atau lebih rendah daripada nilai yang lain, namun kita tidak bisa

mengatakan berapa perbedaan jarak (interval) diantara nilai-nilai tersebut.

Adapun skala yang digunakan adalah Skala Likert untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Jawaban setiap item yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari

positif sampai dengan negatif. Untuk mengukur variabel diatas menggunakan

Skala Likert, diantaranya lima tingkat sebagai berikut:

Tabel 3.2 Skala Likert


Tanggapan Skor

Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.5 Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.5.1 Metode Analisis Data

Analisis kuantitatif adalah analisis data dalam bentuk angka-angka yang

pembahasannya melalui perhitungan statistik, berdasarkan jawaban kuesioner dari

responden. Adapun analisis statistik yang digunakan adalah:

1. Uji Validitas

Menurut (sujarweni, 2019) Uji validitas digunakan untuk mengetahui

kelayakan butir – butir dalam suatu daftar pernyataan dalam menjelaskan

suatu variabel penelitian. Daftar pernyataan ini pada umumnya mendukung

suatu kelompok pada variabel tertentu. Hasil r hitung kita membandingkan

dengan r table dimana df = n – 2 dengan sig. 5%

Dasar pengujian validitas adalah sebagai berikut:

1.) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel, maka variabel tersebut valid

2.) Jika r hitung tidak positif dan r hitung < r tabel, maka variabel tersebut

tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut (sujarweni, 2019) Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu

kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan

dengan kontruk – kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel

dan disusun dalam bentuk kuesioner.


Uji Reliabilitas dapat dilakukan secara bersama – sama terhadap seluruh

butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel. Dasar pengujian

reliabilitas adalah sebagai berikut :

1.) Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka data dinyatakan reliabel

2.) Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 maka data dinyatakan tidak reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

A. Uji Normalitas

Menurut (sujarweni, 2019) Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi

normal. Dalam uji normalitas ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan uji statistik kolmogrof.

Kriteria jika :

1.) Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal

2.) Sig. > 0,05 maka data tidak berdistribusi normal

B. Uji Multikolinearitas

Menurut (sujarweni, 2019) Uji multikolinearitas diperlukan untuk

mengetahui ada tidaknya variabel bebas yang memiliki kesamaan antar

variabel bebas dalam suatu model. Kesamaan antar variabel independen

akan mengakibatkan korelasi yang kuat. Selain itu, untuk uji ini juga

menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai

pengaruh pada uji parsial masing – masing variabel bebas terhadap

variabel terikat. Jika VIF yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak terjadi

multikolinearitas.
C. Uji Heteroskedastisitas

Menurut (sujarweni, 2019) Heteroskedastisitas menguji terjadinya

perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode

pengamatan lainnya. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas

pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot, regresi

yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik – titik data menyebar diatas

dan dibawah atau sekitar angka 0, titik – titik data tidak mengumpul hanya

diatas atau dibawah saja, penyebaran titik – titik data tidak boleh

membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan

melebar kembali, penyebaran titik – titik data tidak berpola.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda merupakan perluasan dari regresi linear sederhana

yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dependen /

kriteria (variabel Y) dan kombinasi dua atau lebih variabel independen (variabel

X) (Dr. Imam Machali, 2021).

Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

Y = a + b₁ X₁ + b₂ X₂ + e
berikut :

Keterangan :
Y = Variabel Terikat

a = Harga Konstanta

b₁ = Koefisien Regresi Pertama

b₂ = Koefisien Regresi Kedua


X₁ = Variabel Bebas Pertama

X₂ = Variabel Bebas Kedua

e = Error / Variabel Pengganggu

3.5.2 Pengujian Hipotesis

Menurut (Sujarweni, 2018) Uji Hipotesis adalah pengujian koefisien regresi

yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara individual

mempengaruhi variabel terikat (Y).

1. Uji Parsial (T)

Menurut (Sujarweni, 2018) uji F digunakan untuk mengetahui kelayakan data.

Kaidah pengambilan keputusan dalam uji F adalah :

Ho : tidak memenuhi kelayakan

Ha : memenuhi kelayakan

Kriteria :

Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Atau :

Jika p < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika p > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak

2. Uji Kelayakan (F)

Menurut (Sujarweni, 2018) uji T adalah pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui hubungan variabel bebas terhadap variabel terkait secara parsial.

Taraf signifikan 5%.

Ho : tidak ada pengaruh antara variabel x terhadap variabel y.


Ha : ada pengaruh antara variabel x terhadap variabel y.

Kriteria :

Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima.

Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Atau

Jika p < 0,05, maka Ho ditolak.

Jika p > 0,05, maka Ho diterima.

3. Analisis Koefisien Determinasi

Menurut (Sujarweni, 2018) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan variabel – variabel dependen (terikat).

Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara nol dan satu. Analisis ini sering

digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan model dalam

menerangkan variasi variable dependen (Y). Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variable – variable independen dalam menjelaskan variable –

variable dependen amat terbatas. Jika koefisien determinasi sama dengan nol,

maka variable independen tidak berpengaruh terhadap variable dependen. Jika

besarnya koefisien determinasi mendekati angka satu, maka variable

independen berpengaruh sempurna terhadap variable dependen.

R2 = (r) x 100%

Keterangan :
R2 = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Relasi

Anda mungkin juga menyukai