Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian adalah sebuah proses investigasi ilmiah terhadap sebuah masalah

yang dilakukan secara terorganisir, sistematik, berdasarkan pada data yang

terpercaya, bersifat kritikal dan objektif yang mempunyai tujuan untuk

menemukan jawaban atau pemecahan atas satu atau beberapa masalah yang

diteliti (Ferdinand, 2014: 1).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode survei dipilih

sebagai sumber data primer. Metode survei fokus pada pengumpulan data

responden yang memiliki informasi tertentu sehingga memungkinkan peneliti

untuk menyelesaikan masalah. Pengumpulan data dilakukan menggunakan

instrumen kuesioner atau angket. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, tergolong

sebagai penelitian asosiatif atau hubungan, yaitu penelitian untuk mengetahui

hubungan sebab akibat. Hubungan atau pengaruh variabel bebas (X) terhadap

variabel (Y) (Sugiyono, 2012: 57).

3.1.2 Desain Penelitian

Menurut Nazir (2014: 84) Desain penelitian adalah semua proses yang

diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini

menggunakan desain korelasional yaitu hubungan antara variable bebas X 1, X2, X3

terhadap variabel terikat Y. Terdapat variabel bebas (independent) yaitu


Pelayanan (X1), Rasa Percaya (X2) dan Keunggulan Produk (X3). Sedangkan

variabel terikat (dependent) yaitu Kepuasan Nasabah (Y).

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian ialah seluruh hal yang berwujud apapun yang peneliti

tetapkan guna dipelajari untuk didapat informasi akan hal itu, serta selanjutnya

disimpulkan (Sugiyono, 2012: 38). Peneliti memanfaatkan dua jenis variabel

yakni variabel dependen dan variabel independen.

3.2.1 Variabel Independen

Variabel ini adalah variabel penelitian yang memengaruhi atau dipilih

peneliti guna menentukan atau menetapkan hubungan antara fenomena yang

tengah diamati. Adapun pengertian lain dari variabel independen adalah variabel

bebas yang memengaruhi atau menjadi penyebab timbulnya atau berubahnya

variabel terikat atau dependen. Variabel independent (X) penelitian ini, yakni:

1. Pelayanan (X1)

Indikator pelayanan pada penelitian ini mengacu pada indikator dari

Mahmudi (2005:236) dalam (Wahyuningsih & Janah, 2018) yaitu:

a. Prosedur pelayanan (X1.1)

b. Waktu penyelesaian (X1.2)

c. Produk pelayanan (X1.3)

d. Biaya layanan (X1.4)

e. Sarana dan prasarana pelayanan (X1.5)

f. Kompetensi petugas pelayanan (X1.6)


2. Rasa Percaya (X2)

Indikator rasa percaya pada penelitian mengacu pada indikator dari

(Afdhal, 2020) yaitu:

1) Kepuasan Pelanggan (X2.1)

2) Kualitas Jasa (X2.2)

3) Citra (X2.3)

4) Rintangan Untuk Berpindah (switching barrier) (X2.4)

3. Keunggulan Produk (X3)

Indikator Keunggulan produk pada penelitian mengacu teori dari

Kotler dan Keller (2007:56) d a l a m (Ningsih et al., 2021) yaitu:

1) Kehandalan (X3.1)

2) Daya Tanggap (X3.2)

3) Jaminan (X3.3)

4) Pengetahuan (X3.4)

5) Penampilan fisik (X3.5)

3.2.2 Variabel Dependen

Variabel Dependen yakni variabel akibat terdapatnya variabel independen.

Disebut variabel terikat sebab variabel ini dipengaruhi variabel bebas. Umumnya

juga disebut variabel efek, variabel terpengaruh, kriteria, variabel tergantung,

konsekuen, variabel output dan variabel terikat. Variabel dependen (Y) penelitian

ini yakni:
1. Kepuasan Kerja (Y)

Indikator Kepuasan Kerja pada penelitian ini diambil menurut

pandangan Hasibuan (2014), yaitu:

1) Harapan (Y.1)

2) Kinerja (Y.2)

3) Perbandingan (Y.3)

4) Pengalaman (Y.4)

5) Komunikasi dan Diskonfirmasi (Y.5)

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Pengukuran


Pelayanan Upaya maksimal yang 1) Prosedur pelayanan Likert
(X1) diberikan oleh petugas 2) Waktu penyelesaian
pelayanan dari sebuah 3) Produk pelayanan
perusahaan industri untuk 4) Biaya layanan
memenuhi harapan dan 5) Sarana dan
kebutuhan pelanggan prasarana pelayanan
sehingga tercipta 6) Kompetensi petugas
kepuasan pelayanan
Rasa Rasa percaya merupakan 1) Kepuasan Pelanggan Likert
Percaya (X2) loyalitas pelanggan 2) Kualitas Jasa
sebetulnya berasal dari 3) Citra
loyalitas merek yang 4) Rintangan Untuk
mencerminkan loyalitas Berpindah
pelanggan pada merek
tertentu.
Readalah setiap tindakan 1) Kehandalan Likert
atau kegiatan yang dapat 2) Daya Tanggap
ditawarkan oleh suatu 3) Jaminan
pihak kepada pihak lain 4) Pengetahuan
yang pada dasarnya tidak 5) Penampilan fisik
Keunggulan berwujud dan tidak
Produk (X3) menyebabkan
kepemilikan kepada
sesuatu, yang dapat
berhubungan dengan
suatu produk fisik
maupun tidak
Kepuasan keadaan dimana perasaan 1) Harapan Likert
Nasabah (Y) senang atau kecewa 2) Kinerja
Variabel Definisi Indikator Pengukuran
seseorang yang berasal 3) Perbandingan
dari perbandingan antara 4) Pengalaman
kesan yang diterima dari 5) Komunikasi dan
kinerja atau hasil suatu Diskonfirmasi
produk dengan yang
diharapkannya.
Sumber: Penelitian 2021
3.3 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yakni daerah generalisasi dimana mencakup subjek atau

objek dengan suatu kualitas serta karakteristik yang peneliti tetapkan guna

dipelajari serta disimpulkan (Dana & Dewi, 2016: 5992). Populasi

penelitian ini yakni pegawai Bank Negara Indonesia KCP Sei

Panas Kota Batam sejumlah 74 orang.

2. Sampel

Sampel yakni anggota dari karakteristik dan jumlah suatu populasi

(Arda, 2017: 55-60). Penelitian ini memanfaatkan teknik sampling berupa

sampling jenuh. Sampling jenuh yakni penentuan sampel apabila semua

populasi dimanfaatkan menjadi sampel. Sampel penelitian ini yakni semua

karyawan pada Bank Negara Indonesia KCP Sei Panas Kota Batam dengan

jumlah 74 responden.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dapat dijalankan dengan dengan

memanfaatkan observasi (pengamatan), angket (kuesioner), teknik


wawancara (interview), serta kombinari dari tiga tersebut (Sugiyono, 2012:

137) .Dalam penelitian ini mengunakan data berikut:

a. Data primer

Kuesioner yakni teknik pengumpulan data dengan menyebarkan atau

memberikan pertanyaan-pertanyaan pada responden dengan harapan

responden merespons pertanyaan itu.

b. Data sekunder

Dokumen yakni suatu jumlah fakta data yang tersimpan seperti profil

perusahaan, daftar riwayat pelanggan dan data pendukung lainnya yang

berhubungan dengan penelitian yang akan diadakan di PT Epson.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat atau instrumen penelitian dimanfaatkan guna melakukan

pengukuran terhadap nilai variabel penelitian. Sehingga jumlah instrumen

hendak dipakai penelitian akan bergantung kepada jumlah variabel

penelitian (Sugiyono, 2012: 92). Skala likert dimanfaatkan guna melakukan

pengukuran terhadap persepsi, pendapat, dan sikap kelompok orang atau

seseorang terkait fenomena sosial. Fenomena sosial ini sudah ditentukan

secara khusus oleh peneliti dimana berikutnya dinamakan dengan variabel

penelitian (Sugiyono, 2012: 93).

Tabel 3.2 Skala Likert

Skala Likert Kode Nilai

Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4

Netral N 3

Tidak Setuju TS 2

Sangat Tidak Setuju STS 1

Sumber: (Sugiyono, 2012: 94)

B. Metode Analisis Data

Analisis penelitian ini memanfaatkan bantuan program SPSS yang

relevan.

1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis data penelitian kuantitatif memanfaatkan statistik, dimana

terdapat dua macam yakni statistik inferensial dan statistik deskriptif.

Statistik deskriptif yakni statistik dimana dimanfaatkan guna melakukan

penganalisisan terhadap data dengan cara menggambarkan atau

mendeskripsikan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada tujuan

guna menyimpulkan secara generalisasi (Sugiyono, 2012: 147). Sedangkan

statistik inferensial atau disebut juga statistik induktif yakni teknik statistik

dimana dimanfaatkan guna melakukan penganalisisan terhadap data sampel

serta hasil yang didapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2012: 148).

Adapun kriteria penguji pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kriteria Analisis Deskriptif

Rentang Kategori Penafsiran

Skor
1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik

1,80 – 2,59 Tidak Baik

2,60 – 3,39 Cukup

3,40 – 4,19 Baik

4,20 – 5,00 Sangat Baik

Sumber: (Septian & Saputra, 2020: 47)

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Terlebih dahulu dijalankan uji validitas sebelum menguji hipotesis.

Menurut Suwandhani (2017: 19) tujuan dari pengujian validitas yakni guna

kebenaran dari sesuatu yang diukur, pada penelitian ini yang sebenarnya

diuji ialah keakuratan setiap item-item pertanyaan yang mendukung variabel

penelitian. Pengujiannya guna membuktikan kevalidan item kuesioner bisa

dengan melihat angka koefisien korelasi produk moment person. Penelitian

ini memanfatkan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan

SPSS versi 21.

Menurut Sanusi (2011: 77) rumus guna menemukan nilai korelasi pearson

product moment yakni.

Rumus 3.1 Rumus validitas


(Pearson Product moment)

Sumber:(Sanusi, 2011: 77)

Keterangan:

N = jumlah sampel

Y = skor total butir

X= skor butir

r = koefisien korelasi

Kriteriaq diterimaq danq tidaknyaq suatuq dataq validq atauq tidak, jikaq:

1) Jika2 rhitungq ≥q rtabel, makaq itemq dinyatakanq valid.

2) Jikaq rhitungq<q rtabel, makaq itemq dinyatakanq tidakq valid.

b. Uji Realibitas

Pengujian ini dinamakan juga dengan uji keterandalan atau konsisten

(ketepatan), dipakai guna mengukur sebuah kuesioner yang mana adalah

indikator variabel penelitian. Koefisien reliabilitas diperoleh melalui melihat

besarnya koefisien alpha (α), dimana sebuah variabel disebut reliabel bila

nilai cronbach alpha > 0,60 (Rosita, 2019: 13).

c. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Sesuai pemaparan Rosita, (2019: 7) tujuan dari uji normalitas yakni guna

menguji apakah dalam model regresi variabel residual distribusinya normal.

Apabila ada normalitas maka distribusi residual akan normal. Yakni

perbedaan antara nilai skor sesungguhnya dan nilai prediksi akan memiliki
distribusi simetris di sekitar nilai mean = 0. Sehingga sebuah upaya guna

melakukan pendeteksian normalitas yakni melalui pengamatan residual,

dengan uji Kolmogorov-Smirnov.

2) Uji Multikolinieritas

Sesuai pemaparan dari Rosita, (2019: 7) tujuan dari pengujian ini

yakni guna menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen

dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah yang tidak muncul

korelasi di antara variabel bebasnya. Apabila saling berkorelasi maka

variabel tersebut dianggap tidak orthogonal. Maksud dari variabel

orthogonal yakni variabel bebas yang bernilai korelasi antara satu sama lain

variabel bebas sama dengan nol. Guna melakukan pendeteksian

multikolinearitas di dalam model regresi yakni dengan menganalisa matrik

korelasi antar variabel bebas serta menghitung VIF dan tolerance.

3) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Rosita (2019: 7-8), uji ini mempunyai tujuan yakni guna

menguji apakah dalam regresi timbul perbedaan variance antar residual.

Apabila variance dari residual tersebut tetap, maka dianggap

homokedastisitas serta apabila tidak sama dianggap heteroskedastisitas. Jika

tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas maka model

regresi dianggap baik. Pendeteksian gejala heteroskedastisitas yakni melalui

uji Glejser dengan meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel

bebas dengan persamaan: |Ut| = α + βXt + vt.

4) Uji Pengaruh
a) Analisis Regresi Linear Berganda

Secara umumnya, regresi liniear berganda yakni perluasan dari regresi

linear sederhana, yakni memperbanyak sebuah variabel independen menjadi

dua variabel independen maupun lebih (Sanusi, 2011: 134).

Berikut rumus analisis regresi linear berganda:

Y = α + b1 X1 + b2 X2 + bnXn + e

Rumus 3.2 Regresi Linear Berganda

Sumber: (Sanusi, 2011: 135)

Dimana:

b = Slope atau Koefisien estimate.

α = Konstanta.

X = Variabel bebas atau predictor.

Y = Variabel terikat atau response.

e = Variabel Pengganggu

b) Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) menerangkan proporsi varian variabel

tergantung yang secara bersamaan diterangkan variabel bebas. Sedangkan,

r2 memberikan persentase varian total dalam variabel tergantung dimana

diterangkan hanya oleh sebuah variabel independen. r ialah koefisien

korelasi yang menerangkan kekuatan hubungan linear di antara dua variabel,

dimana nilai yang dihasilkan bisa positif dan negatif. Sementara, R yakni
koefisien korelasi majemuk dimana mengukur taraf hubungan antara

variabel tergantung dengan seluruh variabel independen yang secara

bersamaan menjelaskan serta selalu bernilai positif (Sanusi, 2011: 136).

5) Uji Hipotesis

Uji hipotesis sama juga dengan signifikansi koefisien regresi liniear

berganda secara individual dimana berhubungan hipotesis penelitian,

(Sanusi, 2011: 144) Penelitian ini memanfaatkan uji hipotesis berupa uji F

dan uji t.

a) Uji Parsial (Uji t)

Pengujian t memiliki tujuan guna mengetahui signifikansi secara

individual pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung.

Pengujiannya yakni dengan melakukan perbandingan terhadap t hitung

dengan t tabel (Dewi et al., 2018: 278). Tahapan pengujiannya, meliputi:

1) Merumuskan hipotesis,

2) Menetapkan taraf signifikan (α) yakni senilai 5%,

3) Menetapkan kriteria penolakan atau penerimaan Ho dengan melihat nilai

signifikansi. Apabila signifikansi < 5% bermkana Ho ditolak serta

apabila signifikansi > 5% bermakna Ho diterima,

4) Pengambilan keputusan penelitian.

b) Uji Bersama-sama (Uji F)

Uji hipotesis secara bersamaan memanfaatkan uji F. pengujiannya

guna mengetahui signifikansi pengaruh secara bersamaan terhadap variabel


tergantung. Pengujiannya yakni dengan melakukan perbandingan F hitung

dengan F table (Dewi et al., 2018: 278). Tahapan pengujiannya meliputi:

1) Merumuskan hipotesis,

2) Menetapkan taraf signifikan (α) yakni senilai 5%,

3) Menetapkan kriteria penolakan atau penerimaan Ho dengan melihat nilai

signifikansi. Apabila signifikansi < 5% bermkana Ho ditolak serta apabila

signifikansi > 5% bermakna Ho diterima,

4) Pengambilan keputusan penelitian

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa

metode yaitu (1) wawancara, (2) pengamatan/observasi, (3) Kuisioner.

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Wawancara dilakukan kepada informan untuk mendapatkan data yang

relevan berkaitan dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur. Wawancara

dilakukan terhadap karyawan PT.Epson Kota Batam, wawancara

dilakukan dengan mengacu pada pedoman yang telah disusun untuk

mengetahui kendala, upaya, serta tanggapan karyawan.

2. Observasi

Pengamatan atau observasi merupakan aktivitas pencatatan

fenomena yang dilakukan secara sistematis. Penamatan dapat dilakukan

secara terlibat (partisipatif) ataupun nonpartisifatif.


3. Kuesioner

Arikunto (2011) menjelaskan bahwa kuisioner adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yng digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti lapora pribadinya, atau hal yang diketahui oleh

responden. Kuisioner dikatatakan sebagai sebagai metode pengumpulan

data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan pasti varabel yang akan

diukur dan mengetahui hal apapun yang bisa di harapkan dari responden

penelitian (Sugiyono, 2011). Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.

Kuesioner disusun dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang harus

dijawab oleh responden yang telah dipilih oleh peneliti.Adapun Kuisioner

yang digunakan dalam ini yang disetujui oleh dosen.


DAFTAR PUSTAKA

Amri, Khaerul. Pengaruh kepemimpinan, motivasi, disiplin kerja, dan pelatihan

terhadap kinerja karyawan pada BMT BINA IHSANUL FIKRI Yogyakarta.

Skripsi Sarjana Ilmu Ekonomi Syariah, Yogyakarta : UIN sunan KaliJaga.

2015.

Ananto Pramandika, ”Motivasi Kerja dalam Islam (Studi Kasus pada Guru TPQ di

Kecamatan Semarang Selatan)”, Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Diponogoro, 2011.

Andamdewi, S. Hubungan lingkungan kerja dengan motivasi kerja pegawai bagian

secretariat dinas tenaga kerja dan transmigrasi provinsi jawa barat. Jurnal

Administrasi Pendidikan. 2013.

Anoraga Panji, Psikologi Kerja , Rhneka Cipta Jakarta. 2006.

Arif, Rusdan. Pengaruh Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja

Karyawan (Studi pada PT. Bank Mega Cabang Semarang). Skripsi S-1

Fakultas Ekonomi Manajemen, Universitas Diponegoro Semarang. 2010.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Penerbit Rineka Cipta. 2006.

Brahmasari, Ida Ayu dan Agus Suprayetno. Pengaruh Motivasi Kerja,

Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan


serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hei

International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.

2008.

Brantas. Dasar-dasar manajemen. Bandung: Alfabeta. 2009.

Daft, L, Richard. Management. Jakarta : Salemba Empat. 2006.

Dharma, Agus, Manajemen Prestasi Kerja, Jakarta: CV. Rajawali, 1995.

Dharma, Agus, Manajemen Prestasi Kerja, Jakarta: Rajawali Pers, 1991.

Dharma, Surya, Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2013.

Priyatno, Dwi. SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate. Jogyakarta :

Gava Media. 2009.

Fahmi, Irham. Manajemen Kepemimpinan: Teori & Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

2014.

Fandy,Tjiptono. Manajemen Jasa. Andi, Yogyakarta. 2006.

Hakim, Lukman. Membangun Budaya Organisasi Unggul Sebagai Upaya

Meningkatkan Kinerja Karyawan Di Era Kompetitif. BENEFIT Jurnal

Manajemen dan Bisnis,Vol. 15 (2): 2011.

Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

2012.
Heriyanti, D., Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Kepuasan Kerja dan Gaya

Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen Organisasional

Sebagai Variabel Interverning: Studi PT PLN (Persero) APJ Semarang, Tesis,

M.M., Universitas Diponegoro, Semarang. 2007.

Herzberg, Frederick. Herzberg‟s Motivation-Hygiene Theory and Job Satisfaction in

The Malaysian Retail Sector: The Mediating Effect Of Love Money. Sunway

University Malaysia: Teck Hang Tan and Amna Waheed. 2011.

Jones, Understanding and Managing Organizational. Bumi Aksara, Jakarta. 2005,

Kartono, Kartini, Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

2008.

Latan, Hengky dan Selva Temalagi. Analisis Multivariate Teknik dan Aplikasi

Menggunakan Program IBM SPSS 20,0. Bandung: Alfabeta. 2013.

M. Samsul Ma’arif dan Lindawati Kartika, Manajemen Kinerja Sumber Daya

Manusia (Implementasi Menuju Organisasi Berkelanjutan). Cetakan

pertama.Bogor: PT. Penerbit IPB Press. 2012.

Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi Edisi Revisi, Jakarta:

Rajawali Pers, 2012.

Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Jakarta: Grafindo, 2010

Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.

2003.
Octaviana, Nur. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap motivasi, Kepuasan kerja dan

Kinerja Karyawan. Jurnal Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. 2011.

Prihandayani, Hetty. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Budaya Organisasi

Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Pd.

Bkk Se-Kabupaten Wonogiri). Surakarta. 2017.

Putri, F. H. E., Satriawan, B., Indrawan, M. G., Windayati, D. T., & Fatahurrazak, F.

(2022). THE INFLUENCE OF SELF EFFICACY, JOB INSECURITY, AND

JOB DEVELOPMENT ON JOB SATISFACTION THROUGH JOB

MOTIVATION AS AN INTERVENING VARIABLE AT PT. BEAUTIFUL

FASHION SWAKARYA, TANJUNGPINANG CITY. International Journal of

Economic, Business, Accounting, Agriculture Management and Sharia

Administration (IJEBAS), 2(6), 1045-1064.

Rani Mariam, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap

Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Karyawan Sebagai Variabel

Intervening Studi Pada Kantor Pusat PT.Asuransi Jasa Indonesia (Persero),

Tesis,Universitas Diponegoro Semarang. 2009.

Ranupandojo dan Husnan, “Organisasi dan Motivasi: Pasar Peningkatan

Produktivitas”, Bumi Angkasa, Jakarta. 2000.

Raymond, R., Siregar, D. L., Putri, A. D., Indrawan, M. G., & Simanjuntak, J. (2023).

Pengaruh disiplin kerja dan beban kerja terhadap kinerja karyawan pada pt
tanjung mutiara perkasa. Jursima (Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen),

11(1), 129-133.

Robbins, S.P. Perilaku Organisasi, Konsep-Kontroversial-Aplikasi, Jilid I, Edisi

Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Prenhallindo. 2003.

Robbins, Stephen. P. Perilaku Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : PT

Indeks Kelompok GRAMEDIA. 2006.

Sari Kusuma Dewi dan Agus Frianto. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Melalui Motivasi. Jurnal Ilmiah Manajemen. 2013.

Schein, Organizational Culture and Leadership, Third Edition, New Jersey: Prentice-

Hall. 2006.

Selviati,Veronika. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Disiplin Kerja Dan

Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Bidang Pendapatan, Bidang Anggaran

Dan Perbendaharaan DPPKAD Kota Tanjungpinang”. Jurnal Akuntansi

UMRAH, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)

Tanjungpinang. 2013.

Sevilla, C. G.et. al. Research Methods. Quezon City: Rex Printing Company. 2013.

Siagian, Martha Monroza, Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja

Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Medan. 2008.

Soeprihanto,Jhon. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, Edisi Pertama,

Cetakan Kelima BPFE, Yogyakarta. 2001.


Sugiyono. Statistika Penelitian. CV. Alfabeta, Bandung. 2006.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kulitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

2010.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta. . 2014.

Sumarsono, S. Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan Publik.

Jogyakarta : Graha Ilmu 2009.

Sutrisno, Mudji dan Putranto, Hendar. Teori-Teori Kebudayaan. Jakarta: Kanisius.

2009.

Tampi. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Terrhadap Kinerja

Karyawan Pada Pt. Bank Negara Indonesia,Tbk (Regional Sales Manado).

Terry, GR, 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1 .Jakarta.PT Indeks

Wibowo, 2006, Manajemen Perubahan, Alfabeta, Bandung

Wibowo, Manajemen Kinerja, edisi ke-3, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Yulk, Gary. 2010. Kepemimpinan dalam organisasi, edisi kelima, PT. indeks,

Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai