Anda di halaman 1dari 11

BAB IIIIII

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Menurut

Sugiyono (2019: 16) Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei. Menurut Sugiyono

(2017: 37), Metode survai adalah metode penelitian kuantitatif yang digunakan

untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa lalu dan saat ini, tentang

keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel dan juga untuk

menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel

yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data dengan

menggunakan kuesioner.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati.

Variabel itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau obyek yang mempunyai

variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu (Sugiyono, 2014:31).

Penelitian ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas

layanan, citra merek, dan harga terhadap keputusan pembelian voucher internet

44
45

Simpati di Kecamatan Padang Timur, sehingga perlu dilakukan pengujian

terhadap hipotesis yang diajukan dengan cara mengukur variabel-variabel yang

diteliti.

3.2.1 Variabel Bebas

Variabel bebas atau independen merupakan variabel yang menjadi sebab

timbulnya atau berubahnya variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini yang

merupakan variabel bebasnya adalah kualitas layanan (X1), citra merek (X2), dan

harga (X3).

3.2.2 Variabel Terikat

Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independen). Dalam penelitian

ini yang menjadi variabel terikatnya adalah keputusan pembelian (Y).

3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Sementara definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang

diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan

kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur

variabel tersebut (Sugiyono, 2014:96).

Adapun Definisi Operasiona dalam Penelitian ini yaitu :

Tabel 3.1
Operasional Variabel
Skala
Variabel Defenisi Indikator Pengukur
an
Kualitas Kualitas layanan merupakan proses Indikator Kualitas Layanan Likert
Layanan interaksi dalam melakukan sesuatu terdiri dari empat Indikator 1-5
(X1) kepada seseorang. Sehingga bisa yaitu :
diartikan bahwa layanan merupakan 1. Keandalan (Reability)
hal yang dapat dipertukarkan melalui 2. Daya tanggap
jual dan beli namun tidak dirasakan (Responsiviness)
secara fisik.
46

(Tjiptono dan Chandra 2014: 133) 3. Jaminan (Asurance)


4. Empati (Emphaty)
5. Bukti fisik (Tangible)
(Tjiptono dan Chandra
2014:147)
Citra Citra merek adalah proses dimana Indikator Citra Merek terdiri Likert
Merek seseorang memilih, dari tiga Indikator yaitu : 1-5
(X2) mengorganisasikan, dan mengartikan 1. Kekuatan (Strength)
masukan informasi untuk 2. Keunikan (Unigueness)
menciptakan suatu gambaran yang
berarti.
3. Kemampuan merek untuk
(Kotler dan Keller 2016: 143) mudah diingat
(Favorable)
(Kotler dan Keller 2016: 148)
Harga Harga merupakan faktor positioning Indikator Harga terdiri dari Likert
(X3) kunci dan harus diputuskan dalam empat Indikator yaitu : 1-5
hubungan nya dengan pangsa 1. Keterjangkauan Harga
sasaran, bauran pilihan, jasa dan 2. Daya saing harga
persaingan. 3. Daya beli konsumen
(Kotler dan Keller 2016: 203)
(Kotler dan Keller 2016: 208)
Keputusan Keputusan pembelian merupakan Indikator Keputusan Likert
Pembelian tahapan evaluasi dari pembeli dalam pembelian terdiri dari lima 1-5
(Y) membentuk preferensi di antara Indikator yaitu :
merek-merek serta pilihan dan juga 1. Pengenalan kebutuhan
dapat membentuk niat untuk membeli 2. Pencarian informasi
merek yang paling disukai. 3. Kemantapan pada sebuah
(Kotler dan Keller 2016: 229) produk
4. Memberikan rekomendasi
kepada orang lain
5. Melakukan pembelian
ulang
(Kotler dan Keller 2016: 235)
Data dalam penelitian ini di dasarkan pada alat ukur yang digunakan

melalui kuesioner dengan metode skala likert gradasi dari “sangat setuju” sampai

dengan “sangat tidak setuju”,dengan diberi skor numerik dengan memakai skala 1

sampai 5 untuk mencerminkan kesesuaian derajat responden (Sugiyono,2015:34).

Dibawah ini terdapat tabel instrumen skala liker yang terdiri dari :

Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
1 Sangat Setuju Skor 5
2 Setuju Skor 4
3 Netral Skor 3
4 Tidak Setuju Skor 2
5 Sangat Tidak Setuju Skor 1
47

Semakin besar jumlah nilai yang diberikan responden untuk tiap faktor,

menunjukan bahwa faktor tersebut semakin berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2013: 125) populasi adalah wilayah generelasi yang

terdiri atas, subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik

kesimpulan. Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh pembeli dari

voucher internet simpati di Kecamatan Padang Timur yang jumlahnya tidak

diketahui.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2019:127) dalam pelitian kuantitatif, sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila

populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari

sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Teknik

pengambilan sampel menggunakan accidental sampling yaitu pengambilan

sampel pembeli voucher internet simpati yang ditemui saat melakukan pembelian

voucher internet simpati. Ukuran populasi dalam penelitian ini sangat banyak dan

tidak dapat diketahui dengan pasti, maka besaran sample yang digunakan menurut

Rao (2006:34) dalam Merry (2018: 110) menggunakan rumus sebagai berikut:
48

2
z
n= 2
4 ( moe )

Keterangan :
N = Jumlah sampel
Z = Tingkat keyakinan penentuan sampel 95% atau 1,96
Moe = Tingkat kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi, 10%

Maka dari perhitungan rumus di peroleh


2
1 , 96
n= 2
4(0 ,1)
2
3,8416
n= 2
0,4

n=96 , 04

Berdasarkan hasil perhitungan diatas jumlah sampel yang dibutuhkan dalam

penelitian ini adalah 96,04. Jadi jumlah sampel yang diambil adalah minimal 96

namun untuk memudahkan maka dibulatkan menjadi 100.

3.5 Jenis Data dan Sumber Data

3.5.1 Jenis Data

Menurut Sugiyono (2012:137), jenis data yang sesuai untuk mendukung

penelitian ini sebagai berikut :

1. Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kategori, karakteristik

berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata.

2. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka dan dapat

dihitung. Data ini didapat dari kuesioner yang dihitung serta berhubungan

dengan masalah yang dibahas dengan skripsi ini.


49

3.5.2 Sumber Data

Sumber data dibedakan menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data

sekunder (Sarwono,2012:32) adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau sumber pertama

yang secara umum kita sebut sebagai narasumber. Data ini dicari melalui

narasumber atau responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang sudah diproses oleh pihak tertentu sehingga

data tersebut sudah tersedia saat kita memerlukannya seperti perpustakaan

yang berasal dari sumber bacaan, internet, buku-buku referensi, jurnal, atau

hasil penelitian terdahulu untuk menunjang penelitian lanjutan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012: 198) teknik pengumpulan data dalam penelitian

ini yaitu kuesioner dan tinjauan kepustakaan adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner (Angket)

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

2. Tinjauan Kepustakaan

Tinjauan Kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data yang bersumber

dari data serta informasi yang didapat dari kepustakaan yang diperlukan.

Sumber data berasal dari buku-buku, artikel berita, jurnal penelitian, makalah
50

seminar, media internet, dan berbagai sumber kepustakaan lain yang

mendukung data.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisa Deskriptif

Menurut Ridwan dan Sunarto (2015:38) analisis deskriptif merupakan

analisis yang menggambarkan dari suatu data yang akan dibuat sendiri atau secara

bersama-sama. Analisis deskriptif ini bertujuan untuk membuat gambaran secara

sistematis data yang factual serta akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki atau diteliti. Analisis dari penelitian ini

menggunakan rumus sebagai berikut :

( 5. SS ) + ( 4. S ) + ( 3. N ) + ( 2. TS ) +(1. STS)
Rata−rata skor=
N

Keterangan: SS = Sangat Setuju


S = Setuju
N = Netral
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju

Sedangkan untuk mengukur tingkat pencapaian responden digunakan rumus

sebagai berikut :

Rata−rata skor
TCR= x 100 %
Skor Maksimum

Dimana TCR = Tingkat Pencapaian Responden.

Tabel 3.3
Klasifikasi TCR
N
Persentase Pencapaian Kriteria
o
1 90% - 100% Sangat Baik
2 80% - 89% Baik
3 65% - 79% Cukup Baik
4 55% - 64% Kurang Baik
51

5 1% - 54% Tidak Baik

3.7.2 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012:173), instrument yang valid berarti dapat diukur

yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid merupakan instrument

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut

sugiyono (2012:178), pertanyaan apakah setiap butir dalam instrument itu valid

atau tidak, dapat diketahui dengan cara mengkorelasikanya antara skor butir

dengan skor Y.

Kriteria pengambilan keputusan dari uji validitas sebagai berikut:

1. Jika nilai corrected item total correlation > 0,30 maka pernyataan dinyatakan

valid.

2. Jika nilai corrected item total correlation < 0,30 maka pernyataan dinyatakan

tidak valid.

Arikunto (2012,123) mengemukakan dalam uji validitas dapat pula

digunakan rumus teknik korelasi Product Moment adalah sebagai berikut :

rxy=n ¿ ¿

Keterangan :
rxy = Koefisien Korelasi
n = banyak objek
x = Variabel

3.7.3 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang mempunyai

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dinyatakan handal jika

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten (Ghozali, 2011:47). Uji

reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 25.0, yang memberikan


52

kemudahan dalam mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha (a).

Menurut Ghozali (2011: 48). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika

memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0,60. Rumus alpha digunakan untuk

alternative jawaban yang lebih dari dua dengan rumus yaitu :

r 11 =[ ][k
k−1
∑ sb 2
st
2 ]
Dimana :
r11 = Reliabilitas instrument
k2 = Jumlah butir pertanyaan Valriabel
St2 = Deviasi standar
∑sb2 = Jumlah Deviasi standar butir

3.7.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Arikunto (2014:338), Analisis regresi berganda merupakan suatu

perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel untuk

mengadakan prediksi terhadap variabel terikat. Model persamaan regresi linear

berganda menggunakan rumus sebagai berikut :

Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + e

Keterangan: Y = Keputusan Pembelian


a = Konstanta
b = Koefisien determinan
X1 = Kualitas Layanan
X2 = Citra Merek
X3 = Harga
e = Standar Error

3.7.5 Uji t

Menurut Pardede dan Manurung (2014: 29), nilai t hitung digunakan dalam

menguji pengaruh secara parsial (per variabel) terhadap variabel tergantungnya.

Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut :


53

r √ n−2
t=
(1−r 2)

Keterangan :
t = diviasi kitisi yang dicari
r = hasil koefisien korelasi produk moment
n = Jumlah sampel

Berdasarkan rumus diatas maka penulis memberikan Kriteria pengambilan

keputusan uji t yaitu :

1. Apabila nilai thitung < ttabel dan nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Ini berarti tidak ada pengaruh yang bermakna antara variabel bebas

terhadap variable terikat.

2. Apabila nilai thitung > ttabel dan nilai signifikansi ≤ 0,05, Maka H o ditolak dan Ha

diterima. Ini berarti ada pengaruh yang bermakna anatara variabel bebas

terhadap variabel terikat.

3.7.6 Uji F

Menurut Pardede dan Manurung (2014:28), Uji F dapat digunakan untuk

menguji pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel tergantungnya

(Y). Rumus Uji F yang digunakan sebagai berikut :


2
R /k
F hitung = 2
(1−R )/(n−k −1)

Keterangan:
F = Nilai Fhitung
R2 = Nilai Koefisien determinan
n = Jumlah sampel
k = Jumlah variabel

Berdasarkan rumus diatas maka penulis memberikan Kriteria pengambilan

keputusan uji F yaitu :


54

1. Apabila nilai Fhitung < Ftabel atau signifikansi > 0,05, maka H o diterima dan Ha

ditolak. Ini berarti tidak ada pengaruh yang bermakna antara variabel bebas

terhadap variable terikat.

2. Apabila nilai Fhitung > Ftabel dan nilai signifikansi ≤ 0,05, Maka H o ditolak dan

Ha diterima. Ini berarti ada pengaruh yang bermakna antara variabel bebas

terhadap variable terikat.

3.7.7 Analisa Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model regresi dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,2011: 32).

Nilai R2 berkisaran 0 samapai 1. Jika nilai R 2 bergerak mendekati 1 berarti

semakin besar variasi variabel dependen yang dapat diterangkan oleh variabel

Independen. Dan jika dalam perhitungan nilai R2 sama dengan 0 maka ini

menunjukkan bahwa variabel dependen tidak bisa dijelaskan oleh variabel

independen. Untuk mengetahui nilai koefesien determinasi dapat dirumuskan

sebagai berikut :

2 b 1 ∑ x 1 y +b 2 ∑ x 2 y
R= 2
∑y

Keterangan :

B1,b2 = Koefisien regresi X1,X2

Dimana R2 terletak diantara 0 dan 1,0 < R2

Bila R2 = 1. Berarti variabel-variabel Independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Bila R2 = < 1. Berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjalankan variasi variabel depanden sangat terbatas.

Anda mungkin juga menyukai