Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2015) Objek Penelitian adalah sasaran ilmiah untuk


mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal objektif, valid,
dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu), oleh karena itu Objek Penelitian
merupakan suatu hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut
terarah dan terfokus pada sasaran yang diinginkan. Objek penelitian pada penelitian ini
adalah Promosi dan Pesepsi Kemudahan terhadap Keputusan Penggunaaan E- wallet di
Tangerang.

3.2. Data dan Variabel

3.2.1. Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Berikut penjelasannya:

1) Data Primer
Data yang peneliti peroleh dari objek yang dilakukan melalui survei dilapangan
dengan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
2) Data Sekunder
Data yang peneliti peroleh dari sumber bacaan yang bias didapat melalui buku dan
jurnal yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

3.2.2 Variabel
Menurut Arikunto (1998) variabel penelitian adalah variabel penelitian adalah
objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik perhatian suatu penelitian .
Variabel dalam penelitian ini menggunakan 2 macam variabel, yaitu variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).

1) Variabel Bebas (independent variable)

14
Variabel independen merupakan variabel stimulus atau variabel yang
mempengaruhi variabel lain. Sugiyono (1999) variabel bebas adalah variabel yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent). Adapun
yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah Promosi (X1),
persepsi kemudahan (X2).
2) Variabel Terikat (dependent variable)
Variabel dependen adalah variabel yang memberikan reaksi atau respon jika
dihubungkan dengan variabel independen atau bebas. Variabel dependen adalah
variabel yang variabilitasnya diamati dan diukur dengan menentukan pengaruh
yang disebabkan oleh variabel independen (Sugiono, 2016). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah Keputusan Penggunaan (Y).

3.2.3 Definisi Operasional Variabel


Menurut sugiyono (2015) operasional variabel adalah nilai dari obyek atau
kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dari kemudian ditarik kesimpulannya.Penelitian ini menggunakan promosi,
dan kemudahan sebagai variabel independen (X), sedangkan keputusan terhadap
minat menggunakan sebagai variabel dependen (Y).Masing-masing variabel tersebut
dapat dijelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Operasional Indikator

1. Promosi Aktivitas yang 1.Promosi Penjualan.


(X1) mengkomunikasikan keunggulan
produk dan membujuk 2.Periklanan.
pelanggan sasaran untuk
3.Tenaga Penjualan.
membelinya. (Kotler 2016).
4.Publik Relation

(Kotler 2009)

2. Persepsi Kemudahan penggunaan 1.Situs mudah dan


Kemudahan merupakan kepercayaan cepat di akses

15
(X2) seseorang dimana dalam 2. Situs mudah di
penggunaan suatu teknologi pahami
dapat dengan mudah digunakan
dan dipahami. Sikap terhadap 3. Proses transaksi
penggunaan Technology situs mudah
Acceptance Model (Davis, 1989) digunakan

4. Fitur memudahkan
komunikasi

(Davis, 2000)

3. Keputusan Menurut (Schiffman dan Kanuk 1.Sesuai kebutuhan


penggunaan 2010) keputusan adalah suatu
(Y) tindakan dari dua atau lebih 2.Mempunyai
pilihan alternatif. Seorang manfaat
konsumen yang hendak
3.Keputusan terhadap
melakukan pilihan maka ia harus
layanan yang di
memiliki pilihan alternatif.
berikan

4.Pembelian
Berulang

(Schiffman dan
Kanuk (2010)

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2011) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini,
yang menjadi populasi adalah masyarakat kota Tangerang yang sudah pernah melakukan
pembayaran menggunakan e-wallet
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2011) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila populasi dalam penelitian merupakan
populasi yang tak hingga, maka besar sampel yang digunakan dihitung dengan
menggunakan rumus Purba (2006) dalam Kharis (2011) sebagai berikut :

16
Z2
n=
4 ( moe )2

Keterangan:
n : Jumlah sampel
Z : Tingkat keyakinan dalam penentuan sampel sebesar 95% = 1,96
Moe : Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi,
ditetapkan 10%

Dengan rumus di atas, maka jumlah sampel yang dapat diambil adalah :
1,962
n=
4 ( 0,1 )2
n=96,04 ≈ 100

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus di atas, didapatkan hasil sebesar


96,04. Untuk alasan pembulatan dan mempermudah perhitungan, maka hasil tersebut
dibulatkan menjadi 100, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100
responden.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Purposive Sampling.
Menurut Sugiyono (2015), Purposive Sampling adalah teknik untuk menentukan
sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data
yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang disebarkan merupakan kuesioner berupa pernyataan atau pertanyaan.


Kuesioner yang disebarkan kepada masyarakat kota Tangerang yang sudah pernah
melakukan pembayaran menggunakan e-wallet
Data pada kuesioner penelitian ini menggunakan skala likert yang menghasilkan
data berskala ordinal. Penelitian ini menggunakan skala likert dengan lima interval yaitu
sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju. Masing - masing nilai
untuk tingkatan tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut :
Tabel 3. 2 Skor Skala Likert

17
Keterangan Nilai

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju 1


(STS)

3.5 Uji Instrumen Penelitian

3.5.1 Uji Validitas


Uji validitas digunakan untuk menguji valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Sugiyono dan Wibowo (2004)
menjelaskan, instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Untuk
menguji validitas digunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan mengkorelasi
antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.

Kriteria penilaian uji validitas adalah :

1) Jika r hitung > r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan berkolerasi
signifikan terhadap skor total (kuesioner dinyatakan valid).
2) Jika r hitung < r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak
berkorelasi signifikan terhadap skor total (kuesioner dinyatakan tidak valid).

3.5.2 Uji Reliabilitas


Uji Reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliable atau handal ketika jawaban responden terhadap pernyataan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu.

Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam


penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach, yaitu :

18
a. Apabila hasil koefisien Alpha > taraf signifikan 60% atau 6,0 maka
kuesioner tersebut reliabel
b. Apabila hasil koefisien Alpha < taraf signifikan 60% atau 0,6 maka
kuesioner tersebut tidak reliabel

Triton (2006), jika skala itu dikelompokkan ke dalam lima kelas dalam range
yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai
berikut :

1) Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel


2) Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel
3) Nilai alpha Cronbach 0,41 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel
4) Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel
5) Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliable

3.6. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau


membari gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku
secara umum. Menurut Sudjana (1996) menjelaskan bahwa fase statistika dimana hanya
melukiskan atau menganalisa kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik
kesimpulan tentang populasi atau kelompok yang lebih besar dinamakan statistik
deskriptif.

Setiap peneliti harus dapat menyajikan data yang telah diperoleh baik yang
diperoleh dengan metode wawancara, kuisioner, observasi maupun dokumentasi. Prinsip
dasar penyajian data adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti kata data yang
disajikan dapat menarik perhatian pihak lain untuk membacanya dan mudah memhami
isinya. Penyajian data yang komunikatif dapat dilakukan dengan penyajian data dibuat
berwarna, dan bila data yang disajikan cukup banyak maka perlu bervariasi
penyajiannya.

19
3.7. Uji Asumsi Klasik

3.7.1. Uji Normalitas


Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik
pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal. Pengujian normalitas dalam
penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal.
Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali,
2013).

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013).
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas. Jika distribusi data residual normal, maka
garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya
(Ghozali, 2013).

3.7.2. Uji Multikolinearitas


Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
bebas multikolinieritas atau tidak terjadi kolerasi antar variabel independen, karena
dapat mengganggu variabel dependennya. Uji multikolinieritas diukur dengan
menggunakan VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai VIF kurang dari 10, maka
gejala multikolinier tidak terjadi. Jika nilai VIF lebih besar dari 10, maka terjadi
multikolieritas.

3.7.3. Uji Heteroskedastisitas


Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya. Model regresi yang baik seharusnya adalah homoskedastisitas atau tidak
terjadi heterokedastisitas. Untuk semua pengamatan pada model regresi dimana

20
nilai signifikan t harus lebih dari 0,05, Uji heterokedastisitas ada beberapa model
diantaranya uji park, uji glejser, pola grafik regresi dan uji koefisien korelasi
spearman.

Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas yang digunakan adalah uji glejser
dan uji pola. Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara varibel
independen dengan nilai absolut residualnya. Sedangkan uji pola dilakukan
dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel tersebut dengan
residualnya. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dengan dasar analisis
sebagai berikut :

1) Jika ada pola tersebut seperti titik-titik yang ada membentuk pola tersebut
yang teratur (bergelombang menyebar kemudian menyempit) maka
mengindikasi terjadi heteroskedastisitas
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.Pengambilan keputusan ada atau tidaknya
heteroskedastisitas sebagai berikut :
a. Jika nilai sig. < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas
b. Jika nilai sig. > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas

3.8. Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini untuk menganalisis data dengan cara analisis Regresi Linear
Berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis Pengaruh Promosi, Kemudahan
terhadap Keputusan penggunan E-wallet. Dalam penelitian ini digunakan analisis
sebagai berikut:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑒

Keterangan

Y = Keputusan penggunan

a = Nilai Konstanta

21
b1 = Koefisien regresi variabel Promosi (X1)

b2 = Koefisien regresi variabel Kemudahan (X2)

X1 = Promosi

X2 = Persepsi Kemudahan

ɛ = Standar Error

3.9 Uji Hipotesis

3.9.1. Uji t
Uji parsial dengan t-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel bebas secara parsial (sebagaian dari keseluruhan) terhadap
variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial didasarkan
pada nilai probabilitas. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji parsial adalah sebagai
berikut:

1) Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima


2) Jika p-value < 0,05 maka Ha diterima

3.9.2 Uji F
Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara
simultan (bersamaan) dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan
keputusan diasarkan pada nilai probabilitas. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji
simultan adalah sebagai berikut:

1) Jika p-value > 0,05 maka Ho diterima


2) Jika p-value < 0,05 maka Ha diterima

3.10 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan koefisien yang digunakan untuk mengetahui


seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel terikat dalam penelitian. Nilai
koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. Untuk menghitung koefisien
determinasi dapat dilakukan dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi (R).

22
Apabila nilai Koefisien Determinasi (R2) mendekati angka nol (0), maka semakin lemah
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

23

Anda mungkin juga menyukai