Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di CV. Eka Surya Travel yang beralamatkan di Jl.

Bendahara No.211, Kumai Hulu, Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat,

Kalimantan Tengah 74181.

3.2. Jenis Penelitian

Jenis dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

nantinya disajikan dengan angka-angka. Dari angka yang diperoleh akan

dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Hal ini sesuai dengan pendapat

Arikunto (2006:12) yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan

penelitian yang banyak dituntut mengunakan angka, mulai dari pengumpulan

data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya.

3.3. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

3.3.1 Identifikasi Variabel

Adapun identifikasi variabel dalam penelitian ini adalah:

a) Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas atau bisa disebut variabel independen adalah tipe

variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah promosi (X1) dan

Lokasi (X2).

38
b) Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat atau variabel dependen adalah tipe variabel yang

dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian

ini yang merupakan variabel terikatnya adalah keputusan pembelian

(Y).

3.3.2 Definisi Operasional

Operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel

diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran

tersebut. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Pengertian Indikator
Penelitian
Promosi(X1) Aktivitas yang  Periklanan
mengkomunikasikan  Penjualan Personal
keunggulan produk dan  Promosi Penjualan
membujuk pelanggan  Hubungan Masyarakat
untuk membeli tiket di
CV. Eka Surya Travel
Lokasi (X2) Lokasi mengacu pada  Lokasi mudah dijangkau
berbagai aktivitas  Ketersediaan lahan
pemasaran yang berusaha parkir
memperlancar dan  Memiliki tempat yang
mempermudah cukup luas
penyampaian atau  Lingkungan sekitar yang
penyaluran barang dan nyaman
jasa dari produsen
kepada konsumen oleh
CV. Eka Surya Travel.
Keputusan Keputusan untuk  Pengenalan kebutuhan
pembelian (Y) membeli yang diambil  Pencarian informasi
oleh pembeli sebenarnya  Evaluasi alternatif
merupakan kumpulan  Keputusan pembelian

39
dari sejumlah keputusan.  Perilaku pasca
pembelian
Sumber : Peneliti, 2021

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan keterangan lainnya dalam penelitian. Adapun teknik

pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Studi Kepustakaan (library research). Studi kepustakaan digunakan untuk

mengumpulkan data sekunder. Landasan teori dan informasi yang berkaitan

dengan penelitian ini. Studi dilakukan antara lain dengan mengumpulkan

data yang bersumber dari hasil penelitian yang ada hubungannya dengan

hasil penelitian terdahulu atau jurnal sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk

mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai masalah yang sedang

dibahas.

2) Studi Lapangan (field research). Dalam penelitian ini penulis

mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara melakukan pengamatan

langsung pada instansi yang bersangkutan, baik melalui observasi,

penyebaran kuesioner kepada para karyawan, dan wawancara. Penelitian

Lapangan dilakukan dengan cara :

a. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan

jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung. Adapun jenis observasi yang peneliti gunakan untuk

40
mendapatkan data yang diperlukan guna mengetahui tujuan penelitian

ini adalah observasi aktifitas di CV. Eka Surya Travel.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan metode wawancara dalam bentuk wawancara bebas

terpimpin yaitu dalam melaksanakan wawancara peneliti membawa

pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan

ditanyakan yang selanjutnya pertanyaan tersebut diperdalam.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan jalan

memanfaatkan dokumen (bahan atau gambar-gambar penting). Adapun

dokumen-dokumen yang dimaksud adalah berupa data-data yang

diperlukan.

d. Metode Angket atau Questionnaire

Angket atau questionnaire adalah daftar pertanyaan yang

didistribusikan langsung untuk diisi dan dikembangkan atau dapat juga

dijawab dibawah pengawasan peneliti. Data angket digunakan peneliti

untuk memperoleh data yang lebih lengkap. Adapun jenis angket yang

41
digunakan adalah angket tertutup atau sudah disiapkan jawabannya

sehingga informan tinggal memilih.

3.5. Jenis dan Sumber Data

3.5.1 Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata verbal

bukan dalam bentuk angka. Yang termasuk data kualitatif dalam

penelitian ini yaitu gambaran umum obyek seperti letak geografis, data

perusahaan, dan struktur organisasi.

2) Data Kuantitatif

Data Kuantitatif adalah jenis data yang yang dapat diukur atau dihitung

secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang

dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka. Dalam hal ini data

kuantitatif yang diperlukan adalah jam kerja dan jumlah karyawan.

3.5.2 Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan dalam pengumpulan

data mencakup data primer dan data sekunder. Untuk memperoleh data-

data yang obyektif maka dilakukan metode pengumpulan data sebagai

berikut:

1) Data Primer

42
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh

peneliti langsung dari responden berupa kuesioner berisi daftar

pertanyaan yang terstruktur dan materinya berhubungan tentang

promosi dan Lokasi serta hubungannya dengan keputusan pembelian.

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung, yaitu

data tersebut diperoleh penulis dari dokumen-dokumen perusahaan dan

jurnal-jurnal yang memberikan informasi tentang promosi dan Lokasi

serta keputusan pembelian.

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Suharsimi (2006: 130), populasi adalah keseluruhan objek penelitian.

Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah data pembeli tiket selama tahun

2020 sebanyak 3346 pelanggan.

3.6.2 Sampel dan Jumlahnya

Dari jumlah populasi tersebut, akan dilakukan penarikan sampel

didasarkan bahwa dalam satu penelitian ilmiah tidak ada keharusan atau

mutlak semua populasi harus diteliti secara keseluruhan tetapi dapat

dilakukan terhadap sebagian saja dari populasi tersebut (Revkie:2006).

Untuk menentukan ukuran sampel dapat digunakan rumus Slovin

(Sevilla; 160: 1993) sebagai berikut :

N
n=
1+ Ne2

43
n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Nilai kritis (persen kelonggaran karena ketidaktelitian karena

kesalahan pengambilan sampel populasi).

Dalam penelitian ini jumlah populasi yang digunakan adalah pembeli

tiket selama tahun 2020 sebanyak 3346 pelanggan dengan batas kesalahan

yang diinginkan adalah 10%, maka dengan mengikuti perhitungan diatas

maka hasilnya adalah :

= 3346 / 1 + 3346 (0.1 x 0.1)

= 3346/1+33,46

= 3346/34,46

= 97,10, dibulatkan 97.

Dalam Penelitian ini sampel penelitian yang digunakan sebanyak 97

orang responden.

3.6.3 Teknik Sampling

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode

pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling.

Menurut Sugiyono (2001:57) teknik simple random sampling adalah

teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Jadi setiap

pengunjung yang datang diberikan kuesioner ytanpa memperhatikan jabatan

dan pekerjaannya.

3.6.4 Skala Pengukuran

44
Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Data yang digunakan untuk mengukur tanggapan

responden adalah data kuantitatif.

Dengan menggunakan sistem skor yang mempunyai bobot paling

tinggi dengan poin 5 (lima) dan yang terendah mendapatkan poin 1 (satu).

Tabel 3.2
Bobot Nilai Pernyataan Kuesioner
Kriteria Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono, 2010

3.7 Asumsi dan Hipotesis

3.7.1. Asumsi

Asumsi adalah dugaan pikiran yang dianggap benar untuk sementara,

dan asumsi tersebut bukanlah kepastian. Asumsi sering dibuat oleh

siapapun yang ingin mengetahui apa yang akan terjadi dengan

mencariannya, menanyakannya, meramalkan dan menduga-duga. Salah

satu tujuan peneliti menggunakan asumsi adalah agar peneliti dapat

berfokus pada data-data maupun informasi yang diperlukan bagi penguji.

45
Berikut adalah asumsi yang akan diajukan dalam penelitian ini:

dengan promosi yang sering dilakukan dan Lokasi yang strategis

diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian.

3.7.2. Hipotesis

Hipotesis merupakan sebuah kesimpulan yang masih berupa pekiraan

jawaban dari rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian Umar

(2008). Salah satu tujuan peneliti menggunakan hipotesa adalah agar

peneliti dapat berfokus pada data-data maupun informasi yang diperlukan

bagi penguji. Berikut adalah hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian

ini:

1) H01 : Promosi tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

Ha1 : Promosi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

2) H02 : Lokasi tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

Ha2 : Lokasi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.

3) H03 : Promosi dan Lokasi tidak memilik pengaruh secara bersama-sama

terhadap keputusan pembelian.

Ha3 : Promosi dan Lokasi memiliki pengaruh secara bersama-sama

terhadap keputusan pembelian.

3.8 Uji Kualitas Data (validitas dan reliabilitas)

3.8.1 Uji Validitas

46
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Kuesioner sebagai instrumen penelitian harus bisa mengukur apa

yang ingin diukur, sehingga harus teruji validitasnya. Apabila dari

perhitungan masing-masing butir menghasilkan p value < 5% maka dapat

disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid pada tingkat signifikansi

5% (Ghozali, 2005:131). Teknik pengujian yang sering digunakan para

peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson

(Product Momen Pearson). Analisis ini dengan cara mengkorelasikan

masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan

dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan

dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan

dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap à Valid. Jika r

hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item

pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

Pengujian validitas menggunakan metode koefisien korelasi dengan

rumus korelasi Product Moment Pearson. Instrumen dapat dikatakan valid

apabila mempunyai r hitung yang diperoleh ≥ 0,300 pada tingkat

kepercayaan 95%.

Rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson

dalam Suharsimi Arikunto (2012:2013) adalah sebagai berikut:

rxy = nΣxy – (Σx) (Σy)

√{NΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}

keterangan :

47
rxy : koefisien korelasi antara x dan y

N : Jumlah Subyek

X : Skor item

Y : Skor total yang diperoleh

∑X : Jumlah skor items

∑Y : Jumlah skor total

∑X2: Jumlah kuadrat skor item

∑Y2: Jumlah kuadrat skor total

Kesesuaian Lokasi rxy diperoleh dari perhitungan dengan

menggunakan rumus diatas dikonsultasikan dengan tabel Lokasi regresi

moment dengan korelasi Lokasi rxy lebih besar atau sama dengan regresi

tabel, maka butir instrumen tersebut valid dan jika rxy lebih kecil dari

regresi tabel maka butir instrumen tersebut tidak valid.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini merupakan bentuk uji kualitas yang menunjukkan

stabilitas dan konsistensi dari instrument untuk mengukur variabel

(Sugiyono, 2012). Nilai standar yang menjadi batas untuk menilai atau

menguji apakah setiap variabel dipercaya, akurat dan handal digunakan

formula Alpha Cronbach. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

apabila jawaban responden atas pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu. Menurut Nunnaly dalam Gouzali (2002) instrument

dinyatakan reliabel apabila nilai alpha cronbanch ≥ 0,60, jika cronbanch

alpha < 0,60 maka dikatakan tidak reliabel.

48
Pengujian reliabilitas yang digunakan untuk mengukur masing-masing

variabel indikator, yang memiliki angka koefisien lebih besar dari 0,600.

Oleh karena itu, instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data

dinyatakan reliabel pada taraf kepercayaan 95%.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

tekhnik Formula Alpha Cronbach

Rumus :

k ∑ S2 j
α=
k−1 (
1− 2
S x )
Keterangan :

α = koefisien reliabilitas alpha

k = jumlah item

Sj = varians responden untuk item I

Sx = jumlah varians skor total

Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000: 312) yang

membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :

Jika alpha atau r hitung:

1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik

2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima

3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Analisis Regresi Linier Berganda

49
Menurut Sugiyono (2014:277) bahwa: “Analisis regresi linier

berganda bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya)

variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen

sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi

analisis regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel

independennya minimal 2 (dua)”.

Menurut Sugiyono (2014:277) persamaan regresi linier berganda

yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

Y = a+ b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Keputusan pembelian

a = koefisien konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

X1 = Promosi

X2 = Lokasi

e = Error, variabel gangguan

3.9.2 Koefisien Korelasi (R)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau

lebih variabel independen (X1, X2,…Xn) terhadap variabel dependen (Y)

secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang

terjadi antara variabel independen (X1, X2,……Xn) secara serentak

terhadap variabel dependen (Y). nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai

semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat,

50
sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin

lemah.

Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi

koefisien korelasi sebagai berikut:

0,00 - 0,199 = sangat rendah

0,20 - 0,399 = rendah

0,40 - 0,599 = sedang

0,60 - 0,799 = kuat

0,80 - 1,000 = sangat kuat

Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi

antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1.

Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan

arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka

kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X

tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien

korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik.

Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi

rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi

mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel.

Rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson

dalam Arikunto (2002:146) yang umum digunakan untuk menghitung

koefisien korelasi sebagai berikut:

rxy = nΣxy – (Σx) (Σy)

51
√{nΣx² – (Σx)²} {nΣy2 – (Σy)2}

keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara x dan y rxy

N : Jumlah Subyek

X : Skor item

Y : Skor total

∑X : Jumlah skor items

∑Y : Jumlah skor total

∑X2 : Jumlah kuadrat skor item

∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total

Kesesuaian Lokasi rxy diperoleh dari perhitungan dengan

menggunakan rumus diatas dikonsultasikan dengan tabel Lokasi regresi

moment dengan korelasi Lokasi rxy lebih besar atau sama dengan regresi

tabel, maka butir instrumen tersebut valid dan jika rxy lebih kecil dari

regresi tabel maka butir instrumen tersebut tidak valid.

3.9.3 Koefisien Determinasi (KD)

Koefisien determinasi merupakan ukuran untuk mengetahui

kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data

sampel. Apabila nilai koefisien korelasi sudah diketahui, maka untuk

mendapatkan koefisien determinasi dapat diperoleh dengan

mengkuadratkannya. Besarnya koefisien determinasi dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

KD= r2 X 100%

52
Keterangan:

KD : Koefisien Determinasi

r2 : Nilai koefisien korelasi

Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah:

a) Jika Kd mendeteksi nol (0), maka pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent lemah.

b) Jika Kd mendeteksi satu (1), maka pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent kuat.

3.9.4 Uji Parsial (t)

Untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara

parsial atau untuk mengetahui variabel mana yang lebih mempengaruhi

keputusan pembelian digunakan uji-t (t-test).

Menurut Sugiyono (2014:250), menggunakan rumus:

t= r√ (𝑛 − 2)

√ 1 − 𝑟2

Keterangan:

t = Distribusi t

r = Koefisien korelasi parsial

r2 = Koefisien determinasi

n = jumlah data

(t-test) hasil perhitungan ini selanjutnya dibandingkan dengan t tabel dengan

menggunakan tingkat kesalahan 0,05.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

53
a. Jika thitung > ttabel pada promosi95% (α = 0,05), maka terbukti bahwa

variabel promosidan Lokasi secara parsial mempengaruhi keputusan

pembelian.

b. Jika thitung < ttabel pada tingkat promosi95% (α = 0,05), maka terbukti

bahwa variabel promosidan Lokasi secara parsial tidak mempengaruhi

keputusan pembelian.

3.9.5 Uji Simultan (F)

Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen yang terdapat di dalam model secara bersama-sama (simultan)

terhadap variabel dependen.

Menurut Sugiyono (2014:257) dirumuskan sebagai berikut:

R2/k
𝐹=
(1− 𝑅2)/(n− k −1)
Dimana :

F = Diperoleh dari tabel distribusi

k = jumlah variabel independen

R2 = Koefisien determinasi ganda

n = jumlah sampel

F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan Ftabel yang diperoleh

dengan menggunakan tingkat resiko atau signifikan sebesar 5% atau 0,05

atau dengan degree freedom= k (n-k-1) dengan kriteria sebagai berikut:

54
a. Jika probabilitas tingkat kesalahan Fhitung < Ftabel maka H0 ditolak dan Ha

diterima, artinya bahwa variabel bebas secara bersama-sama mempunyai

pengaruh terhadap variabel terikat.

b. Jika probabilitas tingkat kesalahan Fhitung > Ftabel maka H0 diterima dan

Ha ditolak, artinya bahwa variabel bebas secara bersama-sama tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

Dalam ilmu-ilmu sosial tingkat signifikan 0,05 sudah lazim digunakan

karena dianggap cukup tepat untuk mewakili hubungan antar-variabel yang

diteliti.

55

Anda mungkin juga menyukai