Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang


dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta
dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, dan mengendalikan
keadaan. Melalui metode yang tepat, peneliti tidak hanya dapat melihat fakta
sebagai kenyataan, tetapi juga mampu memperkirakan hal-hal yang mungkin
terjadi dan antisipasi melalui fakta tersebut (Syamsuddin AR: 2011).
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif yang akan dilakukan pada PT. Nicosa Sejahtera,
Lampunng Timur.
Penelitian deskriptif kualitatif adalah menguraikan pendapat
responden apa adanya sesuai dengan pertanyaan penelitian, kemudian
dianalisis dengan kata-kata yang melatarbelakangi responden berperilaku
seperti itu, direduksi, ditriangulasi, disimpulkan, dan diverifikasi. Penelitian
kualitatif dilakukan dalam kondisi alamiah. Data penelitian kualitatif
merupakan instrumen kunci. Oleh sebab itu, peneliti harus memiliki wawasan
yang luas untuk dapat mengajukan pertanyaan, menganalisis, dan
mengkostruksi objek penelitian (Nur Ahmadi: 2016).
Sanusi (2011:13) mendefinisikan desain penelitian deskriptif adalah
desai penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara
sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek
penelitian.
Mengacu pada teori penelitian kualitatif di atas, maka data-data
penelitian yang terkumpul nantinya adalah berupa kata-kata dan gambar,
tidak terlalu menekankan pada angka dan penghitungan.
B. Data dan Sumber Data
Menurut Sugiyono (2019:137) ada dua macam sumber dalam
pengambilan data, yaitu:
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh menggunakan pengamatan secara
lamgsung pada perusahaan serta melakukan wawancara secara
langsung dengan pihak pimpinan dan sejumlah personil yan ada kaitanya
dengan penelitian ini.

27
34

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan


dokumen-dokumen serta arsip perusahaan yang ada kaitannya dengan
penulisan ini.
Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber
data pertama di lokasi penelitian atau obyek penelitian (Sugiyono, 2019:27).
Berdasarkan pendapat di atas, peneliti akan mengambil sumber data
primer melalui wawancara dengan pimpinan PT. Nicosa Sejahtera dan
beberapa karyawan penanggung jawab persediaan barang dan penerimaan
kas. Sumber data sekunder penulis peroleh dari website perusahaan serta
dokumen-dokumen perusahaan terkait penelitan.
C. Prosedur Pengumpulan
Prosedur pengumpulan data yang akan dilakukan oleh peneliti adalah:
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan melihat dan
mengamati dokumen, arsip, berkas dan catatan-catatan yang ada di PT.
Nicosa Sejahtera.
2. Observasi Langsung
Tujuan observasi ini adalah untuk memperoleh tambahan data yang
mendukung penelitian seperti mengetahui tahap atau langkah penjualan dan
penerimaan kas di PT.Nicosa Sejahtera, Lampung Timur, Lampung.
3. Wawancara
Lexy. J. Moeloeng (2012:186) mengatakan bahwa wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua
pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan.
Dalam hal ini, peneliti harus memiliki konsep yang jelas mengenai hal
yang dibutuhkan , kerangka wawancara, berupa daftar pertanyaan, dan
daftar check harus tertuang dalam rencana wawancara. Wawancara
digunakan untuk mewawancarai pimpinan dan karyawan PT. Nicosa
Sejahtera, Lamtim sehingga memudahkan memperoleh informasi utuk
melengkapi data penelitian.
D. Analisis Data
Analisis data mendiskripsikan data yang diperoleh dari sumber data
tersebut yang bertujuan untuk menggambarkan secara subyektif tentang
35

efektifitas struktur pengendalian internal pada sistem penerimaan kas dan


ketersediaan barang yang ada di PT Nicosa Sejahtera.
Menurut Sugiyono (2019), analisis data dalam penelitian kualitatif
dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti
sudah melakukan analisis terhadap jawaban narasumber. Apabila jawaban
narasumber setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan
melanjutkan petanyaan lagi, sampai pada tahap tertentu diperoleh data yang
dianggap kredibel.
Analisis data model Miles and Huberman (Sugiyono: 2019), ada 3
langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan, dan verifikasi data.
1. Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dengan observasi,
wawancara mendalam dan dokumentasi atau gabungan ketiganya,
pengumpulan data dilakukan berhari-hari, atau mungkkn berbulan-bulan,
hingga data yang diperoleh akan banyak. Padatahap awal penelitian, peneliti
melakukan pengamatan dan penjelajahan secara umum objek yang akan
diteliti.
2. Reduksi Data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Sehingga
data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data. Data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan.
3. Penyajian Data
Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya dalam analisis data
ini adalah penyajian data. Hal yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif. Penyajian data akan memudahkan untuk memahami apa yang
terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tersebut.
4. Verifikasi Data dan Kesimpulan
36

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan


kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena
masalah dan rumusan masalah bersifat sementara dan akan berkembang
setelah peneliti berada di lapangan. Kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
E. Pengeceken Keabsahan Temuan
Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian
yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk
menguji data yang diperoleh. Menurut Sugiyono (2019) dalam penelitian
kualitatif ini memakai beberapa teknik yaitu:
1. Kepercayaan (Credibility)
Kreadibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan data yang
berhasil dikumpulkan sesuai dengan sebenarnya. Ada beberapa teknik
untuk mencapai kreadibilitas ialah teknik: perpanjang pengamatan,
peningkatan ketekunan dalam penilitian, triangulasi, diskusi dengan
teman sejawat, dan member-check.
2. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan
memanfaatkan berbagai sumber di luar data sebagai bahan
perbandingan. kemudian dilakukan cross check agar hasil penelitian
dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan dua triangulasi yaitu triangulasi sumber data dan
triangulasi metode. Hal tersebut sesuai dengan saran dari Faisal dalam
Sugiyono (2019: 273-275) bahwa untuk mencapai standar kreadibiltas
hasil penelitian setidak-tidaknya menggunakan triangulasi sumber data
dan trangulasi metode.
3. Memperpanjang Pengamatan
Dengan memperpanjang pengamatan berarti peneliti kembali ke
lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data
yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan cara ini berarti
hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terjalin, semakin
37

akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai


sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan.
Dalam perpanjangan pengamatan ini, peneliti melakukan
penggalian data secara lebih mendalam supaya data yang diperoleh
menjadi lebih konkrit dan valid. peneliti datang ke lokasi penelitian
walaupun peneliti sudah memperoleh data yang cukup untuk dianalisis,
bahkan ketika analisis data, peneliti melakukan corssceheck di lokasi
penelitian (Sugiyono: 2019:276).
4. Menggunakan Bahan Referensi
Menggunakan bahan referensi maksudnya adalah adanya alat
pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.
Seperti, data hasil wawancara yang didukung atau dapat dibuktikan
dengan adanya rekaman wawancara. Begitu juga dengan interaksi
dengan narasumber dapat dibuktikan denga foto-foto. Maka dari itu,
kamera, alat perekam, handycam dan sejenisnya amat dibutuhkan dalam
penelitian kualitatif.
Sugiyono (2019: 375) mengatakan bahwa dalam laporan
penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi
dengan foto-foto atau dokumen autentik, sehingga menjadi lebih dapat
dipercaya.
5. Kebergantungan (dependability)
Kriteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya
kemungkinan kesalahan dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan
data sehingga data dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Kesalahan sering dilakukan oleh peneliti karena disebabkan oleh
berbagai faktor. Seperti keterbatasan pengalaman, keterbatasan waktu,
keterbatasan pengetahuan, dan wawasan. Cara untuk menatapkan
bahwa proses penelitian dapat dipertanggungjawabkan melalui audit
dipendability oleh auditor independent yakni dosen pembimbing peneliti.
6. Kepastian (Conformability)
Kriteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang dilakukan
dengan cara mengecek data dan informasi serta interpretasi hasil
penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan audit.
38

F. Tahap-Tahap Penelitian
Berdasarkan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2019:245), penelitian
ini akan menggunakan tiga tahap penelitian yakni: tahap pra-lapangan, tahap
pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Berikut ini adalah
penjabarannya:
1) Tahap Pra-Lapangan
Tahap ini adalah tahap persiapan yang dimulai dari mengurus izin
penelitian, penyusunan proposal, seminar proposal, revisi, dan proposal.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti memahami fenomena yang terjadi di lapangan
untuk direkam sebagai data penelitian. Peneliti terlibat langsung dalam
penelitian karena ini adalah penelitian kualitatif sehingga peneliti sebagai
pengumpul data langsung.
3) Tahap Analisis Data
Ketekunan dalam observasi dan wawancara amat sangat dibutuhkan
pada tahap ini untuk mendapatkan data tentang hal yang dibutuhkan dalam
penelitian, seperti: pengecekan keabsahan data menggunakan tiga
triangulasi yaitu triangulasi sumber data, Metode, dan waktu.
Data-data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan indikator
Internal Control Questionnaire (ICQ) pengendalian seperti tabel berkut ini:
Sistem Pengendalian Internal
1. Penerimaan Kas
No Komponen Indikator
1. Lingkungan 1. Pemisahan tugas antara individu
Pengendalian penerimaan kas, mencatat
pembukuan kas dan penyimpanan
2. Pemisahan fungsi penjualan dan
penerimaan
3. Struktur organisasi bagian
penerimaan kas
2. Penilaian Resiko 1. Dokumen transaksi
2. Formulir penjualan tunai
3. Penggunaan nomor urut dalam
pencatatan penjualan dan
penerimaan kas
39

4. Otorisasi bukti penerimaan kas


3. Aktifitas Pengendalian 1. Penyetoran Penerimaan ke bank
2. Penghitungan Kas
3. Menghindari Kecurangan
4. Menghindari double job
4. Informasi dan 1. Transaksi sesuai dengan asersi
Komunikasi (kelengkapan)
2. Komunikasi antar karyawan divisi
5. Pengawasan 1. Kelengkapan dan keabsahan
2. Adanya sanksi
3. Pengevaluasian
4. Dewan komisaris atau panitia audit
Sumber: A. W. Tunggal: 2013

2. Persediaan Dagang
NO. Komponen Indikator
1. Lingkungan Pengendalian 1. Integritas dan nilai etika
2. Komitmen terhadap kompetensi
3.Filosofi dan gaya operasi
manajemen
4. struktur organisasi
5.Pemberian wewenang dan
tanggung jawab
6. Kebijakan dan praktik sumber
daya manusia
2. Penilaian Resiko 1.Perubahan dalam lingkungan
operasi
2. Personil baru
3. Sistem informasi yang diperbarui
atau diperbaiki
4. Teknologi baru
5. Lini produk atau aktivitas baru
3. Aktifitas Pengendalian 1. Pengelolaan informasi
2. Pengendalian fisik
40

3. Adanya pemisahan tugas


4. Informasi dan Komunikasi 1. Transaksi sesuai dengan asersi
(kelengkapan)
2. Komunikasi antar karyawan divisi
5. Pengawasan 1. Kelengkapan dan keabsahan
2. Adanya sanksi
3. Pengevaluasian
4. Dewan komisaris atau panitia
audit
Sumber: A. W. Tunggal: 2013

Pengujian Analisis data kuesioner dilakukan dengan 4 langkah


sebagai berikut:
1. Jawaban dari setiap responden akan dipisahkan sesuai kategori
jawaban yang diberikan, yaitu Ya (Y) dan Tidak (T).
2. Seluruh jawaban yang diperoleh sesuai dengan kategori akan
dijumlahkan.
3. Seluruh jawaban dengan kategori Ya (Y) akan dibandingkan
dengan total jawaban kuesioner.
4. Menilai tingkat keefektifan pengendalian internal dengan hasil
berupa persentase yang dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:

Persentase :
∑ JawabanYa X 100 %
∑ Jawaban kuesioner
Berdasarkan ketentuan yang dikemukakan oleh A. Black, James, and
J. C. Dean (2009) menyebutkan klasifikasi penilaian sebagai berikut:
Skor 0% - 25% dikategorikan bahwa pengendalian internal atas
Ketersediaan barang dan penerimaan kas tidak efektif.
Skor 25% - 50% dikategorikan bahwa pengendalian internal atas
Ketersediaan barang dan penerimaan kas kurang efektif.
Skor 51% - 75% dikategorikan bahwa pengendalian internal atas
ketersedian barang dan penerimaan kas efektif.
Skor 76% - 100% dikategorikan bahwa pengendalian internal atas
Ketersediaan barang dan penerimaan kas sangat efektif.
4) Tahap Penyelesaian
41

Pada tahap ini merupakan tahap akhir dalam sebuah penelitian. Data
yang sudah diolah disusun, disimpulkan, divertifikasi, kemudian disajikan
dalam bentuk penulisan laporan penelitian. Lebih lanjut, peneliti melakukan
pengecekan, agar hasil penelitian mendapat kepercayaan dari informan dan
benar-benar valid. Langkah terakhir adalah penulisan laporan penelitian yang
mengacu pada peraturan penulisan karya ilmiah yang berlaku di Universitas
Muhammadiyah Metro pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Anda mungkin juga menyukai