Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang

dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab

rumusan masalah dan tujuan penelitian. Metodologi juga merupakan

analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan

suatu penyelidikan yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki

suatu masalah tertentu yang memerlukan jawaban. (Sugiyono, 2013: 2),

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal

tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara

ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. (Darmadi, 2013: 153), Metode

penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan

pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Berdasarkan

pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah

suatu cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu.

19
20

B. Waktu dan Tempat Penelitian

A. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan selama dua belas bulan ketika masa

proyek laut berlangsung, Yaitu mulai pada tanggal 05 Agustus 2017

sampai dengan tanggal 10 Agustus 2018.

B. Tempat penelitian

Adapun tempat penelitian dilaksanakan sebagai berikut:

Nama kapal : B.STAR

Call sign : V7VL3

Pemilik : Star Marine Holdings co., Ltd

Bendera : MARSHALL ISLANDS

Ship's Class : KR

IMO Number : 9381639

Builder : Qingdao Hyundai Shipbuilding Co.,Ltd

C. Sumber Data

Sumber data adalah tempat data diperoleh dengan menggunakan

metode tertentu baik berupa manusia, artefak, ataupun dokumen-dokumen.

(Moleong, 2001: 112), pencatatan sumber data melalui wawancara atau

pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat, mendengar,


21

dan bertanya. Pada penelitian kualitatif, kegiatan-kegiatan ini dilakukan

secara sadar, terarah dan senantiasa bertujuan memperoleh suatu informasi

yang diperlukan.

Berbagai sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini

sebagai berikut. (Moleong, 2001: 112),

1. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari

lapangan penelitian, yaitu hasil observasi langsung terhadap proses kinerja

harian dalam melakukan perawatan kapal. (Purwanto dan Sulistyastuti,

2007: 20), Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa data

primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini

tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun file-file. Data ini harus

dicari melaui narasumber atau didalam istilah teknisnya responden, yaitu

orang yang dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan informasi

ataupun data, dalam hal ini adalah kapten dan para Mualim.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh pihak lain. Data sekunder yang diperoleh

peneliti melalui buku-buku referensi, buku-buku pelajaran dan buku lain

yang berhubungan dengan materi yang dibahas dalam skripsi ini.

(Purwanto dan Sulistyastuti, 2007: 20), Berdasarkan definisi diatas dapat

disimpulkan bahwa data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber
22

tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip

resmi.

D. Metode Pengumpulan Data

Menurut Ridwan (2003 : 51), Metode pengumpulan data

merupakan tekhnik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

pengumpulan data. Penngumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh

bahan-bahan yang relevan,akurat dan nyata. Untuk memperoleh data-data

tersebut antara lain wawancara, observasi dan kepustakaan. Masing-

masing data memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Karena

itu lebih baik mempergunakan suatu pengumpulan data lebih dari satu.

Sehingga dapat saling melengkapi satu sama lain. Penulis menggunakan

metode dibawah ini untuk memperoleh informasi yang diperlukan, yaitu :

A. Observasi

Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara

terjun langsung ke lapangan untuk mengamati sesuatu hal yang

dijadikan sebagai obyek Observasi penelitian. Dengan melakukan

observasi penulis dapat mengambil keuntungan yaitu dengan cara

pengamatan data secara langsung mengenai perilaku tipikal dari objek

dapat dicatat segera, dan tidak menggantungkan data dari ingatan

seseorang, serta selain itu data menjadi lebih objektif, terpercaya dan

dapat dipertanggung-jawabkan (Nasir, 2008). Dengan menggunakan

metode observasi akan membantu peneliti dalam menjelaskan suatu


23

permasalahan yang peneliti hadapi, selama melaksanakan penilitian di

kapal MT B.STAR selama dua belas bulan lebih lima hari terhitung

mulai dari tanggal 05 Agustus 2017 sampai tanggal10 Agustus 2018.

B. Kuisioner

Dalam menilai situasi dan kondisi semua variabel yang

mempengaruhi proses bongkar muat agar dalam kondisi optimal, maka

diperlukan riset dengan pengumpulan data menggunakan kuisioner.

Tujuan yang didapat dari hasil kuisioner ini adalah:

a. Menganalisis dan mengklasifikasikan secara kuantitatif faktor

internal dan eksternal yang mempengaruhi suatu proses

b. Menganalisis faktor pendorong (key success factor),

memetakannya, dan mendefinisakan strategi berdasarkan pemetaan

tersebut

c. Melihat berbagai alternatif kebijakan yang mungkin dilakukan

berdasarkan peluang dan ancaman ke depan berikut alternatif

solusinya.

d. Hasil dari kuisioner ini adalah angka. Setiap pertanyaan yang

dijawab oleh responden dalam bentuk skala akan dihitung,

sehingga diperoleh sebuah angka tertentu. Dengan rata-rata, kita

akan mendapatkan rincian faktor–faktor internal dan eksternal.

Setelah itu kita akan mengetahui kuadran hasil pengolahan dengan

menghitung jumlah setiap faktor yang telah dikalikan dengan

tingkat urgensinya. Kuadran inilah yang berfungsi sebagai peta


24

strategi. Berdasrkan pemetaan ini, kita dapat menentukan rumusan

prioritas strategi yang selanjutnya akan diformulasikan.

C. Metode Dokumentasi

Menggunakan teknik dokumentasi ini adalah suatu teknik atau cara

pengumpulan data yang ditempuh dengan cara mengambil gambar selama

kegiatan berlangsung. Dari pengambilan tersebut, kita dapat melihat

dokumen foto atau gambar, membaca dan menelaah dokumen-dokumen

yang relevan dengan permasalahan yang diangkat. Dalam studi

dokumentasi ini diperoleh data-data yang dapat menunjang teknik

pengumpulan data observasi dan wawancara.

Menurut Mulyana (2008:195) sebagian penelitian dapat dilakukan

dengan mengandalkan studi dokumenter saja, bila data dalam dokumen-

dokumen yang ada dianggap lengkap. Dokumen-dokumen ini dapat

mengungkapkan bagaimana subjek mendefinisikan dirinya sendiri,

lingkungan, dan situasi yang dihadapinya pada suatu saat, dan bagaimana

kaitan antara definisi diri tersebut dalam hubungan dengan orang–orang di

sekelilingnya dengan tindakan–tindakannya.

D. Metode Studi Pustaka

Metode kepusatakaan digunakan dengan maksud untuk

mendapatkan atau mengumpulkan data dengan jalan mempelajari buku-

buku yang berkaitan dengan pokok masalah yang diteliti, selain itu juga
25

sebagai pelengkap data apabila terdapat kesulitan dalam pemecahan-

pemecahan masalah dalam penelitian yang berhubungan dengan materi

penulisan skripsi ini. Teknik studi pustaka merupakan bagian yang relevan

dalam penyusunan skripsi ini.

E. Wawancara

Pengertian wawancara sebagai berikut: Wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti akan melaksanakan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit atau kecil. Di dalam usaha untuk

melakukan wawancara ini segala sesuatu tentang manajemen kerja

disajikan kemudian dibicarakan untuk mencari pemecahannya. Masalah

yang dijawab dan disampaikan oleh responden tidak disediakan

jawaban oleh peneliti, Sehingga responden dapat secara bebas dan

terbuka luas untuk menjawab sesuai pendapat, Pandangan dan

pengetahuan masalah-masalah tersebut dapat berupa suatu jenis,

Kondisi maupun berupa suatu data-data yang tidak normal kemudian

disusun secara sistimatika penyusunan ini dimaksudkan agar

pemecahan–pemecahan masalah yang dapat diwawancara akan saling

berhubungan dan mendukung satu sama lain serta tidak keluar dari

masalah yang disajikan. (Sugiyono, 2010: 194),

E. Teknik Analisis Data


26

Analisis data didefinisikan sebagai proses yang merinci usaha

secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide)

seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan

bantuan pada tema dan hipotesis itu. Metode yang digunakan untuk

menganalisa data yang dalam skripsi ini memaparkan metode kualitatif,

dimana dalam penulisan skripsi ini memaparkan semua kejadian atau

peristiwa yang terjadi dikapal yang berhubungan dengan permasalahan

yang dibahas dalam skripsi ini. Pengamatan dan pandangan terhadap data

yang ada mulai dari pokok permasalahan yang terjadi, membaca kumpulan

data, dikaji berdasarkan teori-teori yang dapat memberikan pemecahan

masalah yang terbaik sehingga permasalahan yang timbul dapat

terselesaikan dengan solusinya. (Moleong, 2004: 103). Prinsip pokok

teknik analisis kualitatif ialah mengolah dan menganalisis data-data yang

terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur, terstruktur, dan

mempunyai makna. Dalam hal ini setelah seluruh data dari hasil penelitian

diperoleh, dilaksanakan teknik analisa data. (Sarwono, 2006: 239)

Penggunaan metode penelitian mempermudah dalam menjelaskan

dan pencarian solusi dalam suatu masalah yang dihadapi. Dalam penulisan

skripsi ini, penulis menggunakan dua macam metode analisa data sebagai

berikut yaitu:

1. Fishbone Analysis

Diagram Fishbone adalah salah satu metode yang digunakan

dalam meningkatkan kualitas. Sering juga diagram ini disebut dengan


27

diagram Sebab-Akibat atau cause effect diagram yang menggunakan data

verbal (non-numerical) atau data kualitatif. Dikatakan diagram fishbone

(tulang ikan) karena memang berbentuk mirip dengan tulang ikan yang

moncong kepalanya menghadap kekanan. Diagram ini akan menunjukan

sebuah dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai

penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan sebagai moncong kepala.

Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan

permasalahannya. Dalam hal melakukan Fishbone Analysis, ada beberapa

tahapan yang harus dilakukan, yakni :

a. Menyiapkan sesi analisa tulang ikan.

b. Mengidentifikasi akibat atau masalah.

c. Mengidentifikasi berbagai kategori sebab utama.

d. Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran.

e. Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama.

f. Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling mungkin.

Dikatakan diagram cause and effect (sebab dan akibat) karena

diagram tersebut menunjukan hubungan antara sebab dan akibat.

Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal, diagram sebab-akibat

dipergunakan untuk menunjukan faktor-faktor penyebab (sebab) dan

karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor

penyebab itu.
28

Kemudian peneliti mencari solusi dari permasalahan yang peneliti

hadapi dan beberapa faktor yang menjadi penyebab permasalahan dengan

cara membuat fishbone diagram sebagai berikut

management nature
(managemen) (alam)

Kurangnya Cuaca buruk


koordinasi yang
dilakukan

MT. B.STAR
mengalami
tubrukan dengan
MT. AT LUCKY saat
akan sandar ship
to ship

Prosedur tidak diikuti Sumber daya manusia


dengan baik yang kurang

procedure
(prosedur)
man
(manusia)

Gambar 3.1 Fishbone Analysis

a. Fungsi Diagram Fishbone


29

Fungsi dasar diagram fishbone (tulang ikan) adalah untuk

mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin

timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar

penyebabnya. Sering dijumpai orang mengatakan “penyebab yang

mungkin” dan dalam kebanyakan kasus harus menguji apakah penyebab

untuk hipotesa adalah nyata, dan apakah memperbesar atau

menguranginya akan memberikan hasil yang diinginkan. Pendekatan yang

digunakan untuk menjabarkan pada metode fishbone analysis adalah:

1) Manusia

2) Alam

3) Manajemen

4) Prosedur

b. Keuntungan diagram fishbone

1) Diagram fishbone menyediakan sebuah struktur kelompok-kelompok

diskusi disekitar potensi (aktual) penyebab lahirnya kebutuhan

(masalah). Keuntungan yang diperoleh dengan dibuatnya diagram

fishbone adalah diagram ini memungkinkan lahirnya analisis yang

peka sehingga terhindar dari pengamatan yang tidak perlu terhadap

kemungkinan-kemungkinan akar masalah yang harus diselesaikan.

2) Teknik fishbone ini mudah untuk diimplementasikan dan menciptakan

kemudahan untuk memahami representasi penyebab masalah (lahirnya

kebutuhan) secara visual,bahkan hingga kepada kategori-kategori

penyebab, dan apa yang harus diselesaikan.


30

3) Dengan menggunakan fishbone diagram didalam sebuah gambaran

yang besar kita masih bisa fokus terhadap kemungkinan penyebab

lainnya kebutuhan (masalah) atau fokus kepada faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi lahirnya suatu kebutuhan (masalah).

Bahkan setelah dipetakan dengan jelas bagaimana kondisi kebutuhan

(masalah), fishbone diagram tetap akan memperlihatkan are of weakness

(tempat yang masih kurang), yang sekalinya area tersebut ditujukan,akan

sangat mungkin (menarik pihak-pihak lain) melakukan revisi-revisi dan

membentuk diagram baru sehingga kesulitan-kesulitan lanjutan yang

mungkin muncul akan dapat diantisipasi.

2. SWOT analisis

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi dalam pencapaian suatu hasil yang

optimal. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (strenghts) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan

dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan menghindari ancaman

(threads). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan

demikian, perencanaan strategi harus menganalisis faktor–faktor strategis

dari suatu objek (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam

kondisi yang ada. Hal ini disebut analisis situasi. Model yang paling

populer untuk analisis ini adalah analisis SWOT.


31

Data–data yang telah diperoleh kemudian dapat dimasukan dalam

analisis lebih lanjut dengan menggunakan internal strategic factors

analysis summary (IFAS) dan external strategic factors analysis summary

(EFAS). Dari analisis tersebut kemudian dijadikan acuan dalam

melakukan analisis strength, weakness, opportunities dan threads (SWOT)

1. Internal strategic factors analysis summary (IFAS)

Berikut ini merupakan faktor – faktor internal yang mempunyai

pengaruh dalam pembentukan kekuatan (strength) dan kelemahan

(weakness). IFAS mempunyai beberapa tahapan dalam penyusunannya di

suatu penelitian, yaitu:

a. Tentukan faktor – faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

persiapan ruang muatan dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing – masing faktor tersebut dengan skala mulai

dari 0,0 (tidak penting) hingga dengan 1,0 (paling penting)

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing faktor

dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai

dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap

kondisi suatu objek yang bersangkutan. Variabel yang bersifat

positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai

mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik dengan

membandingkannya dengan nilai rata–rata dari pesaing yang

lainnya. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, berlaku pula

sebaliknya, yaitu mempunyai nilai paling kecil mendekati nol


32

untuk sesuatu yang ditemukan kondisi saat ini dari faktor tersebut

yang masih jauh sekali dari kata baik. Contohnya, jika kelemahan

suatu objek besar sekali dibandingkan dengan rata–rata yang

lainnya, maka nilainya adalah 1. Sedangkan jika kelemahan suatu

objek dibawah rata–rata yang lainnya, maka nilainya adalah 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa

skor pembobotan untuk masing–masing faktor yang nilainya

bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor)

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan

mengapa faktor–faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor

pembobotannya dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4 ), untuk memperoleh

total skor pembobotan bagi suatu objek yang bersangkutan. Nilai

total ini menunjukan bagaimana suatu objek tertentu bereaksi

terhadap faktor–faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat

digunakan untuk membandingkan suatu objek tertentu dengan

objek yang lain dalam suatu hal yang sama

Table 3.1 Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS)

Faktor Bobot
strategi Bobot Rating X Keterangan
Internal Rating

Kekuatan X X X X
33

Jumlah X X X X

Kelemahan X X X X

Jumlah X X X X

Total X X X X

2. External Strategic Factors Analysis Summary

Ini adalah faktor–faktor eksternal yang mempunyai pengaruh

terhadap kesempatan (opportunities) dan ancaman (threads). Tahanpan

penyusunan EFAS yaitu:

a. Susunlah dalam kolom 1 (3 sampai 5 peluang dan ancaman)

b. Berilah bobt masing – masing factor dalam kolom 2, mulai dari 1,0

(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting. Faktor–faktor

tersebut kemungkinan dapt memberikan dampak pada faktor

strategis

c. Hitunglah rating (dalam kolom 3) untuk masing–masing faktor di

dalam EFAS dengan memberikan skala penilaian mulai dari nilai 4

(outstanding) sampai nilai 1 (poor) berdasarkan pengaruh yang

terdapat di dalam faktor tersebut terhadap kondisi suatu objek yang

bersangkutan. Pemberian nilai dari rating untuk faktor dan peluang

mempunyai sifat yang positif (peluang yang semakin besar diberi

rating +4, tetapi jika peluangnya semakin kecil maka diberi rating

+1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misal,


34

jika nilai ancaman sangat besar, ratingnya akan bernilai 1.

Sebaliknya jika ancamannya sedikit maka ratingnya bernilai 4.

d. Kalikan bobot yang terdapat pada kolom 2 dengan rating pada

kolom 3, untuk memperoleh hasil faktor pada kolom 4. Hasil yang

akan didapat akan bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) yang

merupakan nilai terbesar sampai dengan 1,0 (poor) yang

merupakan nilai terkecil.

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan

tambahan mengapa faktor–faktor tertentu dipilih dan bagaimana

skor pembobotannya dihitung

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4). Nilai total ini

menunjukan bagaimana suatu objek tertentu bereaksi terhadap

faktor–faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan

untuk menganalisis terjadinya tubrukan.

Table 3.2 External Strategic Factors Analysis Summary (EFAS)

Faktor Bobot
strategi Bobot Rating X Keterangan
External Rating

Kekuatan X X X X

Jumlah X X X X

Kelemahan X X X X

Jumlah X X X X
35

total X X X X

3. Matriks SWOT

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor–faktor strategis suatu

objek adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara

jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi suatu objek

dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan internal yang

dimilikinya.

Tabel 3.3 Matriks SWOT

STRENGHT (S) WEAKNESS (W)


IFAS Tentukan 3-5 Tentukan 3-5
faktor-faktor faktor-faktor
kekuatan internal kelemahan internal
EFAS
OPPORTUNITIES STRATEGI SO STRATEGI WO
(O)
Strategi yang Strategi yang
Tentukan 3-5 faktor- menggunakan meminimalkan
faktor peluang kekuatan untuk kelemahan dengan
eksternal memanfaatkan memanfaatkan
peluang peluang
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Tentukan 3-5 faktor- Strategi yang Strategi yang
faktor ancaman menggunakan meminimalkan
eksternal kekuatan untuk kelemahan dan
mengatasi ancaman menghindari
ancaman
36

Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif

strategis, yaitu:

a.Strategi SO

Strategi SO (Strength-Oppurtunities) adalah strategi yang dipakai

instansi dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan yang

dimiliki untuk memanfaatkan berbagai peluang.

b. Strategi ST

Strategi ST (Strength-Threats) adalah strategi yang digunakan

dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan untuk

mengurangi berbagai ancaman.

c. Strategi WO

Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) adalah strategi yang

digunakan dengan seoptimal mungkin meminimalisir kelemahan

yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluang.

d. Strategi WT

Strategi WT (Weaknesses-Threats) adalah strategi yang

digunakan untuk menngurangi kelemahan dalam rangka

meminimalisir atau menghindari ancaman. (Purwanto,2006).

F. Prosedur Penelitian

Pada bagian ini mempersoalkan tahap penelitian atau prosedur

penelitian yang nantinya memberikan gambaran tentang keseluruhan


37

perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisis data, sampai pada

penelitian laporan dalam penyusunan skripsi ini, penulis melalui beberapa

tahap yang ditempuh.

1. Pra Penelitian

a. Pengajuan judul Skripsi dan proposal pengajuan judul.

b. Meminta persetujuan judul dari Pembimbing I, Pembimbing II

dan Ketua Program Studi Nautika.

c. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan penelitian.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Tahap Penelitian lapangan

Periode untuk melaksanakan Penelitian lapangan adalah antara

05 Agustus 2017 sampai dengan 10 Agustus 2018, ketika

Penulis melaksanakan praktek laut di kapal MT B.STAR.

Dalam melaksanaan Penelitian lapangan Penulis melakukan

analisis terjadinya tubrukan antar MT.B.STAR dengan MT.

AT LUCKY saat akan sandar ship to ship..

b. Tahap studi pustaka

Untuk meningkatkan logika berpikir, penulis melakukan studi

pustaka terhadap literatur yang berhubungan dengan skripsi.

3. Hasil Penelitian

a. Memfokuskan data dengan tema penelitian.

b. Mengurutkan data dan mengelompokkan data.

c. Memberikan analisa dan menyimpulkan hasil analisa data.


38

d. Memberikan pemecahan masalah.

e. Menyampaikan simpulan dan saran terhadap masalah yang ada

dalam penelitian.

Anda mungkin juga menyukai