Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, pemahaman tidak muncul begitu saja,

diperlukan suatu proses dan pendekatan yang cukup memakan waktu. Metode

penelitian merupakan salah satu cara atau proses yang di lakukan untuk

mencapai suatu tujuan. Kemudian ada istilah penting yang terkait dengan

istilah tersebut, yaitu dengan cara tertentu untuk menyelesaikan masalah

tertentu yang di temukan dalam proses implementasi. Pada dasarnya istilah

metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk disiplin ilmu saat

melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2015:3), metode penelitian di

artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk

mendapatkan data sesuai dengan kebutuhan.

Dalam penelitian ini, peneliti memakai sebuah metode penelitian kualitatif

dengan pendekatan deskriptif. Menurut Nazir (2016:43), metode penelitian

deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,

suatu objek, suatu kondisi atau sistem pemikiran maupun suatu gejala

peristiwa pada masa sekarang. Menurut Gunawan (2014:24), metode kualitatif

adalah metode yang digunakan tanpa memakai model matematika, model

ekonometrik dan model statistic atau model lainnya. Teknik pengumpulan

dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif

dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan maksud dari pada generasi.

31
32

Sementara itu, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis

berbasis metode software, hardware, liveware (SHEL).

Tujuan penelitian deskriptif ini untuk menemukan fakta dan informasi

rinci berdasarkan gejala yang ada pada saat itu, untuk menganalisis masalah

atau memperoleh validasi masalah keadaan dan praktik-praktik yang

berlangsung, mengevaluasi serta mengetahui apa yang di lakukan oleh orang

lain ketika menghadapi masalah atau situasi yang ada serta dapat belajar dari

mereka untuk kepentingan pembuatan rencana dan membuat keputusan.

B. Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama dua belas bulan ketika peneliti

melaksanakan penelitian dari sign on pada tanggal 01 September 2020

sampai dengan sign off pada tanggal 05 Agustus 2021 di Tanjung Priok,

Jakarta, Indonesia. Akan tetapi peneliti tidak sepenuhnya 12 bulan

melakukan penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan mengambil

dokumentasi dan data-data dari mesin electric windlass motor yang

menjadi obyek/fokus dalam penelitian ini.


33

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kapal MV. Tanto Sejahtera, berikut adalah

nama kapal dan nama perusahaan:

Nama Kapal : MV.TANTO SEJAHTERA

Bendera Kapal : INDONESIA

Tipe Kapal : CONTAINER

Nama Perusahaan : PT. TANTO INTIM LINE

Call Sign : 9LU2898

Imo Number : 9863895

Main Engine : CMP-MAN B&W 6S35MC

DWT : 12422.30 T

Panjang Kapal : 137.3 M

Lebar Kapal : 23.4 M

Alamat Perusahaan : Jln. Yos Sudarso No. 36, Jakarta Utara

3. Fokus penelitian

Dalam penelitian ini mengingat luasnya permasalahan di atas kapal

pada saat melaksanakan penelitian di MV. Tanto Sejahtera yang berkaitan

dengan windlass, maka peneliti menyadari akan keterbatasan ilmu serta

pengetahuan yang dimiliki, maka dalam penelitian ini peneliti tidak akan

membahas secara keseluruhan akan tetapi membahas hanya tentang mesin

hydraulic windlass motor di MV. Tanto Sejahtera.


34

C. Sampel Sumber Data Penelitian/Informan

Penelitian merupakan suatu proses yang di lakukan setiap orang dan pihak

lain yang berkaitan dalam dunia akademik yang selalau di tuntut untuk

berfikir ilmiah. Dalam setiap jenjang pendidikan tinggi, seseorang selalu di

wajibkan untuk menyusun karya ilmiah yang diperoleh melalui proses

penelitian. Menurut Martono (2015), data adalah informasi yang didapat

melalui pengukuran-pengukuran tertentu, untuk digunakan sebagai landasan

dalam menyusun argumentasi logis menjadi fakta. Sedangkan fakta itu sendiri

adalah kenyataan yang telah diuji kebenarannya secara empirik. Dalam

penelitian, data merupakan bagian yang sangat penting dan harus ada dalam

penelitian ilmiah. Karena teknik pengumpulan data akan berpengaruh terhadap

berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Untuk mendapatkan data yang benar-

benar sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, serta untuk menyusun data

yang ada agar teratur. Maka dalam pengumpulan data yang benar dan akurat,

data dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Sumber Data Primer

Menurut Ibid (2016:236), data primer (primary data) dapat

dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode. Pilihan metode

bergantung pada tujuan studi, sumber yang tersedia, jenis penelitian serta

keterampilan atau skill peneliti yang dapat digunakan untuk tujuan

penelitian yang relevan dalam bentuk wawancara. Data primer merupakan

data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya dan dicatat. Dalam
35

hal ini peneliti memperoleh data primer secara langsung dari observasi

maupun wawancara.

Data primer dalam penelitian ini berupa pengamatan selama peneliti

menjalankan penelitian di kapal MV. Tanto Sejahtera tentang adanya

kebocoran pada pipa hydraulic bagian tekan yang mengakibatkan

berkurangnya kerja pada mesin windlass, data yang di ambil adalah data

yang di dapat dari pengamatan secara langsung saat kegiatan observasi

untuk mendapatkan suatu data yang tepat. Peneliti mendapatkan hasil data

langsung ketika observasi dan wawancara kepada narasumber yang

bertanggung jawab terhadap mesin electric windlass motor di atas kapal

MV. Tanto Sejahtera yaitu masinis 4 serta kepala kamar mesin kemudian

di catat oleh peneliti sebagai bahan kajian penelitian.

2. Sumber Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2018:456), data sekunder yaitu sumber data yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat

orang lain atau lewat dokumen. Maka dari itu dibutuhkan pengumpulan

data dengan mendatangi pusat arsip, pusat penelitian, perpustakaan atau

membaca buku yang memiliki kaitannya dengan penelitian ini. Data

sekunder digunakan sebagai data pendukung untuk data primer, dan dapat

juga di gunakan sebagai data pelengkap yang diperoleh dari data utama.
36

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini

berdasarkan pada suatu data, fakta dan informasi yang di dapat oleh peneliti

pada saat melaksanakan penelitian di kapal MV.Tanto Sejahtera. Kemudian

dari data, fakta, dan informasi yang ada menjadi bahan acuan dalam

penyusunan penelitian ini. Teknik pengumpulan data ini berdasarkan

informasi yang diperoleh dari masinis dan kepala kamar mesin (KKM) dengan

berpedoman kepada buku serta referensi yang kemudian di terapkan dalam

bentuk tulisan.

Menurut Sugiyono (2015:224), teknik pengumpulan data merupakan cara

mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah

penelitian. Umumnya cara mengumpulkan data dapat menggunakan teknik

wawancara, angket (questionnaire), pengamatan (observation), dan studi

dokumentasi. Sugiyono (2015:225), juga menjelaskan bahwa dalam penelitian

kualitatif pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang

alamiah). Berikut adalah teknik yang digunakan dalam pengumpulan data,

yaitu:

1. Observasi

Menurut Endra (2017:10), observasi merupakan suatu cara untuk

mengumpulkan data penelitian yang mempunyai sifat dasar naturalistic

yang berlangsung dalam konteks natural, pelakunya berpartisipasi secara


37

wajar ketika interaksi. Pada umumnya, tujuan teori observasi yaitu suatu

cara untuk menjelaskan lingkungan yang di amati (tempat), aktivitas yang

terjadi, partisipasi pribadi di sebuah lingkungan, aktivitas dan perilaku

yang terjadi, dan makna kejadian berdasarkan perspektif aktifitas setiap

orang.

Menurut Abdurrahmat (2016), observasi adalah suatu teknik

pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan

disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku obyek

sasaran. Orang yang melakukan observasi disebut pengobservasi dan

pihak yang diobservasi disebut terobservasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan observasi :

a. Diarahkan pada tujuan tertentu, bukan bersifat spekulatif, melainkan

sistematis dan terencana.

b. Dilakukan pencatatan segera mungkin, jangan ditangguhkan dengan

mengandalkan kekuatan daya ingat.

c. Diusahakan sedapat mungkin, pencatatan secara kuantitatif.

d. Hasilnya harus dapat diperiksa kembali untuk diuji kebenarannya.

Keempat hal tersebut menurut adanya pedoman observasi yang

dipersiapkan secara sistematika, misalnya untuk observasi terhadap

kehadiran pegawai dalam melaksanakan tugas sehari–hari, sebagai salah

satu tolak ukur dalam penelitian masalah disiplin kerja. Dalam hal ini

peneliti akan melaksanakan pengamatan di MV. Tanto Sejahtera tentang


38

pengoperasian dan perawatan pada mesin windlass periode 02 September

2020 sampai dengan 05 Agustus 2021.

2. Wawancara

Menurut Edi (2016:126), wawancara merupakan proses dialog antara

pewawancara dan narasumber untuk tujuan tertentu dan mengikuti prinsip

panduan dan dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui alat

komunikasi tertentu.

Menurut Sugiyono (2015:231), wawancara digunakan untuk

pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Wawancara juga

digunakan untuk memberikan bukti dalam mencari pembahasan masalah.

Adapun tujuan pokok dari wawancara adalah:

a. Wawancara dapat digunakan untuk memperoleh keterangan mengenai

obyek yang diteliti.

b. Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data secara

langsung mengenai suatu obyek.

c. Wawancara berguna untuk pengumpulan data-data dan jawaban yang

mana penulis belum mengetahui dan dimengerti mengenai obyek

penelitian.

Dalam metode ini, peneliti memperoleh data yang akurat dan objektif,

informasi tersebut harus dapat menciptakan hubungan yang baik dengan


39

sumber informasi yang akan di wawancarai oleh peneliti. Narasumber atau

informan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :

1) Fourth engineer, yaitu perwira mesin yang bertanggung jawab di atas

kapal dalam pengoperasian dan perawatan electric windlass motor,

akan tetapi yang mengoperasikan mesin windlass ialah deck

department.

2) Chief engineer, yaitu perwira atau kepala kamar mesin yang

bertanggung jawab dalam pengoperasian dan perawatan seluruh

permesinan di atas kapal.

3. Studi Pustaka

Menurut Setiawan (2018), bahwa metode studi pustaka atau studi

literature adalah kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan

dengan topik atau masalah yang menjadi objek penelitian. Informasi

tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi,

ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber lain. Dengan melakukan studi

kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan semua informasi dan

pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya. Dalam hal ini

studi pustaka yang dilakukan peneliti yaitu menghimpun informasi dan

menambahkan data dengan cara mengambil informasi dari catatan kerja

harian di engine log book, manual book, lalu mencari buku yang

menunjang proses penelitian di perpustakaan Politeknik Ilmu Pelayaran


40

Semarang, serta cara pengoperasian dan perawatan pada mesin windlass

yang ada di MV. Tanto Sejahtera.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Bogdan dalam buku Sugiyono (2017:224), mengatakan bahwa,

analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, sehingga mudah

dipahami dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain.

Menurut Sanjaya (2016:84), instrument penelitian adalah alat yang dapat

digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi penelitian. Jenis

instrument penelitian yang di gunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini

adalah dokumentasi, wawancara, observasi, serta formulir-formulir lain yang

berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya. Jenis penelitian yang di

gunakan oleh peneliti adalah data kualitatif yaitu jenis data yang

berhubungan dengan nilai kualitas misalnya sangat baik, baik, sedang, cukup

baik, kurang, dan sebagainya. Peneliti juga menggunakan dokumentasi,

observasi, pengukuran data, pengumpulan data sesuai dengan penjelasan para

ahli dalam penelitian metode kualitatif yang berperan penting.

F. Teknik Analisis Data Kualitatif

Metode penelitian kualitatif menurut Danim (2015), mengartikan bahwa

kualitatif termasuk kontruktivisme yang beranggapan bahwa realita memiliki

dimensi jamak dan interaktif. Dapat pula diartikan sebagai upaya pertukaran

pengalaman sosial yang dapat didefinisikan lewat hasil penelitian. Jadi dapat
41

diartikan penelitian kualitatif beranggapan bahwa kebenaran itu bersifat

dinamis dan dapat ditemukan melalui kajian terhadap orang melalui interaksi

ataupun lewat situasi sosial.

Menurut Wijaya (2020:55), analisis data merupakan suatu pendeskripsian

hasil penelitian yang kemudian dilanjutkan pengambilan kesimpulan dengan

mengolah data, menyusun data, mengelompokannya menjadi unit yang di olah

atau di susun mencari serta menemukan pola dan mencari tahu apa itu hal

penting dan hal yang di pelajari bahwa ada putusan apa yang dapat dibagikan

dengan pembaca pada kehidupan sehari-hari, teknik analisis juga digunakan

pada bidang ilmu sosial, namun metode yang paling ilmiah sekalipun analisis

digunakan terhadap semua bidang kehidupan, untuk memahami masalah yang

benar perlu dilakukan analisis, melalui penggunaan pengetahuan analisis,

selalu ada jalan keluar setiap masalah dalam kehidupan. Untuk mempermudah

proses analisis data pada penyusunan penelitian ini peneliti memakai metode

SHEL sebagai berikut:

1. Metode SHEL

Metode SHEL merupakan konseptual faktor manusia yang

menjelaskan ruang lingkup faktor manusia dan membantu dalam

memahami hubungan faktor manusia antara sumber daya lingkungan

sistem pelayaran dan komponen manusia dalam sistem pelayaran

(subsistem manusia).
42

Model metode SHEL di kembangkan pertama kali oleh Elwyn

Edwards (1972), dan kemudian di modifikasi menjadi struktur “blok

bangunan” oleh Frank Hawkins (1984), model ini dinamai berdasarkan

huruf awal dari komponennya (perangkat lunak, perangkat keras,

lingkungan, liveware) dan menekan manusia antara manusia dengan

komponen lain dari sistem pelayaran. SHEL metode, namanya berasal dari

inisial komponennya seperti sebagai berikut:

a. Software

Merujuk bukan hanya untuk perangkat lunak komputer tetapi untuk

aturan, prosedur, praktik, yang menentukan cara di mana berbagai

komponen sistem berinteraksi antara mereka sendiri dengan

lingkungan eksternal.

b. Hardware

Di gunakan untuk mengacu pada setiap komponen fisik dan non

manusia dari sistem seperti kendaraan, alat-alat, manual, tanda-tanda

dan sebagainya.

c. Environtment

Berdasarkan masalah-masalah yang di timbulkan dari kondisi

lingkungan yang berpengaruh terhadap suatu komponen.

d. Liveware

Mengacu pada setiap komponen manusia dari sistem dalam aspek

relasional dan komunikasi.


43

Secara umum, diketahui bahwa sebagian besar kecelakaan dalam

proses pengoperasian adalah terkait dengan kesalahan manusia (human

error). Karena individu yang mengambil bagian dalam operasi atau bagian

pendukung pengoperasian sistem memiliki keterbatasan kemampuan.

Dengan demikian, banyak perusahaan berusaha untuk menerapkan

keselamatan dengan pelatihan berdasarkan interaksi dari masing-masing

komponen SHEL.

Metode SHEL lebih menekan pada seorang (center liverware) dan

empat komponen lain daripada komponennya sendiri. Di sisi lain, itu tidak

bisa di terapkan dalam model ini untuk menutupi interface yang berada di

luar faktor manusia seperti hardware, software, dan environment.

Dari model SHEL ini, setiap orang (center liverware) diterapkan untuk

berinteraksi dengan empat komponen yang lain dan interaksi yang berbeda

antara orang dan masing-masing komponen lainnya sementara diyakini

dari teori ini bahwa ketidaksesuaian antar center liverware dan setiap

empat komponen lain berpengaruh kepada sumber kesalahan terhadap

manusia.

2. Manfaat Metode SHEL

Metode ini memiliki beberapa manfaat yang meliputi merubah pola

pikir manusia sebagai penyebab masalah, merubah intervensi yang fokus

awal manusia menjadi pada teknologi, menjadikan manusia harus


44

beradaptasi menjadi teknologi, dan teknologi harus menyesuaikan

kelebihan dan kekurangan manusia.

Berdasarkan penelitian yang di lakukan bisa di simpulkan bahwa

dengan metode analisis SHEL di dapatkan penyebab dari peristiwa

tersebut, yaitu;

1) Software

Merupakan bagian non fisik sistem termasuk prosedur, manual

book dan aturan-aturan dalam melakukan suatu pekerjaan, faktor yang

termasuk ke dalam pendekatan software yaitu ketidaksesuaian atau

kurang diperhatikannya PMS ( Plan Maintenace System) pada mesin

windlass.

2) Hardware

Mengacu kepada setiap komponen fisik dan non manusia dari

faktor kerusakan mesin, faktor yang termasuk ke dalam pendekatan

hardware yaitu:

a) Rusaknya O-ring menyebabkan menurunnya tekanan hydraulic

karena kurangnya udara bertekanan yang di hasilkan.

b) Pemasangan flange yang tidak sesuai atau tidak presisi satu sama

lain serta pemasangan baut yang kurang kencang.

3) Environment

Pada penelitian ini berdasarkan pada masalah yang di timbulkan

oleh faktor kondisi lingkungan. Faktor yang termasuk ke dalam


45

pendekatan environment yaitu pipa hydraulic yang terkena air laut dan

tidak di painting secara rutin/ berkala.

4) Liverware

Mengacu kepada manusia dari sistem dalam aspek rasional,

manajemen, pengawasan, perawatan dan interaksi dalam proses

pengoptimalan kinerja mesin, faktor yang termasuk ke dalam

pendekatan liverware yaitu;

a) Kurangnya pengetahuan tentang pengoperasian mesin windlass

yang tidak sesuai dengan SOP (standar operasional pekerjaan)

yang tertera pada manual book

b) Kurangnya pengetahuan tentang perawatan mesin windlass yang

tidak sesuai dengan PMS (plan maintenance system)

c) Kurangnya spare part yang memadai sehingga kurang optimalnya

perawatan terhadap mesin electric windlass motor

G. Pengujian Keabsahan Data

Menurut Sugiyono (2015:120), menjelaskan bahwa keabsahan data

menggunakan triangulasi data, dengan hasil wawancara, membandingkan

hasil pengamatan dengan hasil wawancara isi suatu dokumen yang berkaitan

dengan sumber data informasi sebagai bahan pertimbangan. Validasi pada

sebuah data penelitian merupakan hal yang sangat penting. Maka dari itu data

yang salah akan menghasilkan kesimpulan yang salah. Sedangkan data yang
46

benar akan menghasilkan kesimpulan yang benar. Peneliti melakukan

pengecekan data yang berasal dari hasil wawancara dengan masinis 4 sebagai

masinis yang bertanggung jawab terhadap mesin windlass serta chief engineer

selaku kepala kamar mesin yang bertanggung jawab atas seluruh permesinan

yang ada di atas kapal. Selanjutnya peneliti dapat menggunakan data-data

yang di peroleh dari hasil wawancara serta pengalaman pada saat peneliti

melaksanakan penelitian di MV. Tanto Sejahtera guna mendapatkan hasil

yang lebih valid dalam menyelesaikan penelitian ini.

Hasil

Studi Pustaka Wawancara

Gambar 3.1 Triangulasi dengan tiga sumber data

Anda mungkin juga menyukai