Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

11. Metode Penelitian

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, peneliti menggunakan metode penelitian


Kualitatif. Peneliti memilih metode ini dikarenakan dalam penelitian ini, proses, analisis
data dan kesimpulan data sampai dengan penelitiannya mempergunakan aspek-aspek
kecenderungan, non perhitungan numerik, situasional deskriptif dan analisis isi (Akmil,
Hanjar Metodologi Penelitian, Magelang, Depsosbah, hal. 11).

Menurut Sugiyono (2009:15) penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian


yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive, Teknik pengumpulan dengan
triangulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi.
Selain itu, hal ini juga dikarenakan permasalahan yang diangkat dalam
pembuatan Tugas Akhir ini bersifat kompleks dan dinamis sehingga peneliti menilai
bahwa metode kualitatif lebih akurat untuk diterapkan. Keuntungan menggunakan
metode kualitatif adalah deskripsi dan interpretasi dari informan dapat diteliti secara
mendalam dan sangat efektif digunakan dalam mencari tanggapan karena bertemu
langsung. Selain itu peneliti juga dapat mengembangkan pemikiran sesuai dengan data
yang diperoleh dan dibandingkan dengan teori-teori yang ada sehingga menghasilkan
suatu kesimpulan mengenai objek penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara
Observasi dan wawancara. Selain itu data-data penulis peroleh melalui studi pustaka
serta pengumpulan dokumentasi-dokumentasi yang telah ada.
12. Lokasi Penelitian

Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di Yonif Mekanis 412/BES ini yang
menjadi wilayah penelitian dengan alasan keterbatasan waktu yang diberikan oleh
lembaga untuk pembuatan Tugas Akhir ini. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan
waktu dan area penelitian yang diberikan lembaga pada peniliti, maka dari itu perlu
kalkulasi dan penentuan lokasi penilitian yang realistis sesuai dengan tuntutan deadline
penyelesaian TA. Karena alasan tersebutlah peneliti memilih Yonif Mekanis 412/BES.

13. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, satu-satunya instrumen terpenting dalam penelitian kualitatif


adalah peneliti itu sendiri. Peneliti mungkin menggunakan alat-alat bantu untuk
mengumpulkan data seperti tape recorder, video kaset, atau kamera. Tetapi kegunaan
atau pemanfaatan alat-alat ini sangat tergantung pada peneliti itu sendiri.

Peneliti sebagai instrumen (disebut "Paricipant-Observer") di samping memiliki


kelebihan-kelebihan, juga mengandung beberapa kelemahan. Kelebihannya antara lain,
pertama, peneliti dapat langsung melihat, merasakan, dan mengalami apa yang terjadi
pada subjek yang ditelitinya. Dengan demikian, peneliti akan lambat laut "memahami"
makna-makna apa saja yang tersembunyi di balik realita yang kasat mata (verstehen).
Ini adalah salah satu tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian kualitatif.

Kedua, peneliti akan mampu menentukan kapan penyimpulan data telah


mencukupi, data telah jenuh, dan penelitian dihentikan. Dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan data tidak dibatasi oleh instrumen (misalnya kuesioner) yang sengaja
membatasi penelitian pada variabel-variabel tertentu saja.

Ketiga, peneliti dapat langsung melakukan pengumpulan data, menganalisanya,


melakukan refleksi secara terus menerus, dan secara gradual "membangun"
pemahaman yang tuntas tentang sesuatu hal. Ingat, dalam penelitian kualitatif, peneliti
memang "mengkonstruksi" realitas yang tersembunyi (tacit) di dalam masyarakat.
Sementara beberapa kelemahan peneliti sebagai instrumen adalah pertama,
sungguh tidak mudah menjaga obyektivitas dan netralitas peneliti sebagai peneliti.
Keterlibatan subjek memang bagus dalam penelitian kualitatif, tetapi jika tidak hati-hati,
peneliti akan secara tidak sadar mencampuradukkan antara data lapangan hasil
observasi dengan pikiran-pikirannya sendiri.

Kedua, pengumpulan data dengan cara menggunakan peneliti sebagai


instrumen utama ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam menulis,
menganalisis, dan melaporkan hasil penelitian. Peneliti juga harus memiliki
sensitifitas/kepekaan dan "insight" (wawasan) untuk menangkap simbol-simbol dan
makna-makna yang tersembunyi. Lyotard (1989) mengatakan "lantaran pengalaman
belajar ini sifatnya sangat pribadi, peneliti seringkali mengalami kesulitan untuk
mengungkapkannya dalam bentuk tertulis".

Ketiga, peneliti harus memiliki cukup kesabaran untuk mengikuti dan mencatat
perubahan-perubahan yang terjadi pada subjek yang ditelitinya. Dalam penelitian
kuantitatif, penelitian dianggap selesai jika kesimpulan telah diambil dan hipotesis telah
diketahui statusnya, diterima atau ditolak. Tetapi peneliti kualitatif harus siap dengan
hasil penelitian yang bersifat plural (beragam), sering tidak terduga sebelumnya, dan
sulit ditentukan kapan selesainya. Ancar-ancar waktu tentu bisa dibuat, tetapi ketepatan
jadwal (waktu) dalam penelitian kualitatif tidak mungkin dicapai seperti dalam penelitian
kuantitatif.

14. Sampel dan Sumber Data

Berupa data dokumentasi sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan data-data yang diambil dari Yonif Mekanis 412/BES.
Selain hal tersebut data di ambil melalui wawancara terhadap Danton dan Prajurit Yonif
412/BES. Data yang diambil adalah data-data mengenai Kegiatan yang dilakukan di
Yonif Mekanis 412/BES. Wawancara mendalam dilakukan terhadap informan yaitu
Danton, dan Prajurit Yonif 412/BES. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah
subyek yang merupakan sumber darimana data tersebut didapatkan dalam dua jenis
adalah sebagai berikut :
a. Data Primer yaitu diperoleh dari nara sumber langsung yang mengetahui
tentang peran Danton. Dengan demikian, data primer dalam penelitian tugas
akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Wawancara dengan nara sumber yang mengetahui peran danton
tersebut.
2. Wawancara dengan nara sumber yang dibimbing oleh Danton itu
sendiri yaitu prajurit di Yonif Mekanis 412/BES.
b. Data Sekunder yaitu diperoleh dari studi dokumentasi antara lain sebagai
berikut :
1. Buku petunjuk tentang menembak.
2. Skripsi, tesis, jurnal dan hasil penelitian tentang menembak.
3. Data dari Staf Operasi Yonif Mekanis 412/BES.

15. Teknik Pengumpulan Data

Untuk teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan


menggunakan metode kualitatif sehingga data-data penulis peroleh dengan metode
wawancara secara langsung serta melalui studi literatur dari dokumentasi-dokumentasi
yang ada.
Untuk teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan metode
wawancara, observasi, serta melalui studi literatur dari dokumentasi-dokumentasi yang
ada. Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku mereka.
Sedangkan wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam
tentang diri subyek. Wawancara merupakan suatu interaksi yang di dalamnya terdapat
pertukaran/sharing aturan, tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif dan
informasi.
Wawancara di lakukan secara mendalam yaitu proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informan atau orang yang di wawancarai. Wawancara yang di
gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Tujuan dari
wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,
dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya (Sugiyono,
2011). Peneliti dalam melakukan wawancara ini perlu mendengarkan secara teliti dan
mencatat data secara lengkap dan akurat apa yang di kemukakan oleh informan.
Adapun langkah- langkah wawancara yang dilakukan oleh penulis dalam
pengumpulan data, sebagai berikut:
a. Menetapkan kepada siapa wawancara itu dilakukan;
b. Menyiapkan pokok- pokok masalah yang akan menjadi bahan
pembicaraan;
c. Mengawali atau membuka alur wawancara;
d. Melangsungkan alur wawancara;
e. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya;
f. Menuliskan hasil wawanyara kedalam catatan lapangan.
Menurut Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua
ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. (Prof. Dr. Sugiyono, 2011:
Hal.226)
Pengumpulan data dengan dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,
cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto,
gambar hidup, sketsa dan lain- lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. (Prof. Dr.
Sugiyono, 2011: Hal.240)
Maka dari itu dalam melengkapi data- data penulis mengambil dokumen-
dokumen yang ada di Yonif Mekanis 412/BES dimana peristiwa atau kejadian yang
bersangkutan dengan latar belakang masalah sudah pernah terjadi dan di
dokumentasikan oleh instansi tersebut.

16. Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menyusun data dalam cara yang bermakna
sehingga dapat dipahami. Patton (1990) berpendapat bahwa tidak ada cara yang paling
benar secara absolut untuk mengorganisasi, menganalisis, dan menginterpretasikan
data kualitatif. Karena itu, maka prosedur analisis data dalam penelitian ini didasarkan
kepada sejumlah teori (Creswell, 1994; Patton, 1990; Bogdan & Taylor, 1984) dan
disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Analisis dilakukan terhadap data berdasarkan logika induktif. Analisis akan bergerak
dari sesuatu hal yang khusus atau spesifik, yaitu yang diperoleh di lapangan, ke arah
suatu temuan yang bersifat umum, yang akan muncul lewat analisis data berdasarkan
teori yang digunakan. Terdapat tiga jalur analisa data kualitatif, yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun teknik analisa data dalam penulisan
penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.
Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian
rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan
sebagai kuantifikasi data.

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, sehingga


perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan sebelumnya,
semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data yang diperoleh akan
semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis
data melalui reduksi data.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,


memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dan polanya.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan. Reduksi data dapat
dibantu dengan peralatan, seperti komputer, notebook, dan lain sebagainya.

Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang
akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena
itu, apabila peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu
yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus
dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data.

Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan


kecerdasan, keleluasaan, dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti
yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan dengan teman
atau orang lain yang dipandang cukup menguasai permasalahan yang diteliti.
Melalui diskusi itu, wawasan peneliti akan berkembang, sehingga dapat
mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang
signifikan.

2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga
memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian
data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik,
jaringan dan bagan.

Dalam penelitian kuantitatif, penyajian data dapat dilakukan dengan


menggunakan tabel, grafik, pictogram, dan sebagainya. Melalui penyajian data
tersebut, maka data terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan,
sehingga akan semakin mudah dipahami.

Beda halnya dalam penelitian kualitatif, di mana penyajian data dilakukan


dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, dan sejenisnya.
Menurut Miles dan Huberman, yang paling sering digunakan untuk menyajikan
data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Dengan adanya penyajian data, maka akan memudahkan untuk


memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
apa yang telah dipahami tersebut. Selanjutnya oleh Miles dan Huberman
disarankan agar dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif,
juga dapat berupa grafik, matrik, network (jaringan kerja), dan chart.
3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data
kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan
untuk mengambil tindakan.

Langkah ketiga dalam analisis data dalam penelitian kualitatif


menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
mengalami perubahan apabila tidak ditemukan buktibukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung


oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab


rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak. Mengapa
bisa demikian? Karena seperti telah dikemukakan di atas bahwa masalah dan rumusan
masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang
setelah peneliti berada di lapangan.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya


belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang
sebelumnya masih remang-remang atau bahkan gelap, sehingga setelah diteliti menjadi
jelas. Kesimpulan ini dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, maupun hipotesis
atau teori.

Anda mungkin juga menyukai