Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian


1. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif dilakukan untuk memahami fenomena sosial dari
pandangan pelakunya (Sardjono, 2008). Peneliti memilih metode
penelitian kualitatif yang merupakan penelitian lapangan (field
research) karena data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari obyek dan perilaku yang dapat diamati. Menurut (Sugiyono, 2017)
penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi
yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi
partisipatif, wawancara mendalam, dokumen, teknik- teknik pelengkap,
seperti foto, rekaman dan lain-lain.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, karena
di tinjau dari pembahasan masalahnya serta hasil yang akan di capai
penelitian ini ingin mengetahui peranan SIM dalam mendukung
peningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan
standar pendidik dan kependidikan yang ada di MAN 5 Jombang. Alasan
pemilihan metode deskriptif adalah karena penelitian ini bertujuan
memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan realitas empiris sesuai
fenomena secara rinci dan tuntas, serta untuk mengungkapkan gejala
secara holistis kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami
dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. (Sardjono,
2008)
Sugiyono (2012) menyatakan penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah

1
2

sebagai instrumen kunci. Sedangkan metode deskriptif lebih berdasarkan


pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan penghayatan (verstehen).
Dalam penelitian ini di ungkapkan gambaran tentang kasus yang terjadi di
kawasan lokasi penelitian.
B. Situasi Sosial dan Partisipan Penelitian
1. Situasi Sosial
Dalam penelitian ini akan diadakan di MAN 5 Jombang. Pemilihan
dan penentuan lokasi tersebut dilatar belakangi oleh beberapa
pertimbangan atas dasar ke khasan, kemenarikan, keunikan, dan sesuai
dengan topik penelitian.
2. Partisipan Penelitian
Partisipan yang akan terlibat dalam penelitian ini adalah
Kepala/Wakil Kepala Madrasah, Staf TU (Pengelola SIM), dan Tenaga
Pendidik.
C. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, kehadiran peneliti mutlak diperlukan. Hal
ini dikarenakan instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah
peneliti itu sendiri. Moleong mengemukakan bahwa kedudukan peneliti
dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan perancang, pelaksana,
pengumpul data, analisis penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelopor
hasil penelitian. Pengertian instrument atau alat penelitian disini tepat karena
menjadi segalanya dari keseluruan proses penelitian. (Prastowo, 2011)
Sugiyono (2015), peneliti sebagai partisipan pasif, jadi dalam hal ini
peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut
terlibat dalam kegiatan tersebut. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini
adalah menemukan dan mengidentifikasi data-data yang terkait dengan fokus
penelitian yang menggunakan metode observasi sehingga peneliti merupakan
observasi penuh, disamping itu, peran peneliti adalah sebagai pengamat
lengkap. kehadiran peneliti diketahui oleh subyek atau informan.
Kehadiran peneliti ini telah disetujui dan diperbolehkan serta
dilayani oleh informan dengan baik.
3

D. Instrumen Penelitian
Pada penelitian kualitatif peneliti adalah sebagai human instrument,
yang berfungsi menetapkan rumusan masalah, fokus penelitian, memilih
informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas penemuannya. Untuk itu
peneliti memerlukan instrumen atau alat penelitian, yaitu pedoman
wawancara, pedoman observasi, dan dokumentasi. Instrument peneliti
tersebut digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. (Sugiyono, 2011).
Sugiyono (2017) mengemukakan, dalam penelitian kualitatif segala
sesuatu yang akan dicari dari obyek penelitian belum jelas dan pasti
masalahnya, sumber datanya, hasil yang diharapkan semuanya belum jelas.
Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah
memasuki obyek penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Berikut proses pengumpulan data yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu
dengan wawancara (Interview), Observasi dan dokumentasi yang akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Wawancara / Interview
Moleong (2003) menyatakan wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Menurut
Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2017), mendefinisikan wawancara
(interview) merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
4

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksi makna dalam
suatu topik tertentu.
Wawancara digunakan peneliti sebagai teknik pengumpulan
data untuk menemukan hasil dari penelitian tersebut. Dengan wawancara
peneliti akan mengetahui hal-hal mendalam tentang partisipan dalam
menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini
tidak bisa ditemukan melalui observasi. Dan dalam berwawancara
peneliti menggunakan wawancara terstruktur di mana ketika melakukan
wawancara pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun
telah di siapkan selain harus membawa instrumen sebagai pedoman
untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat
bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat
membantu pelaksanaan wawancara lancar.
Metode interview ini penulis gunakan dengan tujuan untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan Sistem Informasi Manajemen
Tenaga Pendidik di MAN 5 Jombang. Langkah-langkah wawancara
dalam penelitian ini adalah: (1) menetapkan kepada siapa wawancara ini
dilakukan; (2) menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi
bahan pembicaraan; (3) mengawali atau membuka alur wawancara; (4)
melangsungkan alur wawancara; (5) mengonfirmasikan hasil wawancara;
(6) menulis hasil wawancara ke dalam catatan lapangan; dan (7)
mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara. Partisipan dalam
wawancara penelitian in adalah Kepala Madrasah yang memiliki
informasi dan tanggung jawab atas pengelolaan Madrasah dan Wakil
Kepala Madrasah sebagai wakil atau pengganti Kepala Madrasah.
Kemudian guru atau pegawai Madrasah yang bertindak sebagai operator
SIMPATIKA yang mengetahui secara langsung proses penggunaan dari
SIMPATIKA.
5

2. Metode Observasi atau pengamatan


Untuk mengetahui bagaimana pelayanan tenaga pendidik melalui
layanan SIMPATIKA di MAN 5 Jombang, maka diperlukan observasi
atau pengamatan secara langsung terkait pelaksanaan kegiatan
SIMPATIKA di MAN 5 Jombang. Suharsimi Arikunto (2006)
mengemukakan bahwa observasi atau disebut juga dengan pengamatan
meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan
menggunakan segala indera. Observasi dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan.
Dengan observasi dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang
kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan metode lain.
Observasi juga dapat dilakukan bila belum banyak keterangan
yang dimiliki tentang masalah yang selidiki. Observasi diperlukan untuk
menjajakinya. Jadi berfungsi sebagai eksplorasi. Dari hasil ini dapat
diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalahnya dan mungkin
petunjuk-petunjuk tentang cara memecahkanya. Dengan observasi
sebagai alat pengumpul data dimaksud observasi yang dilakukan secara
sistematis.(Nasution, 2011)
Dari segi pelaksanaan, observasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
observasi partisipan dan observasi nonpartisipan. Dalam penelitian ini
menggunakan observasi partisipan karena peneliti terlibat langsung
dalam melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran proses
pengelolaan SIM dan menggali informasi dari pengamatan tersebut.
3. Dokumentasi
Menurut miles dan huberman (1984), dalam (Sugiyono, 2017)
menerangkan bahwa dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data
yang di peroleh dari dokumen-dokumen yang ada di tempat penelitian
Data penelitian kualitatif kebanyakan diperoleh dari sumber manusia
melalui observasi dan wawancara, namun data dari sumber non manusia
juga mendukung kevalidan data. Dokumentasi merupakan cacatan
6

peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,


foto, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Studi dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengumpulkan data-data yang mendukung untuk memahami dan
menganalisis implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam
mendukung pelayanan tenaga pendidik di MAN 5 Jombang. (Arikunto,
2006) menjelaskan, metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Dengan
metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.
.
F. Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi: credibility
(kredibilitas data), transforability (validitas eksternal), dependability
(reliabilitas), confirmability (objektivitas) (Sugiyono, 2017). Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan uji keabsahan data dengan uji kredibilitas. Adapun
uji kredibilitas dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Perpanjangan pengamatan
Melakukan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke
lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data
yang pernah ditemui maupun baru. Berapa lama perpanjangan penelitian
ini dilakukan akan sangat tergantung pada kedalaman, keluasan dan
kepastian data.
Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data
penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang
diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah dicek kembali ke
lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila setelah dicek kembali
ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan
pengamatan dapat diakhiri.
7

2. Triangulasi
a. Triangulasi dengan sumber
Yaitu dimana peneliti berupaya untuk mengecek keabsahan data
yang didapatkan dari salah satu sumber dengan sumber yang lain.
Untuk membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaansuatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal ini
dapat dicapai dengan cara:
1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
2) Membandingkan apa yang dikatakan orang yang dikatakan orang
didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
b. Triangulasi dengan metode
Yaitu upaya untuk mengecek keabsahan data melalui
pengecekan kembali. Apakah prosedur dan proses pengumpulan data
sesuai dengan metode yang absah, disamping itu pengecekan data
dilakukan secara berulang-ulang melalui beberapa metode
pengumpulan.
c. Triangulasi waktu
Triangulasi waktu adalah untuk menguji kredibilitas data di
lakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dalam
waktu yang berbeda.(Sudjana, 1999)
Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan dua
triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode, yaitu untuk
mencapai standar kredibilitas hasil penelitian.

G. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses mencari dan mengatur secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilah mana yang penting
8

dan yang dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh
peneliti maupun orang lain (Moleong, 2003). Penelitian ini menggunakan
analisis model Miles and Huberman, yaitu analisis deskriptif kualitatif
merupakan cara analisis yang cenderung menggunakan kata-kata untuk
menjelaskan (descrable) fenomena ataupun data yang didapatkan.
(Suharjo,2003)
Penelitian ini menggunakan analisis data kasus individu (individual
case). Analisis data kasus individu dilakukan pada MAN 5 Jombang. Dalam
menganalisis, peneliti melakukan interpretasi terhadap data yang berupa kata-
kata, sehingga diperoleh makna. Karena itu analisis dilakukan bersama-sama
dengan proses pengumpulan data, serta setelah data terkumpul.
Menurut Miles and Huberman, Adapun langkah-langkah dalam
analisis data adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2017):
1. Reduksi Data (Data reduction)
Reduksi data adalah merangkum, memilih hal – hal yang pokok,
memfokuskan pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan.
2. Penyajian Data (Data display)
Setelah reduksi data, maka langkah selanjutnya adalah penyajian
data, yaitu proses penyusunan informasi yang kompleks ke dalam bentuk
sistematis sehingga menjadi bentuk yang sederhana sehingga lebih
mudah dipahami maknanya.
3. Conclusion Drawing / Verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitaitif menurut Miles dan
Huberman yang dikutip dalam bukunya Sugiyono adalah penarikan dan
verifikasi, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
9

kesimpulan yang dikemukan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti


yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan pengumpulan
data, pada kesimpulan yang kredibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin
dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi
mungkin juga tidak, karena seperti yang telah dikemukakan bahwa
masalah dan rumusan masalah masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah penelitian berada di lapangan.
Dalam menganalisis data ini, peneliti mendeskripsikan dan
menguraikan tentang Implementasi SIM pada pelayanan tenaga pendidik
di MAN 5 Jombang. Pengambilan kesimpulan dimulai dari pernyataan
atau fakta-fakta khusus menuju pada kesimpulan yang bersifat umum.

Anda mungkin juga menyukai