METODE PENELITIAN
1
2
D. Instrumen Penelitian
Pada penelitian kualitatif peneliti adalah sebagai human instrument,
yang berfungsi menetapkan rumusan masalah, fokus penelitian, memilih
informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas penemuannya. Untuk itu
peneliti memerlukan instrumen atau alat penelitian, yaitu pedoman
wawancara, pedoman observasi, dan dokumentasi. Instrument peneliti
tersebut digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. (Sugiyono, 2011).
Sugiyono (2017) mengemukakan, dalam penelitian kualitatif segala
sesuatu yang akan dicari dari obyek penelitian belum jelas dan pasti
masalahnya, sumber datanya, hasil yang diharapkan semuanya belum jelas.
Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah
memasuki obyek penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Berikut proses pengumpulan data yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu
dengan wawancara (Interview), Observasi dan dokumentasi yang akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Wawancara / Interview
Moleong (2003) menyatakan wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Menurut
Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2017), mendefinisikan wawancara
(interview) merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
4
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksi makna dalam
suatu topik tertentu.
Wawancara digunakan peneliti sebagai teknik pengumpulan
data untuk menemukan hasil dari penelitian tersebut. Dengan wawancara
peneliti akan mengetahui hal-hal mendalam tentang partisipan dalam
menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini
tidak bisa ditemukan melalui observasi. Dan dalam berwawancara
peneliti menggunakan wawancara terstruktur di mana ketika melakukan
wawancara pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun
telah di siapkan selain harus membawa instrumen sebagai pedoman
untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat
bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat
membantu pelaksanaan wawancara lancar.
Metode interview ini penulis gunakan dengan tujuan untuk
memperoleh data yang berkaitan dengan Sistem Informasi Manajemen
Tenaga Pendidik di MAN 5 Jombang. Langkah-langkah wawancara
dalam penelitian ini adalah: (1) menetapkan kepada siapa wawancara ini
dilakukan; (2) menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi
bahan pembicaraan; (3) mengawali atau membuka alur wawancara; (4)
melangsungkan alur wawancara; (5) mengonfirmasikan hasil wawancara;
(6) menulis hasil wawancara ke dalam catatan lapangan; dan (7)
mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara. Partisipan dalam
wawancara penelitian in adalah Kepala Madrasah yang memiliki
informasi dan tanggung jawab atas pengelolaan Madrasah dan Wakil
Kepala Madrasah sebagai wakil atau pengganti Kepala Madrasah.
Kemudian guru atau pegawai Madrasah yang bertindak sebagai operator
SIMPATIKA yang mengetahui secara langsung proses penggunaan dari
SIMPATIKA.
5
2. Triangulasi
a. Triangulasi dengan sumber
Yaitu dimana peneliti berupaya untuk mengecek keabsahan data
yang didapatkan dari salah satu sumber dengan sumber yang lain.
Untuk membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaansuatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal ini
dapat dicapai dengan cara:
1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.
2) Membandingkan apa yang dikatakan orang yang dikatakan orang
didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
b. Triangulasi dengan metode
Yaitu upaya untuk mengecek keabsahan data melalui
pengecekan kembali. Apakah prosedur dan proses pengumpulan data
sesuai dengan metode yang absah, disamping itu pengecekan data
dilakukan secara berulang-ulang melalui beberapa metode
pengumpulan.
c. Triangulasi waktu
Triangulasi waktu adalah untuk menguji kredibilitas data di
lakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dalam
waktu yang berbeda.(Sudjana, 1999)
Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan dua
triangulasi yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode, yaitu untuk
mencapai standar kredibilitas hasil penelitian.
dan yang dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh
peneliti maupun orang lain (Moleong, 2003). Penelitian ini menggunakan
analisis model Miles and Huberman, yaitu analisis deskriptif kualitatif
merupakan cara analisis yang cenderung menggunakan kata-kata untuk
menjelaskan (descrable) fenomena ataupun data yang didapatkan.
(Suharjo,2003)
Penelitian ini menggunakan analisis data kasus individu (individual
case). Analisis data kasus individu dilakukan pada MAN 5 Jombang. Dalam
menganalisis, peneliti melakukan interpretasi terhadap data yang berupa kata-
kata, sehingga diperoleh makna. Karena itu analisis dilakukan bersama-sama
dengan proses pengumpulan data, serta setelah data terkumpul.
Menurut Miles and Huberman, Adapun langkah-langkah dalam
analisis data adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2017):
1. Reduksi Data (Data reduction)
Reduksi data adalah merangkum, memilih hal – hal yang pokok,
memfokuskan pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan.
2. Penyajian Data (Data display)
Setelah reduksi data, maka langkah selanjutnya adalah penyajian
data, yaitu proses penyusunan informasi yang kompleks ke dalam bentuk
sistematis sehingga menjadi bentuk yang sederhana sehingga lebih
mudah dipahami maknanya.
3. Conclusion Drawing / Verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitaitif menurut Miles dan
Huberman yang dikutip dalam bukunya Sugiyono adalah penarikan dan
verifikasi, kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
9