Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian kualitatif lebih memberikan tekanan kepada pemahaman


dan makna, berkaitan erat dengan nilai-nilai tertentu, lebih menekankan
pada proses dari pada pengukuran, mendiskripsikan, menafsirkan, dan
memberikan makna (Sutama, 2011: 61). Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah,
dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono,
2005). Perbedaannya dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian ini
berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas
dan berakhir dengan sebuah teori. Menurut Moleong (2005:6), penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai macam


sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-
macam (triangulasi). Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data,
maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi
(pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi dan gabungan
ketiganya . Sugiyono (2015, hlm. 137). Nasution (1988) dalam (Sugiyono,
2015, hlm. 245) menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan
menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus
sampai penulisan hasil penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis
data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan
pengumpulan data”. Penganalisisan data menurut Milles dan Huberman
(1992) dibagi dalam beberapa tahap, mulai dari pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan.

P a g e 1 | 10
Penting untuk mengetahui tentang teknik pengumpulan data serta
analisis data pada penelitian kualitatif. Oleh karena itu, dalam makalah ini
saya akan membahas mengenai kajian tentang teknik pengumpulan data
dan analisis data kualitatif.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana teknik pengumpulan data kualitatif?


2. Bagaimana teknik analisis data kualitatif?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana teknik pengumpulan data kualitatif


2. Untuk mengetahui bagaimana teknik analisis data kualitatif

D. Manfaat Penulisan
Ketika pembaca membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat
mengetahui dan memahami tentang teknik pengumpulan data dan analisis
data kualitatif. Penulis juga berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya mahasiswa tingkat akhir yang akan melaksanakan
penelitian kualitatif dalam menambah referensi tentang teknik pengumpulan
data dan analisis data kualitatif.

P a g e 2 | 10
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam


penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber
dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya data dapat dikumpulkan pada
setting alamiah (natural setting). Bila dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.
Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka
teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan),
interview (wawancara), dokumentasi dan gabungan ketiganya . Sugiyono (2015,
hlm. 137).

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural


setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan
data menggunakan triangulasi/gabungan.

Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat


menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
telah ada.
1. Observasi Partisipatif
Menurut Sugiyono (2015, hlm. 145) observasi adalah teknik
pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan
teknik yang lain, yaitu wawancara. Kalau wawancara selalu berkomunikasi
dengan orang, maka observasi tidak terlepas pada orang, tetapi juga objek-
objek alam lain. Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan
sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai
sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka
dukanya.
Selanjutnya ada 3 (tiga) tahapan dalam melakukan observasi yaitu
observasi deskriptif, terfokus dan terseleksi.
P a g e 3 | 10
 Observasi Deskriptif
Observasi deskriftif dilakukan dilakukan peneliti pada saat
memasuki situasi sosial tertentu sebagai objek penelitian. Pada tahap
ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti, maka peneliti
melakukan penjelajah umu dan menyeluruh, melakukan deskripsi
terhadap semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan semua data
direkam. Observasi tahap ini sering disebut sebagai grand tour
observation, dan peneliti menghasilkan kesimpulan pertama atau
melakukan analisis domain.
 Observasi Terfokus/Reduksi
Pada tahap ini peneliti sudah melakukan mini tour observation,
yaitu suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada
aspek tertentu. Observasi ini juga dinamakan observasi terfokus,
karena pada tahap ini peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga
dapat menemukan fokus.
 Observasi Terseleksi
Pada tahap observasi ini peneliti telah menguraikan fokus yang
ditemukan sehingga datanya lebih rinci. Dengan melakukan analisis
komponensial terhadap fokus, maka pada tahap ini peneliti telah
menemukan karakteristik, kontras-kontras atau perbedaan dan
kesamaan antar kategori, serta menemukan hubungan antara satu
kategori dengan kategori yang lain.
Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk
observasi, yaitu:
1). Observasi partisipasi,
2). Observasi tidak terstruktur, dan
3). Observasi kelompok.

Berikut penjelasannya :

 Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah metode


pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam
keseharian informan.
P a g e 4 | 10
 Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan tanpa
menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan
pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
 Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok
tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.

2. Teknik Wawancara.
Menurut Sugiyono (2010:194), Pengertian wawancara sebagai
berikut: Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti akan melaksanakan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga peneliti ingin mengetahui hal-
hal dari res-ponden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/kecil.
Wawancara merupakan suatu kegiatan yang dilakukan langsung
oleh peneliti dan mengharuskan antara peneliti serta narasumber
bertatap muka sehingga dapat melakukan tanya jawab secara langsung
dengan menggunakan pedoman wawancara.
Menurut Miles dan Huberman (1984) ada beberapa tahapan yang
harus diperhatikan dalam melakukan wawancara, yaitu:

 The setting, peneliti perlu mengetahui kondisi lapangan penelitian


yang sebenarnya untuk membantu dalam merencanakan
pengambilan data. Hal-hal yang perlu diketahui untuk menunjang
pelaksanaan pengambilan data meliputi tempat pengambilan data,
waktu dan lamanya wawancara, serta biaya yang dibutuhkan.
 The actors, mendapatkan data tentang karakteristik calon partisipan.
Di dalamnya termasuk situasi yang lebih disukai partisipan, kalimat
pembuka, pembicaraan pendahuluan dan sikap peneliti dalam
melakukan pendekatan.
 The events, menyusun protokol wawancara.

Setidaknya, terdapat dua jenis wawancara, yakni :

1. Wawancara mendalam (in-depth interview), di mana peneliti menggali


informasi secara mendalam dengan cara terlibat langsung dengan
P a g e 5 | 10
kehidupan informan dan bertanya jawab secara bebas tanpa pedoman
pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga suasananya hidup,
dan dilakukan berkali-kali.
2. Wawancara terarah (guided interview) di mana peneliti menanyakan
kepada informan hal-hal yang telah disiapkan sebelumnya. Berbeda
dengan wawancara mendalam, wawancara terarah memiliki
kelemahan, yakni suasana tidak hidup, karena peneliti terikat dengan
pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Sering terjadi
pewawancara atau peneliti lebih memperhatikan daftar pertanyaan
yang diajukan daripada bertatap muka dengan informan, sehingga
suasana terasa kaku.

3. Dokumentasi.
Menurut Hamidi (2004:72), Metode dokumentasi adalah informasi
yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun
dari perorangan. Dokumentasi penelitian ini merupakan pengambilan
gambar oleh peneliti untuk memperkuat hasil penelitian. Menurut Sugiyono
(2013:240), dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumentel dari seseorang.
Dokumentasi merupakan pengumpulan data oleh peneliti dengan
cara meng-umpulkan dokumen-dokumen dari sumber terpercaya yang
mengetahui tentang narasumber, misal LSM. Metode dokumentasi menurut
Arikunto (2006:231) yaitu mencari data mengenai variabel yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
agenda dan sebagainya.
Berdasarkan kedua pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengumpulan data dengan cara dokumentasi merupakan suatu hal
dilakukan oleh peneliti guna mengumpulkan data dari berbagai hal media
cetak membahas mengenai narasumber yang akan diteliti.

B. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai macam
sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-
macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya
P a g e 6 | 10
jenuh. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis
berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan
tertentu atau menjadi hipotesis.
Analasis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.
Dalam hal ini Nasution (1988) dalam (Sugiyono, 2015, hlm. 245) menyatakan
“Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum
terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.
Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama
proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data.”
Menurut Moleong (2004:280-281), “Analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan tempat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data”.
Analisis diawali dengan data yang muncul berupa deskripsi kata-kata
atau rangkaian kata. Lalu, reduksi data, yaitu pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data
kasar yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Reduksi
data berlangsung secara terus-menerus selama pengumpulan data. Reduksi
data bukan terpisah dari analisis melainkan bekerja secara bersamaan.
Peneliti memilih data mana yang dikode dan mana yang dibuang. Cerita-
cerita apa yang sedang berkembang, semuanya merupakan pilihan-pilihan
analisis.
Penyajian data merupakan alur terpenting kedua. Penyajian sebagai
sekumpulan informasi tersusun dan memberikan kemungkinan adanya
penarikan kesimpulaan dan pengambilan tindakan. Penyajian lebih banyak
mengacu pada teks naratif lalu akan dilakukan penyederhanaan pada
informasi yang bersifat kompleks.
Penarikan kesimpulan dilakukan dari permulaan pengumpulan data.
Penarikan kesimpulan disusun berdasarkan pola-pola induktif, yaitu
diverfikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi data dilakukan oleh
pakar. Verifikasi berkaitan dengan penyusunan bahan ajar berupa
penyusunan silabus dan penyusunan satuan acara perkuliahan. Pemilihan

P a g e 7 | 10
pakar itu disesuaikan dengan kebutuhan data penelitian, yaitu berkaitan
dengan pengembangan dan pengkajian mutu pendidikan serta
pembelajaran mata kuliah.
Setelah itu, makna-makna yang muncul dari data perlu diuji
kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya melalui check dan
crosscheck. Penganalisisan data menurut Milles dan Huberman (1992) di
atas dapat dijelaskan dengan tahap-tahap analisis sebagai berikut.
1. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan
melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menentukan
strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan
fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya.

2. Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengabstrakan,


transformasi data kasar yang ada di lapangan langsung, dan diteruskan
pada waktu pengumpulan data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak
peneliti memfokuskan wilayah penelitian.

3. Penyajian data, yaitu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan


penelitian dilakukan. Penyajian data diperoleh berbagai jenis, jaringan kerja,
keterkaitan kegiatan atau tabel.

4. Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus


mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan
dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab akibat.

Siklus analisis interaktif ditunjukkan dalam bentuk skema berikut ini.

P a g e 8 | 10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka
teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan),
wawancara (interview), dokumentasi dan gabungan ketiganya . Sugiyono (2015,
hlm. 137).

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai macam sumber,


dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam
(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.
Analasis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini
Nasution (1988) dalam (Sugiyono, 2015, hlm. 245) menyatakan “Analisis telah
mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke
lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Namun
dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses
dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data”. Penganalisisan data
menurut Milles dan Huberman (1992) dibagi dalam beberapa tahap, mulai dari
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan

B. Saran
Pelajari tentang Teknik Pengumpulan Data serta Analisis Data dalam
Penelitian Kualitatif karena bagi mahasiswa penting bagi kita untuk memahami
bagaimana teknik pengumpulan data serta analisis data, apalagi ketika kita akan
meneliti menggunakan penelitian kualitatif.

P a g e 9 | 10
DAFTAR PUSTAKA

 http://download.portalgaruda.org/article.php?article=251834&val=6766&title
=TEKNIK%20PENGUMPULAN%20DATA%20DALAM%20PENELITIAN%2
0KUALITATIF

 http://repository.upi.edu/7516/4/d_pls_0906476_chapter3.pdf

 http://digilib.unila.ac.id/8393/13/BAB%20III.pdf

 http://eprints.ums.ac.id/34000/8/BAB%20III.pdf

 http://repository.unpas.ac.id/30392/7/bab%203.pdf

P a g e 10 | 10

Anda mungkin juga menyukai