Anda di halaman 1dari 5

TRANSFORMASI LAPLACE

Transformasi Laplace
Definisi
Misalkan F (t ) suatu fungsi t dan t > 0, maka transformasi Laplace dari F(t)
dinotasikan dengan L{F(t)} yang didefinisikan oleh:
`
L{F (t )}   e st F (t )dt  f ( s)
0

Karena L{F (t )} adalah integral tidak wajar dengan batas atas di tak hingga (  )
maka
`
L{F (t )}   e  st F (t )dt  f ( s)
0

 Lim  e  st F (t )dt
p 
0

Transformasi Laplace dari F(t) dikatakan ada, jika integralnya konvergen untuk
beberapa nilai s, bila tidak demikian maka transformasi Laplace tidak ada.
Selanjutnya bila suatu fungsi dari t dinyatakan dengan huruf besar, misalnya W(t),
G(t), Y(t) dan seterusnya, maka transformasi Laplace dinyatakan dengan huruf
kecil yang bersangkutan sehingga L {W(t)} = w(s), L {G(t)} = g(s), L {Y(t)} = y(s)
dan seterusnya.
Teorema
Jika F(t) adalah fungsi yang kontinu secara sebagian-sebagian dalam setiap
interval 0  t  N dan eksponensial berorde  untuk t > N, maka transformasi
Laplace f(s) ada untuk setiap s > 
Berdasarkan definisi di atas, dapat ditentukan transformasi Laplace beberapa
fungsi sederhana.

No. F (t ) L{F (t )}

1. 1 1
,s  0
s
2. t 1
,s  0
s2
3. t2 2
,s  0
s3
4. tn n!
,s  0
s n 1
n = 0,1,2,3,….
5.
1
at ,s  0
e sa
6. sin at a
,s  0
s  a2
2

7. cos at s
,s  0
s  a2
2

8. sinh at a
,s  a
s  a2
2

9. cosh at s
,s  a
s  a2
2

10. t cos at s2  a
(s 2  a 2 ) 2

11. t sin at s
2a (s  a 2 ) 2
2

Sebagai pemahaman bagi pembaca, berikut ini diberikan beberapa contoh


transformasi Laplace suatu fungsi.
Tentukan transformasi Laplace fungsi berikut:
1. F (t )  1
`
L{F (t )}   e  st 1  f ( s)
0

 Lim  e st dt
p  0

p
 1 
 lim  e  st 
p 
 s 0
 1 1 
 lim    0 
p 
 se se 
1
 0
s
1

s
 f (s )

2. F (t )  t
`
L{F (t )}   e  st t dt
0

 
p
1
 lim  t.  d e  st
p  s
0

p
1
  lim te  st   e  st dt
s p 0

p
1  1 
  lim te st  e st 
s p  s 0
p
1  1   1 
  lim  pe  sp  e  sp   0e 0  e 0 
s p  s   s 0

1  1 
  0  0   0  
s  s 

1 1
  0  
s s
1

s2
Syarat Cukup Transformasi Laplace Ada
Jika F(t) adalah kontinu secara sebagian-sebagian dalam setiap selang
berhingga 0  t  N dan eksponensial berorde  untuk t > N, maka transformasi
Laplacenya f(s) ada untuk semua s >  .
Perlu ditekankan bahwa persyaratan-persyaratan yang dinyatakan adalah CUKUP
untuk menjamin bahwa transformasi Laplace-nya ada. Akan tetapi transformasi
Laplace dapat ada atau tidak walaupun persyaratan ini tidak dipenuhi.

Metode Transformasi Laplace


Untuk memudahkan bagi pengguna matematika, terdapat beberapa cara yang
digunakan untuk menentukan transformasi Laplace. Cara tersebut adalah:
a. Metode langsung, berkaitan dengan definisi.
Metode ini berkaitan langsung dengan definisi

L{F (t )}   e  st F (t )dt
0

 Lim  e  st F (t )dt
p 
0

Contoh

L{F (t )}   e  st F (t )dt
0

 lim  e  st tdt
p 
0

p
1
 lim  t.  d (e  st )
p  s
0

p
1
  lim te  st   e  st dt
s p 0

p
1  1 
  lim te st  e st 
s p  s 0
1 1
  0  
s s
1

s2
 f (s )

b. Metode Deret
Misal F(t) mempunyai uraian deret pangkat yang diberikan oleh
F (t )  a0  a1t  a 2 t 2  a3t 3  ...

  ant n
n 0

Maka transformasi Laplacenya dapat diperoleh dengan menjumlahkan


transformasi setiap sukunya dalam deret, sehingga:
L{F (t )}  L{a0 }  L{a1t}  L{a 2 t 2 }  L{a3t 3 }  ...
ao a1 2!a2
   3  ...
s s2 s

n! a n
 n 1
, syarat ini berlaku jika deretnya konvergen untuk s > 
n0 s

c. Metode Persamaan differensial


Metode ini menyangkut menemukan persaman differensial yang dipenuhi
oleh F(t) dan kemudian menggunakan teorema-teorema di atas.
d. Menurunkan terhadap parameter
e. Aneka ragam metode, misalnya dengan menggunakan teorema-teorema yang
ada.
f. Menggunakan tabel-tabel, melalui penelusuran rumus yang sudah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai