Anda di halaman 1dari 13

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Belakangan ini, ilmu matematika telah berkembang pesat. Bukan hanya sebatas
hitung menghitung menggunakan skala statistic, nilai, angka-angka real, kalkulus, dan
peluang. Akan tetapi, perkembangan ilmu matematika juga terjadi didasarkan pada
penalaran-penalaran yang logis atas sistem matematis.
Penalaran yang dilakukan oleh para ahli matematik diperoleh atas realitas
kehidupan yang nyata yang dirasakan oleh manusia. Perkembangan dan aplikasi dan
bagian matematik ini sangat dirasakan oleh manusia di berbagai kehidupan. Penalaran
inilah dalam bahasa matematika sering disebut logika.
Dari latar belakang masalah di atas maka penulis akan menyusun salah satu
pembahasan matematika yaitu tentang logaritma beserta conto-contoh soal dan
jawaban.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian logaritma
2. Sifat-sifat Logaritma
3. Kegunaan logaritma

1.3 Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian Matematika SMA dari Dosen mata
kuliah

1
Bab II
Pembahasan

2.1 Pengertian Logaritma


Bentuk umum dari suatu bilangan berpangkat adalah 𝑎𝑛 , 𝑎 disebut bilangan
pokok dan n disebut pangkat. Jika bilangan pokok dan pangkat sudah ditetapkan maka
nilai dari bilangan berpangkat itu dapat ditentukan.
Sebagai contoh:
a) 23 = 8
1 1
b) 273 = (33 )3 = 3
Sekarang, jika persoalannya dibalik, yaitu apabila bilangan pokok dan hasil
bilangan berpangkat sudah diketahui, maka pangkat dari bilangan pokok itu dapat pula
ditentukan.
Sebagai contoh :
a) 2… = 16, mencari pangkat dari bilangan 2 yang hasilnya 16.
Pangkat itu sama dengan 4.
b) 9… = 3, mencari pangkat dari bilangan 9 yang hasilnya 3.
1
Pangkat itu sama dengan 2.

Persoalan mencari pangkat dari suatu bilangan pokok jika hasil


perpangkatannya sudah diketahui seperti di atas, dapat dilakukan dengan menggunakan
notasi logaritma (disingkat : log) sebagai berikut.
a) 2… = 16, ditulis 2log 16=⋯ dan nilai 2log 16 = 4.
1
b) 9… = 3, ditulis 9log 3=⋯ dan nilai 2log 16 = 2

Jelaslah bahwa logaritma adalah invers dari perpangatan, yaitu mencari pangkat dari
suatu bilangan pokok sehingga hasilnya sesuai dengan yang telah diketahui.
Berdasarkan uraian di atas, logaritma suatu bilangan dapat didefinisikan
sebagai berikut.

Definisi : Logaritma Bilangan


Misalkan 𝑎 adalah bilangan positif (𝑎 > 0) 𝑑𝑎𝑛 𝑔 adalah bilangan positif yang tidak
sama dengan 1 (0 < 𝑔 < 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑔 > 1).
𝑔log 𝑎 = 𝑥 jika dan hanya jika 𝑔 𝑥 = 𝑎

2
Keterangan :

 𝑔 disebut bilangan pokok atau basis logaritma, dengan ketentuan 0 < 𝑔 < 1
atau 𝑔 > 1 (𝑔 > 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑔 ≠ 1).
Jika 𝑔 = 10, bilangan pokok ini biasanya tidak dituliskan. Jadi, 10log 2 ditulis
log 2.
Jika 𝑔 = 𝑒 (𝑒 = 2,7128 … ) maka 𝑔log 𝑎 ditulis sebagai ln 𝑎 (dibaca : logaritma
natural dari a), yaitu logaritma dengan bilangan pokok 𝑒.
 𝑎 disebut numerus, yaitu bilangan yang dicari logaritmanya dengan ketentuan
𝑎 > 0.
 𝑥 disebut hasil logaritma, nilainya dapat positif, nol, atau negative.
 Bentuk 𝑔 𝑥 = 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 𝑔log 𝑎 disebut bentuk logarimik dalam hubungan itu.

Ekspresi atau hubungan matematika pada definisi logaritma menunjukkan bahwa


bilangan dalam bentuk pangkat dapat diubah kebentuk logaritma dan sebaliknya.
Sebagai akibat dari definisi logaritma, maka sifat-sifat pokok logaritma yang
berlaku dapat ditunjukkan sebagai berikut:
𝑔log𝑔 𝑛 = n
𝑔log 𝑔 = 1
𝑔log 1 = 0

Contoh soal 1 :
Nyatakan tiap bentuk eksponen di bawah ini dengan memaki notasi logaritma
a) 26 = 64
b) 30 = 1
Penyelesaian:
a) 26 = 64 ⇔ 2log 64 = 6
b) 30 = 1 ⇔ 3log 1 = 0

2.2 Sifat-Sifat Logaritma


Setelah kita memahami definisi logaritma sekarang kita akan mengkaji sifat-
sifat yang berlaku pada logaritma.
Sifat 1
Logaritma perkalian dua bilangan sama dengan jumlah logaritma dari masing-
masing bilangan itu, ditulis:
𝑔log(𝑎×𝑏) = 𝑔log 𝑎 + 𝑔log 𝑏

3
Bukti:
Misalkan :
𝑔log 𝑎 = 𝑥, maka 𝑎 = 𝑔 𝑥

𝑔log 𝑏 = 𝑦, maka 𝑏 = 𝑔 𝑦

Kalikan persamaan (1) dengan persamaan (2), diperoleh:


𝑎 × 𝑏 = 𝑔𝑥 × 𝑔𝑦 .
⇔ 𝑎 × 𝑏 = 𝑔 𝑥+𝑦 , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 𝑎𝑝 × 𝑎𝑞 = 𝑎𝑝+𝑞 .
⇔ 𝑔log(𝑎×𝑏) = 𝑔log 𝑔𝑥+𝑦

⇔ 𝑔log(𝑎×𝑏) = 𝑥 + 𝑦, dengan definisi logaritma

⇔ 𝑔log(𝑎×𝑏) = 𝑔log 𝑎 + 𝑔log 𝑏 ………. (terbukti)

Contoh 2:
Sederhanakan
a) 2log 4 + 2log 8
b) log 8 + log 125
Penyelesaian :
a) 2log 4 + 2log 8 = 2log(4×8)

= 2log 32

=5
b) log 8 + log 125 = log(8 × 125)
=log 1.000
=3
Sifat 2
Logaritma pembagian dua bilangan sama dengan selisih logaritma dari masing-
masing bilangan itu, ditulis :
𝑔log𝑎 = 𝑔log 𝑎 - 𝑔log 𝑏
𝑏

4
Bukti :
Bagilah persamaan (1) dengan (2), diperoleh:
𝑎 𝑔𝑥
= 𝑔𝑦 .
𝑏
𝑎
⇔ 𝑏 = 𝑔 𝑥−𝑦 , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑓𝑎𝑡 𝑎𝑝 : 𝑎𝑞 = 𝑎𝑝−𝑞 .

⇔ 𝑔log𝑎 = 𝑔log 𝑔𝑥−𝑦


𝑏

⇔ 𝑔log𝑎 = 𝑥 − 𝑦, dengan definisi logaritma.


𝑏

⇔ 𝑔log𝑎 = 𝑔log 𝑎 - 𝑔log 𝑏 ……. (terbukti)


𝑏

Contoh 3 :
Sederhanakan
a) 2log 40 - 2log 10
b) log 0,04 − log 4
Penyelesaian :
i. 2log 40 - 2log 10 = 2log40
10

= 2log 4

=2
ii. log 0,04 − log 4 = 2log0.04
4
= log 0,01
= -2
Sifat 3
Logaritma suatu bilangan berpangkat sama dengan pangkat dikalikan dengan
logaritma bilangan itu, ditulis :
𝑔log𝑎 𝑛 = 𝑛 × 𝑔log 𝑎

Bukti :
𝑔log𝑎 𝑛 = 𝑔log( 𝑎×𝑎×𝑎×…×𝑎×𝑎×𝑎)

⇔ 𝑔log𝑎 𝑛 = 𝑔log 𝑎 +𝑔log 𝑎 +𝑔log 𝑎 +…+𝑔log 𝑎 +𝑔log 𝑎 +𝑔log 𝑎

⇔ 𝑔log𝑎 𝑛 = 𝑛 × 𝑔log 𝑎 …. (terbukti)

5
Contoh 4:
Sederhanakan :
2 log 25 − 3 log 5 + log 20
Penyelesaian:
2 log 25 − 3 log 5 + log 20 = log 252 − log 53 + log 20
252
= log 3 + log 20
5
252
= log( × 20)
53
= log 100
= log 102
= 2 log 10 = 2
Sifat 4
Mengubah bilangan pokok logaritma :
𝑝
𝑔log 𝑎 = 𝑝log 𝑎
log 𝑔
Jika 𝑝 = 𝑎, sifat di atas menjadi :
1
𝑔log 𝑎 = 𝑎
log 𝑔

Bukti :
Misalkan 𝑔log 𝑎 = 𝑥, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎 = 𝑔 𝑥

𝑝log 𝑎 = 𝑝log 𝑔𝑥

⇔ 𝑝log 𝑎 = 𝑥𝑝log 𝑔 , ingat sifat 3


𝑝log 𝑎
⇔𝑥=
𝑝log 𝑔

𝑝
⇔ 𝑔log 𝑎 = 𝑝log 𝑎 …….. (terbukti)
log 𝑔

Substitusikan 𝑝 = 𝑎 pada ruas kanan, diperoleh:


𝑎log 𝑎
𝑔log 𝑎 = 𝑎
log 𝑔

6
1
⇔ 𝑔log 𝑎 = 𝑎 …….. (terbukti)
log 𝑔

Contoh 5 :
Jika 2log 3 = 𝑎, nyatakan logaritma berikut dalam a

2log 9 .

Penyelesaian :
2log 9 = 2log 32 = 2 × 2log 3 = 2𝑎

Sifat 5
Sifat 5 merupakan perluasan dari sifat-sifat yang terdahulu
i. 𝑔log 𝑎 × 𝑎log 𝑏 = 𝑔log 𝑏
𝑚
ii. 𝑔𝑛 log 𝑎𝑚 = 𝑛 𝑔log 𝑎
iii. 𝑔𝑛 log 𝑎𝑛 = 𝑔log 𝑎

Bukti :
log 𝑎 log 𝑏
i. 𝑔log 𝑎 × 𝑎log 𝑏 = × , dengan sifat 4
log 𝑏 log 𝑎

log 𝑏
= log 𝑔

= 𝑔log 𝑏 ……… (terbukti)


log 𝑎𝑚
ii. 𝑔𝑛 log 𝑎𝑚 = , dengan sifat 4
log 𝑔𝑛

𝑚 log 𝑎
= , dengan sifat 3
𝑛 log 𝑔
𝑚
= 𝑔log 𝑎 …….. (terbukti)
𝑛
𝑛
iii. 𝑔𝑛 log 𝑎𝑛 = 𝑛 𝑔log 𝑎 , dengan sifat 5
= 𝑔log 𝑎 ………. (terbukti)

Contoh 6:
Hitunglah 2log 5 × 5log 64

7
Penyelesaian:
2log 5 × 5log 64 = 2log 64 = 2log 26 = 6

Sifat 6
Sifat 6 adalah perluasan dari definisi logaritma
𝑔 𝑔log 𝑎 = 𝑎

Bukti:
Misalkan 𝑔log 𝑎 = 𝑥, maka 𝑔 𝑥 = 𝑎, ingat definisi logaritma`

Oleh Karena 𝑔log 𝑎 = 𝑥, maka

⇔ 𝑔 𝑔log 𝑎 = 𝑔 𝑥 .
⇔ 𝑔 𝑔log 𝑎 = 𝑎………… (terbukti)

Contoh 7:
Sederhanakan 22log 5
Penyelesaian:
22log 5 = 5.

2.3 Kegunaan Logaritma


Logaritma sering digunakan untuk memecahkan persamaan yang pangkatnya
tidak diketahui. Turunannya mudah dicari dan Karena itu logaritma sering digunakan
sebagai solusi dari integral. Dalam persamaan 𝑏 𝑛 = 𝑥, 𝑏 dapat dicari dengan
pengakaran, n dengan logaritma, dan 𝑥 dengan fungsi eksponensial.
1. Sains dan Teknik
Dalam sains, terdapat banyak besaran yang umumnya diekspresikan dengan
logaritma. Sebabnya, dan contoh-contoh yang lebih lengkap, dapat dilihat di
skala logaritmik.
 Negatif dari logaritma berbasis 10 digunakan dalam kimia untuk
mengekspresikan konsentrasi ion hydronium (pH)
 Satuan bel (dengan symbol B) adalah satuan pengukur perbandingan
(rasio), seperti perbandingan nilai daya dan tegangan. Kebanyakan

8
digunakan dalam bidang telekomunikasi, elektronik, dan akustik. Salah
satu sebab digunakannya logaritma adalah Karena telinga manusia
mempersepsikan suara yang terdengar secara logaritmik. Satuan Bel
dinamakan untuk mengenang jasa Alexander Graham Bell, seorang
penemu di bidang telekomunikasi. Satua decibel (dB), yang sama
dengan 0,1 bel, lebih sering digunakan.
 Skala Richter mengukur intensitas gempa bumi dengan menggunakan
skala logaritma berbasis 10
 Dalam astronomi, magnitudo yang mengukur terangnya bintang
menggunakan skala logaritmik, Karena mata manusia mempersepsikan
terang secara logaritmik.
2. Penghitungan yang lebih mudah
Logaritma memindahkan fokus penghitungan dari bilangan normal ke pangkat-
pangkat (eksponen). Bila basis logaritmanya sama, maka beberapa jenis
penghitungn menjadi lebih mudah menggunakan logaritma.

9
2.4 Latihan Soal

1. Nyatakan tiap bentuk eksponen di bawah ini dengan memakai notasi logaritma
1
a. 3−1 = 3
1
b. 6−2 = 36
2. Sederhanakan bentuk 3log1 + 3log 27
9
3. Sederhanakan bentuk 7log 217 − 7log 31
1
4. Sederhanakan bentuk 2 2log 81 − 3 2log 3 + 2log 48
5. Jika 2log 3 = 𝑎, nyatakan 8log 3 dalam 𝑎
6. Jika 2log 3 = 𝑎, nyatakan 4log 81 dalam 𝑎
7. Sederhanakan bentuk 33log 4
8. Jika log 𝑝 = 𝑎, log 𝑞 = 𝑏, , 𝑑𝑎𝑛 log 𝑟 = 𝑐. Nyatakan bentuk log(√𝑝𝑞𝑟 4 ) dalam
bentuk 𝑎, 𝑏, 𝑑𝑎𝑛 𝑐
9. Sederhanakan 3log √8 × 2log 27 + 9log 243
5
5 log 6
10. Sederhanakan 93log 2 + 42log 3 − 3
3 log 2

Jawaban soal :
1
1. a. 3−1 = 3 ⇔ 3log1 = −1
3
−2 1
b. 6 = 38 ⇔ 6log 1 = −2
36
2. 3log1 + 3log 27 = 3log(1×27) = 3log 3 = 1
9 9
3. 7log 217 − 7log 31 = 7log(217) = 7log 7 = 1
31
1
1
4. 2 − 3 2log 3 + 2log 48 = 2log 81 2 − 2log 3 3 + 2log 48
2 log 81
= 2log( 9 ) + 2log 48
27
= 2log( 9 ×48)
27
= 2log 16
= 2log 2 4
= 4 2log 2 = 4
log 3 log 3 1 log 3 1 1
5. 8log 3 = log 8 = log 23 = 3 log 2 = 3 2log 3 = 3 𝑎
4
6. 4log 81 = 22 log 34 = 2 2log 3 = 2𝑎
7. 33log 4 = 4

10
8. log(√𝑝𝑞𝑟 4 = log 𝑝 + log 𝑞 + log 𝑟 4
1 1
= 2 log 𝑝 + log 𝑞 + 4 log 𝑟 = 2 𝑎 + 𝑏 + 4𝑐
9. 3log √8 × 2log 27 + 9log 243 = 3 3 × 2log 33 + 32 log 35
log 22
3 5
= (2) (3)3log 2 × 2log 3 + 2 3log 3
9 5 9 5
= (2) 3log 3 + 2 (1) = 2 + 2 = 7
5
5 log 6 6
10. 93log 2 + 42log 3 − 3 = (33log 2 )2 + (22log 3 )2 − 2
3 log 2
= 22 + 32 − 3 = 4 + 9 − 3 = 10

11
Bab III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa logaritma adalah invers
dari perpangatan, yaitu mencari pangkat dari suatu bilangan pokok sehingga
hasilnya sesuai dengan yang telah diketahui.

3.2 Saran
Kita harus lebih memperdalam pengetahuan kita mengenai dasar-dasar
matematika, agar kita tidak akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
setiap permasalahan matematika.

12
Daftar Pustaka

Wirodikromo, S. Tahun 2007. Matematika untuk SMA kelas X. Jakarta:


Erlangga

13

Anda mungkin juga menyukai